Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalanan & Mimpi (No Sara)

Status
Please reply by conversation.
Part 9 : “Self Service”



-POV Nadya-
Aku bingung harus bagaimana menghadapi keadaan ini, 3 hari ini aku menghilang tanpa kabar dari Bimo. Entah ini aku sengaja atau tidak, aku merasa butuh waktu sendiri untuk menghadapi situasi ini. Sulit bagiku untuk memutuskan apakah aku harus melanjutkan hubungan ini atau memilih untuk mengikuti perintah ayahku. Maafkan aku Bimo aku butuh kamu, tapi aku takut kamu menjadi lebih tersakiti kalau kita melanjutkan hubungan ini. Aku juga merasa tidak enak untuk memulai obrolan dengan Bimo, aku yakin Bimo pasti marah denganku. Aku menghela nafas panjang beberapa kali untuk menenangkan diri. Pesan dari Bimo di chat WA ku semua belum aku baca. Entah dia ngirim apa aja, namun dari isinya yang muncul di notifku dia selalu menanyakan kabarku dan tidak ada tanda tanda marah, namun aku tidak tau jika nanti ketemu langsung dengan Bimo. Beberapa kali panggilan telfon juga tidak aku angkat, aku takut.. aku takut..

Malam ini aku sungguh merasa bosan, tidak ada lagi buku yang belum aku baca, sudah habis aku baca. Mungkin aku perlu hiburan dengan membaca Novel Novel terbaru, setidaknya pikiranku dapat teralihkan oleh cerita Novel. Jam dinding masih menunjuk jam 8, pikirku masih sempat buat ke toko Buku yang akan tutup jam 10. Aku siap siap dan meminta izin ke ayah dan bunda untuk pergi ke toko buku.

“Ayah.. Bunda.. Nadya minta izin keluar dulu yaa.. mau ke toko buku, pengen baca buku baru” kataku
“Sama siapa kamu keluarnya?” tanya ayahku
“Sendiri kok yah.. sebelum jam 10 udah pulang tenang yaah.. “ jawabku
“Yasudah hati hati dijalan ya” kata ayahku.

Akupun pergi menuju ke toko buku. Saat akan masuk ke toko buku, aku melihat seseorang tampak belakang yang menurutku tidak asing.. membuatku berdiam diri dan memikirkan satu hal.. Jangan Jangan… apa aku pulang aja yaa, takut kalau itu Bimo, tapi ngapain juga malem malem dia di toko buku sendirian kan dia ga suka baca buku terutama Novel, kalau dia baca buku lebih memilih di perpustakaan. Ahhh tau deh, udah tanggung disini lanjut ajalah, semoga bukan. Namun saat dia berbalik badan ternyata benar….

“Nadyaaaa…!” teriak bimo
Aduuuuuuhhhhh… gimana ini pikirku, aku ga tau harus ngomong apa.
“Nadyaa… kamu kemana aja kok ga ada kabar beberapa hari ini??” tanya Bimo
“Kamu gpp kan Nad? Aku khawatir..” kata Bimo

Membuat aku tertunduk dan terdiam di depan Bimo, aku ga tau harus bersikap apa. Maafkan aku bimo kataku dalam hati.
“Naad.. kamu gpp kan? Aku khawatir sama kamu ga ada kabar, takut aku kamu lagi ada masalah. Aku rindu sama kamu Nad.” Kata bimo yang kemudian memelukku dari depan membuatku terjatuh ke dalam pelukannya. Reflek tanganku pun melingkar di pinggangnya, membenamkan wajahku ke bahunya dan seketika tanpa diminta air mataku keluar dan mengalir membahasi pipiku dan baju Bimo

“Looh.. Sayang kamu kenapa nangis?” tanya Bimo membuat pelukanku semakin erat dan Bimo mengelus kepalaku seakan ingin menenangkanku dari kesedihan ini.

“Sayang, duduk dulu yuk… ceritain ke aku, kamu kenapa kok tiba tiba nangis begini” Bimo mengajakku duduk di café karena tidak enak dilihat orang lain menangis di depan pintu masuk toko buku. Bimo pun mengajakku duduk di meja kosong café. Lalu dia pergi ke kasir dan memesan eskrim vanilla kesukaanku.

“Kamu cerita yaaah.. ini aku beliin eskrim biar kamu tenang. Eskrim kesukaanmu” tanya Bimo lagi yang duduk di depanku dan kini dia memegang erat tanganku yang berada di atas meja.

“Bim… maafin Nadya yah” hanya kata itu yang mampu terucap dan air mataku kembali menetes di pipi, Bimo pun menyeka air mataku dengan jarinya.

“Iyaa sayaang.. Nadya ga ada salah kok sama Bimo. Yaudah gpp kalau Nadya belum mau cerita, jangan dipaksa, nanti aja ya kalau Nadya udah tenang yaa” kata bimo tidak memaksaku untuk cerita.

“Udah dong sedihnya.. tuh dimakan eskrimnya, keburu mencair sayang. Apa mau aku suapin” tawaran bimo sambil tersenyum membuatku tersenyum juga namun masih menahan isak tangis
Bimo pun menyuapi eskrim yang sudah dia beli dan kami memakannya berdua secara gantian.
“Sayang.. udah ahh nyuapinnya, Nadya maluu” kataku

“Naahh gitu dong ngomong.. hehehe” “Nadya mau cari buku apa? Aku temenin yaa.. dihabisin dulu eskrimnya” segera kuhabiskan eskrim yang lezat ini, jam udah nunjuk jam 9, bentar lagi toko buku tutup dan aku harus pulang jam 10, maka kupercepat makan eskrimku.

“Yuk sayang, eskrimnya udah habis.. makasih yaaa” kataku dan memberikna senyum hangat kepada Bimo. Hal hal seperti ini yang membuatku bahagia aku takut kebahagiaanku akan segera hilang, namun aku tidak boleh bersedih saat berada di samping Bimo. Kami masuk ke toko buku bergandengan tangan. Tangan Bimo menggenggam tanganku dengan erat seakan akan aku tidak boleh lepas darinya.

“Cari apa yang? Buku materi apa Novel?” tanya Bimo
“Novel sih yang… sudah habis dibaca semua buku ku yang di rumah, tapi kita nyarinya bakalan cepet nih, aku udah janji sama ayah bunda pulang jam 10” kataku
“Yaudah gpp kita cari cepet aja” jawab Bimo

Aku tertarik dengan buku dengan sampul berwana hijau berjudul “ibuk,” aku pun memilih buku ini karena tertata di rak “New Book”. Mungkin ini buku baru yang baru terbit.
“Yang.. aku beli buku ini aja, buku keluaran terbaru nih, judulnya juga eyes catching.. mungkin ceritanya bagus” kataku

Sinopsis di belakangnya tertulis :
“Seperti sepatumu ini, Nduk. Kadang kita mesti berpijak dengan sesuatu yang tak sempurna. Tapi kamu mesti kuat. Buatlah pijakanmu kuat.”
-Ibuk-“


Sinopsisnya membuatku tergugah.. “aku harus kuat menjalani kehidupan ini”.
“Nanti kalau udah baca, ceritain yaa isinya sayang. kayaknya isinya bagus tuh, tadi baca juga sinopsisnya.. kamu harus kuat” kata Bimo
“I Love You Bimo” membuatku merangkul lengan Bimo dan menyandar di bahunya.
“I Love you too sayang..” jawab Bimo.

Akupun segera membayar buku dan melanjutkan untuk pulang.
“Sayang.. aku pulang duluan ya” kataku
“Looh.. ga bareng aja kita yang?” tanya bimo
“Kayaknya kamu bakal lanjut ke tempat lain deh, ke tempat temen temenmu mungkin? Nadya langsung pulang aja, udah setengah 10 nih.” Kata Nadya

“Hmmm yaudah kalau gitu, kamu tetep kabarin aku yaa.. jangan sampai ngilang lagi” kata bimo
“Iyaa sayang.. maaf yaa.. Nadya pulang dulu” akupun pamit ke bimo dan saat berbalik badan Bimo memanggilku lagi.
“Aku sayang kamu Nad.. hati hati ya di jalan” kata bimo

Aku tidak menjawab takut terbawa suasana, hanya kubalas dengan senyuman dan melambaikan tangan untuk pamit ke Bimo..
“Bimo aku juga sayang kamu, aku juga cinta kamu” jawabku lirih saat aku mulai berjalan ke tempat parkir motor. Saat di jalan aku meneteskan air mataku kembali menahan rasa yang campur aduk yang saat ini kurasakan.

- - - - - - - -

-Back to Bimo-
Setelah pertemuan dengan Nadya tadi, seperti ada yang disembunyikan darinya, entah itu apa aku tidak bisa memasakkan dirinya untuk cerita, mungkin dalam waktu dekat ini aku tidak perlu menyinggung keadannya. Anggap aja dia sedang ada masalah dan butuh waktu untuk sendiri. Tapi apaa?? Ku keluarkan rokokku dari dalam tas dan kunyalakan. Kuhisap dalam dalam dan kuhembuskan dengan mata terpejam. Motor dan mobil lewat secara bergantian di perempatan depan toko buku itu. Kupandangi langit yang cerah dengan bintang dan rembulan yang bersinar terang.

“Nadyaa.. kamu kenapa?” “Apa masalahmu ada hubungannya denganku?” “Jangan jangan.. Anton buat masalah dengan Nadya. Aku harus segera mencari tau Anton dan dimana harus mencari dia. Tunggu saja waktunya” kataku berbicara sendiri masih dengan menghisap rokok.

Keadaan kalut kayak gini, aku juga butuh hiburan. Ke tempat jeremi kali ya, Jeremi satu satunya diantara berlima yang punya PS, kos dengan kamar yang cukup luas dan sedikit elit. Gimana engga bagus 1jt/bulan buat takaran kos di Jogja itu udah mewah coy ditahun segitu, kos bebas lagi.. pengen juga rasanya ngekos bebas gini, yah mau gimana lagi namanya juga kuliah di kota sendiri mana mungkin dikasih duit buat ngekos sama ibuku.

Sebelum ke kos jeremi mampir ke warung mie ayam yang masih buka, aku beli 2 buat aku dan jeremi. Sampai di depan kos jeremi sebelum ku ketok pintu terdengar seperti suara mendesah cewek.. kutempelkan telingaku di kamarnya dan benar saja..

“Uhhh….. enaaak jer…. Shhhhhh…. Terus jerr….
Ohh ohhh ohhh ohhh…”
“jangan berhenti jer.. enaaaak… ssshhh aaaahhhh.” suara wanita dari dalam kos jeremi
Iseng aja ku ketok pintunya tanpa memberikan suara atau salam.
“tok.. tok tok…” 1x ketuk belum dibuka
“tok tok tok tok…” 2x ketuk belum dibuka
“tok tok tok.. tok tok tok” 3x ketuk baru ada jawaban dari dalam

“Iyaa iyaaa bentar” jawab jeremi dari dalam yang membuatku tersenyum sendiri di depan pintunya
“ckreeek” pintupun di buka
Raut mukanya seeperti orang lagi marah, karena tau yang dateng aku diapun mendorongku sedikit menjauh dari pintu

“Asuu koe Bim, ngapain dateng kesini.. kasih kabar kek kalau mau kesini” kata Jeremi
Akupun tertawa mendengar kata kata dari jeremi
“Hahahaha.. ya mana aku tau kamu lagi enak enak. Eh di dalam ada Siska ya.. liat dong?” aku pun nyelonong buat melihat ke dalam kos jeremi


“Hai.. sis, sory yaa ganggu ga tau kalau ada kamu” kataku yang melihat Siska sedang merapikan bajunya, kulihat badan siska putih mulus dan di dadanya nyemplak nonjol dikit putingnya yang membuatku menelan ludah.
Siska pun hanya menjawab dengan kata “Iya bim gpp” pandanganku ke dalam kamar tak berlangsung lama karena jeremi menarikku lagi agar menjauh dari pintu, dan pandangan ke dalam kini tertutup oleh tubuh jeremi

“Ada apaa cok tiba tiba dateng?” tanya jeremi
“haha tadinya mau numpang main pes sama makan mie ayam, nih aku beli 2. Tapi berhubung kalian lagi kentang yaudah aku pulang aja lah, ini buat kalian berdua. Lumayan buat ngisi tenaga habis tempur. Hahaha” jawabku sambil tertawa

“Asuu.. dah sono balik, lain kali kalau kesini kabarin dulu kek” kata jeremi
“Yaa kalau ngabarin aku ga bisa tau dong kalau kalian lagi ngewe. Hahahaha. Suaranya pelanin kek, kedengeran dari luar. Yaudah aku pamit lah jer.. selamat melanjutkan” akupun kembali mendorong Jeremi biar bisa melihat Siska sekali lagi dan pamit kepadanya

“Sis, sory ya. Aku balik duluan.” Kataku yang kembali ditarik jeremi dan sampai ditendang pantatku untuk segera pergi dari kamar.
“Hahahahaha jeremi jeremi.. ngewe terus aja sono” kataku sambil berlalu jalan ke parkiran untuk pulang. Akupun pulang karena ga tau harus kemana lagi

-POV Nadya-
Sesampainya di rumah aku langsung mengabarkan ke Bimo kalau aku udah sampai rumah.
“Sayang.. aku udah sampai rumah, kamu sekarang lagi dimana?” isi pesanku ke Bimo.
Namun belum ada balasan, mungkin Bimo lagi main ke tempat temennya.

Kubuka buku yang sudah kubeli, kubaca satu persatu halaman, kuresapi setiap kata yang ada di buku. Membuatku terenyuh dengan isi bukunya.

Cerita singkat dari apa yang aku baca di buku “ibuk” banyak memberikan gambaran tentang kehidupan rumah tangga yang tak melulu ideal bahkan jauh dari kata sempurna. Namun “Ibuk” menunjukkan bahwa kekuatan berumah tangga yang sesungguhnya terletak pada penerimaan. Saling menerima kondisi pasangan, kerjasama dalam keluarga, keteguhan hati untuk tidak menyerah dan cinta yang tak pernah putus diucapkan dalam doa.

Membuatku kembali bersedih dan memikirkan apakah kondisi ibu sekarang bahagia? Apakah ayah orang yang dia cintai dulu? Apakah ayah pilihan ibu atau pilihan kakek nenek dulu? Mungkin aku harus banyak belajar dari ibuku tentang cinta ini.

“Telulit” suara pesan di hpku, kulihat notifnya pesan dari Bimo
“Hai… sayang, aku juga baru pulang nih. Tadi main dulu ke kos jeremi” jawab Bimo
“Ngapain sayang ke kos jeremi?” tanyaku

“Ga ngapa2in sih yang… cuman ada cerita lucu aja. Tadi waktu ke kos jeremi, dikosnya ada suara cewek mendesah, mendesahnya kenceng lagi dari luar kedengeran. Taunya jeremi lagi ngewe yang sama Siska. Hahaha”
“Teruss kamu gangguin gitu?” tanyaku
“Iyalaaah.. ku ketok ketok aja pintunya sampai dia keluar, emosi dia. Lagi kentang, belum selesai udah berhenti, ga tau tuh dilanjut apa engga. Hahaha” jawab Bimo

“Isshh… Sayang iseng deh, kasihan tuh siska lagi tanggung” jawabku
“Yaa bodo amatlah.. hahaha” “Btw, kapan kita bisa enak enak lagi yang?” tanya Bimo
“Sekarang mau? Sini… aku lagi di kamar nih” jawabku menggoda
“Seriusan nih? Masuk lewat jendela gitu?” tanya Bimo

“Tapi aku lagi mens nih.. maaf yaaa… hahahahaha mmuach :*” jawabku
“Ahhhh…. Kamu juga iseng doang, ngegoda doang nih… udah ngaceng tau” jawab Bimo
“Ahh masa sih? Mana liat?” tanyaku

Nada panggilan tiba tiba berbunyi, langsung aku tolak. Udah malem ga enak ahh kalau telfonan, takut ngeganggu orang rumah

“UDAH MALEM!” jawabku
Tak berselang lama Bimo mengirimi foto Kontolnya yang sedang ngaceng…
“Astaghfirullah sayaaaang….. ishhhhh” jawabku

“Udah ahh besok masih ada kuliah, aku mau bobok dulu. Bye sayang. Kalau lagi pengen coli aja dulu yaaa… mmuuaahhh… :*” jawabku. Sebenernya aku sendiri belum mens, memang belum jadwalnya mens. Aku berbohong agar Bimo tidak nekat datang ke rumah. Aku tau kalau dia sudah ada keinginan, ada kesempatan dan dengan waktu yang pas dia pasti nekat. Itulah yang membuatku mencintai Bimo, rasa sayangnya, keberaniannya dan ketulusannya, dan eits satu lagi yang tidak bisa dilihat cewek lain, KONTOLnya. Memikirkan kontol Bimo yang tadi dikirim membuatku menjadi sedikit bergairah.

Pikiranku menjadi melayang, tangan kananku memegang HP sambil melihat foto kontol Bimo dan tangan kiriku entah disadari mulai meraba memekku.

“Bim...........” nama yyang terucap dari mulutku
Tanganku mulai mengelus lembut bagian bibir vaginaku, sensasi ini sungguh nikmat walaupun tak seenak jilatan mulut Bimo.. karena sudah kepalang tanggung kulanjutkan saja masturbasi ini biar tidurku nanti nyenyak sambil membayangkan Bimo lagi menyetubuhi diriku ini.


Kugesek gesek bagian itilku menggunakan jari tengahku yang sudah aku basahi dengan ludahku.
“uuuhh... Bim..... pelan pelan sayang”

“oooohhhhhh.... sayaaang, iyaa enak banget disitu, jilatanmu enak Bim.....
Sss.... ahhhhhhhhh..... please puasin aku Bim...... “ kataku semakin meraca menikmati self serviceku


Kumasukkan jari tengahku ke dalam memekku,
“aahh... ga kerasa, jariku kekecilan... iihhhhhhh” kemudian kumasukkan 2 jari kecilku ke dalam memek namun rasanya juga masih kurang berasa di memekku, lalu kucoba masukkan 3 jari,


“Ahhhh.... iniii....... ssshhhhhhhh” kupercepat kocokan jari di memekku
“Inii Bimooo banget.... sssshhhhh... kontolmu Bimo... penuh banget..... Ahhhhh......
Sayaaaang teruuuuss.... cepetin..... ahhhhhhh...
Ssshhhhh.. enak banget kontolmu Bim.........”

Semakin kupercepat gerakan badanku mulai terasa ssedikit melayang, kenikmatan yang kutunggu hampi segera tibaaa


“Aaahhh... ahhhh. Aaaahhhhhhh.... hhmmmmmmmmm.... enak bangeeeeeet” kataku sambil menikmati orgasmeku, walaupun nikmatnya masih kalah ketika kontol Bimo masuk ke dalam memeku.
“Makasih Bimo sayang.....”
Badanku terasa lemas lemah lunglai di kasur, kurebahkan diriku dan aku terlelap tidur.


-Back to Bimo-
Hari ini hari pertamaku memulai latihan dengan tim basket Fakultas Teknik. Kita berkumpul dilapangan kebanggan Teknik, di awal semester seperti ini sangat biasa dan lumrah jika yang datang ke lapangan banyak karena tugas, agenda dan kegiatan perkuliahan belum begitu padat. Kami sebagai anak baru angkatan 2011 dari berbagai fakultas dikumpulkan dalam 1 kelompok dan senior yang lain membuat kelompok sendiri.


“Selamat sore semua, perkenalkan namaku Andika, kapten tim basket putra Teknik dari jurusan Teknik Mesin angkatan 2009. Dan dia Rania, kapten tim basket putri dari Jurusan Teknik Sipil 2009” kata Mas Andika memperkenalkan diri sebagai Kapten dan kamipun secara bergantian memperkenalkan diri.

Mulustrasi Rania

“Oke temen temen kita santai aja disini, anggap saja kegiatan basket ini sebagai ajang hiburan, melepas penat kalau perlu juga sekalian cari jodoh juga boleh.. heheh” kata Mas Andika

Kulihat sekililing di kelompok anak baru yang gabung tim basket, buat anak baru lumayan juga ada sekitar 17 orang cowok, 8 orang cewek tapi ceweknya yang masuk standar cuman 1, ga tau juga namanya, ntar juga kenal sendiri pikirku.

“Temen temen semua, kita informasikan sebulan ke depan untuk temen temen yang baru gabung akan kita cek kondisi temen temen baik dari fisik, stamina, dan basic skill antara lain dribbling, passing, shooting, lay up. Tujuan kita untuk memilih diantara temen temen yang menurut kami mempunyai skill lebih dari rata rata yang akan kita data sebagai bahan inputan untuk coach menyusun tim utama dan cadangan. Nantinya jika ada turnamen dari luar kita bisa ikut dan tujuan utama kita tentu saja memenangkan PORSENI di universitas tercinta ini.” Ungkap mas Andika menjelaskan bagaimana seleksi agar bisa menjadi tim utama

“Coach hari ini berhalangan hadir jadi hari ini kita latihan fisik dulu saja, kemarin habis liburan juga kan, fisik kalian pasti lagi lemah sekarang ini. Yok mulai kita keliling lapangan dulu 30 menit, jangan jalan ya diusahakan tetep joging” ajak mas Andika
“waduuuuuh.. udah fisik aja” kata sesorang yang belum terlalu kenal namanya
“kalau ga mau ikut, duduk aja atau pulang sekalian.” tegas mas Andika

Cukup tegas juga nih mas Andika, walaupun pembayaan kalem namun hal seperti ini yang harus menjadi sikap Kapten sebuah tim. Setelah 30 menit lari, sudah ada yg ngos ngosan, ada yang udah keringetnya berkucur deras. Aku masih kalem kalem aja, karena udah biasa juga joging di GSP bahkan bisa sampe sejam.
“Ayok.. jangan duduk duduk... kita lanjut push up 30x cewek, 50x cowok” kata mas Andika

Mampus kataku dalam hati yang terbiasa olahraga berat bisa muntah ini baru awal latihan. Sedangkan senior yang lain setelah lari keliling lanjut latihan passing dan lay up.
Push up selesai masih ada perintah lagi dari mas Andika
“Lanjut shit up cowok 30x, cewek 20x” teriak mas Andika

Setelah selesai semua, ada 2 orang yang muntah. 1 cewek 1 cowok, ahh payah sekali fisiknya. Padahal ini belum apa apa, belum seberapa latihan fisik sebenernya kalau Coach yang melatih pasti lebih berat, mungkin ke depan bukan sekarang. Gilaaaaa.
Setelah latihan fisik yang menghabiskan waktu sejam, kamipun diberi waktu istirahat. Kami istirahat senior yang lain membagi tim untuk bermain latih tanding. Setelah sekitar 15menit istirahat, kami ditawarkan ada yang mau join main atau engga, karena belum merasa capek aku mengajukan diri untuk ikutan main.

“Yaa kamu, sini. Siapa namamu tadi?” tanya mas Andika
“Bimo mas..” jawabku
“Kamu main di posisi apa?” tanya mas Bimo
“Aku bisa di Shooting Guard atau Small Forward mas.” Jawabku
“Oke kamu main di SF ya, rolling aja kalau ada kesempatan nembak 3point tembak aja” jawab mas Anton

List Posisi di Basket
1. Point Guard (PG)
2. Shooting Guard (SG)
3. Small Forward (SF)
4. Power Forward (PF)
5. Center (C)

Aku pun memainkan peranku, kebetulan aku satu tim dengan mas Andika yang bermain diposisi Point Guard. Kami berdua baru main pertama kali namun serasa menemukan partner tim yang cocok untuk passing dan finishing. Aku memposisikan diriku selalu mendekat ke point guard dan meminta bola, rolling kanan dan kiri bergerak tanpa bola mencari space agar bola yang dioper sampai dan tidak di rebut. Saat aku mendapatkan bola berbagai macam atraksi aku lakukan, dari mulai gerakan tipu, ankle break, Layup tangan kanan, layup tangan kiri, Hook Shoot, tembakan 2 Point dari arah mana aja dan hampir selalu masuk jika di rate ada di angka 80% dan tembakan 3 point shootku juga pasti masuk jika mendapat ruang yang tepat yang membuat para seniorku kerepotan. Dari angkatanku yang sekiranya menonjol aku dan Dino yang berposisi sebagai point guard. Saat aku main dengan Dino juga sama, serasa menemukan partner yang cocok, umpan umpan yang manis dan akurat.

Setelah latih tanding selesai aku pun diminta buat ngumpul di komplotan senior yang notabene tim inti basket Teknik.
“Bim sini... nngobrol dulu bentar” ajak mas Andika
“Ada apa mas?” tanyaku yang udah di kelilingin para senior
“Heeehh Jancuk, kenapa ga join dari semester kemarin kamu?????” tanya salah satu senior yang belum aku kenal

“Iyaa ini, brengsek juga anak baru punya skill tapi ga bantuin kita Porseni kemarin” kata senior yang lain
“Laah Laaah... kok baru join udah di kata katain mas?” tanya sedikit heran
“hahahahahaha.. Bim, Bim... santai aja kali” kata mas Andika

“Kamu nonton kan Porseni kemarin? Kalau kita kalah di final sama kedokteran” tanya mas Andika
“Hehehehe engga mas, waktu itu lagi nganterin ibu jadi ga bisa dateng” jawabku
“Nahhh kan... brengsek kan ini anak.. udah tau anak baru, ga ikut tim, ga ikut suporteran di final. Ckckckck” kata senior

“hehehehehehe ya sory mas.. porseni besok ikut deh”
“Wajib suuuu.. kon kudu melu. Awas wae ga melu, tak golek i ning kelasmu” kata seniorku yang aku inget inget pernah ketemu dan pasti dia seniorku di Teknik Elektro
“Iyoo mas... iyooo” jawabku.
“Dino aja udah ikutan kemarin tapi kita tetep kalah sama kedokteran” jawan mas Andika.

Aku merasa senang, bahwa tanda tanda aku bakalan diterima sebagai tim inti jalanku semakin besar. Kita mengakhiri sesi latihan ini karena waktu sudah mendekati maghrib.
Sambil beristirahat dan membersihkan diri dari keringat, aku ngobrol dengan mas Andika.
“Mas kok kemarin bisa kalah sama FK mas?” tanyaku

“Kalah strategi beroo.. tapi ada 1 orang juga yang hebat sih disana, kapten timnya sekaligus kapten tim Univ dia. Mainnya sih Point Guard tapi 2 point sama 3 point shootnya itu gilak. Ya mirip sama kamu ini, tapi kan kamu tadi ga coba main di Point Guard jadi menurutku sih masih jagoan dia daripada kamu Bim.” Jawab Mas Anton

“Wah menantang juga mas, kayaknya perlu pembuktian deh siapa yang lebih jago”
“Emang kalau boleh tau dia angkatan berapa, namanya sekalian deh siapa tau pas main main kesana ketemu orangnya bisa diajak sparring one on one” kataku yang pengen tau seberapa hebat orang yang disebut jago sama mas Andika

“Tai.. belagu banget kamu Bim. Hahahaha tapi aku suka, karena kamu punya skill ga cuman banyak bacot doang” “Dia angkatan 2009 juga, namanya ANTON” jawab mas Andika

“ANTON?” kataku.
“Kenapa Bim? Kamu kenal?” tanya mas Andika
“Kalau liat orangnya kalau bener dia berarti aku kenal mas.” Jawabku yang mendapat jawaban dan kunci, kayaknya bisa aku balas tuh orang lewat basket.


“Anton......” kataku dalam hati.





~Bersambung~
jancuk ..***teli cuk....lancrottt huu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd