Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA who

Status
Please reply by conversation.
Ini adalah cerita original karya lakamisutzz.
Tidak meniru cerita siapapun atau mengcopy cerita orang lain. Salam.


Flashback 12 tahun yang lalu ....

Waktu itu tante Lunar adik mama mendapatkan mutasi jabatan hingga ia harus dipindah dari sebuah kabupaten di jawa barat ke jakarta. Ya tante luna adalah adik mama yang bungsu. Mungkin saat itu di berusia 27 tahun dan belum menikah. Saat itu fandi adalah seorang remaja yang masih berusia 16 tahun. Lugu dan tidak mengenal apa itu namanya sex namun seperti remaja normal lainnya ia mengalami puber terutama memiliki rasa ingin tahu tentang lawan jenisnya seperti sering mengintip celana dalam, suka intip toket lewat ketek (intelek) dan rasa ingin tahu lainnya.

Waktu itu tante lunar diijinkan kakek pindah ke jakarta asal tinggal di rumah bersama kami karena kakek waktu itu khawatir dengan kehidupan bebas di jakarta, atas ijin itulah akhirnya tante pindah ke jakarta dan tinggal bersama kami. Kalau tidak salah ada sekitar 2 tahunan dan akhirnya ia menikah dan ikut suaminya untuk pindah ke salah satu provinsi di pulau sumatera.

Tante lunar memiliki tinggi sebahuku dengan rambut pendek seleher, seksi sekali menurutku. Dan sampai sekarang aku selalu terobsesi dengan wanita yang memiliki rambut pendek “entah kenapa?”. Ia memiliki tubuh langsing dengan payudara dan pantat yang sangat proposional dengan tubuh langsingnya. Dan yang paling saya sukai adalalah ketika tante lunar memakai pakaian kerja nya yaitu baju kemeja biru langi dan bawahan rok mini beserta sepatu highheels nya yang berwarna abu-abu. Kakinya sangat jenjang betis yang membunting dengan kulit kuning langsat. Wajahnya yang menurutku sangat cantik di sertai kumis tipis dan bibir yang juga tipis mata sedikit sipit dengan alis yang tidak terlalu tebal dan dicukur mengikuti pola kelopak mata.

Waktu itu tante tidur di kamar lantai dua sebelah kamarku sedangkan adikku ratna waktu itu di lantai 1 bersebelahan dengan kamar kedua orang tuaku. Sebenarnya aku tidak pernah memiliki fikiran yang taidak baik terhadap tante ku ini. Namun hal itu berubah ketika sore sekitar jam 3an sepulang sekolah aku sendiri dirumah karna mama dan papa kerja sedangkan adikku pulang sekolah langsung les dan pulang jam 17.30. Karna kupikir rumah kosong kebetulan aku bawa kunci nyelonong saja aku masuk rumah langsung buka baju dan celan tinggal celana dalam saja. Kurebahan di sofa depan tv. Tanpa sadar aku pegang penisku dan akhirnya buka celana dalam dan telanjang bulat sambil memainkan penis. “Enak juga” pikirku. Namun tiba-tiba tante lunar turun dari lantai dua tanpa kutahu karena ternyata hari itu dia tidak berangkat kerja dikarnakan kurang enak badan. Rupanya dia sudah memakai pakaian seragam kerja namun tidak jadi berangkat ke kantor. Dia sedikit kaget sekali waktu melihatku berbaring diatas sofa telanjang bulat, sembari memegangi kemaluanku yang berdiri. Akupun kaget sekali namun kebingungan. Langsung reflek kututupi dengan tangan penisku.


“kamu sudah pulang ya fandi” katanya dengan nada yang lembut.
“iya, tante kupikir gak ada orang, maaf tante” jawabku.
“tante Cuma mau turun ambil air minum saja. Sambil melirik ke tanganku yang menutupi selangkangan.
“udah terusin aja gak apa kok .....hihihi tuh bulunya kelihatan. Sambil tertawa-tawa.
“boleh gak tante liat anu mu mau di apain sich kok di pelintir-pelintir ... hahaha”
“malu ah tante ....” jawabku.

Tiba-tiba tante lunar mendekatku “sini tante lihat”. Aku Degdegan amat sangat saat itu. Diangkatnya kedua tanganku aku hanya diam dan menurut saja. Kemudian dengan perlahan-lahan dia memegang kemaluanku dengan kedua jarinya yaitu jempol dan telunjuknya dan memegang kepala penis kemudian turun dilakukan dengan sangat lembut, dengan tangan yang satu lagi dia membalurkan handbody yang awalnya ada dimeja di dekatku dilumurinya ke kepala penisku, senyum dari bibir tipis tante lunar tampak dari wajahnya yang cantik. Malunya setengah mati, belum ada orang yang pernah melihat kemaluanku, apa lagi memegangnya. Hatiku berdebar “deg deg deg” dengan kencang dan wajahku merah karena malu setengah mati. sentuhan tangannya terasa halus lembut dan hangat. "santai aja fandi, kamu rebahan saja", ujarnya membujukku. Setelah sedikit tenang mendengar suaranya yang halus dan memastikan, saya mulai dapat menikmati elusan tangannya yang lembut. Tangannya sangat mahir memainkan kemaluanku, setiap sentuhannya membuat kemaluanku bergetar dengan kenikmatan dan jauh lebih nikmat dari sentuhan tanganku sendiri. "besar juga punya kamu", kemudian Tante lunar melumuri handbodny itu ke seluruh batang kemaluanku yang mulai menegang dan mengelus-elus kedua bijinya. Kemudian Tante Lunar mulai mengocok kemaluanku digenggamannya perlahan-lahan sambil membuka lebar kedua pahaku dan mengusap bijiku yang mulai panas membara."Tante tambah handbodnya ya supaya rada licin, enak lho" katanya sembari mengedipkan sebelah matanya.

Hampir tujuh menitan saya tidak dapat menahan rasa enak dari godaan jari-jari tangannya yang turun naik dan mengurut-urut penis ini. Pinggulku tidak bisa berdiam tenang saja di sofa dan mulai mengikuti setiap irama kocokan tangan Tante Lunar yang licin. Belum pernah saya merasa seperti begitu, semua kenikmatan ini seperti berpusat tepat ditengah-tengah selangkanganku. Mendadak Tante Lunar kembali berkata, "hampir muncrat kamu bahaya nanti, tante hisap saja yah". Saya tidak mengerti apa yang dia maksud. Dengan tiba-tiba Tante Lunar mengeluarkan lidahnya dan menjilat kepala kemaluanku lalu menyusupinya perlahan ke dalam mulutnya. Dengan perlahan dan pasti dapat kurasakan bibir tante menyentuh kulit penisku ku, dan sesekali kurasakan hangatnya lidah tante lunar menyapu lembut penisku. tante lunar mengulum kepala penisku, bahkan sesekali tante lunar berusaha memasukkan semua ke dalam mulutnya. wow sensasinya sangat luar biasa, badanku jadi panas dingin, asyik merasakan gerakan maju mundur mulut tante lunar saat mengulum penis ku tiba-tiba ada rasa yang tidak dapat kutahan untuk melepaskan spermaku ke dalam mulut tante lunar, Dengan seketika, kemaluanku seperti mempunyai hidup sendiri, berdenyut dan menyemprot cairan putih yang lengket dan hangat ke mulut tante lunar. Seluruh badanku bergetar dari kenikmatan yang tidak pernah kualami sebelumnya. Saya tidak sanggup untuk menahan kejadian ini. Saya merasa telah berbuat sesuatu kesalahan yang sangat besar. Dengan napas yang terengah-engah, saya meminta maaf kepada Tante lunar atas kejadian tersebut dan tidak berani untuk menatap wajahnya. akhirnya mulut tante lunar dipenuhi dengan cairan sperma dari penis ku, segera tante lunar mengambil tisu untuk menumpahkan cairan sperma yang ada di mulutnya.

Setelah semuanya mulai mereda, dengan malu-malu saya bertanya, "Apakah perempuan juga melakukan hal seperti ini?". Tante lunar menjawab "Yah, kadang-kadang kita orang perempuan juga melakukan itu, tapi caranya agak berbeda". Dan Tante lunar berkata yang kalau saya mau, dia dapat menunjukkannya. Tentu saja saya bilang yang saya sangat mau menyaksikannya.

Kemudian jari-jari tangan Tante lunar yang lentik dengan perlahan mulai membuka kancing-kancing bajunya, memperagakan tubuhnya yang putih. Waktu kutangnya dibuka buah dadanya melejit keluar dan tampak sedang sesuai dengan bentuk tubuhnya yang ramping. Kedua buah dadanya bergelayutan dan bergoyang dengan indah. Dengan halus tante lunar memegang kedua tanganku dan meletakannya di atas buah dadanya. Rasanya empuk, kenyal dan halus sekali, ujungnya agak keras. Putingnya warna coklat ping dan kecil dak panjang. Tante lunar memintaku untuk menyentuhnya. Karena belum ada pengalaman apa-apa, elus-elus dengan tekanan sepertinya itu adalah naluriah seorang lelaki. Tante lunar kembali tersenyum dan mengajariku untuk mengelusnya perlahan-lahan. Putingnya agak sensitif, jadi kita harus lebih perlahan disana, katanya. Tanganku mulai meraba tubuh Tante lunar yang putih bersih itu. Kulitnya terasa sangat halus dan panas membara dibawah telapak tanganku. Napasnya memburu setiap kusentuh bagian yang tertentu. Saya mulai mempelajari tempat-tempat yang disukainya.

Tidak lama kemudian Tante lunar memintaku untuk menciumi tubuhnya. Ketika saya mulai menghisap dan menjilat kedua buah dadanya, putingnya terasa mengeras di dalam mulutku. Napasnya semakin menderu-deru, membuat buah dadanya turun naik bergoyang dengan irama. Lidahku mulai menjilati seluruh buah dadanya sampai keduanya berkilat dengan air liurku mukanya tampak gemilang dengan penuh gairah. Bibirnya yang merah merekah digigit seperti sedang menahan sakit. Roknya yang seksi dan ketat mulai tersibak dan kedua lututnya mulai melebar perlahan. Pahanya yang putih seperti susu mulai terbuka menantang dengan gairah di hadapanku. Tante lunar tidak berhenti mengelus dan memeluki tubuhku yang masih telanjang dengan kencang. Tangannya menuntun kepalaku ke bawah kearah perutnya. Semakin ke bawah ciumanku, semakin terbuka kedua pahanya, roknya tergulung ke atas. Saya mulai dapat melihat pangkal paha atasnya dan terlihat sedikit bulu yang hitam halus mengintip dari celah celana dalamnya. Mataku tidak dapat melepaskan pemandangan yang sangat indah itu.


Kemudian Tante lunar berdiri tegak di hadapanku dengan perlahan Tante lunar mulai membuka kancing roknya satu persatu dan membiarkan roknya terjatuh di lantai. Tante lunar berdiri di hadapanku seperti seorang putri khayalan dengan hanya memakai celana dalamnya yang putih, kecil, tipis dan seksi. Tangannya ditaruh di pingulnya yang putih dan tampak serasi dengan kedua buah dadanya diperagakannya di hadapanku. Pantatnya yang hanya sedikit tertutup dengan celana dalam seksi itu bercuat menungging ke belakang. Tidak kusangka yang seorang wanita dapat terlihat begitu indah dan menggiurkan. Saya sangat terpesona memandang wajah dan keindahan tubuhnya yang bercahaya dan penuh gairah.

Tante lunar menerangkan yang bagian tubuh bawahnya juga harus dimainkan. Sambil merebahkan dirinya di sofaku, Tante lunar memintaku untuk menikmati bagiannya yang terlarang. Saya mulai meraba-raba pahanya yang putih dan celana dalamnya yang agak lembab dan bernoda. Pertama-tama tanganku agak bergemetar, basah dari keringat dingin, tetapi melihat Tante lunar sungguh-sungguh menikmati semua perbuatanku dan matanya juga mulai menutup sayu, napasnya semakin mengencang. Saya semakin berani dan lancang merabanya. Kadang-kadang jariku kususupkan ke dalam celana dalamnya menyentuh bulunya yang lembut. Celana dalamnya semakin membasah, noda di bawah celana dalamnya semakin membesar. Pingulnya terangkat tinggi dari atas sofa. Kedua pahanya semakin melebar dan kemaluannya tercetak jelas dari celana dalamnya yang sangat tipis itu.

Setelah beberapa lama, Tante lunar dengan merintih memintaku untuk membuka celana dalamnya. Pinggulnya diangkat sedikit supaya saya dapat menurunkan celana dalamnya ke bawah. Tante lunar berbaring di atas sofa tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Disitu untuk pertama kali saya dapat menyaksikan kemaluan seorang wanita dari jarak yang dekat dan bukan hanya dari majalah. Bulu-bulu di atas kemaluannya itu tampak hitam lembut, tumbuh dengan halus dan rapi dicukur, sekitar kemaluannya telah dicukur hingga bersih membuat lekuk kemaluannya tampak dari depan. Tante lunar membuka selangkangannya dengan lebar dan menyodorkan kewanitaannya kepadaku tanpa sedikit rasa malu. Sembari bangkit duduk di tepi sofa, Tante lunar memintaku untuk berjongkok diantara kedua pahanya untuk memperhatikan vagina nya dari jarak dekat. Dengan penuh gairah kedua jarinya mengungkap bibir kemaluannya yang rada tebal dan kehitam-hitaman dan memperagakan kepadaku lubang vaginanya yang basah dan berwarna merah muda.

Dengan nada yang ramah, Tante lunar menggunakan jari tangannya sendiri dengan halus, menerangkan kepadaku satu persatu seluruh bagian tubuh bawahnya. Tempat-tempat dan cara-caranya untuk menyenangkan seorang wanita. Kemudian Tante lunar mulai menggunakan jari tanganku untuk diraba-rabakan kebagian tubuh bawahnya. Rasanya sangat hangat, lengket dan basah. Clitorisnya semakin membesar ketika saya menyentuhnya. Aroma dari vaginanya mulai memenuhi udara di ruangan ini, aromanya menyenangkan dan berbau bersih. Dari dalam lubang vaginanya perlahan-lahan keluar cairan lengket berwarna putih dan kental dan mulai melumuri semua permukaan lubang vaginanya. Mengingat apa yang dia sudah lakukan dengan air maniku, saya kembali bertanya "Boleh nggak saya mencicipi air mani Tante?" Tante lunar hanya mengangguk kecil dan tersenyum.

Perlahan saya mulai menjilati pahanya yang putih dan sekitar lubang vagina Tante lunar yang merah dan lembut. Cairannya mulai mengalir keluar dengan deras ke selangkangannya. Lidahku menangkap tetesan itu dan mengikuti aliran cairan itu sampai balik ke asal lubangnya. Rasanya agak keasinan dengan berbau sangat khas, tidak seperti kata orang, cairan Tante lunar sangat bersih dan tidak berbau amis. Begitu pertama saya mencicipi alat kelamin Tante lunar, saya tahu yang saya dapat menjilatinya terus-menerus, karena saya sangat menyukai rasanya. Rasa yang tidak mungkin di temui selain di vagina. Tante lunar mendadak menjerit kecil ketika lidahku menyentuh clitorisnya. Saya tersentak takut karena mungkin saya telah membuatnya sakit. Tetapi Tante lunar kembali menjelaskan bahwa itu hal biasa kalau seseorang mengerang waktu merasa nikmat.

Semakin lama, saya semakin berani untuk menjilati dan menghisapi semua lubang vagina dan clitorisnya. Pinggulnya diangkat naik tinggi. Tangannya tidak berhenti memeras buah dadanya sendiri, cengkramannya semakin menguat. Napasnya sudah tidak beraturan lagi. Kepalanya terbanting ke kanan dan ke kiri. Pinggul dan pahanya kadang-kadang mengejang kuat, berputar dengan liar. Kepalaku terkadang tergoncang keras oleh dorongan dari kedua pahanya. Tangannya mulai menjambak rambutku dan menekan kepalaku erat kearah selangkangannya. Dari bibirnya yang mungil itu keluar desah dan rintihan memanggil namaku, seperti irama di telingaku. Keringatnya mulai keluar dari setiap pori-pori tubuhnya membuat kulitnya tampak bergemilang di bawah cahaya dari tv yang menyala. Matanya sudah tidak memandangku lagi, tapi tertutup rapat oleh bulu mata yang panjang dan lentik. Sembari merintih Tante lunar memintaku untuk menyodok-nyodokkan lidahku ke dalam lubang vaginanya dan mempercepat iramaku. Seluruh mukaku basah tertutup oleh cairan yang bergairah itu.

Kemudian Tante lunar memintaku untuk berbalik supaya dia juga dapat menghisap kemaluanku bersamaan. Tante lunar menggosok-gosokkan dan menghimpit kemaluanku yang sudah keras kembali diantara buah dadanya, dan menghisapinya bergantian. Kemudian Tante lunar memintaku untuk lebih berkonsentrasi di clitorisnya dan menyarankanku untuk memasuki jariku ke lubang vaginanya. Dengan penuh gairah saya pertama kalinya merasakan bahwa kelamin wanita itu dapat berasa begitu panas dan basah. Otot vaginanya yang terlatih terasa memijiti jari tanganku perlahan. Bibir dan lubang vaginanya tampak merekah, berkilat dan semakin memerah. Clitorisnya tampak membengkak setelah tidak beberapa lama, Tante lunar memintaku untuk memasukkan satu jariku ke dalam lubang pantatnya yang ketat. Tangannya dipercepat mengocok kemaluanku. Pahanya mendekap kepalaku dengan keras. Pinggulnya mengejang keras. Terasa dilidahku urat-urat sekitar dinding vaginanya berkontraksi keras ketika dia keluar. Saya menjerit keras bersama-sama Tante lunar sembari memeluk dengan erat, kita berdua keluar hampir bersamaan. Kali ini Tante lunar menghisap habis semua air maniku dan terus menghisapi kemaluanku sampai kering.

Setelah itu kita berbaring telanjang terengah mengambil napas. Badannya yang berkeringat dan melemah, terasa sangat hangat memeluki tubuhku dari belakang, tangannya tetap menghangati dan mengenggam kemaluanku yang mengecil. Wajahnya tampak sumringah menunjukan kepuasan, senyumnya kembali menghiasi wajahnya yang terlihat lelah. Waktu berpakaian Tante lunar mencium bibirku dengan lembut dan berbisik “nanti tante kasih lebih”. Kemudian mencium telingaku “malam ke kamar tante ya !!!”.

Akankah pecah perjaka malam ini ?? happy weekend
Wow update nya mantap...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd