Jeruji Kemunafikan

[Slvia]

Di balik kaca patri aku berdiri
Anganku tak berhenti
Rasaku tak kan mati
Menepi, bukan berarti menyudahi

Kau tahu?
Aku masih orang yang kau kenal dulu
Mengenalmu sebagai tawa dan pilu

Sikap ini kepura-puraan
Terjebak dalam jeruji kemunafikan
Tangis yang ku ubah seolah tawa
Rindu yang ku ubah seolah lupa

Aku menunjukkan yang ingin ku tunjukkan
Menutupi camukan emosi yang aku rasakan
Syair apalagi yang harus ku lantunkan untuk memudarkan kesakitan
Cinta dan kenyataan ini tak bisa ku paksakan

 

[Slvia]

Ikut corat coret di SF puisi
Sekedar menyalurkan rasa yang tidak bisa disampaikan

 

[RayMantic]

mantap hiperbola

 

[perlahanmendekat]

Berhentilah sejenak
Cobalah belajar
dari hati,lisan lalu perbuatan
Belajarlah bersyukur
Kerana bersyukurpun perlu belajar

Belajarlah bersyukur
Dari mengenal dirimu
lalu kenali keagungan-Nya
Setelah itu syukuri nikmat apa adanya

Belajarlah bersyukur
Dari keikhlasan menerima yang terburuk
Dan memanfaatkan yang terbaik

 

[Asemkoplak]

Di balik kaca patri aku berdiri
Anganku tak berhenti
Rasaku tak kan mati
Menepi, bukan berarti menyudahi

Kau tahu?
Aku masih orang yang kau kenal dulu
Mengenalmu sebagai tawa dan pilu

Sikap ini kepura-puraan
Terjebak dalam jeruji kemunafikan
Tangis yang ku ubah seolah tawa
Rindu yang ku ubah seolah lupa

Aku menunjukkan yang ingin ku tunjukkan
Menutupi camukan emosi yang aku rasakan
Syair apalagi yang harus ku lantunkan untuk memudarkan kesakitan
Cinta dan kenyataan ini tak bisa ku paksakan

bukannya kenyataan hanya sudut pandang sebelah mata pisau?
dan cinta hanya akan melengkapi penderitaan yang timbul.

aku masih menyimpan daun yang saat itu jatuh ke kepalamu.
dia masih nakal dan hanya ingin membelah jadi bibir manismu.
sayang, kenyataan hanya manifestasi kegagalan cita-cita.
daun itu hanya meronta, ingin meninggalkan wujudnya.

hey, bukankah angan, rasa, rindu, dan tangis adalah properti dari kenyataan?
kau ingin bersandiwara denganku?
kau bisa menjadi gadis pemalas dan biarkan aku menjadi guling.
lalu, bawa semua angan, rasa, rindu, dan tangis ke sandiwara kita
biarkan mereka lelah dan tidak mampu lagi hadir di kenyataan.

 

[asep_cepot]

Sikap ini kepura-puraan
Terjebak dalam jeruji kemunafikan
Tangis yang ku ubah seolah tawa
Rindu yang ku ubah seolah lupa

aku berangkat untuk melarung sesuatu,
mungkin karma
mungkin juga bukan.
aku tak lagi bisa menafsirnya

sesuatu itu aku larung ke dalam kelam malam
aku menamainya Saga,
yang berangkat sendirian
tanpa ada upacara.
hanya sesaji seadanya

sungguh, aku ingin larung menemaninya
tapi Saga, dia ingin aku tetap hidup
agar dia bisa muncul kapan saja dia mau
menghantui setiap tidur dan bangun,
menghantui setiap nafas dan detak jiwa
dia ingin aku merasakan
betapa sakit,
rasa dan rindu tak berbalas.