Julia Dwi Anggraeni (Julia)
PART 21
Minggu, September 2005 di kamar mess no.100....
Pov Julia
Jam 4.30 wib, aku terbangun dalam pelukan lelaki yang ku kagumi, ku pandangi wajah nya yang menurut ku manis dan sekaligus meruntuhkan hati ku jika dekat dengan nya, teringat sore kemaren saat ia dengan buas menggauli ku tanpa kesadaran nya, dan setelah sadar ia dengan gentle nya mengakui kesalahan nya walau itu bukan lah keinginan dari nya semua terjadi karena rencana ku sendiri untuk menjebak dan mengikat nya dalam pelukan ku.
Setelah melakukan untuk yang kedua kali nya dalam keadaan ia sadar, aku baru menikmati semua persetubuhan yang kami lakukan bahkan ia memperlakukan ku dengan lembut, mendahulukan ku untuk mendapatkan orgasme yang ku inginkan, memperlakukan ku laksana ratu bagi nya, yang membuat aku jatuh cinta dia bisa membuat aku multi orgasme.
"Aku harus jujur pada nya, terserah keputusan nya nanti aku terima dengan lapang dada", celoteh ku dalam hati.
Aku cium kening nya dan ku pandangi wajah nya lalu tangan ku mengelus pipi nya, selintas ada bayangan tina dan kak ronald hadir, mereka berdua kecewa, sedih bahkan marah karena kami telah menyakiti mereka berdua.
Beberapa saat kemudian pak hadi bergeliat dan membuka mata nya, ia tersenyum melihat ku, jarak wajah kami sangat dekat bahkan hembusan nafas nya terasa sampai ke hidung ku.
"Pagi dik julia", sapa nya pada ku.
"Pagi mas", jawab ku singkat.
"Sudah subuh mas, kamu mandi dan sholat lah, nanti setelah itu ada yang ingin adik omongin sama mas hadi".
"Iya dik, mas balik dulu ke kamar, mandi junub sekalian sholat subuh, nanti kita makan di luar saja ya". Ucap nya sambil ia mencium bibir ku sebentar dan beranjak memakai pakaian nya kembali.
"Mas, nanti bangunin adik ya mas, lemas dan capek gara-gara mas juga", ucap ku meminta nya membangunkan ku nanti.
"Ok dik, nanti jam 8 mas bangunin, tidur aja lagi", ucap nya sambil menutupi tubuh ku dengan selimut yang ada di ranjang ku.
Setelah ia melangkah keluar kamar ku dan hanya menutup rapat pintu kamar, aku terlelap tidur.
.
.
.
Aku merasa ada yang mengelus rambut ku dengan lembut, beberapa kali ia mengecup kening ku dan saat aku membuka mata sosok lelaki yang gagah telah rapi dengan pakaian santai nya.
"Dik, sudah jam 8.30 pagi nih, mandi biar segar kamu nya, mas mau ajak kamu makan di luar", ucap mas hadi saat ia membangunkan ku.
"Sini mas, peluk adik", ucap ku manja sambil merentangkan kedua tangan ku untuk memeluk nya.
"Manja juga kamu dik", ucap nya lalu memeluk ku.
"Udah ah....! Nanti kita ngga jadi pergi nih", ucap mas hadi mengingatkan ku.
"Mau ikut mandi nggak", goda ku sambil mengedipkan mata.
"Nggak mas sudah mandi dik".
"Hahahahah.....! Lucu lihat kamu gitu mas, yaudah tunggu adik beres mandi mas kesini lagi".
"Lah malah diusir mas nya", ucap nya singkat.
"Abis nya mas sih diajakin mandi bareng ngga mau". goda ku sambil meliukan tubuh bugil ku biar mas hadi naik kembali.
"Kamu bisa aja, tanggung jawab nih bikin mas naik", ucap mas hadi sambil melepaskan pakaian nya hingga bugil kemudian ia menggendong ku ke kamar mandi di dalam kamar ku.
"Hahaha....!", tawa ku puas bisa membuat ia terangsang kembali.
Setelah berada di kamar mandi, pelan-pelan tubuh ku di turunkan nya, lalu ia membelai pipi ku dengan tatapan mata yang menyiratkan rasa sayang pada kekasih nya, hening, diam dan hanya saling menatap dengan penuh kekaguman, beberapa saat kemudian ia mulai memajukan bibir nya kearah kening.
Aku memejamkan mata meresapi apa yang dilakukan nya barusan, cara ia memperlakukan ku dengan lembut terlihat bahwa mas hadi seorang lelaki romantis, dan dapat memberikan kenyamanan bagi para di sekitar nya.
"Bibir mu sangat menggoda dik, boleh mas mencicipi nya!".
Aku mengangguk memberi nya ijin untuk mencium bibir ku, sengaja aku memejamkan mata ku, ingin menyerahkan tubuh dan hati ku sepenuh nya untuk ia nikmati.
Ia angkat dagu ku keatas, kemudian bibir nya dengan lembut mulai menempel di bibir ku, perlahan ia mulai mengecup kecil bibir ku dan mulai memaksa bibir ku makin membuka, bibir ku menyambut stimulasi gerakan bibir dan lidah nya yang lincah menari-nari menggelitik ruang mulut ku, aroma wangi mint dari pasta gigi yang dipakai nya sedikit banyak menggugah nafsu ku.
"Mas, julia sayang kamu", ucap ku saat ciuman kami terhenti karena kehabisan nafas.
"Kita salah dik sudah khianati pasangan kita masing-masing, kita jalani saja gimana nanti ke depan nya".
"Tapi mas, hiks...hiks...hiks...JULIA".
Aku seketika menangis di satu sisi aku mencintai mas hadi, namun di sisi lain aku terikat komitmen pacaran dengan kak ronald yang merenggut kegadisan ku dengan cara yang licik.
"Sayang, jangan nangis ya". Mas hadi mengusap air mata ku dengan buku jari tangan nya dan ia memeluk ku dengan pelukan hangat sebagai lelaki yang mungkin menganggap ku sebagai adik nya.
"Mas, selama di bogor ini kamu milik jul, begitu pun jul milik mas".
"Iya julia sayang, mas milik kamu selama di bogor".
"Mas hadi, akan ku buktikan bahwa julia lebih jago dalam memuaskan kamu dibandingkan tina kekasih mu", gumam ku dalam hati.
Aku kemudian jongkok di depan penis nya yang mulai bangkit dari tidur nya, ku elus dan ku ciumin sebentar, "dik, kak julia akan bikin kamu puas dengan sepongan mulut kakak, kita buktikan siapa yang lebih jago bikin adik puas kak julia apa kak tina", ujar ku menggoyang-goyang kan penis nya seolah mengajak nya bicara.
"Hahahaha....", tawa hadi melihat tingkah ku yang mengajak bicara penis nya.
Aku menjadi bergairah seakan tertantang untuk membuat mas hadi ngecrot di mulut ku, tangan ku mulai bekerja menaik turunkan penis mas hadi dengan ritme sedang, sementara mulut ku sudah tepat berada di depan penis nya dan kemudian langsung ku oral dengan semua kemampuan yang ku miliki baik bersama kak ronald atau saat kami sering mengikuti acara pesta orgy dan sex party lain nya.
Gk..gk...gk.. bunyi dan suara mulut ku yang bercampur liur dan ludah dengan penis nya yang ku masukkan hingga ke tenggorokan.
"Aaahhhh....", enak jul... terus masukkan hingga ke tenggorokan kamu", ceracau mas hadi saat aku mulai melakukan oral sex dengan deepthroath.
Gk...gk...gk... Ku tahan selama mungkin penis mas hadi di tenggorokan ku hingga beberapa detik kemudian ku keluarkan lagi karena kehabisan oksigen.
"Enak sayang sepongan kamu, mas suka...terus sayang mas dikit lagi keluaarrrrrr".
Mas hadi malah menahan kepala ku yang hendak kutarik keluar karena kehabisan nafas.
Aku sambil memukul-mukul dada nya minta dilepasin mulut ku dari batang penis nya, badan ku meronta-ronta ingin melepaskan diri dari nya, dan ia baru menyadari nya kemudian dengan cepat melepaskan tangan nya pada kepala ku.
Hoeekkk....Hoeekkk....Gggoak....Uhuk...Uhukk..Uhuk...
Aku serasa mual dan mau muntah setelah lepas dari penis nya, seketika aku terbatuk-batuk, sambil mengatur nafas dan menarik nafas serta membuang nya dengan teratur akhir nya aku lega rasa nya.
"Jahat kamu mas, tega kamu....Hikzz...Hikzz...Hikzz...", ucap ku sesegukan menangis meninggalkan diri nya yang tertegun bengong di kamar mandi.
Ku banting pintu kamar mandi, aku kecewa dan marah dengan perlakuan mas hadi barusan, yang tanpa sadar bisa membuat ku mati kehabisan nafas.
Ku hempaskan tubuh ku di ranjang, bayangan trauma menghampiri ku kembali, "kenapa semua laki-laki mau enak nya sendiri, kukira mas hadi lelaki lembut yang tidak akan berbuat kasar", gerutu ku dalam hati sambil membenamkan muka ku di bantal.
Mas hadi yang sedari tadi bengong ternyata sudah berada di sisi ranjang, ia mengelus rambut ku mencoba untuk menenangkan hati ku yang sedang marah atas perbuatan iseng nya barusan.
"Dik julia sayang, mas minta maaf, tadi mas reflek karena akan sampe, tolong maafin mas", ucap nya yang merasa bersalah telab membuat ku kecewa sama diri nya.
"Dik sekali lagi mas minta maaf, jangan kamu buat mas merasa bersalah, jujur awal nya mas menganggap kamu itu seperti adik mas sama seperti cintya, mala, lidya, dan rahma. Tapi apa yang telah mas lakukan pada mu, melebihi batas antara kakak dengan adik nya, tolong maafin mas", ucap mas hadi memeluk ku memohon agar aku memaafkan nya.
Hikzz...Hikzz...Hikzz...
"Mas hadi", aku memeluk tubuh nya dan meminta ia duduk di kasur lalu aku merebahkan tubuh ku di dada nya.
"Dik kamu mau maafin mas!", ucap nya tulus meminta maaf atas kesalahan yang membuat aku menangis.
"Iya mas julia maafin mas, tapi bukan itu yang membuat julia menangis tadi", ucap ku membelai dan mengelus dada bidang nya.
"Mas, julia akan menceritakan tentang keluarga julia, jujur mas julia merasa nyaman dekat kamu, kedekatan seperti ini yang tidak pernah aku dapatin dari orang-orang terdekat ku, papa dan mama hanya memikirkan urusan mereka, hanya mikir duit, duit dan duit. Kakak perempuan ku sama dia malah lebih parah dan rusak dari ku, sex bebas sudah jadi tradisi hidup nya, drugs narkoba, minum-minuman keras sudah jadi hal biasa buat nya, dan terakhir aku mendengar kabar dia bersama genk nya di grebeg oleh BNN (Badan Narkotika Nasional), kakak perempuan ku yang bernama Tessa Eka Anggraeni (Tessa) termasuk yang terjaring dalam penggrebekan tersebut, dari barang bukti terdapat 100 gram sabu beserta bom atau alat isap nya dan 6 orang terdiri dari 3 orang lelaki dan 3 orang perempuan, semua itu mama yang menceritakan kronologis nya 6 bulan lalu, dan sekarang kakak ku sedang menjalani rehabilitasi pecandu narkoba selama 1 tahun di daerah tasikmalaya".
"Mas, apa mas masih mau menerima julia jika julia ceritakan siapa julia sebenar nya?".
"Dik, walaupun mas belum sepenuh nya mencintai kamu, tapi mas janji akan selalu menjaga dan melindungi mu sebelum nanti nya kamu mendapatkan lelaki yang tepat mendampingi kamu, jujur dik apa yang sudah kita lakukan bukan lagi sebatas teman kita sudah melakukan hubungan layak nya suami istri, tak pantas rasa nya jika mas mencampakkan kamu begitu saja". Ucap mas hadi menjawab apa yang ku tanyakan barusan.
"Dan percaya lah mas orang yang menepati janji, jika kamu hamil dari benih mas, mas akan bertanggung jawab menikahi mu". Ucap nya dengan penuh keyakinan sehingga aku makin memeluk nya semakin erat.
"Mas, julia minta maaf sama mas terutama sama tina, kejadian kemaren sebetul nya itu bukan kesalahan mas, karena julia telah mencampurkan obat perangsang di minuman mas saat di taman matahari, dan juga di botol minuman mas yang mas tinggalkan di mobil tempo hari, aku tau mas pasti marah, kecewa, benci atau bahkan bisa menjauhi ku, julia tau konsekuensi nya menceritakan ini pada mas, tapi apapun keputusan mas hadi julia akan menerima nya walaupun nanti nya mas membenci dan menjauhi julia sekalipun. Julia merencanakan semua ini karena dendam, dendam pada kak ronald yang mengambil kesucian ku dengan licik saat aku masih lugu dan polos belum mengenal lelaki dan niat jahat nya. Kak ronald bekerja sama dengan sahabat ku sendiri gaby, untuk mengikat ku menjadi kekasih nya dengan cara memperawani ku dengan memberi obat perangsang di minuman ku, kejadian nya itu 4 tahun lalu mas saat aku baru masuk SMA. Setelah kejadian tersebut aku mengalami depresi, aku banyak melamun di kelas, menyendiri dan menghindar setiap ada lelaki yang mendekati ku, banyak diam, serta lebih banyak mengurung diri di kamar setelah pulang sekolah, hampir selama 1 bulan aku menahan semua beban di hati hingga suatu ketika aku mendapat perlakuan kasar dari pria teman kelas ku, aku menjerit histeris seperti orang gila, berteriak, menyebut bajingan kak ronald dihadapan semua teman ku termasuk menunjuk muka gaby sahabat ku, hingga aku dibawa ke ruang kepala sekolah dan beberapa saat orang tua ku datang menjemput ku bingung dengan kelakuan ku yang di luar akal sehat".
Aku menghela nafas, mengatur emosi ku, mas hadi mengelus rambut ku," dik, ceritakan saja semua nya biar beban mu plong, luapan emosi mu, mas ada disamping mu jangan takut julia sayang".
"Julia lanjutin lagi ya mas cerita nya, lalu bokap julia bawa julia ke psikiater, dari psikiater yang bernama Heryadi dari ciri-ciri ku, aku saat itu mengalami trauma yang menurut istilah ilmu psikologi adalah PTSD "Post Traumatic Stress Disorder" adalah suatu sindrom kecemasan, labilitas, autonomik, ketidakrentanan emosional dan kilas balik dari pengalaman yang amat pedih itu setelah stress fisik maupun emosional yang melampuai batas ketahanan orang biasa".
"Jadi kamu mengalami ini semua sendirian saat itu dik, mas faham kenapa kamu nekat melakukan semua ini pada mas, pertama kamu ingin membalas dendam pada ronald yang membuat kamu jadi mengalami trauma seperti ini dengan menjebak mas seperti yang pernah ronald lakukan pada mamu dulu". Ucap mas hadi memotong cerita ku.
"Awal nya iya mas, julia berniat seperti itu cuma ingin membalaskan rasa sakit ini, ingin lepas dari hidup nya ronald tetapi tidak tau cara nya, dan setelah melihat kalian pacaran (mas sama tina) trauma itu timbul semakin besar untuk merebut kamu dari tina dan melakukan sama persis seperti yang dilakukan ronald, kalo mas ngga percaya handy cam itu bukti nya, mas memperkosa ku dengan tanpa mas sadari tujuan ku sebenar nya ingin memperlihatkan video ini pada ronald supaya ia mau melepaskan diri ku dari bayang-bayang nya, makin ia membenci ku maka akan berkurang trauma yang kurasakan mas, itu sering ku lakukan dulu, sengaja ciuman di depan dia dengan lelaki yang tak ku kenal hanya untuk membuat dia marah tapi yang aneh nya malah dia seperti menyukai bahkan terangsang melihat diri ku nakal di depan nya. Bahkan pernah aku dengan nekat mengajak ia (kak ronald) dalam acara sex party berganti-ganti pasangan, dan melakukan ml di depan wajah nya malah dia semakin semangat main dengan partner sex nya".
"Ternyata pengalama sex kamu lebih gila ya jul, emang gimana yang kamu rasakan setelah melakukan swinger sex dalam party sex itu dik?", tanya mas hadi kaget mendengar kebinalan di usia muda ku mengenai sex.
"Julia justru bukan menikmati nya malah semakin merasa terhina dan makin tertekan secara psikis, memang kepuasan bercinta saat itu julia rasakan tetapi setelah nya aku malah kembali ke trauma ku, selama beberapa tahun julia tetap berkonsultasi pada psikiater heryadi gimana meminimalisasi trauma julia yang sampai saat ini belum bisa sembuh 100%, pesan nya hanya sabar dan jangan mendendam tetapi itu sulit julia lakukan mas, bayangan-bayangan buruk itu hadir setiap malam saat julia tidur, tapi entah kenapa tadi malam tina begitu pulas tidur nya di dekapan mas hadi, mimpi-mimpi buruk julia di perkosa hilang".
Lanjutan nya dibawah.......