Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Trix!

Bimabet
Part 58
The Puppet Master
By: Trickst∆r


[/I]


Ada perasaan dingin yang merambati pembuluh darah ketika membayangkan orang-orang yang berniat menyebarkan identitas aslimu digorok satu persatu. Persenyawaan mengerikan antara rasa senang dan takut yang membuat sudut bibirmu tertarik ke atas dalam senyum yang lebih dingin dari tebing-tebing batu Karpathia.

Matamu terpaku pada siaran warta berita di layar kaca. Seorang PSK ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Kaki dan tangan terikat. Mulut disumpal kaus kaki. Leher dijerat kabel. Tapi saya rasa itu balasan yang setimpal. Bukankah orang itu yang diam-diam mengancammu dua tahun lalu sehingga kamu berhenti menulis? Orang itu pernah membuat akun palsu dengan namamu. Tapi tak ada yang tahu. Bahkan Jo. Kamu hanya tersenyum dan berpura-pura semua baik-baik saja. Termasuk ketika orang itu mengerjai borang penelitian yang sudah kau siapkan secara sungguh-sungguh. Jangan kau pura-pura lupa. Betapa tiap malam kamu membayangkan untuk menggorok lehernya diam-diam.

Beginikah rasanya?” bibirmu akhirnya bersuara.

Sejak permulaan sejarah, penulis cuma bisa merekonstruksi kenyataan ke dalam fiksi. Tapi bagaimana jika kita bisa merekonstruksi fiksi ke dalam kenyataan. Membuat satu mahakarya dengan manusia-manusia asli sebagai pemerannya, di mana darah adalah darah dan nyawa orang-orang seperti Ratu tidak lebih berharga dari tokoh-tokoh yang bisa kita bunuh dalam satu kalimat… Jangan pura-pura… Saya kira kamu sudah tahu bagaimana rasanya….

Kamu hanya menjawab dengan senyum dingin yang terpantul di atas permukaan kaca. Lalu kamu berdiri, berjalan menghadapi ambang jendela. Di bawahmu menghampar lanskap kota tua yang hanya terbungkus dalam dua warna. Mendung dan matahari yang mulai condong ke barat perlahan menggelapkan cakrawala. Sesekali terdengar gemuruh mengikuti kilatan-kilatan keunguan menyerupai pembuluh darah di ketinggian. Saya tahu, kamu sebenarnya tergoda untuk melompat. Tapi kamu memiliki tugas suci yang harus ditebus.

“Ratu… dan sekarang Miss Flo…,” ucapmu dingin. Uap nafasmu berhembus sesekali, membentuk lapisan embun di atas kaca film yang dingin.

Sekarang, siapa berikutnya? Nanas? Jo? Iko?

Kamu terdiam lama. Memandangi titik-titik hujan yang berlomba menuruni permukaan kaca jendela.

Saya pikir kamu yang meminta saya membunuh mereka semua. Tapi sebenarnya jauh di lubuk hatimu, kamu menginginkan yang sebaliknya. Saya tahu. Karena matamu terlihat ragu.

Kamu memang tidak pernah menyukai Nanas dan Iko. Tapi Jo? Flo? Sampai dua bulan lalu kamu bahkan tidak membayangkan sampai hati untuk membenci keduanya.

They deserve it, suara batinmu kembali terdengar memberi pembenaran. Manusia menumpahkan darah sesamanya sejak awal mula. Apa balasan yang lebih pantas bagi pengkhiatan selain kematian?

Flo selalu berusaha menikammu dari belakang. Merebut Jo. Bersekongkol dengan Nanas dan A-J untuk mempermalukanmu dalam ajang Summit War. Belum cukup itu, dia berusaha memperalat Ratu untuk ikut menyebarkan identitas aslimu. Padahal kamu pernah menganggap dia lebih dari saudara. Dan Jo. Jangan kau pura-pura lupa. Pangeran Negeri Impian yang kau puja-puja meninggalkanmu demi lonte yang jenazahnya bahkan tak layak disembahyangi.

(Hujan turun semakin deras. Disusul suara batin yang terdengar semakin jelas.)

Inikah yang kamu inginkan, Starla?

Diam…,” kamu berkata lirih.

Kenapa kamu menyuruh saya diam?

Tolong, diam…

Saya tidak mengerti.

“Saya mohon…”

Bukankah kamu yang menciptakan saya?

Tolong keluar dari kepala saya…
 
Terakhir diubah:
Part 58
The Shadow Chaser
by: R.M Distrodiningrat



“I-ini b-bohong k-kan...,” bibir Nanas gemetar hebat waktu melihat breaking news di salah satu stasiun televisi swasta di layar kaca. Pembawa berita membacakan warta tentang kematian seorang PSK kelas atas yang ditemukan tak bernyawa dalam kamar kostnya di Jogja. Telanjang bulat dengan tangan dan kaki terikat. Penyebab kematian diperkirakan karena pukulan benda tumpul di kepala. Inisial korban tampak di layar, tapi kami semua langsung tahu itu adalah pemilik akun Ratu Drama.

“PUAS ELU, NAS!!! INI YANG MAU ELU CARI, HAH!!! TAIK LAH REVOLUSI APALAH TAIK ANJING SEMUA!!!” jerit Iko emosi lalu nendang kursi di ruang tengah sampai terbalik. Beberapa pembantu Nanas tergopoh panik, tapi langsung disuruh keluar lagi oleh Nanas yang tangisannya makin histeris.

Wanita karir bertubuh montok itu cuma bisa nangis sesengukan sambil meluk lututnya. “T-tapi... gue... kan nggak tahu... kalau jadinya... kaya gini....”

Aku juga sama sekali tidak menduga kalau semuanya bisa berakhir seperti ini. Awalnya ini hanya pertikaian antar member biasa. Saling senggol yang lumrah terjadi di setiap komunitas online. Saling sindir di thread. Mengerahkan kloningan untuk saling serang. Aku akui Trix bisa jadi memang manipulatif, tapi kalau sampai hilang menghilangkan nyawa?

Ponselku bergetar. Beberapa notifikasi whats app masuk dari grup regional Jogja. Kebanyakan panik dan mau tiarap untuk sementara waktu. Terutama member-member yang dikenal punya hubungan dekat dengan Ratu. Aku menghela nafas prihatin. Sepertinya gathering akbar lagi-lagi akan ditunda untuk sementara waktu.

“Bokapnya Starla orang penting,” aku berkata. “Kamu tahu?”

Nanas mengangguk.

“Orang ‘gede’ yang melindungi bisnis-bisnis kotor di Jakarta,” Iko menambahi. “Dia orang pertama yang kita lobi agar forum kita bisa beroperasi sampai saat ini...,” anak itu menarik nafas panjang di antara dadanya yang gemetar menahan emosi jiwa.

“Elu tahu, Nas?! Dari awal gue udah tahu identitasnya Trix! Dari awal gue udah tahu iblis manja macam apa orang itu! Dari dulu gue udah kepengen ngehancurin manusia yang satu itu!!! Tapi gue cuma bisa diem! Gue ngalah demi komunitas kita!!!” jerit Iko kalap.

“Dan elu masih kepikiran mau nyebarin identitas realnya Trix?” aku menaikkan alis, tak habis pikir dengan jalan pikiran orang-orang picik tapi bodoh seperti Nanas.

Nanas menangis tersedan. “T-tapi, kan... ini semua bukan ide gue....”

“Halah! Nggak usah ngeles! Taik anjing lah, lu...” Iko melengos kesal setelah meludah sekali ketika Nanas masih mencoba menimpakan kesalahan pada orang lain.

“Udah, lah... ko... elu jangan bikin kondisi tambah ribet..,” aku memegang bahu Iko tapi cepat ditepisnnya.

“Tsk...” Gusar, anak itu berjelan ke sana-kemari dengan ponsel yang tak bisa berhenti berdering. Posisinya sebagai sesepuh regional Jogja membuat Iko menjadi orang yang paling banyak dihubungi, padahal Iko sepertinya sedang berusaha menelpon Flo. Iko mendengus kesal, lalu menghempaskan pantatnya di atas sofa.

Aku menepuk pundak Nanas lembut. “Sekarang jujur sama gue. Selain Ratu dan kalian berdua, siapa lagi yang tahu masalah ini?”

Nanas masih gemetar sesengukan menerima gelas dari tanganku “Maapin gue, Jo... gue juga nggak tahu bakal kaya gini jadinya...”

“Bangsat...,” desis Iko dari arah ruang tamu.

“Kenapa lagi?”

“Flo nggak bisa dihubungin,” jawab Iko dengan ponsel di telinganya.

“Coba lagi, mungkin lagi sibuk teleponnya,” sahutku menenangkan. Meski dalam hati aku ikut khawatir juga. Karena sepeninggal Ratu, mungkin cuma tinggal aku, Iko, Nanas, dan Flo saja yang tahu identitas asli seorang Trickst∆r. Meiji dan anak-anak Valhalla mungkin tahu juga. Satu orang sudah berhasil dilenyapkan dan tidak mungkin orang-orang berikutnya menyusul.

“Nas, kamu tahu Flo ada di mana?”

“Di Jogja...,” sahut Nanas lemah. “Nyari Ratu....”

“Haaah?” jeritku dan Iko bersamaan.

“Bangsat lu, Nas! Kenapa enggak cerita dari tadi!!!” kalap Iko sambil terus berusaha menghubungi nomor Flo.

“Ya gue mau cerita tapi elunya marah-marah mulu ke gue...”

“Aaaaah, diem lu!” umpat Iko kesal lalu menempelkan ponsel di telinga.

“Diangkat?” tanyaku.

Iko menggeleng putus asa.
 
Terakhir diubah:
Part 60
Hunted and The Hunter
by: Floral_Fleur





Hu-uh! Nie hape pake acara konslet lagi! Batin gue sebel. Bego banget sih elu, Flo! Pake acara hujan-hujanan segala! Udah tahu hape enggak anti air! batin gue lagi sambil ngocok-ngocok hape yang cuma tinggal layar doang. Sementara di depan gue makin rame sama orang yang mencoba merapat ke TKP.

Gue cuma mencoba membaur dengan keramaian, berusaha sebisanya buat enggak menarik perhatian. Gue nggak mau ditanya-tanyain sama polisi gara-gara dianggap berkaitan dengan kasus ini.

Geledek gede kedengeran di langit kota Jogja. Hujan turun yang turun makin deres aja waktu jenazah itu diangkat dengan tandu di antara kerumunan yang semakin menyemut. Dari balik bahu orang-orang yang berkermumun gue bisa reporter stasiun tv swasta sedang mewawancarai ibu kost tentang PSK kelas atas yang ditemukan tak bernyawa dalam kamar kostnya. Seorang pria hidung belang diduga sebagai tersangka. Meski gue tahu ada yang lebih gede daripada itu.

Gimana bisa satu-satunya orang yang tahu identitas aslinya Trix malah sekarang terbujur kaku di dalam mobil ambulans? Gue langsung tahu ada yang nggak beres meski gue nggak pernah berbakat jadi detektif Kindaichi.

“Trix...” desis gue nggak percaya. Gue nggak percaya aja kalau Trix sampe hati ngelakuin semua ini... Pura-pura jadi korban di forum dan memfitnah Iko demi ngedapetin Jo itu lain soal, tapi buat ngilangin nyawa orang yang tahu identitas aslinya? Bahkan buat orang kaya Trix... gue nggak yakin aja kalau dia bisa tega ngehabisin satu persatu orang yang tahu identitasnya....

Petir berkilat sekali lagi. Kali ini cukup gede untuk bikin jendela kost-kostan itu bergetar. Kalau begitu itu artinya orang-orang yag tahu identitasnya Trix bisa saja jadi korban selanjutnya! Termasuk gue, Nanas, Iko... dan... Jo!

Gue langsung coba hubungin Nanas, tapi hape gue kan lagi konslet! Huaaaah gimana, nih?!! Buru-buru gue bilang ke abang taksi yang masih nungguin gue di depan gang, minta dianterin ke hotel melati di bilangan jalan Gowokan Lor yang udah gue booking sehari sebelumnya pake Traveloka.

Berada dalam situasi thriller macam film ‘I Know What You Did in Semprot’ bikin gue paranoid sendiri. Berkali-kali gue perhatiin muka abang taksinya yang emang dari lahirnya udah serem, sambil jaga-jaga pegang tusuk gigi yang gue dapet di pesawat tadi kalau seandainya abang taksinya menggila.

Terus gue ngerasa ada motor di belakang kami yang entah kenapa dari depan gang kost-nya Ratu terus aja ngikutin taksi gue. Terus ada abang-abang becak yang ngelihatin gue. Banci di perempatan yang kaya mau nyolok gue pakai kecrek-kecrek. Bukan nggak mungkin salah satunya adalah assasin Faceless Man yang dikirim biang kerok buat ngematiin gue!

Hari sudah malem waktu gue sampe di tujuan. Hujan yang turun sejak siang kayanya masih belum kepengen berhenti malah yang ada langit kayanya makin bocor aja. Abang taksinya cuma bisa nganter sampe depan gang soalnya mobilnya nggak muat masuk. Selokan di gang sempit banjir gede dan berkali-kali gue kejeblos ke dalem lubang yang kelihatan. Sampe akhirnya gue sampe di depan hotelnya. Duuuuuh, gini nih gara-gara mau ngirit malah dapet hotel geje kaya gini. Gedungnya udah tua. Bangunan Belanda. Lebih serem dari hotelnya Norman Bates di film Psycho.

Baju gue basah kuyup kaya orang baru gila waktu gue sampe meja resepsionis. Untungnya mbak-mbaknya normal bukan model-model cowok mata satu di film-film horor. Kamarnya juga bagus banget kalau dibandingin sama tampilan luarnya (mungkin guenya aja yang parno kali, ya). Ada springbed baru. TV LCD, telepon, water heater+teh celup gratisan, hairdryer. Kata mbaknya WIFI dan air panasnya juga jalan.

Yauda hal pertama yang gue lakuin sementara hape gue dikeringin pake hairdryer adalah nelepon Iko pakai telepon kamar. Seperti yang gue duga, dia langsung kalap ngomelin-ngomel kaya emak gue habis makan sambel satu kilo.

“Flo, kamu nggak apa-apa, kan? Pokoknya apapun yang terjadi jangan keluar dari kamar hotel! Jangan percaya sama siapapun? Ngerti?!” terus dia mulai ngomel lagi. Tapi dari nada suaranya gue tahu, dia khawatir banget sama gue.

“Lagian ngapain juga kamu ke Jogja? Nggak usah sok jagoan, lah! Ini lebih gede dari yang kamu tahu...”

“Sorry, Ko... aku juga nggak tahu kalau jadinya bisa kaya gini...,” kata gue beneran nyesal sampai mata gue berkaca-kaca.

“Jangan kasih tahu lokasi kamu sama siapa-siapa.... Kami usahain balik ke Jogja pakai final flight malam ini, tapi kalau nggak keburu besok naik first flight baru sampai Jogja.

“Hati-hati, ya...,” kata Iko.

“Kamu juga...,” bisik gue sambil mengusap air mata yang tahu-tahu aja meleleh nggak tahu kenapa. Gue ngerasanya gue nggak bakalan bisa ketemu lagi dengan orang yang paling sayang sama gue itu.

Gue rebahan di atas kasur sampe akhirnya tangis gue mereda. Mata gue sembab. Badan gue menggigil karena takut dan kedinginan. Berada dalam posisi tokoh utama film thriller, bikin gue lupa kalau baju gue basah kuyup gara-gara ujan-ujanan. Buru-buru gue lepas baju dan masuk ke bawah shower.

Air hangat yang mengucur deras dari shower nggak bisa menghilangkan rasa mengigil dan pikiran-pikiran horor di otak gue. Ngeri juga ngebayangin orang yang tahu identitas aslinya Trix bakal dimatiin satu-satu macam film thriller konspirasi politik. Duh, mana gue lagi mandi lagi! Di film-film horor kan banyak tuh yang korbannya dimatiin pas lagi mandi! gue jadi parno sendiri. Aduuuuuuh... tadi gue udah udah ngunci pintu belum ya!! batin gue makin panik. Karena pas gue mikir gitu kedengeran suara kelotak-kelotak dari luar jendela.

“WOY SAPA TU!!! SITU SETAN APA ORANG!!!” jerit gue memberanikan diri sambil mengambil tusuk gigi sebagai alat membela diri. Masih bugil gak sempet handukan lagi gue ngintip-ngintip ke arah jendela. Nggak ada siapa-siapa. Kordennya masih ketutup. Gue beraniin mendekat buat mastiin jendelanya udah dikunci atau belum. Gue intip-intip ke luar jendela yang menghadap halaman samping. Gelap. Nggak kelihatan apa-apa selain bayang-bayang pohon dan barang-barang bekas yang ditumpuk. Tapi pas gue ngecek selot kuncinya, eh, ternyata nggak bisa ditutup! Hu-uh! Praha nih hotel!

Akhirnya buat hilangin rasa horor, gue nyalain tivi mau nonton sinetron Anak Jalanan, tapi yang ada malah semua stasiun tivi kayanya muter berita kematiannya Ratu... huhuhuhu....

Polisi merilis gambar sketsa tersangka. Seorang pelanggan yang dilihat saksi mata terakhir mengunjungi kost Ratu. Memang masih kasar karena keterangan yang bisa saja tidak terlalu jelas, tapi melihat wajah tirus itu, rambut jabrik itu, muka yang mirip Ge Pamungkas KW5. Yang bener aja? Masa model-model cowok cungkring kaya Meiji sampe tega ngebunuh orang? Batin gue nggak percaya. Palingan orang itu juga dijebak sama Biang Kerok! Meiji kan juga pernah ketemu sama Trix!

Ponsel gue masih dikeringin pake hairdryer. Cepet-cepet gue teken nomor teleponnya Meiji pake telepon kamar. Sumpah, gue khawatir banget... Gue nggak terlalu kenal sama Ratu, tapi kalau sampai terjadi apa-apa sama Meiji gara-gara gue... Aduuuh... kok nggak diangkat-angkat lagi.... batin gue makin panik karena telepon yang nggak masuk-masuk. Lama. Sampe akhirnya kedengeran nada tunggu.

Sekali.

Dua kali...

Tiga kali....

Sampai akhirnya gue bisa ikut ngedenger dengan jelas bunyi ponsel yang berdering dari luar jendela....

Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Ini pasti telp hotel kena sadap ama mata2 nih:kacamata:

Spionase yang cukup menarik

Hihihihi

:pandajahat:
Babe piscok, ai lop yu pul

:vampire:
diikutin kak... itu ada kalimatnya taksinya dibuntutin pake motor...

babe piscok akhirnya keluar juga...
 
yg jelas babe piscok ngga sama dengan meiji
mosok orang tua yg luas prgaulan n pengetahuan disamain ama pemuda tanggung doyan bool
 
Soriiihhh Suhu Elizaa.
Ampunnnnn klo dah salah menebak

Setelah baca sampai session 2, ternyata baru ngeh ni pada kisah2 yang terjadi di forum tercinta ini beberapa tahun silam.
Baru nyadar siapa tokoh2 pada cerita ini.
Baru baca juga model story sperti ini dan sungguh tak disangka, cerita ini sangat prestisius menurutku.
Bukan dari sisi alur aja, tapi juga isinya mantab pisssan euy.
Ditambah komentar2 dari para Petinggi dan Maestro forum ini.
Gak tau lagi mo komen apa Suhu....
:beer::beer:
 
ini pada:takut: tiarap kalee, Jeng!
Takut bernasib sama:hua: seperti Ratu padahal pada :mindik: intip-intip..,

jadi:fiuh: bimbang ane, mau belain Trix apa Flo... lindungin Nanas saja dechh:D kasihan siKecil
 
Bangsatlah, deg degan ane baca ceritanya. Ini mah bukan cerita bokep anjir, tapi cerita drama. Keren keren ceritanya suhu, pergantian pov yang bikin bingung juga bikin penasaran. Twist storynya yamg ga pernah ane duga. Ah asulah, ga bisa di deskripsikan cerita keren macam ini. Sungkemmm
 
wuih up datenya lancar jaya dan bikin deg degan ...

... ini kisahnya kog seperti RL ya.. walau pun sist ts bilang fiksi , secara tidak langsung ane jadi tahu dunia maya ( ug ) ternyata seperti itu , apalagi seting di jogja yang ane tahu lokasinya..
.. . terus terang ane paling gak suka kalau tokoh utama nya cewek ( apalagi yg binal ), tapi di cerita ini asli bikin ane bisa nerima .. nex selamat berkarya sist , semoga bisa dapat label tamat , dan maaf ane gak bisa ngritiik karena ane buta dunia tulis menulis ...
... bisanya hanya menikmati karya sist ini ...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
ini pada:takut: tiarap kalee, Jeng!
Takut bernasib sama:hua: seperti Ratu padahal pada :mindik: intip-intip..,

jadi:fiuh: bimbang ane, mau belain Trix apa Flo... lindungin Nanas saja dechh:D kasihan siKecil

iya kak troy, sekarang ceritanya jadi thriller soalnya udah mau tamat
 
Soriiihhh Suhu Elizaa.
Ampunnnnn klo dah salah menebak

Setelah baca sampai session 2, ternyata baru ngeh ni pada kisah2 yang terjadi di forum tercinta ini beberapa tahun silam.
Baru nyadar siapa tokoh2 pada cerita ini.
Baru baca juga model story sperti ini dan sungguh tak disangka, cerita ini sangat prestisius menurutku.
Bukan dari sisi alur aja, tapi juga isinya mantab pisssan euy.
Ditambah komentar2 dari para Petinggi dan Maestro forum ini.
Gak tau lagi mo komen apa Suhu....
:beer::beer:
wuih up datenya lancar jaya dan bikin deg degan ...

... ini kisahnya kog seperti RL ya.. walau pun sist ts bilang fiksi , secara tidak langsung ane jadi tahu dunia maya ( ug ) ternyata seperti itu , apalagi seting di jogja yang ane tahu lokasinya..
.. . terus terang ane paling gak suka kalau tokoh utama nya cewek ( apalagi yg binal ), tapi di cerita ini asli bikin ane bisa nerima .. nex selamat berkarya sist , semoga bisa dapat label tamat , dan maaf ane gak bisa ngritiik karena ane buta dunia tulis menulis ...
... bisanya hanya menikmati karya sist ini ...

nah ini yang perlu aku luruskan, mana yang fiksi mana yang real....

setiingnya di forum fiktif (bukan semprot)

1. Nama-nama tokoh
ada yang diambil dari nama tokoh beneran

Kanjeng Distro = Clothingk
A-J= Jaya S
Piscok= flavus_banana
Nanasberduri= apelberacun
Hedsot = Heddot
OomYaz = andre diaz
Van Joel = sigantengrusuh

yang sudah seizin suhu yang bersangkutan​

tepi penampakan fisik, afiliasi, sifat, perilaku, adalah rekaan aku semata
misal piskun di real life jelas bukan seorang mafia
Jaya S di reallife jelas bukan seorang bartender klub gay
Clothingk juga tampilannya nggak secantik Jo...
apel juga aslinya baik banget nggak kompor kaya Nanas....

sedang Iko, Trix, Flo adalah karakter fiktif yang memang diciptakan untuk keperluan cerita ini
dengan Trix yang terinspirasi dari sisi gelap aku... ada beberapa narasinya Trix yang memang pikiran aku sendiri yang emang aslinya psikopat :devil:


2. SummitWar! 2015! diambil dari LKTCP 2015

suhu-suhu yang turun gunung beneran ada
yang ngepost di detik-detik terakhir
suhu yang ngepost cerita homo
tapi konflik-konflik yang diceritakan dalam cerita ini adalah rekaan aku semata
wakatu itu emang sengaja dibikin mirip buat menunggangi hype LKTCP dan suhu2 yang turun gunung...

3. Gathering Nasional 2015
panitia yang kumpul sambil karokean, itu beneran ada, juga konflik yang menyertainya sampai saat acara waktu itu dibatalkan sementara.

tapi adegan Iko duel dengan Mamet...itu cuma rekayasa penulis....
dan perselisihan antar pengurus regional... itu juga cuma pura-puraan.. mudah2an gak kejadian beneran...


4. Kata-katanya Si Biang Kerok
"bersembunyi di balik kemegahan karya-karya lama dan takut bersaing dengan penulis baru"

kalo yang inget. tulisan itu beneran ada dan pernah dipost di lounge, meski orangnya yang asli sudah minta maaf ke aku...

dan nggak ujung-ujungnya nggak segede Jo yang sampe nemuin admin buat ngelacak orang itu (yang ini fiktif)

5. Serangan Negara Api
trix yang pura-pura jadi korban, dan flo yang mengumpulkan dukungan nah ini asli khayalan penulis... walo gak cuma di semprot di wattpad di kask*s di platform online lain orang-orang model gini nih banyak bertebaran... jadi kalau ada kesamaan kisah dan kejadian ya itu cuma kebetulan semata....

6. Sang Jenderal

nah yang ini asli fiktif gara-gara aku kebanyakan nonton Jason Bourne dan Manchurian Candidate...
mudah2an orangnya gak beneran ada..... kali ada ya aku cuma bisa takut....
 
tapi:jempol: kereen koq, Jeng... engkau mampu mendramatisir kejadian sesungguhnya.. jadi biar saja nampak nyata dalam masing-masing benak pembaca..
:ngeteh:

biarin dech baperr:D baper pada​
 
Sumpah gW ga ingat lagi dengan cerita ini... padahal dulu feel nya dapat banget dengan cerita ini... apalagi era even tahunan...

Sayang cerita ini sempat hiatus dan bikin kehilangan semangat buat ngebacanya...

Semoga sempat untuk membaca dari awal biar feel nya dapet lg


Btw aq udah g ingat lg nama2 ini jadi personifikasi siapa aja... banyak penulis yg sudah menghilang
 
Bimabet
Baru aja selesai baca maraton dari chapt 1. Akhirnya setelah lama menghilang, bisa baca lagi. You're the best, sist. Thanks for the update.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd