Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG Wicked Dreams
- Thread starter Citrus89
- Start date
PatihJr
Semprot Lover
- Daftar
- 15 Feb 2017
- Post
- 223
- Like diterima
- 68
"Alangkah indahnya bila waktu dapat diulang"
Kita semua pasti pernah berada pada titik ini, dan berharap seperti ini. Percaya atau tidak, kesempatan merupakan hal yang paling berharga di dunia ini. Dikala waktu tlah bergulir, maka beragam kesempatan menghilang ke ketiadaan. Dan janganlah berputus asa, karena di setiap waktu baik itu saat ini maupun dimasa depan akan melahirkan berbagai kesempatan baru.
Kita semua pasti pernah berada pada titik ini, dan berharap seperti ini. Percaya atau tidak, kesempatan merupakan hal yang paling berharga di dunia ini. Dikala waktu tlah bergulir, maka beragam kesempatan menghilang ke ketiadaan. Dan janganlah berputus asa, karena di setiap waktu baik itu saat ini maupun dimasa depan akan melahirkan berbagai kesempatan baru.
beyut_bugil
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 6 Oct 2011
- Post
- 2.189
- Like diterima
- 363
Donat_kampret
Semprot Kecil
- Daftar
- 8 Jul 2017
- Post
- 80
- Like diterima
- 169
baper bgt om Edy... been in that situation.....
jambulucuy
Suka Semprot
- Daftar
- 13 Dec 2014
- Post
- 17
- Like diterima
- 0
Waaah udah page 100 ae, tetep mantengin threads lu kok om, apalagi pemilihan lagunya selalu pas mantab, bikin mood naek pas baca ceritanya
radenkirnosemprot
Tukang Semprot
- Daftar
- 31 Jul 2017
- Post
- 1.049
- Like diterima
- 42
Hidup adalah pilihan om Edy....
Membangun keluarga bahagia bersama orang yg kita cintai......atau terus menjadi seorang yg brengsek.......
Tentukan pilihanmu dari sekarang......
Sehat selalu om@Citrus89
GBU
Membangun keluarga bahagia bersama orang yg kita cintai......atau terus menjadi seorang yg brengsek.......
Tentukan pilihanmu dari sekarang......
Sehat selalu om@Citrus89
GBU
Citrus89
Semprot Lover
- Daftar
- 4 Oct 2018
- Post
- 244
- Like diterima
- 1.970
Air feel, You can not redo - chapter 1
Tanggal 25 desember 2015….
Sshh ( deep inhales again..) diri ini yang sampai di depan rumah orang tua vina. Saat itu gue sempat melihat banyak mobil mewah berjejer dari SUV keluarga seperti alphard, vellfire, dan land rover evoque which is gue tau pemiliknya siapa? Yang rasanya gue pingin kempesin itu ban (Mobilnya koh ferdi) sampai dengan mobil avanza 2011. Yup, mobilnya bokap. Gue parkirin mobil gue dibelakang mobilnya koh ferdi yang lagi mojok mentok kearah batu cadas yang besar itu and agak sedikit gue pepetin :d biar doi kerepotan mundur nanti :d Buang puntung rokok , ambil permen relaxa untuk menghilangkan bau lalu berjalan masuk kedalam pintu rumah yang megah.
#
“Bang abis dari mana sih? Kok lama banget?”
Saut adik cewe gue
“Sorry gue kejebak macet di jalan”
Ucap diri ini
“Mami papi mana?”
Tanya gue celingak-celinguk
“Ada di belakang sama om”
Ucap adik gue (Om = papinya vina)
“Rame banget yah?”
Tanya diri ini tengsin melihat banyak bocah-bocah kecil yang berkeliaran dan suara tawa orang-orang di ruang tengah.
“Iyah bang, loe sihh lama. Telpon wa dari gue gak di bales lagi…”
Saut Adik cewe gue yang ngambek
“Hehe kenapa? Kok loe gak masuk kedalam”
Ucap tanya gue yang memperhatikan wajah gak nyaman adik gue
“auk ah...gue nungguin loe tauk”
Saut adik gue yang nampaknya sejak datang tadi tak ada satupun sepupu/keponakan dari keluarga vina yang mengajaknya mengobrol.
“Hmfh... yuk”
Dengus senyum diri ini mengajak adik gue masuk keruang tengah
#
Kami memang berasal dari keluarga sederhana. Tak seharusnya juga saudara vina yang saat itu gue lihat umurnya banyak juga yang sepantaran adik gue, Ngobrol asik sendiri sama keponakan lainya yang mereka kenal dekat. Sementara itu adik gue duduk di ruang tamu. Sendirian. Seperti orang asing. Gue kenal banget sama adik gue. Karena adik gue orang yang cukup pandai bersosialiasi. Kecuali kalau dia ada problem sama lingkungan di sekitarnya.
Saat itu gue belum lihat koh Henry datang bersama istrinya. Iyah juga sih kemarin doi bilang dateng abis acara nyanyi-nyanyi hehehe....Bid'ah katanya. Yap, dia datang pas acara dinner nanti bersama keluarga dari ibunya vina yang muslim. Gue ngeloyor kebelakang teras rumah disana duduk santai bokap dan nyokap gue yang lagi ngobrol-ngobrol santai dengan keluarga besar dari bokap dan nyokap Vina. Bau aroma...hmmm… roast suckling pig, kambing, dan ayam yang di bakar oleh asisten rumah tangga di dekat perkarangan bunga anggrek sempat membuat perut ini jadi laper.
#
“Mi”
Saut gue menyapa ibunya vina yang disambut hangat oleh pelukan dan kiss on cheek darinya. Sementara itu bapaknya vina berdiri mengantri di belakangnya :d
Saat itu nyokapnya vina sempat menatap adik cewe gue yang ada di belakang gue.
“Hehe ...tante”
Adik gue yang tersenyum
“Hmfh...karin kamu tadi dimana? Tante cari-cariin kamu di ruang tengah. Aduh, karin mana yahh?“
Tanya maminya vina ke adik gue
“ Ini mih tadi dia diem aja di ruang tamu. Gak ada yang ngajak ngobrol”
Ucap goda gue yang sempat…
“Aduh!! Hehe…”
Adik gue yang tiba-tiba aja mencubit ini pinggang gue.
“Bang ichhs...jangan gitulah bang”
Saut kesal adik gue
“Ella mana ella….”
Ucap ibunya vina menarik tangan adik gue untuk menggiringnya bergabung kekerumunan ladies yang berpenampilan Ok. Keponakan vina.
“Nahh… ini dia jagoanya datang”
Saut papinya vina menepuk-nepuk pundak ini
“Hmfh…papi..”
“Sehat pi?”
Dengus senyum diri ini saat melihat wajah energik dari papinya vin. menyambut hangat gue.
“Suehatt dong”
Balas papinya vina Nampak semangat
“Eh, kemarin papi denger tanggal 5 yah ed?”
Bisik Tanya papinya vina penasaran yang sempat berdiam sejenak di spot tempat kami berdiri.
“Iyah pih ambil flightnya tanggal 5 pagi”
“mungkin sampai Jakarta siang pih”
Ucap diri ini memberi tau papinya vina yang sedang manggut-manggut penasaran mendengarkan setiap kata yang gue ucapin.
“Ed, papi boleh lihat fotonya?”
Ucap bisik pria itu yang “OH?” perasaan gue udah share banyak foto may ke ibunya vina di wa.
“kalau gak salah Edy udah kirimin kan ke mami?”
Ucap diri ini yang sempat membuat pria itu mengkerut.
“Cuman itu aja? Gak ada lagi yang lain Ed?”
Tanya pria itu penasaran
“Bentar yah pi edy periksa dulu foto mana aja yang vina kirimin ke edy yang belum sempet edy kirimin ke mami”
“Ini langsung aku kirimin ke no wa papi aja yah pi”
Cakap gue
“Oh yah yah….papi tungguin yah ed”
Ucap bisik pria itu menepuk-nepuk punggung ini dengan kepala yang manggut-manggut penasaran.
“Hehe iyah pih”
Ucap diri ini yang rasanya inggin ketawa aja melihat prilaku sneaky dari pria ini yang tak sabar inggin melihat may.
“hehe…Ayuk-ayuk sini Ed…”
Saut papinya vina menggiring diri ini masuk kedalam lingkaran keluarga besarnya yang sedang berkumpul menyanyi pujian kristus.
#
You’re not welcome here…..
Kira-kira kata itu yang terbesit dalam pikiran gue saat melihat paman-paman vina yang menyoroti diri ini yang rasanya bukan berada dalam satu lingkaran keluarga besar ini. Begitu gue datang duduk ikut menyanyi sama bokap and nyokap gue. Koh ferdi tiba-tiba aja cabut sama istrinya keruang tengah. Sementara itu om steven beserta keluarga lainya masih mengikuti alunan melodi pujian kristus. Ucapan lain dengan mata yang hampir tak bisa berpaling menyoroti diri ini bersama nyokap dan bokap gue. Kadang senyum, kadang juga melirik kami dengan tatapan yang remeh. It’s okay….it’s okay ….. ucap diri ini ketika melihatnya asik sendiri ngobrol menggunakan bahasa mandarin.
Dinner time….
Kami dinner bertema outdoor di belakang teras rumah keluarga vina yang sangat luas. Saat itu keluarga dari ibunya vina bergerombolan datang. Kebanyakan dari mereka muslim dan wiihh banyak cogan-coganya bro alias cowok ganteng. Adik cewek gue aja sempet dibuat lumer ketika berkenalan dengan Nico, Benny, dan Vincent. Vincent umurnya satu letting sama gue alias sama. Job doi chef di salah satu hotel bintang 5 dan masih lajang. Anak dari kakaknya ibunya vina atau pakdenya simplenya begitu. Orangnya ramah dan kalem yang …Ehm…sempet ngebuat adik gue senyam-senyum pas kita berdua lagi ngobrol. Pokoknya Paling ganteng diantara benny dan nico. Sampai-sampai sering di godain sama para ladies saudara dari bokapnya vina.
Kalau nico itu rada macho umurnya 3 tahun dibawah gue dan menduduki posisi HR di perusahaan tempat dimana koh henry bernaung. dia anaknya kakak nomor 3 dari keluarga ibunya vina. Udah pernah ketemu kalau si vincent ini dan kalau Benny ini yang paling gue salut. Udah ganteng, ramah, open minded, dan mandiri lagi dan dia ini Adiknya Nico.
Saat gue ngobrol-ngobrol satu lingkaran dengan Benny, Nico, Vincent, dan ada juga koh henry lagi makan ayam bersama dengan istrinya.
#
“Terus kalau benny dimana?”
Tanya gue asik mengobrol sambil menikmati daging kambing guling. Tadinya mau ambil roast suckling pig :d terus berhubung gue di ikutin sama koh henry sambil ngobrol-ngobrol jadi ambil kambing guling deh gue :d
“Gue masih ngelamar-lamar bang hehe”
“Sekarang masih kerja part time di starbuck”
Ucap benny yang sempatlah ngebuat ini dahi mengkerut. Sesusah itukah cari kerjaan di keluarga besar yang punya banyak perusahaan ini? Cakap batin ini.
“Kok elu gak langsung masuk aja di perusahaan koh henry?”
Tanya gue penasaran
“Enggak ah bang. Mending gue cari sendiri bang”
Ucap Benny
“Idealis dia bang”
Saut koh henry sambil asik mengunyah ayam pangang
“Udah gue bilang tinggal apply aje sama si vincent. Susah bener deh”
Imbuhnya lagi
“Sekarang nyari kerjaan susah tong”
“Loe dikasih enak malah gak mau”
Ucap koh henry yang sempatlah ngebuat benny diem cengar-cengir
“Jangan di dengerin ben”
“Ikhtiar, usaha, kerja keras aja”
“Allah maha tau kok benny mau mandiri”
“Insya allah benny dapat yang lebih baik”
Saut istrinya koh henry
“Aminn, Iyah tante hehe….”
Saut benny cengar-cengir
“Ben kita lagi buka IT”
“Kalau loe mau langsung apply aja ben”
“Kirimin aja CV loe ke gue”
Ucap Nico
“Tuh ben si Nico buka IT”
Ucap Vincent yang sempat menyenggol lengan adiknya
“Udah apply…udah”
“Loe tes kemana-mana gagal terus”
“Udah setahun loe nganggur”
“Kasihan noh mama loe”
Saut koh henry yang sempat di cubit pipinya sama istrinya
“Part time koh bukan nganggur
Saut Benny
“sama aja kerja yah full time”
“Gak ada part time gajinya setengah-setengah”
Ucap koh henry
“Hmfh…***k apa-apa”
“Yang penting usaha dulu aja ben”
Cakap gue yang sempat menepuk-nepuk pundak benny
“Hehe iye bang yang penting halal”
Ucap Benny senyam-senyum
“Tuh dengerin “HALAL”
Saut istrinya koh henry melototi suaminya yang lagi cengar-cengir
#
Sangking asik kita ngobrol gue sampai lupa bales pesan line dari vina yang mungkin lagi nungguin gue. Doi mau video call-an tapi nunggu dulu keluarga dari ibunya datang atau semua udah ngumpul lah. Tapi, berhubung HP gue matot jadi gue sempat kelabakan. Untungnya si Benny bawa powerbank di tas selempang yang dia bawa. Begitu dapet itu powerbank langsung buru-buru gue coloklah dan harap-harap cemas doi pasti marah. Tuh, kan bener begitu hp gue aktif belum juga aplikasi line gue buka dia langsung video call.
#
“Kok lama?”
Saut vina dengan kedua bola mata orientalnya yang melototi gue yang lagi cengar-cengir.
“Maaf yah sayang HP aku low bat”
“Sempat mati tadi”
Ucap gue yang sempat saat itu melihat may berada disampingnya
“Tuh may dia suka begitu”
Ucap vina yang saat itu terlihat kesal di video call
“Edy gak boleh begitu”
Cakap may dengan bahasa Indonesia yang sempat ngebuat gue tertawa sendiri…
“Haha.. kok bisa?”
“Kamu ajarin dia yah sayang?”
Tanya diri ini yang rasanya happy banget begitu tau May bisa bicara bahasa Indonesia.
“Bodo….”
Saut calon bini yang lagi ngambek
“Udah-udah ah, kasiin ke mami papi”
Ucapnya dengan kesal yang sempat membuat gue terbirit-birit langsung siap laksanakan komandan.
#
“Halo akong, Ama aku may”
Cakap may di video call yang sempat membuat papi dan maminya vina tersenyum bahagia. (Akong = kakek , Ama = nenek)
“Halo May ini akong hehe…”
Saut papinya vina yang main sikat aja ini hp sangking girangnya dan sempatlah membuat kabel colokan powerbank tercabut.
“Sorry pap nanti kalau gak di colok mati dia”
Ucap gue yang sempat sibuk memasangkan kembali colokan powerbank
“Oh, yah….yah….”
Saut papinya vina manggut-manggut saat gue memasangkan kembali colokan powerbank.
“Di genggam gini yah pap…hmfh…agak berat”
Ucap diri ini tersenyum menuntun tangan papi mengenggam powerbank sekaligus HP gue.
“Ok…ok”
Balas dirinya yang tak sabar melihat may di video call
“May sekarang lagi ada dimana nak?”
Tanya ibunya vina
“di restaurant tempat kakak aku bekerja…hehe”
Ucap may energik
“Enak-enak loh mih masakan Sichuan nya disini”
Cakap vina
“Ini cece nya May mih”
Imbuhnya yang sempat memperlihatkan kakaknya may yang sedang malu-malu
“&^%&^&*^^&*(&&…..”
Ucap papinya vina menggunakan bahasa mandarin
“Mami vina yang ngajarin aku bahasa Indonesia akong”
Ucap may yang sempat membuat pria tua itu terkejut.
“Masa? Bener itu vina?”
Saut pria tua itu kaget.
“Surprise... cuman 3 hari aja loh pi”
“Yah kan may? Yah kan”
Ucap vina yang menempelkan menciumi pipi may
“Yes-yes 3 hari aja….hihi”
Ucap may tertawa geli ketika calon wife menempelkan pipinya
“May, may nanti main kesini yah Kerumah Akong”
“Akong mau ajarin may bahasa inggris”
“Nanti kita jalan-jalan beli boneka yah may”
Ucap girang papinya vina
“Okay, I’ll be there”
“Just wait for me grandpa”
Ucap may yang sempat membuat pria tua itu makin shock
“Kok bisa juga?”
Saut pria tua itu tercengang
“Hehe aku yang ajarin dia pih”
Saut diri ini yang…ehmm….:d
“Hehe….may itu jenius loh pih”
“Yah kan may yah kan?”
Ucap vina yang tak berhenti menciumi pipi may
“Hihi….enggak mami”
“Masih banyak yang belum may pelajari”
“Nanti Akong ajarin yang belum may tau yah”
Ucap may yang sepertinya bisa mengambil hati pria tua yang sedang girang satu ini
“Kalau begitu nanti akong ajarin may nyetir mobil”
“Okay may okay may?”
Saut pria itu sambil mengacungkan jempol
“Papih may kan masih kecil”
Bisik kesal maminya vina
“Gak apa-apa mih justru dari kecil begini kita ajarin”
“Harus berani kotor yah enggak ed”
Saut semangat papinya vina yang sempat membuat gue senyum aja.
“Jangan yah may bahaya”
“Nanti Ama ajarin may masak yah”
“Kita bikin pastel yah nanti may”
Ucap maminya vina
“Iyah Ama”
“May juga suka masak..”
“Hihi…Mami jangan cium-cium terus”
Ucap may tertawa dan sempat ngebuat ini hati adem manggil vina dengan sebutan mami. Kok gue enggak di panggil dengan sebutan sesuatu yah? Masih edy edy edy dan edy….
“Buat pastelnya aja yah mih”
“Pas di gorengnya jangan”
“Nanti may kena minyak”
Ucap bisik papinya vina sambil menepuk-nepuk lengan istrinya.
“Kok beda sama aku dulu pih? Hmm?”
Saut vina yang denger aja dan sempat melototi papinya sendiri
“Yah-iyah dong, may kan masih kecil kan kamu udah gede”
“Yah kan may nanti sama akong aja belajar nyetir”
“Abis itu akong ajarin main golf”
Ucap papinya vina yang Nampak girang
#
Hmfh….dengus senyum diri ini yang sempat memperhatikan nyokap dan bokap vina yang sangat begitu perhatian dengan may. Awalnya bokapnya vina gak setuju soal adopsi anak karena bisa merepotkan kami berdua. Ibunya juga sempat melarangnya pergi ke china karena doi lagi hamil. Which is bisa membahayakan janin doi yang masih dalam masa pertumbuhan. By the way Vina mewarisi sifat keras dari papinya so…mau apapun yang dia ingginkan harus tercapai. Sampai akhirnya bapak dan anak ini berantem dan tentu aja mau bagaimanapun perkaranya pasti akan selalu dimenangkan oleh anaknya. Yep, vina nekat membawa paksa lawyer keluarganya dan sempat pamitan sama ibunya yang sudah mulai memahami keingginan dirinya yang benar-benar serius mengadopsi May. Entah bagaimana ceritanya sampai akhirnya bokapnya vina menjadi segirang ini :d Well, who knows…:d
Saat itu gue sempat melihat benny sedang berbincang-bincang akrab sama adik gue. Gue balikinlah itu powerbank yang gue pinjem.
#
“Thanks yah bro”
Ucap gue
“Sama-sama bang”
Saut senyum benny
“Udah penuh bang?”
Tanyanya
“Belum sih tapi ini udah cukuplah”
“Ntar abis lagi powerbank loe”
Ucap gue
“Hehe gak apa-apa bang”
“Pakai aja bang”
Ucap benny memberikan powerbanknya kembali ke gue
“Ah, Ok deh gue pinjem lagi”
Saut diri ini mengambil powerbank itu lalu........
“Oh, iye nanti ambilnya di kantor gue aja yah”
“Sekalian interview kerja”
“Gue lagi butuh IT”
Ucap gue yang sempat membuat pria muda itu tersenyum
“Oke bang siap”
Ucap benny dengan wajah yang energik
#
Saat itu gue ngelihat si koh ferdi sempat cabut duluan sama istrinya/cecenya vina. Tak lama kemudian dia keluar dari rumah ini. Dia pun balik lagi sambil berteriak-teriak…….
“MOBIL BMW PLAT NOMOR XXXXX PUNYA SIAPA?
“NGALANGIN!!! WOII”
Saut koh ferdi teriak-teriak gak jelas gitu bro. Udah jelas-jelas dia tau itu mobil punya siapa :d ucap batin ini yang duduk anteng di kamar mandi :d
“Punya anak saya itu”
“Sebentar yah koh”
Ucap mami gue yang kedengaran dari luar kamar mandi
“Dok-dok-dok”
Mami gue yang mengedor-gedor pintu kamar mandi diruang tengah
“Kakak masih lama?”
Tanya mami gue
“ADUH MIH!!! EDY MENCRET-MENCRET KAYAKNYA BAKAL LAMA DEH :d”
Saut teriak diri ini yang Sshh….(Deep inhales mamen :d) nikmatnya smoke dikamar mandi :d
Tanggal 25 desember 2015….
Sshh ( deep inhales again..) diri ini yang sampai di depan rumah orang tua vina. Saat itu gue sempat melihat banyak mobil mewah berjejer dari SUV keluarga seperti alphard, vellfire, dan land rover evoque which is gue tau pemiliknya siapa? Yang rasanya gue pingin kempesin itu ban (Mobilnya koh ferdi) sampai dengan mobil avanza 2011. Yup, mobilnya bokap. Gue parkirin mobil gue dibelakang mobilnya koh ferdi yang lagi mojok mentok kearah batu cadas yang besar itu and agak sedikit gue pepetin :d biar doi kerepotan mundur nanti :d Buang puntung rokok , ambil permen relaxa untuk menghilangkan bau lalu berjalan masuk kedalam pintu rumah yang megah.
#
“Bang abis dari mana sih? Kok lama banget?”
Saut adik cewe gue
“Sorry gue kejebak macet di jalan”
Ucap diri ini
“Mami papi mana?”
Tanya gue celingak-celinguk
“Ada di belakang sama om”
Ucap adik gue (Om = papinya vina)
“Rame banget yah?”
Tanya diri ini tengsin melihat banyak bocah-bocah kecil yang berkeliaran dan suara tawa orang-orang di ruang tengah.
“Iyah bang, loe sihh lama. Telpon wa dari gue gak di bales lagi…”
Saut Adik cewe gue yang ngambek
“Hehe kenapa? Kok loe gak masuk kedalam”
Ucap tanya gue yang memperhatikan wajah gak nyaman adik gue
“auk ah...gue nungguin loe tauk”
Saut adik gue yang nampaknya sejak datang tadi tak ada satupun sepupu/keponakan dari keluarga vina yang mengajaknya mengobrol.
“Hmfh... yuk”
Dengus senyum diri ini mengajak adik gue masuk keruang tengah
#
Kami memang berasal dari keluarga sederhana. Tak seharusnya juga saudara vina yang saat itu gue lihat umurnya banyak juga yang sepantaran adik gue, Ngobrol asik sendiri sama keponakan lainya yang mereka kenal dekat. Sementara itu adik gue duduk di ruang tamu. Sendirian. Seperti orang asing. Gue kenal banget sama adik gue. Karena adik gue orang yang cukup pandai bersosialiasi. Kecuali kalau dia ada problem sama lingkungan di sekitarnya.
Saat itu gue belum lihat koh Henry datang bersama istrinya. Iyah juga sih kemarin doi bilang dateng abis acara nyanyi-nyanyi hehehe....Bid'ah katanya. Yap, dia datang pas acara dinner nanti bersama keluarga dari ibunya vina yang muslim. Gue ngeloyor kebelakang teras rumah disana duduk santai bokap dan nyokap gue yang lagi ngobrol-ngobrol santai dengan keluarga besar dari bokap dan nyokap Vina. Bau aroma...hmmm… roast suckling pig, kambing, dan ayam yang di bakar oleh asisten rumah tangga di dekat perkarangan bunga anggrek sempat membuat perut ini jadi laper.
#
“Mi”
Saut gue menyapa ibunya vina yang disambut hangat oleh pelukan dan kiss on cheek darinya. Sementara itu bapaknya vina berdiri mengantri di belakangnya :d
Saat itu nyokapnya vina sempat menatap adik cewe gue yang ada di belakang gue.
“Hehe ...tante”
Adik gue yang tersenyum
“Hmfh...karin kamu tadi dimana? Tante cari-cariin kamu di ruang tengah. Aduh, karin mana yahh?“
Tanya maminya vina ke adik gue
“ Ini mih tadi dia diem aja di ruang tamu. Gak ada yang ngajak ngobrol”
Ucap goda gue yang sempat…
“Aduh!! Hehe…”
Adik gue yang tiba-tiba aja mencubit ini pinggang gue.
“Bang ichhs...jangan gitulah bang”
Saut kesal adik gue
“Ella mana ella….”
Ucap ibunya vina menarik tangan adik gue untuk menggiringnya bergabung kekerumunan ladies yang berpenampilan Ok. Keponakan vina.
“Nahh… ini dia jagoanya datang”
Saut papinya vina menepuk-nepuk pundak ini
“Hmfh…papi..”
“Sehat pi?”
Dengus senyum diri ini saat melihat wajah energik dari papinya vin. menyambut hangat gue.
“Suehatt dong”
Balas papinya vina Nampak semangat
“Eh, kemarin papi denger tanggal 5 yah ed?”
Bisik Tanya papinya vina penasaran yang sempat berdiam sejenak di spot tempat kami berdiri.
“Iyah pih ambil flightnya tanggal 5 pagi”
“mungkin sampai Jakarta siang pih”
Ucap diri ini memberi tau papinya vina yang sedang manggut-manggut penasaran mendengarkan setiap kata yang gue ucapin.
“Ed, papi boleh lihat fotonya?”
Ucap bisik pria itu yang “OH?” perasaan gue udah share banyak foto may ke ibunya vina di wa.
“kalau gak salah Edy udah kirimin kan ke mami?”
Ucap diri ini yang sempat membuat pria itu mengkerut.
“Cuman itu aja? Gak ada lagi yang lain Ed?”
Tanya pria itu penasaran
“Bentar yah pi edy periksa dulu foto mana aja yang vina kirimin ke edy yang belum sempet edy kirimin ke mami”
“Ini langsung aku kirimin ke no wa papi aja yah pi”
Cakap gue
“Oh yah yah….papi tungguin yah ed”
Ucap bisik pria itu menepuk-nepuk punggung ini dengan kepala yang manggut-manggut penasaran.
“Hehe iyah pih”
Ucap diri ini yang rasanya inggin ketawa aja melihat prilaku sneaky dari pria ini yang tak sabar inggin melihat may.
“hehe…Ayuk-ayuk sini Ed…”
Saut papinya vina menggiring diri ini masuk kedalam lingkaran keluarga besarnya yang sedang berkumpul menyanyi pujian kristus.
#
You’re not welcome here…..
Kira-kira kata itu yang terbesit dalam pikiran gue saat melihat paman-paman vina yang menyoroti diri ini yang rasanya bukan berada dalam satu lingkaran keluarga besar ini. Begitu gue datang duduk ikut menyanyi sama bokap and nyokap gue. Koh ferdi tiba-tiba aja cabut sama istrinya keruang tengah. Sementara itu om steven beserta keluarga lainya masih mengikuti alunan melodi pujian kristus. Ucapan lain dengan mata yang hampir tak bisa berpaling menyoroti diri ini bersama nyokap dan bokap gue. Kadang senyum, kadang juga melirik kami dengan tatapan yang remeh. It’s okay….it’s okay ….. ucap diri ini ketika melihatnya asik sendiri ngobrol menggunakan bahasa mandarin.
Dinner time….
Kami dinner bertema outdoor di belakang teras rumah keluarga vina yang sangat luas. Saat itu keluarga dari ibunya vina bergerombolan datang. Kebanyakan dari mereka muslim dan wiihh banyak cogan-coganya bro alias cowok ganteng. Adik cewek gue aja sempet dibuat lumer ketika berkenalan dengan Nico, Benny, dan Vincent. Vincent umurnya satu letting sama gue alias sama. Job doi chef di salah satu hotel bintang 5 dan masih lajang. Anak dari kakaknya ibunya vina atau pakdenya simplenya begitu. Orangnya ramah dan kalem yang …Ehm…sempet ngebuat adik gue senyam-senyum pas kita berdua lagi ngobrol. Pokoknya Paling ganteng diantara benny dan nico. Sampai-sampai sering di godain sama para ladies saudara dari bokapnya vina.
Kalau nico itu rada macho umurnya 3 tahun dibawah gue dan menduduki posisi HR di perusahaan tempat dimana koh henry bernaung. dia anaknya kakak nomor 3 dari keluarga ibunya vina. Udah pernah ketemu kalau si vincent ini dan kalau Benny ini yang paling gue salut. Udah ganteng, ramah, open minded, dan mandiri lagi dan dia ini Adiknya Nico.
Saat gue ngobrol-ngobrol satu lingkaran dengan Benny, Nico, Vincent, dan ada juga koh henry lagi makan ayam bersama dengan istrinya.
#
“Terus kalau benny dimana?”
Tanya gue asik mengobrol sambil menikmati daging kambing guling. Tadinya mau ambil roast suckling pig :d terus berhubung gue di ikutin sama koh henry sambil ngobrol-ngobrol jadi ambil kambing guling deh gue :d
“Gue masih ngelamar-lamar bang hehe”
“Sekarang masih kerja part time di starbuck”
Ucap benny yang sempatlah ngebuat ini dahi mengkerut. Sesusah itukah cari kerjaan di keluarga besar yang punya banyak perusahaan ini? Cakap batin ini.
“Kok elu gak langsung masuk aja di perusahaan koh henry?”
Tanya gue penasaran
“Enggak ah bang. Mending gue cari sendiri bang”
Ucap Benny
“Idealis dia bang”
Saut koh henry sambil asik mengunyah ayam pangang
“Udah gue bilang tinggal apply aje sama si vincent. Susah bener deh”
Imbuhnya lagi
“Sekarang nyari kerjaan susah tong”
“Loe dikasih enak malah gak mau”
Ucap koh henry yang sempatlah ngebuat benny diem cengar-cengir
“Jangan di dengerin ben”
“Ikhtiar, usaha, kerja keras aja”
“Allah maha tau kok benny mau mandiri”
“Insya allah benny dapat yang lebih baik”
Saut istrinya koh henry
“Aminn, Iyah tante hehe….”
Saut benny cengar-cengir
“Ben kita lagi buka IT”
“Kalau loe mau langsung apply aja ben”
“Kirimin aja CV loe ke gue”
Ucap Nico
“Tuh ben si Nico buka IT”
Ucap Vincent yang sempat menyenggol lengan adiknya
“Udah apply…udah”
“Loe tes kemana-mana gagal terus”
“Udah setahun loe nganggur”
“Kasihan noh mama loe”
Saut koh henry yang sempat di cubit pipinya sama istrinya
“Part time koh bukan nganggur
Saut Benny
“sama aja kerja yah full time”
“Gak ada part time gajinya setengah-setengah”
Ucap koh henry
“Hmfh…***k apa-apa”
“Yang penting usaha dulu aja ben”
Cakap gue yang sempat menepuk-nepuk pundak benny
“Hehe iye bang yang penting halal”
Ucap Benny senyam-senyum
“Tuh dengerin “HALAL”
Saut istrinya koh henry melototi suaminya yang lagi cengar-cengir
#
Sangking asik kita ngobrol gue sampai lupa bales pesan line dari vina yang mungkin lagi nungguin gue. Doi mau video call-an tapi nunggu dulu keluarga dari ibunya datang atau semua udah ngumpul lah. Tapi, berhubung HP gue matot jadi gue sempat kelabakan. Untungnya si Benny bawa powerbank di tas selempang yang dia bawa. Begitu dapet itu powerbank langsung buru-buru gue coloklah dan harap-harap cemas doi pasti marah. Tuh, kan bener begitu hp gue aktif belum juga aplikasi line gue buka dia langsung video call.
#
“Kok lama?”
Saut vina dengan kedua bola mata orientalnya yang melototi gue yang lagi cengar-cengir.
“Maaf yah sayang HP aku low bat”
“Sempat mati tadi”
Ucap gue yang sempat saat itu melihat may berada disampingnya
“Tuh may dia suka begitu”
Ucap vina yang saat itu terlihat kesal di video call
“Edy gak boleh begitu”
Cakap may dengan bahasa Indonesia yang sempat ngebuat gue tertawa sendiri…
“Haha.. kok bisa?”
“Kamu ajarin dia yah sayang?”
Tanya diri ini yang rasanya happy banget begitu tau May bisa bicara bahasa Indonesia.
“Bodo….”
Saut calon bini yang lagi ngambek
“Udah-udah ah, kasiin ke mami papi”
Ucapnya dengan kesal yang sempat membuat gue terbirit-birit langsung siap laksanakan komandan.
#
“Halo akong, Ama aku may”
Cakap may di video call yang sempat membuat papi dan maminya vina tersenyum bahagia. (Akong = kakek , Ama = nenek)
“Halo May ini akong hehe…”
Saut papinya vina yang main sikat aja ini hp sangking girangnya dan sempatlah membuat kabel colokan powerbank tercabut.
“Sorry pap nanti kalau gak di colok mati dia”
Ucap gue yang sempat sibuk memasangkan kembali colokan powerbank
“Oh, yah….yah….”
Saut papinya vina manggut-manggut saat gue memasangkan kembali colokan powerbank.
“Di genggam gini yah pap…hmfh…agak berat”
Ucap diri ini tersenyum menuntun tangan papi mengenggam powerbank sekaligus HP gue.
“Ok…ok”
Balas dirinya yang tak sabar melihat may di video call
“May sekarang lagi ada dimana nak?”
Tanya ibunya vina
“di restaurant tempat kakak aku bekerja…hehe”
Ucap may energik
“Enak-enak loh mih masakan Sichuan nya disini”
Cakap vina
“Ini cece nya May mih”
Imbuhnya yang sempat memperlihatkan kakaknya may yang sedang malu-malu
“&^%&^&*^^&*(&&…..”
Ucap papinya vina menggunakan bahasa mandarin
“Mami vina yang ngajarin aku bahasa Indonesia akong”
Ucap may yang sempat membuat pria tua itu terkejut.
“Masa? Bener itu vina?”
Saut pria tua itu kaget.
“Surprise... cuman 3 hari aja loh pi”
“Yah kan may? Yah kan”
Ucap vina yang menempelkan menciumi pipi may
“Yes-yes 3 hari aja….hihi”
Ucap may tertawa geli ketika calon wife menempelkan pipinya
“May, may nanti main kesini yah Kerumah Akong”
“Akong mau ajarin may bahasa inggris”
“Nanti kita jalan-jalan beli boneka yah may”
Ucap girang papinya vina
“Okay, I’ll be there”
“Just wait for me grandpa”
Ucap may yang sempat membuat pria tua itu makin shock
“Kok bisa juga?”
Saut pria tua itu tercengang
“Hehe aku yang ajarin dia pih”
Saut diri ini yang…ehmm….:d
“Hehe….may itu jenius loh pih”
“Yah kan may yah kan?”
Ucap vina yang tak berhenti menciumi pipi may
“Hihi….enggak mami”
“Masih banyak yang belum may pelajari”
“Nanti Akong ajarin yang belum may tau yah”
Ucap may yang sepertinya bisa mengambil hati pria tua yang sedang girang satu ini
“Kalau begitu nanti akong ajarin may nyetir mobil”
“Okay may okay may?”
Saut pria itu sambil mengacungkan jempol
“Papih may kan masih kecil”
Bisik kesal maminya vina
“Gak apa-apa mih justru dari kecil begini kita ajarin”
“Harus berani kotor yah enggak ed”
Saut semangat papinya vina yang sempat membuat gue senyum aja.
“Jangan yah may bahaya”
“Nanti Ama ajarin may masak yah”
“Kita bikin pastel yah nanti may”
Ucap maminya vina
“Iyah Ama”
“May juga suka masak..”
“Hihi…Mami jangan cium-cium terus”
Ucap may tertawa dan sempat ngebuat ini hati adem manggil vina dengan sebutan mami. Kok gue enggak di panggil dengan sebutan sesuatu yah? Masih edy edy edy dan edy….
“Buat pastelnya aja yah mih”
“Pas di gorengnya jangan”
“Nanti may kena minyak”
Ucap bisik papinya vina sambil menepuk-nepuk lengan istrinya.
“Kok beda sama aku dulu pih? Hmm?”
Saut vina yang denger aja dan sempat melototi papinya sendiri
“Yah-iyah dong, may kan masih kecil kan kamu udah gede”
“Yah kan may nanti sama akong aja belajar nyetir”
“Abis itu akong ajarin main golf”
Ucap papinya vina yang Nampak girang
#
Hmfh….dengus senyum diri ini yang sempat memperhatikan nyokap dan bokap vina yang sangat begitu perhatian dengan may. Awalnya bokapnya vina gak setuju soal adopsi anak karena bisa merepotkan kami berdua. Ibunya juga sempat melarangnya pergi ke china karena doi lagi hamil. Which is bisa membahayakan janin doi yang masih dalam masa pertumbuhan. By the way Vina mewarisi sifat keras dari papinya so…mau apapun yang dia ingginkan harus tercapai. Sampai akhirnya bapak dan anak ini berantem dan tentu aja mau bagaimanapun perkaranya pasti akan selalu dimenangkan oleh anaknya. Yep, vina nekat membawa paksa lawyer keluarganya dan sempat pamitan sama ibunya yang sudah mulai memahami keingginan dirinya yang benar-benar serius mengadopsi May. Entah bagaimana ceritanya sampai akhirnya bokapnya vina menjadi segirang ini :d Well, who knows…:d
Saat itu gue sempat melihat benny sedang berbincang-bincang akrab sama adik gue. Gue balikinlah itu powerbank yang gue pinjem.
#
“Thanks yah bro”
Ucap gue
“Sama-sama bang”
Saut senyum benny
“Udah penuh bang?”
Tanyanya
“Belum sih tapi ini udah cukuplah”
“Ntar abis lagi powerbank loe”
Ucap gue
“Hehe gak apa-apa bang”
“Pakai aja bang”
Ucap benny memberikan powerbanknya kembali ke gue
“Ah, Ok deh gue pinjem lagi”
Saut diri ini mengambil powerbank itu lalu........
“Oh, iye nanti ambilnya di kantor gue aja yah”
“Sekalian interview kerja”
“Gue lagi butuh IT”
Ucap gue yang sempat membuat pria muda itu tersenyum
“Oke bang siap”
Ucap benny dengan wajah yang energik
#
Saat itu gue ngelihat si koh ferdi sempat cabut duluan sama istrinya/cecenya vina. Tak lama kemudian dia keluar dari rumah ini. Dia pun balik lagi sambil berteriak-teriak…….
“MOBIL BMW PLAT NOMOR XXXXX PUNYA SIAPA?
“NGALANGIN!!! WOII”
Saut koh ferdi teriak-teriak gak jelas gitu bro. Udah jelas-jelas dia tau itu mobil punya siapa :d ucap batin ini yang duduk anteng di kamar mandi :d
“Punya anak saya itu”
“Sebentar yah koh”
Ucap mami gue yang kedengaran dari luar kamar mandi
“Dok-dok-dok”
Mami gue yang mengedor-gedor pintu kamar mandi diruang tengah
“Kakak masih lama?”
Tanya mami gue
“ADUH MIH!!! EDY MENCRET-MENCRET KAYAKNYA BAKAL LAMA DEH :d”
Saut teriak diri ini yang Sshh….(Deep inhales mamen :d) nikmatnya smoke dikamar mandi :d
Terakhir diubah:
dannyphant96
Adik Semprot
- Daftar
- 21 Feb 2017
- Post
- 128
- Like diterima
- 23
Kasih pelajaran dikit lah buat si ferdi hahahaha
Mantaap suhuu
Mantaap suhuu
kkaze30
Tukang Semprot
wkwwkwk niat ed
SempakKondoy
Guru Semprot
Wkwkwk edy mencret2
makanbesar
Suka Semprot
- Daftar
- 15 Jan 2018
- Post
- 10
- Like diterima
- 2
Good job edy
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
