Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG WEEKEND THRILLING (Update 27 Dec)

Yes bagus sekali Suhu... yuk diteruskan pesta nya asyik...
 
WEEKEND THRILLING


PART 7


POV VINA

Grand Hyatt

22.18


Kita melakukan toast.., dan langsung menenggak sampe habis tequila.., kapsul dalam mulut kita langsung tertelan masuk ke tenggorokan.

Kita berlima saling memandang.., sepertinya kita berlima menunggu seberapa cepat efek dari obat perangsang khusus wanita ini, seperti yang dijelaskan dr. Luna SpOg.. Terus terang aku sangat jarang menggunakan obat perangsang, seingatku belum sampe hitungan 5 jari.., karena aku sangat mudah ‘horny’.., hehehehehe….

Tubuhku yang sudah terasa hangat dikarenakan 3 shot tequila sudah membasahi kerongkonganku…, tiba-tiba setelah 2-3 menit tequila terakhir, hawa panas menyelebungi tubuhku.., hawa panasnya terasa beda.., menenangkan dan feel enjoy…., getaran-getaran dengan frekwensi rendah mulai terasa di area lubang kenikmatan ku… Pentil buah dada terasa mengeras..

“Oooohh..noo…!!l”, tiba suara Bella memecahkan kesunyian…, ku lihat dari baju berpotongan kembennya, pentil Bella terlihat jelas menyeplak.., pentilnya terlihat mengeras dan mancung, buah dada Bella yang berukuran 36 B terlihat semakin menantang dibalik baju kembennya..

“Woooooww…..gilaaksss…, cepet bener krasanya….”, ujar Luna…, wajahnya kulihat agak memerah..
“Obat biasanya enggak secepat ini…., biasa 10-15 menitan lah…”, ujar Luna lagi…

Pentilku terasa makin keras, buah dada ku pun terasa soalah-seolah semakin besar, my half cup bra terasa sempit.., padahal mah ukuran buah dada ku ya segitu-gitu aja… Getaran-getaran ringan di area lubang kenikmatanku terus tak mau berhenti..

Kita berlima saling berpandangan-pandangan…, wajah-wajah kita terlihat memerah…

“Haaduuuh…..meqi Gue berasa pengen disodok-sodok titit Mas Wahyu neh….., cekat cekot engga karuan…. Emang bener kata Loe Lun…., enggak secepat ini reaksinya obat perangsang yang pernah Gue minum…..”, ujar Bella.

“Gilaaaks obat Loe Luna…., pentil Gue brasa keras n mancung banget neh…”, Frida sambil memegang kedua buah dadanya.., terlihat pentilnya yang mancung terceplak di mini dress yang ketat..

“Ladies enjoy your night yeee….”, Tasya sambil menuangkan Dolce Vida Blanco ke gelas kita masing-masing… Dan kita toast langsung menenggak sekaligus tequila di gelas kita.

Kita berlima langsung meninggalkan ruangan tersebut dan masuk ke function room tempat party berlangsung..
Begitu masuk terdengar music ngebeat.., dan terlihat beberapa pasang tamu sudah mulai jijingkrakan…

Ku lihat Mas Deni, Mas Wahyu n Mas Erick masih ngobrol di meja kita tadi, sambil menikmati minuman.., entah gelas keberapa buat mereka masing.., karena kulihat ada banyak gelas kosong di meja itu.

Aku, Bella dan Frida langsung berjalan ke meja tersebut.., dengan efek horny sangat…, seakan-akan ingin memburu para lelaki tersebut… Kita bertiga sepertinya sudah dalam level horny yang tinggi.., terlihat pentil buah dada kita terlihat teceplak dibalik baju kita masing-masing.

“Hi…Vin…..”, Mas Deni pas menengok ke arah Kami yang sedang menuju meja mereka.. Music ngbeat terasa terdengar memanggil manggil Kita…

Aku langsung duduk di samping Mas Deni.., begitupun Frida di samping Mas Erick dan Bella di samping Mas Wahyu.

“Kalian lama banget.., kita udah mulai duluan neh….”, Mas Erick sambil pamer gelas-gelas kosong di meja.
“Mau pada minum apa kalian…?”, Mas Erick menanyakan.

“Minum apa aja deh Mas…, yang penting Kita mo happy happy sekarang….”, ujar Frida dengan muka horny..

Kebetulan ada waitress lewat sambil membawa baki dengan gelas-gelas cocktail penuh isinya…,langsung Kita bajak lah baki berisi cocktail itu..
Kita semua langsung ambil gelas masing-masing…., tanpa komando kita toast rame-rame dan langsung minum…
Ku langsung tenggak sampai habis….

“Vin…...haus apa doyan…?”, Mas Deni bertanya sambil keheranan…, aku cuek aja.., udah horny banget neh rasa.., lubang kenikmatan ku bergetar-getar ringan tanpa henti…., hawa badan semakin panas..
Ku lihat Bella dan Frida juga langsung menenggak cocktail tersebut…

“Haus banget Gue, Mas Den…”, jawab ku asal..
Ku lihat juga Mas Erick dan Mas Wahyu keheranan melihat Kita bertiga.

“Hayyuuk Kita langsung aja jijingkrakan…”, ajak Mas Deni sambil berdiri dan menarik tangan ku..
Sebenernya dalam hatiku pengen langsung ngamar ajah…., tapi walau lagi horny berat.., akal sehat Ku masih bekerja.., harga diriku kemana kalo langsung narik lelaki yang bukan pasangan resmi kita ngamar…, ceileee….

Langsung aku berdiri mengikuti ajakan Mas Deni…, kulihat Bella dan Mas Wahyu, Frida dan Mas Erick langsung berdiri juga menuju dance area yang tidak begitu besar yang sudah ada kurang lebing 5-6 pasang sedang menikmatin alunan music ngebeat..

“Mas Den.., tolong ambilin Gue minuman lagi dong, terserah mo vodka or whisky boleh…, haus Gue..”, aku meminta tolong Mas Deni , badan ku berhawa panas.., pengen minum aja bawaannya…. Reaksi obat perangsang terasa semakin enggak karu-karuan…, mungkin dengan litle bit drunk aku semakin cuek…., hehehehehe… Makanya aku minum lagi.

Setelah menghabiskan 1 shoot vodka di minibar area.., Aku dan Mas Deni langsung menyusul yang lain jijingkrakan..

Kulihat Luna berdansa sensual sambil memeluk suaminya Mas Indra, efek obat perangsang Luna seorang ahli kandungan yang terhormat meliuk-liukan badannya dan Mas Indrapun bisa mengimbanginya..

Tasya dan Mas Andri berpelukan, bergoyang mengikuti alunan musik sambil ‘french kiss’....

Mas Deni pun langsung memeluk ku dari belakang.., merapatkan tubuhnya pada bagian belakang tubuhku…, tangannya melingkar di perutku.. Tubuh kita langsung bergoyang-goyang mengikuti beat music…
Karena tingkat horny ku sudah tinggi.., Aku enggak perduli dengan gerakan tangan Mas Deni ditubuh ku.

“Vin…..Gue duluan ya…, enggak tahan neh Gue…”, Bella tiba-tiba berbisik disampingku.., langsung ngacir keluar ruangan sambil berpelukan dengan Mas Wahyu…

Tangan Mas Deni dengan perasaan tanpa bersalah menjelajahi tubuhku…., masih dalam posisi memeluk ku dari belakang sambil bergoyang…
Kurasakan tangan kanannya meremas-remas bokongku yang kencang… tangan kirinya kadang-kadang menyenggol-nyenggol kedua buah dada ku…, nafas Mas Deni terasa berhembus di pundakku…, membuat nafasku semakin berat.., tingkat ke-horny-an ku semakin tinggi.., dari yang sudah sangat tinggi… Merinding rasanya...

Kulihat Luna dan Mas Indra meninggalkan ruangan…

Buah dadaku mulai di remas-remas Mas Deni.., dan Mas Deni meremas-remas bokongku dibalik gaun ku.., karena hanya menggunakan g-string terasa kulit tangannya menyentuh kulit bokongku.., semakin merinding rasanya..

“Vin….Loe sexy banget deh malam ini..”, bisik Mas Deni di telingaku.., hembusan nafasnya terasa menggelitik daun telingaku.

Tiba-tiba Mas Deni membalikan badan ku.., dan memeluk ku kedua tangannya melingkar dibadan ku sambil meremas-remas bokongku…, saling berhadap-hadapan.., muka kita sangat dekat…, Mas Deni inisiatif duluan.., bibirnya ditimpelkan pada bibirku…
Bibir ku langsung menyambut bibir Mas Deni…, awalnya ‘soft kiss’ ringan…, tingkat ke-horny-an Kita semakin tinggi.., bibir dan lidah Kita saling beradu…, hentakan-hentakan music masih tersengar..

“Smmmmoocchh…. smmmooccchhh… smmmoocchh… smmmmooocchhhz….”, bibirku dan bibir Mas Deni beradu, lidah kami saling menyapu mulut kita.

Tangan Mas Deni masih meremas-remas bokongku dari balik gaun.., nikmatnya bokongku diremas-remas…
Cairan saliva Kita saling tertukar.., deepkiss yang penuh birahi…
Desahan-desahan kecil ku terdengar lembut pada saat Kita berciuman..

Tiba-tiba Mas Deni memberhentikan ciuman Kita..,” Vin…sepertinya yang Kita pikirkan sama deh sekarang ini…, let’s continue…”, Mas Deni dengan gentle mengkorfirmasi apa yang kita inginkan…, padahal seh modus.., dasar lelaki ya…
Aku hanya tersenyum dan mengangguk pelan tanda persetujuan.., masa nolak seh? Lubang kenikmatan ku butuh sentuhan batang kenikmatan neh..

“Yuuk Kita lobby dulu untuk buka kamar….”, Mas Deni mengajak ku.

“Eeee…. enggak usah buka kamar Den…, tadi ama Ade Loe kita2 semua dikasih kamar satu-satu….”, ujar ku sambil senyum sumringah..

Aku dan Mas Deni meninggalkan function room.., saling bergandengan tangan…

Di dalam lift menuju lantai 21, tingkat ke horny an ku sudah tinggi.., Mas Deni langsung merangkulku.., bibir kita saling beradu.., lidah kita berdua saling beradu didalam mulut kita..,” smmmmooocchhh…. ssmmmmoooochhh…. ssmmmmooochhh… smmmmmoooocchhhh…”.

Mulut kita saling mengisi…, penuh nafsu aku mencium Mas Deni.., tangan kananku meraba-raba daerah selangkangan Mas Deni…

Lift masih meluncur ke atas…
Mas Deni sambil melumat penuh nafsu juga bibir ku, tangannya mulai bermain-main di daerah ‘cleavage’ ku, daerah antara buah dadaku.. Sekali-sekali tangan Mas Deni meremas-remas kedua buah dada ku bergantian..

Tangan ku masih mengusap-usap selangkangan Mas Deni…, dibalik celana, batang kenikkmatannya terlihat menyeplak…, ku remas-remas sudah keras…, ingin rasanya membuka celana Mas Deni…

Nafas kami berdua sudah semakin berat. Desahan-desahan ringan terdengar di ruangan sekecil lift ini..

“Oooooouuugghhhh…”, aku mendesah ringan…, merasakan sensasi kenikmatan buah dada ku diremas-remas Mas Deni.

“Ttiiiinngggg….”, suara bell lift berbunyi menandakan sudah sampai di lantai 21.

Tetapi kita berdua antara sadar dan tidak, masih asik bercumbu di dalam lift, bibir kita masing saling menempel…, tangan-tangan kami masih saling meraba-raba dan meremas-remas…

Beberapa detik kemudian pintu lift menutup kembali.., dan Kita berdua tersadar….,”Yaaaaaaah….. Den…..liftnya ketutup lagi…”.
Kita berdua langsung tertawa…, lift bergerak ke atas.

“Sabaaarr Den…….nafsu amat…”, ujarku sambil tertawa.

“Hahahahahahaha….. nafsu banget Gue Vin…., liat belahan toket Loe…”, Mas Deni sambil tertawa juga.

Lift kemudian berhenti 3-4 lantai di atas.., kita merapikan baju sekenanya setelah aksi saling raba dan remas tadi..
Pintu lift terbuka…, sepasang lelaki dan perempuan begandengan tangan memasuki lift, sang lelaki memencet tombol menuju lobby.. Mas Deni memencet kembali tombol lantai 21.

Sang lelaki memakai celana jeans dan kemeja lengan panjang warna krem…, sang wanita memakai rok span jeans diatas lutut.., dengan atasan tank-top biru muda ketat.., terlihat sekali tidak menggunakan bra, terlihat pentilnya nyeplak dibalik thank top.., buah dadanya yang besar membusung kurang lebih 40D lah…. Penampilan wanita itu sangat memprovokasi sekali kaum lelaki…
Aku dan Mas Deni hanya tersenyum saling liat-liatan.

“Ttiiiinnggg….”, lift pintu terbuka di lantai 21…, kita berdua keluar dan menuju kamar 2125.

“Dasar emang laki ya…, Loe udah remes-remes tete Gue…, Den… Masih aja mlotot liat tete orang…, mana guueedeee banget lagi tete tuh pere’.....”, Aku cubit perut Mas Deni sambil tertawa…

“Emang tete Gue kurang gede buat Loe Den…..”, mataku agak mendelik bercanda sambil membusungkan buah dadaku ke arah Mas Deni…

“Hahahahahahahaha…., berarti Gue masih lelaki normal kan Vin…. Enggak...lagi nafsu-nafsunya ama tete Loe…, eehh ujuk-ujuk disodorin di depan mata langsung dua bongkah tete gede di dalem tank top kesempitan….. Hahahahhaha….”, Mas Deni sedikit ngeles.


23.24

Room 2125

“Smmmmoooocchhhh…. smmmoocchhh… sssmmmmooocchhhh… smmmmooocchhh……”, suara frech kiss kita terdengar di dalam ruangan…
Kita berciuman persis di samping jendela, menghadap ke Bunderan HI…, dengan latar belakang lampu-lampu gedung-gedung pencakar langit. Lampu kamar agak remang sedikit.., menambah nuansa sensual dalam saling mencurahkan nafsu birahi masing-masing..

Aku mendesah ringan…, obat perangsang sangat menambah tingkat ke horny an ku.. Tanganku mengusap-usap daerah selangkangan Mas Deni, dengan tonjolan batang kenikmatannya yang keras di balik celananya…

Mas Deni melumat bibir ku dengan penuh birahi.., akupun menyeimbangi lumatan-lumatan bibir Mas Deni dengan bibirku.., I m a good kisser haahh..!!!
Lidah kita saling beradu.., saling bertukar cairan saliva.. Pergerakan lidah-lidah Kita seperti 2 ekor belut menari-nari.., dengan iringan suara-suara desahan ringan kita berdua.

Suara hembusan-hembusan nafas kita semakin berat..
Tangan Mas Deni meremas-remas buah dadaku dan tangan yang satunya lagi ‘grabbing my booty’.., sentuhan kulit tangannya dengan kulit bokongku menambah sensasi birahiku semakin tinggi…
Masih sambil french kiss yang hot.., tanganku yang sedang meraba-raba daerah selangkangan Mas Deni…, mulai meraba-raba membuka ingkat pinggang celana Mas Deni….

Perlahan tapi pasti, jari Mas Deni mulai menurunkan restleting sack dress ku. Begitupun dengan tanganku berhasil membuka restleting celana Mas Deni, batang kenikmatannya yang sudah berdiri tegak dibalik CDnya, tanganku refleks langsung menggenggam batang kenikmatan Mas Deni di balik CDnya…
terasa besar sekali digenggaman Ku.

Mas Deni mebuka sack dressku, tubuhku hanya berbalut minimalis underwear…, celana panjang dan kemeja Mas Deni pun sudah dibuka, tinggal ber CD saja.
Nafsu birahi kita berdua, membuat baju-baju kita berserakan enggak karuan dikamar.

Sambil berciuman..,” ssmmmmmooooccchhh….. smmmmooccchhh…...smmmmmoooccchhh …..sssmmmmooooccchhhhh….”, batang kenikmatan Mas Deni dalam genggaman ku kocok-kocok…, CD Mas Deni akhir lepas…, tangan Mas Deni meremas-remas buah dadaku, kadang-kadang diselingin memilin-milin pentilku yang sudah mengeras dan tangan satunya lagi mulai memainkan clitoris dari balik g-string ku…., terasa lubang kenikmatanku basah, efek horny tinggi ditambah obat perangsang.
Desahan ringan.., “ooooouuuuggghhhhhh…….”, rangsangan jari-jari Mas Deni memainkan dibagian depan lubang kenikmatanku.

Kita masih saling merangsang sambil berdiri, tubuhku dan Mas Deni sudah telanjang bulat…, suara desahan-desahan kecil dan suara bibir kita terdengar dalam kamar sebagai back sound. Batang kenikmatan Mas Deni masih ku kocok-kocok, akhir Aku tak tahan ingin melumat batang kenikmatannya.
Langsung aku jongkok, batang kenikmatan Mas Deni yang berdiri tegak, cukup panjang dan gemuk…, urat-urat kerasnya terlihat jelas , berdiameter kurang lebih 4cm panjang 15-17 cm lah…
Kujilat-jilat lubang kecil di batang kenikmatannya, aroma batang kenikmatan tercium jelas, menambah ke horny an semakin tinggi.., batang kenikmatan Mas Deni mulai kujilat-jilat dari ujung jamurnya yang besar sampai kepangkal batangnya.

“ Sslluuuurrppsss…. ssslluuurrppsss…. ssslluurrppsss…. sssluurrpssss…… ssluuurrppssss…. ssslluurrpssss..”
Mas Deni mulai mendesah kenikmatan ketika batang kenikmatannya ku jilat-jilat… Setelah kujilat-jilat beberapa saat, mulutku pun penuh oleh batang kenikmatan Mas Deni, gerak maju mudur kepalaku.

“ Oooouuugghhhhhh…...eennnaaaggg baanggeetttthhh ssepppooonngggaannnn Loe Viiiiin…”, Mas Deni mendesah sambil tangan memegang kepalaku mengikuti gerak maju mundur, mulutku penuh dengan batang kenikmatannya…, sambil meng oral Mas Deni, lidahku juga tetap menjilat-jilat batang kenikmatan Mas Deni. Rasanya seperti menjilat-jilat es krim…., lubang kenikmatan terasa bergetar-getar terus.., “ ssssllluuurrpppssss…… ssslluuurrpppsss…..ssslluuurrpssss…. ssluuurrppssss…. sssllluuuurrpssss…….”.

“ Oooooouuuuggghhhh…. oooooouuuggghhhh…. Stoooop…. stooooppp….Viin….!!!”, Mas Deni menarik kepalaku dari batang kenikmatannya.
“ Giiillaaaak sepongan Loe enak…, enggak tahan neh Gue..”, Mas Deni sambil menarik badanku untuk berdiri lagi setelah kurang lebih 5 menitan batang kenikmatannya memenuhi mulutku.

Tampa membuang waktu bibir kita saling beradu kembali, ‘deep kiss’ dan ‘french kiss’...., “ sssmmmmmoooooccchhh ……. ssssmmmooocchhhh….. sssmmmmooocchhhh…”.
Tanganku tetap menggenggam dan mengocok-ngocok batang kenikmatan Mas Deni…., begitupun jari-jari Mas Deni menari-nari di area clitoris…

Setelah beberapa saat, Mas Deni menggandengku ke tempat tidur dan merebahkan tubuh telanjangku. Cahaya kamar yang agak redup menambah sensasi birahi kita berdua yang sudah tinggi.

“ Sekarang Gue mau jilat-jilat vagina Loe Vin….”, Mas Deni tersenyum dengan muka sangenya, dengan pelan membuka selangkanganku lebar-lebar…, aku berbaring dengan pasrah.

“ Sslluuurrpppsss…. sssslluurrppsss….. ssslluuuurrrppsss…. ssslluuurrpsss…. ssssllluuuurrpssss… ssslluuurrpssss…. ssslluuurrpsss…”.

Kurasakan lidah Mas Deni menari-nari diatas clitorisku…, cairan lubang kenikmatanku semakin banyak keluar.
“ Sssssshhhhhhh……. aaaahhhhhggg…...ssssshhhhhhhhhh…..”, desahan-desahanku agak keras menikmati sensasi permainan lidah dan mulut Mas Deni di area lubang kenikmatanku…
Kadang dijilat-jilat….. , kadang disedot-sedot clitorisku…

“Maaaaasss Deeeeennnnn…….oooooouuugghhhhh…...sssssshhhhhhh….”, desahku keenakan.

“ Maaasss Deeennnn, fuucckk Meee nooowww…..,” aku meminta supaya segera menyetubuhi ku..

“ Ssslluuuuurrppsss…. ssssllluurrrppsss… sslluuuuurrpssss…. ssslluuurrppsssss….. ssslluuurrrppssss…..”, cairan lubang kenikmatanku bercampur dengan cairan saliva Mas Deni.

“ Masuuukkiiiinn tiittiiiitt Looee Massss ke vegiiee Guuee….”, Mas Deni tetap asik menjilat-jilat lubang kenikmatan ku, efek obat perangsang dari Luna membuatku yang liar semakin liar enggak karuan.


-bersambung-


Part 8
'
https://www.semprot.com/threads/weekend-thrilling-update-12-feb.1351563/post-1905575335
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd