Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 2

Alur ceritanya mantabs.... bisa membawa imajinasi kita ke dalamnya.... kanjut suhu... eh salah.... maksudnya lanjut suhu.....;)
 
Sabar..... Jangan mulai senggol menyenggol... Yg ricuh di tembak aiko...
 
Thanks hu, baru sempet baca updatenya. Ditunggu aksi bang Anto selanjutnya, bravo TNI.
 
Mulustrasi....


Aiko Nakazawa




Neng Dea




Teh Yeti




Ce Ismi

117f99622162233.jpg



Rahmi




Natmi




P2 BC serbu





*Chapter tiga puluh dua, hari kesebelas



•••©©©•••


"Kamu sadar akan akan terjadi sesaat lagi? kamu tau siapa yang kamu hadapi? Aku juga aparat, aku bagian dari TNI aku tau tugas dan juga wewenang ku. Dan kamu saat ini bukan berhadapan dengan polisi yang sering kamu ajak koordinasi, bukan jaksa yang sering kamu ajak entertaint dan pesta. Juga bukan orang dari terminal kontener pelabuhan dan kepala dari orang Otoritas Pelabuhan yang sering kamu bagi-bagikan uang. Kamu saat ini sedang berhadapan dengan Julian Raja Hatorangan, pemilik PT. Garuda Inti Nusantara, pemilik izin yang sah atas barang-barang yang akan kamu jual ke orang moro itu. SAAT INI TUGAS KU ADALAH ...... MEMUSNAHKAN MU..."

Sesaat dia melihat mataku. Ada rasa putus asa disana. Tapi juga ada rasa kebencian ...

"Kamu terlalu mudah dan enak kalau hanya ingin mati. Ada seseorang yang akan bertemu dengan mu, juga Harris Sanjoyo dan Fajri dono. Seseorang yang sangat rindu padamu. Sementara dia mau kesini."

Aku ganti peluruku dengan peluru bius, yang diberi oleh aiko. Aku todong dengan pistol. Kemudian, aku tembak Agus Mercon didadanya. Agus tersungkur.

Tiba-tiba, tiga BC serbu yang lain menyerang aku, begitu mengetahui kemungkinan mendapat uang nya hilang, mereka marah dan emosi. Aku senang sehingga tidak sulit menghabisi nya. Mereka tidak tau kalo Agus Mercon hanya pingsan.

Aku lompat menghindar. Seorang yang lebih tinggi dari lainnya membabi buta menyerang aku. Aku lompat kekiri dan membalas sebat. Serangan kaki lewat, aku balas dengan pukulan ke muka nya, dia mundur setengah langkah dan melayangkan tangan kiri ke dada ku, aku tangkis sekalian menyabet tangan kanan, tangan kami bentrok.. tangan ku tertahan, tangan nya juga. Heh, ini dia ternyata satu nya yg mempunyai energi itu. Aku mundur selangkah, dia pun sama. Ternyata karena orang ini makanya walaupun hanya bertiga mereka masih berani.

Tiba-tiba BC sebelah kiri melompat menendang ku, aku tangkap kaki nya dan aku hajar dagu nya sekuat nya dengan tapak kanan ku. Kepala dan tubuh nya sampai terlempar, tapi karena kaki nya masih ku pegang, badan nya terangkat dan jatuh di tempat yang sama.. mati.

Dan satu nya BC serbu tanpa topeng, memukul sambil maju, beruntun sampai empat kali dengan jurus karate nya, aku tangkis semua dan karena dia maju aku diam, badan kami merapat, dan hajar dada nya dengan lutut ku. Dia tidak siap sama sekali, tubuh terlontar ambruk. Mati

Aku sekarang berhadap-hadapan dengan BC serbu ketua grup ini. Dia paling ahli dan juga mempunyai energi itu.


Pov 3rd


Bang Saiful segera mendekat ruangan itu. Bang Saiful segera mengeluarkan flare asap nya. Memantik dan melempar ke dalam ruangan. Itu adalah asap yang membuat sesak dan mata perih. Bang Saiful segera bergerak ke samping. Menyiapkan uzi nya. Tampak seseorang tidak tahan dan melompat berguling keluar, langsung di hadiahi

tat.. tat.. tat...tat..tat.. tat.. tat.. tat.. tat..

Satu mati penuh peluru di tubuh nya. Tiba-tiba bersamaan dua orang melompat keluar sakalian menembak dan belari zig zag. Kembali bang Saiful menghujani..

tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat.. tat..

Uuggghhh...


Satu kena mati satu tidak. Dia balas menembak

Dor.. dor.. dor.. dor.. dor.. dor..

Ahhh...


Bang Saiful kena perut nya tapi masih bisa berguling, dan membalas dengan revolver nya

Dor.. dor.. dor.. dor..

Kena kepala, mati..


Pov 3rd

Bang Malik setelah mengantar keluar ibu tua dan wanita muda itu, sempat juga bertemu preman yang kabur tadi dari lantai atas dan terguling di tangga, ia merintih merayap keluar, nahas bertemu bang Manik, tanpa ragu bang Manik membolongi kepala nya. PRT yang pingsan di pukul Anto juga sudah sadar, di suruh keluar oleh bang Manik. Dia benar-benar melakukan pembersihan. Penjahat yang masih hidup, di tikam mati atau di tembak mati. Hanya target utama masih di biarkan hidup. 2 Orang di pinggir kolam renang dalam keadaan pingsan di bius Aiko, satu orang di kamar lantai 2 depan di hajar pingsan oleh bang Saiful. Satu lagi sudah di bius anto di taman di lantai dua. Sudah lengkap sasaran BC. Orang moro tinggal 1 dalam ruangan di pinggir taman di lantai 2, dan kepala BC Serbu yang saat ini one on one dengan Anto. Kalau dua orang Jepang masih bertarung melawan dengan Aiko dan topeng biru laut. Tiba-tiba panggilan bang Saiful masuk.. menyatakan kalau dia tertembak orang Moro.

"Siap bang, bertahan bang, saya langsung kesana."

Bang Manik segera melompat ke dalam rumah dan seperti kesurupan berlari secepatnya ke lantai dua. Sempat alami kesulitan mencari.. akhir nya di temukan dan segera membuka pintu. Tampak Anto sedang berhadapan dengan BC bertopeng di sebelah sana. Bang Manik segera melihat bang Saiful tergeletak. Bang Manik langsung mencabut pistol nya dan mendekat ke bang Saiful..

"Nik, udah jangan hiraukan saya, tuntaskan tugas. Sisa satu orang di dalam."

"Ya bang, jangan banyak gerak bang. Biar Manik habisin."


Bang Manik mendekat, sambil tetap menghunus pistol..

Melangkah pelan, bersiap untuk frontal.
Dengan satu gerakan cepat, bang Manik menyebu.

Dor.. dor.. dor..

Dorr.. dorr..dorr


Ada dua jenis tembakan yang terlontar. Lalu diam.

Hening, sepi...

Tak lama seseorang bergerak keluar dari dalam ruangan, membawa koper besar. Jalan terseret pincang, paha nya jelas tertembak. Begitu sampai luar kamar dia bertemu dengan bang Saiful. Kedua nya saling menatap tajam. Bang Saiful segera mencoba bangkit...

"MERDEKAAAA..."

"MERDEKAA..."


Pov Anto


Aku dan BC serbu sudah saling berhadapan. Dia masih pakai topeng, aku sudah aku lepas sejak tadi. Tapi siapapun dia aku tidak perduli.

Tak lama, aku langsung menyerang, energi aku tarik naik, aku mau segera langsung pada pokok pertarungan.

Dia juga terlihat sama, ada hawa panas yang keluar dari tubuh nya. Ini adalah pertarungan dengan tenaga full. Yang diperlukan disini adalah kejelian dalam memanfaatkan situasi. Kena sekali saja dan tidak siap, akan langsung pasti fatal akibatnya. Energi dia bertolak belakang dengan energi ku. Dia panas aku dingin. Dia pasti sudah merasakannnya.

Latar belakang beladiri juga sama, yaitu pencak silat. Aku bergerak menyerang cepat, semua tanpa jeda. Ini bisa menjadi pertarungan yang panjang sebab tingkat kemampuan yang kelihatannya seimbang dan sama-sama berhati-hati. Serangan ku selalu dapat dipatahkan, aku naikkan energi ku, aku bergerak semakin cepat dan semakin senyap, gerakannya juga bertambah cepat dan bersuara menderu seperti angin ribut. Aku sungguh total, ini adalah pertarungan terkeras yang pernah aku alami. Aku merasa ada kehadiran pihak lain yang melihat pertarungan ini. Aku lirik dari ekor mata, 2 orang abang anggota TNI itu sudah berdiri tidak jauh. Sejak kapan ada disana aku tidak tau pasti. Yang jelas, tugas mereka sudah selesai. Aku yang belum...

Aku serang terus, karena aku pendobrak, penghancur. Yang aku tau pasti dalam bertarung adalah menyerang dan serang. Suatu kesempatan setelah lebih setengah jam tidak mengendur bahkan makin kuat. Aku serang dengan pukulan beruntun tiga kali, kekepala, leher, dan dada. Dia lompat mundur, membalas menendang dengan kaki kanan, aku melompat ke kanan, dan membalas dengan tendangan kaki kiri ke kepala lalu di susul tendangan memutar kaki kanan. Mengarah ke perut. Tendangan ku yang pertama dia elakkan menunduk, terdangan ku ke dua dia tidak sangka akan ke perut, dia berharap tetap di kepala. Dia tidak sempat mundur, terpaksa harus di tangkis dan langsung membenturkan.

Duuggghhh....

Kaki kananku dan tangan kirinya beradu.

Aku terdorong tersungkur jatuh. Kaki ku terasa kebal, mati rasa. Wah bahaya, kaki sumber penopang.

Didepan ku, terlihat dia terjengkang. Lalu terlihat tangan kiri nya tergantung seperti tangan yang mati. Tapi saat ini posisi ku lebih tidak menguntungkan, aku harus berdiri dengan satu kaki. Dia bangkit dengan satu tangan. Dan masih tangan kanan nya, masih bisa berfungsi.

Aku mencoba mengalirkan energi ku sendiri, mengalirkan ke kaki. Ada aliran hawa dingin yang masuk, pelan hawa dingin ini masuk ke bagian kaki mulai dari paha, lalu lutut, terus aku dorong sampai betis sudah bisa, terus sampai matahari kaki. Rasa baal atau kebal hilang dan mulai normal. Energi yang dari aki Tama memang luar biasa. Energi ini juga untuk penyembuhan. Energi yang sama seperti enegi yang dipunyai calon istri ku. Karena sumber nya sama. Sekarang kaki kanan ku sudah normal.


BC serbu itu tetap berdiri. Tidak mau menyerang lebih dulu. Sejak pertama selalu aku yang pertama menyerang. Apa kemampuannya memang spesial untuk bertahan? Kalau memang benar, aku beruntung. Aku ada waktu untuk pulih. Entah kalau dia.

Aku yang sudah pulih, melompat maju, dengan kaki kanan aku terjang dia, dia kaget mengetahui kaki kanan ku tidak apa-apa. Sebuah raut wajah bingung dan khawatir terlihat. Dia mundur cepat, membalas dengan kaki kiri ke pinggang ku, aku lompat ke kiri, menendang dengan kaki kanan mengarah ke lengan kiri nya. Lengan kiri nya tidak mati sama sekali ternyata, masih bisa dia angkat. Hanya seperti nya tidak bertenaga. Dia mundur menghindar, ku serang lagi dengan pukulan beruntun ke muka dan perut nya. Dia mundur terus, jelas sudah tangan kirinya tidak berfungsi normal. Ketakutan mulai melanda dia. Aku tidak mengendur, bahkan semakin cepat, kupompa semangat ku. Aku lompat, dua kali tendangan kiri dan kanan. Dia masih bisa menghindar dengan susah payah. Ku susul pukulan beruntun dan disusul lalu tendangan beruntun. Akhirnya dia kalah menyerah, sebuah pukulan kanan bersarang di perut dan di susul dengan tendangan memutar kaki kanan ke rahang. Game. Sampai putus nyawa nya, orang ini tidak mengeluarkan suara sama sekali.

Sungguh pertarungan terberat yang pernah aku hadapi. Jika kemarin dulu itu aku luka parah, karena menang aku sengaja membenturkan. Kalau sekarang, memang melalui pertarungan terbuka. Adu semua nya yang kita miliki.

Aku terdiam. Dan aku ingat. Aku menoleh tampak ke dua abang yang perkasa ini senyum padaku. Padahal kondisi mereka juga mengkhawatirkan. Segera aku berlari, memapah bang Saiful.

"Hebat lo Lak, gila baru liat gue orang tarung kaya gitu. Gue tadi udah mau jalan, liat lo akrobat, gue bengong. Gak terasa setengah jam lewat, seperti cepet bener. Lo bakalan jadi agen top le depan nya Lak, gue yakin. Apalagi lo masih muda, karir lo masih panjang. Yakin gue, paling nggak lo bisa nyamain babeh lo. Dia terkenal agen top nomor satu waktu dia muda. Gue aja masih smp kali."

"Bener bang Saiful, si Balak ini biar muda, gak mainan nih. Tinggal di tambahin ilmu perang aja, udah mantap dia. Karir meningkat, pangkat naik. Apalagi?? Kecuali dia mau konsen di bisnis nya. Yah, gak bisa omong."

"Abang-abang ini terlalu banyak memuji. Aku juga terus terang mendapat beberapa kejadian yang merubah keputusan dan juga menambah kemampuanku hanya dalam beberapa hari terakhir, khusus nya saat mulai petualangan kesendirian ku di desa ini 11 hari yang lalu."

Kami berbincang sambil jalan turun. Tas koper besar aku bawa, nanti akan kami bakar di bawah, tidak bisa sembarangan, sebab ini isi uang, kalau tidak habis terbakar, dapat di manfaat kan lagi, dan jelas itu salah. Dengan terpincang bang Manik melangkah, dengan perut berdarah bang Saiful berjalan, dan aku, sungguh beruntung aku sanggup memulihkan diri sendiri. Kalau dengan kemampuan ku sebelumnya, aku jelas tidak mampu. Tapi setelah aku mendapat tambahan energi dari Aki Tama, dan energi ini juga berguna penyembuhan, memang sangat berguna padaku.


Pov 3rd


Sementara tadi saat pertarungan Anto baru terjadi dengan BC. Dari dalam sebuah ruangan terkunci di lantai dua yang ada taman itu. Tampak empat pasang mata melihat dari jendela kaca arah luar. Kaca itu memakai ada kaca film atau sejenis nya, sehingga dari arah luar tidak bisa melihat ke dalam, tapi dari dalam bisa melihat keluar. Ruangan ini kecil hanya 2 x 2 m. Berisi alat-alat pertamanan dan sejenis nya. Dan di kunci dari luar. Bagaimana mereka bisa disana?
Ternyata di sisi dalam ruangan itu ada pintu kecil yang muat untuk 1 orang, terhubung dengan sebuah tangga besi turun, langsung ke dapur di lantai 1 rumah itu. Ini adalah tangga yang sempat di temukan Anto, tapi ia tidak telusuri. Posisi ruangan ini paling sudut di ujung kiri jika dari pintu masuk nya Anto dan Bang Saiful. Karena ruangan ini di kunci maka nya dari tadi orang P2 tidak ada yang bisa masuk, disamping posisi mereka lagi menyerang, untuk apa malah berusaha sembunyi dalam ruangan masih terkunci. Empat pasang mata itu tadinya sangat ketakutan saat pintu di coba di buka dan di dorong. Untung nya mereka mengurungkan niat nya. Mereka mencoba mengintip ke dalam, tapi tidak tembus sama sekali kaca itu.

Empat pasang mata ini sangat ketakutan apalagi tadi ada lemparan granat

Mereka saling peluk dan menangis. Teringat akan hidup mereka kedepan, dan apa yang mereka sudah lakukan selama ini. Mereka berdoa, memohon ampun..

Setelah beberapa orang yang mati bersimbah darah, mereka melihat si topeng hitam menantang para baju biru bertopeng itu. Tidak terdengar apa yang di bicarakan. Tiba-tiba si topeng hitam membuka topeng nya. Seseorang dari ke empat itu memekik spontan..

"Mas Anto..."

"Teh Yeti kenal dia?"

"Iya teteh kenal. Dia adalah teman nya kang Ridwan teman sekantor teteh. Yang kemarin dulu teteh cerita yang mau main ama kita berempat tidak jadi dia pergi sambil tinggal uang 4 juta itu."

"Oh.."
tiga lainnya serentak

"Hebat pisan teh. Aduh saha nya eta?" tanya Rahmi

"Dia sekarang pacar nya adik angkat teteh, si Neng. Pantas dia parlu info dari teteh, ternyata dia sendiri yang maju. Aih.. teteh gak kebayang."

"Teh, dia kenal nama aku teh. Dia yang bebasin aku tadi di bawah. Waktu dia habisin preman dan teman-temannya Yudha, aku takut langsung sujut di bawah kaki nya minta jangan di bunuh, dia angkat aku dan bilang, ce Ismi aman.. udah cari teman nya yang lain sembunyi biar nanti langsung bawa keluar samaan, kitu.."

"Kalo aku di selamat in sama yang topeng loreng sana teh. Aku lagi tidur sama pak Harris, dia masuk. Mau tangkap pak Harris, eh... hik.. hikk.. pak Harris jadiin aku tameng nya. Dan... tiba-tiba, yang topeng loreng itu, lempar pisau pas kena tangan pak Harris, aku pasrah pisan. Kalau saja meleset pasti ke leher abdi eta pisau nya. Ya Allah, masih sayang sama Natmi."

"Teteh mungkin yang paling hina. Teteh sama Rahmi lagi main ama Yudha dan Fajri, saat ada topeng putih datang, tembak Yudha dan Fajri. Teteh takut pisan, tapi topeng putih juga kenal teteh sama Rahmi, kita lagi telanjang bulat. Di suruh lari sembunyi sambil cari kamu berdua. Teteh takut tapi syukur pisan. Topeng putih itu siapa yah, kenapa tau teteh sama Rahmi?"


Keempat perempuan ini yang ternyata Yeti, Rahmi, Natmi dan ce Ismi baru saja mengingat hal yang baru saja terjadi dan sangat mengguncangkan hati dan pikiran mereka.

Mereka akhir nya putuskan, tidak berani melihat lagi, mereka sudah sangat-sangat terguncang dan lelah secara mental. Tidak terasa mereka tidur, mereka pasrah saja bila memang harus mati hari ini. Mereka hanya bisa sembunyi dan cuma berharap bahwa mimpi buruk ini bisa lewat segera.


Pov Aiko

Aku melihat sang penolong ku, sudah bertempur dengan Ryuji. Seperti nya ia sengaja memilih yang lebih kuat. Aku tidak akan hanya diam, aku harus tau siap dia. Tapi aku harus membereskan Kurozawa muda memuakkan ini. Aku di suruh menikahi nya? lebih terhormat aku bunuh diri dari pada menikah dengan dia.
Aku segera serang dia dengan gencar, aku tidak akan tahan-tahan lagi. Mereka harus punah. Titik.

Dia yang kuserang tiba-tiba secara gencar, menjadi terkejut dan terdesak. Dia mundur dua langkah, menendang balik mencoba menahan serangan ku, ya aku tertahan. Tapi hanya sesaat, langsung aku melompat lagi, pukulan dan tendangan aku lontarkan. Dia percaya diri ternyata, dia adu pukulan ku dengan tangan nya. Lengan kami saling berbenturan keras. Dia menjerit tinggi kesakitan, tangan nya memar. Sedang aku merasa hanya sakit biasa. Jelas karena aku ada energi ku yang meredam pukulan nya.. sedang tenaga yang dia keluarkan besar, otomatis berbalik padanya. Ah.. tentu sakit sekali...

Ryukun langsung cabut katana satunya, yang tadi patah, mukanya terlihat marah dan malu nya tidak terkira. Di pecundangi seorang perempuan manja, lemah, dan lembut. Itu pandangan nya pada ku. Hah, biar dia tau rasa. Baik aku layani.

Aku seperti liat abang tadi di tangga masuk. Kenapa abang diam aja gak bantu aku? kan tadi sesuai rencana, setelah abang selesai dia akan bantu aku, ini malah nonton.

Aku serang Ryukun, sama-sama bersenjata. Aku tidak ragu sama sekali. Aku sempat lihat ke Ryuji, sepertinya dia juga kewalahan menghadapi topeng biru ini. Siapa dia, sungguh hebat.. Eh, abang kemana? Yah, dia kabur lagi.





Bersambung lagi ya suhu...
Mohon kritik dan saran nya suhu...
 
Terakhir diubah:
Thanks updatenya suhu... mantap deskripsi perangnya... semua terlukis dengan runut dan jelas, membuat imajinasi yg utuh.

Ditunggu lanjutannya. syukur2 bisa khilaf update lagi siang ini... hahaha.. gua kayak kena narkoba. nyandu buat baca lanjutannya..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd