Update ini suhuuuu, silahkan dinikmati sambil minum
Chapter 6
Kejadian yang sangat mendebarkan dan menggairahkan itupun membuatku horni dan aku melakukan onani, kemudian aku berejakulasi dan aku terduduk lemas di tanah. Sungguh sangat seksi sekali tadi Riska meliukan badannya saat menggoda bapak tadi, aku yakin bapak tadi pasti akan beronani juga saat sudah sampai rumahnya.
Sekitar 15 menit aku terduduk, terdengar suara dari arah dalam seperti pintu dibuka, akupun mulai kembali ke posisi mengintai. Aku mulai berdiri dan naik keatas sebuah batu yang kujadikan pijakan untuk dapat mencapai pada lubang angin yang agak tinggi itu.
"Lama banget ngapain aja di dalem?" tanya Rudi.
"Ya nggak ngapa-ngapain sih cuma mainin air aja buat ademin ni kepala" jawab Riska enteng sambil menghempaskan pantatnya ke samping Rudi, kemudian dia menyalakan sebatang rokok.
Riska masih mengenakan kimononya yang tadi dia pakai, sepertinya dia sedang malas ganti baju.
"Tu Andi bawain makan buat kita. Bapak tadi tu musuh Andi ternyata, dia pernah ngasih por-poran bola yang salah jadi si Andi rugi banyak katanya haha" Ujar Rudi sambil menunjuk ke bungkusan yang ada di meja.
"Oh iya dia pernah cerita ke aku kalah taruhan gara-gara ditipu temennya waktu judi bola gitu, dia kalah 8 juta. Yaudah karna kasian aku kasihin aja kalungku buat dia jual, tapi cuma laku 4 juta, makanya dia bingung cari 4 juta lagi tu" Ujar Riska sambil mengambil dan membuka bungkusan itu.
'Ya itulah kalo cowo bodoh ya gitu deh, aku gak laper, kamu makan duluan aja" Ujar rudi sambil mengambil sebuah lolipop dan membuka bungkusnya kemudian memasukannya ke mulut.
"Rudiiii, itu kan permen aku, sini balikin" Protes Riska melihat permennya dilahap oleh Rudi.
"Gak ah kan udah buat aku, tapi kalo mau ya udah ini rasain sendiri"Senyum rudi sambil dia mengoleskan lolipop itu bibirnya. Kemudian lolipop itu dia sembunyikan dibalik badannya.
Kulihat tangan Riska menarik kepala Rudi kemudian dia mencium bibirnya, ciuman mereka terjadi lumayan lama dan kemudian saling membelai tubuh masing-masing. Terlihat sangat sensual sekali dimana sambil berciuman tangan kanan Riska meremas kepala Rudi sementara tangan kirinya masih mengapit rokok. Dengan ciuman yang lama itu aku yakin rasa dari lolipop itupun pasti sudah hambar.
Tangan Rudi yang tadinya menyembunyikan lolipop itu kemudian dia keluarkan, lalu tangan yang masih memegang lolipop itu dia arahkan ke depan wajah mereka, aku tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan. Kemudian aku lihat lolipop itu sedang diarahkan turun dan kulihat kepala Riska seperti terhipnotis mengikuti lolipop itu.
Lolipop itu meluncur turun, kemudian aku lihat kulihat rudi mengoleskan lolipop itu di sekitar puting susunya sendiri. Kepala Riskapun langsung menghampiri dan sepertinya dia sedang memainkan puting Rudi dengan mulutnya.
Kulihat Rudi mulai menurunkan lagi lolipop itu kebawah dan diusap-usap keperutnya dan diikuti dengan Riska yang mulai terlihat antara menciumi atau menjilati penisnya, karna tidak terlalu jelas dari posisiku. Kemudian Rudi menurunkan lolipop itu kembali dan masih diikuti oleh kepala Riska, dia terus menurunkan pelan-pelan lolipop itu hingga ke tepian kolor celananya, tapi saat sampai situ kulihat Rudi dengan cepat menarik lolipopnya dan kemudian kembali mulutnya melahap lolipop itu.
Tetapi yang membuatku kaget kepala Riska gak mengikuti lolipop itu melainkan tangannya masuk kedalam kolor itu kemudian menurunkan kolor itu sehingga tersembulah penis Rudi yang sudah menegang.
"hihi, ada yang keras tapi bukan batu" Riska terkekeh sambil tangannya mengurut penis itu naik turun, kemudian dia majukan kepalanya untuk melumat penis itu.
“Iya dong walopun bukan keadilan juga punyaku tetep berdiri tegak” jawab Rudi.
Tapi kemudian kulihat Rudi menahan kepalanya dan menarik kepala riska keatas dan kemudian dia melumat mulut Riska.
Sambil berciuman kulihat Rudi melepas tali kimono yang digunakan Riska, kemudian lolipop yang dipegangnya dia tempelkan di ujung puting Riska, kemudian dia gesek-gesekan lolipop tersebut sehingga membuat Riska kelonjotan.
Disela-sela ciuman dan mengerjai puting payudara Riska, kudengar dia menyuruh Riska untuk membuka lebar pahanya, Riska menurut saja membuka pahanya lebar bahkan kemudian dengan memiringkan tubuhnya dan menaikkan kakinya yang daritadi menjuntai dilantai dia naikkan ke kursi, sehingga sekarang sangat lebar kakinya membuka.
Dengan posisi dia yang seperti itu aku dapat melihat bagian depan celana dalamnya yang tipis itu, tapi itu bukan hanya tipis melainkan lebih ke tembus pandang! Karena aku dapat dengan jelas melihat belahan vagina pacarku bahan dapat kulihat noda-noda lembabnya.
Tangan andi yang memegang lolipop yang tadinya sibuk mengerjai putingnya kemudian dia julurkan turun menuju vagina Riska, mereka terus melanjutkan lumatan bibir mereka.
Lolipop itu sudah ada didepan vagina Riska yang kemudian langsung Rudi tempelkan ke Celana dalamnya, kemudian dia seperti menekan-nekan lolipop tersebut sehingga membuat Riska terlonjak-lonjak.
Kemudian kulihat dia menyelipkan lolipop tersebut kebawah vagina Riska, sehingga sekarang Riska menduduki lolipop yang tepat dibawah vaginanya tetapi masih terhalang celana dalamnya. Akhirnya Rudi mengambil lolipop itu dan
kemudian dia suapkan ke mulut Riska, riska pun menyambut lolipop itu dengan melahapnya kemudian dia tersenyum manis ke arah Rudi.
"Lepas aja CD kamu itu" perintah Rudi.
Riska pun berdiri dengan lolipop masih berada di mulutnya, dia kemudian menurunkan celana dalamnya. Entah untuk keberapa kalinya aku dibuat terkejut, karena sekarang kulihat vagina dia sangat bersih dan tanpa rambut.
Aku tadi tidak melihatnya saat dia menggoda bapak-bapak tadi karena memang posisinya membelakangiku, saat dia lari terburu-buru karena melihat kedatangan Andi pun dia berlari sambil menutupi vaginanya.
Terlihat Riska menaruh lututnya di kursi dan dengan merangkak di sofa dia mulai mendekati Rudi, Rudi lalu menarik lolipop dari mulut Riska.
"Sebagai pembalasan yang tadi, sekarang kamu tempelkan lolipop ini di bagian manapun di tubuh kamu, dan aku akan mengikutinya sambil menjilatinya" jawab andi menawarkan sendiri balas jasanya kepada Riska dan kemudian dia memberikan lolipop itu ke Riska.
Awalnya Riska kembali melahap lolipop itu yang diikuti dengan serangan Rudi terhadap mulutnya, mereka berpagutan sangat mesra sekali aku lihat walaupun aku lihat masih sedikit terganggu karena masih ada gagang lolipop. Kemudian Riska mengeluarkan lolipop itu dari mulutnya yang kemudian diikuti oleh pandangan dari ekor mata Rudi, Riska menempelkan lolipop itu di pipinya dan direspon Rudi dengan mencium dan menjilati puting Riska.
Riska menggerakan kepalanya sehingga rambutnya bergerak beralih terkumpul satu sisi, lolipop itu pelan pelan dia arahkan ke telinga dia yang sudah terbebas dari rambutnya yang sudah terkumpul di bagian lain sisi kepalanya, Rudi sangat rakus melahap telinga Riska yang di sahuti dengan desahan dari Riska, lolipop itu bergerak ke arah leher Riska dan tentu saja Rudi tau apa yang harus dilakukannya, kemudian berlanjut ke payudara Riska dan disitu Riska menahan agak lama lolipop tersebut.
Setelah lama terparkir di payudaranya, Riska mengarahkan lolipop itu kepunggungnya yang tentu saja langsung dilahap oleh Rudi.punggung tersebut dilanjutkan dengan Riska mengarahkan turun lolipop itu seperti mengarahkan ke vaginanya, tapi baru sampai bawah pusar Riska langsung menarik lolipop itu kemulutnya, melihat itu Rudi dengan cepat memagut mulut Riska, Riska seperti kelabakan menerima serangan Rudi di mulutnya. Aku lihat Riska mulai menggerakan lolipop itu menyusuri tubuhnya.
Riska kembali menempatkan lolipop itu dimana tadi dia tempatkan sebelum dia melahapnya, terlihat dia mulai menggerakan lolipop itu menyusuri tubuhnya, tapi aku lihat dia gak mengarahkan ke vaginanya melainka anusnya, dia oles-oleskan lolipop itu disekitar lubang anusnya yang diikuti oleh jilatan lidah Rudi.
"ouhhmmhh, Rudi curang, ah, tadi kan walaupun rudi maem lolipopnya tapi Riska tetep maem kontolnya Rudi kok uhhhhhh" Erang Riska saat memaikan lolipop yang sudah mulai agak mengecil itu di liang anusnya.
"elllll, back to the rule, babe" ucap Rudi sambil menjilati anus Riska dari arah atas.
Riska mulai menurunkan lolipop itu ke arah vaginanya, dia putari labia mayoranya dengan lolipop itu yang langsung dijilati Rudi dari arah samping.
Riska menggesek-gesekan lolipop itu dibelahan vaginanya. Kulihat Rudi agak pegal karena dari tadi kepalanya tidak bisa tegak dia mulai berdiri seperti hendak meluruskan kepalanya.
"Rudi kenapa berhenti sih, kan bagian sini belum, bagian dalemnya dong sayanghhh" Protes Riska saat Rudi melepas jilatanya dan hendak berdiri, terlihat lolipop itu terbenam di dalam vagina pacarku itu.
Rudi menepis tangan Riska hingga pegangan dia di gagang lolipop itu terlepas, kemudian rudi menyambar gagangnya dan kulihat dia seperti memaju mundurkan gagangnya beberapa kali sebelum akhirnya dikeluarkan lolipop itu dari vagina pacarku. Kemudian Rudi mengambil posisi dibelakang Riska dan mulailah dia memasukkan penisnya kedalam vaginanya, terlihat lolipop itu terjatuh kelantai, Rudi membungkuk untuk mengambil lolipop itu, kulihat dia menyorongkan lolipop itu ke mulut pacarku.
"mmmmmmm, gak mau ah Rudii, kan jorok abis kena anus sama memek Riska" tolak Riska sambil mengatupkan kedua bibirnya dan menggeleng.
"uhhhhh, ah kemarin aja kamu mau kok hisap kontolku sama Andi, padahal sama aja itu bekas anus sama memek kamu" paksa Rudi sambil menahan kepala Riska dan memaksanya untuk membuka mulut.
Riska akhirnya menyerah, dia buka mulutnya dan membiarkan lolipop itu masuk ke mulutnya sambil dahi dia berkerut seperti orang menahan mual. Rudi masih dalam posisi yang sama yaitu tangan kanannya menahan kepala Riska dan tangan kirinya memegang lolipop, bedanya sekarang lolipop sudah berada di mulut Riska.
Rudi melepaskan penisnya dari vagina pacarku, kemudian dia duduk bersandar di sofa, Riska yang tadi terduduk melepaskan lolipop dari mulutnya dan meletakannya di meja, kemudian dia bangkit dan mulai naik ke badan rudi, dia pelan menurunkan badannya hingga menempelkan vaginanya di penis Rudi, pelan dia turunkan badannya hingga kepala penis Rudi terbenam di vaginanya, tapi tiba-tiba rudi menahannya.
"tunggu, aku gamau lanjutkan kalo kamu gak sambil emut lolipop" ujar Rudi sambil tangannya menahan pantat Riska
"ouhhh, Rudi tega banget sihhhh" Riska berkata sambil menoleh kebelakang melihat lolipop yang terletak di meja yang dibelakanginya. Kemudian badan dia melengkung kebelakang berusaha menggapai lolipop tersebut.
Saat badan Riska mulai melengkung untuk lebih mudah menggapai lolipop itu, tiba-tiba Rudi menghujamkan penisnya dalam-dalam hingga membuat Riska berteriak kaget, tapi saat Riska menegakan badannya dan berusaha untuk memeluk rudi, kulihat Rudi kembali menghentikan gerakannya.
Sebal karena dia sadar sedang dipermainkan, akhirnya dengan cepat dia melengkungkan badannya ke belakang dan dengan cepat menyambar lolipop itu dan langsung melahapnya sambil pantatnya mengimbangi gerakan cepat pantat Rudi.
"udah puas?" kata riska sambil menyunggingkan senyum menggoda sambil tangan kirinya memainkan gagang lolipop itu, seperti sedang memutar lolipop itu di mulutnya.
"udah dong, bayangin aja itu kontol Andi hos hos" jawab Rudi sambil memompa cepat vagina Riska
"beda dong uhhmmm, kalo punya Andi kan gak manis kaya ini" jawab Riska yang berusaha mengimbangi pompaan Rudi
"Yaudah kasih yang asin-asin aja dikit tu permenmu" balas Rudi
"oouuhhh Rud, gimana emang caranya?" Tanya Riska yang sedang keenakan.
Rudi kemudian melepas penisnya dari vagina pacarku.
"kasih cairan ini aja mmm asin" kata Rudi sambil telunjuknya menyeruak ke vagina riska kemudian menghisap jarinya.
Riska melotot, tapi kulihat dia mengambil lolipop itu dari mulutnya kemudian megarahkan turun ke vaginanya, Pantat riska kemudian sedikit maju mundur yang direspon dengan senyum oleh Rudi. Kemudian Riska kembali melahap lolipop itu dan menurunkan badannya hingga penis Rudi kembali terbenam.
Baru beberapa pompaan kulihat Riska terlonjak dan berdiri sambil melenguh "UUUNNGGGHHH' dan kulihat cairan memancur dari vaginanya dan membasahi paha dan penis Rudi, kudengar bunyi kletak yang aku yakin Riska sudah menghancurkan lolipop di dalam mulutnya dengan giginya. Tangan dia terlihat mencengkeram bahu Rudi.
Setelah orgasmenya mereda, Riska menurunkan kembali badannya, saat vaginanya sudah dekat dengan penis Rudi, Rudi langsung mendorongnya ke belakang hingga pinggul dia membentur pinggiran meja, terdengar suara mengaduh tapi Rudi tidak peduli dan dia menjambak rambut Riska kemudian mengarahkan wajahnya kedepan penisnya, Riska pun langsung melumat penis itu, penis yang basah karena cairan kewanitaannya, terdengar suara sruuup sruupp yang berasal dari hisapan dia, kulihat beberapa kali Riska juga menjilati dan menghisap paha Rudi yang basah karena cairan kewanitaannya, akhirnya Rudipun berejakulasi didalam mulut Riska yang langsung Riska hisap hingga rudi sedikit mengerang karena linu.
Setelah itu riska naik ke sofa dan bersandar di pundak Rudi
"Gimana tadi, seru kan?" tanya Rudi.
"iya Rud seru banget hehe" jawab riska sambil memeluk Rudi
"Tadi pengalaman pamerin tubuh ke orang lain gimana? Kamu suka? Jadi horni kan? Buktinya kamu jadi tambah nakal gini" Rudi bertanya seperti menginterogasi.
"Iya aku jadi horni gara-gara liat tadi orang curi pandang ke aku, rasanya gimana gituu. Aku nakal kan karna diajarin kalian, mana ada dulu aku gini" jawab Riska sambil mempererat pelukannya ke Rudi seperti orang gemas kemudian dia membenamkan kepalanya ke dada rudi dan meringkuk.
"yaudah, kapan-kapan aku ajarin yang lebih nakal dan menantang ya, kamu mau kan?”
Riska gak menjawab tapi kulihat dia menganggukkan kepalanya. Melihat riska yang sepertinya hendak tidur, Rudi kemudian mengelus kepalanya kemudian memeluknya.
Melihat mereka tertidur, akupun memutuskan untuk pulang saja.
Setelah sampai dirumah pikiranku jadi kacau, apa ini yang namanya berselingkuh? Di khianati? Aku pikir mereka awalnya berhubungan hanya karena hubungan badan saja, tapi melihat apa yang terjadi setelah mereka puas berhubungan badan aku rasa tidak mungkin tidak timbul perasaan dalam hubungan mereka, karena aku lihat begitu nyamannya Riska meringkuk dalam pelukan Rudi itu.
Bagaimanapun aku harus memisahkan mereka, bagaimanapun caranya. Aku melihat bayanganku di cermin, hatiku jadi sakit sekali menyadari orang yang ada di cermin adalah pecundang yang tidak berdaya melihat semua pengkhianatan, emosiku pun sangat memuncak.
PRANG!!!!!!! Aduhhh!!!!!