Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ya Dia Pacarku, Riska..

Bimabet
Selamat menikmati huuu...

Tanpa terasa waktu 2minggu liburan kami sudah selesai, akhirnya kami akan pulang kekota kami dan akan kembali ke rutinitas seperti biasanya. Sebelum pergi tidak lupa aku dan Riska menemui Ajun dan kami berpamitan.

Terlihat Riska masih kesal sama Ajun dan itu semakin kentara dengan mimiknya saat melihat Ajun seperti orang yang tidak suka, dan saat kami akan berpamitan pun Riska tidak menyalami Ajun melainkan hanya tersenyum ala kadarnya.


Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya sampai juga di kota kami, entah kenapa kalo sehabis liburan pasti tersisa rasa malas. Malam itu Riska tidur dikosku karena aku lihat dia sedikit kelelahan jadi kubiarkan saja dia tidur nyenyak dikasurku tanpa ada niat untuk membangunkannya.


Esok paginya malah aku yang dibangunkan oleh riska, terlihat dia sudah rapi dan cantik.

Dia membangunkanku dan memintaku mengantar ke kosnya karena dia bilang mau pergi kekampus. Aku tawarkan dia untuk langsung mengantar ke kampusnya tapi dia menolak dengan alasan lebih nyaman pake motor sendiri jadi gak ngrepotin aku .


Akhirnya aku antar aja dia ke kosnya, sesampainya di depan kosnya akupun turun dan membantu mengangkat barang bawaan dia yang ada di mobilku. Kemudian dia menyuruhku pulang dan istirahat aja dulu.


Saat dijalan aku merasa ada yang tidak beres, karena seingatku kampus Riska sedang dalam masa libur semester. Terus apa yang akan dia lakukan di kampus? Bimbingan skripsi? Setauku dia belum memulai skripsinya. Akhirnya akupun menebak, jangan-jangan Riska pergi ketempat Andi!


Dengan cepat aku datangi kos temenku untuk meminjam motornya, sebagai gantinya selama motornya kupinjam dia juga meminjam mobilku. Huh, padahala mobilku juga baru aja aku isi Full kemarin saat di perbatasan kota. Dengan cepat aku mengebut ke arah kosan Andi, setelah sampai aku langsung memasang posisi pengintaian.


Didalam kos kulihat Riska sedang duduk bersandar di sofa sementara disampingnya duduk Andi yang kulihat sedang meremas-remas payudara Riska. Didepan mereka berjajar beberapa botol minuman keras. Kulihat Riska sambil bersandar di sofa dia seperti merem-melek menerima serangan di payudaranya. Terlihat tangan Riska juga seperti sedang menggapai-gapai penis Andi yang memang sudah terlihat menonjol dibalik celana boxernya.


"Kamu horni banget ya Ris?" Tanya Andi yang menghentikan kegiatannya.


"Iya sayang, udah lama aku bayangin kontol kamu" Jawab Riska sambil tangannya meremas penis Andi dari luar celana boxernya. Tapi Andi menahan tangannya dan berusaha menepis tangan Riska.


"Aku juga sayang, tapi aku ada satu permintaan ni" Pinta Andi.


"Permintaan apa lagi sih?" Riska sedikit ketus, dia seperti sebal karena tangannya disingkirkan oleh Andi.




"Begini, aku belum bisa bayar utangku yang kemarin sama temenku, terus kemarin aku juga kalah lagi taruhannya, tapi kecil aja sih" Jawab Andi sambil cengengesan.


"Terus mau apa? Uang? Nanti ya sayang masih di ATM uangku" Jawab Riska sambil berusaha kembali meraih penis Andi, tapi kembali ditepis Andi.


"Bukan uang Ris, aku udah banyak ngabisin uang kamu, udah cukup lah uangmu buat bantuin aku. Aku cuma pengen kamu tunjukkin beberapa show buat temenku" Jawab Andi enteng.


"Pertunjukan? Maksudmu?" Riska bertanya heran.


"Ya kaya yang kamu lakuin waktu beli gorengan itu, Rudi udah cerita kok. Terus kemarin videomu yang di kamar mandi hotel juga aku tunjukkin ke temenku itu, dan sepertinya dia tertarik sama show kamu" Andi terlihat menundukkan mukanya.


"Jangan gila kamu ndi! Itu sama aja kamu jual aku!" Riska sepertinya agak emosi.


"Masa yang waktu disuruh Rudi aja buat nyenengin dia kamu mau, masa sekarang aku yang minta kamu gamau? Anggap aja ini juga buat nyenengin aku, sekalian buat bantuin aku. Ya itu juga kalo kamu mau bantuin aku sih" Andi menunduk, kemudian dia terlihat sedang mengelus penisnya sendiri.




"huft, yaudah deh. Mau kapan? Eh tapi sebelumnya puasin aku dulu dong ndi" Ujar Riska sambil matanya memperhatikan kelakuan Andi.


"Kalo kamu setuju, sekitar 10 menit lagi mereka datang. Maaf Ris tapi mereka harus buru-buru soalnya uangnya harus cepat disetorin ke bandar" Andi terlihat sumringah.


"hmmm, yaudah deh. Tapi cuma kali ini ya ndi.Dan aku gamau ada coitus dari mereka!" Jawab Riska sambil tersenyum manis ke arah Andi. Kulihat dia mengambil Hpnya dan seperti mengirimkan pesan ke seseorang.


"Minum dulu Ris,biar nanti gak malu waktu pamerin ke'malu'anmu" Kulihat Andi menuangkan minuman ke gelas Riska dan kulihat mereka berdua melakukan toss sambil tertawa.


Mereka terlihat sangat enjoy sekali, kulihat juga tidak ada gurat kekhawatiran dari mimik wajah Riska, padahal dia tau sebentar lagi dia bakal jadi seperti bintang porno yang memperlihatkan tubuhnyaa ke orang lain. DIN DIN, kudengar suara klakson mobil dari luar.


"Eh itu mereka datang, sayang kamu siap- siap ya, kamu bilang kemarin beli baju seksi dan mau nunjukkin ke aku kan? Dipake ya" Ujar Andi sambil mengecup bibir Riska.


Riska terlihat seperti ingin protes, tapi dia lihat Andi setengah berlari menuju pintu dan kulihat Riska dengan enggan beranjak juga dan sepertinya dia masuk ke dalam kamar mandi.
Terlihat andi masuk bersama 3 orang lainnya, kemudian mereka membenahi posisi sofa sehingga posisi sofa sekarang menghadap ke ranjang. Sepertinya mereka sudah siap untuk memulai pertunjukkan. Jarak dari sofa ke ranjang sepertinya sekitar satu meter, entah lah aku gak bisa mengukurnya.


Kulihat Riska keluar dari kamar mandi, mereka semua seperti terpana melihat penampilan Riska yang sekarang sedang mengenakan lingerie yang dia beli waktu liburan kemarin. Kulihat Andi langsung menghampiri Riska dan menggandengnya ke ranjang, Andi dan Riska duduk di tepian ranjang menghadap ke arah 3 orang yang sedang duduk di sofa, letak sofa sangat dekat dengan ranjang sehingga jika berjalan satu atau dua langkah sepertinya sudah sampai ke ranjang.


"Kenalin Ris, ini temen-temen baikku, itu Anto, yang di tengah Fajar sama yang dikiri Joni" Rudi mengenalkan temannya ke Riska sambil menunjuk satu persatu nama yang dia sebut.


"Riska" Riska memperkenalkan diri sambil tersenyum ke mereka.


"Wah gila ndi, cewek kok bisa secakep ini ya" kata Joni takjub melihat Riska.
Mereka kemudiaan terlihat terlarut dalam obrolan mereka sambil meminum minuman keras yang disediakan Andi. Sampai kulihat Andi menciumi pipi Riska yang dilanjutkan dengan mengulum telinganya dan turun ke leher.


"Jadi udah hampir skripsi dong Ris?" Tanya Anto


"iyaahh uhhm, bulanh depanh maaaaaau mulai ahhh" Jawab Riska sambil mendesah karena merasakan tangan Andi sedang memainkan payudaranya.


Saat itu Andi sedang menciumi leher Riska, sementara Riska berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan teman-teman andi tersebut. Riska menjawab sambil sesekali dia mendesah saat menjawab pertanyaan dari ketiga teman Andi tersebut sehingga membuat mereka belingsatan. Kejadian itu berlangsung agak lama sekitar 15 menit Riska di gerayangi Andi begitu.


"Udah mulai aja ndi, kelamaan!" Joni terlihat kesal. Kemudian kulihat Andi membisikan sesuatu ke Riska dan Riska mengangguk.


"Ihhh Joni gak sabaran banget sih? Pengen Riska nakalin ya? Mau lihat tetek Riska?" Tantang Riska sambil tersenyum menggoda dan kulihat tangannya sudah berada di kedua bahunya, memegang tali lingerie tersebut dan bersikap seolah-olah akan melepasnya.


Kulihat Joni tersenyum dan mengangguk, kulihat Riska menurunkan tali lingerie dia dan tiba tiba berhenti saat lingerie itu masih menutupi bagian atas putingnya, tapi aerolanya yang berwarna merah muda sudah terlihat mengintip.


'Ihhh kok nyangkut sih, Anto bisa bantu bukain gak?" Riska mengerling ke arah Anto.
Anto terlihat kaget namanya dipanggil Riska, dia terlihat menelan ludah dan kemudian bangkit dari tempat duduknya dan tangannya pelan-pelan menarik turun tali lingerie Riska. Hingga pelan-pelan terlihatlah semua bagian payudara Riska. Sambil menarik kulihat tangan anto seolah-olah gak sengaja menyenggol puting Riska sehingga Riska melenguh manja "ouhh nakal ya Anto".


"Kalian suka lihat tetek Riska ya?" Riska seolah bertanya pada mereka.
"Kalo tetek Riska diginiin tu rasanya enak banget tau uhhhh apalagi kalo diginiin essst uhh enakkh" Riska meremas teteknya sendiri, kemudian dia memilin putingnya sendiri.


Kulihat Andi menarik Riska ke pangkuannya, Riska menurut saja saat dia tarik ditarik begitu kemudian kulihat mereka saaling melumat bibir masing-masing. Andi sepertinya gak tahan melihat kebinalan Riska terhadap teman-temannya karena terlihat Andi dengan gemasnya melumat bibir Riska. Andi memang berbeda dengan Rudi yang bersifat lebih tenang dan cenderung pendiam, Kalo andi cenderung slengekan orangnya.


"Sayang, katanya kangen sama kontolku, sapa dia dong sayang" Andi berbicara begitu sambil tersenyum penuh arti kearah 3 temannya sambil tangannya menekan bahu Riska untuk turun.


Aku melihat Riska memerosotkan badannya, dan tanpa kuduga dia sekarang malah menunggingkan pantatnya persis didepan fajar, ini terlihat seperti hanya beberapa senti senti dari wajah fajar dan aku yakin Riska menyadarinya karena dia pasti dapat merasakan hangatnya nafas fajar. Kulihat tangan fajar terangkat seperti hendak menyentuh Riska.


"eitss ingat perjanjian kita, gak ada yang boleh nyentuh Riska ya" Andi mengingatkan fajar, fajar terlihat seperti kesal sekali.


"Yah ndi, aku anggap lunas deh semua utangmu, bahkan aku berani bayar kamu lima ratus ribu" Pinta Fajar.


"sorry bro, perjanjian adalah perjanjian esstt" Jawab Rudi yang terlihat menikmati elusan tangan Riska di penisnya.


"Hai dedek, lama gak liat kamu ni kakak, uhh jadi kangen deh" Riska berbicara sambil mengelusi penis Rudi dan matanya menatap kearah kemaluan Rudi.


"ihh iya kakak tau, dedek juga pasti kangen kan sama memek kakak kan? Ihhh Imut banget sih kamu deh, kakak cium nih" Riska masih melanjutkan aktivitasnya tadi dan sekarang kulihat dia mulai menciumi penis Andi dan terlihat sepertinya dia sedang menjilati lubang kencingnya.

Andi terlihat senyum puas melihat tingkah Riska, dia menatap ketiga temannya dengan tatapan seolah mengejek, seolah dia bangga sekali karena sudah berhasil menaklukan gadis secantik Riska.


"Sayang, buka dong celana dalemnya, kasihan tu temenku pengen liat memek kamu" perintah Andi, dan terlihat satu tangan Riska terulur kebeleakang dan dia berusaha melepaskan celana dalamnya. Tapi karena mulutnya masih sibuk mengulum penis Andi maka dia terlihat kesulitan melepasnya.


"Sayang, susah ni lepasinnya, aku kan lagi kangen-kangenan sama dedek kok malah digangguin sih. Fajar bisa bukain celana dalem aku kan?" Riska yang awalnya menatap ke arah andi kemudian menoleh kearah fajar dan tersenyum.


Mendengar permintaan Riska, kulihat fajar dengan tangan agak sedikit bergetar menuruti saja kemauan Riska. Kulihat memelorotkan celana dalam Riska maka terpampanglah vagina Riska didepan mereka, terutama bagi fajar yang duduknya tepat dibelakang Riska.

Aku yakin fajar bisa mencium aroma vagina Riska dari tempatnya duduk sekarang. Kejadian itu berlangsung sekitar 10 menit, atau lebih. Ah aku tidak dapat memperkirakan berapa lama karena akupun seperti terlarut melihat betapa seksinya Riska saat itu.


"Ayo sayang sini naik, masukin ya" Andi menarik bahu Riska.


"Dedeknya udah mau ketemu sama memek kakak ni, dedek baik-baik ya sama memek kakak, jangan dinakalin loh" kulihat Riska berbicara seperti itu sambil mengecup penis Andi.


Kulihat Riska ditarik Andi untuk dipangku, karena posisi Andi saat itu tetap duduk tidak membaringkan badannya seperti pada posisi women on top. Sambil ditarik kulihat mulut Riska mengecupi seluruh badan andi yang dilewati kepalanya saat dia beranjak.

Kemudian setelah dia sudah diatas pangkuan Andi, dia menggesek-gesekan penis Andi ke memeknya sambil menoleh kearah 3 teman Andi itu dan kulihat dia tersenyum menggoda.


"Ahh sayang penuh banget, udah lama gak ngerasain yang enak kaya gini" Riska mengerang saat penis Andi mulai memasuki vaginanya.


"Kurang pemanasan tu ndi makanya masih keset" Celetuk Anto yang terlihat terpana melihat keliaran Riska


"Enak aja To, gak usah dipanasin juga udah basah banget gini kok. Ini tu karena kontolku yang gede tau. Iya gak sayang? Hos hos" Andi mebantah argumen Anto.
"uh uh uh iyahh, kon uh kontol Rudi gede uhh, enakhh bangethh tau ah ah ah" Riska membela Andi sambil tersengal sengal karena sodokan penis Andi di vaginanya.

Riska sepertinya sangat meresapi kenikmatan yang diberikan oleh penis Andi, karena disitu terlihat saat andi menghentikan goyangannya. Riska membenamkan penis itu dalam-dalam karena terlihat pantat dia menekan paha andi. Beberapa saat kemudian dia terlihat melumat bibir Andi sambil menaikan pantatnya sampai terlihat kepala penis Andi menyembul, kemudian dia menurunkan pantatnya kembali dengan pelan sampai penis Andi menghilang diantara kedua pahanya.


"balik badannya sayang, lihat tu apa yang mereka lakuin" Andi membalik badan Riska sehingga sekarang Riska menghadap ke arah 3 temen Andi yang terlihat mereka sedang memainkan penis mereka masing-masing.


Sekarang posisi Riska masih dipangku Andi dengan kaki mereka berua menjuntai ke lantai. Riska agak bungkuk ke depan dengan tanganya sebagai penahan badannya dia tekankan di lutut dia.


"Mereka lagi ngapain sayang? Hoh hos hos" Tanya Andi sambil mulai memompa vagina Riska, Kulihat pantat Riska juga mengikuti goyangan andi.


"auuh auhh Lagi mainin kontolnya sendirihh sayanghh ohh, kasianh bangeth mereka uh uh" Jawab riska.


Tiba-tiba Andi melakukan hujaman yang kencang dan keras ke arah vagina Riska hingga badan Riska terlihat terdorong kedepan. Karena pegangannya pada lututnya kurang kuat maka hampir saja Riska jatuh tersungkur, tapi untungnya dia mendapatkan pegangan baru, yaitu paha Fajar.


Aku bersyukur Riska tidak jadi tersungkur, tapi sialnya sekarang wajah Riska berada di jarak yang sangat dekat dengan wajah Fajar.

Tapi saat itu Riska masih mebungkuk karena masih mengatur keseimbanganya. Terlihat sekarang posisi Andi sudah tidak lagi terduduk melainkan sekarang dia berdiri di lantai sambil tetap memompa vagina Riska. Kulihat Riska mendongakan kepalanya dan dia seperti kaget melihat wajahnya pas di depan wajah Fajar yang hanya terletak beberapa centi di depannya. Riska menatap wajah Fajar dengan sayu sambil dia mendesah desah.

Jika saja aku yang berada di posisi Fajar pasti akan langsung aku lumat saja bibir seksi Riska. Pasti saat itu wajah Riska terlihat seksi sekali di mata Fajar.


"kasian kenapa emangnya? huh huh huh" Andi terus memompa vagina riska dengan ritme yang cepat.


" ahh sayang, kasian mereka gabisa ngerasain memek Riska uh uh uh. Tapi kalo mulut Riska boleh gak sayang?" Tanya Riska.


" Ya terserah kamu sih auh anjing enak banget ni memek" Jawab Andi sambil terus memompa vagina Riska.


Mendengar jawaban Andi, terlihat Fajar langsung melumat mulut Riska dengan ganasnya, kemudian terlihat joni memegang kepala Riska dan kemudian Riska melepaskan pagutannga dengan Fajar, lalu Riska mulai melumat mulut Joni. Begitupun Anto yang sepertinya tidak mau kalah dengan kedua temannya itu. Saat Riska dan Anto sedang berciuman, terlihat joni mengulurkan tangannya untuk memainkan payudara Riska dan terlihat Fajar sedang menciumi leher Riska.


"ouuhh sayanghh, mereka langgar janji ohh, ada yang mainin tetek Riska inihhhh uhh, astaga enak bangethh" Kata Riska disela pagutannya yang terlepas dari mulut Anto.
"Yaah kalo kamu mau uh ya aku gak bisa larang hos hos" Jawab Andi sambil memompa vagina Riska dengan kencang.


Sekarang terlihat Riska mengarahkan kepalanya menghadap fajar dan dia kembali melumat bibir fajar, kali ini terlihat sekali lumatan Riska sangat agresif sekali. Dan ya ampun, aku melihat tangan Riska menjulur dan sekarang dia membelai penis Fajar dan mulai mengocoknya. Beberapa saat kemudian terlihat dia menurunkan kepalanya dan dia mengulum penis Fajar.


Sambil mengulum Penis Fajar kulihat tangan kiri Riska terulur ke penis joni dan terlihat dia mulai mengocoknya. Saat gerakan naik turun tangan kirinya itu beberapa kali kulihat sedikit kilatan cahaya dari tangan kiri Riska, ya, sumber cahaya itu adalah pantulan cahaya dari cincin yang aku berikan waktu liburan dulu.


Andi yang melihat tingkah riska yang yang begitu sepertinya dia tambah bernafsu dan itu terlihat dari cara dia menghujam-hujamkan penisnya ke vagina Riska yang sepertinya dia hujamkan dalam-dalam.


Beberapa saat kemudian terlihat fajar seperti mengerang dan terlihat dia menahan kepala riska, tetapi Riska memberontak hingga sekarang kepalanya terbebas dari cengkeraman fajar dan sekarang malah beralih menyerang mulut fajar, terlihat fajar yang sepertinya tidak tahan akhirnya dia mengocok penis dia sendiri dan terlihat dia klimaks.


Saat kepala Riska terlepas dari pagutan fajar, terlihat kedua tangannya saling terbentang sehingga aku menebak pasti tangan kanannya juga sedang mengocok penis Anto. Kulihat Andi sudah mulai berejakulasi di pantat Riska dan terlihat Anto juga mengerang, sekarang terlihat Riska masih sibuk mengocoki penis Joni tapi tidak lama kemudian Joni juga berejakulasi, saat melihat joni berejakulasi bukannya berhenti tetapi dia malah terus mengocok penis Joni seperti sedang memompa sesuatu, hingga akhirnya penis Joni menyemburkan spermanya tetapi tangan Riska malah menutupi ujung penis joni sehingga sperma Joni tidak muncrat ke atas karena tertahan oleh tangan Riska. Setelah menahannya Riska melanjutkan mengurut-ngurut penis Joni, dan kulihat sperma Joni meleleh di tangan Riska dan sebagian ada yang melelehi cincin pemberianku itu.


Aku yang sedari tadi onani juga akhirnya berejakulasi juga, tetapi diantara kenikmatan saat berejakulasi tanpa sadar airmataku juga meleleh melihat ada sperma orang lain yang membasahi cincing pertunanganku dengan Riska.


Terlihat ketiga teman Andi berpamitan saat Riska sedang berada di kamar mandi dan mereka bertiga berujar titip salam untuk Riska. Setelah itu terlihat Riska keluar dari kamar mandi dan kulihat dia sudah rapi kembali seperti saat tadi dia aku antar ke kampus.


Tapi sekarang muka dia terlihat sedikit murung, kulihat dia berpagutan sebentar dengan Andi dan kulihat dia berpamitan sambil keluar dari kamar Andi.


Tubuhku serasa sangat lemas melihat kejadian apa yang baru aja aku saksikan itu, aku seperti kehabisan ide memikirkan apa yang bisa aku lakukan. Sampai saat ini aku masih belum bisa menemukan apa ang cocok untuk ku lakukan untuk menyelesaikan masalah ini, memutuskan hubungan dengan Riska? Tentu hal itu sempat terpikir bahkan berkali-kali terpikir.

Tapi sepertinya tidak akan aku lakukan hal itu karena memang dengan berbagai pertimbangan itu akan sangat berat sekali untuk jalanku ataupun jalan Riska, yang menjadi fokus pikiranku sekarang adalah bagaimana caranyaa menjauhkan Andi daan Rudi dari kehidupan Riska. Menggunakan kekerasan? Ah tentu itu hal yang konyol, dan bisa-bisa itu malah akan membahayakan psikis dan fisik Riska nantinya.

Akupun memutuskan untuk pulang saja ke kosan, di jalan tanpa aku sadari aku menangis, untung saja helm yang aku pakai berkaca gelap sehingga dapat menutupi tangisku dari penglihatan pengendara lain. Aku memutuskan langsung saja pulang ke kosan dan mengembalikan motor temenku besok saja, tidak lucu juga kalo temenku sampai tahu aku yang biasanya kelihatan tegar malah nge'gap' aku abis nangis. Bisa-bisa jadi santapan biang gosip kampus nantinya.


"Sayang abis dari mana? Pake motor siapa?" Tanya Riska tersenyum ramah kepadaku. Ternyata dia sudah ada di depan kamarku.


"Oh aku abis dari bengkel, mobilku lagi mau diservis dan aku males nunggu soalnya agak gak enak badan, makanya aku pinjem aja motor bengkel"

" Ya ampun, sayang pasti kecapean deh, yaudah ayo masuk nanti aku pijitin deh di dalem" ujar Riska dengan perhatiannya kepadaku.​
Makasih apdetnya bro @saja keren ...
 
Bikin si Riska sama Andi atau Rudi ngentor didepan pacar nya dan si pacarnya malah coli gan.. Cucklod asooyy..
 
Riska, sebentar lagi kamu akan merasakan yang tak pernah kamu rasakan hehehheeh
 
Bimabet
Mohon pencerahanya suhu,,


Kira kira updatenya lagi ada dipage berapa ya



:ampun::ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd