Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

TUBUHKU!!! DINIKMATI & SALING MENIKMATI BERSAMA KAKAK IPARKU.

[B][FONT=georgia][FONT=tahoma]LANJUTAN.[/FONT][/FONT][/B]

"Pak sini deh"

Setelah mendapat panggilan dari Rani tersebut pak Sugeng langsung bergegas berjalan menuju masuk kedalam kamar tempat Rani berada saat ini. Dengan sedikit kepayahan pak sugeng berjalan sambil berusaha membenarkan penisnya yang telah menegang dibalik sarung.

"Diihhh kenapa gitu sih pak"

Ucap Rani ketika melihat Pak sugeng yang masih sibuk membetulkan posisi penisnya hingga telah berada didepan pintu kamar.

"Tegang mbak,,hehehe,,Gak mau kendor"

Balas Pak Sugeng sambil terkekeh.

Setelahnya pak Sugeng berjalan semakin mendekat kearah Rani.

"Sepongin dulu dong mbak"

Pintanya kepada Rani.

"Hmmm,,, sini deh"

Rani menanggapi keinginan Pak sugeng.

Tetapi bukan langsung mewujudkan apa yang saat ini diinginkan oleh pak Sugeng, malah Rani kini memegang tangan pak Sugeng dan membawanya berjalan kembali keluar kamar.

"Kok keluar lagi mbak??"

Pak Sugeng tampak kebingungan.

"Jangan dikamar sini,, dibelakang aja"

Balas Rani sambil tersenyum.

Pak Sugeng turut membalas senyum dari Rani tersebut seraya ia meraih tubuh Rani dan merangkulnya.

"Seneng banget rasanya kalau punya istri kayak mbak Rani"

Ucap pak Sugeng sambil semakin erat memeluk tubuh Rani.

Tampak dalam kesempatan pak sugeng memeluk tubuh Rani sewaktu mereka berjalan, Rani juga turut merapatkan tubuhnya memeluk pak Sugeng. Remasan dan rabaan tangannya yang merasa gemas terus dilancarkan kembali oleh pak sugeng, sesekali Rani cekikikan karena keduanya kini terkadang berjalan sambil sesekali berhenti.

Rani : Kenapa emangnya pak??

Balas Rani sambil saling menatap dengan pak Sugeng.

Pak sugeng : Kan bisa tiap hari kayak gini.

Balas Pak Sugeng semakin gemas.

Kelakuan yang mereka lakukan saat ini tampak sangat saling memahami akan satu sama lain. Baik pak Sugeng ataupun Rani saat ini tampak sangat intens menampakan senyum di pipi mereka disela-sela obrolan mereka. Tentu itu adalah tanda penggambaran hati yang senang bagi keduanya saat ini, bahkan sesekali kata-kata candaan muncul dibalik obrolan mereka.

Rani : Masa tiap hari pak,, duhhh,, lecet dong bisa-bisa. hihiiii

Pak sugeng : Kan gampang becek mbak,,hehe,, gak akan lecet dong. Pelumasnya mbak Rani pastinya lebih dari cukup dong. hehe

Rani : Dihh,,, paling bisa deh.

"Makin montok aja mbak"

Puji pak Sugeng sambil meremas bongkahan pantat Rani yang melenggak-lenggok saat ia berjalan disampingnya.

"Iiihhh tangannya,, gak sabaran banget sihh pak"

Tanggap Rani karena perbuatan Pak Sugeng pada bagian tubuhnya itu.

Pak sugeng : Matiin aja lampu nya mbak,, idupin lampu kecil aja.

Ucap pak Sugeng yang kini telah berdua didalam kamar bersama Rani.

Rani : Iya matiin aja pak.

"Cklekk"

Pak Sugeng mematikan lampu dalam kamar.

Rani : Kok mulai nekat lagi sihh sekarang pak?? Gak boleh lho sering-sering gini.

Ucap Rani ketika keduanya udah masuk di dalam kamar. sekarang Rani telah duduk diatas Ranjang kamar tersebut.

Pak Sugeng : Jujur sih mbak, saya udah berusaha untuk menuruti kesepakatan kita yang udah ada. Tapi rasanya gak tahan banget.

Rani : Tapi bahaya lhoo pak, nanti malah jadi soal kalau ketahuan suamiku.

Pak sugeng : Tadi saya berani kesini, karena liat mas Rudi berangkat kerja mbak. Makanya langsung kepikiran mbak Rani. hehe

Rani : Dihhh dasarr,, emang sengaja cari moment itu sihh pak.

Pak Sugeng : Hehehe,, namanya juga usaha mbak.

"Isepin dulu dong Mbak,, Udah keras banget dari tadi"

Pinta Pak sugeng sambil mengambil posisi duduk di tepi ranjang kamar tidur.

"Kesini aja sih pak"

Balas Rani yang kini telah mengambil posisi berbaring diatas kasur.

"Enakan disepongin sambil tiduran kali pak,,Hihiii"

Lanjut Rani.

"Pengennya kayak gini dulu mbak,, boleh ya??"

Tawar pak Sugeng kepada Rani.

"Iiihhh ada-ada aja deh, mulai deh ini ya..huuu"

Ucap Rani dengan nada dan wajahnya yang tampak sedikit merajuk, selanjutnya Rani beranjak turun kembali dari atas Ranjang.

Kemudian ia langsung mengambil posisi berjongkok didepan penis Pak Sugeng yang telah tegak menjulang.

"Iiihhhh,, hahah,, Udah keras banget sihh"

Ucap Rani ketika dirinya telah tepat berjongkok didepan selangkangan pak Sugeng dan tangannya telah menggeggam penis milik Pak sugeng.

"Mulai deh mbak,,, hmmm,, semua karena pesona mbak Rani sih"

Ucap pak Sugeng merasa tidak sabar.

Rani segera menuruti permintaan pak sugeng tersebut. Dengan telaten Rani memasukkan penis Pak Sugeng kedalam mulutnya sambil sesekali ia mengocok dan menjilati batang milik Pak Sugeng tersebut. Terasa sangat rileks sekali keduanya malam ini menikmati waktu mereka yang telah cukup lama tidak bersama. Sangat berbeda perlakuan pak Sugeng malam ini kepada Rani, biasanya ia akan membuat Rani kewalahan dengan perlakuan jahilnya.

Mulai dari mengentakkan kuat penisnya agar masuk lebih dalam ke mulut Rani, hingga menekan kepala Rani agar semakin dalam lagi memasukkan penisnya. Meremas dan memilin puting susu Rani dalam keadaan seperti saat ini, bahkan tak jarang ia tangannya menjambak pelan rambut rani. Ketika dalam keadaan Rani tengah mengulum penisnya seperti sekarang ini. Tentu karena merasa ngilu dengan permainan lidah Rani pada batang penisnya. Semua itu dilakukan oleh Pak sugeng sebagai bentuk rasa gemasnya dengan perlakuan Rani kepadanya.

Tetapi sangat berbeda sikap yang ia tunjukkan malam ini, pak Sugeng tampak lebih elegan dari biasanya. Ia hanya menggunakan kedua tangannya untuk menopang tubuhnya yang kini agak condong kebelakang. Karena menahan rasa nikmat yang ia dapatkan dari servis mulut Rani. Hanya lenguhan dan desahan yang dikeluarkan oleh pak Sugeng karena perlakuan Rani tersebut. Sampai matanya berair karena menahan rasa ngilu dari perbuatan Rani yang menggunakan lidahnya untuk menjilati lubang kencing di ujung batang penisnya. Pak Sugeng tetap saja bertahan dalam posisinya saat ini, tetap terlihat cool sekali.

Perubahan dari cara bercinta pak Sugeng malam ini juga dirasakan oleh Rani, ia merasa aneh dengan apa yang ditampakkan oleh pak Sugeng kepadanya malam ini.

"Gloookkk...Glookkk...wuuuuekkk"

Rani yang merasa gemas dengan pak Sugeng yang terlihat sangat berbeda malam ini. Ia mulai bertindak membuat pak Sugeng semakin blingsatan.

Rani memasukkan penis Pak Sugeng hingga sangat dalam masuk kedalam rongga tenggorokannya. Ia menjilati dan menghisap kuat buah zakar pak sugeng dengan mulutnya, sebagai usaha untuk membuat Pak Sugeng semakin menjadi kencang dalam desahannya. Sejujurnya Rani mengakui walaupun dirinya kerap protes, ketika mendapatkan perlakuan nakal dari Pak Sugeng ketika melakukan pemanasan ataupun saat menyetubuhi dirinya. Tetapi Rani harus dengan jujur mengakuinya bahwa ia menikmati semua kelakuan jahil dan berani dari Pak Sugeng tersebut. Baginya semua perlakuan Pak Sugeng tersebut memiliki sensasi tersendiri untuknya.

Malam ini ia merasa ada yang aneh dari semua sikap pak Sugeng kepadanya. Ia merasa seperti kehilangan suatu bagian dari cara bercinta yang kerap ia lakukan ketika bersama Pak Sugeng. Rani ini pak Sugeng bersikap seperti biasanya, tetapi seperti semua itu tak kunjung tampak. Sehingga dirinya lah yang meminta pak Sugeng untuk kembali merangsang dirinya sembari ia terus mengulum penis Pak Sugeng.

"Pak sambil mainin puting aku kayak biasa dong"

Rengek Rani dengan nada dan mimik wajah manja kepada Pak sugeng.

"Sabar mbakk,, saya pengen nikmatin dulu servis mulut mbak Rani, nanti gantian aja ya"

Balas Pak sugeng dengan tetap bertahan pada posisinya.

"Emmmhhhh"

Balas Rani dengan tatapannya penuh harap kepada Pak sugeng.

"Abis ini deh,, uuugghh,,,"

Desah pak sugeng saat Rani menghisap bagian bawah telur penisnya.

"Mbak jilatin lobang yang bawah saya dong"


Pinta Pak Sugeng sambil menaikkan kedua kakinya keatas Ranjang dan membentangkan lebar kedua pahanya.


Rani dibuat terkejut dengan apa yang kink diminta oleh pak Sugeng kepadanya. Tentu ini aneh sangat aneh sekali baginya, walalun bukan yang pertama kali baginya. Tetapi tetap saja, jika bersama pak Sugeng melakukannya ia merasa sangatlah tidak pantas.

"Udah jangan Ragu kayak gitu mbak,, kemarin aja pas sama pak Slamet..hahaha"

"Sampe terskiksa gitu dia..hehe"

Lanjut pak Sugeng, membuat Rani ingat akan kenakalnnya sendiri diwaktu lalu.

Permintaan dari Pak Sugeng tersebut akhirnya kini langsung dipenuhi oleh Rani, ia dengan tanpa keterpaksaan melakukan apa yang diminta oleh pak Sugeng.

"Ahhhh,,kerasa banget lidah mbak disana,,,uuuuuhhh,,,"

Desah pak Sugeng ketika Rani mulai menjilati lobang pantatnya.

Rani merasa saat itu ia memainkan sedikit lidahnya disana, tidak seperti biasanya yang ia lakukan. Ia merasa semakin tertantang untuk melakukannya dengan sedikit lebih pada diri pak Sugeng saat ini. Sekanjutnya Rani terus memainkan lidahnya dengan terus menjilati sedikit agresif pada bagian itu, sambil sesekali ia memindahkan lidahnya menjilati paha bagian dalam dari Pak Sugeng. Terus berpindah dan bervariasi permainan lidah Rani disana, sampai kini ia berfokus pada bagian lobang pantat pak Sugeng saja.

"Mmmhhhh"

Guman Rani merasa bergairah karena ia merasa sangat murahan saat ini, dengan sukarela ia melakukan pada bagian tubuh Pak Sugeng yang ini tanpa keterpaksaan sedikitpun.

Sembari terus menjilati lobang pantat pak sugeng, tangan Rani yang sejak tadi hanya menggegam batang penis milik Pak Sugeng. Kini tangannya mulai sambil melakukan kocokan pada batang milik Pak Sugeng. Ia semakin merasa sangat bergairah dengan kondisi dirinya sendiri saat ini.

"Ahhhh,,,mantep banget mbak"

"Uuuuhhhh mimpi apa bisa kayak gini sama istri orang binal kayak mbak Rani"

Ucap pak Sugeng kenikmatan mendapat perlakuan dari Rani tersebut.

"Emmmhhh...iiihhh,,, kok ngomong gitu sih pak,,?? sebel dehh,,,!!"

Ucap Rani sambil menghentikan jilatannya tapi tidak dengan kocokannya pada penis Pak Sugeng.

"Terusin lagi mbak,, tadi itu enak banget"

Balas Pak Sugeng.

Entah apa yang merasukinya, hingga Rani mengucapkan kata-kata untuk mendapatkan pengakuan tidak seharusnya dari Pak Sugeng.

"Istri bapak bisa kayak gitu juga nggak??"

Ucap Rani kemudian.

"Nggak ada yang bisa ngalahin nikmatnya ngewe sama mbak Rani deh"

"Sangat liar dan menggemaskan"

Puji pak Sugeng.

"Hmmmm,,, paling bisa deh,,"

Rani tersipu mendengar ucapan dari Pak Sugeng tersebut.

"Gantian dong Pak,, nanti keburu muncrat lagi keenakan aku giniin"

Lanjut Rani seraya bangkit dari posisinya.

Pak Sugeng : Iya ayokk deh mbak.

Balas Pak sugeng sambil menatap lekat kearah Rani.

Dalam kondisi apa yang ia lihat saat ini, istri Rudi ini terlihat sangat menggairahkan. Dengan kondisi mimik wajahnya yang biasanya terlihat sangat kalem tersebut, kini telah berubah sangat nampak kalau Rani telah sangat bergairah dan sangat siap untuk diaajak lebih Hot lagi malam ini. Dengan gemas Pak sugeng melihat Rani yang kini membenahi rambutnya yang sedikit teracak. Sangat menantang sekali bongkahan payudaranya ketika kedua tangannya diangkat keatas seperti saat ini.

Rani : Kok mainnya santai banget sih malam ini pak?? Udah kurang yah gairahnya sama aku??

Pak Sugeng: Enggak gitu dong Mbak, masa' sih rela datang dadakan kesini malam-malam kayak gin kalau gak gairah banget sama mbak. Apa gak gairah banget itu namanya??

Rani : iyaa sihh, tapi beda aja gitu. Aku ngerasa perlakuan bapak agak lain sih.

Pak Sugeng : Variasi aja mbak biar makin asik.

Rani : Dihh bilang aja udah nggak gairah.

Pak sugeng : Ini apa namanya kalau kurang gairah mbak??

Ucap pak Sugeng sambil menunjukkan penisnya yang sangat tegang kepada Rani.

Rani : Keras banget ya pak,, hihiii..

Balas Rani merasa senang dengan ulahnya tadi, akibatnya kini penis Pak Sugeng tampak sangat keras dan tegak menjulang.

Pak Sugeng : Iya dong,, siapa sih yang gak gairah sama perempuan kayak mbak gini.

Ucap pak Sugeng bangkit dari posisinya, lalu ia kembali membelai tubuh montok istri Rudi itu. Yang sekarang makin jadi menggemaskan dimatanya.

"Masukin bentar ya mbak?? Abis itu baru gantian saya kasih rangsangan lagi"

Lanjut Pak Sugeng sambil berusaha melepaskan pakaian pada tubuh Rani.

Rani : Udah nggak apa-apa kok pak,, udah basah juga aku pak,,hhmmm.

Balas Rani sambil sedikit menggeliat.

Pak Sugeng : Memek mbak Rani kan emang gampang becek. hehe

Rani : Tapi suka kan??

Balas Rani genit.

"Hmmm,,, suka dong"

Balas Pak Sugeng sambil membimbing tubuh Rani berbaring diatas kasur, lalu ia menaiki tubuh Rani dan mendekapnya.

"Mmmmhhhh,,,cupp,,,cplokk,,,emmmhh..cuppp"

Keduanya mengguman terlibat dalam ciuman bibir yang begitu intens.

"Oooogghhh,,,eeemmmhh"

Desah Rani ketika Pak sugeng mulai memasukkan penisnya sambil terus melakukan ciuman dibinirnya.

"Emang gak pernah gagal bikin nikmat memek mbak Rani ini,,,uuuuhh,,"

Ucap pak Sugeng.

Terlihat nuansa yang sangat Romantis sekali persetubuhan yang dilakukan keduanya malam ini. Pak sugeng menggenjot Rani dengan tempo yang sangat pelan, sambil keduanya terus saling mengobrol.

Rani : Mimpi apasih kita bisa sampe kayak gini pak??

Ucap Rani sambil terlntang pasrah tubuhnya ditindih oleh pak Sugeng.

Pak Sugeng : iyaa,, kayak masih belum percaya gitu mbak. Apalagi saya,,, Uhhh,, rasanya.

Balas Pak Sugeng dengan wajahnya yang tampak greget kepada Rani.

Rani : Kenapa??

Balas Rani tak kala menggoda, bahkan setelah melihat ekspresi dari Pak sugeng yang demikian. Rani dengan nakalnnya malah menjadi semakin membuka lebar kedua pahanya.

Pak Sugeng : Dari seringnya melihat mbak Rani mampir ke warung dirumah saya dan sering ngobrol sama istri saya sejak dulu, uuhh rasanya.

Ucap pak sugeng mengenang apa yang kini telah berhasil ia dapatkan dari sosok Rani.

Rani : Rasanya apa sih Pak??

Balas Rani penasaran sekaligus ingin mendapatkan pengakuan.

Pak Sugeng : Rasanya,, heeemm,, enak banget kayaknya ngentotin bini Rudi ini..hehehe

"Kayak gitu terus khayalan jorok saya sebelum sampai bisa kayak gini mbak"

Balas Pak sugeng sambil dengan sedikit menaikkan tempo genjotannya.

Rani : Dihhh bapakk,, kok ngomongnya gitu sihh??

"Sekarang gimana perasaannya udah bisa nikamtin istri mas Rudi??"

Lanjut Rani menggoda pak Sugeng.

Pak Sugeng : Luar biasa nikmat mbak.

"Agghhhh...iiiihhhh,,, kok tiba-tiba gitu sih pak,,,ahhhhggghh..Tapi enakkk...uuuhhh...terus pakk,,,hhheeggghhh"

Rani mendesah kenikmatan karena pak Sugeng yang tiba-tiba lebih mempercepat tempo genjotan dari sebelumnya.

Pak Sugeng membuka semakin lebar paha Rani dan ia mengenjot vagina Rani dengan tempo yang lebih cepat.

"Plakkk...Plaaak...Plakkk"

Suara benturan kelamin keduanya saat ini.

Rani hanya terlentang pasrah dan ikut melebarkan kedua pahanya menerima sodokan pak Sugeng pada vaginanya. Payudaranya bergoyang-goyang karena hentakan penis Pak sugeng pada dirinya..

"Tahan pake tangan mbak sendiri dong pahanya"

Ucap pak Sugeng meminta Rani untuk memegang pahanya sendiri.

"Iyaa,,, Agghhh...hh"

Balas Rani sambil mendesah dan wajahnya sedikit meringis.

Bagi pak Sugeng ekspresi Rani yang demikian sangatlah tampak menggemaskan, ia teringat akan saat ia memasukkan penisnya ke lobang anal Rani. Saat itu ia begitu puas melihat ekpresi Rani yang seperti tersiksa namun tampak kenikmatan dari perlakuannya. Setelah tangannya lepas dari paha milik Rani, kini pak sugeng mengarahkan satu tangannya meremas gemas payudara brutal Rani yang bergoyang-goyang karena sodokan yang ia lakukan. Tak lama setelahnya pak Sugeng menghentikan genjotannya pada Rani.

"Tahan ya mbak"

Ucap pak sugeng kembali.

Kini sementara tangan kirinya meremasi payudara Rani, tangan kanan pak Sugeng kini berada di muara lobang kenikmatan Rani yang satunya.

"Eegghhh,,,,, mau ngapain sih pakk??"

Ucap Rani ketika merasakan jari pak Sugeng yang berada tepat di lobang pantatnya.

"Biar bisa dimasukin semua lobang kenikmatan mbak Rani malam ini"

Balas Pak Sugeng dengan wajah yang sangat gairah dan mesum.

Rani : Tapi pelan-pelan pak nanti sakit.

Balas Rani dengan ekspresinya yang tampak sedikit menolak, tetapi tetap dengan suka rela menahan pahanya dengan kedua tangannya sendiri.

Pak Sugeng : kemarin aja sama saya dan pak Slamet mbak Rani bisa kuat kok. Apalagi sekarang cuman jari aja gini.

"Ssstttt...Ahhhh...gelii..iii,,"

Desah Rani sedikit menjerit lirih saat jari pak Sugeng telah berhasil masuk kedalamnya.

*Tampak pada video*

Pak Sugeng: Tuhh tangan saya berasa bisa nyentuh batang saya sendiri mbak, tapi cuman kayak kehalang dinding daging aja.

Rani : Jangan sering-sering gini dong Pak,,,duhhh.

Keluh Rani meringis geli dan menggeliat nikmat.

Pak Sugeng : Kan baru kali ini mbak, kemarin saya belum tau kalau punya mbak yang ini bisa dipake juga. hehe

Rani : Nekat sihh coba-coba yang begituan.

Pak Sugeng: Kalau gak nekat, saya jadi gak tau dong mbak jadinya.

Rani: Kalau udah tau gini pasti nanti malah aku yang repot.

Pak Sugeng: Hehehe,,, ternyata mas Rudi emang bener-bener pandai milih istri ya,, hehe,,

Rani : Tapi ujung-ujungnya bapak ikutan nikmatin istrinya juga nihh, lebih beruntung siapa dong jadinya??

Pak Sugeng : Tetap mas Rudi dong Mbak, kan dia bisa tiap waktu sama mbak Rani.

"Sejak kapan sih mbak anal ini dimasukin penis mas Rudi juga,,??"

Rani : Udahh lama kali pak,, namanya juga istri sendiri. jadi bebas aja dong dianya.

Pak Sugeng : Hmmm,,, enaknya jadi mas Rudi.

"Weeekk"

Balas Rani dengan memeletkan lidahnya kearah pak Sugeng.

"Hmmmm"

Guman pak sugeng gemas.



[B][FONT=georgia][FONT=tahoma][FONT=georgia]BERSAMBUNG [/FONT][/FONT][/FONT][/B]
 
Terakhir diubah:
Kalau baca cerita yang adegan rani sama pak sugeng gini lagi
Ane langsung aja keinget chapter yang dalam cerita neng rani diewe pak sugeng sama pak slamet.
Pas nonton videonya yang sambil diintip si rudi adegan ekse nya ane langsung spaneng berasa ngilu liat Toked rani yang montok mantul" sama desahannya bikin konakšŸ¤£šŸ¤£
Bangke emang @Bomir
Semoga videonya nanti ada lagi adegan pak sugeng sama pak slamet nya suhu.
Paling horny sama cerita bagian ini, ending buat crottnya dapet banget pas lanjutin nonton video.haha
 
Kalau baca cerita yang adegan rani sama pak sugeng gini lagi
Ane langsung aja keinget chapter yang dalam cerita neng rani diewe pak sugeng sama pak slamet.
Pas nonton videonya yang sambil diintip si rudi adegan ekse nya ane langsung spaneng berasa ngilu liat Toked rani yang montok mantul" sama desahannya bikin konakšŸ¤£šŸ¤£
Bangke emang @Bomir
Semoga videonya nanti ada lagi adegan pak sugeng sama pak slamet nya suhu.
Paling horny sama cerita bagian ini, ending buat crottnya dapet banget pas lanjutin nonton video.haha
Soon ya suhu.. di nantikan aja
Dalam cerita ini nanti ada juga kok videonya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd