Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Nafsu Besar Artis artis Indonesia

Mau siapa dulu ini?

  • Rita Amilia

    Votes: 55 9,1%
  • **************

    Votes: 351 58,0%
  • Caca Tengker

    Votes: 18 3,0%
  • Arshanty

    Votes: 57 9,4%
  • Shanty Widihastuti (Istri Deni Cagur)

    Votes: 124 20,5%

  • Total voters
    605
  • Poll closed .
Mantap suhu ceritanya, kalau bisa tambah tokohnya suhu, seperti beberapa mantannya rapi. Seru kayaknya.
 
"Kenyamanan". Itu yang dibutuhkan Wanita

....


Kini aku duduk ditepi ranjang yang tepat didepan sofa yang sedang diduduki oleh bunda rita. Aku tak berani memandang wajah serta membuka obrolan.

Suasanapun terasa hening. Karna terlihat bunda rita masi asik dengan handphone ditangannya.

"Apakah dia sedang chattan sama rapi, atau dia sedang mencoba berkomunikasi dengan istriku" fikirku pada saat itu sangkin parnonya jika banyak orang yang tahu perlakukanku dan gigi.

Hingga pada akhirnya bunda rita meletakkan handphonenya di meja yang berada didepan sofa.

"Kamu sudah berapa kali bersetubuh dengan gigi?" Tanya bunda membuka obrolan

"Eght... itu... u... bu".

"Dijawab aja atuh mas, ngapain takut-takut gitu". Ujarnya menyadari bahasa tubuhku yang sedang ketakutan

"Bar.. ru.. satu kali ibu" jawabku

"Dimana itu mas?" Tanyanya kembali

"Kemarin bu disini" ujarku sambil menepuk kasur

"Kok bisa?" Tanya mencoba mengorekku lebih dalam

"Ehh, itt.. tu.. bu.. anuh" jawabku terbata bata

"Yehh, ditanyain jawab yang bener dong mas, kan saya gamakan orang". Ujarnya

"Itu bu, kemarin malam mbak jiji datang kemari". Ujarku sambil mencoba memberi penjelasan

"Terus?". Tanyanya ketika aku belum selesai ngomong

"Habis itu dia curhat bu awalnya". Ujarku kembali yang masi belum berani menatap wajahnya

"Kamu kalau ngobrol sama orang liat wajahnya dong mas, kalau enggak sini duduk samping saya. Saya masi makan nasi kok mas belum makan manusia". Ujar bunda mengetahui gelagat ketakutanku

Aku mencoba menatap wajahnya lalu aku menatap kebawah kembali.

Bunda ritapun melangkahkan kakinya untuk duduk disebelahku.

"Ayo cerita mas, saya gak bakalan marah dan cerita kesiapa-siapa kok" ujarnya sambil memegang bahuku

Akhhirnya akupun menceritakan kejadian malam itu kami lakukan atas dasar kecemburuan gigi yang mengetahui kejadi enak-enak dikamar sebelah.

Bunda ritapun menangis mendengarkan ceritaku. Dia menangis sambil meluapkan seluruh uneg-unegnya berkaitan dengan hubungan antara rapi dan jiji.

Akupun tak kuasa melihatnya menangis. Kulangkahkan kakiku untuk mengambil tisu yang berada dimeja. Lalu kuberikan tisu itu kepadanya.

"Sudah ibu, jangan nangis lagi, semuanya sudah terjadi sekarang". Ujarku mencoba menenangkannya kembali

"Iya mas. Tapi disini ibu yang paling bersalah. Ibu yang salah" ujarnya kembali sambil mengis kembali

"Uda ibu tenang saja sekarang. Disini semua salah, ga ada yang benar" ujarku sambil menepuk nepuk punggungnya dan meletakkan kepalanya dibahuku.

Suasanapun sunyi kembali hingga tanpa kami sadari pintu kamar terbuka.

Terpampang sosok jiji didepan pintu kamar.

"Denis, mama. Ada apa ini?" ujar jiji begitu melihat aku dan ibunya terlihar seperti sedang bermesraan.

...

Bersambung
Bidadari tertusuk duri

Jijipun menutup pintu kamar dan langsung menguncinya. "Sebenarnya ada apa ini?". Tanya jiji sambil mendekat kearah kami yang sedang duduk di sofa.

Aku dan bunda masi sama sama terdiam. Aku tak berani memulai obrolan sebelum bunda bicara, hal itu aku lakukan agar rahasia hubungan bunda dan suaminya tidak diketahui jiji.

"Hmmm. Ini gi, mama tadi lihat kalian melakukan hal gila menurut mama loh". Ujar bunda dengan sedikit ragu ragu

"Ohh, terus?" Tanya jiji lagi

"Kok kalian bisa dan berani melakukan hal gila itu?, kamu dipaksa sama mas ini ya?" Ujar bunda sambil menunjuk ke arahku

"Sebelumnya jiji minta maaf ma. Jadi awalnya jiji khilaf, terus .........." ujar gigi menjelas kronologi yang aku ceritakan tadi ke bunda sambil meneteakan air mata

Terlihat bunda seperti merasa bersalah karna anaknya tersebut tidak mengetahui hubungannya dengan sang suami.

Aku berinisiatif untuk menenangkan mereka. "Sudah semua sudah terjadi. Ya sekarang kita pintar-pintar saja jaga rahasia ini, agar yang lain tidak mengetahuinya" ujarku mencoba menetralkan suasana kembali

Keduanyapun mengangkat kepalanya kembali, lalu kusuruh gigi untuk duduk disebelahku. Alhasil jijipun duduk disampingku dan kusenderkan kepala jiji dan bunda di bahuku.

"Kalian bidadari tertusuk duri, sungguh tak tega hati ini melihatnya. Inginku membawa kalian kerumahku, untuk menemani malamku tapi aku punya istri" ujarku sambil tertawa

"Ihh, apa si nis. Hahahaha" gumam jiji sambil tertawa.

Terlihat bunda hanya tersenyum dengan bait singkat yang kulontarkan tadi.

Yah, begitu la kira-kira suasana pada saat ini hingga ibu dan anak itu kembali kekamarnya masing-masing.

Ketika mereka pergi akupun melamun disofa dengan lamunan jorok. "Bagaimana rasanya bila ibu dan anak itu bersetubuh denganku, urghtt pasti nikmat tuh".

...

Malampun datang, aku hendak menuju ruang makan yang ada dihotel ini untuk menikmati makan malam.

Semua kawan artis sudah pada berkumpul dibawah, terlihat dari kejauhan ada aktris baru datang. Akupun bingung kenapa datangnya baru sekarang, padahal besok sore balik ke Jkt.

Ketika kulihat jiji berjalan menggendong ropotorn, aku pun bertanya kepada jiji siapa aktris tersebut, karna aku kurang mengenali wajahnya bila dari kejauhan. Jiji menjawab bahwa itu asanti.

Akupun mencoba mendekat kearah kerumunan artis tersebut untuk sekedar ikutan ngobrol padahal mau modus ke alsanti.

"Desi" ujarku memperkenalkan diri ke alsanti

"Alsanti". Balasnya singkat

"Mas ijo kok ga ikut mbak?" Tanyaku berbasa basi

"Biasa mas lagi sibuk urus dagangannya" balasnya

"Ok mbak, salam kenal ya" ujarku sambil bejalan mendekati yang lain lagi

"Akhirnya kita ketemua mbak. Aku sunggu mengagumi kecantikanmu". Gumamku dalam hati

....

Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd