Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Malaikat Paling Sempurna Diantara Lima Malaikat (by : meguriaufutari)

Bimabet
sedap nih, dikira chapter ini udah nikahan eh masih persiapan :ngeteh:
berarti ntar honey moon nya si Jay bisa dikatakan bareng yaa ama adegan mati-mematikan di cerita yg dulu? :huh:
 
Terimakasih updatenya kakagh
terimakasih updatenya om Megu ....

sama2 agan2

Marathon baca threads ini dr kmrn
Ditunggu updatenya suhu

terima kasih gan sudah menyempatkan diri untuk membaca

Nah nyambung sekarang mah...bukan clue lg ama story agan yg dah tamat TRUE LOVE AND TRUE LUST. LOYALTY AND BETRAYAL

dlu awal2 baca cerita itu kesannya buru2 soalnya awal kisah diana ma fera jatuh hati ma si jent ga di ceritain detail.
Keren lah hu nyatuin seluruh cerita suhu yg udah kelar duluan ke cerita ini..berarti dri sudut pandang gw flash back nya kiprah si jent..salut2 hu :ampun:

yak betul
ending cerita ini sangat dekat dengan timeline beginning cerita True Love and True Lust

ndapapa suhu, selesaikan saja RL nya dlo
yg penting jadwal update terkendali

hahaha
#maaflancang

itu scene trahir diana dan fera ternyata hari dimana bos zein pergi ke shanghai sama yuna togh,,,, ceritanya mantap dah
terimakasih banyak karyanya suhu

keep update suhu
:ampun: :semangat:

terima kasih gan atas pengertiannya
no, itu belum sampe ke hari dimana Shanghai Event itu terjadi. masih beberapa hari dibelakang kok itu

Thanks 4 update
Bau2 nya udah mendekati tamat nih ;)

nanti ane umumkan dibawah

Bentar dech... Nich cerita sebelom everyone destiny? Kok... Rasanya nyambung banget ama itu..... Beneran kah?

betul sebelum Everyone's Destiny
tapi sebelum Everyone's Destiny, ada cerita lagi gan, yaitu "True Love and True Lust. Loyalty and Betrayal". cerita lima malaikat ini hampir persis sebelum True Love and True Lust

mantap om...
Kereeeeen maaaaak.....warbyasaaaaaah sekaliiii suhuuuu....:ampun::mantap:
Udah mulai nyambung dengan cerita yang satunya.. :mantap:
Semangat suhu dan akhirnya mengerti sambungan ceritanya

terima kasih agan2

Ane gak nyambung nih... cerita yang mana yah? tolong kasih tau ane hu

cerita apa nih maksudnya?

sedap nih, dikira chapter ini udah nikahan eh masih persiapan :ngeteh:
berarti ntar honey moon nya si Jay bisa dikatakan bareng yaa ama adegan mati-mematikan di cerita yg dulu? :huh:

hmmm, boleh dibilang gitu. tapi honeymoon sih masih nanti


Btw all agan2,
Hari ini adalah hari update EPISODE 54, yang adalah episode terakhir dari main story cerita ini
sedikit spoiler, akan ada cerita ekstra dari cerita ini, yang merupakan sambungan dari EPISODE 54, tapi ga akan diposting dalam waktu dekat. Update mengenai kapan posting nya, akan diumumkan
Terima kasih udah menyempatkan waktu untuk membaca sampai sekarang ini
 
Benang yg terputus dah mulai menyambung untuk serial triloginya..
Muantap suhu.. Pastinya dah disiapin u serial selanjutnya..
Tetap Semangat huu :banzai:
 
sama2 agan2



terima kasih gan sudah menyempatkan diri untuk membaca



yak betul
ending cerita ini sangat dekat dengan timeline beginning cerita True Love and True Lust



terima kasih gan atas pengertiannya
no, itu belum sampe ke hari dimana Shanghai Event itu terjadi. masih beberapa hari dibelakang kok itu



nanti ane umumkan dibawah



betul sebelum Everyone's Destiny
tapi sebelum Everyone's Destiny, ada cerita lagi gan, yaitu "True Love and True Lust. Loyalty and Betrayal". cerita lima malaikat ini hampir persis sebelum True Love and True Lust






terima kasih agan2



cerita apa nih maksudnya?



hmmm, boleh dibilang gitu. tapi honeymoon sih masih nanti


Btw all agan2,
Hari ini adalah hari update EPISODE 54, yang adalah episode terakhir dari main story cerita ini
sedikit spoiler, akan ada cerita ekstra dari cerita ini, yang merupakan sambungan dari EPISODE 54, tapi ga akan diposting dalam waktu dekat. Update mengenai kapan posting nya, akan diumumkan
Terima kasih udah menyempatkan waktu untuk membaca sampai sekarang ini
Sama-sama suhu,
 
macem Epilog gitu kah? apa something different?
yg penting mah apdet :pandajahat: :pandajahat:
 
sama2 agan2



terima kasih gan sudah menyempatkan diri untuk membaca



yak betul
ending cerita ini sangat dekat dengan timeline beginning cerita True Love and True Lust



terima kasih gan atas pengertiannya
no, itu belum sampe ke hari dimana Shanghai Event itu terjadi. masih beberapa hari dibelakang kok itu



nanti ane umumkan dibawah



betul sebelum Everyone's Destiny
tapi sebelum Everyone's Destiny, ada cerita lagi gan, yaitu "True Love and True Lust. Loyalty and Betrayal". cerita lima malaikat ini hampir persis sebelum True Love and True Lust






terima kasih agan2



cerita apa nih maksudnya?



hmmm, boleh dibilang gitu. tapi honeymoon sih masih nanti


Btw all agan2,
Hari ini adalah hari update EPISODE 54, yang adalah episode terakhir dari main story cerita ini
sedikit spoiler, akan ada cerita ekstra dari cerita ini, yang merupakan sambungan dari EPISODE 54, tapi ga akan diposting dalam waktu dekat. Update mengenai kapan posting nya, akan diumumkan
Terima kasih udah menyempatkan waktu untuk membaca sampai sekarang ini

Om salah tulis atau bagaimana kah di sini 2013 di lust and betrayal 2015 akhir
 
akhirnya kejawab sudah kenapa Jay ga ada di TRUE LOVE AND TRUE LUST. LOYALTY AND BETRAYAL. Ane sempet pikir jangan2 Jay mati di cerita ini,, ternyata malah lagi hanimun sambil mecah perawan 2 cewek...
 
Koko jay memecahkan rekornya suhu nijuichi denga 4 istri

Kira kira ada ga ya me yang bakal punya 6 istri di cerita laen
 
Cerita yg bagus...
Pantes di film kan, tp dihilangkan detail sex nya.
Vanquish 1 & 2 juga...
 
EPISODE 54 : The Wedding

“Selamat malam semuanya. Terima kasih atas kedatangannya jauh-jauh ke tempat ini. Pertama-tama, izinkanlah saya untuk mengucapkan terima kasih kepada Allah yang Maha Kuasa karena telah mengumpulkan kita semua di tempat ini, khususnya juga karena telah memberkati acara pernikahan saya dan para istri saya sehingga lancar sampai sejauh ini. Baiklah, tanpa berlama-lama, saya hendak berpesan kepada para hadirin, selamat menikmati acara ini.” Kataku kepada para hadirin.

Setelah aku mengucapkan kata sambutan, para hadirin langsung memberiku tepuk tangan. Haah, aku tidak menyangka hari ini pun akhirnya datang juga. Sekarang, aku dan kelima istriku yang sudah sah ini sedang berdiri di panggung tempat kami mengadakan resepsi pernikahan. Gedung ini adalah salah satu markas besar mafia Naga Emas Hijau di Jakarta. Tempatnya cukup tersembunyi, sehingga sulit ditemukan oleh orang-orang. Dari luar, gedung ini terlihat seperti gedung perkantoran biasa dimana orang-orang tidak akan menyangka bahwa disini sedang dilangsungkan pernikahan poligami.

“Terima kasih kepada Jay atas kata sambutannya. Luar biasa, para hadirin. Mari kita beri tepuk tangan sekali lagi.” Kata MC acara resepsi pernikahanku disertai dengan tepuk tangan dari para hadirin.

“Baiklah. Para hadirin dipersilakan untuk memberikan selamat melalui jalur yang sudah disediakan dan juga menikmati hidangan yang telah disediakan.” Kata MC.

Kemudian, para hadirin pun segera berbaris dan mulai naik ke panggung satu per satu untuk memberikan ucapan selamat. Gila, ramai sekali tempat ini. Mungkin jumlah orang yang datang kesini lebih dari dua ribu orang. Yah maklum saja, yang menikah bukan hanya dua keluarga, tetapi enam keluarga. Mereka pun mulai menyalami keluargaku dan keluarga para istriku, kemudian mereka pun juga menyalami aku dan juga para istriku.

“Mantaap laah. Ga tanggung-tanggung, lima-limanya diembat...” Kata Pak Jent sambil memberiku selamat.

“Yaah, bisa lima, kenapa mesti pilih satu. Iya ga, bos?” Kataku.

“Mantap lah, Jay. Langgeng terus ya.” Kata Pak Jent.

Istrinya Pak Jent pun juga ikut menyalami kami. Wah, bukan main. Ternyata istrinya sangat cantik dan seksi, hampir seseksi Devina. Pak Jent pasti cukup beruntung ya memiliki istri sepertinya, walaupun tidak seberuntung aku sih wahahahahaha.

“Selamat, Jay!!” Kata Ci Diana dan Mbak Fera sambil menyalami aku dan para istriku.

Ci Diana mengenakan gaun pink yang cukup bagus, sementara Mbak Fera mengenakan gaun hitam yang sedikit panjang.

“Wuih, kalian berdua look good malem ini.” Kataku.

“Iya dong. Gw kan pengen liat Jay lu bahagia banget malem ini.” Kata Ci Diana.

“Oh iya, ci. Gua ga ngerti maksud perkataan lo kemaren di rumah gua...” Kataku.

Akan tetapi, kemudian Mbak Fera hanya meletakkan telunjuknya di depan mulutku. Aku pun langsung terdiam.

“Bye, Jay. Sorry gw nggak lama-lama...” Kata Ci Diana sambil berlalu dari pandanganku.

Entah kenapa, aku memiliki suatu firasat yang tidak enak. Seolah-olah, aku merasa bahwa ini terakhir kalinya aku akan bertemu dengannya. Ada apa ya? Ah, mungkin aku hanya groggy karena hari ini adalah hari pernikahanku. Tidak perlu dipikirkan, Jay. Banyak sekali orang yang datang menyalamiku. Teman-teman SMP dan SMA-ku pun juga hadir. Mereka semua berkomentar hal yang sama.

“Gile, Jaay! Sekali lima cooyy!!” Kata mereka.

Heh heh heh. Tentu saja, memangnya kalian, yang dapet satu saja belum tentu bisa. Wahahahaha. Jujur, aku betul-betul bahagia sekali bisa menikahi mereka berlima dalam satu waktu. Mungkin di negaraku ini, poligami adalah sesuatu yang tidak lazim dan tidak diterima dengan baik. Tapi, masa bodoh! Ini masa depanku, bukan masa depan orang-orang selain kami. Jadinya, aku tidak ambil pusing. Bibirku selalu tersenyum saking bahagianya aku.

Tiba-tiba, suasana mendadak hening. Para hadirin yang sedang mengantri pun langsung minggir, seolah-olah memberi mereka jalan. Ada apa ya? Aku pun langsung tahu penyebabnya. Empat pillar pelindung Naga Emas Hijau sedang berjalan kearah panggung kami. Aryo pun sepertinya juga sudah bisa berjalan, namun tangan kirinya masih diperban. Setelah mereka mendatangiku, tiga dari mereka yang masih mengenakan kostum lengkap dan topeng naga emas langsung memberiku selamat, dan juga menyelamati para istri dan keluarga kami. Sampai dihadapanku, Aryo langsung berlutut.

“Tuan.” Kata Aryo.

“Tidak perlu formalitas tuan begitu. Berdirilah.” Kataku.

Aryo pun kemudian berdiri, dan ia menyalamiku.

“Mari kita bertarung lagi kapan-kapan.” Kata Aryo sambil tersenyum.

“Maaf. Aku ga mau bertarung dengan monster seperti kamu lagi. Cukup sekali saja pada waktu itu.” Kataku sambil tersenyum.

Aryo pun tertawa kecil, kemudian langsung meninggalkan panggung setelah menyelamati para istriku dan keluarga kami. Setelah mereka berempat meninggalkan panggung, lambat laun pun mereka mulai ramai kembali. Tidak sampai sepuluh detik, pesta ini pun menjadi ramai kembali. Luar biasa empat pillar dari Naga Emas Hijau itu, kehadiran mereka cukup untuk membuat semua orang tertegun.

“Baiklah, para hadirin. Sekarang mempelai pria dan lima mempelai wanita akan turun dari panggung untuk berdansa bersama.” Kata MC.

Dansa? Eh, sejak kapan ada dansa? Aku tidak pernah latihan dansa sedikitpun. Dansa saja aku tidak bisa. Aku melirik kearah lima istriku. Semuanya pun tampak sedikit panik. Hanya Devina saja yang maju dengan begitu percaya diri. Ia pun menggandeng tanganku dan menarikku untuk turun dari panggung, dengan senyum yang begitu menawan. Luar biasa, aku baru kali ini menyadari bahwa Devina itu begitu cantik. Seolah terhipnotis, kakiku bergerak sendiri karena tanganku dituntun oleh Devina dengan begitu elegan.

Sesampainya dibawah, iringan musik lambat ala dansa pun diputar. Devina langsung mengaturkan posisi tanganku. Tangan kananku ditempatkan di perut samping kirinya, sementara tangan kiriku saling berpegangan dengan tangan kanannya, tangan kirinya ada di pundakku. Ia pun memulai gerakan langkah yang pendek, tetapi berirama. Hebat, aku mengakui bahwa Devina sangat jago berdansa. Mengapa? Karena ia bisa membuatku yang tidak bisa dansa sama sekali, jadi bisa berdansa dengan mengikutinya. Aku yang tadinya merasa kikuk dan groggy, malah merasa relax dan tenang sekarang. Sungguh hebat istriku yang satu ini.

Setelah cukup lama berdansa dengan Devina, aku pun segera memutar tubuh Devina sebanyak satu putaran, dan menyiapkan tanganku untuk menangkap tangannya. Akan tetapi, bukannya menerima tangkapanku, ia malah menangkap tanganku, kemudian memutar tubuhku sambil mendorong kearah belakang. Saat berputar kebelakang, otomatis tanganku langsung menangkap tangan Villy yang ada dibelakangku. Hah? Kok bisa pas begini ya? Aku melihat kearah Devina, dan dia hanya tersenyum kepadaku. Aku pun balik tersenyum kepadanya.

“Yuk, Vil. Gantian.” Bisikku.

“Aku nggak bisa dansa, ko...” Bisik Villy dengan panik.

“Udah, serahin ama aku aja...” Bisikku sambil meyakinkan Villy.

Villy pun langsung menerima ajakanku. Kali ini, gantian aku yang memposisikan tanganku di perut kiri Villy, dan memposisikan tangannya di pundakku. Kali ini, aku yang mengambil alih. Aku pun membawa Villy mengikuti irama dansaku. Heh heh heh, aku memang hebat. Baru berdansa sekali dengan Devina, aku jadi langsung bisa berdansa begini. Tunggu, yang hebat itu aku atau Devina ya? Tidak penting, sih. Hehehe.

Aku pun juga ikut terbawa suasana bersama Villy. Villy pun juga hari ini sangat cantik dengan gaun putih pengantinnya. Saat hendak melakukan gerakan spin, sepertinya Villy terlalu tidak terbiasa, sehingga dia melakukan kesalahan. Ah, gawat. Aku pun tidak mengantisipasinya. Aku pun melihat Villy terpeleset, sehingga... Tetapi, saat itu juga Villy langsung stabil berdiri, dan tubuhku langsung ditarik oleh Devina sehingga kini aku kembali berdansa dengannya. Wah, rupanya Devina yang membantu Villy berdiri tanpa terlihat. Gila, mahir sekali dia dalam berdansa.

Aku melihat Devina memberikan kode berupa tatapan mata kepada Martha, Valensia, dan Senja. Aku tidak mengerti, tetapi aku sadar gerakan dansa Devina pun menjadi cepat. Kemudian, Devina pun membawa tanganku keatas, melakukan gerakan berputar sedikit, kemudian kembali mendorong tubuhku dengan cekatan.

Entah kali ini siapa yang akan menangkapku, aku hanya pasrah saja. Grep! Dari tangkapan yang begitu mantap ini, aku tahu bahwa itu Valensia. Aku pun langsung ke posisi siaga. Kami segera berposisi dansa, kemudian diiringi dengan alunan musik yang pelan, kami berdua pun berdansa dengan pelan. Jujur, aku cukup kaget, ternyata orang seperti Valensia ini cukup telaten dalam berdansa.

“Ternyata lo jago dansa ya?” Bisikku.

“Iyalah. Gw gitu. Emang elu, ko?” Bisiknya sambil tersenyum.

Ini adalah saat langka dimana aku menganggap Valensia sangat cantik. Mungkin biasanya karena aku sering ribut dan terlalu dekat dengannya, makanya aku sangat enggan mengakui kecantikannya. Akan tetapi untuk malam ini dengan gaun putihnya, bohong besar kalau aku berpendapat bahwa ia tidak cantik.

Setelah itu, aku pun juga bergantian dansa dengan Martha dan kemudian Senja. Kami relatif mengambil gaya dansa yang aman, seperti dengan Valensia. Setelah selesai dansa, kelima istriku pun berdiri di sebelah kiri dan kananku. Kemudian, kami berenam saling membungkukkan badan. Saat itu juga, tepuk tangan yang sangat meriah pun berkumandang. Huaah, betul-betul. Walaupun tidak tahu bagaimana performa-ku dalam berdansa, tetapi tetap saja aku merasa puas. Yang penting bisa berdansa dengan kelima istriku yang malam ini begitu cantik bagaikan malaikat.

Kami berenam pun berjalan-jalan di tempat pesta ini untuk mendatangi kerabat kami semua dan mengajaknya ngobrol secara langsung. Dari situ, aku mengenal banyak teman-teman dari Martha, Villy, Valensia, dan Senja. Mereka semua tampaknya cukup berpikiran terbuka, sehingga tidak ada yang melihat pernikahan poligami ini sebagai sesuatu yang aneh. Yaah, untunglah.

Yang paling membuatku sedikit tegang adalah ketika aku bertemu dengan relasi-relasi Devina. Aku tidak heran, karena Devina adalah putri dari pemimpin Naga Emas Hijau yang sebelumnya, Gandar Siantana si legendaris yang tidak lain adalah ayah mertuaku juga sekarang, meskipun sudah almarhum. Aku bisa merasakan aura yang menusuk tubuhku saat menyalami satu per satu dari mereka. Walaupun wajah mereka tersenyum, tetapi aku bisa merasakan aura yang menekanku begitu tajam. Yah, inilah komunitas dunia bawah. Mereka adalah para petinggi di organisasi dunia bawah milik mereka sendiri, yang jangkauan usahanya tidak main-main.

Selain para penghuni dunia bawah, aku pun juga bertemu dengan jajaran orang pemerintahan. Diantaranya adalah gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang saat itu sedang menjabat. Luar biasa, aura yang mereka pancarkan pun tidak kalah dari ketua-ketua organisasi dunia bawah. Yah terlepas pro atau kontra, aku cukup bangga bisa bersalaman dengan gubernur dan wakil gubernur provinsi tempat aku tinggal. Tidak hanya mereka, tetapi ketua kapolri, panglima TNI, beberapa mentri, dan beberapa aktivis pun ikut hadir. Gila, luar biasa sekali koneksi yang dimiliki oleh Devina.

“Kukira kamu akan memilih Villy. Dan ternyata aku benar, walaupun tidak benar sepenuhnya.” Kata Pak Antono sambil menyalamiku.

“Selamat malam, Pak Antono.” Kataku.

Disamping Pak Antono, berdiri juga Pak Budi Antasari dan istrinya. Aku pun juga bersalaman dengan Pak Budi. Pak Budi dan Pak Antono ini sepertinya terlihat cukup akrab. Padahal satunya adalah agen rahasia kenegaraan, sedangkan yang satunya adalah ketua organisasi dunia bawah. Kok bisa ya? Tetapi, dunia ini memang menarik.

Setelah itu, kami berjalan-jalan lagi. Kami pun sempat juga menemui Pak Jent dan istrinya, kemudian Ci Diana, Mbak Fera, dan Pak Abby. Ya ampun, Pak Abby pun hanya peduli pada komputernya. Bahkan ia tidak sedikitpun melihat kearah kami. Ya, tapi aku tidak tersinggung atau gimana. Perawakannya memang seperti itu, dan aku sangat respek terhadap kemampuan yang dia miliki.

Ukh, tiba-tiba, aku merasakan aura membunuh yang sangat kental.

“Devina, selamat.” Kata seorang wanita sambil menyalami Devina.

Arigatou gozaimashita. (Terima kasih banyak.)” Kata Devina.

Wih, aku baru tahu Devina bisa berbahasa Jepang, yah walaupun ucapan terima kasih aku juga mengerti sih maksudnya. Wanita ini sangat cantik. Kalau boleh jujur, kecantikannya begitu berbeda. Ia tidak bersinar terang, tidak seksi sekali, tetapi segala sesuatunya seolah terasa begitu pas, yang membuat seluruh kecantikan yang ada di tubuhnya begitu serasi. Dan aura membunuh yang kental itu pun terpancar dari wanita itu. Aku tahu, wanita itu bukan orang biasa.

“Maaf, kalau aku membuatmu takut.” Kata wanita itu kepadaku.

Dalam sekejap, aura membunuh yang kental itu langsung hilang.

“Kenalin, ko. Dia adalah pemimpin organisasi broker dunia bawah terbesar di Jepang.” Bisik Devina kepadaku.

“Salam kenal, bu. Ja-“ Kataku.

Saat itu juga, Devina langsung menginjak kakiku dengan keras. Wuooww, sakit sekali.

“Jangan panggil dia bu, koko bisa dibunuh ama dia.” Bisik Devina dengan panik.

Ewww, berbahaya sekali.

“Hahaha. Tidak perlu begitu formal. Namaku Asuka Kirishima, panggil saja Asuka.” Kata wanita yang bernama Asuka itu.

Ooohh, orang Jepang toh. Tapi lancar sekali ya dia berbahasa Indonesia. Logatnya begitu lancar, seperti orang Indonesia asli saja.

“Salam kenal, Asuka. Namaku Jay Ganama Yaeslim.” Kataku.

“Sebagai pemimpin Naga Emas Hijau yang baru, aku selalu siap membantumu.” Kata Asuka sambil tersenyum.

“Terima kasih.” Kataku.

Setelah itu, Asuka pun balik badan dan langsung menghampiri relasinya. Ukh, menyeramkan sekali wanita itu. Aku merasa apa yang dikatakan oleh Devina itu betul. Sedikit saja aku salah, kemungkinan besar aku bisa dibunuh olehnya. Aku pun bisa merasakan bahwa kekuatannya itu beberapa level diatas Aryo. Dunia bawah memang penuh dengan monster. Semoga saja aku tidak akan pernah bertemu dengan orang menyeramkan seperti dia lagi.

Setelah para tamu berfoto dengan kami diatas panggung, mereka pun mulai meninggalkan tempat ini satu per satu, hingga akhirnya tinggal beberapa orang saja yang tersisa di panggung ini, termasuk keluarga kami. Kami pun segera mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga kami, dan juga para crew pesta pernikahan yang telah membantu kami. Kemudian, kami pulang naik mobil menuju rumahku. Maksudnya, rumahku, bukan rumah orang tuaku. Aku sempat membeli rumah di kawasan yang cukup elite sebelum kejadian dengan mafia Naga Emas Hijau. Rumah itulah yang akan kugunakan untuk kami berenam tinggal.

Setelah sampai di rumah, kami semua pun langsung duduk di sofa, masih mengenakan pakaian pesta kami. Haah, aku baru sekarang merasakan capeknya. Gila, betul-betul capek sekali. Aku melihat mereka pun juga kecapekan semua.

“So, sekarang kita resmi suami-istri nih.” Kataku.

Mereka berlima pun langsung tersenyum senang.

“Terus, kita lanjut babak berikutnya nih?” Tanya Devina.

Waaaw, aku paham apa yang dimaksudkan oleh Devina. Tapi, apa bisa ya dilakukan dalam kondisi capek begini?

“Lu emang nggak cape, Dev?” Tanya Senja.

“Masa gitu doang cape? Lu semua cape ya? Biar suami kita gw yang muasin deh malem ini.” Kata Devina.

Haduuuh, ini rasa-rasanya akan terjadi perdebatan yang tidak enak.

“Gw setuju. Karena afterall, Ko Jay nggak pernah ngapa-ngapain kan sama lu. Yah untuk malem pertama, kasih yang surprise dikit lha.” Kata Villy sambil tersenyum.

“Iya, ko. Sama Devina aja ya.” Kata Martha.

“Iya, ko. Sorry ko, bukan apa. Kita capek banget.” Kata Senja.

Eeh? Semudah itukah mereka mengambil keputusan?

“Yaah, aku sih setuju-setuju aja.” Kataku.

“Val, lu juga capek kan? Yah kalo capek juga, kebeneran nih. Biar suami kita gw yang ngembat malem ini.” Kata Devina.

“Nggak sih, gw nggak capek.” Kata Valensia.

“Yaudah, lu ikutan threesome aja sama Devina, Val.” Kata Martha.

OMG, threesome!! Aku yang capek begini tidak mungkin menang!!!

“Nggak ah, gw besok-besok aja.” Kata Valensia.

“Loh, kenapa Val?” Tanya Devina.

“Gw lagi dapet. Besok sih tapi kayanya udah kering.” Kata Valensia.

“Lo yakin ga mao, Val?” Tanyaku.

“Yah mao gimana lagi.” Kata Valensia.

“Yaudah, mending lu ikut nonton aja deh. Gimana?” Tanyaku.

“Ogah. Udah sana lu berduaan aja ama Devina. Belom nyicip kan?” Kata Valensia.

“Tha, Vil, Sen.” Kataku.

“Duluan aja, ko. Kita soalnya capek nih.” Kata Martha.

Aku pun melihat Villy dan Senja sudah setengah tidur di sofa. Yah, kalau tidak ada yang mau, ya sudah. Aku pun menggandeng Valensia dan Devina menuju kamarku. Kemudian, aku melihat Valensia kembali.

“Yakin, ga mao?” Tanyaku.

“Yakiiin.” Kata Valensia.

“Oke.” Kataku sambil masuk ke kamar.

“Ko, aku lepas make-up dulu ya.” Kata Devina.

“Oke.” Kataku.

Kemudian, Devina pun melepas ikat rambut dan make-up, kemudian ia mencuci wajah-nya. Devina pun juga melepaskan baju pengantin yang masih ia kenakan, sehingga kini ia hanya mengenakan lingerie putih terusan yang begitu tipis. Eeeww, aku merasakan gejolak nafsuku bangkit ketika melihatnya hanya mengenakan lingerie itu. Bukan main,seluruh kulitnya putih mulus dan rasanya begitu menggoda. Aku baru kali ini melihat Devina mengenakan pakaian yang begitu tipis dan minim.

How do I looked? (Bagaimana penampilanku?)” Tanya Devina.

Gorgeous. (Indah sekali.)” Kataku.

Aku pun segera mengulurkan tanganku kepada Devina. Devina pun mengambil uluran tanganku, dan ia pun langsung naik ke ranjang dan duduk disebelahku. Bukan main, tubuhnya lebih indah lagi ketika dipandang dari dekat. Aku pun membelai rambutnya yang lurus dan panjang itu. Masih sedikit kasar akibat makeup, tapi tidak kaku sekali. Kemudian, aku mulai mencium bibirnya dengan lembut, lembut sekali. Devina pun juga ikut mencium bibirku dengan lembut. Kecupan bibir kami yang saling mengecup bibir masing-masing terdengar begitu indah di telingaku. Bibirnya begitu kenyal dan hangat, membuatku betul-betul rileks dan lupa diri. Aku merasakan napasku pun mulai berat. Aku tidak mengerti Devina memiliki aura apa, tetapi aku yang tadinya sudah lumayan capek, seolah menjadi segar kembali akibat berciuman dengan Devina. Entah tiba-tiba, tubuhku begitu dipenuhi oleh energi. Energi yang merupakan gabungan dari rasa cinta dan birahi.

Aku pun mulai merangkul pinggang Devina. Aku bisa merasakan napas Devina pun mulai memberat. Lidahku pelan-pelan mulai kujulurkan kedalam mulut Devina. Lidahku pun disambut dengan baik oleh lidahnya. Kini, lidah kami saling beradu. Pelan-pelan, tapi pasti. Tidak terlalu cepat, tapi tidak terkesan malu-malu juga. Lidahnya begitu lembut, halus, dan kenyal. Sesekai, aku membuka mataku, dan mataku bertemu pandang dengan mata Devina yang juga setengah terbuka. Devina pun juga tampak terbuai dalam permainan sederhana ini.

Saat aku hendak mencabut bibirku, belum sempat aku mencium pipinya, ia menekan tubuhku dengan lembut, sehingga kini aku terbaring di tempat tidur. Sementara, dia ada diatasku. Ia pun memancarkan senyum yang betul-betul membuat hatiku tenang. Dengan perlahan tapi pasti, ia mulai membuka dasiku, kemudian jas tuxedo hitam yang masih kukenakan, dan terakhir kemeja putih beserta kaos dalamku. Semua itu dilakukan dengan cepat dan cekatan sehingga dalam sekejap pun, aku sudah bertelanjang dada. Devina pun mulai membungkukkan badannya, kemudian mulai menciumi sekujur tubuhku dengan lembut. Mulai dari pipiku, keningku, bibirku, dan turun ke leherku, hingga ke dadaku. Ciuman demi ciuman bibirnya di tubuhku betul-betul membuat suhu tubuhku hangat. Sesekali, ia juga menjulurkan lidahnya di tubuhku, yang betul-betul mengirimkan perasaan geli ke otakku, yang kemudian meneruskan rasa geli itu ke seluruh tubuhku. Devina betul-betul tahu cara memanjakan laki-laki di ranjang. Dalam masalah seksual, aku harus mengakui bahwa Devina lebih superior dibandingkan keempat istriku yang lain.

Aku betul-betul dibuat tidak berdaya dalam kondisi ini. Aku hanya bisa menggeliat karena kegelian, dan juga meremas-remas rambut Devina. Napasku pun mulai terengah-engah, sementara Devina masih terus bergerilya menciumi dan menjilati sekujur tubuh atasku. Kemudian tanpa kusadari, Devina pun membuka ikat pinggangku dengan telaten. Setelah itu, ia langsung membuka resleting celanaku, kemudian menarik celana serta celana dalamku kebawah dalam sekali tarikan.

Kini, aku sudah telanjang total dihadapannya. Aku betul-betul dibuat tidak berdaya olehnya. Ia pun mulai mengelus-elus batang kemaluanku dengan begitu lembut. Pelan dan begitu berirama, aku merasakan kelembutan kulit telapak tangannya yang bersentuhan dengan batang kemaluanku. Ia betul-betul mengelus-elusnya dengan menggunakan perasaan. Begitu lembut, seperti sedang menyayangi anak kecil. Kepalaku sekarang betul-betul sudah dipenuhi dengan kondisi yang merupakan campuran dari ekstasi, rileks, pusing, dan nyaman. Selain mengelus-elus batang kemaluanku, ia juga mulai mengelus daerah selangkanganku. Kantong zakarku, daerah selankangan dan pahaku, rambut-rambut kemaluanku, balik lagi ke batang kemaluanku. Semuanya dielus dengan begitu telaten dan penuh perasaan.

Setelah itu, aku merasakan geli yang begitu luar biasa. Aku membuka mataku untuk melihat sumber dari kegelian itu. Rupanya, sekarang Devina sedang mengulum batang kemaluanku. Tidak asal mengulum saja, ia pun juga memainkan lidahnya sambil mengulum batang kemaluanku. Setiap kali kepalanya turun untuk mengulum batang kemaluanku, lidahnya juga ikut berputar menggelitik batang kemaluanku. Rasa geli bertubi-tubi yang kudapat betul-betul meningkatkan gairahku dengan cepat. Luar biasa, baru kali ini aku mendapatkan sensasi yang hebat begini dalam pemanasan.

Kemudian, Devina pun mencabut mulutnya dari batang penisku dan kemudian ia berdiri. Ia pun membuka seluruh lingerie tipis yang ia kenakan. Setelah seluruh benang yang menempel di tubuhnya terlepas, ia berdiri dengan stabil dihadapanku seolah mempertontonkan tubuhnya. Aku kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan apa yang sedang kulihat. Warna seluruh kulit di tubuhnya putih mulus dan bersih. Perutnya pun begitu rata dan langsing, tetapi ia sendiri tidak kurus. Buah dadanya yang bulat, kokoh, dan indah berdiri dengan begitu stabil di dada kiri dan kanannya. Meskipun buah dadanya itu cukup besar, tapi seolah-olah kedua buah dada itu berdiri dengan tegaknya, tanpa jatuh sedikitpun. Puting susunya yang begitu ideal, yaitu tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, begitu cocok dengan ukuran buah dadanya itu. Kakinya begitu indah, makin keatas makin indah. Kedua pahanya yang indah seolah menjadi pelindung depan dari bagian terpenting dari tubuhnya. Selangkangannya itu dihuni oleh rambut-rambut kemaluan yang cukup lebat, dan juga gundukan vagina yang cukup menggoda.

Devina melihatku dengan tersenyum. Ia tidak bergerak untuk sementara waktu. Seolah-olah, ia sedang mengetahui isi pikiranku yang sedang mengagumi inci per inci dari tubuhnya. Ia mengetahui hal itu, sehingga ia tidak bergerak sedikitpun untuk memberi mataku waktu menikmati tubuhnya. Elegan, betul-betul istri yang sangat elegan di ranjang.

Setelah beberapa saat, ia pun mulai bergerak mendekat kearahku. Ia mengulurkan tangannya kearahku. Aku pun langsung menerima uluran tangannya, dan seketika itu juga, tubuhku langsung ditariknya sehingga aku menjadi terduduk. Kepalaku betul-betul ada di hadapan buah dadanya yang begitu indah. Kemudian, ia menduduki selangkanganku, tepatnya batang kemaluanku. Kemudian, ia mendorong kepalaku kearah buah dadanya yang sebelah kiri. Kali ini, seluruh wajahku betul-betul menempel di buah dada kirinya, sementara bibirku berada tepat di puting susunya. Ia pun mulai mengelus-elus rambutku dengan lembut. Seolah terhipnotis, aku pun mulai mengulum puting susunya. Ah... rasanya betul-betul khas sekali seperti puting susu wanita pada umumnya. Aku pun mengangkat tangan kiriku untuk meremas buah dada kanannya. Buah dadanya begitu pas di genggaman tanganku. Begitu kenyal, begitu kokoh, dan begitu membangkitkan gairah. Sementara, mulutku masih terus mengulum puting susunya. Sekali lagi, aku betul-betul memasuki keadaan ekstasi. Padahal hanya begini saja.

Aku bisa mendengar napas Devina mulai terengah-engah. Desisan hingga erangan kecil pun keluar dari mulutnya. Karena saat ini ia sedang menduduki selangkanganku, dan kebetulan sekali posisinya pas sekali batang kemaluanku sedang diduduki oleh lubang vaginanya, aku bisa merasakan adanya cairan hangat yang mulai keluar dari lubang vagina milik Devina. Devina pun mulai meremas-remas rambutku, kali ini dilakukan dengan kedua tangannya. Aku pun semakin intens dan kencang mengulum puting susunya dengan bibirku.

“Aaahhhh...” Pertama kalinya desahan Devina keluar dengan lepasnya.

Berkali-kali aku melakukan itu. Desahan demi erangan pun terus keluar dari mulut Devina. Remasan tangannya di rambutku pun mulai mengencang. Sementara, batang penisku semakin hangat karena terus disirami oleh cairan pelumas yang keluar dari lubang vagina Devina.

Tanpa kuduga, Devina kembali mendorong tubuhku, kali ini teramat kencang, sehingga tubuhku langsung terjatuh dan kembali terlentang. Devina pun ikut menjatuhkan tubuhnya keatas tubuhku, sehingga kini ia menindih tubuhku. Oohh, aku merasakan kulit demi kulit di tubuhku bersentuhan dengan kulit milik Devina. Begitu lembut dan hangat. Aku merasa tubuhku betul-betul sangat panas, karena begitu dibakar oleh gairah cinta yang tinggi. Dalam posisi itu, Devina mengulurkan tangannya kebawah, hingga menuju penisku. Setelah berhasil mendapatkannya, Devina pun mengangkat selangkangannya, dan memposisikannya dihadapan batang penisku. Setelah mendapatkan posisi yang pas, ia langsung mendorong pantatnya kebelakang, sehingga batang vaginanya langsung melahap batang penisku. FLOPP! Terdengar bunyi seperti itu ketika hal itu terjadi. Aku merasakan nikmat dan geli yang begitu hebat ketika vagina Devina melahap batang kemaluanku. Begitu sempit sekali, sehingga aku merasa batang kemaluanku betul-betul dicengkram dengan kuat oleh rongga vagina Devina. Perasaan ini... aku pernah merasakannya. Ya, sama seperti waktu bercinta dengan Senja. Mustahil, aku yakin aku tidak salah. Devina masih perawan, tidak salah lagi.

Dengan irama yang teratur, Devina pun mulai memutar-mutar pantatnya. Aku bisa merasakan irama putaran pantatnya, berputar kekanan, berputar kekiri, berputar kekanan lagi, naik, turun, berputar lagi. Permainan pantatnya betul-betul membuatku merem-melek dan tidak bisa kugambarkan dengan kata-kata. Setiap kali pantat Devina bergerak, aku merasakan campuran antara kehangatan dan kegelian di batang kemaluanku, yang langsung bergerak cepat menjalar ke seluruh tubuhku. Aku pun berusaha meraih kedua buah dada Devina dengan kedua tanganku, kemudian kuremas-remas.

Feels good?” Tanya Devina dengan senyuman.

Senyuman dan ekspresinya begitu menggoda. Bukan ekspresi nakal yang sedang menggoda pria, melainkan ekspresi tulus dari seorang istri yang sedang berusaha memuaskan suaminya. Tubuhnya pun mulai basah oleh keringat, begitu juga dengan tubuhku.

“Kalo kamu gimanaa... sayaang?” Tanyaku sambil bernapas dengan terengah-engah akibat kenikmatan yang tidak terbendung ini.

Devina hanya tersenyum, sambil menambah irama kecepatan gerakan pantatnya. Lama-kelamaan, iramanya berubah jadi full naik turun. Devina betul-betul memompa birahiku tanpa henti. Napasnya pun semakin tidak menentu, dan gerakan pantatnya terus bertambah cepat. Gila, aku betul-betul berada diambang tanduk. Aku merasakan spermaku akan betul-betul keluar sebentar lagi.

“Akuu maoo klimaakss.. sayaangg...” Erang Devina.

Saat itu juga, aku langsung membalik tubuhku sehingga kini aku berada diatas dan Devina dibawah. Dengan posisi diatas Devina, aku langsung memompa selangkanganku dengan cepat. Aku betul-betul berada dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar. Kepalaku bercampur antara pusing dan nikmat.

“Ayoohh bareengg... Aku jugaa mao keluaar... sayaangg...” Erangku dengan sekuat tenaga.

Disaat kepalaku sedang pusing begitu, tiba-tiba suara Devina yang begitu lembut menyadarkanku.

“Sayang... ayo tahan dulu... tahaann...” Suara Devina begitu lembut terngiang dalam telingaku.

Sekali lagi, seolah seperti terhipnotis, aku menurunkan kecepatan penetrasiku dengan drastis. Devina memeluk tubuhku dengan lembut, sementara bibirnya ada didepan telingaku. Meskipun pantatnya tidak bergerak sama sekali, tetapi otot-otot vaginanya terus ia kencangkan dan kendurkan, sehingga batang kemaluanku betul-betul terasa seperti dipijat.

“Tahaan...” Kata Devina dengan lembut di telingaku.

Aku pun hanya memompa batang penisku dengan kecepatan yang sangat pelan. Vagina Devina masih terus memijat-mijat batang penisku. Sebetulnya, aku sudah betul-betul tidak tahan, aku ingin sekali ejakulasi. Akan tetapi, aku berusaha sekuat mungkin untuk menahannya, ditambah dengan bisikan-bisikan Devina yang begitu halus.

“Okee... Ayo keluarin pelan-pelan... croott...” Bisik Devina di telingaku.

Mendengar hal itu, refleks aku langsung melepaskan pertahananku, dan mulai menyemburkan semburan spermaku.

“Ayoo teruss... crooottt... croootttt....” Bisik Devina, kali ini sambil menggoyang pantatnya dengan intens.

Saat itu juga, kenikmatan yang terkumpul dikepalaku dan di batang kemaluanku langsung meloncat keluar. Aku menyemburkan spermaku begitu deras dalam lubang vagina Devina. Saat itu juga, aku merasakan batang kemaluanku dicengkram begitu kuat. Tubuh Devina pun mengejang, dan lubang vaginanya mulai berkedut-kedut. Kemudian, aku merasakan batang penisku seolah tersedot makin kedalam lubang kemaluan Devina. Lalu, aku merasakan adanya semburan cairan hangat dari dalam lubang kemaluan Devina. Akibat rangsangan itu, batang penisku secara reflek kembali menyemprotkan sperma kembali. Bukan main, apa yang kurasakan sekarang ini, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang kurasakan sebelumnya. Tidak... tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang pernah kurasakan dalam hidupku. Ini adalah ejakulasi dan orgasme terhebat yang pernah aku alami. Devina betul-betul hebat bisa membuatku merasakan pengalaman seperti ini.

“Gimana, sayang?” Tanya Devina sambil tersenyum dan mencium pipiku.

“Bukan main.” Kataku sambil mencium bibirnya.

Karena saking nikmatnya, aku tidak ingin bergerak dari posisi ini. Aku masih terus menindih tubuh Devina. Kami masih dalam keadaan saling berpelukan, dan batang kemaluanku masih parkir didalam lubang kemaluan Devina. Kalau boleh jujur, aku masih berada dalam keadaan ekstasi karena baru saja mengeluarkan rasa nikmat yang begitu besar. Tidak kusangka, inilah salah satu esensi dari pernikahan yang begitu hebat. Ini masih salah satunya saja, aku tidak sabar menantikan esensi-esensi lain. Tidak hanya dari Devina, tapi juga dari Martha, Senja, Villy, dan Valensia.

Inilah akhir dari cerita panjang yang sudah kualami, sejak pertemuan dengan mereka berlima di perusahaan tempat aku bekerja sekarang. Aku betul-betul tidak menyangka, akan berakhir indah seperti sekarang ini. Akan tetapi, aku menyadari, ini bukanlah akhir dari perjalananku. Ini merupakan suatu awal dari perjalananku yang panjang bersama kelima istriku. Aku tidak sabar menantikan lembaran-lembaran dan kejutan-kejutan baru bersama para istriku. Mungkin yang paling dekat adalah bulan madu yang akan kulaksanakan pada hari Senin bersama para istriku. Kemudian, semoga saja dalam waktu dekat, kami diberikan kepercayaan untuk membesarkan seorang anak yang lahir dari rahim para istriku. Aahh... Aku sudah tidak sabar!

Tidak lupa, aku juga mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantuku. Orang tuaku, para istriku dan keluarga, kakak perempuanku, teman-temanku, rekan-rekanku, dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih semuanya. Untuk sekarang ini, aku mau tidur dalam kondisi ekstasi yang begitu hebat.

TAMAT (?)
 
Heheh yg pgn devina di rape monggo gigit jari ya jay yg dapet noh hahahahahah
 
Terimakasih suhu atas update nya,.,

:ampun::ampun::ampun:

Congrats untuk (tamat?) nya.
Semoga suhu sehat selalu, dan bisa terus berkarya menulis karya2 yg lain,.,
 
Akhirnya tamat juga..
Selamat suhu meguri dah menyelesaikan ceritanya..

Ditunggul karya yang lainnya

:ampun::ampun:
 
Ini rasanya pemain dri 3 crta nongol dsni
:pusing:
Jent selamat dari ledakan pesawat ad hubunganny dengan Yami :huh:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd