ovvio
Adik Semprot
- Daftar
- 3 Dec 2016
- Post
- 125
- Like diterima
- 74
Guys ...
judulnya tendensius yak ? hahaha ... tepat sekali.
Lebih tepatnya ini "sebuah" nasehat buat kalian yg masih jomblo, yg masih pacaran,
atau kalian yg berniat membangun sebuah mahligai rumah tangga.
Buat kalian yg sudah menikah (termasuk saya) ...
syukurilah hidup kalian saat ini yang pernikahannya penuh dengan kebahagiaan,
dan berusahalah tetap tegar buat yg pernikahannya sedang dihantam gelombang.
Guys ...
Jangan pernah bilang pada calon suamimu/istrimu : Aku Mencintaimu Apa Adanya !
Pertama, karena Cinta Tanpa Syarat hanya Cinta Tuhan kepada kita .... (ckckck puitis banget)
Kedua, karena kita hanyalah manusia.
Adalah hal yg sangat manusiawi banget kalau kita bisa merasa senang, bahagia, ceria kalau harapan berjalan dan terjadi sesuai dengan keinginan kita. Dan juga sangat manusiawi banget kalau kita bisa jengkel, kecewa, marah, sedih apabila harapan tidak sesuai dengan keinginan kita.
Saat pacaran semua kelihatannya manis.
Istri kelihatannya cantik banget, pandai bersolek, rajin merawat tubuh, dll, dll.
Saat menikah "ada" istri yg sudah tidak perduli dengan penampilannya, malas bersolek, malas merawat tubuh, padahal suami begitu kepingin melihat istrinya tampil menarik seperti saat pacaran dulu.
Begitu juga suami yg saat pacaran begitu perhatian terhadap calon istri, lemah lembut, mau mendengarkan setiap keluh kesah pasangannya, dll. dll.
Setelah menikah "ada" suami yg berubah jadi atlit tinju, jadi tak perduli lagi dengan istri, pelit, dll, dll.
Itu cuma 'secuil' cerita yg bisa membuat Cinta suami/istri menjadi Tidak Apa Adanya lagi.
Dari banyak para pakar konseling hingga nasehat dadakan, nasehat terbanyak adalah : Komunikasi.
Kalau merujuk pada Wikipedia, Komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
Jadi logikanya Komunikasi tidak akan tercipta apabila lawan bicaranya tidak terhubung.
Tidak terhubung bisa karena lawan bicaranya "tidak perduli", "menganggap enteng", "masa bodoh", atau bisa jadi "tidak nyambung".
Dan menurut data Pengadilan Agama RI tahun 2017, 1 dari 3 perceraian terjadi karena tidak adanya "kecocokan" lagi dan tidak ada Komunikasi antara suami dan istri.
Jadi cukup katakan : Aku Mencintaimu.
Atau kalau perlu katakan : Aku Mencintaimu Karena Kamu Wangi (supaya setelah menikah dia tetap mandi minimal dua kali sehari ... hehehe)
atau Aku Mencintaimu Karena Kamu Orangnya Sabar (supaya setelah menikah dia tidak jadi pemarah). Or whatever.
Kenapa Cinta harus bersyarat ?
Karena kita sejauh manapun berjalan, tidak bisa selalu menjalankan kewajiban,
karena sekecil apapun, kita akan menuntut hak.
Jangan menyalahkan pasangan hidup, juga jangan menyalahkan diri sendiri,
apabila kita menemui batu karang dalam pernikahan.
Cukup katakan saja : Aku Mencintaimu.
~salam.
.
.
.
.
monggo yg mau nambahin.
judulnya tendensius yak ? hahaha ... tepat sekali.
Lebih tepatnya ini "sebuah" nasehat buat kalian yg masih jomblo, yg masih pacaran,
atau kalian yg berniat membangun sebuah mahligai rumah tangga.
Buat kalian yg sudah menikah (termasuk saya) ...
syukurilah hidup kalian saat ini yang pernikahannya penuh dengan kebahagiaan,
dan berusahalah tetap tegar buat yg pernikahannya sedang dihantam gelombang.
Guys ...
Jangan pernah bilang pada calon suamimu/istrimu : Aku Mencintaimu Apa Adanya !
Pertama, karena Cinta Tanpa Syarat hanya Cinta Tuhan kepada kita .... (ckckck puitis banget)
Kedua, karena kita hanyalah manusia.
Adalah hal yg sangat manusiawi banget kalau kita bisa merasa senang, bahagia, ceria kalau harapan berjalan dan terjadi sesuai dengan keinginan kita. Dan juga sangat manusiawi banget kalau kita bisa jengkel, kecewa, marah, sedih apabila harapan tidak sesuai dengan keinginan kita.
Saat pacaran semua kelihatannya manis.
Istri kelihatannya cantik banget, pandai bersolek, rajin merawat tubuh, dll, dll.
Saat menikah "ada" istri yg sudah tidak perduli dengan penampilannya, malas bersolek, malas merawat tubuh, padahal suami begitu kepingin melihat istrinya tampil menarik seperti saat pacaran dulu.
Begitu juga suami yg saat pacaran begitu perhatian terhadap calon istri, lemah lembut, mau mendengarkan setiap keluh kesah pasangannya, dll. dll.
Setelah menikah "ada" suami yg berubah jadi atlit tinju, jadi tak perduli lagi dengan istri, pelit, dll, dll.
Itu cuma 'secuil' cerita yg bisa membuat Cinta suami/istri menjadi Tidak Apa Adanya lagi.
Dari banyak para pakar konseling hingga nasehat dadakan, nasehat terbanyak adalah : Komunikasi.
Kalau merujuk pada Wikipedia, Komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
Jadi logikanya Komunikasi tidak akan tercipta apabila lawan bicaranya tidak terhubung.
Tidak terhubung bisa karena lawan bicaranya "tidak perduli", "menganggap enteng", "masa bodoh", atau bisa jadi "tidak nyambung".
Dan menurut data Pengadilan Agama RI tahun 2017, 1 dari 3 perceraian terjadi karena tidak adanya "kecocokan" lagi dan tidak ada Komunikasi antara suami dan istri.
Jadi cukup katakan : Aku Mencintaimu.
Atau kalau perlu katakan : Aku Mencintaimu Karena Kamu Wangi (supaya setelah menikah dia tetap mandi minimal dua kali sehari ... hehehe)
atau Aku Mencintaimu Karena Kamu Orangnya Sabar (supaya setelah menikah dia tidak jadi pemarah). Or whatever.
Kenapa Cinta harus bersyarat ?
Karena kita sejauh manapun berjalan, tidak bisa selalu menjalankan kewajiban,
karena sekecil apapun, kita akan menuntut hak.
Jangan menyalahkan pasangan hidup, juga jangan menyalahkan diri sendiri,
apabila kita menemui batu karang dalam pernikahan.
Cukup katakan saja : Aku Mencintaimu.
~salam.
.
.
.
.
monggo yg mau nambahin.