Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT True Story sama Adek Cewek Gue Gan

Bimabet
Baru 2 thread doang yang gw baca kejar tayang kek gini :(( menurut gw ending ny kena banget bray bikin baper:(( udah januari semoga lancar bray bikon arman junior :)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
kerenn hu ceritanya :'-(
pliss update cerita malam pertama sama istrinya ya hu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ga pernah suka sama genre incest. Tapi tulisan suhu satu ini berhasil bikin gw mantengin dari awal sampe tamat. Bravo!
 
After Story 2
Meet With Soulmate

Adakah di antara pembaca yang mengingat percakapan antara aku dan Yunda soal mencarikan Hana pendamping pada part sebelas? Sebenarnya kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku, lebih pada efek dari kesedihanku karena Hana harus mengalah pada takdir dan nasib. Tapi ternyata Yunda menganggap serius dan diam-diam dia mencari pria yang dia anggap pas untuk adikku.
Sore hari pertengahan bulan desember kemarin, ditengah kesibukan kantor saat akhir tahun Yunda mengirimkan pesan via WA, dalam pesannya dia bilang ingin ngobrol serius denganku malam ini tanpa menyebutkan nama Hana. Aku sempat bingung dan deg-degan, serius soal apa? Apa soal pernikahan yang kurang sebulan lagi akan kami laksanakan? Jangan-jangan dia mau membatalkan pernikahan kami. Jujur feeling jelek mulai bermunculan dalam kepalaku saat itu. Yah aku sendiri mengakui semakin dekat aku pada hari-H perasaanku semakin was-was dan berdebar-debar. Aku habiskan waktu dikantor dengan tak tenang dan pikiran kalut.
Aku buru-buru pulang kantor dan menunggu telpon Yunda malam ini sambil rebahan, jam delapan dia menelpon dan aku mengangkatnya dengan agak gugup.
"Hellow, malem camiku" suara Yunda diujung sana terdengar lembut dan manja seperti biasa, kekhawatiranku agak berkurang.
"Hallo bi, kamu baru pulang? Udah makan?"
"Udah dari jam setengah tujuh tadi cam, udah kok. Tadi mama masak Udang balado sama sayur sop daging. Enak loh cam. Kamu sendiri udah makan?"
"Udah tadi nyeduh ind*mie goreng"
Salah, aku terlalu jujur menyebut aku makan apa malam itu, karena yang selanjutnya terdengar adalah omelan panjang Yunda padaku karena dia menganggapku terlalu banyak makan mie. Ah andai dia tau betapa sulitnya jadi anak kost, dia sih enak, orangtuanya orang berkecukupan, dari ceritanya saja dia tak pernah kesulitan soal makanan saat kuliah dulu, ditambah Yunda kuliah di jogja yang terkenal serba murah. Sedangkan aku, kiriman pas-pasan dari ayah dan ibu karena memang harus berbagi dengan Hana sempat membuatku keteteran, dan Bandung bukan kota yang ramah buat mahasiswa dengan kantong pas-pasan. Membuka usaha caffe pun itu taruhan besar dengan menguras habis tabunganku, untung cukup. Di awal-awal bisnis malah pernah hampir dua minggu full aku tidak menyentuh nasi karena merugi, jadi mie seperti sehidup semati.
Setelah puas memberikan ceramah malam tentang bahayanya mie pada kesehatan, aku mencoba masuk ke pokok masalah.
"Katanya kamu mau ngobrol serius bi? Ada apa? Kamu gak mikir soal ngebatalin nikah kita kan?"
"Haaaaah!!?? Maksudnya ngebatalin?" nada suaranya terkejut. Aku menceritakan kegelisahanku tentang pesannya sore tadi. Sialnya, dia malah tertawa ngakak mendengar ceritaku.
"Wkwkwkwkwkwkwk.. Yah ga mungkin lah cam aku ngebatalin nikah. Kamu aneh ih"
Dia meledekku habis-habisan, aku sungguh malu sendiri malam itu.
"Gak mungkinlah cami sayang, kamu lebay banget deh. Deg-degan ya makin deket sama hari-H. Hehehe"
Aku tersenyum. Kata-katanya menenangkan hatiku. Setelah berbagai klarifikasi dan ejekannya, Yunda mulai masuk ke pokok masalah.
"Gini cam, ini soal adek kamu. Si Hana. waktu itu kan kamu minta tolong ke aku cariin Hana cowok"
"Oiya? Kapan emang?" Aku benar-benar lupa.
"Iiih.. Masa sih kamu lupa. Itu loh yang waktu kamu nemenin aku tidur. Abis lamaran kita" kata Yunda mencoba mengembalikan ingatanku.
Sebenarnya aku masih lupa, tapi karena ini soal adikku Hana aku pura-pura ingat saja agar cepat sampai ke inti masalah.
"Ohiyaa.. Maaf-maaf bi aku lupa. Iya terus gimana. Kamu udah dapet?"
"Udah cam, yah ini baru usul. Kalo kamu setuju ya boleh lanjut. Tapi kalo enggak ya gak apa-apa. Gak ada paksaan kayak awal-awal kita dijodohin. Hehehehehe"
Aku tersenyum. Agak malu mengingat perjodohan kami yang diawali dengan salah paham dan kekakuan.
"Beneran kamu udah dapet cam? Kamu kenal banget gak sama orangnya. Aku gak mau pengalaman buruk Hana pas dia kuliah keulang loh. Kasian dia.."
Tanpa sepengetahuan Hana, aku memang menceritakan ke Yunda soal pelecehan seksual yang sempat adikku alami saat kuliah dulu.
"Enggak cam, semoga enggak. Iya aku kenal banget kok. Kamu juga kebal banget malah"
Aku melonjak kaget, Yunda kenal, aku juga kenal. Seingatku teman bersama antaraku dan Yunda adalah kawan-kawan serumahku karena Yunda pernah berdekatan rumahnya denganku, selanjutnya adalah teman SMP. Siapa?
"Aku kenal? Siapa bi"
"Jerry cam. Sahabat kamu kan dia. Dia satu SMA sama aku. Kuliah juga, cuma dia jurusan hukum"
What!! Jerry?!! Pembetot Bass band ku saat SMP dulu?

*****

Memori SMP ku masih tergambar jelas dalam ingatan. Masa-masa yang menyenangkan, gejolak peralihan dari masa kanak-kanak menuju remaja tanggung yang rentan tersesat. Kalau tak salah ingat, periode 2004 adalah masa emas band-band indonesia memuncaki daftar lagu di M*V ampuh. Musik masih orisinil, tidak asal terkenal karena sensasi. Untungnya dulu tidak ada rapper sampah yang terkenal karena lagu "kalian semua skripsi aku penuh dota". Tidak ada. Kalau ada pun kami masih bisa membedakan mata karya bermutu dengan karya cari perhatian.
Saat SMP itulah aku bertemu Jerry, dia cowok berkulit putih dengan rambut cepak, berbola mata belok. Dia pribadi yang cukup menyenangkan, ramah dan dewasa, bahkan kalau boleh jujur dia yang paling alim diantara kami berempat. Dulu, kalau aku (Guitar, Vocal), Mario (Lead Guitar) dan Sidik (Drum) berselisih paham, Jerry tampil sebagai penengah. Pernah dulu aku sampai bersitegang dengan Sidik soal aransemen lagu, bahkan kami sudah adu mulut saat itu, kalau tidak ada Jerry aku yakin kami sudah baku pukul. Dia tak pernah lalai soal ibadah, malah dia sempat menasehati Mario yang sering absen kebaktian setiap minggu. Dulu kami bertiga menggandeng pacar kami ke studio band saat latihan untuk pamer skill, Jerry satu-satunya yang jomblo, tapi dia terlihat kalem dan santai. Sifat tenang dan dewasa yang dia punya membuat dia kami angkat sebagai leader. Walau dia kalem dikesehariannya, tapi dipanggung dia adalah basis terbaik yang pernah aku kenal. Pengidola paul McCartney dan John Paul Jones ini punya petikan bass yang paten dan mantap, untuk ukuran bocah SMP dia adalah bondan prakosonya sekolah kami. Padahal menurut pengakuannya dia belajar otodidak. Beruntung sekali dia mau bergabung dengan Band kami yang skillnya pas-pasan. Bersama Jerry, Band kami menjadi salah satu yang terbaik disekolah dulu, bahkan kami berani membuat album rekaman indie.
Lulus SMP kami semua terpisah, yang paling jauh adalah Mario karena pulang kampung ke Lubuk Pakam. Tanpa lead guitar dari Mario kami sempat kelimpungan, mencari pengganti sana-sini, tak ada yang cocok. Mencoba bertahan bertiga saja dengan aku mengambil alih peran lead guitar namun terasa aneh, seolah petikan gitar mario sudah melekat pada band kami, gagal move on dari mario kami memutuskan bubar dikelas sebelas.
Sejujurnya aku tak pernah tau Yunda satu SMA dengan Jerry, atau lebih tepatnya Jerry satu SMA dengan Yunda. Aku tau Jerry di SMA tersebut, tapi Yunda? Aku mana perduli dia sekolah dimana. Dulu Yunda cuma cewek ceking cerewet yang menyebalkan. Hehehehe...
Memori SMP yang diputar dalam kepalaku tadi kucoba kukalkulasikan dengan kenyataan masa kini. Jerry dengan Hana? Apa mungkin?

Bersambung..
 
akhirnya lanjut lagi suhu.. antara suhu TS, Yunda dan Hana... hahaha
 
Boleh menuangkan sebuah tulisan disini ts ?
Jujur nih, saya buka ini niatnya mau coli, hehe
Tapi setelah terus2an baca, niat itu ilang, gatau kenapa, yg ada malah saya kaya ada dicerita itu, ini cerita sex tapi ga bikin saya horny terus2an, yg ada malah bikin pgn nangis pas dmn ade ts itu tau ts mau nikah, jujur aja kalo saya di posisi ade ts atau ts, hati ini udh ancur bgt, apalagi di posisi ade ts.
Btw makasih udah nyuguhin cerita yg menarik, semoga ts tetep semangat.
Saya nangis baca cerita ginian, asli bukan lebay, cuma saya ngerasain gmn kalo saya di posisi ade ts.
Sekali lg terima kasih ts.
 
Ohiya satu lg, ini real story kan ?
Pesen aja sama ts, jaga baik2 istri sm ade ts :)
jgn sampe kejadian ts sm ade ts jadi aib.
Didik ade ts sampai dia bener2 bisa sendiri/ dpt jodohnya :)
 
Nice story bro..
Yg awalnya w pikir cm incest sprti kbnyakan crita dgn tema yg sama..ternyata di pertengahan sampai ending dibumbui konflik batin..
Good job... I like it..:beer:

 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd