Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ya Dia Pacarku, Riska..

Maaf gan ane lagi sibuk, tapi ini ane sempetin update kok. Maaf ya gan kalo kurang rapi, gak sempet edit lagi. Selamat menikmati​





Aku dipijati si Riska hingga terasa nyaman sekali badanku ini.



Riska memijati sekujur tubuhku hingga aku merasa sangat rileks dan mulai sedikit melupakan kejadian yang baru aku lihat tadi, sungguh sangat nyaman sekali dipijiti Riska dengan penuh perasaan.


Riska menyuruhku membalikkan badannya kemudian akupun terlentang, aku terlentang sambil tersenyum. Melihatku tersenyum Riskapun lalu tersenyum kemudian dia mulai mengecup bibirku, lalu akupun melumat bibirnya. Kami berciuman sangat mesra sekali hingga aktivitas kami terganggu karena adanya suara klakson mobil dari luar.


"Huuuh, Rani kok cepet banget sih jemputnya. Sayang, aku mau anter Rani belanja dulu ya" Kata Riska dengan memasang wajah yang kecewa.


"Yaah sayang, padahal lagi pengen kangen-kangenan ini" Akupun menjawab sambil memasang wajah kecewa.


"ihh manja banget deh sayangku satu-satunya, yaudah nanti malem aku tidur disini deh, itupun kalo kamu boleh" Jawab Riska sambil memeletkan lidahnya sedikit mengejek.


Kulihat Riska beranjak dari tempat tidurku, kemudian dia menyisir rambutnya. Ya ampun, kenapa ada makhluk yang secantik ini sih, kataku dalam hati.



Setelah itu Riska beranjak keluar, diluar aku melihat Rani yang sudah tampil cantik. Aku lihat Rani terlihat sangat seksi sekali dengan kaos ketat tanpa lengan dan rok mini jeans di bawahnya. Ternyata Rani tidak sendiri, dia bersama cowoknya yang kulihat berdiri bersandar di samping mobilnya.


"sayaang, aku jalan dulu ya" kata Riska sambil mencium tanganku.


"Abang ganteng, Riskanya Rani pinjem dulu ya" Teriak Rani sambil melambaikan tangannya kearahku, akupun hanya tersenyum dan mengangguk.


Aku merasa ada yang aneh, kalo Rani sudah bersama pacarnya terus buat apa ngajak Riska segala.



Aku yang curiga kemudian langsung masuk kamar untuk mengambil helm dan kemudian aku langsung tancap gas motor pinjamanku untuk mengikuti mobil tersebut.



Untung gerakanku tadi cepat hingga jejak mobilitu masih bisa aku ikuti.


Kulihat mobil itu berjalan ke arah kompleks perumahan kos Riska, dan ya memang benar mobilitu berjalan menuju ke kosan Riska. Saat itu aku berpikir mungkin Riska mau mengambil sesuatu dari kosnya, tapi kulihat mobil itu bergerak masuk ke halaman kos Riska.



Setahuku dan dari kebiasaanku, kalau kita mengantar orang untuk hanya mengambil barang yang ketinggalan biasanya tu mobilku aku taruh dipinggir jalan.


Dan kutunggu sekitar 10 menit mobil itupun tak kunjung keluar, akhirnya aku memutuskaan untuk mengintip apa yang sedang terjadi. Kuparkirkan motor di Indomar*t dekat kos Riska. Aku berjalan mengendap masuk ke halaman kos Riska dan aku langsung menuju ke bagian belakang kos Riska.



Aku langsung menuju belakang kos Riska karena aku sudah tau titik mana yang aman untuk mengintip, yaitu lewat pintu belakang kosnya.


Aku sampai di posisiku mengintip dan aha, ternyata lubang ini belum diperbaiki oleh Riska ataupun pemilik kos. Lubang itu adalah lubang bekas grendel pintu yang terlepas dan belum terpasang grendel baru, sehingga dari lubang bekas grendel itu yang lumayan besar aku pasti dapat melihat dengan leluasa ke dalam. Ku dorong buntelan kertas yang Riska pakai untuk menyumbat lubang tersebut, setelah terdorong jatuh kemudian aku langsung tempatkan kepalaku dengan mataku sebelah kanan pas pada posisi lubang itu untuk menghindari masuknya cahaya dari luar.


"Lagian kamu sih, orang Andi itu kan penjudi, mau-maunya aja diajak taruhan sama dia. Toni aja udah males taruhan sama Andi soalnya dia kalo menang tu nagihnya terus terusan, tapi kalah tu alesan mulu" Rani berbicara kepada Riska.


"Ya gimana ya ran, namanya juga khilaf" Ucap Rani agak lesu.


"Lah terus gimana kejadian dalem toilet itu Ris? Ceritain dong" Ucap Rani sambil membelai kepala cowoknya.


"Ah, kan malu Ran ada Toni ini. Ya gitu deh awalnya ya emang dia cuma mainin tetek aku gitu, ya ampun dia jago banget mainin tetek aku, enak banget tau ran. Terus tiba-tiba dia elus pahaku gitu deh, karna udah horni ya aku buka aja pahaku sekalian hiihi" Ucap Riska sambil tersipu malu.


"Ngapain malu sama Toni,bentar lagi juga kamu bakal jadi kameramen buat kita hihihi." Kulihat Toni (Pacar Rani) kini sedang menciumi leher Rani, mendengar pengakuan Riska sepertinya mereka jadi horni.


"Ini ris, bisa makenya kan?" kulihat Toni menyerahkan handycam dari tas Rani, kemudian menyerahkannya ke Riska.


Riska mulai menyalakan handycam itu, kemudian dia mengarahkannya ke arah Rani dan Toni yang sedang bercumbu, terlihat Rani sedang mendesah keenakan karena lehernya sedang Diserang oleh toni.



Kulihat Toni membuka kaos Rani, Rani ternyata tidak memakai bra sehingga sekarang tersembulah payudara dia di hadapan Toni. Toni gak menyia-nyiakan kesempatan itu sehingga langsung saja dia lahap payudara rani.


"Haii pemirsahh, sekarang kami lagi mau bikin film bokep nihhh uh, perkenalin aku Raniiih, ini yang lagi nyusu pacarku toni sama yang lagi ngrekamhhh namanya riska uhh" Rani berkata begitu sambil merem melek.


Kulihat Riska agak kurang fokus juga pegang handycam tersebut, aku rasa dia sudah mulai agak horni melihat kelakuan Rani dan Toni, itu terlihat karena Riska merapatkan kedua kakinya seperti orang yang sedang menahan pipis. Kurasa Rani juga menyadarinya karena terlihat dia malah melakukan gerakan-gerakan yang memprovokasi Riska dan disertai dengan desahan-desahan yang benar-benar seksi.
"Siniin ris kameranya" Rani kemudian mengambil kamera dari tangan Riska, setelah itu dia melepaskan badannya dari cengkeraman Toni.


Terlihat Rani memberikan kamera itu kepada Toni, kemudian mereka terlihat menonton berdua sambil tertawa. Kemudian kulihat Rani berdiri kemudian dia mendekati Riska, kulihat rani mendorong riska ke arah ranjang hingga sekarang Riska terjerembab dan terduduk di tepian ranjang, riska terlihat sedikit memberontak tapi kemudian Rani menahan badannya.


"Diem aja Ris! Atau aku bakal laporin kelakuanmu ke cowokmu!' hardik Rani, kulihat Riskapun tertunduk pasrah.


Rani memegang kepala Riska,Riska menggeleng dan menoleh ke arah lain, tetapi kemudian kepalanya ditarik Rani dan kemudian mereka saling menatap.



Toni tidak menyianyiakan adegan itu, kemudian Toni mengarahkan kameranya ke arah mereka berdua.



Aku dapat melihat dengan jelas karena posisi Riska dan Rani yang berada di samping pintu belakang tempatku mengintip. Karena memang ranjang Riska berada di dekat pintu belakang.


"Aku tau Ris kamu tu horni liat aku sama Toni tadi, iya kan" Tanya Rani sambil dibuat-buat seksi suaranya.


Riska gak menjawab pertanyaan Rani, dia malah memalingkan wajahnya, hal ini malah membuat malapetaka baginya karena terlihat Rani mengulum telinga Riska dan kemudian dia menciumi leher Riska.



Rani terlihat pandai sekali dalam memainkan lidahnya disekitar titik-titik sensitif Riska, mungkin karena dia juga cewek jadi dia tau bagian mana saja yang sensitif.



Toni terus mengarahkan kameranya ke arah Rani dan Riska, kulihat wajah Toni sangat sumringah sekali.


Rani terus menyerang leher Riska, sementara Riska seperti sedang melawan birahinya karena terlihat dia memejamkan matanya dan mengatupkan rahangnya.



Kini terlihat tangan Rani sedang menyentuh payudara Riska dari luar kemejanya, dia mainkan tangannya disitu hingga beberapa saat kemudian dia terlihat sedang mencoba membuka kancing-kancing kemeja Riska.


"Tolong hentiin Ran, perjanjiannya kan gak gini" Protes riska sambil mukanya terlihat seperti memohon dan tangannya menahan tangan Rani.


"Udah nikmatin aja, aku cuma bakal nyentuh kamu aja kok. Coba aja ya" ucap Rani sambil tersenyum manis ke arah Riska, kemudian dia terlihat mengelus pipi Riska.


Alhasil akhirnya Riska melepaskan tangannya yang tadi menahan tangan Rani. Kemudian Riska memejamkan matanya. Rani yang mendapat lampu hijau lalu membuka kemeja Riska, tapi diaa membiarkan 2 kancing paling bawahnya tetap terpasang.



Kemudian Riska menurunkan tali bra Riska dari bahunya dan di lanjutkan dengaan menarik turun cup bra Riska, hingga sekarang payudara Riska sudah terpampang di depannya.



Rani kemudian menangkupkan tangannya di payudara Riska, terlihat dia meremas-remas payudara Riska hingga membuat Riska mendongak.


Puas bermain dengan payudaranya, tangan rani sekarang sedang berusaha membuka pengait celana Riska dan kemudia resleting Riskapun sudah diturunkannya, setelah itu kulihat Rani menarik lepas celana jeans riska beserta celana dalamnya. Setelah celana itu terlepas Riska langsung mengatupkan kedua belah kakinya.


"Buka lebar kakimu!" Perintah Rani, tapi Riska menggeleleng, kulihat nafas Riska sesak karena nafsu, terlihat bahu dia naik turun dan nafas Riska ngos-ngosan.


Mengetahui Riska menolak permintaannya, Rani kemudian membuka secara paksa kaki Riska, tetapi itu terlihat sangat mudah seperti tidak ada perlawanan.



Kemudian Riska memasukan tangannya diantara paha Riska, aku tidak dapat melihatnya karena tertutup oleh paha Riska. Kemudian Riska terlihat kembali mendongakkan kepalanya.


"Nikmatin aja Ris, aku tau kamu keenakan kok" Ucap Rani sambil sambil matanya menatap kearah Riska tetapi tangannya masih diantara 2 paha Riska.


"Buktinya udah basah gini" ucap Rani sambil memandang ke arah kamera, terlihat Toni mengacungkan jempalnya ke arah Rani.


"Apa yang kamu pikirkan sekarang Ris?' tanya Rani terhadap Riska yang masih terpejam dan menggigit bibirnya.


"uhhh pen ah nis" Jawab Riska sambil tetap terpejam. Rani terlihat menjilat jari telunjuknya kemudian mengulumnya. Setelah itu dia masukan kembali tangannya diantara paha Riska, terdengar riska agak berteriak 'HUUUNGGH!' Rani tersenyum kemudian tangannya seperti sedang maju mundur.


"Kasih tau aku kalo kamu lagi ngerasa keenakan" ucap Rani diantara kocokan tangannya, tetapi Riska tidak menjawabnya.


Rani kemudian merangkak naik sambil tangan kirinya masih berada diantara kedua paha Riska, kemudian dia terlihat mengelus rambut Riska. Riska kemudian terlihat membuka matanya lalu dia tersenyum kearah Rani, tanpa kuduga Riska kemudioan memajukan kepalanya ke arah rani dan dia melumat bibir Rani. Mereka terlihat sangat mesra sekali, sungguh aku merasakan sensasi yang sangat luar biasa melihat 2 orang wanita saling berciuman secara langsung. Tonipun sepertinya merasa begitu karna aku lihat dia sedang meremas penisnya dari luar celananya.


Kulihat kepala Riska di dorong oleh Rani kebawah kemudian riska menjilati leher rani, dan Rani kembali menekan kepala Riska kebawah, hingga sekarang wajah Riska berada tepat didepan payudara Rani. Kulihat Riska sekilas menatap ke Rani, kemudian Rani tersenyum ke Riska dan menganggukan kepalanya.



Kemudian terlihat Riska memejamkan matanya dan mulai menjulurkan lidahnya ke arah payudara Rani dan kulihat dia menjilati payudara rani hingga Rani pun mendesah 'oohhh', Riska sekarang mengulum payudara Rani dan kadang juga menghisap, kemudian dia berpindah kebagian payudara lainnya. Sungguh terlihat sisi liar Riska sekarang sedang keluar dan itu terlihat sangat menggairahkan.




Rani sepertinya kelabakan menghadapi serangan dari Riska, dia mendesah-desah gak karuan. Kemudian dia menarik tangan toni, kemudian dia mencium bibir Toni dengan ganas sambil menikmati serangan Riska di payudaranya. Celana Toni sekarang sudah terlepas dan sekarang penisnya sedang dikocok oleh Rani.



Terlihat Riska seperti curi-curi pandang ke arah penis Toni yang sedang dikocok Rani. Tangan kiri Toni mengelus-elus rambut riska sambil tangan kanannya berusaha fokus dengan rekamannya.


Rani menarik kepala Riska, lalu dia melumat bibir Riska dan Riskapun terlarut dalam ciuman mereka. Tangan Rani terlihat mengangkat tangan Riska yang sedang meremas payudara Rani, kemudian tangan itu dia arahkan ke penis Toni.


"Ran" Riska melepas pagutannya dari rani, kemudian dia menggigit bibrinya sambil memandang ke arah penis Toni yang sekarang sudah berada di genggamannya.
"Nikmatin Ris" Rani menjawab Riska dan tersenyum, kemudian dia menoleh dan menyerang paha Toni.


Oh ya ampun, sekarang tangan Riska terlihat seperti maju mundur.


"eeeeessst, Toni nafsu yah, kok udah tegang banget" bahu riska naik turun, dan sekarang kulihat riska mencondongka tubuhnya. Ya ampun sekarang riska sedang melakukan blowjob terhadap toni.


Rani yang daritadi sedang menciumi paha Toni kemudian bergerak naik dan mencium bibir Toni. Tak berapa lama Rani kemudian turun kembali, tapi kini wajah dia berada disamping kepala riska yang sedang maju mudur melumat penis Toni. Rani terlihat tersenyum melihat sahabatnya sepertinya sangat menikmati penis pacarnya tersebut, kemudian dia mengelus kepala Riska.


Riska sepertinya mengerti dengan apa yang harus dia lakukan, kemudian dia terlihat bergeser kesamping tanpa melepaskan kulumannya terhadap penis toni. Rani lalu menjilati buah zakar Toni, dan dia bergerak naik untuk menjilati penis Toni. Riska terlihat mengalaah dan dia sekarang menjilati sisi kiri penis Toni dan Rani menjilati penis Toni.



Toni merem melek menerima serangan begitu, tapi tangannya tetap fokus.


Mereka sepertinya sangat menikmati penis Toni, kini Riska dengan nakalnya tangannya bermain main diantara paha rani dan kemudian dia menarik lepas celana dalam rani yang membuat rani terpekik dan melotot ke arahnya, tapi riska malah tertawa.


Toni menarik badan rani, kemudian dia mendorong badan Rani sehingga sekarang badan rani ditopang oleh kedua tangannya. Toni menyerahkan kamer kepada Riska dan kemudian dia mengarahkan penisnya ke arah vagina Rani.


"Pemirsa, sekarang sedang terjadi live sex. Rani si binal haahaha' ucap riska sambil tertawa. Rani terlihat menikmati masuknya penis toni kedalam vaginanya.


"Lihat wajah rani yang lagi keenakan lagi dikontolin pacarnya pemirsa" Ucap Riska sambil arah kamera menghadap kewajah Rani.


"Ouuh emang enak banget kontol toni tau, mauuh nyicipinn uh" rani menjawab sambil mendesah.


"Kalo boleh sih hihiihi. Uh emang kayaknya enak banget deh" Riska berkata sambil kameranya dia arahkan ke arah kedua kelamin sedang beradu dan tangannya berada di vaginanya.


Rani melepaskan penis toni dari vaginanya kemudian dia merebut handycam dari tangan riska dan dia mendorong tubuh Riska hingga dia terlentang dikasur.



Toni tau apa yang harus dilakukannya pun langsung menghampiri riska dan membuka lebar kaki Riska, kemudian dia menciumi bibir Riska dan terlihat riskapun membalas ciuman Toni, tangan Toni sekarang sedang mengarahkan penisnya ke vagina Riska dan terlihat kaki Riska sekarang makin membuka lebar.


Rani sedang memposisikan handycamnya di atas meja belajar riska, dia posisikan sedemikian rupa sepertinya dia ingin mendapatkan view terbaik dari pemandangan didepannya. Setelah dia menemukan posisinya kemudian dia langsung menuju kesisi Riska yang sedang merasakan nikmat disetubuhi toni.


"Gimana ris, udah percaya kontol Toni nikmat kan?" Tanya Rani sambil tersenyum menggoda


"ouuh ya ampun, enakkh banget kontol toni uh. Uh enak banget memekku ran, beruntung banget memekku bisa dimasukin kontol seenak ini ouuhh, jangannh ran, nanti aku keluuar ahh" riska meracau karena sekarang payudaranya sedang dijilati Rani dan kulihat tangan rani sedang memainkan klitoris riska.


Rani masih asik memainkan payudara dan klitoris Riska tanpa peduli racauan Riska yang meminta berhenti. Kemudian dia terlihat melepas penis Toni dari vagina Riska, dia melirik ke arah Toni kemudian menepuk pantatnya. Toni mengerti apa yang diminta Rani yang kemudian dia berjalan ke arah belakang Rani dan mulai berusaha memasukkan penisnya ke vagina Rani. Saat penis Toni mulai memasuki vaginanya, kulihat Rani membenamkan wajahnya ke vagina Riska.


"Awww ran ya ampunh enakh bangeth ohhh" kaki Riska terlihat menjepit kepala Rani.


Terdengar suara 'srruupp' dan 'clep clep clep' beserta dengan rintihan dan desahan dari 3 makhluk yang sedang berasik asikan tersebut. Suara "sruuup" sepertinya berasal dari mulut Rani yang sedang memainkan vagina Riska dan suara gesekan penis Toni dan Rani menghasilkan suara 'clep clep clep'. Oh, benar-benar keadaan yang sangat sensual.


Beberapa saat kemudian Toni sepertinya berejakulasi, karena kulihat dia melenguh kemudian melepas penisnya dari vagina Rani dan menyemprotkan spermanya di pantat Rani.Kemudian Rani merangkak ke atas dan dia mulai melumat bibir Riska, gak terbayang gimana rasa bibir Rani yang langsung melumat bibir Riska, pasti masih ada rasa dari vagina Riska dibibirnya dan pasti Riska merasakan juga rasa dari vaginanya sendiri, tapi sangat terlihat kalo sekarang Riska sangat menikmati ciuman tersebut.


"Ris, pejuhnya Toni rasanya enak loh. Gamau nyicipin" Tawar Rani


"hmmmphh kan udah keluar punya dia" Rani menjawab di sela-sela pagutan bibirnya.


"Masih banyak itu di pantat aku, kamu cicipin ajah hmmphh" Jawab Rani.


Kulihat Riska sedikit terhenyak, dia seperti sedang berpikir sesuatu. Tapi tak lama kemudian aku lihat Riska mulai merangkak ke bagian belakang tubuh Rani. Kulihat dia terdiam menatap bongkahan pantat Rani, kemudian matanya terpejam dan dia mulai menjilati bongkahan pantat Rani dan dia menyusuri bongkahan pantat tersebut, kemudian kulihat wajah Riska berhenti di suatu titik dan disitu terlihat kepalanya bergerak di tempat, kuyakin dia sedang mencium atau menjilatri sesuatu.


"oouuhh Ris enak banget Ris" Erang Rani, kemudian aku lihat kepala Riska agak condong ke atas.


"Ouuh Riss geliih banget eeh, babe uh, Riska nakal bangeth ni jilat jilat anuskuh oh" Rani mengerang keenakan. Mendengar itu sepertinya birahi Toni naik kembali, dia mendekati Rani dan kemudian menyodorkan penisnya ke mulut rani, Rani langsung melahap penis itu dan dimainkan sedemikian rupa hingga penis Toni terlohat menegang sempurna.


"Riss uh jangannh, aku belum pernahh. Ahhh sayang, tolong dong Riska masukin jarinya ke anusku uhh" Rani terlihat melepas penis Toni dari mulutnya kemudian mengocok penis Toni sambil melaporkan kelakuan Riska.


Toni sepertinya sudah tidak tahan kemudian berjalan ke arah belakang Riska kamudian dia angkat pantat Riska dan terlihat Riska juga mengagngkat pantatnyaa sehingga posisinya menungging.


"Dimemek aja Ton" Riska berkata sambil tangannya berada diantara bongkahan pantatnya, sepertinya Toni tadi berusaha memasukkan penisnya ke anus Riska. Kemudian Toni menggenjot vagina Riska selama sekitar 10 menit, selama itu pula terdengar suara "ah uh oh" dari ketiganya.


"Udah siap pakai ni Ton ouuuhhm" Ujara Riska sambil merekahkan bongkahan pantat Rani dan dia melepas penis Toni dari vaginanya.


"Tahan ya Ran, nanti juga enak kok" Riska mengelus rambut Rani dan dibelakang terlihat Toni sedang berusaha memasukan penisnya ke anus rani. Sepertinya beberapa kali Toni gagal penetrasi ke anus Rani.


" auuuww sakitt anjing, aduh" Rani berteriak kesakitan saat Toni sudah berhasil memasukkan penisnya kedalam anusnya.


"tenang ran, nanti juga kerasa kok enaknya" Riska menenangkan Rani. Dan memang beberapa saat kemudian Rani memang sudah tidak meringis kesakitan, tapi diapun gak mengerang kenikmatan.


"bangsat enak bangeth ni lubang uh, aku mau keluar ni, buka mulutmu Ris" Toni mengerang dan menarik kepala Riska dengan kasar.


Riskapun menurut membuka mulutnya, dan sperma Tonipun beberapa kali menyemprot ke mulutnya. Setelah sepertinya sudah habis kemudian Riska melumat penis Toni.



Setelah itu dia menghampiri Rani yang sedang terbaring lemas, kemudian dia melumat bibir Rani. Ah ini adegan seperti yang ada di film porno, film porno yang dibintangi oleh artis profesional barat.
Aaaaa aku sudah tidak tahan melihatnya kemudian memutuskan untuk pulang ke kos saja. Saat hendak berjalan keluar kos aku bertemu dengan satpam yang jaga di kos Riskaa.


"Loh mas kok abis dari belakang? Ngapain?" tanyanya.


"Ah enggak kok, iseng aja pengen ke belakang tadi. Pak jangan bilang-bilang Riska aku abis kesini ya" Jawabku sambil memberi dia 2 lembar uang merahku.


"Siip bos. Bos satu ini memang paling baik deh. Yaudah saya mau ngumpul sama bapak-bapak dulu" Ujarnya sambil melongos ke arah gerombolan bapak-bapak yang sepertinya sedang berjudi.


Akupun kembali menuju Indomar*t dekat kos Riska, kemudian kunyalakan mesin motor dan kupacu motor itu dengan perasaan tidak karuan. Seringkali hampir saja aku menabrak pengendara di sekitarku hingga akupun di maki oleh mereka....​
 
ahirnnnnnnya hu update lagi. mantaaaab ceritanya as always. extended sih mau banget tapi mending cepet diahiri aja kali ya daripada impian tinggi tapi ngga sempet diupdate jadi macet
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd