KASUS DITUTUP
βGimana ya, kalo bilangin polisi, ketahuan si bos bisa abis gua, gak gua bilangin gua kepikiran terus ama orang itu, kalau gak ada yang menemukan orang itu, pasti orang itu bakalan mati,β dodo mondar mandir di kamarnya.
Tadi dia sempat menelpon ke kantor polisi, namun tiba-tiba markus datang, sehingga dia cepat-sepat menutup telponnya, dodo tahu sifat bosnya ini, dia tak akan segan-segan melukai bahkan membunuh anak buahnya yang berkhianat.
βOi ngapain lu mondar mandir, bikin gua puyeng aja,β ujar romi teman sekamar dodo, βrom, gua kepikiran ama orang yang kita tinggalin itu,β ujar dodo mendekati romi.
βNgapain si lo mikirin itu, nah trus mau lu gimana, mau nolongin orang itu, apa udah gila lo,β ujar romi kesal dengan sikap temannya ini, βbukan gitu rom, gua Cuma kepikiran aja,β ujar dodo.
βDo, gua tuh sebenernya nyesel ngajak lo gabung, cuma karena lo maksa-maksa gak punya gawe lagi, akhirnya gua ajak lo gabung, tapi gua juga gak mau lo mati sia-sia do, lo tau kan si bos kaya gimana, dah jangan cari penyakit, sebaiknya tidur dah,β ujar romi.
βInget lo jangan sekali-sekali ngetes si bos, gua liat sendiri gimana sintingnya si bos. Dah tidur,β lanjut romi, dodo hanya diam mendengar ucapan temannya itu, dia merasa temannya itu ada benarnya.
***
Andi membuka matanya, kepalanya terasa sakit, sekelilingnya terlihat gelap, untungnya saat itu bulan purnama, masih terlihat langit yang terang, dari kaca jendela yang pecah di atas tempatnya terbaring.
βDimana aku,β andi teringat, terakhir dia sedang mengemudikan mobil, sekelompok pemuda begajulan mencari gara-gara dengannya, setelah itu andi tak ingat lagi kenapa dia bisa sampai disini.
Andi mencoba menggerakan tangan dan kakinya, ikatan tambang di kaki tangannya sangat kuat, βya Tuhan apa yang terjadi padaku,β perutnya terasa lapar, kerongkongannya sangat kering, βair..air..β suara andi tertahan lakban yang menyumpal mulutnya.
Andi berusaha menggeser tubuhnya, susah payah dia mencoba, tubuhnya hanya bergeser tak lebih dari beberapa centi saja.
Andi sungguh putus asa, keadaan sekeliling yang gelap semakin menjatuhkan mental andi, tiba-tiba andi merasa ada sorot mata mendekatinya.
Dari sinar bulan yang masuk lewat jendela, remang-remang mata andi melihat 2 ekor tikus mendengus-dengus di dekatnya, andi berusaha menghalau tikus tersebut dengan teriakan, namun hanya suara tertahan yang terdengar, tikus-tikus tersebut sepertinya tak takut dengan manusia.
Andi memejamkan mata, hatinya menjadi ciut, bukan karena takut dengan tikus, tapi suasana yang gelap membuat andi tak begitu melihat jelas, dimana binatang menjijikan itu kini berada, andi pasrah dan berdoa agar tikus-tikus tersebut segera pergi.
Tiba-tiba, seekor kucing melompat dari rangka besi diatas kepalanya, jantung andi hampir copot karena kaget, andi kemudian mendengar suara beberapa benda terjatuh mungkin tertabrak kucing yang mengejar tikus-tikus itu.
Suara jendela yang terhempas karena tertiup angin semakin menambah jatuh mental andi, kembali andi menutup mata mencoba mengatasi rasa takutnya, andi membaringkan punggungnya dan menggosokan ke lantai saat terasa gatal yang teramat sangat.
Andi kemudian sekuat tenaga mencoba berguling ke arah dinding tembok di belakangnya, namun saat mampu berguling sebanyak 2 kali, punggung andi terkena pecahan kaca yang berserakan di dekatnya, baju andi koyak, punggungnya berdarah, andi meringis menahan perih di punggungnya.
Dalam keputus-asaan, andi berteriak minta tolong, namun sepatah katapun tak mampu dia ucapkan, rasa perih dipunggungnya datang berbarengan dengan rasa takutnya, membuat andi berteriak kesal, kemudian andi pingsan.
***
Niken meraung-raung di depan kamar jenazah, ibu tati dengan menangis berusaha menenangkan niken, sungguh bu tati tak menduga ini akan terjadi, niken yang datang ke surabaya ingin takziah ke tempat temannya, malah mendapati suaminya meninggal dengan kondisi mengenaskan.
Niken berteriak memanggil suaminya, βPaps, kenapa tinggalin aku..paps...kenapa paps........β ratapan niken sungguh menyayat hati bu tati, βnik sudah nik, sudah jangan di ratapi terus, gak baik, eling nduk eling..β ucap bu tati terisak-isak.
βBu... mas endi bu... mas endii udah gak ada..huuuuuuuuuuuuuuuuuu, paps........kamu tega ninggalin aku paps....β niken terus meratap, niken kembali meraung-raung mengamuk di lantai.
Doni dan bu tati berusaha menenangkannya, namun sepertinya niken sedang berada dalam puncak emosinya, tenaganya sungguh kuat, sehingga doni harus mengerahkan tenaganya untuk menenangkan niken.
Niken kemudian pingsan, doni membopong niken ke ruang perawatan yang kebetulan kosong, bu tati dan bulik mengikuti doni.
Rina tergopoh gopoh setengah berlari menuju kamar jenazah, pak rudi mengikuti dari belakang bersama bobi, doni yang baru kembali membawa niken, segera mendekati rina, βdon, apa maksudnya ini don, apa lagi ini,β rina menguncang-guncang lengan doni, βtenang ya kak, harap kakak tenang dulu,β doni membimbing rina menuju kursi.
Doni berjongkok didepan rina, menjelaskan bahwa jenazah itu bukan andi, melainkan orang lain, rina menutup mulutnya, matanya membelalak mendengar ucapan doni.
Tiba-tiba rina mengeluh memegang perutnya, doni melihat ada cairan merah merembet di kaki rina, kemudian rina jatuh pingsan. βkak, kak rina,β doni mengguncang bahu rina, dia lalu membopong rina ke kursi roda, lalu doni mendorong rina menuju igd, para perawat yang bertugas langsung menolongnya.
Doni keluar ruangan, disana telah menunggu pak rudi, βapakah rina keguguran don,β tanya pak rudi, βbidan sedang memeriksa pak, dokter jaga, juga sedang menuju kesini,β, ucap doni, βya kita berdoa saja mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa.β ucap doni lagi.
Sekitar setengah jam kemudian perawat memanggil wali rina, pak rudi kemudian masuk bersama doni dan bobi, dokter mengatakan kalau rina mengalami shock, namun untungnya kandungannya masih bisa diselamatkan, dokter mengeluarkan rekomendasi agar rina bedrest selama minimal 3 hari, merasa tak ada pilihan lain, pak rudi menyetujui rekomendasi dokter, bobi lalu mengurus administrasi untuk rina.
Doni kembali keluar ruangan, dia duduk didepan igd, doni mengusap wajahnya yang lelah, doni merasa iba dengan apa yang harus dialami oleh kedua perempuan itu, yang satu dia sayang seperti kakaknya, yang satu lagi adalah cinta pertama yang hingga kini masih bersemayam di hatinya.
Doni sungguh kesal saat ini terhadap andi, doni sangat yakin kejadian ini ada hubungannya dengan affair niken dan andi.
Sekarang satu orang suami telah tewas, dan satu orang suami lain tak tahu kondisinya. Doni menjambak rambutnya, ingin rasanya dia menghajar andi habis-habisan saat ini.
βApa sih yang kamu lakukan mas, punya istri cantik, keibuan seperti kak rina, kenapa kamu masih mencari wanita lain, apa yang kurang dari kak rina?β
***
Sekitar jam 4 dinihari, frans terjaga dari tidurnya, setelah minum obat semalam, frans langsung tertidur nyenyak, dia juga bingung kenapa sakit kepalanya akhir-akhir ini semakin terasa hebat, sehingga frans harus meminum 2 butir obat untuk meredakan sakit kepalanya.
Frans bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi, setelah mencuci muka, seperti biasa frans menjalankan rutinitas paginya dengan berjogging
Jam 6 pagi frans kembali masuk ke apartemennya, sebelumnya dia sempat makan bubur ayam didepan apartemen, frans membawa 1 bungkus untuk pujo supirnya.
Frans meletakkan bungkusan makanan di meja makan, pujo yang sudah bangun tergopoh gopoh mendekati bosnya itu, βtuh jo bubur buat sarapan,β ucap frans, βmatur nuwun pak, apa sakit kepala bapak sudah sembuh,β tanya pujo
βSudah, biasa karena saya kurang tidur saja jo, ya sudah, saya mau mandi dulu,β ucap frans lagi, βoh ya tolong buatkan saya kopi susu seperti biasa jo, dan tolong kamu belikan koran dibawah, kalau ada jajanan pasar sekalian belikan, tuh uangnya di meja,β ucap frans lagi, βnjihh pak,β balas pujo
Setelah mandi dan berpakaian, frans mengambil hpnya di meja, dia melihat chat dari informannya di kepolisian, βdari hasil dna, terkonfirmasi jenazah bukan andi, melainkan seseorang yang bernama suhendi darmawan..β di chat tersebut di sebutkan juga profesi endi dan perusahaan tempat endi bekerja.
βSuhendi, siapa ini suhendi,β ujar frans mengingat-ingat, dia lalu ingin menelpon informannya itu, namun karena masih pagi, frans mengurungkan niatnya, dia menelpon woro, agak lama woro baru menjawab panggilan frans.
***
36 Jam Andi Menghilang
Niken telah siuman pagi itu, pikirannya seperti orang linglung, dilihatnya ibunya duduk dengan kepala rebah di bed yang digunakan niken, βkamu sudah bangun nduk,β ucap bu tati melihat niken, bulik dewi tadi malam pulang untuk menemani pengasuh danar, untung saja stok asi niken masih cukup di kulkas.
βBu..apa niken sedang bermimpi..paps....huhuuuuuu,β kembali niken tersedu-sedu, βnik, sabar ya nduk, sabar, istighfar,β ucap bu tati membelai rambut putrinya, bu tati memang sangat bersedih dengan apa yang dialami menantunya, namun bu tati juga bertanya-tanya kenapa semua ini bisa terjadi, seolah niken mendapat firasat hingga datang ke surabaya, apa teman yang dimaksud niken adalah suaminya, tapi ahh memikirkan itu membuat bu tati sakit kepala.
Bulik dewi datang kembali dengan membawa makanan, sejak subuh tadi bulik dewi menyiapkan nasi goreng untuk niken dan ibunya, bulik dewi juga bercerita kalau danar tidak rewel, dan bulik sudah menyiapkan susu formula untuk jaga-jaga jika stok asi niken habis.
Niken bangun dari bednya, βkamu mau kemana nik,β tanya ibunya, βaku mau lihat mas endi bu..β jawab niken dengan muka sembab,β
βNik, sebaiknya kamu makan dulu, biar perut kamu terisi, sejak kemaren kamu belum makan, nanti kalau kamu sakit, malah repot, kasian juga danar.β ujar bulik dewi, βnah benar itu nik, kita makan dulu ya, abis itu kita temui pak polisi lagi, sebaiknya kita cepat-cepat bawa pulang endi, kasian juga kalau terlalu lama,β ucap bu tati, kembali bibir niken bergetar, niken menutup wajahnya, terdengar sedu sedannya yang menghibakan hati.
***
39 Jam Sejak Penculikan Andi
Doni terbangun di ranjang lisa, tadi sebelum subuh doni pulang ke rumah lisa, pada lisa doni mengatakan bahwa dia numpang istirahat, βlis aku numpang tidur disini ya beberapa jam saja,β ucap doni, lisa terkejut dengan kedatangan doni yang tiba-tiba tanpa kabar, βya mau seterusnya juga gak apa-apa yank,β ucap lisa tersenyum, lisa menggandeng doni masuk kedalam.
Doni melihat jam tangannya sudah pukul 8 pagi, di meja ada surat dari lisa, βyank aku berangkat dulu, ada acara zumba di kantor pemda, kalau kamu mau sarapan, di rak atas ada mie instant, pizza juga ada di kulkas, tinggal dipanasain di microwave, kalo kamu mau pergi, bawa aja kuncinya ya, aku udah bawa kunci cadangan, maaf ya aku gak bangunin kamu, karena aku liat kamu tidurnya nyenyak banget, love you sayank..β
Doni segera mandi, kebetulan ada beberapa pakaian doni di rumah lisa, setengah jam kemudian, doni sudah rapih berpakaian, doni menghangatkan 2 potong pizza, kemudian dia membawa pizza itu untuk dimakan di mobil, doni melajukan mobilnya kembali ke rumah sakit.
***
Jam 10 pagi, 41 jam Sejak Penculikan Andi
Doni menemani niken menanda-tangani pelepasan jenazah endi, niken memutuskan untuk membawa jenazah endi kembali ke semarang, donipun sudah memastikan bahwa semua pemeriksaan dan pengambilan barang bukti sudah selesai, jadi jenazah sudah bisa di bawa pulang oleh keluarga.
Wakil dari perusahaan endi juga sudah tiba di rumah sakit, beliau membantu segala sesuatunya termasuk menyediakan ambulan dan kendaraan untuk membawa keluarga endi pulang ke semarang, di semarang pihak perusahaan juga telah membantu menyiapkan pemakaman yang rencananya akan di laksanakan langsung hari ini juga.
βHarap bersabar ya mbak niken, jika nanti keterangan mbak niken diperlukan, saya akan menghubungi mbak niken,β ucap doni bersalaman dengan niken, βmakasih ya don, mohon cari pak andi sampai ketemu don, saya mohon..β ucap niken kemudian melepaskan tangannya dari doni.
Doni juga bersalaman dengan bu tati dan bulik, doni menemani niken hingga naik ke mobil yang membawanya ke semarang, di depan mobil niken, ada mobil ambulans yang membawa jenazah endi. sirene ambulan mulai meraung dan meninggalkan rumah sakit, diikuti mobil yang ditumpangi niken.
Doni mendapatkan chat dari niken yang memberikan informasi, kalau endi membawa mobil pribadi ke surabaya, di akhir chatnya niken juga meminta maaf tidak bisa mengobrol lama dengan doni mengenang masa lalu, tak lupa, sekali lagi niken meminta doni untuk menemukan andi, niken merasa andi dalam bahaya.
Doni hanya membalas dengan kalimat singkat, βsaya akan berusaha semaksimal mungkin,β, doni menyimpan hpnya kembali, namun hpny kembali berbunyi, anak buahnya di kantor mengabarkan bahwa kasus kecelakaan ini kemungkinan tidak akan dilanjutkan, anak buah doni juga mengabarkan ada rapat bersama tim lapangan jam 11 nanti.
βKasus ini ditutup?, ada orang terpanggang, ada orang yang hilang, kenapa kasus ini ditutup, apa yang terjadi,β doni menyimpan hpnya, dia bergegas menuju mobilnya.
***
BERSAMBUNG