Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT True Story sama Adek Cewek Gue Gan

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
cebung ini bener bener terpanas di 2016
selalu dinanti penggemarnya
baru semalam jam 9 update, pagi ini sudah page 32

lanjutkan suhu panas dinginnya
 
wew...

dibaca pelan pelan bikin konak juga yah...

lanjut gan...

masih ada lanjutannya kan?
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 9F



Mau tak mau aku & adikku tersentak, kami saling berpandangan lalu secepat kilat aku berguling turun & bersembunyi disisi tempat tidur yg jauh dari pintu. Hana sendiri langsung merapihkan dasternya, menyembunyikan bra’a d yg jatuh ke lantai dgn melemparnya k atas lemari lalu menarik selimutnya.

Pintu terbuka, “dek..” panggil ibuku. Hana mencoba berakting pura-pura tidur sebaik mungkin, untungnya ibu ku hanya menengok sebentar, memeriksa kondisi kamar tanpa masuk lalu menutup lagi pintu kamar adikku. Ah sial, ini pasti gara-gara jeritan adikku tadi, gagal deh aku balas dendam bathinku, aku sendiri tadi panas dingin dibawah tempat tidur adikku, jantungku nyaris copot, bagaimana kalau permainanku dgn Hana ketahuan, sudah jelas aku akan di usir dari rumah.

Tak berapa lama aku mendengar suara kamar orang tua ku menutup kembali, pasti ibuku sudah kembali k kamarnya. Sungguh tak tergambarkan kaget ku saat itu, ketika aku bangkit lagi aku melihat wajah adikku yg pucat pasi, untungnya daster hana belum sempat aku lucuti tadi, aku pasti mati kalau ibuku menemukan hana tertidur tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya & tiba-tiba juga memergoki ku telanjang bulat dikamarnya. Sedikit lega aku menyeka keringat dingin yg membasahi wajahku.

“Mas, maaf ya kayaknya kita udahan dulu” raut kekecewaan tampak diwajah pucat adikku, aku sendiri kesal karena belum bias menyamakan kedudukan dgn Hana, tapi demi keselamatan kami bersama aku terpaksa setuju.

“iya udah dek, gak apa-apa, maaf ya belum bs bikin kamu keluar tadi” kataku memohon maaf, adikku hanya tersenyum simpul, “gak kok mas, nih udah basah kok”. Aku hanya bias membalas senyumannya, lalu merapihkan kembali pakaian ku. Sebelum keluar dari kamarnya kami sempat berpagutan lagi.

“sweet dream my lovely sister” kataku, akupun mengendap-endap menuju kamarku.



Minggu pagi aku bangun agak telat, aku melihat ke celana boxer ku basah, sepertinya aku mimpi indah semalam. Tapi itu juga tanda hasrat ku dengan adikku semalam belum tuntas, aku Cuma bias mengutuki takdir. Aku bergegas mandi, didapur kudapati adikku & ibuku sedang membuat sarapan pagi. Ketika sarapan tersaji kami sekeluarga makan bersama, selama makan ibuku sempat membahas kejadian tadi malam, ibuku menduga Hana bermimpi buruk sampai menjerit seperti itu. Adikku agak gelagapan, namun cepat menguasai diri, kepada ibu & ayahku dia mengaku bermimpi tentang kesurupan masal yg terjadi disekolahnya saat malam puncak keakraban dulu, Ibuku hanya mengangguk. Tinggal aku merana, atau malah Hana juga demikian, hasrat kami belum tuntas, aku sendiri merasa libido ku masih sangat membara, namun mau bagaimana, ini hari terakhir liburan, pasti kedua orang tua kami ingin menghabiskan waktu dirumah saja menikmati istirahat, sedang malamnya aku harus berangkat kembali ke kota tempatku mengais rejeki. Ah, betapa dewi fortuna sedang jauh dariku. Setelah sarapan aku berencana pergi ke rumah salah satu temanku, aku tak mau ada dirumah, adikku masih memakai daster yg membuat pantat & payudaranya tersembul jelas, sudah pasti aku akan tersiksa menahan birahi yg belum meledak.

Aku kembali ke kamarku setelah sarapan, sedang sibuk bersiap-siap tiba-tiba ponselku berbunyi, ada pesan masuk, ku ambil ponselku yg tergeletak dikasurku, jantungku berdegup, ternyata ini pesan dari Yunda.

“hai Ar, lg apa? Udh bangun dong. Btw sore sibuk g? temenin gw jogging mau?” aku tersenyum mendapat ajakan dari Yunda, kebetulan sekali karena memang sebisa mungkin aku harus menghindar dari godaan tubuh adikku hari ini, & ajakan dari Yunda bisa menjadi penawar yg pas, apalagi dgn jogging aku berharap gairahku ikut terbakar bersama kalori nanti, jadi tak sabar menunggu sore.

“eh elu nda, gak lg ngapa2in kok gw. Boleh jg tuh, sore gw kosong kok. Dimana nda tapi?” balas ku dalam pesan,

“yeee ada temen jogging gw. Sore jemput gw y Ar jam setengah empat, kita jogging di san di*g* hills aja gmn?”

“ooh ok deh sip”

“okey, thx ya Ar”

Aku benar-benar senang dengan ajakan dari Yunda, untuk menghemat waktu aku sekalian saja membawa perlatan yg kubutuhkan saat jogging agar bisa langsung menjemputnya nanti dari rumah temanku. Setelah kurasa cukup, aku keluar dari rumah dgn membawa vario kesayanganku.



Tak terasa waktu menujukan pukul tiga sore, aku memutuskan bergegas dari sekarang agar sampai jam setengah empat tepat dirumah Yunda. Sampai didepan rumahnya, aku memencet bell, tak berapa lama keluarlah Yunda, dia sudah siap mengenakan celana training pink cerah dgn kaos panjang abu-abu yg sebenarnya longgar namun tak mampi menutupi tonjolan dada serta pantatnya, & jilbab panjang kuning cerah yg menutupi dadanya, dia tersenyum menyambut kedatanganku.

“tepat waktu banget Ar, gw kira bakal telat berapa menit gitu, mau masuk dulu gak? Gw bikini minum nih” katanya sambil membuka pagar.

“yah masa telat kalo jemput calon istri, hehehehe.. gak usah nda kita langsung tancep aja yuk” kataku sedikit menggodanya, Yunda agak terbengong & menatapku sekilas, lalu menunduk, namun tak mampu menyembunyikan rona merah dipipinya yg chubby, bibirnya pun tersenyum tipis agak tertahan rasa malu, dia sungguh menggemaskan.

“iiih Ar, apaan sih lu..” nada suaranya terdengar malu-malu. “yaudah deh ayo berangkat, gw kunci pintu dulu ya, gak ada siapa-siapa soalnya dirumah”

“jangan lupa helm ya nda, gw cm ada satu soalnya”

Setelah menunggu Yunda memastikan rumahnya aman, kami pun berangkat menuju jogging track. Sepanjang perjalanan kami berdua bercanda santai, kami benar-benar sudah merasa sangat akrab, apalagi saat kami mengobrol Yunda harus memajukan badannya agar bisa saling mendengar hingga mau tak mau kedua buah dadanya menyentuh punggungku, mau tak mau aku panas dingin juga, ini pertama kalinya organ intim miliknya menyentuh tubuhku.

Di jogging track kami melakukan pemanasan singkat sebelum mulai, disaat seperti aku benar-benar menikmati setiap inci tubuh Yunda walau masih tertutup pakaiannya. Apalagi saat kami memulai jogging, posisi kami yg berlari saling sejajar, hingga kedua buah dadanya yg berguncang hebat benar-benar tak bisa luput dari mataku. Antara beruntung & tersiksa sebenarnya, niat awalku berolahraga ingin memadamkan libido, namun kini justru jogging bersama Yunda malah membakar lagi hasrat yg belum sempat tersalurkan sepenuhnya tadi malam, ditambah lagi peluh yg membasahi wajahnya ibarat cahaya yg semakin memancarkan sensualitas dari Yunda, ah pikiranku benar-benar ada pada selangkanganku seharian ini.

Entah karena kami saling menikmati waktu bersama atau terlalu asik bercanda, tak terasa sudah empat puluh menit kami berlari mengitari danau di jogging track, kami memutuskan untuk beristirahat minum.

Kami duduk berdua ditepi danau san d*eg* hills, selama istirahat kami berdua mengenang masa-masa kecil kami saat rumah kami masih berdekatan, lalu Yunda juga bercerita momen-momen membanggakannya saat menjadi wakil sekolah untuk lomba kecerdasan, dia ingat bagaimana bersalaman dengan menteri pendidikan, lalu kejadian saat dia gagal mendapat beasiswa ke Australia karena dia yakin ada kongkalikong dgn orang dalam. Aku benar-benar kagum dengan otaknya yg encer, kurang apalagi dia, cantik, montok, cerdas, walau aku belum tau sejauh apa kemampuannya dalam mengurus rumah & memasak, namun aku yakin Yunda mampu.

Dia juga memaksaku menceritakan bagaimana bisa menjadi anak yg mandiri sejak SMA, & berani berbisnis walau modal pas-pasan, sekarang giliranku bisa membanggakan diriku, kataku tersenyum dalam hati. Yah menurutku kami pasangan yg pas, Yunda sangat menonjol di otak kirinya, sedangkan aku adalah tipikal orang kreatif yg sangat mengandalkan otak kanan.

Yunda mendengarkan ceritaku sambil memandangku lekat-lekat, aku baru sadar setelah menyelesaikan ceritaku tentang sulitnya mengikuti gaya anak gaul di Bandung.

“kenapa nda? Lu kok ngeliatin gw kaya gitu”

“eehhmm.. Ar, ternyata selama ini wajar y nyokap gw sering cerita tentang lu. Lu emang punya pikiran kedepan, sama tanggungjawab..” dipuji seperti itu otomatis kepalaku seperti mau meledak.

“..gw jg ngerasa gak masalah kalo akhirnya…. Kita beneran jadi dijodohin Ar, menurut lu gimana?” Kata Yunda pelan, malu-malu, grogi serta ragu-ragu pasti berkumpul diwajahnya yg memerah padam sekarang. Aku jelas kaget atas keterbukaan Yunda seperti tadi, mendengar kejujuran dari mulutnya mau tak mau secara reflek tanganku mengangkat dagu Yunda yg agak tertunduk & langsung kudekatkan wajahku ke wajahnya, bibirku kebibirnya hingga akhirrnya… aku memenangkan ciuman dari Yunda sore itu.
Mendapatkan serangan dari bibirku, Yunda sama sekali tak melawan, bahkan ekspresi kagetpun tidak, yg kurasakan begitu bibirku mendarat dibibirnya dia langsung bereaksi menerima, bahkan tangan Yunda meraih kepalaku sesaat setelah ku daratkan ciumanku, bahkan yg kurasa kami saling membalas dengan lembut & romantis. Setelah kami melepaskan ciuman kami, mulutku mengikuti kata hatiku, langsung saja aku menembak Yunda,
“Nda, boleh gak kalo cm gw yg punya hati lu, mulai hari ini sampe selamanya..?” aku berkata setegas mungkin dgn kata-kata terindah yg bisa kurangkai, walau yg keluar hanya sekedarnya saja.
Mendengar kata-kataku, kulihat air mata Yunda meleleh, bibirnya menyungging senyum, dia sempat menundukan kepalanya lagi sambil menyeka air matanya dgn punggung tangannya, lalu menatap kembali wajahku sambil mengangguk, “with my pleasure… honey”
Deg!! Tiba-tiba dia memanggilku “honey”, otomatis aku senyum lebar, hingga sekali lagi aku mendaratkan pagutanku ke bibirnya. Suasana sore yg cerah sejuk, matahari yg menuju persinggahannya, dipinggir danau yg asri, aku & Yunda menautkan janji kami.
“semoga ciuman pertama aku tadi bisa jadi tanggungjawab kamu sama janji kita Ar..” Kata Yunda didalam dekapanku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd