Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kisah si Badan Babi (NO SARA)

Wanita mana yang seharusnya dipilih Faza?

  • Zahra

    Votes: 282 55,7%
  • Hani

    Votes: 113 22,3%
  • Winda

    Votes: 232 45,8%

  • Total voters
    506
  • Poll closed .
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 14

Aku bangun dari tidurku dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 20.00. "Cukup lama juga aku tertidur" pikirku. Kini hanya tinggal kaki ku yang masih kurasakan sakit. Aku bangun dengan tubuh yang segar. Setelahnya aku melihat HP-ku dan mendapati 26 missed called yang berasal dari nomer Winda. Aku lalu membersihkan muka serta membuang air lalu menelpon balik Winda.

"Assaalmualkum Winda. Maaf aku baru bangun hehe"

"Yaampuunn fazaaa ini udah jam berapa dehhh. Pasti gak shlat deehh"

"Ehehehehe. Kenapa win nelfon?"

"Kamu sholat dulu aja sanaa. Nanti kamu telfon aku lagi kalo udah selese"

"Emmmm iyaadeeh wiin"

Aku menutup telfon dan langsung segera melaksanakan ibadahku dan langsung menelfon kembali Winda setelahnya.

"Udaah nihh wiiin hehe. Ada apaa?"

"Zaa, emmm kamu sih ngapain aja kemarin? Dihubungin susah bangettt"

"Eehh. Iyaa yaa? Maaf deh wiin huhuhu. Aku makrab kemarin jadinya gak bawa HP. Ini baru pulang tadi siang"

"Oalaaahhh. Pantesan ditelfon gabisa"

"Iyaa hehe. Kenapa win?"

"Berarti sekarang blum pulang ke Jakarta ya?"

"Iyaa belum win hehe"

"Za, eemmm mau ke Dieng ga?"

"Lohh bukannya kamu udah pulang ya win?"

"Iyaaa. Rumahku deket sama Dieng hehe"

"Oalaaahh. Terus aku ke rumah kamu dulu ya?"

"Iyaaa hehe. Ajak temen-temen kamu juga gapapa kok zaa"

"Win tau ga?"

"Apa za?"

"Aku Tama sama Dimas emang rencana mau kesana hahaha"

"Seriusaan? Hahaa. Pas banget yaa. Kapan za?"

"Belum tau nihh. Dimas masih sakit. Nunggu dia sembuh dulu"

"Ehhhh? Dimas sakit apa?"

"Wahyu berulah lagi win haha. Gaada kapok-kapoknya emang tuh orang"

"Iiihhh serem yaa zaa"

"Udah udah. Gausah ngomongin dia lagi. Nanti kesenengan dianya kita omongin mulu haha"

"Iyaa haha"

Tiba-tiba muncul keheningan.

"Zaa, aku kangen" ucapnya sambil menutup telfonnya.

"Dihh nih orang apaan dah hahaha" ucapku sambil menutup telfonku.

Aku lalu menuliskan Winda pesan yang berisi "sabar ya sayang. Nanti kita ketemu kok" lalu mengirim pesan itu. Beberapa saat kemudian aku mendapat balasan yang berisi emoticon peluk. Aku tidak membalasnya karena memang bingung mau membalas apa (hahaha).

Aku bingung mau mengerjakan apa, sehingga aku memutuskan untuk membuka galeri HP dan menonton video panas Mba Nayla dan akhirnya ku memutuskan untuk melakukan masturbasi dan setelahnya mandi besar (hahaha)

==========######==========​

"Zak, ini Tama tadi hehe. Temennya faza" tulis seorang pria di pesan.

Pria tersebut lalu menekan tombol send dan terkirimlah pesan itu. Tak lama setelahnya ia mendapatkan balasan "iyaaa tam hehe. Salam kenal yaa"

"Besok kamu ada acara ga? Hehe"

"Engga tam hehe. Kenapa?"

"Besok main yuk. Kemana gitu"

"Mau kemana tam?"

"Zakk, gimana kalo aku telfon aja? Hehe"

"Kenapa gitu?"

"Ya gapapa sihh. Biar lebih enak aja ngobrolnya hehe"

Zakiyah tidak membalas pesan pria itu lagi. Namun, Tama itu tak mau menyerah. Ia lalu langsung menelfon wanita itu. Namun, beberapa kali di telfon, Zakiyah tidak mengangkat telefon darinya. Akhirnya Tama menyerah. Ia lalu memanggil teman kosnya untuk segera ke kamarnya dan bermain game.

"Zaaaaa, lagi ngapain looo. Sini nge PES" ujar Tama

"Oiitttt bentaarr gue mandi dulu"

"Yaudaaaah buruan"

Ia lalu memutuskan untuk bermain sendiri terlebih dahulu sambil menunggu temannya selesai mandi. Di kosnya kini hanya tinggal mereka berdua karena kosnya termasuk kos baru sehingga yang mengisi adalah mayoritas mahasiswa baru yang masih kangen rumah, sehingga apabila terdapat hari libur 3 hari berturut-turut saja mereka langsung pulang.

"Weeeh sorry lama" ucap teman satu kosnya itu.

"Mandi besar lu yak hahaha"

"Kampret lu hahaha. Yaudah cepetan main ahh"

"Pasti lu nonton Nayla kan hahaha. Udah lu masukin semprot belum?" Ujarnya sambil mengatur permainan agar dapat dimainkan oleh dua orang.

"Yang gambar udah. Cuman mukanya gue blur in. Kalo video mah belum. Belum sempet ngedit"

"Gausah lu edit hahaha. Langsung ajaa"

"Kasian bro. Gak tega gue haha. Apalgi di salah satu videonya ada Jordi. Calon ketum gue tuh katanya. Kalo ada PK bisa kacau ukm gua nanti"

Akhirnya Tama dan Faza bermain PES dan sudah beberapa pertandingan mereka lewati.

"Terakhir deh ini. Kalah mulu gue" ujar Tama.

"Hahaha serah lo daah"

Tama dan Faza bermain kembali namun di tengah-tengah pertandingan, HP Tama berdering dan membuat permainan mereka terhenti untuk sementara.

"Haallooo" ujar Tama tanpa melihat siapa penelfonnya.

"Halooo taam hehe. Maaf tadi ibu minta dibeliin santen di warung jadinya agak lama. Maaf ya taaam"

"Ooohhh Zakiyah. Iyaa zak. Gapapa kokk hehe"

"Emmm jadinya besok kita mau kemana hehe?"

"Emmm Watuogah gimana? Atau curug ?"

"Emmm naik motor? Berdua?"

"Iyaa zak. Hehe. Kenapa?"

"Emmmm. Aku sih mau cuman besok kamu izin ke ibuku yaa hehe"

"Okeedeh siap"

"Tapi kamu harus meyakinkan yaa hehe. Soalnya ibuku agak susah ngasih izin apalagi aku baru ketimpaan sesuatu"

"Woeeee masih lama ga nelfonnyaa? Kalo masih gue main sendiri nihh" teriak Faza.

"Ehh siapa itu tam hahaha" ujar Zakiyah.

"Faza zak hahaha. Yaudah main sendiri dulu ya zaa"

"Oohhh kalian satu kosan?"

"Iyaa zak haha"

"Enak yaa nge kos hahaha"

"Lohh kamu ga ngekos?"

"Enggaaa. Tadi kan dijemputt. Padahal kamu liat lohh tam haha"

"Oohhh kirain emang ibumu lagi kesini makanya bisa ngejemput. Oohh terus rumahmu dimana dong?"

"Di deket venus hehe. Besok kalo udah di depan venus. Telfon aku aja. Nanti aku kesitu dehh"

"Okedehh"

Tama dan Zakiyah sedang asik mengobrol dan ia melupakan temannya yang kini sedang bermain PES sendiri.

"Dasarr. Playboy. Cepet banget dia. Belum apa apa udah mau ke rumahnya. Kampret. Gue yang pernah sekamar aja belum ngapa-ngapain" gerutu temannya sambil suaranya sengaja di tinggikan.

"Kenapa za?"

"Ahh gak papa tam udah lanjutin aja. Ini ML lu gue lanjutin yak?"

"Iyaa sok ajaa"

Tama melanjutkan telfonnya dan meninggalkan sekali lagi temannya.

Setelah beberapa pertandingan Faza mulai bosan dengan permainannya. Bosan bermain sendiri, akhirnya Faza memutuskan untuk menyudahi permainan dan meninggalkan Tama yang masih asik telfonan.

"Ehh kemana lo?" Ujar Tama

"Bosen ahhh. Menang mulu gue"

"Gaya loo haha. Sorry yakk. Besok-besok lagi dehh"

"Iyaa selooo"

Faza kembali ke kamarnya dan langsung mengunci kamarnya.

==========######==========​

Aku bosan karena tak bisa tidur. Sudah cukup lama aku berusaha untuk pergi tidur, namun aku tak kunjung tidur. Aku memutuskan untuk memainkan HP dan membuka kontak di HP-ku. Aku memutuskan untuk menelfon salah satu temanku.

"Halooo zah?"

"Halooo fazaa ahaha. Ada apanih malem-malem nelfon?"

"Aku bosen nihh. Gabisa tidur. Kelamaan tidur siang jadinya gini dehh"

"Emang pulang jam berapa tadi?"

"Tadi jam berapa ya hhahaha abis dzuhur kayaknya"

"Yee kok kayaknya sih hahaha"

Aku lalu menceritakan pengalamanku saat makrab. Tentang kecalakaanku bersama Zakiyah dan juga tentang kejadian yang menimpa Tia. Zahra seakan tidak percaya dengan kejadian Tia dan ia mengutuk Wahyu agar selalu mendapat kesialan di dirinya. Aku juga bercerita aku bertemu dengan Mira Devi dan Yanti yang notabenenya memiliki tubuh yang bagus serta wajah yang cukup rupawan. Namun ia malah menceramahiku karena aku kini sedang diperebutkan oleh dua orang yang nantinya akan kecewa apabila tau orang yang diperebutkan malah "bermain" dengan wanita lain. Aku sejenak terhenyak dan sedikit mengamini perkataan Zahra. Aku lalu bercerita mengenai Hani dan Winda yang menelfon bergantian dan aku juga bercerita akan ke Dieng bersama Tama dan Dimas.

Kami menyudahi telfon tersebut setelah cukup lama kami telfonan dan telingaku sudah kurasakan panas karena HP ku juga sudah panas.

Kini aku sudah sedikit mengantuk dan memutuskan untuk pergi tidur.

==========######==========

[HIDE] Zakiyah:

[/HIDE]
*TOK*TOK

Seorang pria mengetuk pintu teman kosannya.

"Zaaaa"

Pemilik kamar tak kunjung merespon. Ia mengetuk pintu sekali lagi sedikit lebih keras dan memanggil pemilik kamar dengan cukup keras.

"Hoaaammmmm. Apaaan sihh pagi pagi" ujar pemilik kamar masih mengucek matanya.

"Hari ini mau lo mau pergi ga?"

"Belum ada rencana siih. Kenapa emang?"

"Pinjem motor yaakk"

"Belum sampe juga motor lu yg katanya nyokap lu mau kirim?"

"Kalo udah sampe mah, gue gaakan minjem kali"

Teman satu kosannya lalu masuk ke dalam kamarnya lagi dan mengambil kunci motornya dan kemudian diberikan ke pria itu.

"Nanti sekalian isiin bensin yakk"

"Okedehh. Makasih zaa"

"Yooo" ucapnya sambil menutup pintu kamarnya lagi

Tama lalu menyalakan motor dan memanaskan mesinnya. Setelah beberapa saat, ia mengeluarkan motor tersebut dan memacunya ke tempat yang sudah diberi tahu oleh teman wanita barunya tersebut.

Sesampainya di tempat yang dimaksud, Tama lalu mengikuti perintah dari temannya tersebut. Ia lalu menelfon dan memberi tahu temannya bahwa ia sudah ada ada di tempat. Tak membutuhkan waktu yang lama, temannya itu datang dengan menggunakan sepeda.

"Tam hehehe" sapanya.

"Oi zaak. Cepet banget nyampenya"

"Iyaaa haha. Kan emang deket banget dari sini. Yukk ahh nanti keburu siang"

"Hayuu"

Tama mengikuti Zakiyah di belakangnya dengan menggunakan motornya. Sesampainya di rumah Zakiyah, Tama di sambut oleh ibunya.

"Tam, aku siap-siap dulu ya hehe" ucap Zakiyah. "Mau minum apa?" Lanjutnya

"Iyaa zak. Gausah dehh. Ngerepotin nanti"

"Gapapa laaah hahaha. Yaudah aku bikinin es jeruk dehh" ucapnya seraya pergi meninggalkan Tama bersama ibunya.

"Nak Tama ya? Namanya lengkapnya kalo boleh tau siapa?" Ucap Ibu Zakiyah

"Ghatama Ofiq Sasetyo bu hehe"

"Nama yang bagus. Oke langsung aja ya nak Tama. Iya kemarin malam memang Zakiyah udah minta izin mau jalan-jalan bareng kamu. Kemana kalo boleh tau?"

"Ke Watuogah atau ke curug bu. Naik motor"

"Nak, Zakiyah itu abis abis jatuh saat acara kemarin dan mungkin sedikit bercerita, Zakiyah anak ibu satu-satunya. Kepunyaan ibu satu-satunya. Ibu gamau kehilangan anak ibu lagi" ucap Ibu dengan tatapan yang tajam ke arah Tama.

"Bu, saya bakal ngejagain anak ibu. Ibu gausah khawatir. Kalo terjadi apa-apa sama Zakiyah saya siap bertanggung jawab"

"Bentuk tanggung jawabnya seperti apa?"

"saya rela diperlakukan sama dengan apa yang terjadi sama Zakiyah"

"Jadi, artinya kalo Zakiyah 'pergi', kamu juga rela 'pergi' seperti itu?"

"Iya bu"

Sedang asiknya Tama mengobrol dengan ibunya Zakiyah, Zakiyah tiba-tiba masuk dan menyajikan es jeruk untuk keduanya.

"Silahkan tam diminum hehe"

"Silahkan nak Tama diminum. Ibu ada urusan dulu di belakang. Silhkan kalian main ke mana aja, asalkan nanti pulangnya selamat. Dan maksimal Zakiyah pulang jam 9 malam. Kalo lebih, jangan harap bisa main sama Zakiyah lagi" ucap ibu dengan tatapan yang masih tajam lalu meninggalkan Tama dan Zakiyah.

Zakiyah tersenyum karena Tama berhasil menghadapi penghalang yang biasanya menggagalkan rencana mainnya dengan teman-temannya apalagi dengan laki-laki.

"Aku ganti baju dulu ya tam hehe. Tunggu sebentar lagi"

"Iyaa zak. Dandan yang cantik yaa hahaha" ucap Tama sambil meminum es jeruknya.

Zakiyah lalu pergi ke kamarnya dan bersiap-siap. Setelah ia siap, ia mendapati Tama sudah siap dengan berada di atas motornya dan mereka berdua langsung pergi meninggalkan rumah itu.

==========######==========​

Di dalam kereta yang membawa penumpangnya pergi dari kota khas mendoan hingga kota lautan api.

"Di, udah dari kapan sama Nayla?"

"Maksudnya?"

"Udah dari kapan elo ngentot sama Nayla?"

"Apaan deh jo, gue gangerti"

"Kemarin gue ngeliat kok di ruang panitia elo sama Nayla lagi gituan. Dan beberapa panitia nyadar juga, cuman daripada nge ganggu ya mnding pura-pura tidur aja"

Jordi diam tak bisa mengatakan apa-apa karena sudah tertangkap basah.

"Tenang di, kita semua udah tau kok kelakuanlu dan fakta emang Nayla pecun juga kita semua udah tau"

"Seriusan joo?"

"Hahh? Lo gatau?"

"Sumpah gue gatau. Anjingg!! Gue bilang mau tanggung jawab karena dia hamil. Soalnya kemarin gue juga ngeluarin di dalem. Tai lahh"

"Sssttt ehhh. Jangan keras-keras. Trus dia minta sesuatu ga?"

"Belum sihh"

"Yaudah. Mumpung belum, udahlah jangan main sama dia lagi. Jaga nafsu lo kalo ketemu sama dia. Kena penyakit baru tau rasa lo"

"Gamungkin joo. Lo tau, gue digadang-gadang jadi ketua umum dan dia udah pasti jadi sekretaris siapapun yg jadi ketum. Lo juga jo. Calon ketum"

"Gak mungkin gue jadi ketum haha. Cocokkan elu di hahaha. Gue juga ngaceng setiap liat Nayla, tapi pas tau dia pecun gue udah ga ngaceng lagi, gue udah bayangin dia bekasan banyak orang. Males banget gue ngentot bekasan banyak orang."

"Terserah lah siapa ketumnya, yang jelas dia bakal jadi sekretaris. Otomatis ketum banyak ketemu sama sekretarisnya. Bakal sering berduaan lah. Tai gue juga jadi ga nafsu lagi liat Nayla. Pantesan ya dia selalu minta direkam kalo lagi ngentot"

"Sumpah direkam?"

"Iyaa, beberapa kali kita ngentot, dia selalu minta direkam"

"Gilaa gilaaa. Ati ati loo. Kalo videonya kesebar, namalu bakal rusak juga"

"Iyaa gue paham. Tpi gue ga nyangka asli, cewek yg hampir tiap hari gue nikmatin, ternyata udah dinikmatin sama banyak orang"

"Sabar bro. Udah gausah deket-deket dia lagi. Mau dia jadi sekretaris lo juga. Harus tetep jaga jarak"

"Mana dia juga asisten kan. Bakal rusak nama lab nya kalo videonya kesebar"

Yaudah broo. Sabar ajaa. Cari yg lain. Yg belum bekas orang. Atau bekas tapi cuman satu atau dua orang aja hahaha"

"Tai lo hahaha." Ujarnya sambil menempeleng kepala kembarannya itu. "Zahra masih sama Faza gak yaa"

"Hahaha. Jangan harap bro sama dia. Faza bener-bener ngelindungin dia kalo gue perhatiin"

"Hmmmmm"

"Mira sikat aja hahaha. Dia naksir sama lo. Keliatan banget sikapnya. Apalgi dia anak damping lo kan pas ospek kemarin"

"Ahhh, dia mah. Enggak deh gue"

"Ahh begayaan lo. Yaudah gue aja yak hahaha"

"Serah lo aja joo hahaha"

Mereka melanjutkan mengobrol dengan bahasan tubuh wanita dan para wanita yang mengikuti makrab tempo hari. Setelah lelah dan tidak ada bahasan lagi, mereka memutuskan untuk tidur di kereta karena perjalanan masih cukup jauh.

==========######==========

[HIDE] Yanti:

[/HIDE]​

Siang ini, aku bangun dari tidurku setelah pagi tadi Tama membangunkanku untuk meminjam motor. Hari ini aku memang tidak mempunyai rencana apa-apa karena pada awalnya, hari ini aku pulang ke Ibu Kota. Namun, karena ajakan dari Dimas dan Tama untuk ke Dieng, maka kepulanganku ke ibu kota harus ditunda.

Aku lalu mengambil HP ku dan memainkan game yang ada di dalamnya hingga bosan. Bosan dengan game, aku lalu berselancar di internet dan membuka forum tercinta yaitu semprot. Aku mendapati akun ku mendapatkan PM dari id yang tak ku kenal yang menyebutkan bahwa dia kenal dengan orang yang tempo hari aku posting foto telanjangnya. Aku sempat mengira bahwa itu hanya orang iseng yang ingin meminta kontak dari wanita yang foto telanjangnya aku posting. Namun, setelah beberapa kali tanya jawab, ia tidak terlihat seperti mengeles mengenai jawaban-jawabannya dan akhirnya dia menyebutkan nama lengkap dari wanita itu. Ia meminta untuk foto-foto nya dihapus karena ia merupakan anak dari anggota dewan dan apabila identitasnya ketauan maka akan membuat malu keluarganya. Akhirnya aku menghapus foto-foto postinganku dan meminta momod untuk menutup thread ku dengan alasan yang umum didunia persemprotan (haha).

Ku lanjutkan bermain HP, ku buka aplikasi chating dan melihat seseorang sedang dalam status "online". Aku lalu memutuskan untuk menelfon orang tersebut.

Kami lalu bercerita panjang lebar mengenai hal-hal yg tidak penting untuk dibahas, namun kami tetap saja membahasnya dan seringkali di warnai oleh gelak tawa akibat pernyataanku atau pernyataannya. Waktu cerita kami habis karna sambungan telefon tiba-tiba mati. Namun beberapa saat kemudian ia mengirimiku pesan bahwa hpnya mati dan kini sedang di charge.

"Ohhh iyaa gapapa win. Lain kali kita lanjutin yaa hahaha" balasku

"Iyaa zaaa. Hehe. Udah dulu yaa" balasnya.

Rasa gabut mulai menggentayangiku dan akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari kosan dan jalan-jalan mengelilingi komplek kosanku.

"Hei zaaa" sapa seseorang yang suaranya ku kenali.

"Ohh hei yan. Ngapain kamu?"

"Lohh kok aku yg ditanyain hahaha. Adanya juga kamu yg ngapain jalan-jalan sendirian"

"Kamu juga sendirian -_-"

"Oh iya yaa hahaha"

"Yan, aku mau tanya sesuatu doong."

"Tanya apa?"

"Mamat sama Toni kenapa kemarin ilang? Aku kan tidur jadinya gak tau. Aku tanya Mira sama Devi juga gak mau cerita. Aku mau tau doang sih kenapa-kenapanya. Soalnya aneh, alumni kemarin marah-marah gak jelas ngomongin moral-moral segala"

Yanti hanya diam saja dan memandangiku dengan tatapan yang tak bisa kulukiskan dalam kata-kata.

"Zaa, aku gak mau cerita masalah itu lagi. Please... aku mau buang jauh-jauh kenangan itu"

"Ehhh emang kamu diapain? Kamu sama Mamat sama Toni?"

Raut wajahnya terlihat terkejut karena menyesali perkataannya barusan.

"Yann, kamu diapain sama Mamat sama Toni?"

Dia hanya diam saja dan kulihat matanya sedikit berkaca-kaca. Aku yang tidak sabar dengan jawabannya, akhirnya nekat berkata "kamu udah dijebol sama Mamat sama Toni yaa?"

Sontak perkataanku membuat raut wajahnya seolah memandang jijik diriku. Ia lalu menamparku dan langsung pergi dari hadapanku. Aku kesal karena diperlakukan begitu olehnya, memutuskan untuk mengikutinya hingga ke kosannya.

Sampai di kosannya, aku melihat sekilas rak sepatu yang sudah tidak berisi lagi menandakan kosan tersebut sudah ditinggal pulang oleh penghuninya. Sampai di dalam kosnya, aku langsung menyergap tubuh Yanti dan ia meronta dengan sangat keras. Aku lalu sigap langsung membuka celananya untuk membuktikan bahwa ia sudah "jebol" atau belum. Setelah semua pakaian bagian bawahnya terlepas dari tubuhnya, aku lalu mendapati vagina yang masih berwarna merah muda dengan isi merah merekah. Aku lalu membuka vagina tersebut menggunakan jariku dan aku sedikit memasukkan jariku ke dalam vagina tersebut. Aku mendengarnya mendesah-desah memanggil namaku.

"Zaaaaa, fazaaaaa halooooo. Faza masih disituuuu" ujar Yanti sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.

Aku tersadar dari lamunanku dan merasakan penisku sakit karena menegang namun tertahan oleh celana.

"Ehhh heii yan hahaha tanya apa tadi?"

"Yeee kenapa loo, ditanya kenapa sendirian malah bengong"

"Ohh sorry-sorry"

"Lo buruan pulang deh za mending. Udah sore ini. Kalo malem-malem lo kluyuran, takutnya lo malah nyasar tbtb bengong"

"Ehhh. Iya iyaa sorry-sorry" aku berulang kali meminta maaf karena merasa bersalah sedang membayangkan seseorang telanjang namun orangnya ada di depan persis.

Aku akhirnya memutuskan untuk kembali ke kosan dan menuntaskan hasrat yang tadi tertahan.

"Kamprett, gue harus mandi besar lagi"

==========######==========

[HIDE] Zakiyah:

[/HIDE]​

Jam sudah menunjukan pukul 18.30 dan di depan gerbang rumah, sepasang manusia baru saja kembali dari tamasya singkatnya.

"Makasih ya tam hehehe" ucap seorang wanita saat sampai di pintu gerbang rumahnya.

"Sama-sama zak hehe. Lain kali lagi ya kita jalan-jalan ke tempat yg lebih jauh"

"Kalo boleh aku mau banget tam haha" ucapnya sambil turun dari motor. "Mampir dulu tam"

"Gausah zakk, langsung aja. Udah malem juga. Gaenak sama ibumu hehe"

"Gapapaa, sekalian makan juga yukk. Tadi kan belum makan kamunya"

"Malah makin gaenak. Ngerepotin nanti"

"Gapapaa yukkk" ujarnya sambil menarik tangan si laki-laki.

Tama menurut setelah di tarik tangannya oleh Zakiyah dan turun dari motornya. Setelah sampai di depan pintu rumahnya, mereka mendapati tulisan yang berisi "nak, mamah lagi arisan di rumah Bu Ambar. Kunci mamah bawa. Kalo udah pulang langsung ke rumah Bu Ambar aja"

"Mamah lagi arisan tam hahaha. Gimana? Mau ambil kunci?"

"Ya terserah kamu dong zak. Haha. Atau mau pergi lagi?"

"Capek tam tadi dari pancuran pitu huhu. Anterin ke rumah Bu Ambar ya tam hehe. Deket kokk"

"Yaudh yuuu"

Mereka berdua lalu naik motor kembali dan menuju rumah Bu Ambar dengan Zakiyah menunjukan arahnya. Setelah sampai, ia langsung masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Tama. "Tam tunggu bentar hehe" ujarnya. Ia lalu mendapati ibunya sedang mengobrol dengan ibu lain di ruang tengah rumah.

"Sini nak masuk ajaa" ujar ibunya.

"Maah, masih lama ga?"

"Masih. Ini aja belum mulai nak. Kenapa?"

"Mau minta kunci kalo gitu hehe. Aku capek mah mau istirahat"

"Emang kemana aja kamu nak?"

"Ke watuogah, terus ke pancuran pitunya. Abis itu ke curug sewu mah hehe"

"Yaampuun. Kamu bener-bener jalan-jalan yaa. Yaudah nihh" ujarnya sambil mencari kunci di tas nya lalu memberikannya ke anaknya.

Zakiyah lalu pamit ke ibunya dan kepada ibu-ibu lain yg ada di ruangan. Ia langsung menaiki motor Tama dan langsung menuju rumahnya lagi. Sesampainya di rumah Zakiyah, Tama duduk di ruang tamu sedangkan Zakiyah langsung menuju kamarnya.

"Tam, aku mandi dulu ya hehe. Kalo kamu mau mandi juga gapapa kok, ada dua kamar mandi" ujarnya sambil menghampiri tama dengan membawa baju gantinya.

"Gausah zakk hhehe gabawa baju ganti"

"Yaudah. Kalo kamu mau nonton tv juga gapapa kok tam, masuk ajaa" ujarnya seraya meninggalkan Tama dan menyalakan tv yang ada di ruang tengah.

Cukup lama Tama menunggu di ruang Tamu. Ia hanya bermain-main dengan HP nya. Membuka semua aplikasi yg ada di HP-nya itu hingga bosan namun Zakiyah tak kunjung selesai. Akhirnya ia memutuskan untuk beranjak dan menuju ruang tengah untuk menonton tv. Beberapa saat kemudian ia melihat Zakiyah selesai mandi dengan handuk di balutkan di kepalanya sambil tersenyum "liatin apa kamu tam hahaha" ujarnya sambil masuk ke dalam kamarnya. Tama lalu melanjutkan menonton tv lagi.

"Tam, makan yukk. Dibelakang ada lauk banyak tuhh" ujarnya setelah keluar dari kamar.

Tama hanya diam saja karna melihat penampilan Zakiyah yang tak kalah cantiknya dengan tadi siang saat mereka jalan-jalan walaupun kini Zakiyah tidak menggunakan make-up. Jilbab 'instant' yang dikenakan dirasa sangat pas digunakan dengan piyama berwarna putih tipis yang sedikit memperlihatkan dalamannya.

"Tamm halooo, bisa bicara dengan Tama?" Ujarnya karena mendapati lawan bicaranya terbengong.

"Ehhh. Maaf zak. Aku makan apa aja dehh. Seadanya ajaa" ucap Tama setelah sadar.

"Kamu liatin apa sih tam?" Ucapnya dengan memperlihatkan ekspresi bingung.

"Engga kok. Aku galiat apa apa" ujarnya sambil bangkit dan menuju Zakiyah. "Ayoo makan, katanya mau makan" lanjutnya.

"Kok jadi kamu yg nawarin hahaha. Yaudah yuukk" ujar Zakiyah sambil menarik tangan Tama menuju dapur.

Mereka lalu mengambil beberapa lauk dan langsung memakannya di dapur. Mereka makan dengan diiringi obrolan tentang kejadian-kejadian yang dirasa lucu dan random selama mereka jalan-jalan berdua. Beberapa kali Zakiyah tertawa hingga tersedak karena pernyataan Tama yang dirasa mengocok perut. Beberapa kali juga Tama mengambilkan air minum kepada Zakiyah saat ia tersedak. Tama juga membicarakan rencana pergi ke dieng bersama Faza dan Dimas serta alasan mengajak Zakiyah.

Setelah selesai makan, mereka kembali ke ruang tengah untuk menonton tv. Tama tidak fokus menonton tv karena tiap kali ia menolehkan kepalanya ke Zakiyah, ia melihat daleman Zakiyah karna piyama yg digunakannya cukup tipis.

"Zakk, maaf nihh maaf bangettt. Kita lagi berduaan disini dan bajumu menerawang banget. Dan maaff banget aku liat BH mu yg lagi dipake tuh. Aku pulang dulu ya zak. Takut khilaf aku" ucapnya karena sudah tidak sanggup menahan tegangan yg ada selangkangannya.

"Ehhh jangan tam. Temenin aku sampai mamah pulang hhehe. Yaudah aku ganti kaos dulu yaa. Maaf bikin kamu gak nyaman". Zakiyah lalu masuk ke kamarnya dan berganti pakaian.

Tak lama, ia keluar dengan kaos berwarna biru dongker. Lalu langsung duduk di samping Tama yang sedang menonton TV.

"Maaf yaa tam hehe. Sekarang udah gak keliatan kan? Hahaha"

"Zakk, jangan mancing-mancing dehh hahaha" ucapnya masih menahan tegangan yang kian keras setelah Zakiyah berkata seperti itu.

"Hahaha, jangan kepancing ya tam hehe. Nanti kamu malah gaboleh main sama aku lagi"

Mendengar ucapan seperti itu, Tama makin tidak bisa menahan hasratnya. Ia lalu menoleh ke arah Zakiyah dengan tatapan sedih lalu berkata "kamar mandi di sebelah mana zak?"

Mendengar pertanyaan tersebut membuat Zakiyah tertawa terbahak-bahak hingga air matanya keluar. "Yaampun tamaa hahaha, sampai segitunya ya kamu. Disitu tuhh. Dapur tadi belok kanan" ucapnya sambil tertawa. "Mau dibantuin gaa?" Ucapnya dengan memasang ekspresi menggoda namun masih tertawa.

"Gausah deh ngerepotin. Nanti kamu kotor lagi. Mandi lagi" ucapnya dengan wajah merah karena menahan malu.

Mendengar pernyataan Tama barusan malah membuat Zakiyah makin tertawa dan Tama langsung menuju kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya.

Cukup lama Tama di kamar mandi dan ia sesekali mendengar suara Zakiyah cekikikan. Setelah beberapa kali semprotan yang keluar dari juniornya, Tama membersihkannya dan menyiram hingga bersih lalu keluar dari kamar mandi.

"Lama banget tam? Hahahaha" Zakiyah masih cekikikan.

"Iyaa banyak banget soalnya. Udah lama gak dikeluarin jadinya gitu deh hahaha"

"Ahahaha. Yaampuun. Maafin ya taaam. Gara-gara aku tadi, kamu harus mandi besar"

"Iyaa gapapa zak" ucapnya sambil duduk di sebelah Zakiyah yang masih cekikikan. "Kamu udh pernah apa zak? Kok tadi mau bantuin? Hahaha"

"Enakk ajaaa kamu hahaha. Aku dulu pernah diajak nonton begituan sama temen-temenku pas sma. Semenjak saat itu, aku merasa ternodai makanya aku udah jarang kumpul sama mereka lagi. Kamu sendiri udah pernah?"

"Belum laah haha. Tampang kayak gini. Mana ada yang mau hahaha"

"Kok udah lama gak dikeluarin?"

"Ya sama kasusnya kayak sekarang, cuman aku nonton video hahaha"

"Huhh dasarrr. Emang cowok tuh yaa sukanya koleksi video gituan"

"Udah enggak kok aku hahaha, dulu aku masih di masa penjajahan jadinya ya ikut-ikutan orang haha"

Tak lama setelah itu, Ibu Zakiyah pulang dari acara arisannya.

"Ohh ada nak Tama, pantesan ibu denger cekikikan Zakiyah kirain ada siapa"

"Ehh ibu hehe iya bu. Zakiyah minta ditemenin sampe ibu pulang katanya" ujarnya sambil salim ke tangan ibu Zakiyah.

"Tadi katanya mau langsung tidur Zakiyahnya" ujarnya sambil menatap tajam anaknya itu.

"Ehehehehehe"

"Bu, saya mau minta izin lagi buat ngajak Zakiyah jalan hehe" ucap Tama.

"Mau kemana lagi? Emang belum puas hari ini?"

"Bukan besok bu, tapi mungkin beberapa hari lagi. Saya dan teman-teman saya berencana ke dieng bu. Nah saya mau ngajak Zakiyah bu"

"Dieng? Wonosobo?"

"Iya bu"

"Jauh yaaa. Berarti nginep?"

"Iya bu nginep. Disana ada rumah teman saya bu. Jadinya tempat menginap udah siap. Tinggal jalan aja hehe"

"Berapa hari niatnya?"

"Mungkin hanya dua hari bu"

"Oooh. Baiklah. Silahkan saja nak, asalkan janji yg tadi tetep dipegang"

"Siap bu. Oiya sekalian pamit saya bu. Karna udah malam juga"

"Iyaa yaa. Hati-hati di jalan"

"Atiii atiii ya taaaam hehe. Jangan kapok main sama aku hahahaha"

Tama lalu melambaikan tangan ke Zakiyah dan langsung naik motornya dan beranjak pergi menuju kosannya.


Bersambung............
 
Terakhir diubah:
Wow ... Jadi Zahra mundur teratur nih ceritanya .. cuma nonton Hani sama winda yg rebutan faza ..
 
Terakhir diubah:
Koment dlu, baca nya ntaran aja... Huahahahaha
Thx hu uda update... Sehat selalu lah pokoknya... Hahahaha
 
That's the Update!!!
Mohon maaf kalo ga sesuai ekspektasi dan yang kangen sama Hani, Zahra sama Winda mohon bersabar lagi hahaha.
Maaf juga karena baru bisa update karena kemarin kerjaan ane bener2 menyita waktu dan pikiran.
Ane masih mengharapkan masukan-masukan yang bisa mencerahkan fantasi ane hahaha, karena jujur, kalo salah milih jalan bakalan macet daah ini cerita hahah.
jangan lupa komen dan like cerita-cerita ane karena kalo banyak yg like dan komen, ane jadi tau kalo cerita ane banyak yg demen atau banyak yg gasuka dan ane bisa lebih semangat garapnya dan bisa memperbaiki kalo ane bisa perbaiki hahaha.

Enjoy the Part 14.
 
Btw nice update masih meraba Raba ini mau di arahin kemana, menunggu next scene selanjutnya om...
 
Mantap suhu tapi kalo boleh kasih saran tetep ceritain faza sama 3 bidadari istimewa suhu soalnya masuk banget dan pas, karakter lain ceritanya singkat aja suhu, jd ga bs kebawa. Maaf kalo sarannya ga cocok dengan pemikiran suhu. :ampun::ampun:
 
makin keren hu, banyak cabang tapi ga buru2 langsung ekse kaya pertama2, makin ke sini makin lebih bagus gak kaya di awal2 menurut ane :Peace:
 
You did great job suhu!

Kira-kira gimana nasib faza berikutnya? Mengingat dia termasuk petualang lendir, apakah nanti bakal tetap sehat bersama 3 bidadarinya? Atau .... :hore:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd