Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Roes

-- ROES -- EPISODE 3

Aku sengaja tidak keluar menemani mereka berbincang diruang tamu. tapi, aku terus curi-curi pandang kearah mas Rudi lewat celah gordin pembatas. berkali - kali aku memuja mas Rudi dalam hatiku. mungkin perasaan ini sangat terlarang bagiku. tapi apa daya, meski hanya berbagi perasaan sebentar ini, kurasa tak akan mudah untuk menggoyahkan posisi mas Hari dalam relung hati ini. apalagi kami sudah beranak dua dari hasil pernikahan kami. lagipula dia calon adik iparku. jadi, aku merasa tidak ada masalah dengan perasaan ini.
tak berselang lama. mas Rudi pamit pulang. aku tetap tak beranjak dari tempatku berdiri. memandang paras tampan mas Rudi membuat mataku tak berkedip sampai sosok pria gagah itu lenyap dari pandanganku. tapi aku tak jemu - jemu menghadirkannya dalam lamunanku.

"plak" sentak aku kaget. adekku menepuk lenganku,
"heh!!... ngapain mbak senyum - senyum sendiri? kayak orang gila aja" kata Rika,
"eh.. egak.. itu si ganteng.. eh.. udah pulang ya?" jawabku sambil bingung jawab apa.
"apaan sih. udah baru saja pulang kak. kakak knapa sih. kakak tertarik ya??" tanya adekku heran
"ahh ..egak.. eh gmana tadi ngobrolnya?" tanyaku sambil mengalihkan pembicaraan,
"ooh.. iya begitu lah kak. gmna kakak? setuju gak kalo Rika sama dia?" tanya adekku.
"iyalah. kakak setuju. kamu pinter pilih pasangan hidup" jawabku menghiburnya.
"oce deh kak" sambil memelukku.

demi kebahagiaan adekku, aku tak lagi berpikiran macam - macam. sejak kunjungan dan perkenalan itu, setiap hari mas Rudi selalu datang jemput dan antar pulang Rika kerumah. ada untungnya juga sih, jadi mas Hari tidak lagi seharian ngantor dan nunggu Rika selesai kerja. sejak kedekatan mereka, keluarga kami selalu dapat bantuan dari keluarga mas Rudi. baik itu bos perusahaan, maupun keluarganya. karena mas Rudi adalah adik dari bos perusahaan dimana mas Hari bekerja.

malam ini lumayan dingin, aku masih belum bisa tidur meski sudah memejamkan mata. mas Hari juga masih membaca buku kerjanya meski sudah duduk santai disebelahku.
"mas, gmna perkembangan Rika?"
"maksud mama?" jawab nya
"ya. masak cuma pacaran terus" cetusku
"oh..mas sudah tanya sama Rudi. dia sudah berniat melamar Rika. tapi rika ku tanya malah masih ingin kenalan lebih jauh dulu" jawab mas Hari
"o...begitu. ya semoga saja mereka dapat lanjut ya mas"
"iya ma.. gmana penilaian mama?"
"penilaian apa mas? mereka berdua cocok kok?" jawabku
"mas Rudi ganteng kan ma? hehe" candaan mas Hari.
"ah.. apa sih mas. ya ganteng lah" jawabku sambil heran. sosok tampan itu kembali menaungi pikiranku
"tu kan.. emang mas Rudi ganteng, gagah" jawab mas Hari
"eh eh.. ganteng itu untuk Rika. wajarkan aku sebagai kakaknya memberikan penilaian" cetusku sedikit menggerutu.
"eheheh.. iye iye ma. ma kapan2 kita jalan - jalan yuk. ya.. sama mereka. ya itung - itung refreshing sambil perkelalan lebih jauh" ajak mas Hari
"eh..tumben mas ngajak piknik. tapi kenapa harus bersama mereka? sama anak - anak napa mas? kita kan jarang jalan - jalan?" ucapku
"iya ma.. ya mas pengen aja ngajak mereka. masak Rika serumah gak diajak." jawab mas Hari
"tapi kan mereka bisa jalan - jalan sendiri. berdua. bisa nambah merekatkan hubungan tanpa gangguan mas" jawabku kembali
"ya itu kan rencana papa. kalau mama gak setuju. ya udah" jawab mas Hari
"aaah.. besuk saja kita bicarakan lagi. mama kan rindu bareng - bareng piknik. kan jarang." jawabku. dalam hatiku, sebenarnya juga ingin sekali bersama - sama dengan mas Ganteng Rudi walau hanya sekali. tetapi aku harus menjaga kondisi keluargaku. jangan sampai kehadiran orang ke 3 membuat hancur semuanya.

Sejak Rika dan mas Rudi dekat, entah mengapa mas Hari selalu saja ingin melibatkan mereka dalam kegiatan keluarga kami. sebenarnya tak apa, namun karena mereka belum terjalin secara resmi, aku takut nanti tetangga pada bilang apa. jangan sampai ada gosip menimpa keluarga kami. tetapi mas Rudi terus saja meminta ajak piknik bersama - sama. karena sudah malas meladeni mas Hari, akhirnya kami berkumpul dan membicarakan acara ini. kami sepakat berangkat piknik refreshing seharian tanpa menginap. pokoknya pagi berangkat, jelang senja harus sudah perjalanan pulang.

tibalah hari dimana kami sepakat berangkat. dengan armada 1 minibus kami berangkat. cuaca cerah, awan pun tak nampak. kebetulan musim kemarau. jadi perjalanan piknik kami akan seharian lancar. berbagai tempat kami kunjungi. berbagai kuliner kami cicipi. semuanya terasa sangat menikmati piknik ini. anak - anak terlihat gembira karena dapat momen langka. Rika dan mas Rudi terlihat juga tak melewatkan suka ria perjalanan kali ini. bagiku dan mas Hari, hari ini tak lebih dari membahagiakan anak - anak dan melepas penat karena lelah beraktifitas sehari - hari. sepakat kita bersuara hari ini hari yang indah. terkecuali Rika. Rika terdiam saat perjalanan pulang ini. Entah kenapa akupun belum tau. dalam hatiku tak etis jika aku tanya ke dia sekarang. nanti aku coba tanya saat sampai dirumah.

waktu menunjuk pukul 8 malam. kami sampai dirumah dalam keadaan capek dan letih. mas Rudi juga tak sempat berlama - lama dan terus melanjutkan perjalanan pulang. segera kucari Rika yang langsung buru - buru masuk ke kamarnya.
"Rika. kenapa kamu tadi? kok kayaknya diam? apa mas Rudi menyakiti hatimu?" tanyaku
"egak kok kak. gak ada apa - apa" jawab dia sambil menunjukkan raut muka lesu
"mana mungkin gak ada apa - apa. mukamu gak bisa bohongi kakakmu" jawabku
"beneran kak, gak ada apa - apa" jawab Rika yang masih menunjukkan ada hal yang dia sembunyikan dariku
"ya sudah kalau kamu belum mau cerita. terus gimana hubunganmu dengan mas Rudi?. kata mas Hari kamu belum mau dilamar mas Rudi. memang ada apa?" tanyaku kembali
"emmm.. itu.. aku belum siap saja kak. o ya kak. besuk Rika mau balik ke rumah romo." jawab Rika.
"lho kenapa Rika? apa kamu gak betah dirumah kakak?" tanyaku heran
"egak kak.. bukan begitu. emmm... aku... aku cuma ingin nemani romo dulu" jawab Rika sambil terpatah - patah berbicara
"kalau itu gak apa - apa Rika. beneran ini kamu sedang baik - baik saja?" tanyaku heran
"emm.. eh.. iya kakak. gak usah kawatir. Rika baik - baik saja kok" jawabnya
"ya sudah, besuk mas Hari aku suruh antar kamu" tandasku
"eeh.. gak usah . biar mas Rudi saja. tadi sudah bilang kok. ya sudah. Rika capek mau tidur kak" pungkasnya
"ya deh"

gelagat Rika sangat aneh malam ini. aku gak tau ada kejadian apakah seharian pikinik tadi. daripada penasaran, kucoba tanya pada mas Hari. barangkali dia tau apa yang terjadi.
"mas. kok Rika tadi keliahatan sedih. terus besuk mau pulang kerumah Romo. mas tau gak tadi ada kejadian apa?" tanyaku ke mas Hari ketika kami mulai berbaring di ranjang persiapan tidur
"ha.. ? kenapa? ada apa dengan Rika, baik - baik saja kok" jawabnya
"ah egak mas. tadi Rika pas pulang cuma diem aja di mobil. ya barangkali mas tau apa yang terjadi?"
"ahh.. egak egak.. ituuu paling dia sakit kali?" jawab mas Hari.
"kok mas Hari seperti kebingungan menjawab. apa mas Hari tau yang sebenarnya ada apa" dalam hatiku
"apa bener mas gak tau" tanyaku menegaskan
"iya.***k ada apa - apa. kan tadi mama tau, kita selalu sama - sama" jawab mas Hari
"iya juga. kita tak terpisah seharian tadi. mana mungkin mas hari ada sesuatu sama Rika. lha seharian bersamaku" kata hatiku kembali.

tak habis pikir aku atas kejadian tadi. apa cuma perasaanku saja yang berlebihan. ku pikir-pikir berkali - kali sampai larut malam gak bisa tidur.
akhirnya fajarpun menyingsing. Rika sudah menunggu mas Rudi didepan rumah. dia nampak tidak terlalu senang pagi itu.

"mas. coba tanya ke Rika. ada sesuatu apakah yang mengganjalnya. hingga dia mau pulang ke rumah Romo" pintaku ke mas Hari
"iya deh. coba aku bicara" sambil mas hari mendatangi Rika didepan rumah. mereka berbicara agak pelan. jadi aku tak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan.
tak berapa lama, mobil mas Rudi tiba. Rika langsung masuk ke mobil mas Rudi tanpa sepatah katapun padaku. dia hanya melambaikan tangan kearahku tanda perpisahan. langsung aku menuju mas Hari

"mas. ada apa? tadi bicara apa pada Rika?" tanyaku penasaran

-- BERSAMBUNG --

Note : Next Episode 4 + pic ane .. semi ya. No-Nude :)
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
masih menerawang seperti menerawang daleman

dan masih meraba raba sperti meraba puting
 
wah wajib do pantau ini bulek roes...
ulek rus yg istriinya lek sukimin blk rmh kan?
 
-- ROES -- EPISODE 4

"ndak papa kok ma. dia gak jawab banyak" jawab mas Hari singkat
"mas gak ngebujuk dia biar gak pergi" tanyaku lagi
"uda lah ma. mungkin dia memang pengen ke rumah romo mu. lagian kita gak ngelakuin apa - apa itu" jawab mas Hari coba menenangkan aku
"smoga Rika gpp ya mas"
hari itu aku masih penasaran sama Rika yang tiba - tiba pulang ke rumah Romo. dia memang baru gak mau cerita banyak kepada kakaknya ini. aku terus mencoba berpikir positif. mas Hari juga gak bisa membujuk dia berbicara. hanya ada satu kemungkinan lagi, yaitu mas Rudi. aku harus coba bicara padanya. siapa tahu dia mengetahuinya.

"mas. coba tanya mas Rudi. siapa tahu dia tau" bujukku ke mas Hari.
"iya ma. nanti papa bbm Rudi" jawab mas Hari

coba kutenangkan diri ku supaya tak mengganggu aktifitasku dirumah. apalagi ini hari libur. pekerjaan rumah numpuk. belum lagi anak - anak yang minta ini itu.
sudah hampir jelang sore hari, mas Hari terus kutanyai dan jawaban mas Rudi juga tidak tahu. iseng aku buka HP mas Hari. bbm dia ke Rudi kosong dan tak ada aktifitas chat seharian ini. aku merasa mas Hari kurang serius menanggapi permasalahan ku ini. terpaksa aku coba hubungi mas Rudi sendiri.
ternyata mas Rudi merespon invitasi ku dengan cepat. kucoba segera hubungi lewat obrolan teks. mumpung anak - anak sedang pergi sama papanya. mas Rudi banyak bercerita sore itu kepadaku. mas Rudi malah meinta maaf kepadaku karena dia terlalu ngotot ngajak Rika untuk segera menikah. aku jadi tambah bingung. sebagai kakak aku sudah mencoba untuk memberikan pengertian yang terbaik bagi adekku. mungkin ada alasan tersembunyi adekku menunda - nunda pernikahan dia. aku terus bujuk mas Rudi supaya bertanya pada Rika apa alasannya belum mau menikah.

sebulan sudah aku terus coba gali alasan Rika menunda pernikahannya. tetapi Rika tak juga kunjung menjawab. sudah beberapa kali mas Rudi maupun aku datang kerumah romo. tetapi Rika tetap diam. meski keadaan dia sudah jauh membaik. sepertinya dia sudah baik - baik sampai dihari dimana mas Rudi dan Rika sama - sama mengatakan sesuatu kepadaku. aku suruh bertanya ke mas Hari.
aku semakin penasaran dengan mas Hari. ada apa sebenarnya.

"mas. sekarang kamu ngaku padaku. ada apa dengan Rika" tanyaku dengan keras pada mas Hari
"kenapa sih. mama kok memaksa papa. kan papa gak tau apa - apa" jawab mas hari.

setiap hari mas hari selalu bilang begitu setiap aku tanya. kemudian karena sedikit bertengkar dirumah akhirnya mas Rudi mengakuinya.

"ya . ma.. mas capek ditanya terus sama mama. kini mas mau ngaku"
"apa mas apa??" tanyaku mendesak
"mas cinta dan sayang sama mama, tapi mas mulai suka sama Rika ma!" jawab mas Rudi sambil sedikit keras
"apa?? mas suka sama Rika ?" jawabku sambil terkaget sekaget - kagetnya
"kenapa bisa mas? aku istri mas!" jawabku sambil menahan kucuran airmata tanda tak percaya semua ini,
"iya ma.. semenjak Rika tinggal bersama kita, mas makin tertarik dengan Rika ma!" aku mas Hari dengan lantang didepanku
"kenapa mas? kurang apa aku mas? mas kan tau kalau Rika adalah adik kandung ku kan!" seruku
"iya mas tau.. makanya mas jujur sama kamu ma"
kami saling terdiam. mas Hari kebingungan sembari menahan emosi. sedangkan aku hanya terisak sedih menahan sesak didadaku. seolah tak percaya atas apa yang aku dengar dari mas Hari.
"maafkan aku ma" ucap mas Hari sambil berlalu dari hadapanku.
aku hanya bisa terduduk lesu mendengar perkataan mas Hari. aku mulai berpikir. apa aku ini terlalu banyak kekurangan. apakah aku ini jelek? gemuk? apa mas Hari gak memikirkan 2 anak hasil perkawinan kita?
semenjak hari itu beberapa hari ini kami hanya saling diam. berbicara seperlunya. tapi kami juga harus menjaga sikap didepan anak - anak. kami harus terlihat cerita meski hati kami saling perang saat ini.
tapi aku mulai bisa menerima kenyataan ini. apa ini karena masalalu ku? apa dalam hati kecil mas Hari masih memikirkan masalalu kelam ku? mungkin karena tak sempurnaanku diwaktu kami berjumpa yang membuat mas Hari melakukan ini. mungkin demi anak - anak, aku harus berbicara dan merajut kembali hubunganku dengan mas Hari. kutemua dia diwaktu pagi hari. mumpung libur dan anak - anak keluar bermain.
"mas. kita harus bicarakan ini. tak baik kalau terus - terusan. maafkan aku karena masih terdiam beberapa hari ini mas" ucapku memulai obrolan
"maafkan juga mas ya ma. atas semua kesalahan yang telah mas lakukan" jawab mas hari lirih.
"iya mas. aku tau kalo aku bukan yang sempurna buat mas. mas boleh menikahi Rika kalau Rika mau. tapi tolong mas, demi anak - anak, aku jangan mas tinggalin" pintaku
"ma. aku sudah sadar akan anak - anak kita. mas tak mungkin meninggalkan kalian. mungkin dengan Rika pulang ke rumah Romo. bara api dalam keluarga ini bisa mulai padam" jawab mas Hari pelan
"mas. aku sadar kalau mas masih ingin mencari yang lebih baik dari aku. aku iklas mas. asal mas jangan tinggalin aku. mas aku rela dimadu demi mas dan anak - anak kita"
"ma. demi itulah aku harus berpikir seribu kali. tak mungkin aku menghianati janji kita dulu" jawab mas hari menenangkanku
"lalu. sudah sampai dimana hubunganmu sama Rika mas?" tanyaku pelan
"maaf ma. mas sudah meniduri Rika dua kali ma"
"apa mas sudah menanam bibit mas ke Rika?" tanyaku lagi
"tidak ma..mas hanya melepas hawa nafsu mas saja kepada Rika. mas tak pernah melepaskannya didalam. mama tau sendirikan. apalagi dimanapun tak ada waktu berlama - lama" aku mas hari
"ya sudah. aku coba bicara sama Rika sore ini. barangkali dia bersedia mas kawini" bujukku
"jangan ma.. gak usah begitu. mas sudah mulai sadar kalau mas salah. pokoknya mama jangan bilang ini ke Rika" rayu mas Hari menahanku
"tapi aku harus membicarakan ini dengan Rika mas. atas apa yang sudah mas perbuat dengan Rika. pasti Rika juga memendam sesuatu dariku mas"
"ya sudah. tolong sampaikan maafku pada adikmu ma"
"iya mas"
sore itu pula aku kerumah Romo untuk menemui Rika. aku harus menyelesaikan permasalahan ini. tekadku sudah bulat. jika memang Rika mau menerima mas Hari dan aku, maka akupun akan rela dimadu.
"Rika, mbak pengen bicara"
"ya mbak. ada apa emang?" penasaran,
"ini tentang kamu dan mas Hari"
"hah?memang ada masalah apa sih mbak?" jawab dia menutupi
"sudahlah Rika. mbak sudah tau semuanya. mbak gak kenapa napa" jawabku lirih pelan
"mbak,, jadi mbak.. udah tau semuanya" jawab dia sambil memegang tanganku dengan erat
"iya Rika. mbak sudah tau semuanya. antara kamu dan mas Hari suami mbak" jawabku sambil senyum
"mbak. maafkan Rika mbak.. Rika gak punya maksud ... " kututup mulut Rika,
"uuuussstttt . udah Rika . udah. mbak tau kamu gak punya maksud merebut mas Hari dariku" jawabku menenangkan Rika
Rika hanya terdiam dan mengangguk.
"kmu adalah adekku Rika. mbak ingin tanya sesuatu sama kamu. apa kamu mau dinikahi mas Hari?" tanyaku\
"apa mbak? nikah sama mas Hari?" tanyanya heran
"iya Rika. kalau kamu mau, mbak iklas. kita tinggal bersama serumah" jawabku membujuk
"tidak mbak. tidak. sebenarnya aku sama mas Hari waktu itu cuma khilaf mbak. tak ada maksud lebih dari itu. cuma sekedar melepas saling nafsu saja mbak" jawab rika rada takut
"iya mbak tau. mbak dulu memang sudah tidak sempurna seperti yang diharapkan mas Hari. wajar kalau dia melihatmu begitu bergairah. kamu itu cantik. mas Hari juga sudah tau sendirikan mainnya seperti apa" bujukku
"tidak mbak tidak. aku tak mau mengganggu keluarga embak. mbak sudah memaafkan aku atas khilafku aja Rika sudah sangat lega dan senang" jawabnya polos
"iya Rika. mbak udah memaafkan semuanya. jadi apa maumu sekarang" tanyaku
"Rika sudah plong. dengan ini, aku mau segera meresmikan hubunganku dengan mas Rudi mbak" jawab nya sembari tersenyum
"ya sudah kalau begitu. biar nanti ku sampaikan lewat mas Hari" jawabku

aku pun pulang dengan sedikit lega. memang itu harapanku. tetapi melihat mas Hari yang begitu, aku jadi khawatir kedepannya akan seperti apa. dibalik itu semua, aku juga ingin sebenarnya meminang Rika untuk mas Hari. tetapi Rika sudah menentukan pilihannya. seandainya ada wanita yang dilirik mas Hari, mungkin aku juga akan memepertimbangkannya. tapi bagaimana aku? apa aku harus rela dimadu dengan orang yang bukan siapa - siapa aku? persetan dengan itu, tapi bagaimana dengan anak - anakku?

-- BERSAMBUNG --

-- sesuai janji.kali ini show boobs saja. barangkali ada yang tertarik :)
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd