Lanjutan
Tak membutuhkan waktu lama menentukan hari pernikahan, surya menawarkan hari ulang tahunnya sebagai hari penikahannya, tanpa panjang lebar pun paman soffie menyutujuinya, hanya soffie yang terdiam memikirkan nasibnya
***
4hari sebelum hari pernikahannya, soffie kembali menemui hendra di tempat persembunyiannya, terlihat hendra sedang berkumpul diruang tengah, terdengar oleh soffie sedang merencanakan sesuatu dengan anak buahnya,
"..tinggal 2 hari lagi kiriman akan datang kalian sudah persiapkan semua, kita musti rapih, kita gak boleh gagal, loe kontak informan kita didalam kasih kabar jika ada pergerakan.." perintah hendra ke salah satunya, tapi dia tidak menjawab malahan melihat ke arah soffie yang berada dibelakang hendra,
Hendra lalu menoleh kebelakang,
"..eh loe beib, gimana kamu dapat informasi..? Tanyanya
".. Hen, aku pengen ngomong sesuatu dengan mu berdua bisa..?.. Lirih soffie..
Dengan sekali menganggukan kepala ke arah anak buahnya, lalu mereka semua bubar keluar meninggalkan mereka berdua.
"..hen sekali lagi aku bertanya, apa kamu yakin menyuruh aku menerima pinangan surya..? Tanya soffie, menatap jendela membelakangi hendra
"..beib, loe itu kekasih gue, loe milik gue, dan gue nyuruh loe nerima surya, ini semua demi kita, loe mau gue ditangkep ama si surya..?? Hendra Balik bertanya, sambil memeluk soffie dan mencium tengkuk soffie.
"..kamu tega hen, semua telah aku lakukan untuk kamu, tapi kamu seenaknya menyuruh aku jd istrinya surya, kamu anggap apa aku ini.!! Jawab soffie
"..beib, kalo kita udah bisa si surya terjebak dan jadi pengikut gue, loe bisa ceraiin si surya dan kita bisa bersama lagi.." ujar hendra sambil mengelus rambut sofiie.
"..tapi hen, bukan dengan cara ini, aku gak mau hen.. Kita bisa cari lain agar surya bertekuk lutut ke kamu.." keras soffie sambil berbalik badannya matanya menatap hendra. Mendengar penolakan soffie membuat hendra marah.
"..denger soff.. Loe itu milik gue, gue berhak atas hidup loe, dan loe musti ikutin apa yang gue suruh.." hardik hendra dengan mencengkram kuat kedua lengan soffie, lalu ditarik tubuh soffie kearahnya lalu dicekiknya leher soffie
"..aawww..saakit hen..lepasiiiin.." erang soffie.
"..gue lepasin kalo loe mau ikutin perintah gue.." ancam hendra, dengan mata yang telah berlinang, soffie menganguk pelan.
"..baaaaikk, heenn aakuu aakann laakuukaan ini, kaarenaa akuu mencinntai kammu.. Bukkan takut dengaan ancamman mu iini.." jawab soffie, terbata bata menahan cekikan hendra.
"..bagus.. Ini yang gue mau, loe mesti ikut kemauan gue, karena loe milik gue, itu kan janjimu dulu.." sambil melepaskan cekikannya, lalu Saat hendra akan mencium soffie, soffie memalingkan wajahnya lalu beranjak meninggalkan hendra
Dalam perjalanan pulang, mata yang berlinang , Hatinya sangat sakit dan hancur , lelaki yang sangat dicintainya memperlakukan dia tidak seperti dulu, sekarang dia hanya dimanfaatkan hanya untuk ambisinya saja..
__________________________________________
Sehari sebelum hari pernikahan, saat Soffie menonton televisi, dia melihat kabar berita yang mengejutkan, kepolisian telah melakukan penggerebakan narkoba di sebuah gudang, terlihat di televisi hendra dan kawan kawan sedang digiring, tertangkap polisi, dalam berita menyebutkan bahwa pengerebekan ini penangkapan paling besar, sebuah transaksi narkoba internasional dengan barang bukti bahan baku narkoba yang sangat banyak.
Soffie gak menyangka hari pernikahan dia dimanfaatkan hendra melakukan transaksi narkoba, agar surya lengah perhatiannya pada hendra, tapi ternyata mereka salah perkiraan.
***
Keesokan harinya dengan hati lemas soffie mendengarkan ijab kabul surya dengan pamannya,
".. Gimana para saksi sah.. " tanya penghulu
"..saaaah.." jawab saksi dan para tamu,
Dan akhirnya hari itu juga soffie telah menjadi nyonya surya.
***
3 bulan soffie telah menjadi nyonya surya, hatinya masih belum bisa menerima ini semua, dalam hatinya dia tetap masih cinta hendra,
Tapi dengan perasaan begitu, soffie tetap melayani surya layaknya seorang istri pada suaminya, urusan melayani ranjang pun dia tetap melayani surya tapi soffie melakukannya dengan perasaan dingin.
Tak terasa 2 bulan sejak pernikahannya setelah dia mempersiapkan sarapan untuk surya, sambil menunggu surya yang sedang mandi soffie duduk diruang tamu, lalu soffie membaca harian terbaru, halaman demi halaman dia baca, tiba tiba dia tertegun disebuah berita.
Disitu diberitakan bahwa pemilik narkoba dengan inisial H saat penggerebekan bulan lalu telah di vonis dijatuhi hukuman mati dan akan dilaksanakan secepatnya,
Seketika tubuh soffie lemas tak bertulang, makin hancur hati soffie, selama ini dia mengorbankan perasaanya terbuang percuma, kekasih telah pergi meninggalkan selamanya.. Tiba tiba
"... Mah.. Kenapa kamu kok nangis.. Ada apa.." ujar surya tiba tiba muncul dihadapannya, lalu duduk disampingnya.
"..ehh.. Eeenggak kok... Ini baca berita, tega nian seorang ibu membuang bayinya jawab soffie gugup, sambil membereskan harian lalu menyimpan jauh dari surya agar surya tidak membacanya.
"..ooo gitu.. Iya sich.. Kita yang lagi usaha dapetin momongan, ini ada yang dibuang sia sia .." jawab surya mesra, sambil tangannya mengelus perut soffie..
"..ih mas dah gak sabar yach..pengan punya anak.." genit soffie menutupi kepanikannya
"..dah gak sabar aku pengen dipanggil papah.." ucap surya sambil mencium bibir soffie.
"..udah akh yu kita makan nanti mas telat.." ajak soffie dan mereka pun sarapan berdua.
***
Waktu terus berlalu, soffie sedikit demi sedikit mencoba menghilangkan kenangan dan rasa cintanya ke hendra, ia telah menyadari bahwa hendra sudah tak ada, dia sudah saatnya sekarang membuka hatinya untuk surya.
Hingga suatu saat, surya pulang lebih awal, dari biasanya, soffie menyambutnya dengan mencium tangan surya,
Yach sekarang soffie sudah menerima surya dia sudah mencintai dan menyayangi seutuhnya. Apalagi perlakuan surya yang begitu mesra dan tulus membuat hati soffie luluh
"..mas kenapa kok pulang terburu buru..? tanyanya ambil membantu melepaskan pakaian seragam surya
".. Gini Mah, mas dapet tugas dadakan, mas musti pindah ke medan, mas ditugaskan disana, dan kita musti secepatnya pindah, mungkin besok kita kesana, makanya mas izin untuk pulang lebih awal, kita berkemas.." ujar surya.
"..kok dadakan sich, biasanya kalo ada mutasi kerja biasanya paling cepet ada pemberitahuan sebulan sebelumnya, kok ini dadakan.. Ada apa mas, jangan bikin aku panik..?" tanya soffie dengan wajah keheranan.
"..makanya dari itu mas juga heran.." jawab surya sambil mengalihkan pandangannya, seperti ada yang disembunyikannya,
"..udah gak papa, semuanya baik baik aja kok ini cuma rotasi rutin aja, hanya saja dadakan.. Mas cuma ngikuti apa kata atasan mas aja.." sambil memandang soffie, bibirnya tersenyum,
"..yu mas bantu kita berkemas.." ajak surya, sambil berbalik menuju kamarnya
Tapi soffie diam tak bergeming.
"..lho kok kamu gak ngikut, apa kamu gak mau pindah apa kamu enggan ninggalin kota ini..?" tanya surya balik heran melihat sikap soffie.
Soffie menggelengkan kepala
"Enggak mas, aku pasti akan ngikut mas kemana aja.. ....tp Itu mas..Euuu.." ujar ragu soffie terpotong,
Surya kembali mendekati soffie, disibakan rambutnya lalu dicium mesra kening soffie..
"..terus kenapa kamu diam.. Apa kamu gak mau pindah ke medan" tanya surya lembut
"..buuu..bukan itu mas.." jawab soffie
"..lalu.."
"..aku udah telat 3mgg mas.." jawab soffie sambil menatap tajam surya..
"..haaaa apaa..??.. " Surya bengong sejenak, lalu tiba tiba.. surya bersujud dihadapannya
"...mah.. Kamu hamil.. ..kamu hamil soffie.. Kamu hamil anakku.." ujar surya setenga tak percaya., dijawab soffie dengan anggukan...
Lalu
"..huaaa hahaha... Aku jadiii ayah... Akuuu punya anaaak...aku punya anaaak.." surya melompat kegirangan seperti anak kecil, membuat soffie tersenyum ceria melihat kelakuan surya.
Lalu surya jongkok dan mencium perut soffie..
".. Hallo Dede bayi, ini papah, dede bayi ini laki atau perempuan.." surya mengajak ngobrol janin dalam perut soffie.. Soffie pun tersemyum bahagia melihat reaksi surya saat mendengar dirinya mengandung anaknya.
Surya lalu bangun dipapahnya soffie ke soffa tengah,
"mah kamu istirahat yach biar papah aja yang berkemas, ntar papah minta bantuan temen papah,.." suruh surya dan dijawab dengan anggukan soffie, setelah menyuruh soffie duduk, surya kembali menciumi perut soffie, menjawabnya, dalam kebahagiaan yang tak terhingga dalam hati surya, dengan mendengar dia mempuntai calon putranya dia pun menyebutkan dirinya papah.
Soffie memandang ke arah jendela smbil mengelus kepala surya yang sedang menciumi perutnya, dalam hatinya berkata
"
..hen maafkan, aku aku telah bahagia bersama suamiku aku mencintai dan menyayangi dia sekarang, dan sekarang pun aku akan memiliki anak darinya, ku harap kamu mengerti, semoga kamu mendapatkan penggantiku di alam sana.."
***
Saat kepindahan soffie dan surya ke medan disambut suka cita surya mendengar kabar bahwa soffie telah mengandung anaknya, hingga akhirnya lahirlah seorang bayi laki laki yang mereka namakan Anton Suryadinata.
Hari hari yang penuh keindahan dan kebahagiaan yang soffie rasakan, dia merasa telah menjadi wanita seutuhnya, dia telah memiliki seorang putra, dan suami yang menyayangi dia
***
Sepuluh tahun berlalu, tak terasa anton telah bersekolah,
Disaat soffie sedang mengantar anton kesekolah, tiba tiba sebuah tangan memegang pundaknya, saat menoleh kebelakang, soffie langsung terkejut kedua tangannya menutupi mulutnya,
".. 10tahun gue nyari loe, ternyata loe ada di medan.." ujar lelaki itu..
".. Kaa kkaamu masiih hidduup".. Tanya soffie terbata bata, tak percaya
Bersambung
NEXT -----> ~~EPISODE 23~~