Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Halo suhu-suhu semua, mohon maaf terlambat update. Ane ada beberapa urusan kerja yang harus diselesaikan kemarin-kemarin. Mangga dilanjut baca untuk petualangan Dinda tercinta.

Part Five - The Wild Party

Melihat thumbnail pada video tersebut, gw sempat ragu untuk lanjut menonton video. "Apakah nanti gw siap melihat apa yang akan terjadi pada cewek gw? mengingat situasi sudah sangat gila malam itu". Namun memang ketika nafsu sudah menguasai otak manusia, maka yang tersisa hanyalah hasrat yang ingin dipuaskan. Entah mengapa rasa excited dan penasaran justru memberikan dorongan yang lebih tinggi. Sejak gw melihat beberapa foto dan video tadi, gw justru merasa semakin semangat untuk mengetahui sampai sejauh apa Dinda akan bertindak. "and it turns me on really hard". Sekali lagi, gw membulatkan tekad dan mengklik tombol play pada video.

Video dimulai dengan Ariana yang mendapatkan giliran kembali. Sebelumnya dia sudah mendapatkan jackpot harus make out dengan Rahesh. Kali ini, dia mendapatkan kartu "Dare" untuk melepaskan celana dalamnya. Dengan terlepasnya pakaian terkahir dari bagian bawah tubuhnya, Ariana kini tinggal mengenakan kemeja saja. Sepertinya, pada saat itu dia sedang kurang beruntung. Putaran botol mengarah kepadanya untuk kali kedua, dan kembali mendapatkan kartu "Dare". Tapi kali ini tantangan yang diberikan membuka jalan untuk pesta yang semakin menggila.

"Choose someone from opposite sex, you must take off his pant/underwear using your mouth"

Kartu yang sangat menyenangkan tentunya bagi para cowok di ruangan itu. Namun karena Rahesh sudah bertelanjang bulat, dia secara otomatis tersingkir dari pilihan, "poor Rahesh". Ariana merenung sejenak, lalu menunjuk Zaki. Melihat itu, Zaki tidak menyia-nyiakan kesempatan yang didapat. Dia langsung berdiri dihadapan Ariana. Perlahan Ariana memposisikan dirinya berlutut di depan Zaki, seperti posisi seorang cewek akan memberikan blowjob pada cowoknya. Mungkin karena tidak sepenuhnya sadar akibat dari pengaruh alkohol, Ariana tiba-tiba menggunakan tangannya untuk menurunkan celana Zaki. Saat itu juga Alex dan Sandra secara hampir bersamaan berteriak

"Eeiiits, only using your mouth Ariana. You're not instructed to give him a head. hahahahaha

Semua ikut tertawa mendengar hal tersebut. Ariana lalu melanjutkan tantangannya. Dia mengigit bagian atas dari celana dalam yang dikenakan oleh Zaki. Perlahan dia menarik turun celana dalam tersebut, disitu bisa terlihat kepala penis Zaki mulai terlihat. Lalu Ariana semakin menarik turun celana dalam tersebut hingga terlepas seluruhnya. Ukurannya tidak terlalu berbeda jauh dengan ukuran penis gw, sekitar 15-16 cm namun penis Zaki memiliki lingkar yang lebih tebal. Setelah celana Zaki terlepas sepenuhnya, Ariana menutup tantangan tersebut dengan memberikan sedikit kecupan pada kepala penisnya.

"A little gift cause you're cute"

Semuanya langsung bersorak melihat itu. Namun ada satu pemandangan yang sangat menarik perhatian gw. Gw melihat mata Dinda seperti berbinar ketika melihat penis Zaki. Terlihat betul bagaimana dia sangat menikmati pemandangan di hadapannya saat ini, matanya tidak berkedip sedikitpun. Samar-samar gw bisa melihat Dinda seperti menelan ludah.

Permainan dilanjutkan, botol kembali diputar. Kepala botol mengarah ke Toni. Dia mendapatkan tantangan memberikan sensual massage pada salah satu cewek di ruangan tersebut. Pada tantangan ini dia juga bebas memilih bagian tubuh mana yang ingin dipijat, dan cewek yang terpilih tidak boleh menolak. Jantung gw agak deg-deg an, "Apakah Toni akan memilih Dinda?"
Tebakan gw kali ini salah, Toni menunjuk Sandra. Dia mengambil posisi duduk dibelakang Sandra, dan perlahan memberikan pijatan-pijatan pada pundah. Kemudian gerakan mulai turun kearah pinggang. Perlahan Toni mengarahkan pijatannya berpindah kearah depan. Pijatan Toni mulai mengarah ke bagian payudara Sandra. Dengan gerakan memutar-memijat, Toni mulai memainkan area payudara Sandra. Kadang-kadang, Toni juga sedikit memilin puting Sandra. Mendapatkan stimulus tersebut, desahan-desahan kecil mulai keluar dari mulut Sandra. Mukanya mulai memerah, tanda bahwa saat itu nafsunya perlahan naik. Pemandangan panas tersebut berlangsung selama sekitar 2 menit.

Selanjutnya, botol kembali diputar dan mengarah ke Sandra. Dia mendapatkan kartu "Truth".

"Tell everyone, when the last time you feel so horny? and what did you do about it?"

Sandra lalu menjawab "Just 5 minutes ago, when Toni playing with my boobs and pinch my nipples. I didn't do anything about it, but if I could I would love to ride a hard dick really bad". Semua orang disitu langsung bersorak dan tertawa mendengar jawaban Sandra.

Permainan dilanjutkan, dan untuk kedua kalinya kepala botol mengarah ke Sandra. Dia mendapatkan tantangan untuk melepas celana dalamnya. Saat dia melepas celana dalam, terlihat ada sedikit cairan yang turun dari area pussynya. Sepertinya stimulus yang diberikan oleh Toni tadi benar-benar berhasil membuat nafsu Sandra naik menggebu-gebu. Dengan tantangan tersebut, maka sudah ada 3 orang yang bertelanjang bulat yaitu Sandra, Rahesh, dan Zaki. Sisanya, Alex, Toni dan Keanu masih menggunakan celana dalam. Ariana hanya tinggal menggunakan kemeja saja. Lalu cewek gw Dinda, dia masih menggunakan bh dan gstring sexynya.

Permainan masih terus berlanjut, pada putaran ini Ariana yang mendapatkan giliran mendapatkan kartu "Dare". Ini ketiga kalinya dalam video yang gw tonton Ariana mendapatkan kartu "Dare". Tantangan kali ini semakin mengarahkan suasana berakhir menjadi pesta sex.

"Your nipples must be licked and sucked by two person on your right and left for 1 minutes".

Alex dan Toni yang berada di samping kanan dan kiri Ariana tersenyum lebar. Ariana pun tak segan mulai membuka kemeja dan bh yang dikenakannya. Setelah dua pakaian terakhir yang ada ditubuhnya terlepas, Ariana kini dalam keadaan telanjang bulat. Sepasang payudara berukuran 33D itu sudah pasti sangat menggoda bagi lelaki. Tidak menunggu waktu lama, Alex dan Toni langsung mendaratkan bibirnya ke payudara Ariana, mulai menjilat seluruh bagian payudara tersebut. Bagian puting Arianan yang kelihatan lebih menonjol pun tidak lewat dari serangan dua pria kelaparan tersebut. Selama 1 menit, Alex dan Toni tidak berhenti menjilat, mengenyot, bahkan menggigit kecil puting Ariana. Menerima serangan dari dua orang pria, pertahanan Arianan akhirnya jebol. Awalnya dia tidak mengluarkan suara apapun, wajahnya pun terlihat datar-datar saja. Namun dengan serangan bertubi-tubi dari mulut Alex dan Toni selama 1 menit, Ariana mulai mengeluarkan desahan-desahan kecil. Bahkan pada detik-detik terakhir, Ariana justru meremas rambut Alex dan Toni dan membenamkan kepala mereka lebih dalam ke payudaranya. Seakan tidak mau melepas kedua lelaki tersebut.

Melihat pemandangan tersebut, gw jadi ingat thumbnail dari video ini. Awalnya gw sempat menduga kalau kedua pria dalam thumbnail video tersebut sedang mengulum payudara Dinda. Namun ternyata bukan, Ariana yang justru jadi korban kebringasan dua lelaki yang sedang lapar dan dikuasai nafsu.
Meskipun begitu, mata gw tidak berhenti mencari-cari sosok Dinda. Perasaan khawatir tetap ada di hati gw. Mengingat suasana ruangan kamar hotel saat itu sudah sangat panas, gw takut jika hal buruk terjadi pada cewek yang sangat gw sayangi ini. Namun kamera tidak pernah berpindah daru ketiga sosok yang sedang perlahan membangun nafsu tadi. Bahkan beberapa kali arah kamera zoom ke bagian payudara Ariana yang sedang dijilat-jilat oleh Alex dan Toni.

Kamera baru kembali menyorot Dinda ketika adegan panas antara Ariana dengan Alex dan Toni sudah berakhir. Gw merasa lega karena tidak ada aneh dari Dinda. Dia sama seperti orang lain di ruangan tersebut, hanya bisa terperangan menatap adegan panas yang baru dilakukan oleh teman-temannya. Namun perasaan lega itu sepertinya hanya bertahan sementara.

Permainan kembali dilanjutkan. Saat ini Alex yang mendapatkan giliran dan dia mendapatkan kartu "Dare".

"Pick someone in the group from opposite gender, you must give her your best oral sex. If you get rejected, you must do 100x push up"

Mendengar tantangan itu, hati gw kembali berdegup kencang menantikan siapa yang akan dipilih oleh Alex. Apakah cewek yang terpilih disitu mau menerima tantangan bersama Alex atau mereka lebih suka melihat Alex melakukan 100x push up. Dalam keadaan normal, cewek yang terpilih pastinya memilih untuk melihat Alex melakukan 100x push up. "Namun situasi saat ini......hmmmm.... gw tidak yakin".

Alex lalu berdiri menuju ke pojok ruangan, dia berjalan kearah kursi dan membawanya ke tengah lingkaran. Dia lalu berkata "Dinda, please sit here. Would you want to experience the best oral sex in the world?"
Perasaan gw langsung campur aduk mendengar itu, di satu sisi gw sangat khawatir karena semua sudah sangat tidak terkendali. Apapun bisa terjadi malam itu. Di sisi lain, gw juga penasaran dengan keputusan Dinda. Gw ingin tahu sejauh apa Dinda akan melangkah.

Dinda tidak memberikan jawaban. Sejenak dia diam, lalu perlahan berdiri. Dengan gerakan agak sexy sembari sedikit membungkukkan badan, Dinda melepas perlahan gstring miliknya. Berjalan ke tengah lingkaran, lalu duduk di kursi yang sudah disediakan oleh Alex.

"Please give the pleasure Alex" kata Dinda sembari membuka kakinya agak lebar, seakan memberikan jalan bagi Alex untuk menikmati vaginanya. Alex lalu berjongkok dan memandangi keindahan di depan matannya. Vagina Dinda yang selalu dirawat dengan baik, tanpa bulu dan terlihat masih rapat. Lalu Alex mulai memberikan kecupan-kecupan kecil di paha bagian dalam Dinda. Perlahan dia mencium, dan menyapu seluruh bagian paha Dinda dengan lidahnya. Tidak lama dia mulai memberikan jilatan-jilatan pada bibir vagina Dinda. Setelah cukup lama memberikan jilatan, dia lalu mulai "memakan" vagina Dinda dengan beringas.

Rahesh yang memegang kamera tidak tinggal, dia ingin mengambil momen itu sebaik mungkin. Dia lalu mengarahkan kamera ke arah vagina Dinda, sekilas terlihat bagaimana lidah Alex sudah menyapu seluruh bagian vagina Dinda. Bahkan ada kala dimana lidah Alex seperti masuk kedalam lubang vagina Dinda. Serangan-serangan oral sex dari Alex membuat Dinda mendesah dengan cukup keras. Dia sudah tidak lagi bisa memendam desahannya lagi. Dinda terus mendesah sembari agak meracau,

"Ohhh, it's so good"
"hmmmmph, Alex your tongue is too damn good"
"I never felt like this before"
"Ooooooh, your tongue is getting inside me Alex, aaahhhhh"
"This is a truely best oral sex in the world"

Gw sudah tidak bisa berfikir apa-apa lagi, otak gw sepert berasa kosong melihat pemandangan tersebut. Dinda, cewek yang paling gw sayangi sekarang dengan rela membuka selangkangan dan vaginanya untuk dijilati oleh orang lain. Setelah 5 menit, jilatan-jilatan Alex akhirnya berhenti. Dinda berdiri kembali ke tempat duduknya lagi. Sesaat sebelum kembali duduk, Dinda seperti membisikan sesuatu ke telinga Alex diiringi dengan senyuman penuh arti, baik dari Dinda maupun Alex.

Permainan dilanjutkan. Botol kembali diputar, dan mengarah ke Rahesh. Rahesh mendapatkan kartu "truth".

"Would you have sex with someone in this room. If yes, pick that person and do imitate onw of the sex position that you love most. This challenge cannot be rejected"

Disini kartu-kartu yang ada di game "Truth & Dare" milik Alex sepertinya sudah sangat liar. Hampir semua kartu yang keluar mengarahkan ke tindakan seksual.

Rahesh lalu menjawab "Yes, I would love to have wild doggystyle sex with one of the girls in this room. I'll make sure that the girl will not forget the pleasure of my big D.Hahahaha"
Rahesh menyombongkan ukuran penisnya yang memang diatas rata-rata, sekitar 19-20cm. Tidak lama kemudian Rahesh menunjuk Sandra dan mengatakan "I would love to do it with you Sandra".

Tidak bisa menolak, Sandra akhirnya berjalan ke arah Rahesh namun dengan posisi membelakangi. Lalu dia mengambil posisi seperti akan melakukan doggystyle. Melihat itu, Rahesh langsung setengah berdiri, memegang pinggang Sandra dan perlahan memaju-mundurkan pinggulnya seperti gerakan menyodok. Saat itu, kondisi keduanya sudah sama-sama bugil. Jadi dapat dipastikan bawah penis Rahesh secara langsung menggesek bibir vagina Sandra. Terlihat bagaimana nafsu Sandra sudah mulai naik karena mendapatkan gesekan-gesekan penis Rahesh. Muka sandra memerah, dan giginya menggigit bibir bawah. Dia berusaha sekuat mungkin untuk tidak mengeluarkan desahan.

Menonton adegan itu, semua orang berteriak menyemangati Rahesh. "Rahesh, Rahesh, Rahesh, come on dude fuck that thick ass".
Mendengar dukungan dari teman-temannya, gerakan Rahesh makin cepat. Hal itu membuat tubuh Sandra bergoyang maju-mundur lebih cepat juga. Payudara Sandra yang bebas terekspos juga turut berayun-ayun. Tak tinggal diam, Rahesh meremas-remas payudara Sandra. Adegan ini sudah seperti mereka benar-benar melakukan hubungan sex.

Tidak lama, botol diputar dan permainan dilanjutkan kembali. Botol berputar cukup lama, sampai kemudian berhenti dan menunjuk ke arah Ariana. Namun belum sempat dia memilih kartu, Alex lalu tiba-tiba memutarkan botol sehingga kepala botol mengarah ke Dinda. Melihat itu semua orang berteriak "CHEAAATER!! we know you want Dinda but play the game in fair way". Alex hanya tertawa mendengar itu.

Namun diluar dugaan Dinda berkata "It's okay guys. I don't mind it. It's just a game anyway". Dia lalu memilih kartu di hp Alex. Kartu yang terpilih adalah "Dare"

"You must pick someone from opposite sex, and give him a handjob for 5 minutes"

"Fuck!!!" dalam hati gw berkata. Gw sudah pasrah akan apa yang akan terjadi setelah ini. Semuanya sudah terlambat karena permainan benar-benar sudah menjadi pesta yang gila. Gw tidak lagi menaruh harapan Dinda akan menolak tantangan tersebut. Saat ini gw justru penasaran siapa laki-laki yang akan dipilih oleh Dinda untuk menerima handjob dari tangan lembutnya.

Mendengar tantangan tersebut, wajah Dinda langsung memerah. "I can't do it guys, I have a boyfriend you know"

Semua orang di ruangan tersebut langsung tertawa dan menyoraki Dinda. Rahesh lalu menimpali "hahahah, you must take the dare Dinda. It's your choice and it's just a game right?"

Ariana juga menambahkan "Hey, did you just forgot babe. You just received oral from someone other than your boyfriend".

Dinda tidak bisa berkata-kata ataupun mengelak lagi. Dia lalu berdiri, berjalan ke araha lelaki yang dipilihnya. Dinda menarik tangan laki-laki tersebut, mengajaknya berdiri ke tengah lingkaran. Sekilas gw melihat Dinda sempat menatap tajam ke araha mata laki-laki tersebut. Perlahan, Dinda lalu berjongkok dan melepaskan celana laki-laki yang ada didepannya.

Meskipun dalam hati gw sudah pasrah, namun gw masih mengumpat melihat pilihan Dinda tersebut "What a damn bastard".
"Kenapa Dinda memilih dia?"
"Apakah iya dia sudah mulai tertarik dengan laki-laki itu?"
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd