pendekarsableng212
Semprot Addict
- Daftar
- 28 Jan 2018
- Post
- 446
- Like diterima
- 1.274
Selamat malam para suhu.... yg terhormat. Para member ladies yg ane cintai.. sekedar berbagi sedikit curahan hati aja... syukur2 ada suhu yg mau memberi saran dan kritik yg sifatnga membangun.
Awal mula menikah. Di tahun 2013... sebelumnya ane dan wf hububgan pacaran jarak jauh. Oh ya. Wf ane anak bungsu dari 4 bersaudara. 2 orang cewek dan 2 orang cowok.Karena kita beda pulau. Setelah menikah ane awalnya tinggal di tempat mertua... setelah 2 tahun. Ane pun mengajak istri untuk bikin rumah sendiri. Nah... dari sinilah awal sebuah situasi runyam. Mertua ane ga mengijinkan. Padahal ane sangat ingin bisa mandiri seperti keluarga lain. Memang yg masih dekat ya tinggal wf ane dengan mertua. Yg lain agak jauh walau masih 1 pulau.Ane ngotot tetep mau pindah... karena ane pun rencana bangun rumah ga terlalu jauh dari mertua. Sampai akhirnya mertua ane menyuruh untuk membangun rumah di sebelah mertua. Kebetulan di daerah mertua... tanah masih lebar. Maklum di sebuah pedesaan di pulau andalas (tau kan?) Awalnya ane menolak. Karena kalo pindah ke sebelah doank apa bedanya dengan serumah. Ane ditekan habis habisan sm keluarga wf ane. Akhirnya Ane setuju buat bangun rumah di sebelah mertua... dengan catatan tanah itu ane beli. Ane ga mau dikasih. Karena ane mau tanah itu mutlak milik ane. Bukan warisan. Karena memang ane menikah dengan wf sama sekali ga tergoda dengan warisan keluarganya. Karena ane niat membeli tanah itu. Maka terjadilah drama babak 2... karena mertua ingin tanah itu ga dibeli. Sampai2 pihak ortu ane pun ikut turun tangan. Akhirnya mertua pun mengalah. Tanah itu boleh ane beli. Dan biaya membangun pun murni biaya dari ane dan orang tua ane. Tanpa mebebani pihak mertua... di pertengahan 2015... jadilah sebuah bangunan yg ane tinggali sampe sekarang. Namun bener kata kata orang. Bagaimanapun tidak enak tinggal dekat dengan mertua... karena yg dekat akan selalu beraroma bunga bangkai. Dan yg jauh beraroma bunga mawar melati...hahaha. ya terbukti. Ane masih sering dirusuhin. Masih sering ikut campur. Bahkan usaha yg ane coba pun selalu dicampur tangan sama mertua... nah. Kira2 sebulan yang lalu. Ane pulang ke ortu ane karena ada sesuatu keperluan. Dan saat ane pulang. Terciptalah sebuah jalan titik terang. Dimana paman ane menawarkan ane sebuah kesempatan untuk memulai sebuah usaha di kota kelahiran ane tersebut. Ane pun agak antusias. Karena dari segi prospek. Di tempat ane dilahirkan jauh berbeda dengan lingkungan wf yg pedesaan. Karena menurut ane. Selama tinggal sm wf di desa... di salah satu daerah di pulau andalas ini.. roda ekonomi masih jauh kalah dengan di kota tempat ane lahir. Pastinya di salah 1 kota di pulau jawa bagian barat. Nah berhubung ada peluang. Ane pun sharing dengan wf. Dan wf ane pun setuju. Walau sementara harus LDR... karena kerjaan wf ane dan nunggu anak2 sampai naik kelas... biar pindahnya gampang ke aekolah disana. Lalu ane dan wf pun memutuskan untuk menyampaikan kepada pihak mertua... dan keluarganya. Namun kembali muncul drama babak 3... dimana ane ga diijinkan untuk pindah usaha. Dan banyak pertentangan... padahal... keluarga ane di pulau jawa sana sangat ingin membantu usaha ane supaya berkembang. Salahkah ane jika ane ingin bisa membahagiakan wf ane? Salahkan ane jika ane ingin mencari hasil lebih.... ? Yang kelak untuk membahagiakan anak dan wf ane......
Awal mula menikah. Di tahun 2013... sebelumnya ane dan wf hububgan pacaran jarak jauh. Oh ya. Wf ane anak bungsu dari 4 bersaudara. 2 orang cewek dan 2 orang cowok.Karena kita beda pulau. Setelah menikah ane awalnya tinggal di tempat mertua... setelah 2 tahun. Ane pun mengajak istri untuk bikin rumah sendiri. Nah... dari sinilah awal sebuah situasi runyam. Mertua ane ga mengijinkan. Padahal ane sangat ingin bisa mandiri seperti keluarga lain. Memang yg masih dekat ya tinggal wf ane dengan mertua. Yg lain agak jauh walau masih 1 pulau.Ane ngotot tetep mau pindah... karena ane pun rencana bangun rumah ga terlalu jauh dari mertua. Sampai akhirnya mertua ane menyuruh untuk membangun rumah di sebelah mertua. Kebetulan di daerah mertua... tanah masih lebar. Maklum di sebuah pedesaan di pulau andalas (tau kan?) Awalnya ane menolak. Karena kalo pindah ke sebelah doank apa bedanya dengan serumah. Ane ditekan habis habisan sm keluarga wf ane. Akhirnya Ane setuju buat bangun rumah di sebelah mertua... dengan catatan tanah itu ane beli. Ane ga mau dikasih. Karena ane mau tanah itu mutlak milik ane. Bukan warisan. Karena memang ane menikah dengan wf sama sekali ga tergoda dengan warisan keluarganya. Karena ane niat membeli tanah itu. Maka terjadilah drama babak 2... karena mertua ingin tanah itu ga dibeli. Sampai2 pihak ortu ane pun ikut turun tangan. Akhirnya mertua pun mengalah. Tanah itu boleh ane beli. Dan biaya membangun pun murni biaya dari ane dan orang tua ane. Tanpa mebebani pihak mertua... di pertengahan 2015... jadilah sebuah bangunan yg ane tinggali sampe sekarang. Namun bener kata kata orang. Bagaimanapun tidak enak tinggal dekat dengan mertua... karena yg dekat akan selalu beraroma bunga bangkai. Dan yg jauh beraroma bunga mawar melati...hahaha. ya terbukti. Ane masih sering dirusuhin. Masih sering ikut campur. Bahkan usaha yg ane coba pun selalu dicampur tangan sama mertua... nah. Kira2 sebulan yang lalu. Ane pulang ke ortu ane karena ada sesuatu keperluan. Dan saat ane pulang. Terciptalah sebuah jalan titik terang. Dimana paman ane menawarkan ane sebuah kesempatan untuk memulai sebuah usaha di kota kelahiran ane tersebut. Ane pun agak antusias. Karena dari segi prospek. Di tempat ane dilahirkan jauh berbeda dengan lingkungan wf yg pedesaan. Karena menurut ane. Selama tinggal sm wf di desa... di salah satu daerah di pulau andalas ini.. roda ekonomi masih jauh kalah dengan di kota tempat ane lahir. Pastinya di salah 1 kota di pulau jawa bagian barat. Nah berhubung ada peluang. Ane pun sharing dengan wf. Dan wf ane pun setuju. Walau sementara harus LDR... karena kerjaan wf ane dan nunggu anak2 sampai naik kelas... biar pindahnya gampang ke aekolah disana. Lalu ane dan wf pun memutuskan untuk menyampaikan kepada pihak mertua... dan keluarganya. Namun kembali muncul drama babak 3... dimana ane ga diijinkan untuk pindah usaha. Dan banyak pertentangan... padahal... keluarga ane di pulau jawa sana sangat ingin membantu usaha ane supaya berkembang. Salahkah ane jika ane ingin bisa membahagiakan wf ane? Salahkan ane jika ane ingin mencari hasil lebih.... ? Yang kelak untuk membahagiakan anak dan wf ane......