Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Yuli Gadisku

needlenbitch

Guru Semprot
Daftar
5 Nov 2014
Post
531
Like diterima
291
Bimabet
Aku Kiky. Penampilanku tomboy
sehingga kebanyakan orang sering
beranggapan aku ini adalah seorang
cowok, usiaku menginjak 21 tahun,
aku kuliah Di PTS yang amat
terkemuka di kota Semarang. Aku
sendiri anak tunggal dan juga tak
kekurangan materi. Aku sejak kecil
selalu didik untuk disiplin, karena
maklumlah Opaku seorang anggota
TNI juga. Aku sejak SMP sudah
mempunyai ketertarikan dengan
sesama jenisku (cewek), terutama
cewek yang manja, centil, asyik diajak
ngobrol dan rata-rata mereka manis
wajahnya (menurut penilaianku
sich..)
 
Awal perjalanan cintaku tak semulus
yang aku bayangkan. Setelah
beberapa kali pacaran dalam dunia
maya, akhirnya kusadari bahwa cinta
tak selamanya dapat berjalan mulus
yang kita inginkan. Setelah aku putus
dengan My The First Love.. (sebut
saja Dinda, karena aku sering
memanggil dengan sebutan itu) aku
selalu mancoba dan mencoba untuk
mengisi hati ini dengan cewek lain,
tapi aku masih belum bisa
melupakanya. Ternyata aku baru
benar-benar baru bisa melupakanya
dalam waktu 2 tahun lebih,
walaupun saat ini aku masih sayang
padanya.
Setelah aku jalani 2 tahun hidup
tanpa adanya cinta , walau selalu
saja mencoba untuk mencinta,
akhirnya aku dipertemukan oleh dua
pilihan. Ada dua cewek yang aku
kenal dari sebuah majalah yang
memang khusus bagi seorang lesbian
dan gay. Mereka berdua telah
bekerja. Yang pertama: Yuli (dia
berusia 24 tahun, keturunan Jawa
China juga seperti aku) manis,
perhatian, baik dan lain-lain (walau
Yuli lebih kelihatan masih China
kalau aku sudah seperti orang jawa.
Yah.. May be karena gen Bokapkulah
Jawa yang lebih menang dari pada
gen Nyokap China). Yang kedua:
Ainun (Andro juga, 21 tahun, jawa,
manis, perhatian, baik, agak cuek dan
lain-lain.
 
Setelah 1 bulan kita (aku dan Yuli ;
Aku dan Ainun) berkomunikasi lewat
telepon dan SMS. Akhirnya aku lebih
tertarik dengan Yuli. Karena hanya
Yuli lah yang selalu rutin SMS dan
ngasih perhatian ke aku, awalnya aku
biasa-biasa saja, namun entah
mengapa aku jadi suka sama dia.
Ya.. Mybe karena dia amat perhatian
and care sama ku dibandingkan
dengan Ainun. Waktupun berjalan
dengan sendirinya, akupun masih
enggan untuk suka padanya.
Akhirnya kita (Aku dan Yuli) untuk
saling bertukar pick/foto. Dan akulah
yang memulainya karena aku tahu
aku ini sebagai cowoknya. Ternyata
ketertarikanku tak hanya bertepuk
sebelah tangan, karena Yuli
sendirilah yang menyatakan untuk
melanjutkan hubungan ini lebih
serius (pacaran/Gfan). Kitapun
akhirnya sepakat untuk pacaran/Gfan
dan Yulipun memanggil aku dengan
sebutan Papa, begitu juga sebaliknya
aku panggil dia Mama. Sebenarnya
saat itu aku masih ragu setelah tahu
wajahnya, Mama cewek yang manis,
putih, dan dalam penilaianku Mama
amatlah sempurna, sedangkan aku
hanya seorang cewek yang yah.. bisa
dikata jauh banget dengan wajahnya
 
Akhirnya.. waktupun yang
menjawabnya, akupun akhirnya amat
menyayanginya dan amat
mencintainya. Kitapun sepakat untuk
bertemu dan dia yang berkeinginan
ke kotaku menemui aku. Akupun
setuju, hari H pun terjadi dengan
perarasan takut, seneng, gugup and
campur aduk rasanya saat itu.
Mamapun akhirnya tiba di Semarang,
saat itu hari sudah malam dan
akupun diperbolehkan Oma jemput
dia ke terminal hingga aku
berkesimpulan untuk menunggu
Mama di rumah Oma saja (kenapa
aku menunggu di rumah Oma?
Hemm.. Itu karena aku juga belum
siap untuk mengenalkan Mama ke
ortuku). Akhirnya pukul 21.00
Mamapun tiba dengan taxi. Hati
inipun seneng dan gugup pertama
kali liat dia. Sempurna sekali aku
rasa, dia baik, dan berface manis.
Karena hari sudah malam maka
kamipun minta izin ke kamar untuk
istirahat, setelah aku perkenalkan
Mama ke Oma sebagai temanku.
Tibanya di kamar kamipun ngobrol
dan untungnya apa yang aku
khawatirkan tak terjadi (tak bisa
bicara satu sama lainya). Setelah kita
ngobrol sejenak, akupun mengambil
nasi untuk makan Mama. Mulanya
Mama enggak mau makan namun..
setelah aku rayu akhirnya mau juga.
Disaat Mama makan akupun sempat
memandanginya hingga hati ini tak
percaya “Apakah benar Mama Yuli
telah menjadi milikku? Dan untuk
waktu yang lama?” dan seraya
bersyukur miliki dirinya.
 
Setelah makan kitapun lanjutkan
pembicaraan sambil rebahan dan
Mamapun menyuapinku dengan jeruk
yang dibawanya. Hem.. Sungguh
indah saat itu romantis banget..
Mama pun akhirnya merebahkan
tubuhnya didadaku ini.. Hem.. Dak
Dik duk jantungkupun berdegup
dengan cepatnya. Dengan bisikan-
bisikan sayang Mamapun aku terlena
dan dibuai suasana yang begitu
dingin.
Akhirnya Mama menaruhkan
kepalanya ke lenganku, dan tak lama
akupun mulai mengusap-usap
dadanya yang berukuran 34 yang
masih menggunakan kaos. Dengan
sedikit takut bila Mama tak suka aku
perlakukan seperti itu, namun karena
Mama diam aku semakin berani
mengusapnya dan akupun merasakan
tonjolan puting susunya sudah
semakin lama semakin mengeras
dibalik bra dan kaosnya yang masih
dikenakan.
 
Setelah itu kami pun saling tatap
dan entah siapa yang mulai duluan,
kitapun berciuman. Akupun mulai
melumat bibirnya yang masih meras
itu, kumainkan lidah ini dimulutnya,
kamipun saling membelitkan lidah
dan lidah kira menari-nari.
“Hheemm.. Mmmuuaacchh..
Mmmuuaacchh..”
Aku akhirnya merasakan desahan
nafasnya yang semakin memburu.
Akupun tak tahan sehingga tangan
ini telah berada di pingangnya,
punggungnya, dadanya, dan
meremas-remas dengan lembut
payudaranya yang cukup padat dan
berukuran 34 itu.
“Aacchh.. Ah.. Oocchh..”
Desahannyapun terdengar lembut
dan semakin membangkitkan
gairahku. Begitu kenyalnya bukit itu
dan masih padat, seakan belum
terjamah siapa juga. Disaat aku
menyelusupkan tangan ini ke kaos
yang Mama kenakan, Mama
memintaku untuk memadamkan
lampu yang saat itu masih menyala.
Maka akupun beranjak matikan
lampu itu dan kembali ke
pembaringan.
“Muuaacch.. Muuaacch.. Muaacch..”
Kitapun berpangutan kembali seraya
tanganku sudah menyelusup ke
dalam kaosnya. Meremas-remas
lembut payudaranya.
“Mmm.. Aaacchh.. Oocchh.. Pa..”
Itu desahan yang dikeluarkan Mama
saat itu akupun jadi lupa bahwa
mungkin bisa saja anak kos disebelah
kamar mendengar desahan Mama.
Sambil masih berciuman dan
memainkan lidah kita masing-masing
di mulut dan saling membelit, aku
melepaskan kaos yang masih ada
ditubuhnya.
“Wow..”
 
Dengan samar-samar akupun dapat
melihat betapa mulus dan putihnya
tubuhnya Mama. Dengan payudara
padat berisi yang masih terbalut bra
putihnya, Ciumanku pun mendarat
dipayudara indah itu yang masih
mengenakan bra. Hem.. Wangi sekali
tubuh Mama hingga saat ini masih
sering tercium samara-samar dikamar
itu dan dikamar rumahku. Tubuhnya
yang putih, payudara yang indah dan
masih tempak padat berisi dan
dengan puting pink yang sudah
menjulang tinggi dan keras.
Oh.. Tuhan begitu sempurnanya
diriMu menciptakannya.
Tangankupun mencari dimana tali
pengait Bra itu. Akupun
melepasnya.. Aku pandangi sesaat
payudara dan oh.. Betapa indahnya.
“Mmmuuacchh.. Mmmuuaacchh..
Mmuuaacchh.. Hem..”
Akupun mulai menghisapnya dan
kumainkan lidahku tepat
diputingnya. Saatku menghisap
putingnya Mamapun semakin
mendesah
“Oohh.. Aacchh.. Hem.. Em.. Ooh..
Enak sayang.. Truss.. Ooocchh..”
Jilatan pun semakin membuat
putingnya menjulang tinggi,
mengeras dan desahan-desahan
Mamapun semakin keras terdengar.
Akhirnya tangakupun mulai
bergerilya ke bawah pingulnya. Terus
ke bawah selangkanganya yang masih
mengenakan celana panjangnya.
Dengan adanya buaian itu pun
selangkannya dibukanya lebar-lebar
sambil masih terus mendesah dan
mulutku tetap bermain-main dengan
kedua payudara yang indah itu.
Tangan Mama kinipun mulai aktif
meremas-remas payudaraku dan
dengan tak sabaran Mama
melepaskan kaos yang aku pakai.
Akhirnya akupun bertelanjang dada
karena aku memang sering tak
memakai bra saat tidur. Mamapun
kembali meremas dan memainnkan
jri lentiknya memilin-milin putingku..
“Ooocchh.. Enak sayang.. Terus
honey..”
 
Akupun membisikkan kata ke Mama
“Maa sayang.. Celananya di buka
yah? Boleh kan honey?”.
Mamapun mengangguk tanda setuju,
maka akupun mulai membuka
resliting celana dan melepas celana
panjangnya dan sekaligus Cdnya..
Pandangan akupun kemudian tertuju
ke bawah tubuhnya. Hem.. Mulus
putih dan bersih.. Akupun akhirnya
masih menciumi bagian payudaranya,
menjilatnya, menghisapnya dan
sesekali menggigitnya kecil-kecil.
Tangankupun akhirnya mengusap-
usap pahanya dan Mamapun telah
memberikan lampu hijau untuk
memperbolehkan aku mengusap
vaginanya karena selangkangannya
telah dibukanya lebar-lebar. Akupun
tak menyia-nyiakan kesempatan itu,
aku raba dan gesek-gesekkan jari-
jariku ke vagina bagian luar. Ternyata
sudah benar-benar basah. Akupun
lalu mencari barang nikmat yang ada
di bagian dalan atas vaginanya, yaitu
klitorisnya.
Dan di saat aku sudah menyentuh
klitorisnya diapun mengerinjal dan
“Ooocchh.. Paa.. Enak.. Aacchh..
Ooocchh.. Trus.. Sayang.. Ooocchh..
Sayang..”
Itu lah desahan-desahan Mama.
“Mmmuucchh.. Mmuuaacchh..
Mmmuuaacchh..”
Ciuman-ciumankupun akhirnya
bersarang ke vaginanya yang sudah
teramat basah Hem.. Wangi sekali,
lain dari vagina milik Mamy Annita
(mantan/Ex Gfku dulu).
“Ooocchh.. Aaacchh..”
Erangnya saat pertama kalinya aku
luncurkan lidah ini ke kelitorisnya.
“Heemm.. Eeemm..”
Akupun menjilatinya, menghisapnya
dan sesekali menggigitnya kecil-kecil.
Akupun sebakkan mulut vaginanya
agar aku dapat menjilatinya lebih
dalam ke vaginanya.
“Ooochh.. Pa.. Sayang.. Hem..
Aachh.. Terus.. Say..”
Akupun akhirnya memasukkan
perlahan-lahan jari telunjukku ke
dalam vaginanya. Wah.. Masih
sempit ternyata. Dan Mamapun
sempat mengaduh kesakitan, aku
sempat berfikir sapa Mama masih
perawan? Ah.. Bila iya beruntung
sekali aku. Dengan jilatan, isapan
gigitan-gigitan kecil dan jarikupun
mulai mengocok perlahan dulu
vaginanya.
“Occhh.. Acchh.. Hem.. Say.. Ach..
Ooocchh.. Aaacchh.. Sayangg..”
“Ssshh.. Oooacchh.. Oooaacchh..
Ooocchh..”
Desahannya semakin menjadi disaat
kocokankupun mulai aku percepat.
Tangan kananku pun meremas-remas
dadanya dan memilin-milin
puntingnya sesekali mencubit dengan
gemesnya.
 
“Aaacchh..”
Desahan panjangnya pun keluar
dibarengi dengan jepitan pahanya ke
kepalaku dan cairan orgasme yang
begitu banyak keluar dari liang
segamanya. Hem.. Em.. Akupun jilati
habis cairan itu.. Asin, gurih dan
manis, amat lebih nikmat dibanding
milik Mamy Annita. Ah begitu indah
dunia ini terasa. Kamipun akhirnya
sama-sama puas, walaupun aku saat
itu sedang mangalami datang bulan
sehingga Mama tak bisa
menjamahku. Namun akupun bisa
mengalami orgasme tanpa adanya
sentuhan-sentuhan, akupun
merasakan puasan dan kebahagiaan
karena telah membuat kepuasan
kepada Mamaku.
Kitapun habiskan malam-malam
kebersamaan yang ada dengan
variasi-variasi sex yang berbeda-
beda.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd