Meski bukan hari baik untuk melangsungkan prosesi lamaran karena hari kerja bro :d rabu :d tapi keluarga sis ratna dan herdi kompak banget. Bahkan kerabat dan teman dekat juga begitu :d kita cuti bersama demi menghadiri prosesi lamaran sis ratna. Karena 2 hari kedepan doi mau tugas keluar negeri Dan Saat diri ini mendengarkan pidato dari kedua wali pria dan wanita.
“Oh well….”
I know I don’t belong here.
Sebuah tatapan mata dari seorang kakak wanita yang kecewa dengan diri ini. Sebuah tatapan dari seorang kawan baik yang sudah tak dapat lagi dipahami tentang diri ini. Dan sebuah senyum kesedihan yang mengikis hati ini dari seorang wanita yang duduk disebrang sana. Dia hanya mampu mengangguk-angguk mengalihkan pandanganya yang sudah tak kuat lagi melihat diri ini yang sedang berpegangan tangan dengan seorang wanita. Lalu pergi meninggalkan acara sakral ini begitu saja yang di ikuti oleh seorang pria yang sempat menatap wajah ini dengan berang. I know brother…you really want to punch my face
#
“What happen yank?”
Tanya nindy yang pasti doi punya weird feeling
“It’s okay”
Diri ini tersenyum menepuk lembut tanganya.
“Sayang”
“Aku ke toilet dulu yah”
Ujar gue yang dibalas dirinya yang mengangguk-angguk pelan.
#
Pria itu berlari kencang mengejar seorang wanita yang nampaknya juga seorang pelari handal. Dia mengejar terus mengejar hingga akhirnya dia mendapatkan lengan wanita itu, sementara diri ini hanya mampu melihat mereka berdua dari arah kejauhan. Berpelukan di tengah jalan kecil dan di tengah hiruk pikuk warga perumahan yang sedang melihati mereka berdua. Walau jarak ini tertinggal jauh tapi diri ini dapat melihat kedua bola mata orientalnya itu yang semakin mengecil dan mengalir deras air mata emoisonal yang rasanya tak pantas lagi diri ini untuk menghapusnya. Ia terhisak-hisak di dada seorang pria yang gue kenal sebagai Teman baik, teman nakal, dan rekan kerja gue. Meski begitu dia menatap wajah gue dengan tatapan kedua bola mata coklat tuanya yang terlihat tenang nan kalem itu. Seolah-olah hari ini dirinya baru saja melancarkan pukulan telak ke wajah ini. Hingga akhirnya membuat diri ini hanya mampu membalikan badan.
“SHH..”
(Deep inhales)
“Well, this my best friend”
Ujar batin ini
Beberapa hari kedepan….
Sekarang udah pertengahan maret yah? Ah, tak ada lagi seorang wanita Chinese yang mengantar makan siang. Dulu dirinya sering duduk di kursi meja ini memperhatikan gue yang lagi menyantap makan siang darinya. Karena doi udah merasa seperti boss jadi pinginya duduk di kursi desk gue :d menyuapi diri ini dengan tempe bacem :d salah satu makanan kesukaan gue. Batin ini yang melihati sebuah vase bunga pemberian darinya :d yang setiap waktu doi menggantinya dengan bunga rose otentik warna pink atau merah salah satu warna kesukaan doi.
4 april 2015 usai makan siang bersama client di kelapa gading sambil nentang-nenteng tas ransel yang berisi laptop dan dokumen.
#
“Boss loe yakin mau ambil ini?”
Ujar gilang
“Ini mah bisa sebulan lebih boss”
Lanjutnya lagi mengkhawatirkan gue bakal overworked. Saat itu gue ada deal-dealan built data center sama kawan gue di salah satu perusahaan telekomunikasi. Sementara itu untuk supliernya gue pakai perusahaan lain :d Gue sengaja bawa gilang karena doi juga pingin belajar komunikasi soal taken deal. Lagian juga doi ini ganteng which is client gue ini cewek :d
“Hahaha….It’s okay”
“Ntar gue gaji loe pakai apa?”
“Kalau gak gue pick lang?
Balas gue tertawa
“Oh, iyah-yah…hehe”
“Sorry yah boss “
“gue gak bisa bantu kalau yang kayak beginian”
Ujar gilang yang paham posisinya yang memang beda kompetensinya
“Santai”
Ujar gue menepuk-nepuk punggung doi
“Boss-boss”
Gilang yang sempat menepuk-nepuk pinggang gue memberi tau sesuatu…
“Hmfh….”
Dengus tawa ini melirik sebuah toko branded pakaian casual cowo. Disana terlihat seorang wanita yang terlihat happy memilihkan sebuah kemeja slim fit branded ke tubuh seorang pria yang gue kenal :d oh,well she’s cute kalau lagi senyum happy begitu. Walau hanya sekian detik meliriknya tapi moment ini tak akan pernah gue lupain :d betapa indah dirinya saat itu ketika diri ini hanya menjadi sebuah bayangan baginya :d
“Haha….”
Tawa ini tanpa menghentikan langkah kaki terus maju kedepan…