Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT tua tua keladi

Status
Please reply by conversation.
PART 11

--------------------------------------------------------------------------------

kehamilan lastri kini sudah menginjak usia 14 minggu. buah dada lastri pun juga sudah mulai menghasilkan air susu, meskipun dalam jumlah yang belum terlalu banyak. meskipun kehamilan lastri baru berjalan 4 bulan, selain karena ukuran payudara lastri yang cukup besar juga rangsangan dengan mesin hisap di rumah pak sastro setiap hari membuat air susu lastri sudah keluar. memasuki trimester kedua ini lastri mulai rutin memeriksakan kandungannya ke bidan, dengan diantar aris sang suami yang nampak bahagia dengan calon bayi dalam perut istrinya.

meskipun tanpa dia ketahui istrinya telah berselingkuh dengan pria lain ketika aris sedang bekerja keras mencari nafkah. seandainya aris tahu bahwa calon bayi dalam perut istrinya itu adalah hasil benih pak sastro yang tidak lain pemilik truk yang dia bawa apakah dia masih mau mengantar lastri untuk memeriksakan kandungan seperti ini.sementara itu lastri masih menyimpan sedikit rasa bersalah dalam hati. namun ketika dihadapkan dengan kenikmatan yang dia dapat dari genjotan pak sastro, rasa bersalah itu berubah menjadi sensasi kenikamatan yang selalu lastri rindu-rindukan.

pagi itu setelah ijin kepada pak sastro, aris mengantar lastri ke puskesmas. sengaja mereka datang pagi-pagi sekali agar tidak harus antri dan selesai lebih cepat, selain lastri harus ke rumah pak sastro untuk tugas harian, aris juga harus berangkat kembali setelah 2 hari satu malam berada di rumah. selesai dari puskesmas dengan berboncengan sepeda motor,lastri dan aris menyusuri jalanan untuk kembali ke rumah.

'sudah ya bune aku langsung berangkat' kata aris sambil memarkiran motor di dalam rumah.

'iya pakne ati-ati'

'kamu juga bune, jaga anak kita ya' kata aris sambil mengelus perut lastri yang semakin terlihat buncit.

'ya sudah sana, nanti keburu kesiangan'

raungan mesin diesel terdengar ketika truk yang di bawa aris mulai berjalan keluar dar halaman rumah. perlahan truk dengan bak berwarna hijau itu mulai hilang dari pandangan lastri. lastri kini bersiap ke rumah pak sastro. nmun sebelumnya lastri berganti pakaian terlebih dahulu. seperti perintah pak sastro sebelumnya lastri tidak boleh memakai pakaian dalam ketika datang ke rumah pak sastro. maka dilepaslah bh dan celana dalam yang terpaksa dia pakai karena ada suaminya, aris.

'sudah siap semuanya' batin lastri.

lastri menjinjing keranjang kecil berisi sayur dan lauk untuk pak sastro. jika biasanya lastri sehari tiga kali mengantar sayur dan lauk untuk pak sastro kini atas permintaan pak sastro lastri membawa sekalian untuk satu hari. hal itu dilakukan karena sekarang lastri hampir sepanjang hari berada di rumah pak sastro, sehingga waktu mereka berdua lebih panjang untuk saling memuaskan nafsu satu sama lain.

lastri menyusuri jalanan kampung dengan berjalan kaku, tangan kirinya menjinjing keranjang berisi sayur. sedangkan tangan kanannya sedari tadi mengelus elus perutnya seakan akan menenangkan janin dalam perutnya yang seperti tidak sabar bertemu bapak sebenarnya. masuk ke halaman rumah pak sastro yang sangat luas dan ditumbuhi berbagai macam pohon buah buahan. terlihat pintu rumah pak sastro terbuka ketika lastri menapakai satu perstu tangga rumah dengan model joglo kuno itu.

'permisi pak' kata lastri sambil mengetuk daun pintu yang sudah terbuka.

pak sastro yang duduk di kursi tamu sedang membaca koran menolehkan pandangannya.

'masuukkk..nduk'

lastripun masuk ke dalam ruang tamu ke arah tempat pak sastro berada. dia meletakkan keranjangnya di samping kursi. lalu dia mendekati pak sastro dan berjongkok di depannya. lastri langsung menaikkan kain sarung yang dipakai pak sastro saat itu. hingga penis pak sastro yang masih lembek kini berada dihadapan lastri. meskipun masih lembek, namun batang penis pak sastro terlihat sangat gemuk.

'cruppppp....slruppppp' lastri langsung menjilati batang penis pak sastro.

perlahan penis pak sastro mulai berkedut dan membesar dari ukuran semula. lastri kini mencaplok batang penis yang hampir tidak muat dimulutnya itu. dihisapnya kuat kuat penis pak sastro sehingga kini btang penis itu basah dengan air liur lastri. pak sastro yang tadi masih asyik membaca koran kini mulai menderu nafasnya, lenguhan lenguhan pendek keluar dari mulut pak sastro.

'ughhhhh....shhhhh'

lastri nampak kesusahan ketika berusaha mengulum batang penis pak sastro yang berukuran jumbo itu. bahakn ketika penis itu sudah mentok ke tenggorokan, belum semua batang penis pak sastro masuk ke dalam mulutnya.

'slruuppppp....ugh......sruppp' suara mulut lastri yang penuh dengan penis pak sastro.

lastri berpindah pada kantong zakar pak sastro yang menggantung, dihisapanya satu persatu biji zakar pak sastro sehingga membuatnya belingsatan. pak sastro meletakkan korannya dan menarik lastri keapngkuannya. disingkapnya rok longgar lastri yang dibaliknya sudah tidak memakai celana dalam. vagina lastri yang kini selalu basah semakin memudahkan penis pak sastro masuk kevaginanya.

cleppppp

'uhhhhhhhhh...pakhhh' lenguh lastri ketika penis itu kemabli memasuki lubang vaginanya.

'ssshhhh..ehnakkk ndukk'

'terus goyang pak....ahhhhhh...goyang kontolmu'

'uh ndukkk...enakkkk'

pak sastro mulai melepas empat kancing teratas blus yang dipakai lastri. disibakkan blus itu ke samping sehingga kini buah dada lastri membusung indah dihadapannya. buah dada itu bergoyang naik turun seiring dengan genjotan penis pak sastro. pak sastro meraih payudara lastri, dihispnya pentil lastri yang sudah tegang dari tadi.

plek plek plek plek plek plek plek

'oughhh...shhh...ehnakkkh pahkkkk' rintih lastri.

plek plek plek plek plek plek plek

'trus pak hisap susuku pak'

'creppp crepp'

air susu mulai mengalir keluar ketika pak sastro menyusu sambil menggenjot lastri. liang vagina lastri terasa penuh oleh penis pak sastro. penis keras nan besar itu menyodok seperti piston dalam vaginanya.

'aku mau keluar pahhhhhkkkk......'

'ayo bareng nduk'

'akhhhhhhhh'

serrrrrrr serrrrrr serrrrr

lastri danpak sastro mengalami orgasme bersama cairan sperma dan cairan orgasme lsatri bercampurr dalam vagina lastri. mereka saling berpelukan sambil menunggu orgasme mereka selesai.

'habis ini kamu ikut aku ya nduk'

'ugh...kkemana pahkk' tanya lastri terbata karen anfasnya tersengal sengal.

'sudah pokoknya ikut saja'

setelah beristirahat sebentar, mereka memakai pakaian mereka kemabali. lalu pak sastro menggandeng tangan lastri keluar rumah menuju ke crv putih yang terparkir di depan rumah pak sastro.

-------------------------------------------------------------------------------

crv putih itu berjalan meninggalkan rumah dan menyusuri jalanan menuruni lereng bukit tempat mereka tinggal. 30 menit perjalanan mobil itu sudah sampai di kota kabupaten, namun tidak ada tanda tanda akan segera sampai ke tujuan yang dimaksud. selama perjalanan lastri terus bertanya tanya kemanakah mereka akan pergi.

'pak kita itu mau kemana tho?'

'sudah kamu ndak usah bingung, ndak apa apa kok'

'tapi...'

'tapi apa nduk?'

'ndak apa apa pak aku pakaian seperti ini?' lastri ragu dengan pakaiannya saat itu.

'kamu ndak usah malu nduk'

meskipun sudah biasa tidak memakai pakaian dalam ketika di rumah, namun beda halnya jika harus ke tempat umum. lastri masih teringat dulu ketika dia masuk ke minimarket tanpa memakai pakaian dalam, dia mendapat cibiran dari remaja remaja yang sedang nongkrong disana. dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika dia berada di tempat ramai dengan pakaian seperti itu terlebih di siang hari seperti ini.

mobil masih melaju kencang dan kini sudah memasuki pinggiran kota bengawan. lalu lintas yang mulai padat berbeda dengan keadaan di daerah kabupaten mereka yang jarang terjadi kemacetan. sesekali mobil harus berhenti karena terkena lampu merah. waktu menunggu ketika berhenti itu kembali dimanfaatkan pak sastro untuk menggerayangi tubuh lastri kembali. pak sastro mulai melucuti pakaian lastri kembali. dia meremas remas payudara lastri yang masih meneteskan air susu dengan gemas. sesekali dia mencubit dan menarik pentil payudara lastri yang hitam tegang. lastripun juga tidak kalah, roknya kini sudah tersingkap ke atas, sehngga vagina gundulnya kini terpampang bebas. jari jarinya mengorek orek liang vaginanya sendiri.

'akhhhh...shhh enakkk pak'

sementara pak sastro menggerayangi tubuhnya sambil menyetir. kini lastri sudah semakin larut dalam permainannya sendiri. dia dalam posisi setengah berbaring setelah menurunkan sandaran kursinya. dia tidak peduli dengan kendaraan lain di sekitarnya. meskipun siang hari karena crv pak sastro memakai kaca film maka kemungkinan dilihat dari luar sangat kecil begitu juga dengan suara desahan lastri yang semakin tidak karuan tidak akan terdengar karena kabin mobil yang kedap dan suara bising diluar.

clek clek clek clek clek

suara kocokan jari lastri pada vaginanya. meskipun baru saja tadi mendapat genjotan pak sastro namun kini lastri sudah kembali bernafsu. dari hari ke hari seiring perjalanan kehamilannya nafsu seksnya semakin besar. dia butuh pelampiasan sepanjang waktu, namun begitu aris sang suami nampakanya sangat khawatir dengan kehamilan beresiko lastri ini sehingga sering menolak ketika diajak berhubungan seks. kalaupun mau, itu hanya menggosok gosokkan penisnya di vagina lastri,yang pada kenyataannya bukan meredakan nafsu lastri namun justru semakin membuat lastri bernafsu. untungnya ada pak sastro kekasih lastri yang setiap hari dengan senang hati menungganngi lastri dan menyirami calon bayi dalam perut lastri dengan lahar panasnya.

'pak engghhhhh ughhhhhh' lastri melenguh ketika kini tangan pak sastro ikut bermain di vaginannya.

tangan hitam kasar itu menggosok gosok kelentit lastri dengan kasar.

'akhh pakhhh aku mau keluar'

pak sastro semakin mempercepat kocokannya. jari jarinya semakin kasar memasuki lubang vagina lastri hingga akhirnya...

cretttttt creeeettttt crettttttt

cairan orgasme lastri memancar keras seiring dengan klimaks yang dialami lastri. karena posisi lastriyang setengah berbaring membuat ciparatan cairan itu mengenai dasboard bahkan ada yang mengenai kaca mobil. hampir selama 1 menit lastri mengalami orgasme tanpa henti. nafasnya tersengal sengal, buah dadanya naik turun seiring dengan gerakan nafas lastri yang cepat.

'wah hebat kamu nduk'

lastri hanya tersenyum lemas

'mobilku sampai basah begini hahahaa'

setelah itu, tidak lama mobl memasuki halaman parkir sebuah rumah sakit. mobil berputar putar sebentar untuk mencari area kosong untuk parkir. mobil berhenti di sudut gedung di dekat pohon akasia.

'klek' pak sastro menarik hand rem elektrik di konsol tengah dan mematikan mesin. sadar sudah sampai di tujuan, lastri yang sedari tadi terbaring memejamkan mata kini terbangun, baju dan roknya masih terbuka setelah permainan dalam mobil tadi. lastrimengambil tissu lalu mengelap cairan orgasme yang membasahi kakinya. dia membetulkan posisi roknya lalu mengancingkan bajunya satu persatu. ketika hendak mengancingkan kancing teratasnya pak sastro memegangi tangannya dan menghentikannya. pak sastro justru membuka kembali 2 kancing yang sudah tertutup sehingga menampakkan belahan payudara lastri yang besar.

'lastri malu pak'

'ndak apa apa, santai saja, harusnya kamu bangga nduk punya tubuh montok seperti ini'

'nanti kalau dilihat orang gimana pak?'

'ya ndak apa apa wong cuma lihat, sudah ayo turun.'

mereka turun dari mobil dan mulai berjalan beriringan di area rumah sakit itu. tangan pak sastro memeluk pinggang lastri, dan tanpa sungkan lastri juga merapatkan tubuhnya pada pak sastro. kini mereka berdua nampak seperti pasangan suami istri sebenarnya, di tempat yang jauh dari rumah kemungkinan bertemu dengan orang yang mengeanli mereka sangatlah kecil. sehingga kini mreka dengan bebas bermesara mesraan di depan umum.

mereka memasuki pintu masuk rumah sakit, melewati meja resepsionis dan langsung menuju ke arah lift. mereka masuk ke dalam lift dan pak sastro memencet tombol lantai 6, lantai teratas.karena saat itu keadaan cukup lengang, tidak lama pintu lift kembali terbuka, dan sampailah mereka di lantai tujuan mereka. lastri hanya berjalan mengikuti pak sastro hingg sampailah mereka di ujung lorong. pak satro embuka pintu dan masuk ke dalamnya.

'selamat siang ada yang bisa dibantu?' tanya wanita muda yang duduk dimeja.

'saya mau ketemu pak salim'

'sudah ada janji sebelumnya, pak?'

'belum, tolong bilang saya sastro'

wanita itu mengangkkat gagang telepon dan memencet sebuah tombol sebelum berbicara sesuatu yang kurang jelas. tidak lama wanita itu menutup telepon lalu berdiri.

'silakan masuk pak, dokter salim ada didalam ruangan.'

pak sastro lalu berjalan masuk kedalam pintu di depan meja wanita itu.

'wah, sastro lama ndak ketemu' sapa lelaki tua yang seumuran dengan pak sastro. namun tubuh lelaki ini gendut dan putih tidak seperti pak sastro yang kurus hitam. di ruangan yang ternyata cukup besar itu terpampang foto foto lelaki itu bersama tokoh tokoh penting yang cukup lastri kenal. di berbagai sudut tertulis RSIA kasih bunda, dari sini lastri menyadari bahwa dia berada di rumah sakit ibu dan anak.

'ayo sini duduk, sini' kata lelaki tua itu. setelah menyalami pak sastro dan lastri.

'piye kabarmu lim?' tanya pak sastro terlihat akrab dengan lelaki itu.

'ya seperti yang kamu lihat hahaha' balas lelaki yang berama salim itu.

'lama ndak ketemu kamu makin makmur saja lim'

'haha bisa saja kamu tro, oiya ini siapa?' tanya pak salim pada lastri

'saya lastri pak' jawab lastri canggung bertemu orang baru seperti itu.

'wah ini istri barumu itu tro, hahaha'

lastri terkejut mendengar kata kata dokter salim. dia tidak mengerti siapa pak salim ini karena begitu akrab dengan pak sastro.

'hahaha iya lim, aku dulu pernah cerita tho haha?'

'masih tetanggamu juga?' tanya pak salim

'iya, masih satu kampung'

lastri semakin bingung dari maksud perkataan pak salim itu. bagaimana dia bisa tahu kalau lastri masih bertetangga dekat dengan pak sastro.

'lha si nining itu gimana kabarnya?'

lastri semakin bingung bagaimana dokter ini tahu bu nining. dan apa sebenarnya hubungan dokter ini dengan pak sastro.

'dia sehat, sekarang anakanya sudah besar'

'iya, dia terakhir datang kesini juga pas lahiran itu?'

lastri semain bengung. 'lahiran?' seingat lastri bu nining memang melahirkan di rumah sakit di luar kota, namun karena dulu tidak sempat menjenguk di rumah sakit dia tidak tahu kalau rumah sakit ini tempatnya.

'lha sekarang nduk alstri ini juga mau periksa?' tanya pak salim lagi pada pak sastro.

'iya lim, tolong ya'

'hahaha, gampang'

pak salim segera berdiri dia berjalan menuju pintu samping dan membukanya. ternyata pintu itu terhubung ke ruangan lain yang nampak seperti ruangan periksa. nampak berbagai peralatan medis seperti di puskesmas namun lebih lengkap dan canggih. paks astro dan lastri mengikuti dari belakang.

'pak ini mau ngapain?' tanya lastri

'kamu periksa kandungan dulu nduk'

'tapi kan tadi pagi sudah pak?'

'tadi pagi kan sama suami kamu, sekarang bapaknya bayi juga mau tahu tho gimana keadaan anaknya' jawab pak sastro sambil mengsupa perut lastri.

pak salim nampak sibuk mempersiapkan meja periksa dan perlatan lainnya. setelah itu dia berbalik dan mempersilakan lastri ke meja periksa.

'monggo duduk disini dulu'

lastripun hanya ikut saja dengan perintah pak salim. dia duduk diatas meja periksa seprti yang ada di puseksmas. lalu pak salim mengambil tensimeter dan stetoskpo di di rak samping.

'silakan berabring dulu'

lastri pun berabring, pak salim memasang tensimeter pada lengan kirinya. pak sastro kini sudah berdiri di samping lastri berhadap hadapan dengan pak salim yang ada disisi lain tempat lastri berabring. lalu tanpa seijin lastri langsung membuka baju lastri yang tidak dikancingkan bagian atasnya. lastri terkejut dan berusaha menutup bajunya.

'apa ini pak?' lastri terlihat sedikit kesal.

'sudah nduk ndak apa apa' kata pak sastro menenangkan lastri.

lastri bingung harus bagaimana dia tahu dokter itu akan memasang stetoskpo di dadnya namun kelihatan seenaknya tanpa meminta ijin pada lastri lebih dulu. belum lagi fakta bahwa lastri tidak memakai bh membuat payudara akan semakin terlihat nanti.

'tapi pak....'

'sstttt...ndak apa apa' dokter salim menyuruh lastri tenang.

dia kembali membuka baju lastri, dia meletakkan stetoskopnya di dada lstri yang membusung. rasa dingin dari stetoskop megenai permukaan kulit lastri.

'tekanan darahnya normal, detak jantung bagus'

'begitu ya lim'

lastri hanya diam saja ketika dokter itu menyudahi pemeriksaan awalnya. lalu menarik meja berisi alat usg yang terlihat canggih daripada milik puskemas. dia menghidupkannya lalu mengambil botol.

'sekarang usg dulu, tolong diangkat bajunya'

karen lastri memakai blus maka dia harus melepas kancing baju bawah nya dan karena blus yang dia pakai lumayan pas ditubuhnya maka mau tak mau semua kancing harus dilepas agar perutnya bisa terbuak seluruhnya. pak sastro mebantu lastri yang terlihat kesusahan melepas kancing dalam posisi berabring. dia membuka kancing baju alstri lalu srettttttt. dia menyibakkan baju lastri sehingga terpampanglah buah dada lastri yang menggunung indah. lastri berusaha menutupi payudaranya dengan tangannya tapi dihentika pak sastro.

'ndak pa apa nduk, ndak usah malu sama pak dokter, iya kan lim'

'iya, hahaha' jawab dokter itu santai seperti tidak terkejut dengan kelakuan pak sastro.

lalu pak salim mengoleskan cairan dalam botol yang dia bawa tadi ke perut lastri. namun anehnya jika biasanya berbentuk gel bening, cairan yang dioleskan ke perut lastri berwarna putih kental dan berbau anyir.

'hah sperma' batin lastri bingung.

lalu pak salim mengarahkan probenya ke perut lastri dengan tangan kanannya semetara tangan kirinya menyetel tombol di alat usg tadi. lalu munculah tampilan gambar di monitor lcd. berbeda dengan tampilan di usg puskesmas, gambar di sini lebih terlihat nyata karena merupakan usg 3 dimensi.

'wah bayinya kembar tro'

'ya bener lim?' sahut pak sastro.

'iya, dan ukurannya, pertumbuhannya normal, ini sudah berumur 14 minggu'

lastri hanya menatap ke arah monitor usg terlihat tidak hanya satu tapi dua buah janin tumbuh dalam perut lastri. pantas untuk usia keahmilan meamsuki 4 bulan ukuran perut lastri sudah seperti hamil 6 bulan.

'tolong dijaga asupan gizinya ya' tambah dokter salim

'dengar itu nduk, kamu harus makan yang banyak supaya bayi kita sehat dan kamu bisa menghasilkan banyak susu' kata pak sastro sambil meremas payudara lastri.

'akhhhh...shhhh...jangan pahkkkkk' lenguh lastri ketika pak sastro meremas payudaranya.

air susu mulai keluar kembali dari pentil payudaranya. hal itu membuat dokter salim sedikit terkejut.

'wah sudah keluar susunya? padahal baru jalan 4 bulan'

'haha heabt kan lim?'

'ini pasti gara gara kamu peres terus tro haha'

lastri terkejut bagaimana dia bisa tahu bahwa hampir setipa hari payudaranya diperas dengan mesin milik pak sastro.

'mau ngicipi lim?'

'boleh?'

'monggo'

lastri terkrjut ketika tiba tiba pak salim menyusu pada payudaranya dia berusaha memberontak dan bangun tapi pegangan tangan pak sastro dan pak salim membuatnya tidak bisa bangun.

'sudah nduk kamu diam saja' kata pak sastro

'jangan pak, jangan'

'jangan gimana? wong biasanya juga ndak apa apa kan'

'tolong akh...shhhhhh'

'crup cruppppp crupppp'

kini pak sastro ikut menyusu pada lastri. dikulumnya pentil hitam menantang lastri dengan kuat kuat. tubuh lsatri yang dipeluk tangan pak sastro dan pak salim semakin tidak bisa bergerak karena serangan kenikmatan pada kdua payudaranya. kini lastri seperti sedang menyusui bayi kemabar dengan kedua payudaranya secara bersamaan. buah dada lastri dicengkram tangan kokoh milik pak sastro dan pak salim yang seakan memeras meras agar lebih banyak susu yang keluar. kini lastri sudah pasarah tidak ada gerakan melawan dari dirinya hanya kepasrahan menerima serangan kenikmatan dari dua lelaki tua yang sedang menyusu pada kedua buah dadanya.

'uhhhhh...terus pakhhhhhh...shhhh?'

'aku...suka....nduk...susumu...' tambah pak salim

'eghhhhhhh'

tangan pak salim kini mulai merayap turun, probe yang tadi ada ditangannya sudah jatuh menggantung terlepas dari genggamannya. tangan pak salim mengangkat rok lastri keatas. lastripun coba menghentikan pak salim.

'uhhhh...jangan pahkkkkkkk...jangan' kata lastri setengah berteriak dan menutup kembali roknya yang sudah tersingkap semua.

'tenang nduk... jangan melawan...kamu pengen enak kan? haha' kata pak salim di sela sela menyusu.

'iya nduk...jangan teriak...kamu mau mbak yang di depan tadi dengar suara kamu? hah...kamu mau dilihat sedang telanjang dan menyusui dua lelaki yang buka suamimu nduk hahaa'

'iya, aku cuma mau mencicipi tubuhmu nduk..sekarang buka rok mu' kata pak salim masih meremas remas payudara lastri.

mendengar ucapan pak sastro dan pak salim membuat nyali lastri menciut. dia kembali tenang ketika jari jari pak salim mulai menusuk nusuk vaginanya. pak salim kembali menyusu pada buah dada lastri.

'shhhhh...ughhhhh..ehnakkkk akhhhh'

clep clep clep

suara kocokan jari pak salim pada vagina lastri. puas menysu pak salim berpindah ke arah selangkangan lastri. nafsunya semakin menjadi melihat kemontokan tubuh pasiennya itu.

'ayo dibuka kakikanya, biar saya periksa dulu hehe' kata paksalim

lastri hanya pasrah ketika pak salim membuka kedua pahanya lebar leabr. kini vaginanya terpampang di depan satu lagi lelaki lain yang bukan suaminya. vagina yang halus tanpa rambut itu terasa harum khas. pak salim mendekatkan mulutnya ke liang vagina lastri. mulut pak salim sudah berada di vagina wanita hamil itu. pak salim menjulurkan lidah dan menjilat klitoris lastri.

'ehmmmmmmm.......slrupppp...srupppppp'

lastri hanya bisa mendesah dengan mata terpejam ketika pak salim menjilati kemaluannya itu. tanpa terlewat sedikit pun pak salim menjilati permukaan vagina lastri. jilatan tanpa ampun pak salim membuatnya mendesah dan mengapitkan kedua paha membuat kepala pak salim tidak bisa bergerak.

'akhhhhh.........pak....akhhhhhhhh' desahan lastri semakin keras.

pak salim terus melanjutkan kegiatannya. dia ingin membuat lastri segera orgasme karena oralnya. lastri semakin menikmati jilatan pak salim dan hisapan dan remasanpa sastro pada payudaranya. tangannya meremas bantal yang ada di kepalanya. kini pak salim menghisap klitoris lastri.

'slreeppppppp...slreppppp'

tubuh lastri menegang menerima serangan pada klitorisnya itu. dia sudah tidak bisa lagi menahan orgasmenya lagi dan cairan vaginanya memancar dari vaginanya.

'ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...........shhhhhh'

crettttttt....creetttttt....crettttttt

cairan orgame membasahi vagina lastri. pak salim tidak diam dan menjilati seluruh cairan vagina lastri. setelah cairan itu habis dijilati pak salim mulai melucuti celananya. dilepasnya sabuk dan hak celana kain hitam yang dipakainya. terlihat perut besarnya putih ditumbuhi bulu bulu hingga ke arah selangkangan.

pak salim lalu melepas celanadalam yang dia pakai sehingga terlihatlah penis panjang bengkok dengan kepala berwarna merah. vagina lstri yang sudah basah kuyup memudahkannya penis itu masuk kedalamnya. tidak burtuh waktu lama seluruh penis pak salim memasuki vagina lastri karena selain sudah sangat basah juga ukurannya tidak sebesar milik pak sastro. pak salim mendiamkan sebentar sebelum akhirnya mulai memajumundurkan penisnya dan mengorek orek vagina lastri dengan penisnya.
pak salim kini mulai menikmati permainan ini. vagina sempit lastri yang sedang hamil memberi sensasi tersendiri bagi penis yang memasukinya. sedangkan lstri juga sangat menikmatinya meskipun penis pak salim tidak sebesar pak sastro namun sangat keras dan batangnya yang bengkok membuat tubuhnya terserang kenikmatan yang baru. pak salim mulai mempercepat gerakan sehingga tubuh lstri iku berguncang.

'akh...akh...akh...akhh.tte..terusss...pakkkhhh.akh...hhh'

'sempit sekali nduk....shhhhhhh'

pak sastro yang selesai menyusu kini berpindah di naik ke atas meja periksa. dia mengangkangi kepala lastri. dia mengarahkan penisnya ke dalam mulut lastri.

'ayo nduk kontolku di emut'

'emfhhhhh...emfhhhh'

lstri seperti kembali kesusahan mengulum penis pak sastro. perlahan penis pak sastro amblas dalam mulut lastri. pak sastro memegangi kepala lastri dan mulai menggerakkan kepala lastri agar segera mulai mengoralnya. dengan tangan masih menggenggam kepala lastri kini pak sastro mulai memaju mundurkan pensinya dalam mulut lastri.

'oh...shhhhhh.ehnakkk...ndukkk...akhhhh' erang pak sastro.

pak sastro melepaskan kepala lastri, karena kini lastri sudah memaju mundurkan kepalanya sendiri. kecepatan kuluman lastri juga semakin meningkat.

'emfhhhh....emgfhhhhhhhh....shhhhhh'

sementara itu payudara lastri yang bebas, ikut berguncang seiring dengan gerakan genjotan pak salim dan tubuh lastri. payudara besar dengan areola sebesar tutup gelas itu berguncang hebat tanpa ada yang menahan. pak salim yang tadi sibuk menggenjot lstri kembali tertarik dengan payudara lastri. pak salim lalu mendekap kedua buahdadanya dan kembali menyusu pada lastri.

'srupppp...sruppppp....sruppp' air susu kemabali keluar dari payudara lastri.

mulut pak salim menghisap bergantian kedu apyudara lastri yang berukuran besar itu. sesekali digigitnya pelan puting lastri sehingga membuat lastri menggelinjang. sementara itu lastri yang mengoral pak sastro mulai menggerak gerakkan kepalanya tidak karuan rambutnya yang tergerai acak acakan.

'akhhhhh...akhhhhh....akkhhhhh' desah lastri semakin liar.

kini tubuh lastri sepenuhnya dikuasai dua lelaki tua yang bukan suaminya. vagian dan mulutnya kini dijejali dua penis milik orang lain secara bersamaan. pak salim menggenjot vaginannya sedang pak sastro menggenjot mulutnya. suara paha pak salim dan lastri semakin keras terdengar di ruangan yang seharusnya menjadi tempat periksa itu.

plakkkk plakkk plakkkkk

lastri terus mendesah tertahan oleh penis pak sastro.

'eghmmmmmm...eghhmmm...fhhhhhhhh'

'ughhh nduk nikmat sekali ndukk akhh tetekmu'desah pak salim melpaskan susu lastri.

sodokan penis pak salim semakin cepat sehingga tubuh lastri berguncang heabt. kedua tangan pak salim memegangi paha lastri yang mulus itu.

'eghhmmmmmm......eghmmmmm.'

'urgghhhhhhhh....ahh......urgghhhhhh'

'akhhh...aku mau keluar......'

goyangan pak salim smeakin cepat. begitu pula pak sastro hampir sampai di puncak kenikmatan.

'arghhhhhhhhhhhhhhhh.........akhhhhhhh' ketiganya mencapai orgasme bersama.

'akhhhhhhhh....akhhhhhhhhhhhhh'

pak salim menekankan penisnya jauh kedalam vagina lastri. begitu juga pak sastro menyemburkan spermanya dalam mulut lastri. tubuh mereka mengejang heabt. setalh sperma mereka habis keluar, mereka mencabut penis mereka masing masing dari vagina dan mulut lastri. cairan putih kental meleleh dari vagina dan mulut lastri. bahkan buah dada lastri ikut terkena tetesan sperma yang tidak tertampung di mulutnya.

-------------------------------------------------------------------------------

setelah selesai bertemu dokter salim lastri dan pak sastro pamit pulang. tanpa membersihkan diri dahulu lastri langsung memakai pakaiannya karena sudah terlalu capek melayani nafsu dua orang lelaki bersamaan. ketika meninggalkan ruangan pak salim, tanpa lastri sadari sekretaris pak salim melihat lelehan sperma di kaki lastri dan di sudut mulutnya.

mereka langsung menuju mobil dan segera kembali menuju rumah. lstri yang kecapekan tertidur sepanjang perjalanan hingga ke rumah.

----------------------------------------------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
mantep nih hu ceritanyaa,,,

saya nyataken untuk menantikan kelanjutannya,,,

thok...thok..thok...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd