Lanjutan
Di atas ranjang, Surya berbaring, matanya menatap ke atas langit langit, Memikirkan sesuatu..
Bu Asih yang masih duduk dimeja rias, sesang membersihkan riasan mukanya, dan menyisir rambutnya, memandang Surya di bayangan cermin..
"..ku naon kang.. Seperti yang bingung..? Ujarnya..
Lalu bu Asih beranjak ke lemari pakaian.. Lalu melolosi seluruh pakaiannya mengganti dengan daster tidur.. Lalu dia berbaring disebelah Surya, merebahkan kepalanya pada surya..
"..akang tuch lagi pusing mikirin omongan Anton yac..!??"
Surya membalas dengan dengusan nafas, tangannya kirinya merangkul leher bu Asih, sedangkan tangan kanannya mengangkat dagu bu Asih
".. Aku bingung dan takut jiga Anton mengetahui semua akan ketidakberdayaan papah, waktu itu..".. Sambil menatap mata Bu Asih..
Bu Asih dmenyorongkan bibirnya lalu mmuach.. Mencium bibir Surya.. Meskipun hanya sekejap tapi terasa hangat, lalu jarinya telunjuknya memainkan bibir surya..
"..seharusnya akang beritahu yang sebenarnya , agar gak jadi salah paham nantinya.." dengan terus mengelus bibir surya dengan jarinya
"..Yach aku seharusnya berterus Sih... Hanya rasa ketakutan aku akan Anton meninggalkan aku jika dia tau semuanya.." jawab Surya
Jari tangan bu Asih mulai bergeser mengelus dan mengelus dada surya..
".. Secepatnya kang, akang musti kasih tau Anton dari pada dia tau dari orang lain.." sambil jemari mulai turun menggerayang perut.
..hmm... Sih.. Kamu gak akan ninggalin aku kan apa pun yang terjadi nanti..".. Mata Surya udah merem melek disaat tangan bu Asih menyelusup ke dalam celana Surya dan mengelus penisnya..
Lalu surya memagut bibir , lalu
"..Sih boleh kah aku.." ujar surya saat akan mengelus punggungnya
“.... Kang.. Asih dah milik akang seutuhnya, Asih akan layanin sebagai istri akang.. Tentu boleh kang..!!”
Surya pun membalas perlakuan Bu Asih, tangannya mulai mengerayangi dada bu Asih, diremasanya dengan lembut payudara bu Asih diluar pakaiannya,
“Aaaaahh... Kang enak,.. Gelii kang..”
"Sih aku buka yach bajunya",
Asih mengaanguk dengan mata sayu, Surya lalu membuka seluruh pakaiannya... Hingga tubuh putih khas orang sunda tak tertutup lagi, payudara yang gak begitu besar dan masih mengkal, perbedaan warna yang kontras, puting payudara yang berwarna merah tua disekitar kulit putihnya yang terlihat urat uratnya.., meskipun bu Asih berusia 35an dan sudah mempunyai anak satu, tapi seperti terlihat anak gadis tak terlihat lipatan lemak pada perut dan pangkal pahanya. Dipangkal paha bulu jembut yang hitam tampak kontras dengan kulinya, belahan vaginanya masih terlihat rapat tak terlihat gelambir labia mayora.
Tangan surya yang terus meremas payudara bu Asih... Lalu mulutnya mengulum puting payudaranya...digigitnya dengan pelan penuh perasaan
"Slrpphh slrppph slrppph", suara ketika mengulum puting payudaranya.
“Ssstttttt..... Aahhhhh... Kaaang...” Desah bu Asih..
Lambat laun ciuman Surya merayap turun ke arah perut sesekali lidah Surya menjilati permukaan perut bu Asih...
"Slllllrppphhhhhhhhhh", suara lidah Surya yang menjilati permukaan perutnya.
“Aaahhh... Kaaaangn nggng.. Geteeekk kangg..!” Desah bu Asih sambil mengelinjang kegelian
Ciuman Surya makin turun ke selangkangan yang berjembut, tercium aroma khas vagina, disibaknya belahan vagina, clitoris dan lubang vagina telah banjir akan lendir cintanya.. Lalu clitoris Bu Asih dijilatnya dan sesekali di emut..
"Slrph slrph slrph slrph", Surya menjilati clitorisnya secara perlahan.
Sekali Surya memasukan jarinya kedalam vagina bu Asih dan mulai mengocok vagina bu Asih dengan jarinya.
Clok clok clok clok clok clok
Selama Surya mengocok vagina bu Asih dengan jarinya iya tak lupa menjilati clistorinya.
"... Kaaaanngg uuudaaaahhh jiiiiijiiikk... Aassihhh ga kuatt kaaaangg... Kaaaaaaangg..”
Sreeett creettt... Semprotan orgasme pertama membuat bu Asih lemas..
Jari Surya terasa seperti dihisap dan terasa basah ketika didalam vagina Bu Asih.
Dengan senyum pak Surya lalu bangun, dengan posisi mengangkangi paha bu asih. Diarahkan penis pada lobang vagina..
Lalu dibenamkannya perlahan..
"Slleepppppphhhh", secara perlahan penis surya mulai masuk kedalam vaginanya.
"Aaaagggghh kaaaanggg saaakkiit... Pelan",teriak bu Asih ketika penis Surya telah masuk semua kedalam vaginanya.
"Sih peret banget.. Vagina kamu", kata Surya menikmati jepitan rongga vagina bu Asih.
"Hmmm, Daaahhh laaamaaa kaaang, Asihhh lom pernaaah berhubbungan intim semmeejakkk suamii asih meeninggal... Ahhhhh.." Desah bu Asih ketika surya mulai mengerakan penisnya.
"Sleph sleph sleph ",Surya mulai mengenjot perlahan penisnya didalam vagina Bu Asih.
"Ah kanggggg", desah bu Asih yang mulai teransang kembali dengan permainan Surya.
"Sleph sleph sleph"
"Kangggg cepet dikit", kata bu Asih mendesah
Melihat bu Asih mulai menikmati permainannya Surya pun mulai menaikan tempo genjotannya, makin terlihat buih lendir dari dalam vagina bu Asih keluar...
"Plok plok plok plok plok plok plok"suara paha saling beradu.
Kaaaanggg ceeeepeetannn aatuhhh, asiiih peeengennn...aaarggghgh desahnya..." Desah bu Asih yang merasakan akan orgasmenya kembali.
"Plok plok plok plok plok plok"
"Ahhhhhh kangggggggggggg",
"Hmm, Barengan sih aku juga mau keluarr" kata Surya yang hampir merasakan orgasme nya juga, genjotan Surya pun makin cepat
Plok..plokkk.plokk..
"Siihhhhhhhh keellluuaaarrr..", teriak Surya sambil memasukan penisnya dalam-dalam sampai kerahim bu Asih
"Akuuu jugaaa kanngg", teriak asih berbarengan
"Croootttt.... Crooott", dibenamkan nya penis Surya di rahim bu Asih.
"seeeerrrr..., aku juga kang", teriak bu Asih merasakan orgasme nya berbarengan dengan Surya.
Surya membiarkan sejenak penisnya didalam vagina bu asih, dia pun merasakan pijatan diseluruh penisnya ketika didalam vagina bu Asih.
Setelah beberpa menit akhirnya Surya ambruk dan melepaskan penisnya dari vagina bu Asih.
surya pun berbaring disebelah asih, melihat itu Asih langsung memeluk surya...
"Kaang, Asih puas bisa layanin akang", kata bu asih menikmati permainan suaminya itu.
“Sama aku juga sih... Sih aku pengen punya anak dari kamu" kata Surya sambil tersenyum.
“Kang, Asih sekarang lg masa subur mudah mudahan jadi kang" kata bu Asih sambil berharap dia bisa mengandung anak dari Surya.
Mereka berdua tersenyum dan saling berpelukan, hingga mereka terlelap tidur setelah merengkuh kepuasan birahi mereka.
.
___________________________________________
Dua minggu telah berlalu setelah pernikahan Surya dan Bu Asih
Dikost bobby
"..Gimana Bob, rencana kita minggu kemarin.." tanya Titta
".. Kalo ane setuju Ta, ane demen ama ide cemerlang loe, kita coba bergabung ama om Hendrik untuk ngancurin si Anton..." balas Bobby
" .Menurut Loe gimana zal.." lanjutnya
". Kalo kata gue sich udah lah cukup kita sampe gangguin Anna aja, gak usah ngelibatin om Hendrik, gue ngeri kalo kerja sama dengan dia.." jawab Rizal
"..Payah loe, loe gak inget perlakuan si anjing anton ama kita.. Gue gak peduli gue mesti gabung ama om hendrik, yang pasti dendam gue terbalaskan.." geram Bobby
"..Iya zal loe kenapa jadi cemen gitu sich.." timpal Titta
"Enggak tau ta... Ini resikonya ama hidup kita.." jawab Rizal
"..Gue gak peduli meski hidup gue ancur sekalipun, asalkan orang yang ngancurin hidup gue juga ikut hancur.. Kalo bisa bikin dia mampus.." jawab Bobby dengan geram
Rizal hanya bisa terdiam, mendengar Bobby yang bernafsu menghancurkan Anton.
".. Trus loe punya rencana lain buat ngancurin anna.." lanjut Bobby bertanya Titta
". Hihi udah donk.. Bentar nich ane mulai sekarang .." ujar titta sambil mengeluarkan hpnya
tuut.. Tuut
“Hallo bisa bicara dengan ibu Tutiek..”
...
“Saya Titta tante temen kuliahnya Anna masih inget kan tante, yang waktu kekost-an Titta dulu”
...
“Iya tante yg waktu itu, enggak Titta mau nanya kalo Anna ada disitu, soalnya Anna udah 2 bulan gak ke kampus.”
...
“Oooh, gak ada, jd tante gak tau Anna dimana..”
...
“Iya terakhir bertemu sich dia bilang cuma lagi ada masalah sama pacarnya..”
...
“Iya.. Bener tante , Anton namanya... Gak tau tuch ..!!”
...
“Gini aja tante, tante gak usah khawatir biar tita cari info.. Kalo ada kabar ntar Titta hubungi tante..”
..
“Iya gitu aja, makasih tante maaf kalo ganggu”
..kliik..
"..Hahaha... Kena tuch nyokap si Anna gue kerjain.. " tawa Titta
"..Gila loe orang tua, loe kerjain, kualat loe.." Ujar rizal
"..Bodo, si Anna musti ngerasain apa yg gue rasain sekarang.. Dia musti terusir juga dari keluarganya.. " sinis Titta
"..dah zal loe jangan banyak omong, sekarang cari info kegiatan tentang si Anton.. " suruh bobby
"..Nah loe mau kemana.. " jawab Rizal
"..Gue ada perlu sm si Titta.. Gue mau ngebahas gimana caranya bisa gabung ama om Hendrik, sudah sana pergi.." balas Bobby
"..Ya udah, gue cabut dulu tapi gue gak janji untuk dapatin info itu.." ujar Rizal berlalu tanpa menatap Bobby
Setelah Rizal pergi..
Titta langsung memeluk Bobby,
"..Bob.. Loe musti dukung rencana gue.. Jangan sampe gagal.." Ucap tita memanja, Sambil mengelus selangkangan bobby..
"..Pasti ta,.. Euhg.." jawab Bobby dan merasakan elusan rangsangan Titta pada selangkangannya
Titta mengelus selangkangan Bobby langsung membuka reseleting,
dikeluarkannya penis Bobby yg masih tertidur..
Titta menjilat, dan mengulum penis..
"..Hmmm gue kangen kontol loe Bob.. Gue horny banget... Sruupp hmmm.." Titta Terus mengulum..
".. Euurgg trus ta.. " Bobby merem melek menerima jilatan dan hisapan pada penisnya, tapi dalam pikirannya seperti ada yang mengganggu rasa trauma akan ketakutan digerebeg massa, belum lagi rasa sakit pada testis yang sering timbul saat penisnya ereksi, membuat birahi Bobby pun terganggu.
Setelah beberapa saat.. Penis bobi yang mulai tegang tak lama lalu croot..croot
"..Bob.. Kontol loe kok udah muncrat lagi, Loe kok gak bisa main lama kayak dulu,.." ujar Titta Sambil memainkan penis Bobby yang telah lemas tak bertulang..
".. Diem kau Ta gue bunuh loe kalo loe ngomong itu lagi... Breeeengggggseeeekk.. Aaanjiiing loe. Aaannntooonnn gue buunnuhh.. loooe.." Bobby berteriak marah.. Sambil mendorong keras Titta..
Ternyata Dibalik pintu Rizal blm pergi dia menyandar pada daun pintu sambil, mendengarkan apa yg terjadi didalam
"..Bob.. Kita yang salah, kalo aja dulu kita gak penasaran sama si Anna kita gak kan begini.. gak tau apa yg akan kalian kerjakan, mungkin ini saat gue musti menjauh loe seperti si Adit... Gue gak akan terlibat permainan berbahaya ini, maaf teman gue pergi.." Ujar Rizal meninggalkan kost Bobby sambil menyimpan kunci mobil di atas meja teras.
Bersambung
NEXT -----> ~~EPISODE 29~~