Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TUNDUKLAH!! ( REMAKE)

Bab.2 UJI COBA

Angin malam berhembus Sangat kencang. menggerakan pepohonan di sekitar ku. Daun daun rindangnya melambai lambai. Seolah menyuruhku untuk pergi dari tempat di mana aku berpijak.



Udara dingin nya sangat menusuk, apalagi diriku yang hanya terlindung oleh kaos hitam bergambar tengkorak dengan sedikit aksen berwarna merah.



Dengan perlahan aku tinggalkan tempatku berpijak. Pikiranku berkecamuk memikirkan hal yang baru saja terjadi.



" Argh! Terserah deh bodo amat lebih baik gue tidur". Ku percepat langkah ku menuju 'basecamp'. Ingin sekali ku buang pikiran ku ini namun tentu tidak semudah itu. Tak berselang lama, tampak belakang dari bangunan usang yang kami sebut 'basecamp' mulai terlihat. Dan Suara riuh para pemudak sibuk namun pengangguran mulai terdengar.

Aku lantas bergegas menghampiri Mereke. Saat aku keluar dari salah satu sisi bangunan tersebut. Tampak oleh ku empat motor yang terparkir asal. Dengan dua motor matic dan dua motor bebek. Serta, seseorang yang tinggi dan kurus duduk di atas motor matic hitamnya. Motor matic dengan 'kap' mesin yang terbuka. Duduk menunduk sambil menghisap sebatang rokok yang di apit oleh kedua jari nya. Dengan satu kaki kiri yang bertumpu pada tanah agar dirinya tidak jatuh.



* Brak!*

" Eh bangs*t! Pada kemana lu barusan?! Tanya ku sambil memukul jok motor terdekat dari tempatku keluar.



" Bikin kaget aja lu Jo! Noh si Andri ada masalah sama anak anak lorong." Ujar pria berbadan besar dan tinggi. Yang sedang bersandar di tembok dekat pintu. Kepala nya maju menunjuk Andri.



Kulirik Andri, pria kurus tersebut terlihat duduk lesu di atas sofa merah yang usang. Kemeja biru yang di kenakan olehnya koyak. Dengan beberapa kancing yang terlepas seperti di tarik paksa.



" Kenapa lu ga bilang gue?" Tanyaku kembali.



" Lah elu kita ajak bilangnya, nanti gue lagi nyari duit" di timpal Erik, pria gempal dengan mata yang di poles oleh maskara. Sedang duduk di Sandaran sofa tempat Andri berada.



" Lu juga sih masih sore udah kenceng aja" imbuh vey. Sahabatku yang kecil dan kurus dengan hidung lebar.



Aku pun mengingat ingat kejadian sebelum bertemu Jin bernama Tomang. Tepatnya saat aku sedang mengais rejeki sebagai juru parkir pada sebuah mini market dengan logo lebah berbaju biru.



Pantas saja waktu itu aku merasa sendiri, ternyata aku di tinggal mereka toh. Akh, tapi bukankah aku juga mendapatkan hal yang luar biasa.



" Oh . . Ya udah deh. Eh tau ga? Timpal ku sambil berjalan mendekati Kentung. Orang yang berbadan tinggi dan besar yang sedang bersandar di dekat pintu. Karena perawakan tinggi dan besar itulah kami menamai dia "Kentung".



" Barusan gue ." Kalimatku terhenti. Karena langsung terlintas di benakku supaya aku tidak memberitahu kepada mereka apa yang baru saja terjadi olehku. Karena tidak mungkin juga mereka percaya bila aku bercerita bertemu dengan raja Jin dan memiliki kekuatan 'super'. Toh ini bukan cerita seribu satu malam.



" Barusan apa? Paling juga ketemu cewe cakep. Dahlah gue mau masuk. Dingin!" Ucap Mocay menimpali seolah mengejekku. Cowo kurus tinggi dengan rambut ikal yang selalu terlihat pendek. Berdiri dari motor yang sedari tadi dia duduki. Berjalan santai melewati aku dan Kentung yang berdiri dekat pintu. Dan masuk kedalam rumah.



" Ya... Cewe cantik.. hehe" balasku kecut. Sambil mengingat-ingat cewe cantik dengan motor 'scoopy' berambut pirang yang di potong pendek sebahu. Yang sore tadi berbelanja ke mini market.



#######



Matahari mulai pergi ke ufuk barat. Merubah warna hari yang cerah menjadi jingga. Seolah mengucapkan salam perpisahan pada hari ini. Sedang kan aku duduk di tangga mini market dengan ubin berwarna putih. Sambil bekerja sebagai juru parkir.



Lahan parkir mini market ini terbilang cukup luas. Sehingga mampu menampung beberapa mobil sekaligus. Namun saat ini hanya ada tiga motor saja yang terparkir rapih di juru sebelah kiri toko.



Mataku melihat ke arah jalan besar di depanku. Tampak olehku Mobil dan motor padat bersliweran. Seandainya setengah saja dari motor dan mobil itu parkir di sini. Mungkin aku sudah dapat banyak uang. Dan tentu saja aku dapat membawa sate ayam kesukaan ibu. Serta roti bakar isi keju sebagai hidangan penutup. Seandainya tidak ada amanat dari almarhum bapak. Ingin sekali ku minta roti bakar mas Kamis. Dan ku bawa ke hadapan ibuku. Akh tapi percuma ibuku tak pernah mau dan selalu bertanya dari mana ini. Dan ketika ku jawab, beliau pasti tidak mau memakannya.



Ku ambil bungkus roko yang ada di saku celana. Membuka bungkusnya dan mengambil isinya sebatang lantas ku masukan kembali bungkus roko itu ke celana pendek coklat yang ku kenakan. Ku Bakar roko itu, ku hisap dalam dalam racikan tembakau dan cengkeh pelepas penatku. Lalu menghembuskan asapnya. Sambil ku buang lamunan ku barusan berharap lamunan itu pergi menghilang seperti asap rokok yang baru saja ku keluarkan dari mulut ini.

Beberapa saat termenung, sambil terus menghisap batang rokok yang ada di tanganku. Aku menunggu seseorang yang memarkir kendaraan nya di sini. Mungkin setelah hisapan pertama ada yang datang. Namun tidak ada juga. Mungkin setelah hisapan ke dua, atau mungkin setelah hisapan ke tiga. Cukup lama, tak ada satu pun orang yang datang memarkir kendaraannya ke sini. Seseorang yang ingin berbelanja apapun di mini market serba ada ini. Tanpa terasa sudah dua batang rokok ku habis terhisap. Namun tak satupun juga orang yang datang.



Saat ingin kembali ku bakar rokok ke tiga, seseorang yang semalam ku pikir kan datang dengan Scoopy berwarna putihnya. Rambutnya yang di potong sebahu dan berwarna pirang tergerai indah di terpa angin. Namun mataku teralihkan pada sepasang bulatan yang bergoyang menggoda. Baju putihnya yang ketat, semakin menonjol kan kedua bulatan itu.



Tepat di depanku, gadis itu berhenti. Menurunkan standar satunya lantas tersenyum sapa padaku. Aku pun menyapanya kembali dengan senyuman. Kulitnya kuning Langsat dengan pipi yang sedikit tembem menambah manisnya rupa gadis itu.



Seketika aku teringat kejadian semalam, dan terpikir untuk mencoba ke gadis rupawan yang baru saja memarkir motornya disini.



" Hai mbak, sebutin nama kamu!" Ucapku langsung. Argh seperti nya aku salah ucap. Bagaimana bila jin itu berbohong? Alih alih kenalan mungkin dia bakalan tampar aku.



" Amel"

Aku langsung terbelalak, mendengar suara manis yang keluar dari mulut gadis yang mengaku bernama Amel. Apakan benar apa yang Jin itu katakan? Bahwa aku bisa menyuruh siapa saja?. Tapi aku pun tidak bisa percaya gitu aja. Mungkin memang dia mau mengenalkan dirinya dan menunggu aku bertanya. Aku harus mencoba sekali lagi dengan hati hati. Tapi tidak ingin sampai menyinggung perasaannya.



" Minta no telepon nya!" Perintahku lagi.



" 08**********" dia langsung memberikan no telepon nya begitu saja. Eh apakah ini benar?. Tapi aku masih belum yakin. Sekali lagi deh.



" Garuk kepalamu!" Perintahku.

Tanpa lama gadis yang bernama Amel itu langsung menggaruk kepalanya. Eh??!!! Aku terkejut ternyata benar apa yang di katakan jin Tomang itu. Iseng sekali lagi boleh kali ya? Biar aku lebih pasti bener apa enggaknya.



"Remas kedua dadamu!"



Dan tanpa lama Amel pun meremas kedua dadanya.



" Eeehhhh?!!! "
 
Wahhh ane demen nih huuu cerita manusia berkekuatan super ky gini... Lanjut huuu.. Terimakasih🙏🏻
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd