luraheSKM_YK
Semprot Kecil
- Daftar
- 20 Jul 2014
- Post
- 97
- Like diterima
- 66
perkenalkan saya Atmo. Berikut ini adalah kisah nyata yang saya alami pada saat masih menduduki bangku SMU, tentu saja dengan pacar pertama saya di kala itu. Langsung saja.
Namaku Atmo. Saat itu tahun 2002 aku baru saja naik ke kelas 2 SMU. Bertepatan dengan itu pula aku dipindahkan ke kampung halaman orang tuaku di sebuah kota kecil diantara Jogja dan Solo. Pada akhirnya proses perpindahanku pun berjalan dengan lancar dan akupun dimasukkan ke sebuah SMU swasta erbasis keagamaan yang cukup terkenal di kota ini. Dimana seluruh pelajar putri diwajibkan memakai penutup kepala.
Saat itu tujuanku yang pertama adalah adaptasi dengan lingkungan dan bahasa. Budaya yang jauh berbeda dengan tempat asalku di Kalimantan dulu juga dengan cepat dapat kupahami dan kuikuti. Setelah melalui serangkaian proses adaptasi yang memakan waktu kurang lebih 3 bulan, barulah aku dapat membaur dengan semua orang. Karena memang pada dasarnya kemampuan komunikasiku yang di atas rata-rata memudahkanku untuk bisa berinteraksi dengan siapa saja. Mulai dari guru, tukang kebun, kakak kelas, sampai adik kelas juga. Singkat cerita sejak saat itu aku sudah memiliki banyak teman baru di sini.
prestasi akademikku pun terbilang sangat baik saat itu. Setelah melewati proses adaptasi, prestasiku pun terua melejit. Bahkan di saat ujian kenaikan kelas, aku mampu menduduki peringkat ke dua di kelasku. Aku memang menonjol di bidang IPA dan Bahasa Inggris. Sehingga saat itu tidak sedikit teman-teman yang sering sharing tentang Bahasa Inggris, karena memang yang kutahu di kotaku sekarang ini Bahasa Inggris memang menjadi momok menakutkan bagi teman-teman yang lain.
Seiring berjalannya waktu, akupun naik ke kelas 3 SMU. Pada saat itu aku mulai diwajibkan mengikuti tutorial tambahan untuk persiapan UN. Pada hari itu, tepatnya hari Kamis, teman-teman yang lain memilih untuk tidak mengikuti tutorial yang kebetulan saat itu kelas Bahasa Inggris. Hanya ada aku dan seorang adik kelas yang memang diminta hadir oleh guru Bahasa Inggris kami untuk ikut belajar tambahan Bahasa Inggris.
Pertama kali kulihat dia, orangnya manis, putih, tingginya 155cm. Yang berikutnya kutahu namanya adalah Ana. Guru Bahasa Inggris kami yang mengenalkannya padaku karena dia tahu sampai saat itu aku masih jones hehehe... Singkat cerita bisa dibilang saat itu aku mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi aku pesimis, dengan penampilanku tinggi 167cm, berat 82kg, kulit hitam, wajah pas-pasan. Dengan perlahan kami berjabat tangan dan saling bertukar nama dihadapan guru kami. "Ana" jawabnya singkat dihiasi senyum di wajahnya. Dan, Waw... ternyata Ana welcome dan supel terhadap orang baru. Mungkin karena aku diperkenalkan oleh guruku sendiri.
Akhirnya karena saat itu tidak ada yang berangkat tutorial, aku pun diminta oleh guruku untuk berbagi pengetahuan dengan Ana adik kelas yang baru ku kenal tadi. Sedangkan guru kami beranjak meninggalkan kami untuk pulang karena berfikir tidak ada murid yang berangkat. Saat itu cukup lama kami berbincang-bincang, walaupun hanya seputar pelajaran sekolah saja. Tapi itu sudah cukup membuat hatiku senang. Diselingi dengan candaan yang kulontarkan Ana merasa nyaman ngobrol denganku. Hingga akhirnya waktu menunjukkan pukul 4 sore. Kutahu sebentar lagi Ana dijemput. Saat itu juga aku meminta nomer HP nya, dan benar saja. Selang 10 menit kemudian Ana dijemput bapaknya dengan sepeda motor. Akupun ikut pulang dengan motorku sendiri...
bersambung dulu ya gan...lomba burung dulu, lanjut tar malem....
Namaku Atmo. Saat itu tahun 2002 aku baru saja naik ke kelas 2 SMU. Bertepatan dengan itu pula aku dipindahkan ke kampung halaman orang tuaku di sebuah kota kecil diantara Jogja dan Solo. Pada akhirnya proses perpindahanku pun berjalan dengan lancar dan akupun dimasukkan ke sebuah SMU swasta erbasis keagamaan yang cukup terkenal di kota ini. Dimana seluruh pelajar putri diwajibkan memakai penutup kepala.
Saat itu tujuanku yang pertama adalah adaptasi dengan lingkungan dan bahasa. Budaya yang jauh berbeda dengan tempat asalku di Kalimantan dulu juga dengan cepat dapat kupahami dan kuikuti. Setelah melalui serangkaian proses adaptasi yang memakan waktu kurang lebih 3 bulan, barulah aku dapat membaur dengan semua orang. Karena memang pada dasarnya kemampuan komunikasiku yang di atas rata-rata memudahkanku untuk bisa berinteraksi dengan siapa saja. Mulai dari guru, tukang kebun, kakak kelas, sampai adik kelas juga. Singkat cerita sejak saat itu aku sudah memiliki banyak teman baru di sini.
prestasi akademikku pun terbilang sangat baik saat itu. Setelah melewati proses adaptasi, prestasiku pun terua melejit. Bahkan di saat ujian kenaikan kelas, aku mampu menduduki peringkat ke dua di kelasku. Aku memang menonjol di bidang IPA dan Bahasa Inggris. Sehingga saat itu tidak sedikit teman-teman yang sering sharing tentang Bahasa Inggris, karena memang yang kutahu di kotaku sekarang ini Bahasa Inggris memang menjadi momok menakutkan bagi teman-teman yang lain.
Seiring berjalannya waktu, akupun naik ke kelas 3 SMU. Pada saat itu aku mulai diwajibkan mengikuti tutorial tambahan untuk persiapan UN. Pada hari itu, tepatnya hari Kamis, teman-teman yang lain memilih untuk tidak mengikuti tutorial yang kebetulan saat itu kelas Bahasa Inggris. Hanya ada aku dan seorang adik kelas yang memang diminta hadir oleh guru Bahasa Inggris kami untuk ikut belajar tambahan Bahasa Inggris.
Pertama kali kulihat dia, orangnya manis, putih, tingginya 155cm. Yang berikutnya kutahu namanya adalah Ana. Guru Bahasa Inggris kami yang mengenalkannya padaku karena dia tahu sampai saat itu aku masih jones hehehe... Singkat cerita bisa dibilang saat itu aku mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi aku pesimis, dengan penampilanku tinggi 167cm, berat 82kg, kulit hitam, wajah pas-pasan. Dengan perlahan kami berjabat tangan dan saling bertukar nama dihadapan guru kami. "Ana" jawabnya singkat dihiasi senyum di wajahnya. Dan, Waw... ternyata Ana welcome dan supel terhadap orang baru. Mungkin karena aku diperkenalkan oleh guruku sendiri.
Akhirnya karena saat itu tidak ada yang berangkat tutorial, aku pun diminta oleh guruku untuk berbagi pengetahuan dengan Ana adik kelas yang baru ku kenal tadi. Sedangkan guru kami beranjak meninggalkan kami untuk pulang karena berfikir tidak ada murid yang berangkat. Saat itu cukup lama kami berbincang-bincang, walaupun hanya seputar pelajaran sekolah saja. Tapi itu sudah cukup membuat hatiku senang. Diselingi dengan candaan yang kulontarkan Ana merasa nyaman ngobrol denganku. Hingga akhirnya waktu menunjukkan pukul 4 sore. Kutahu sebentar lagi Ana dijemput. Saat itu juga aku meminta nomer HP nya, dan benar saja. Selang 10 menit kemudian Ana dijemput bapaknya dengan sepeda motor. Akupun ikut pulang dengan motorku sendiri...
bersambung dulu ya gan...lomba burung dulu, lanjut tar malem....