Herry Prasetyo Wiguna (Herry)
Agustina Wijaya (Tina)
Marissa Tan (Marissa)
PART 12
Pada part sebelum nya, susasana bahagia dirasakan oleh kedua pasangan suami istri yang menghabiskan malam pertama mereka di sebuah hotel berbintang di kota Palembang.
Pada PART ini kita kembali lagi ke suasana kantor, pabrik dan asrama yang berada di kawasan industri di Tangerang, karena ada nya permasalahan yang terjadi baru-baru ini, yakni kerusakan 5 unit mesin pemintal benang sehingga proses produksi mengalami keterlambatan dari jadwal dan target produksi.
Selain masalah teknis berupa kerusakan mesin pemintal benang, masalah lain muncul saat fihak buyer mengklaim terhadap mutu produksi pakaian yang telah pabrik kerjakan, padahal semua itu harus nya lulus QC sesuai dengan standar sampling yang mereka berikan.
Ternyata setelah diberitahukan oleb pak Hadi, ada kesalahfahaman informasi dari mereka berkaitan sampling yang menjadi standar ku dalam menilai lolos tidak nya produk tersebut.
Informasi penyerahan sampling pertama diterima tanggal 5 sedangkan revisi sampling diserahkan mereka 1 minggu kemudian sehingga sudah 10% dari jumlah pesanan mereka telah kami produksi, hal ini berakibat terjadi kesalahfahaman antara fihak manajemen PT. IGL dengan manajemen PT. AAA.
Akibat kedua permasalahan tersebut membuat hampir seluruh karyawan PT. IGL mengalami tekanan pekerjaan, pak Hadi selaku manajer produksi memberlakukan lembur yang juga di setujui oleh manajer HRD dan manajer keuangan untuk mengatasi masalah produksi.
Sementara itu di sebuah ruangan ber AC, seorang lelaki muda yang berposisi sebagai manajer QC (quality control) duduk dengan santai, setelah pagi tadi ikut rapat bulanan yang dipimpin langsung oleh pak Stefan sebagai kepala cabang.
Ia saat ini serius sekali memperhatikan beberapa sample (contoh) pakaian yang di pesan oleh PT. AAA yang merupakan salah satu buyer (pelanggan) PT. IGL, yang akan jadi master atau patokan nya dalam menentukan lolos tidak nya produk yang di kerjakan karyawan pabrik.
Dia kemudian mengamati sample (contoh) tersebut sampai detil-detil nya tidak luput dari pengamatan nya, setelah dirasa cukup mengetahui kualitas produksi pakaian yang di order oleh buyer PT. AAA, maka ia mulai membuat margin of error yang masih bisa di tolerir sampai sedetil-detil nya.
Setelah ia menyelesaikan tugas nya memeriksa pola dan detil-detil nya berkaitan dengan QC, ia sempat terbayang dan mengingat kembali interaksi dan keintiman dia dengan seorang wanita dewasa 3 tahun yang lalu.
Wanita tersebut bernama Marissa Tan (Marissa), yang baru saja melakukan serah terima jabatan (sertijab) dengan bu bella septiawati.
"Bu Marissa, mungkin ini pertemuan kita terakhir kali, selamat jalan semoga kamu dan anak kita berbahagia disana bersama suami mu", gumam lelaki tersebut dalam hati.
Bu Marissa, keseharian nya di kantor memakai kacamata, berpakaian modis dan terlihat ketegasan dan keseriusan nya dalam bekerja, membuat karyawan bahkan manajer selevel nya segan terhadap nya, ternyata dibalik sikap dan pembawaan nya tersebut dia mempunyai libido dan hasrat seksual yang tinggi diatas ranjang.
Kedewasaan nya terlihat semakin matang dalam usia nya yang sekarang memasuki usia 33 tahun hanya berselisih 3 tahun lebih tua dibandingkan dengan usia lelaki itu, tetapi kecantikan dan fisik nya semakin terlihat sexy, sintal dan padat.
3 tahun yang lalu......
Pov Herry
Aku adalah seorang manajer baru, nama ku HERRY PRASETYO WIGUNA. Aku menggantikan posisi ibu Yessy Pandjaitan yang mendapatkan promosi jabatan menjadi manajer QC pusat PT. IGL berkantor di Jakarta.
Sertijab itu dihadiri langsung oleh Direktur Utama PT. IGL bernama Ajie Prayoga (nama nya hampit sama dengan tokoh utama pemeran pria di cerbung DON'T GIVE UP karya tj44), beliau memberi kata sambutan sekaligus memimpin serah terima jabatan yang juga di hadiri oleh seluruh manajer lain nya termasuk ibu marissa tan dan pak stefan selaku pimpinan cabang Tangerang.
Sebelum aku di tempatkan di kantor cabang Tangerang aku diwajibkan oleb perusahaan untuk mengikuti training camp selama 3 bulan sebagai persiapan untuk ku menjadi manajer QC, selama di training camp aku di ajari secara intens mengenai ISO, dan semua yang berkaitan dalam pekerjaan ku nanti sebagai manajer QC.
Posisi ku sebagai manajer QC dari perusahaan memberikan beberapa fasilitas, diantara nya sebuah mobil dinas Toyota Rush, dan juga fasilitas tempat tinggal berupa kamar asrama di blok A no. 2.
Di asrama waktu itu hanya di khusus kan untuk para manajer dan 2 orang yang membantu mengurusi asrama yaitu aminah dan ujang menepati 2 kamar di belakang .
Di kamar no.1 seharus nya di tempati oleh pak Budi Ahmad tetapi karena beliau sudah berkeluarga. Dia beserta keluarga nya tinggal di wilayah Tangerang sehingga jarang sekali beliau menempati kamar tersebut, dan hanya sesekali mampir untuk sekedar bercanda dengan ku dan pak hadi.
Kamar no. 3, ditempati oleh pak hadi seorang lelaki muda, seorang manajer produksi yang menjadi partner kerja sekaligus teman debat karena sering berbeda pendapat mengenai hasil dan mutu tetapi di luar pekerjaan kami berdua menjadi teman yang cukup akrab.
Kamar yang bersebelahan dengan kamar pak hadi yang juga berada persis berhadap-hadapan dengan kamar ku adalah kamar no. 4 (A4), yang saat itu di huni oleh wanita cantik bernama Marissa Tan yang ku tahu adalah seorang istri dari pengusaha muda yang telah menikah selama 5 tahun tetapi mereka belum mendapatkan keturunan.
Saat itu aku masih berstatus lajang berusia 27 tahun dan rencana nya tahun depan aku akan melangsungkan pernikahan dengan kekasih ku yang telah aku pacari selama lebih dari 5 tahun.
Awal nya hubungan aku dan marissa hanya sebatas rekan sesama manajer dan interaksi kami hanya sesekali, saat diadakan rapat bulanan oleh pimpinan cabang.
Karena pembawaan nya yang serius, jarang tersenyum, dan galak serta cerewet kalau berurusan dengan keuangan perusahaan membuat aku serta karyawan lain nya segan terhadap nya.
Terkadang saat melihat wajah nya mengingatkan aku kepada kekasih ku yang berada di kota surabaya, gaya bicara serta pembawaan nya yang membuat ku kangen kepada sosok pacar yang telah ku pacari selama lebih dari 5 tahun.
Aku bukan lah pemuda lajang yang belum pernah melakukan hubungan badan, sebelum aku di terima di PT. IGL aku dan kekasih ku sudah terbiasa dan sering ML setiap ada waktu dan kesempatan sampai terakhir kali nya saat aku akan mengikuti training camp kami melakukan nya selama 2 hari 2 malam menginap di Batu Malang.
Sore itu kondisi asrama sangat sepi, sementara pak Hadi sedang lembur karena saat itu terjadi over pesanan dari fihak buyer. Aku yang pulang ke asrama saat menjelang waktu magrib dan segera menuju ke kamar untuk berniat mandi dan mengerjakan sholat.
Hingga terjadi lah kejadian yang membuat kami berdua melakukan affair, perselingkuhan atau skandal istilah nya.
Aku tersenyum saat mengingat peristiwa tersebut, yang menjadi awal perselingkuhan kami, ketika kami berdua secara tidak sengaja bertabrakan di tengah kegelapan, dikarenakan waktu itu listrik PLN sedang mengalami pemadaman listrik akibat ada salah satu gardu listrik di lokasi pabrik mengalami kerusakan.
Ibu marissa yang saat listrik PLN masih menyala, sedang berada di dalam kamar nya, setelah sebelumnya ia baru selesai mandi, tubuh nya pun masih memakai handuk dan belum sempat memakai pakaian nya kembali.
" DDDUUUUUAAAAARRRRR ".
Suara ledakan yang sangat kuat dan dasyat yang berasal dari gardu PLN yang letak nya tidak jauh dari Asrama blok A.
Bu marissa yang saat itu hendak berpakaian terkejut sambil memekik keras, dia terlihat panik dan kaget saat mendengar suara ledakan yang berada tidak jauh dari kamar nya dan listrik PLN padam seketika, dia takut gelap (fobia gelap) dan tanpa sadar ia keluar dari kamar nya hanya memakai handuk.
Di waktu bersamaan saat listrik PLN masih menyala, aku yang saat itu sedang mandi di kamar mandi yang terdapat di dalam kamar ku no. A3, dikarenakan tubuh ku merasa gerah dan berkeringat setelah pulang dari kantor dan berniat untuk menunaikan ibadah sholat.
Pekerjaan ku hari ini memang sedikit lebih padat dibandingkan biasa nya dikarenakan makin banyak nya order dari buyer yang sesegera mungkin mesti kami selesaikan sesuai jadwal yang sudah di tetapkan pimpinan cabang.
Aku kaget dan berlari ke luar kamar saat mendengar suara ledakan tidak jauh dari tempat ku berada, ditambah lagi dengan padam nya aliran lisrik PLN, saking panik nya aku tanpa sadar keluar kamar tanpa berpakaian.
"Buuuugggghhhhtttt".
Suara benturan tubuh saat kami berdua keluar berbarengan dengan sangat panik dan bertabrakan dengan posisi tubuh bu Marissa memeluk tubuh ku dan dorongan nya sangat kuat membuat tubuh ku limbung dan jatuh ke lantai begitupun dengan ibu marissa tubuh nya langsung mendorong dan menindih tubuh ku.
Posisi jatuh kami saat itu, ibu marissa berada diatas tubuh ku yang bugil sementara handuk nya yang tadi nya masih melilit tubuh nya sudah melorot jatuh karena sempat terinjak oleh kaki ku.
Yang membuat semakin panas saat jatuh nya tubuh kami berdua, tubuh ibu marissa seperti mendorong tubuh ku, aku sempat kaget saat itu seketika malah menarik tubuh nya hingga kami berpelukan dalam keadaan tubuh sama-sama bugil, kulit kami dan kedua kelamin kami berdua sama-sama dapat kami rasakan saat itu.
"Aakkhh". Desah bu marissa saat secara tidak sengaja penis ku menggesek itil nya.
"Oouugghhtt". Aku pun ikut mendesah saat kemaluan dia tersentuh oleh penis ku.
Kami terdiam sesaat, mata kami saling menatap dalam kegelapan, kami berdua sempat kaget dengan kejadian ini dan berusaha untuk saling melepaskan diri.
Pikiran ku dan gerakan tubuh ku seakan tidak saling seiya sekata, pikiran ini mau menolak tetapi tubuh ku malah ingin merasakan nya. Begitupun juga dengan bu marissa yang saat itu berada diatas tubuh ku.
Tanpa sadar siapa yang memulai bibir kami berdua sudah saling mendekat dan...
CUUUUPPPP...
Kedua bibir kami sudah saling bersatu, awal nya hanya ketemu bibir, lama kelamaan mulut sudah saling membuka untuk memberi dan menerima ciuman.
Ciuman kami berdua semakin panas dan bergairah, kami sudah saling menjulur kan lidah satu sama lain tanpa ada lagi keraguan terhanyut oleh gairah nafsu kami masing-masing yang sudah meningkat.
Aku segera membalikkan tubuh nya, sekarang posisi nya berada dibawah tubuh ku yang lumayan kekar.
"Aaarrgghhh".
Desah bu marissa saat aku dengan buas mencium leher nya nafsu ku sudah sulit ku kendalikan lagi saat aku mencium bau tubuh nya yang wangi sehabis mandi.
Bu marissa mendongakkan kepala nya saat leher nya kutelusuri dengan jilatan lidah ku, bau tubuh nya yang wangi dan kemulusan kulit nya membuat aku semakin ingin menggauli nya saat itu.
"Ooohhh....Aaakkkhhh....".
Lenguhan dan desahan bu marissa semakin jelas dan keras dia pun sama seperti ku sudah lupa dan hanyut dalam badai nafsu yang tinggi.
Penis ku sudah sangat keras dan tegang maksimal, sementara di bawah kurasakan vagina nya sudah banjir dan lembab, tanpa mau menunggu lama-lama lagi aku menuntun penis ku, kugesek-gesekkan terlebih dahulu di bibir vagina nya yang sedikit tembem dan bersih tanpa bulu.
"AAAWWW".
Jerit bu marissa saat penis ku sudah masuk ke tubuh nya dan menyisakan hanya 1/4 batangnya yang belum tertanam seluruh nya di dalam kemaluan nya.
"AARRGGHH".
Erang ku hampir bersamaan dengan bu marissa, saat awal terjadi nya penetrasi, aku merasakan rapat nya vagina bu marissa yang walau sudah bersuami tetapi legit dan rapat seperti perawan.
Aku mendiamkan sesaat penis ku yang sudah masuk ke tubuh bu marissa, sembari mengambil nafas sebentar untuk kami berdua bernafas dan juga agar dia bisa beradaptasi dengan penis ku yang berukuran 18cm diameter 3cm yang tegangnya. seperti tonggak.
"Uuhhh, aakkhh".
Desah nya sambil menggeliatkan tubuh nya seperti ingin menyambut ku lebih dalam.
Cairan nya sudah semakin banyak membuat aku lebih bebas bergerak memompa penis ku. Pompaan ku awal nya sedikit pelan untuk melihat reaksi tubuh nya.
Bu marissa sudah bisa menikmati persetubuhan ini, dia pun ikut mengimbangi nya dibawah ia menggerakkan pantat nya untuk menyambut penis ku biar masuk lebih dalam lagi.
Bahkan sekarang bu marissa meminta aku untuk mempercepat genjotan penis ku di tubuh nya dia memutar pantat nya membuat penisku seperti sedang di emut oleh vagina nya.
Deru nafas kami saling memburu, degub jantung semakin kencang, dan orgasme kami berdua pun sudah dekat di ujung penantian.
"Aaarrrggghhhh, Bu marissa aku..mau.....keluuuuaaaarrrrr.....
Teriak ku memberitahukan pada nya bahwa aku sudah mendekati orgasme ku.
"Iya pak herry, terus....akkhhh...Nikmat nya....".
Rancau bu marissa saat ia merasakan sodokan penis ku yang semakjn cepat.
" Pak herry...Rissa juga mau keluaaaarrrrr....Terusss...yang kencang.... Aaaarrrggghhh...".
Suara rintihan kenikmatan bu marissa yang keras dan nyaring tanpa ia sadari.
"Aku sudah ngga kuat lagi bu....." aku keluaaaarrrrr.... aaaarrrggggghhhh".
CROOOTTT.....CROOOOOTTTT....CROOOTTT....CROOOTTT...
"Aaaarrrrgggghhhh, aku juga keluaarrrr pak".
SEEERRRR.....SEEERRRR...SEEERRRR....
Aku mengatur nafas ku yang memburu sambil mengelus rambut nya yang hitam,
kami berdua saling memberi senyum.
"Pak kok kita bisa kayak gini", bisik nya di telinga ku.
"Ini mungkin takdir buat kita bersama, apa ibu menikmati nya". balas membisiki nya.
"Iya, pak... suami ku cepat keluar sebelum aku sampe, makasih". Bisik nya.
"Iya bu marissa sayang, boleh aku panggil kamu rissa aja, biar kita makin mesra, jujur aku sudah lama suka kamu tetapi tidak berani karena kamu sudah punya suami".
"Boleh mas herry, sekarang aku sudah jatuh dalam pelukan mu, kita jalani aja semua ini".
"Yuk kita ke kamar mu sayang, nanti keburu ada yang lihat". bisik ku.
"Lemas aku mas, boleh aku minta..." dia membisiki ku sambil memasang muka manja nya.
"Hehehehe..." Aku tertawa kecil mendengar permintaan nya tersebut.
Aku segera membopong nya ke kamar setelah sebelum nya terlebih dahulu melilitkan handuk ke tubuh polos nya, tetapi sebelum kami sampai ke kamar nya.
Tiba-tiba pintu depan asrama ada yang membuka dari luar.
Ceklek......
Lanjutan nya dibawah.
Terakhir diubah: