haryhidayat99
Semprot Lover
- Daftar
- 18 Aug 2015
- Post
- 293
- Like diterima
- 3.736
PART 10
------------------------------------------------------------------------------
pagi itu lastri dan pak sastro tengah berhubungan seks di rumah pak sastro.
lastri yang baru saja datang harus langsung melayani nafsu pak sastro.
'hah.....haaaahh...hahhhh....'
nafas mereka berdua terengah engah ketika pak sastro menggenjot lastri dengan
posisi menyamping. kedua tangan pak sastro memeluk tubuh lastri sambil mengelus
elus perut dan payudara lastri yang kian membesar. sedangkan paha lastri membuka
dan penis pak sastro menyodoknya dari belakang.
'ada apa nduk? ada masalah yo' tanya pak sastro 'apa kamu butuh sesuatu, ayo
ngomong tho'
'mboten pak, bukan, bukan itu' jawab lastri
'lha trus apa nduk? ngomong tho siapa tahu aku bisa bantu'
'anis pak'
lastri merubah posisinya sehingga penis pak sastro terlepas dari vaginanya.
lastri membalik badannya sehingga kini dia menghadap pak sastro yang kini sudah
bersandar pada tempat tidur.
'kenapa anakmu nduk?'
posisi lastri yang tepat berada di samping pinggang pak sastro membuat penis pak
sastro berada dalam jangkauannya. dia meraih penis tegang itu dan mulai
mengocoknya pelan.
'sepertinya dia tahu hubungan kita pak'
pak sastro awalnya sedikit kaget, namun dia tidak ambil pusing dengan hal itu.
'trus kalo dia tahu kenapa? kamu takut?'
lastri hanya diam dan hanya fokus pada kocokannya pada penis pak sastro. kini
lidahnya ikut bermain dengan menjilati buah zakar pak sastro yang penuh dengan
sperma.
'crepp...crepppp' suara jilatan lidah lastri.
'kamu takut kalo anakmu tahu kamu suka ngemut kontol seperti ini nduk? hahaha'
'slrupppp....slruppppp' kini lastri mengulum penis pak sastro. mulutnya terlalu
penuh untuk menjawab pertanyaan pak sastro.
'kamu takut dia tahu kamu suka disogok pake kontolku ini? hahahaa' pak sastro
melontarkan pertanyaan pertanyaan provokatif pada lastri. 'dan bahkan sampai
hamil seperti ini'
pak sastro memegang kepala lastri yang kini berada diselangkangannya. dia
menarik penisnya keluar dan mendorong lastri berbaring. dia memposisikan dirinya
di depan lastri dan siap menyetubuhinya dengan posisi misionary.
'ahhhhh'
lastri mendesah ketika penis pak sastro memasuki liang vaginanya. meskipun sudah
sering dimasuki, rasanya vagina lastri masih terasa sesak jika dimasuki penis
pak sastro.
'ahhhhh'
'ahhhhhhh'
desahan lastri semakin keras ketika pak sastro mulai menggenjotnya kembali.
'ah pak kontolmu besar sekali pak ahhhh'
'ahhh...kamu yang semakin sempit nduk' kata pak sastro sambil memegangi perut
lastri.
'aku mau keluar pak...ahhk...akh' lastri hampir mencapai orgasme pertamanya hari
itu.
pak sastro masih menggenjot lastri dengan teratur hingga....
'akhhhhhhh...aku keluarhhhhhhhh' lastri mencapai klimaksnya.
'haaaahhh..hahh...berhenti sebentar pak' kata lastri sambil menahan gerakan
tubuh pak sastro.
pak sastropun heran dengan sikap lastri yang cukup aneh hari ini.
'kenapa nduk? kamu sakit?'
'ndak pak, saya ndak sakit. ini soal anis pak'
'kenapa kamu masih takut anis melaporkan hubungan kita pada orang lain
seandainya dia tahu tentang hal ini?' kata pak sastro berusaha santai.
meski sebenarnya dia juga khawatir jika sampai hubungan mereka ketahuan orang
lain, bukan hanya tanggapan orang lain disekitarnya dan resiko jeratan hukum
yang harus dia terima, namun juga ketakutan petualangannya ini akan segera
berakhir.
'bukan pak, justru anis mau minta tolong' jawab lastri santai
'maksud kamu apa nduk?' kini pak sastro yang menjadi sedikit bingung.
'nduk, ayo masuk sini' panggil lastri pada seseorang di balik pintu
--------------------------------------------------------------------------------
anis sudah berdiri di pintu kamar tempat lastri dan pak sastro memadu kasih. dia
hanya diam melihat ibunya sedang dalam keadaan telanjang bersama lelaki tua yang
tidak lain tetangga mereka.
'ayo nduk sini' panggil lastri pada anis
lastri beranjak dari tempat tidur meninggalkan pak sastro yang masih terkejut
tidak percaya melihat anis sudah berada disana. belum lagi raut wajahnya tidak
menunjukkan keterkejutan sama sekali.
'ayo nduk katanya mau minta tolong' kata lastri sambil menarik tangan anis ke
arah tempat tidur.
'ayo nduk, bilang ke pak sastro katanya mau minta tolong....'
'eh?'
'ayo nduk, kamu bilang sekarang mumpung pak sastro ada'
namun anis masih diam rupanya dia terpaku pada ukuran penis pak sastro yang luar
biasa besar. jauh melebihi ukuran penis suaminya.
'yaudah biar ibu yang bilang.' sahut lastri 'ini pak anis minta dibuatin bayi
sama seperti ibunya, soalnya kata anis suaminya ndak bisa bikin dia hamil'
pak sastro awalnya sangat terkejut mendengar perkataan lastri. namun selebihnya
dia merasa lega sekaligus senang karena bukan hanya petualangannya kini bisa
berlanjut tapi bahkan mendapat mangsa baru yang menyerahkan dirinya untuk
menjadi pelampiasan nafsunya.
'hahhhaaaaaa....' tawa pak sastro 'kamu bikin bapak kaget nduk. ternyata kamu
juga mau dibuatin bayi? hahaha yasudah ayo sini'
pak sastro tidak sabar menikmati mangsa barunya. sementara itu lastri membimbing
anis agar berbaring diatas tempat tidur. dia menarik pakaian rok panajng anis ke
atas sehingga terpampanglah vagina gundul yang berwarna merah segar. lastri
menguspakan tangannya ke vagina anis.
'ahh' desah anis pelan ketika tangan ibunya mengenai vaginanya.
'wah kamu sudah basah sekali nduk'
'uh....ummmm'
'monggo pak silakan, anis sudah siap'
pak sastro mulai merayap naik ke tempat tidur. dia mengarahkan penisnya ke
vagina anis. perlahan kepala penisnya mulai masuk.
'shhhhhhh...aduh sakit' anis mendesah kesakitan ketika batang penis pak sastro
mulai memasuki vaginanya.
karena belum pernah hamil dan melahirkan, maka vagina anis jauh lebih sempit
dari milik lastri, apalagi penis suaminya yang kecil tidak membuat vagina anis
menjadi longgar bahkan masih seperti perawan.
lastri membuka kancing bagian atas baju anis. jilbab yang dipakainyanya kini
tersingkap menampakkan leher putih nan jenjang milik anis. lastri menarik keatas
bh milik anis lalu menghisap pentil payudara anaknya sendiri.
'ah...shhh..ehnakkk'
lastri melakukan itu untuk mengurangi rasa sakit pada vagina anis yang tengah
dipenetrasi oleh pak sastro. dia mengulum dan menghisap pentil payudara anis
secara bergantian dengan mulutnya, tangannya juga tidak tinggal diam dan
membantu memberi rangsangan pada payudara anis.
tanpa aba aba pak sastro menghentakkan penisnya ke dalam vagina anis. anis
berteriak kesakitan ketika penis yang berukuran jumbo itu mengoyak vaginanya.
'ah........sakiiiitttttttt'
ini pertama kalinya penis sebesar itu berada dalam vagina anis. dan ini juga
pertama kalinya pak sastro merasakan vagina sesempit milik anis. pak sastro
mendiamkan penisnya untuk memberi kesempatan anis menenangkan diri sebelum mulai
menggenjotnya.
'sudah siap nduk?'
anis mengangguk lemah. pak sastro mulai menggerakkan penisnya namun rasanya
sempit sekali. dia tidak mau terburu buru karena justru akan menyakiti anis.
perlahan dia menggerakkan penis, sedikit demi sedikit dia menambah kecepatan.
'ahhhhh...uhhhhmmmm'
'sempit sekali nduk'
'ahhhh...akhhhh...kahhhhh'
tidak butuh waktu lama bagi pak sastro untuk mencapai orgasme.
'akhhh..aku mau keluar ndukk'
'silakan pak silakan keluarkan di dalam' jawab lastri disela sela menyusu pada
anis.
'ssshiap ndukkk..terima pejuhku ihniiiiiiiii...akhhhhhhhhh'
crettttt..crettttttt.cretttttt
pak sastro memuntahkan benih benih suburnya di dalam rahim anis yang masih
sangat muda. calon calon bayi memenuhi rongga vagina anis. perasaan panas
menjalar di seluruh tubuhnya.
lastri mengambil bantal dan meletakkannya di bawah bokong anis, agar sperma pak
sastro tidak keluar dari vagina anis sehingga kemungkinan anis hamil semakin
besar.
-----------------------------------------------------------------------------
hari sudah sore, kini dalam kamar itu terdapat 3 tubuh telanjang dimana seorang
lelaki tua sedang menggarap tubuh sepasang ibu dan anak perempuannya. pak sastro
tengah menyetubuhi anis untuk ke empat kalinya hari itu. dan tiga persetubuhan
sebelumnya selalu diakhiri dengan sperma pak sastro menyirami rahim subur anis.
sementara itu lastri disela sela membantu persetubuhan anis melakukan kegiatan
rutinnya yaitu memeras susunya dengan alat penghisap. payudara memerah akibat
disedot oleh mesin penghisap itu selama hampir dua jam.
'tulululut....tulululut'
terdengar bunyi suara hp anis. lastri meraih hp itu karen anis masih sibuk
dengan kegiatannya. dilihatnya nama pemanggil di layar hp itu dan ternyata itu
panggilan dari eko, suami anis.
'hah...halo' sapa anis
'halo dik kamu dimana?'
'eko ini ibu ah....'
'oh ibu, maaf anisnya mana ya? kok rumah sepi'
'o ahh...anis sedang bantu bantu ibu di rumahhhhh pak sastro'
'oh...yasudah..eh bu itu suara apa kok seperti mesin?'
'oh ini suara blender'
'oh bisa bicara dengan anis sebentar bu?'
'ini anisnya sedang buat santan jadi ndak bisa pegang hp'
'oh yasudah, eko tunggu di rumah ya bu'
eko menutup telepon tanpa mengetahui di seberang sana istrinya tengah digarap
oleh pak sastro.
--------------------------------------------------------------------------------
hari sudah petang, setelah selesai dengan kegiatan mereka lastri dan anis segera
berpakaian kembali untuk pulang. mereka meninggalkan rumah pak sastro dengan
rahasia baru diantara mereka. namun kini anis berjalan agak mengangkang karena
selangkangannya masih sakit akibat penis jumbo pak sastro.
ditengah perjalanan mereka berbincang bincang.
'gimana nduk kamu suka?' tanya lastri
'iya bu, anis puas sekali' jawab anis sambil tersipu malu.
'makanya nduk jangan salahin ibu kalo ibu sampai hamil begini gara gara
ketagihan kontol pak sastro hihihi'
'ah ibu bisa saja'
'nduk nanti kalau sudah di rumah ajak suamimu bercinta'
'tapi kan anis capek bu'
'jangan gitu nduk, mentang mentang sudah dapat barang baru trus barang lama
ditinggal' kata lastri ' lagi pula ini agar suamimu tidak curiga nantinya kalo
kamu sudah hamil'
'oh gitu ya bu' jawab anis 'eh ibu ndak pake daleman ya?'
'iya, kenapa nduk?'
'memangnya ndak malu sama mas eko nanti bu?'
'malu kenapa?'
'ini tetek ibu keliatan di baju ibu' kata anis msabil meremas payudara ibunya
itu.
'biarin'
'nanti kalo mas eko pengen gimana?'
'yaudah dikasih aja hihihi, lagian nanti nduk kalo kamu hamil pasti tetekmu juga
tambah besar dan rasanya pasti males pake daleman'
------------------------------------------------------------------------------
setibanya di rumah, lastri dan anis disambut oleh eko yang sedari tadi memainkan
hp di tangannnya.
'sudah lama mas?' tanya anis
'ndak dik,baru saja kok'
'oh...mau dibuatin teh anget mas?'
'boleh'
'mau makan sekalian mas, ada sayur terong buatan ibu?'
'ndak usah dik, mas masih kenyang, nanti saja bareng kamu sekalian'
anis segera menuju dapur untuk membuatkan teh sang suami. meskipun tubuhnya
terasa capek karena seharian di genjot pak sastro dia tetap melayani suami
sahnya itu.
'ini mas diminum' kata anis sambil membawa segelas kecil teh panas.
'makasih dik'
sementara itu lastri di kamar sedang mengambil baju ganti, dia ingin segera
mandi karena badannya terasa lengket setelah seharian bekerja keras di rumah pak
sastro.
di tengah tengah mengambl baju ganti, lastri mendapat ide nakal di kepala nya.
dia mengambil kain batik yang biasa dipakai setelah mandi untuk mengganti
handuk. dia melepas semua pakaian yang menempel di tubuhnya dan menggantinya
dengan kain batik yang dililitkan ke tubuhnya.
lalu dengan santai lastri keluar kamar. terlihat anis dan eko sedang serius
bicara sesuatu. lastri yang tertarik ikut duduk di kursi berhadapan dengan eko.
'ada apa nduk kok kayanya serius banget?'
kain batik yang menutupi tubuh lastri menjadi tertarik ketika dia duduk
menampakkan paha putih berisi milik lastri. eko yang tadi fokus pada
pembicaraaannya dengan anis kini terpakasa menoleh pada lastri dan melihat
pemandangan syur di depannya.
mata eko menjelajahi setiap lekuk tubuh montok mertuanya. mulai dari wajah ayu
yang tak kalah dengan anis, istrinya, leher jenjang putih yang tanpa cela,
payudara membusung yang menunjukkan belahan yang tidak tertutup kain, perut
buncit berisi calon adik untuk anis dan paha putih mulus yang terpampang di
depannya. eko menjadi teringat video ibu mertuanya yang ada di hp nya. dia
membayangkan seandainya dia bisa ikut menikmati tubuh montok mertuanya itu.
'mas....mas...mas eko' panggil anis
'eh iya dik' eko tersadar dari lamunannya sendiri.
'kok malah bengong?'
'eh iya...bbbegini bu, ibu kan sedang hamil dan sudah memasuki minggu ke 13
kenapa ibu ndak berhenti dulu bekerja di rumah pak sastro?'
'oh...masalah itu toh. sebenarnya bapak juga maunya gitu tapi bagaimana lagi ibu
sudah dikasih uang buat tiga bulan'
'ya tapi kan bisa dibicarakan dengan pak sastro bu?'
'ya gimana lagi, kalo tahu ibu hamil, ibu ndak akan terima pekerjaan dari pak
sastro itu' jawab lastri bohong.
'ya sudah, begini saja bu, mulai minggu depan biar anis nginep disini kalo bapak
ndak di rumah, biar bisa jaga ibu?'
'ya kalo ibu manut saja'
mendengar hal itu senyum tersungging di bibir anis. dengan ide suaminya, anis
kini lebih rutin dan mudah untuk bertemu dengan kekasih barunya, pak sastro.
--------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------
pagi itu lastri dan pak sastro tengah berhubungan seks di rumah pak sastro.
lastri yang baru saja datang harus langsung melayani nafsu pak sastro.
'hah.....haaaahh...hahhhh....'
nafas mereka berdua terengah engah ketika pak sastro menggenjot lastri dengan
posisi menyamping. kedua tangan pak sastro memeluk tubuh lastri sambil mengelus
elus perut dan payudara lastri yang kian membesar. sedangkan paha lastri membuka
dan penis pak sastro menyodoknya dari belakang.
'ada apa nduk? ada masalah yo' tanya pak sastro 'apa kamu butuh sesuatu, ayo
ngomong tho'
'mboten pak, bukan, bukan itu' jawab lastri
'lha trus apa nduk? ngomong tho siapa tahu aku bisa bantu'
'anis pak'
lastri merubah posisinya sehingga penis pak sastro terlepas dari vaginanya.
lastri membalik badannya sehingga kini dia menghadap pak sastro yang kini sudah
bersandar pada tempat tidur.
'kenapa anakmu nduk?'
posisi lastri yang tepat berada di samping pinggang pak sastro membuat penis pak
sastro berada dalam jangkauannya. dia meraih penis tegang itu dan mulai
mengocoknya pelan.
'sepertinya dia tahu hubungan kita pak'
pak sastro awalnya sedikit kaget, namun dia tidak ambil pusing dengan hal itu.
'trus kalo dia tahu kenapa? kamu takut?'
lastri hanya diam dan hanya fokus pada kocokannya pada penis pak sastro. kini
lidahnya ikut bermain dengan menjilati buah zakar pak sastro yang penuh dengan
sperma.
'crepp...crepppp' suara jilatan lidah lastri.
'kamu takut kalo anakmu tahu kamu suka ngemut kontol seperti ini nduk? hahaha'
'slrupppp....slruppppp' kini lastri mengulum penis pak sastro. mulutnya terlalu
penuh untuk menjawab pertanyaan pak sastro.
'kamu takut dia tahu kamu suka disogok pake kontolku ini? hahahaa' pak sastro
melontarkan pertanyaan pertanyaan provokatif pada lastri. 'dan bahkan sampai
hamil seperti ini'
pak sastro memegang kepala lastri yang kini berada diselangkangannya. dia
menarik penisnya keluar dan mendorong lastri berbaring. dia memposisikan dirinya
di depan lastri dan siap menyetubuhinya dengan posisi misionary.
'ahhhhh'
lastri mendesah ketika penis pak sastro memasuki liang vaginanya. meskipun sudah
sering dimasuki, rasanya vagina lastri masih terasa sesak jika dimasuki penis
pak sastro.
'ahhhhh'
'ahhhhhhh'
desahan lastri semakin keras ketika pak sastro mulai menggenjotnya kembali.
'ah pak kontolmu besar sekali pak ahhhh'
'ahhh...kamu yang semakin sempit nduk' kata pak sastro sambil memegangi perut
lastri.
'aku mau keluar pak...ahhk...akh' lastri hampir mencapai orgasme pertamanya hari
itu.
pak sastro masih menggenjot lastri dengan teratur hingga....
'akhhhhhhh...aku keluarhhhhhhhh' lastri mencapai klimaksnya.
'haaaahhh..hahh...berhenti sebentar pak' kata lastri sambil menahan gerakan
tubuh pak sastro.
pak sastropun heran dengan sikap lastri yang cukup aneh hari ini.
'kenapa nduk? kamu sakit?'
'ndak pak, saya ndak sakit. ini soal anis pak'
'kenapa kamu masih takut anis melaporkan hubungan kita pada orang lain
seandainya dia tahu tentang hal ini?' kata pak sastro berusaha santai.
meski sebenarnya dia juga khawatir jika sampai hubungan mereka ketahuan orang
lain, bukan hanya tanggapan orang lain disekitarnya dan resiko jeratan hukum
yang harus dia terima, namun juga ketakutan petualangannya ini akan segera
berakhir.
'bukan pak, justru anis mau minta tolong' jawab lastri santai
'maksud kamu apa nduk?' kini pak sastro yang menjadi sedikit bingung.
'nduk, ayo masuk sini' panggil lastri pada seseorang di balik pintu
--------------------------------------------------------------------------------
anis sudah berdiri di pintu kamar tempat lastri dan pak sastro memadu kasih. dia
hanya diam melihat ibunya sedang dalam keadaan telanjang bersama lelaki tua yang
tidak lain tetangga mereka.
'ayo nduk sini' panggil lastri pada anis
lastri beranjak dari tempat tidur meninggalkan pak sastro yang masih terkejut
tidak percaya melihat anis sudah berada disana. belum lagi raut wajahnya tidak
menunjukkan keterkejutan sama sekali.
'ayo nduk katanya mau minta tolong' kata lastri sambil menarik tangan anis ke
arah tempat tidur.
'ayo nduk, bilang ke pak sastro katanya mau minta tolong....'
'eh?'
'ayo nduk, kamu bilang sekarang mumpung pak sastro ada'
namun anis masih diam rupanya dia terpaku pada ukuran penis pak sastro yang luar
biasa besar. jauh melebihi ukuran penis suaminya.
'yaudah biar ibu yang bilang.' sahut lastri 'ini pak anis minta dibuatin bayi
sama seperti ibunya, soalnya kata anis suaminya ndak bisa bikin dia hamil'
pak sastro awalnya sangat terkejut mendengar perkataan lastri. namun selebihnya
dia merasa lega sekaligus senang karena bukan hanya petualangannya kini bisa
berlanjut tapi bahkan mendapat mangsa baru yang menyerahkan dirinya untuk
menjadi pelampiasan nafsunya.
'hahhhaaaaaa....' tawa pak sastro 'kamu bikin bapak kaget nduk. ternyata kamu
juga mau dibuatin bayi? hahaha yasudah ayo sini'
pak sastro tidak sabar menikmati mangsa barunya. sementara itu lastri membimbing
anis agar berbaring diatas tempat tidur. dia menarik pakaian rok panajng anis ke
atas sehingga terpampanglah vagina gundul yang berwarna merah segar. lastri
menguspakan tangannya ke vagina anis.
'ahh' desah anis pelan ketika tangan ibunya mengenai vaginanya.
'wah kamu sudah basah sekali nduk'
'uh....ummmm'
'monggo pak silakan, anis sudah siap'
pak sastro mulai merayap naik ke tempat tidur. dia mengarahkan penisnya ke
vagina anis. perlahan kepala penisnya mulai masuk.
'shhhhhhh...aduh sakit' anis mendesah kesakitan ketika batang penis pak sastro
mulai memasuki vaginanya.
karena belum pernah hamil dan melahirkan, maka vagina anis jauh lebih sempit
dari milik lastri, apalagi penis suaminya yang kecil tidak membuat vagina anis
menjadi longgar bahkan masih seperti perawan.
lastri membuka kancing bagian atas baju anis. jilbab yang dipakainyanya kini
tersingkap menampakkan leher putih nan jenjang milik anis. lastri menarik keatas
bh milik anis lalu menghisap pentil payudara anaknya sendiri.
'ah...shhh..ehnakkk'
lastri melakukan itu untuk mengurangi rasa sakit pada vagina anis yang tengah
dipenetrasi oleh pak sastro. dia mengulum dan menghisap pentil payudara anis
secara bergantian dengan mulutnya, tangannya juga tidak tinggal diam dan
membantu memberi rangsangan pada payudara anis.
tanpa aba aba pak sastro menghentakkan penisnya ke dalam vagina anis. anis
berteriak kesakitan ketika penis yang berukuran jumbo itu mengoyak vaginanya.
'ah........sakiiiitttttttt'
ini pertama kalinya penis sebesar itu berada dalam vagina anis. dan ini juga
pertama kalinya pak sastro merasakan vagina sesempit milik anis. pak sastro
mendiamkan penisnya untuk memberi kesempatan anis menenangkan diri sebelum mulai
menggenjotnya.
'sudah siap nduk?'
anis mengangguk lemah. pak sastro mulai menggerakkan penisnya namun rasanya
sempit sekali. dia tidak mau terburu buru karena justru akan menyakiti anis.
perlahan dia menggerakkan penis, sedikit demi sedikit dia menambah kecepatan.
'ahhhhh...uhhhhmmmm'
'sempit sekali nduk'
'ahhhh...akhhhh...kahhhhh'
tidak butuh waktu lama bagi pak sastro untuk mencapai orgasme.
'akhhh..aku mau keluar ndukk'
'silakan pak silakan keluarkan di dalam' jawab lastri disela sela menyusu pada
anis.
'ssshiap ndukkk..terima pejuhku ihniiiiiiiii...akhhhhhhhhh'
crettttt..crettttttt.cretttttt
pak sastro memuntahkan benih benih suburnya di dalam rahim anis yang masih
sangat muda. calon calon bayi memenuhi rongga vagina anis. perasaan panas
menjalar di seluruh tubuhnya.
lastri mengambil bantal dan meletakkannya di bawah bokong anis, agar sperma pak
sastro tidak keluar dari vagina anis sehingga kemungkinan anis hamil semakin
besar.
-----------------------------------------------------------------------------
hari sudah sore, kini dalam kamar itu terdapat 3 tubuh telanjang dimana seorang
lelaki tua sedang menggarap tubuh sepasang ibu dan anak perempuannya. pak sastro
tengah menyetubuhi anis untuk ke empat kalinya hari itu. dan tiga persetubuhan
sebelumnya selalu diakhiri dengan sperma pak sastro menyirami rahim subur anis.
sementara itu lastri disela sela membantu persetubuhan anis melakukan kegiatan
rutinnya yaitu memeras susunya dengan alat penghisap. payudara memerah akibat
disedot oleh mesin penghisap itu selama hampir dua jam.
'tulululut....tulululut'
terdengar bunyi suara hp anis. lastri meraih hp itu karen anis masih sibuk
dengan kegiatannya. dilihatnya nama pemanggil di layar hp itu dan ternyata itu
panggilan dari eko, suami anis.
'hah...halo' sapa anis
'halo dik kamu dimana?'
'eko ini ibu ah....'
'oh ibu, maaf anisnya mana ya? kok rumah sepi'
'o ahh...anis sedang bantu bantu ibu di rumahhhhh pak sastro'
'oh...yasudah..eh bu itu suara apa kok seperti mesin?'
'oh ini suara blender'
'oh bisa bicara dengan anis sebentar bu?'
'ini anisnya sedang buat santan jadi ndak bisa pegang hp'
'oh yasudah, eko tunggu di rumah ya bu'
eko menutup telepon tanpa mengetahui di seberang sana istrinya tengah digarap
oleh pak sastro.
--------------------------------------------------------------------------------
hari sudah petang, setelah selesai dengan kegiatan mereka lastri dan anis segera
berpakaian kembali untuk pulang. mereka meninggalkan rumah pak sastro dengan
rahasia baru diantara mereka. namun kini anis berjalan agak mengangkang karena
selangkangannya masih sakit akibat penis jumbo pak sastro.
ditengah perjalanan mereka berbincang bincang.
'gimana nduk kamu suka?' tanya lastri
'iya bu, anis puas sekali' jawab anis sambil tersipu malu.
'makanya nduk jangan salahin ibu kalo ibu sampai hamil begini gara gara
ketagihan kontol pak sastro hihihi'
'ah ibu bisa saja'
'nduk nanti kalau sudah di rumah ajak suamimu bercinta'
'tapi kan anis capek bu'
'jangan gitu nduk, mentang mentang sudah dapat barang baru trus barang lama
ditinggal' kata lastri ' lagi pula ini agar suamimu tidak curiga nantinya kalo
kamu sudah hamil'
'oh gitu ya bu' jawab anis 'eh ibu ndak pake daleman ya?'
'iya, kenapa nduk?'
'memangnya ndak malu sama mas eko nanti bu?'
'malu kenapa?'
'ini tetek ibu keliatan di baju ibu' kata anis msabil meremas payudara ibunya
itu.
'biarin'
'nanti kalo mas eko pengen gimana?'
'yaudah dikasih aja hihihi, lagian nanti nduk kalo kamu hamil pasti tetekmu juga
tambah besar dan rasanya pasti males pake daleman'
------------------------------------------------------------------------------
setibanya di rumah, lastri dan anis disambut oleh eko yang sedari tadi memainkan
hp di tangannnya.
'sudah lama mas?' tanya anis
'ndak dik,baru saja kok'
'oh...mau dibuatin teh anget mas?'
'boleh'
'mau makan sekalian mas, ada sayur terong buatan ibu?'
'ndak usah dik, mas masih kenyang, nanti saja bareng kamu sekalian'
anis segera menuju dapur untuk membuatkan teh sang suami. meskipun tubuhnya
terasa capek karena seharian di genjot pak sastro dia tetap melayani suami
sahnya itu.
'ini mas diminum' kata anis sambil membawa segelas kecil teh panas.
'makasih dik'
sementara itu lastri di kamar sedang mengambil baju ganti, dia ingin segera
mandi karena badannya terasa lengket setelah seharian bekerja keras di rumah pak
sastro.
di tengah tengah mengambl baju ganti, lastri mendapat ide nakal di kepala nya.
dia mengambil kain batik yang biasa dipakai setelah mandi untuk mengganti
handuk. dia melepas semua pakaian yang menempel di tubuhnya dan menggantinya
dengan kain batik yang dililitkan ke tubuhnya.
lalu dengan santai lastri keluar kamar. terlihat anis dan eko sedang serius
bicara sesuatu. lastri yang tertarik ikut duduk di kursi berhadapan dengan eko.
'ada apa nduk kok kayanya serius banget?'
kain batik yang menutupi tubuh lastri menjadi tertarik ketika dia duduk
menampakkan paha putih berisi milik lastri. eko yang tadi fokus pada
pembicaraaannya dengan anis kini terpakasa menoleh pada lastri dan melihat
pemandangan syur di depannya.
mata eko menjelajahi setiap lekuk tubuh montok mertuanya. mulai dari wajah ayu
yang tak kalah dengan anis, istrinya, leher jenjang putih yang tanpa cela,
payudara membusung yang menunjukkan belahan yang tidak tertutup kain, perut
buncit berisi calon adik untuk anis dan paha putih mulus yang terpampang di
depannya. eko menjadi teringat video ibu mertuanya yang ada di hp nya. dia
membayangkan seandainya dia bisa ikut menikmati tubuh montok mertuanya itu.
'mas....mas...mas eko' panggil anis
'eh iya dik' eko tersadar dari lamunannya sendiri.
'kok malah bengong?'
'eh iya...bbbegini bu, ibu kan sedang hamil dan sudah memasuki minggu ke 13
kenapa ibu ndak berhenti dulu bekerja di rumah pak sastro?'
'oh...masalah itu toh. sebenarnya bapak juga maunya gitu tapi bagaimana lagi ibu
sudah dikasih uang buat tiga bulan'
'ya tapi kan bisa dibicarakan dengan pak sastro bu?'
'ya gimana lagi, kalo tahu ibu hamil, ibu ndak akan terima pekerjaan dari pak
sastro itu' jawab lastri bohong.
'ya sudah, begini saja bu, mulai minggu depan biar anis nginep disini kalo bapak
ndak di rumah, biar bisa jaga ibu?'
'ya kalo ibu manut saja'
mendengar hal itu senyum tersungging di bibir anis. dengan ide suaminya, anis
kini lebih rutin dan mudah untuk bertemu dengan kekasih barunya, pak sastro.
--------------------------------------------------------------------------------
Terakhir diubah: