Hallo suhu-suhu semua, ane newbie disini mau berbagi sedikit cerita. Cerita ini adalah fiktif dan merupakan hasil dari sedikit keliaran imajinasi ane. Cerita ane bagi jadi beberapa part biar gak kepanjangan saat baca. Selamat membaca.
Karakter
Andi - Pacar dari Dinda, pekerja swasta umur 29 tahun
Dinda - Pacar Andi, pekerja swasta di multinational company. umur 26 tahun
Keanu - Teman satu kantor Dinda, umur 25 tahun
Sandra - teman satu kantor Dinda, umur 25 tahun
Zaki - teman satu kantor Dinda, umur 27 tahun
Rahesh - teman satu perusahaan Dinda, keturunan India dari Malaysia, umur 27 tahun
Ariana - teman satu perusahaan Dinda, asal thailand, umur 24 tahun
Toni - teman satu perusahaan Dinda, asal Singapura, umur 26 tahun
Alex - teman satu perusahaan Dinda, bule asal Malaysia, umur 27 tahun
Part One - Begining of a Journey
Kisah ini berawal ketika pacar gw melakukan pelatihan dinas ke luar negeri bersama teman-teman kantornya. sebelumnya perkenalkan dulu nama gw Andi. Gw adalah laki-laki berumur 29 tahun dan saat ini bekerja di bidang IT di salah satu perusahaan swasta Indonesia. Secara fisik, gw bisa dengan percaya diri kalau fisik gw sangat bagus karena memang hobi gw adalah ngegym. Hal ini juga yang akhirnya bisa membuat gw untuk mendapatkan cewek gw yang sekarang. Cewek gw adalah Dinda, seorang cewek berhijab berumur 26 tahun yang saat ini bekerja sebagai bisnis development di perusahaan X yang merupakan salah satu perusahaan multinasional di Indonesia. Meskipun berhijab dan menggunakan pakaian yang tertutup setiap harinya, hal tersebut tidak bisa menutupi keindahan tubuh cewek gw. Dengan berat badan sekitar 52 kg, ukuran bh 32B, dan pantat yang bulat, tidak jarang Dinda menerima godaan-godaan dari cowok-cowok di kantornya. Bahkan pada beberapa kesempatan, Dinda bercerita bahwa beberapa cowok tidak segan-segan mengajak untuk bobok bareng. Hal tersebut tidak jarang membuat gw menjadi khawatir sekaligus emosi. Namun Dinda selalu mengatakan bahwa itu hanya sekedar gaya bercanda cowok-cowok dikantornya.
Kehidupan percintaan kami sudah berjalan selama 3 tahun, dan selama ini semuanya berjalan dengan sangat lancar. Seperti anak-anak muda ibukota lainnya, kami secara rutin melakukan hubungan seksual. Setiap gw bertemu dengan Dinda, maka dapat dipastikan bahwa itu akan berakhir dengan pergumulan di ranjang. Meskipun berhijab, namun Dinda adalah cewek dengan nafsu yang tinggi. Apalagi kalau dia sedang berada di bawah pengaruh alkohol, sisi liarnya akan mengambil alih tubuhnya dan dia menjadi cewek yang benar-benar berbeda. Oleh sebab itu, gw selalu melarang Dinda untuk minum kalau gak bareng gw. Untungnya gw punya hobi ngegym, jadi sejauh ini tidak pernah ada keluhan dari Dinda terkait hubungan seksual kami. Karena kehidupan percintaan kami berjalan sangat lancar, gw percaya bahwa Dinda merupakan calon yang tepat untuk menjadi Ibu dari anak-anak gw nantinya. Selain cantik dan seksi, gw juga sangat mempercayai Dinda tidak akan melakukan hal-hal yang akan merusak hubungan kami. Namun hal itu berubah 3 bulan yang lalu.
3 bulan yang lalu, Dinda mengatakan bahwa perusahaan tempatnya bekerja akan mengadakan sebuah pelatihan bagi karyawan-karyawan terpilih. Pelatihan tersebut akan diadakan di Thailand selama 5 hari. Pelatihan tersebut akan diikuti oleh perwakilan-perwakilan perusahaan X dari berbagai negara. Dari Indonesia, Dinda dan ketiga temannya yaitu Keanu, Sandra, Zaki terpilih untuk mewakili perusahaan. Gw ikut senang mendengar kabar ini karena pastinya akan berdampak positif bagi kariri Dinda. Namun gw agak sedikit khawatir, karena di acara tersebut akan ada Keanu dan Zaki. Dari cerita-cerita Dinda sebelumnya, gw tahu mereka berdua menyimpan hasrat pada Dinda. Bahkan pada suatu acara, Keanu pernah mengajak Dinda untuk mabuk bareng karena dia penasaran bagaimana tingkah seorang cewek berhijab seperti Dinda ketika mabuk.
Long story short, Dinda akhirnya berangkat ke Thailand pada hari Minggu malam. Sebelum gw mengantarkan Dinda ke bandara, kita sempat untuk check in di hotel pada malam sebelumnya. Sebelum dia berangkat, gw berpesan untuk selalu kasih kabar atau call gw ketika dia sudah ada waktu. Yah ini sudah menjadi kebiasaan kami untuk menyempatkan waktu saling menghubungi, baik itu lewat chat, call, atau VC.
Selama 3 hari acara di Thailand, Dinda sangat sibuk dengan jadwalnya. Hari pertama diisi dengan pengenalan Headquarter perusahaan X di Thailand, seminar, dan sedikit jalan-jalan. Dinda bercerita bahwa Thailand adalah negara yang indah dan menyenangkan. Hari kedua, diisi dengan pelatihan dan games. Pada acara tersebut, Dinda bercerita bahwa dia diharuskan untuk menyelesaikan beberapa misi dalam sebuah group. Disini, Dinda bercerita bahwa dia satu group dengan karyawan-karyawan dari negara lain yaitu Rahesh dan Alex dari Malaysia, lalu Ariana dari Thailand. Dia mengatakan bahwa Ariana adalah cewek yang sangat menyenangkan dan Rahesh adalah badut kelas yang suka melucu. Dinda juga menambahkan bahwa Alex mengingatkannya pada gw, karena tubuh Alex yang bagus dan berotot. Sepertinya Alex adalah tipe cowok yang hobi berolahraga juga. Acara pada hari kedua berakhir dengan kemenangan di group Dinda. Mereka mendapatkan hadiah berupa voucher belanja yang bisa digunakan untuk berbelanja selama di Thailand.
Lalu, hari ketiga diisi dengan beberapa pelatihan lagi. Hari tersebut merupakan hari terkahir pelatihan, dimana pada hari keempat akan diisi oleh beberapa kunjungan ke cabang-cabang kantor di Thailand dan ceremony penutupan pada malam harinya. Tidak seperti beberapa hari sebelumnya, acara kunjungan pada hari keempat hanya berjalan sampai tengah hari saja. Hal ini dikarenakan akan ada ceremony party pada malam harinya, sehingga Dinda dan karyawan-karyawan lain diizinkan untuk beristirahat dahulu. Pada hari itu, sorenya Dinda menghubungi gw. Dia bingung karena tidak tahu harus pakai baju apa, karena tidak membawa baju yang proper untuk ke pesta. Sebagai pacara yang supportive, gw bilang "You always looks good in any dress, even without it". Mendengar hal itu, dia hanya tertawa dan bilang bahwa tidak sabar untuk pulang dan bertemu dengan gw.
Malam harinya, ada satu chat masuk dari Dinda "Sayang, aku berangkat dulu ke acaranya ya". Love you". Saat itu, gw sempet bilang ke Dinda untuk tidak ikut minum-minum pada acaranya. Dinda lalu menjawab "Don't worry honey, I know how to handle it". Gw sempat khawatir kalau Dinda terpaksa minum karena dibujuk oleh teman-temannya, tapi gw mencoba menepis pikiran itu dengan menonton Netflix di kos. Beberapa jam berlalu, sekitar jam 9 Dinda mengirimkan pesan yang berisi foto dan video pada acara tersebut. Gw bisa melihat di video tersebut, beberapa teman Dinda seperti Keanu dan Sandra sudah mulai kelihatan mabuk. Lalu jam 10, sebuah pesan berisi foto masuk lagi. Gw agak terkejut ketika melihat foto tersebut, Dinda meminum segelas minuman. Namun beberapa detik kemudian foto tersebut dihapus. Gw lalu chat Dinda "Kenapa dihapus?! kamu lagi minum?!". Dinda tidak menjawab chat gw, sampai kemudian sekitar jam 10 dia mengirimkan chat
"Sayang ini acaranya udah selesai, tapi kayaknya masih mau lanjut ngobrol-ngbrol lagi".
"Oh iya, tadi aku minum dikit doang, soalnya buat hargain teman-teman yang lain"
"Don't worry sayang, aku gak akan sampai mabuk. I know my limit"
Pada saat itu gw balas ke dia
"Ok, jangan mabuk beneran ya. Kamu tahu kan gimana reaksi kamu kalau mabuk"
Lalu Dinda menjawab
"Ok Hon, love you"
Setelah mengirim chat tersebut, Dinda tidak memberikan kabar lagi. Malam itu, tidak terasa kalau gw ketiduran saat nonton Netflix. Mungkin karena faktor terlalu capek bekerja di siang harinya. Paginya saat terbangun gw melihat ada 3 chat baru dari Dinda. Chat pertama pada jam 1.20, dia bilang kalau ngobrol-ngobrolnya udah selesai dan dia mau pergi tidur. Chat kedua masuk sekitar jam 5 pagi, Dinda bilang bahwa dia harus bangun pagi karena ada acara beli oleh-oleh dan sorenya dia ada penerbangan pulang ke Indonesia. Dinda bilang jika dia kemungkinan sampai Jakarta pada malam hari. Lalu ada satu chat lagi berisi foto dimana di baru bangun tidur dan berada di kasur, namun pada foto tersebut terlihat bahwa dia tidak memakai baju. Dinda memang punya kebiasaaan membuka bajunya saat tidur. Setelah membaca chat tersebut, gw balas akan jemput dia sesampainya dia di Jakarta.
Malam harinya, gw jemput Dinda ke bandara dan memutuskan untuk book hotel karena gw udah kangen dengannya. Selama perjalanan ke hotel, Dinda dengan sangat excited bercerita kegiatan selama di Thailand. Sesampainya di hotel, gw minta dia untuk bersih-bersih dan mandi. Setelah mandi, Dinda langsung tertidur lelap seperti orang pingsan. Malam itu kita tidak having sex karena gw tahu dia masih capek. Gw menghabiskan waktu dengan nonton HBO di tv hotel itu, lalu tiba-tiba sebuah pesan masuk ke hp Dinda. Karena kita memang berbahi password hp, maka gw bisa membuka hp Dinda dan melihat pesan tersebut.
nama kontaknya Alex. ini pasti teman satu group yang dia ceritakan sebelumnya. pesan tersebut berbunyi
"Hi Din, what a night yesterday. Hope we can meet again"
Karakter
Andi - Pacar dari Dinda, pekerja swasta umur 29 tahun
Dinda - Pacar Andi, pekerja swasta di multinational company. umur 26 tahun
Keanu - Teman satu kantor Dinda, umur 25 tahun
Sandra - teman satu kantor Dinda, umur 25 tahun
Zaki - teman satu kantor Dinda, umur 27 tahun
Rahesh - teman satu perusahaan Dinda, keturunan India dari Malaysia, umur 27 tahun
Ariana - teman satu perusahaan Dinda, asal thailand, umur 24 tahun
Toni - teman satu perusahaan Dinda, asal Singapura, umur 26 tahun
Alex - teman satu perusahaan Dinda, bule asal Malaysia, umur 27 tahun
Part One - Begining of a Journey
Kisah ini berawal ketika pacar gw melakukan pelatihan dinas ke luar negeri bersama teman-teman kantornya. sebelumnya perkenalkan dulu nama gw Andi. Gw adalah laki-laki berumur 29 tahun dan saat ini bekerja di bidang IT di salah satu perusahaan swasta Indonesia. Secara fisik, gw bisa dengan percaya diri kalau fisik gw sangat bagus karena memang hobi gw adalah ngegym. Hal ini juga yang akhirnya bisa membuat gw untuk mendapatkan cewek gw yang sekarang. Cewek gw adalah Dinda, seorang cewek berhijab berumur 26 tahun yang saat ini bekerja sebagai bisnis development di perusahaan X yang merupakan salah satu perusahaan multinasional di Indonesia. Meskipun berhijab dan menggunakan pakaian yang tertutup setiap harinya, hal tersebut tidak bisa menutupi keindahan tubuh cewek gw. Dengan berat badan sekitar 52 kg, ukuran bh 32B, dan pantat yang bulat, tidak jarang Dinda menerima godaan-godaan dari cowok-cowok di kantornya. Bahkan pada beberapa kesempatan, Dinda bercerita bahwa beberapa cowok tidak segan-segan mengajak untuk bobok bareng. Hal tersebut tidak jarang membuat gw menjadi khawatir sekaligus emosi. Namun Dinda selalu mengatakan bahwa itu hanya sekedar gaya bercanda cowok-cowok dikantornya.
Kehidupan percintaan kami sudah berjalan selama 3 tahun, dan selama ini semuanya berjalan dengan sangat lancar. Seperti anak-anak muda ibukota lainnya, kami secara rutin melakukan hubungan seksual. Setiap gw bertemu dengan Dinda, maka dapat dipastikan bahwa itu akan berakhir dengan pergumulan di ranjang. Meskipun berhijab, namun Dinda adalah cewek dengan nafsu yang tinggi. Apalagi kalau dia sedang berada di bawah pengaruh alkohol, sisi liarnya akan mengambil alih tubuhnya dan dia menjadi cewek yang benar-benar berbeda. Oleh sebab itu, gw selalu melarang Dinda untuk minum kalau gak bareng gw. Untungnya gw punya hobi ngegym, jadi sejauh ini tidak pernah ada keluhan dari Dinda terkait hubungan seksual kami. Karena kehidupan percintaan kami berjalan sangat lancar, gw percaya bahwa Dinda merupakan calon yang tepat untuk menjadi Ibu dari anak-anak gw nantinya. Selain cantik dan seksi, gw juga sangat mempercayai Dinda tidak akan melakukan hal-hal yang akan merusak hubungan kami. Namun hal itu berubah 3 bulan yang lalu.
3 bulan yang lalu, Dinda mengatakan bahwa perusahaan tempatnya bekerja akan mengadakan sebuah pelatihan bagi karyawan-karyawan terpilih. Pelatihan tersebut akan diadakan di Thailand selama 5 hari. Pelatihan tersebut akan diikuti oleh perwakilan-perwakilan perusahaan X dari berbagai negara. Dari Indonesia, Dinda dan ketiga temannya yaitu Keanu, Sandra, Zaki terpilih untuk mewakili perusahaan. Gw ikut senang mendengar kabar ini karena pastinya akan berdampak positif bagi kariri Dinda. Namun gw agak sedikit khawatir, karena di acara tersebut akan ada Keanu dan Zaki. Dari cerita-cerita Dinda sebelumnya, gw tahu mereka berdua menyimpan hasrat pada Dinda. Bahkan pada suatu acara, Keanu pernah mengajak Dinda untuk mabuk bareng karena dia penasaran bagaimana tingkah seorang cewek berhijab seperti Dinda ketika mabuk.
Long story short, Dinda akhirnya berangkat ke Thailand pada hari Minggu malam. Sebelum gw mengantarkan Dinda ke bandara, kita sempat untuk check in di hotel pada malam sebelumnya. Sebelum dia berangkat, gw berpesan untuk selalu kasih kabar atau call gw ketika dia sudah ada waktu. Yah ini sudah menjadi kebiasaan kami untuk menyempatkan waktu saling menghubungi, baik itu lewat chat, call, atau VC.
Selama 3 hari acara di Thailand, Dinda sangat sibuk dengan jadwalnya. Hari pertama diisi dengan pengenalan Headquarter perusahaan X di Thailand, seminar, dan sedikit jalan-jalan. Dinda bercerita bahwa Thailand adalah negara yang indah dan menyenangkan. Hari kedua, diisi dengan pelatihan dan games. Pada acara tersebut, Dinda bercerita bahwa dia diharuskan untuk menyelesaikan beberapa misi dalam sebuah group. Disini, Dinda bercerita bahwa dia satu group dengan karyawan-karyawan dari negara lain yaitu Rahesh dan Alex dari Malaysia, lalu Ariana dari Thailand. Dia mengatakan bahwa Ariana adalah cewek yang sangat menyenangkan dan Rahesh adalah badut kelas yang suka melucu. Dinda juga menambahkan bahwa Alex mengingatkannya pada gw, karena tubuh Alex yang bagus dan berotot. Sepertinya Alex adalah tipe cowok yang hobi berolahraga juga. Acara pada hari kedua berakhir dengan kemenangan di group Dinda. Mereka mendapatkan hadiah berupa voucher belanja yang bisa digunakan untuk berbelanja selama di Thailand.
Lalu, hari ketiga diisi dengan beberapa pelatihan lagi. Hari tersebut merupakan hari terkahir pelatihan, dimana pada hari keempat akan diisi oleh beberapa kunjungan ke cabang-cabang kantor di Thailand dan ceremony penutupan pada malam harinya. Tidak seperti beberapa hari sebelumnya, acara kunjungan pada hari keempat hanya berjalan sampai tengah hari saja. Hal ini dikarenakan akan ada ceremony party pada malam harinya, sehingga Dinda dan karyawan-karyawan lain diizinkan untuk beristirahat dahulu. Pada hari itu, sorenya Dinda menghubungi gw. Dia bingung karena tidak tahu harus pakai baju apa, karena tidak membawa baju yang proper untuk ke pesta. Sebagai pacara yang supportive, gw bilang "You always looks good in any dress, even without it". Mendengar hal itu, dia hanya tertawa dan bilang bahwa tidak sabar untuk pulang dan bertemu dengan gw.
Malam harinya, ada satu chat masuk dari Dinda "Sayang, aku berangkat dulu ke acaranya ya". Love you". Saat itu, gw sempet bilang ke Dinda untuk tidak ikut minum-minum pada acaranya. Dinda lalu menjawab "Don't worry honey, I know how to handle it". Gw sempat khawatir kalau Dinda terpaksa minum karena dibujuk oleh teman-temannya, tapi gw mencoba menepis pikiran itu dengan menonton Netflix di kos. Beberapa jam berlalu, sekitar jam 9 Dinda mengirimkan pesan yang berisi foto dan video pada acara tersebut. Gw bisa melihat di video tersebut, beberapa teman Dinda seperti Keanu dan Sandra sudah mulai kelihatan mabuk. Lalu jam 10, sebuah pesan berisi foto masuk lagi. Gw agak terkejut ketika melihat foto tersebut, Dinda meminum segelas minuman. Namun beberapa detik kemudian foto tersebut dihapus. Gw lalu chat Dinda "Kenapa dihapus?! kamu lagi minum?!". Dinda tidak menjawab chat gw, sampai kemudian sekitar jam 10 dia mengirimkan chat
"Sayang ini acaranya udah selesai, tapi kayaknya masih mau lanjut ngobrol-ngbrol lagi".
"Oh iya, tadi aku minum dikit doang, soalnya buat hargain teman-teman yang lain"
"Don't worry sayang, aku gak akan sampai mabuk. I know my limit"
Pada saat itu gw balas ke dia
"Ok, jangan mabuk beneran ya. Kamu tahu kan gimana reaksi kamu kalau mabuk"
Lalu Dinda menjawab
"Ok Hon, love you"
Setelah mengirim chat tersebut, Dinda tidak memberikan kabar lagi. Malam itu, tidak terasa kalau gw ketiduran saat nonton Netflix. Mungkin karena faktor terlalu capek bekerja di siang harinya. Paginya saat terbangun gw melihat ada 3 chat baru dari Dinda. Chat pertama pada jam 1.20, dia bilang kalau ngobrol-ngobrolnya udah selesai dan dia mau pergi tidur. Chat kedua masuk sekitar jam 5 pagi, Dinda bilang bahwa dia harus bangun pagi karena ada acara beli oleh-oleh dan sorenya dia ada penerbangan pulang ke Indonesia. Dinda bilang jika dia kemungkinan sampai Jakarta pada malam hari. Lalu ada satu chat lagi berisi foto dimana di baru bangun tidur dan berada di kasur, namun pada foto tersebut terlihat bahwa dia tidak memakai baju. Dinda memang punya kebiasaaan membuka bajunya saat tidur. Setelah membaca chat tersebut, gw balas akan jemput dia sesampainya dia di Jakarta.
Malam harinya, gw jemput Dinda ke bandara dan memutuskan untuk book hotel karena gw udah kangen dengannya. Selama perjalanan ke hotel, Dinda dengan sangat excited bercerita kegiatan selama di Thailand. Sesampainya di hotel, gw minta dia untuk bersih-bersih dan mandi. Setelah mandi, Dinda langsung tertidur lelap seperti orang pingsan. Malam itu kita tidak having sex karena gw tahu dia masih capek. Gw menghabiskan waktu dengan nonton HBO di tv hotel itu, lalu tiba-tiba sebuah pesan masuk ke hp Dinda. Karena kita memang berbahi password hp, maka gw bisa membuka hp Dinda dan melihat pesan tersebut.
nama kontaknya Alex. ini pasti teman satu group yang dia ceritakan sebelumnya. pesan tersebut berbunyi
"Hi Din, what a night yesterday. Hope we can meet again"
Terakhir diubah: