Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Malaikat Paling Sempurna Diantara Lima Malaikat (by : meguriaufutari)

EPISODE 49 : The Destined Day

Aku betul-betul tidak bisa tidur semalaman. Sabtu, 9 November 2013, jam 05.47. Aku melihat dari luar jendelaku, langit sudah mulai berwarna biru karena matahari pagi sudah datang. Aku segera turun kebawah untuk sarapan. Dibawah, ibuku sedang mempersiapkan sarapan, sedangkan ayahku baru saja pulang dari olahraga pagi.

“Lho, tumben kamu udah bangun.” Kata ibuku.

“Ah, iya ma hehehe. Mao jadi anak baik nih.” Kataku.

“Halah. Palingan juga besok bangun siang lagi. Hari ini pasti ada sebabnya nih kenapa bangun pagi.” Kata ayahku.

“Ah, papa bisa aja.” Kataku.

“Biasanya sih, cowok itu bangunnya pagi, karena mao kencan sama cewek.” Kata ayahku.

“Yaah, bisa dibilang bener, ato ga sih.” Kataku.

“Lhooo. Ada apa nih? Ayo cerita.” Kata ibuku.

“Waduh, nanti ya ma. Aku pasti cerita kok.” Kataku.

“Kenapa, Jay? Kamu bingung yah milih diantara lima cewek?” Tanya ibuku.

“Hah? Mama tau darimana??” Tanyaku dengan heran.

Tentu saja aku herannya bukan main mendengarnya. Aku tidak pernah cerita ke ayahku maupun ibuku masalah ini.

“Tuh kan beneerr...” Kata ibuku sambil senyum dengan ayahku. Ayahku hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

“Waah, ini kayanya ada mata-mata nih.” Kataku.

“Jadi gini. Beberapa hari lalu, yang pas banget kita pulang tuh dari luar negeri dari perjalanan menang undian itu, mama mimpi ketemu Akung. Akung ngomong kalo katanya kamu ditaksir sama lima cewek, dan kayanya kamu tuh kebingungan pilih yang mana.” Kata ibuku.

“Haah? Seriusan...?” Tanyaku dengan tidak percaya.

“Bagian itu bener. Mama tadinya sih nggak percaya. Masa sih kamu ditaksir lima cewek gitu. Eh, liat kamu kayanya mumet banget pagi ini, mama jadi bertanya-tanya nih jangan-jangan beneran.” Kata ibuku.

“Ya ampun, ma. Apa maksudnya mama sampe ga percaya gitu? Aku segitu parahnya kah?” Tanyaku sambil tertawa.

“Bukan gitu, Jay. Mama bingung, kok cuma lima, bukan lima puluh gitu.” Kata ibuku.

“Haduuh, maa. Lima aja udah bingung, apalagi lima puluh.” Kataku.

“Kamu minta aja pendapat itu, temen kamu itu yang cewek. Siapa itu, yang sering main ke rumah dulu.” Kata ibuku.

“Valensia, ma?” Tanyaku.

“Nah, iya. Itu dia kayanya anaknya pinter, mungkin bisa ngasih kamu solusi.” Kata ibuku.

“Ma... dia salah satu calonnya.” Kataku.

“Weeee... Serius, Jay?” Kata ibuku dengan gembira.

Wajar saja sih, Valensia memang sudah kenal betul dengan keluargaku, dan sudah dekat juga.

“Waah, kalo gitu gimana ya...” Kata ibuku.

“Jay, kamu serius dengan salah satu dari lima cewek yang akan kamu pilih itu?” Tanya ayahku.

“Iya, pa. Kayanya aku serius.” Kataku.

“Intinya, pilih yang bener-bener pas sebagai istri. Jangan buta sama rasa suka sesaat doang. Kalo bisa sih pilih yang seksi, Jay. Istri seksi itu bikin kamu betah di rumah. Nih kaya mama kamu nih, udah umur 45 begini masih seksi, langsing, dan kenceng.” Kata ayahku.

“Hehehehehe. Papa bisa aja nih. Pantesan papa tiap hari pulangnya cepet, pengen ketemu mama ya?” Tanya ibuku.

“Iya dong. Susah sih, di kantor banyak cewek cantik. Tapi ga ada yang secantik dan seseksi mama kamu. Mao selingkuh susah juga. Ngapain dapet yang lebih jelek, terus resiko kehilangan yang maha cantik dan seksi. Inget itu, Jay.” Kata ayahku.

Haahh, ini nih. Kalau pembaca beranggapan bahwa aku ini orang yang gila, yah sumbernya tidak jauh-jauh, dari dua orang yang membuatku ini.

“Mama nggak tau banyak sih Jay karena mama ini juga perempuan, makanya nggak bisa menilai perempuan lain untuk dijadikan pasangan hidup. Tapi yang mama tahu, pilihlah yang menurut kamu paling bener buat kamu.” Kata ibuku.

“Mama kayanya ngarep aku pilih Valensia ya?” Tanyaku.

“Valensia itu orangnya sopan, baik, suka menolong, dan rela berkorban, apalagi buat orang-orang yang dia sayang. Kelihatan banget dari diri dia. Terus pinter pula, jago komputer kaya kamu. Mama lihat juga kamu sering berantem dan berdebat ama dia, habis itu baikannya cepet banget. Itu pertanda bagus banget.” Kata ibuku.

“Pertanda bagus gimana, ma?” Tanyaku.

“Kalo mama lihat nih, Jay. Kamu ama Valensia itu cocok banget. Tapi yah itu, biasanya kalo cocok itu, sekalinya berantem tuh gawat banget. Baikannya bisa lama, berantemnya bisa hebat. Tapi kalo menurut cerita kamu, nggak begitu tuh. Kamu sering berantem ama dia, dan kamu bisa baikan cepet. Itu pertanda bagus.” Kata ibuku.

“Gitu ya, ma?” Tanyaku.

“Jay, mata uang itu selalu dua sisi. Mungkin satu sisi, kamu sama dia itu cocok. Kalo kaya gitu, kedepannya tuh enak banget. Ada tapinya loh tapi. Nah karena saking cocoknya karena banyak kesamaan diantara kalian, jadinya rasa saling melengkapinya kurang. Karena pernikahan itu kan saling melengkapi.” Kata ayahku.

“Ohh iya. Plus minus ya, pa.” Kataku.

“Betul, Jay. Pokoknya, dalam hal ini cuma kamu yang bisa milih. Jay, pilih aja yang menurut hati kamu itu paling sreg. Gimana cara nentuin paling sreg, hati tiap orang beda-beda. Kalo papa sih jelas, paling seksi, paling cantik, paling baik, dan paling setia. Ya mama kamu ini.” Kata ayahku.

“Hehehehe.” Kata ibuku.

“Aaahh... Oke deh, pa, ma. Thank you berat.” Kataku sambil mengambil roti untuk makan.

“Satu hal, Jay.” Kata ibuku.

“Kenapa, ma?” Tanyaku.

“Besok, kamu harus bawa cewek yang kamu pilih itu ke rumah. Mama nggak mao tau, nggak ada alesan.” Kata ibuku.

“Ma, itu...” Kataku.

“Nggak ada alesan! Mama pengen ketemu sama cewek pilihan kamu.” Kata ibuku sambil tersenyum.

“Oke deh, ma.” Kataku.

Ya, pilih yang paling sreg di hati ya? Oke, sepertinya aku sudah tahu dengan jawabanku. Entah bagaimana reaksi yang lainnya. Tidak, aku harus maju terus. Aku segera menyusun rencana untuk hari ini.

--- Martha ---

Pas jam sebelas siang, aku sudah berada didepan Gelanggang Samudera. Ko Jay itu orangnya nggak suka menunggu, jadi aku harus udah ada di tempat jam sebelas. Hari ini Gelanggang Samudera cukup ramai. Aku berangan-angan, hari ini juga aku akan masuk ke dalam bersama Ko Jay, menikmati saat-saat kami berdua. Daritadi, aku banyak melihat pasangan-pasangan yang sedang dimabuk cinta dan masuk berduaan ke dalam. Aku juga melihat ada keluarga yang sepertinya begitu bahagia, bersama anak-anaknya. Mereka begitu dipenuhi dengan tawa dan kebahagiaan. Apakah nanti jika Ko Jay memilihku, aku juga akan dibekali keturunan seperti para keluarga itu. Jika demikian, pastilah sangat menyenangkan dan membahagiakan. Aku betul-betul berharap Ko Jay memilihku. Akan tetapi, seandainya dia tidak memilihku dan memilih yang lain, aku pun juga turut senang. Ko, aku akan nunggu koko disini sampai waktunya selesai, sekalipun koko selama apapun datengnya.

??!!!

Eh, itu kan... Ko Jay!!! Dia sedang berjalan menuju kesini!! Lho? Apa artinya dia memilihku?

--- Villy ---

“Oke, kita semua udah berdoa buat yang terbaik. Gw udah omongin ini semua sebelum kita memutuskan untuk ngasih surat ke Ko Jay. Akan gw ulang sekali lagi nih sebelom kita pergi ke tempat tujuan kita. Apapun yang terjadi, siapapun yang Ko Jay pilih, itu adalah pilihannya, dan kita semua harus menghormati pilihannya. No hard feeling. Apapun yang terjadi, tentunya kita tetep berlima dan nggak terpisahkan. Oke?” Tanyaku.

“Yap.”

Mereka berempat sama-sama menjawab sambil mengangguk dengan yakin.

“Oke. Jam 10.40 sekarang. Gw rasa lu semua tau pasti, gimana Ko Jay itu. Menunggu satu menit pun dia bete. Jadi, yuk deh. Kita nggak mao kan telat dan ngebuat dia menunggu salah satu dari kita yang akan dia pilih?” Kataku.

Kemudian, kami berpisah jalan dari tempat kami sekarang berada. Ecopark Ancol... Aku sangat menyukai tempat itu. Tempat yang begitu tenang, dan membuat hati begitu tenang dan rileks.

Aku pun sudah sampai di Ecopark sekarang. Jam sudah menunjukkan pukul 10.58.

--- Senja ---

Dufan... Dua kali aku kesini sama Ko Jay. Yang pertama, adalah saat aku melakukan kebodohan paling bodoh dalam hidupku. Yang kedua, adalah salah satu momen yang membahagiakan bagi hidupku. Baru ada di depan gerbangnya saja, aku sudah bisa merasakan sorak-sorai orang yang bermain di dalamnya, meskipun sebetulnya tidak terdengar juga.

Aku ingat, pada saat kami berdua kencan ke Dufan untuk yang kedua kalinya, Ko Jay mengajakku ke Hotel Mercure karena dia kepingin ngobrol. Mungkin karena terbawa suasana juga, yah akhirnya ada kejadian yang diinginkan hehehe. Akan tetapi, pendapatku dari sekarang belum berubah sama sekali. Aku rela ngasih semua yang aku punya untuk Ko Jay, meskipun Ko Jay nggak bisa ngasih apa-apa ke aku. Aku tulus kok. Dan seandainya Ko Jay nggak memilihku, aku nggak akan pernah nyinggung-nyinggung atas apa yang udah aku kasih. Paling nggak aku seneng, seandainya Ko Jay nggak milih aku, aku udah memberikan sesuatu untuk Ko Jay.

Tentu saja aku bakalan seneng banget kalo Ko Jay memilihku. Tapi seandainya tidak, aku juga seneng, karena Ko Jay juga berhak menentukan pilihannya. Jika pilihannya bukan jatuh padaku, yang penting jatuh pada salah satu dari keempat sahabatku. Jika demikian, aku akan merelakan Ko Jay.

--- Valensia ---

Akuarium ikan-ikan begini, gw betul-betul nggak nyangka bakalan milih tempat ini. Dan yang lebih nggak gw sangka lagi, gw disini nungguin si koko nggak waras itu karena siapa tau dia bakalan milih gw buat jadi istrinya!!! Haah, apa dunia ini udah kebalik ya antara atas dan bawah?

Nggak... nggak... Selama ini, gw terus menyangkal perasaan gw sama Ko Jay. Saat inget bahwa Ko Jay berada dalam bahaya yang begitu besar, gw inget banget insting gw langsung bekerja untuk ngelindungin gw. Meskipun gw selama ini memang menyangkal perasaan gw buat Ko Jay, tapi gw nggak nyangka perasaan yang gw pendem itu langsung meledak keluar begitu Ko Jay terancam bahaya. Dari situ gw nyadar, mungkin karena saking nggak mampunya gw menyangkal perasaan gw, bahwa gw tuh begitu cinta banget sama si koko nggak waras itu. Haduuh, kenapa mesti si koko nggak waras itu sih!!! Nggak... No-no-no, gw harus jujur ama perasaan gw sendiri. Ya, gw betul-betul cinta sama dia, betul-betul cinta sama dia apa adanya. Sorry, Ko Jay, kalo selama ini gw udah nyangkal perasaan gw sendiri. Nggak akan lagi gw pernah nyangkal perasaan gw sendiri lagi.

Hmmm, jam 11 nih. Biasanya dia orangnya paling tepat waktu deh. Tumben telat. Apa itu artinya dia nggak milih gw ya? It’s okay sih kalo dia nggak milih gw. Dia tentunya punya hak buat milih. Yang penting, selama dia nggak membohongin dirinya sendiri, gw akan turut bahagia kok dengan siapapun pilihan Ko Jay. Lagian, kita berlima juga udah sepakat. Udah siap dengan siapapun yang akan dipilih Ko Jay.

Jam 11 lewat satu menit. Ko Jaaayyyy, gw sayang banget sama luuu!!! Lu jangan bikin gw harap-harap cemas gini doonnggg!!!! Kampret lu kooo!!!!!

--- Devina ---

Diantara mereka berlima, kalau masalah Ko Jay, mungkin aku boleh dibilang paling pasif. Akan tetapi, aku yakin, kalau masalah rasa cintaku kepada Ko Jay, aku tidak kalah dibandingkan keempat temanku. Kalau dibilang rela memberikan dan mencurahkan segala hidupku, aku pun tidak kalah dibandingkan keempat temanku. Hanya saja, memang aku tidak pernah menunjukkannya.

Aku selalu mengagumi sosok Ko Jay. Yang begitu mengayomi dan begitu obyektif. Yang keseringan suka gila dan nggak terkontrol, tapi dibalik semua itu terkumpul banyak rasa peduli pada orang lain. Waktu masih zaman kuliah pun, aku juga cukup jarang berkomunikasi dengannya. Entah karena apa ya? Tengsin? Atau karena aku selalu dibayang-bayangi oleh statusku sebagai anak dari ketua mafia besar di Indonesia? Sekarang, aku sudah terlepas dari beban itu. Aku pun bisa memilih hidup bersama teman-temanku, dimana juga ada Ko Jay disitu. Memang rasanya sayang sih melepas status yang aku punya itu. Tapi, inilah keputusanku. Aku tidak menyesali keputusanku yang kemarin-kemarin itu, meskipun nantinya Ko Jay tidak memilihku sebagai istrinya. Paling tidak, aku sudah memberikan diriku untuk mereka semua, terutama untuk Ko Jay yang rela masuk ke dalam kobaran api, berbicara langsung dengan ayahku, dan tidak pernah mundur demi menolongku dari kobaran api itu. Aku sangat terharu pada waktu itu.

Atlantis? Aku tidak sembarangan memilih tempat ini. Di tempat ini tersimpan banyak kenangan. Waktu itu, aku bersama ibuku sering sekali main ke tempat ini. Begitu seringnya, sampai-sampai aku tidak mau pulang dari sini karena di tempat ini begitu banyak kebahagiaan dan canda tawa anak-anak seusiaku pada waktu itu. Aku punya alasan mengapa aku memilih tempat ini. Aku ingin membagi kebahagiaan dan canda tawa yang pernah kudapatkan bersama ibuku di tempat ini, kepada Ko Jay.

Yah, itu hanyalah impianku semata. Meskipun demikian, kemungkinan Ko Jay memilihku sangatlah kecil. Aku tahu dari pengalaman bagaimana Ko Jay memandang keempat temanku yang spesial itu. Martha, Villy, Senja, Valensia. Pandangan Ko Jay ke mereka begitu spesial, terlihat dari sinar matanya. Sudah diputuskan, kami akan menyerahkan semua pilihan ke Ko Jay. Siapapun yang dia pilih, tentunya kami akan senang dan bahagia. Ko Jay, mungkin aku tidak akan pernah mengatakan hal ini. Karena itu, izinkanlah aku mengatakannya dengan eksplisit buat koko untuk terakhir kalinya, meskipun mungkin koko nggak denger.

“I love you, love you very much, Ko Jay.” Kataku.

BERSAMBUNG KE EPISODE-50
 
GO senja go senja go #team_senja (heheh piss om)
 
Mantap kali si koko jay,, ajakin smw rame2 aja ko toh lokasi deketan, tinggal pas koko lbh intens sama yg lokasiny jd pilihan. Lokasi A y koko lbh intens sm yg ngjakin d lokasi A dst...
Trus pulangny nginep rame2 asik nih..
Dtggu kelanjutannya suhu @meguriaufutari
 
GAk sabar nih nungguin update next episodeny....next lagi...next lagi....
Its so perfect, ceritany bner2 bkin hanyut..,.blepblepblep....
 
Terakhir diubah:
Yang devina kayaknya salah deh om
Harusnya kan

"diantara kami berlima" bukan
"diantara mereka berlima"

Kalo ngebaca dialognya si devina, betul nggak om
 
Team senja here.. Pas y momentny di buat penasaran ampe hari senin :sendiri::sendiri::tidak::tidak:
 
Mana suaranya pendukung Martha.......
Mana suaranya pendukung Villy........
Mana suaranya pendukung devina........
Mana suaranya pendukung Senja........
Mana suaranya pendukung Valensia......

Kirim vote dukungan anda sebanyak2nya, agar pilihan anda lolos kualifikasi........ kirim vote anda dengan cara ketik "MPSDLM(spasi)Nama dukungan(spasi)Semprot" KIRIM ke SEMPROT.com

Mari dukung Jay menentukan pilihan yang lebih Serasi, Sexy, Cantik, dsb.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd