om cakep 123
Semprot Baru
lah iki rodok mening
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG Perjalanan & Mimpi (No Sara)
- Status
Alucroot07
Senpai Semprot
Absen lagi
Nalacktaks
Semprot Kecil
- Daftar
- 17 Jul 2019
- Post
- 51
- Like diterima
- 14
ngabsen suhu
The27green
Semprot Addict
- Daftar
- 30 Mar 2021
- Post
- 418
- Like diterima
- 1.602
Absen absen teruss bosku
Ngentotjilbab
Kakak Semprot
- Daftar
- 11 Feb 2020
- Post
- 156
- Like diterima
- 119
Ramein jangan sampai tenggelam
Geboy696
Semprot Holic
- Daftar
- 1 Feb 2021
- Post
- 390
- Like diterima
- 4.976
Part 17 : POV Nadya
Nadya
Reni
Ini merupakan Side Story dari Nadya menurut pengalamannya setelah putus denganku (Bimo).
---------------------
#Flashback
Bimo... Aku masih mencintaimu namun aku harus berpisah denganmu agar aku tidak makin tertekan dan kamu tidak diganggu lagi sama Anton. Lebih baik aku yang tersiksa daripada kamu yang tersiksa Bim. Aku bahagia kalau kamu bisa bahagia dengan yang lain.
~~~~~~~
Hari ini hari pertamaku berstatus Jomblo, nama kontak Bimo di Hpku sudah kuubah, dari “Sayangnya Aku” menjadi nama saja “Bimo”. Aku harus move on walaupun masih terbayang bayang wajah Bimo di kepalaku. Ya gimana ga terbayang, sedari dulu aku udah suka sama Bimo, sewaktu jadi Pacar putusnya gara gara oran lain dan restu. Bukan ini yang aku harapkan dari kehidupanku....... Ahh tapi yasudahlah, aku harus terima kenyataan pahit ini.
Belum genap seminggu aku berpisah dengan Bimo, ayahku selalu membicarakan Anton. Kapan aku jadian dengannya, kapan Anton main kesini dan lain sebagainya dan selalu Anton Anton dan Anton. Ga pernah sekalipun bahas bagaimana kabar Bimo atau cowok lain siapalah selain Anton. Bikin kesel aja di rumah kalau bahasnya mengarah ke Anton.
Ku ceritakan kabar putusku dengan Bimo kepada temen deketku di kampus, Reni. Dia juga menyayangkan kenapa aku putus hanya gara gara masalah itu. Padahal menurut Reni, aku sama Bimo bisa aja bikin komitmen untuk sekedar berpisah dulu tanpa ada yang boleh pacaran lagi. Saling memperbaiki diri, meningkatkan kualitas diri atau membuat sesuatu karya yang bisa saling diterima oleh orang kita masing masing. Namun, hal seperti itu tidak terbayang di pikiranku, maklum lah karena terlalu emosi. Udah kondisi hatiku seperti itu, ketambahan ngelihat Bimo jalan sama cewek lain, ya makin campur aduk lah... Padahal aku sampe sekarang ini masih sayang sama Bimo....
“Yah... sayang banget Nad, cowok sekeren dia loh diputusin gara gara masalah begitu doang. Kalau menurutku sih mendingan Bimo daripada Anton. Kalau disuruh milih sih, milih Bimo aku. Hehehe kalau bisa siiiih.... kan kamu udah putus juga sama Bimo. Buatku aja ya Nad dia... hahahaha” Kata Reni kepadaku
Kami sedang duduk duduk manis di kantin sambil minum di kantin di sela sela jeda kuliah kami.
“Apaan sih Ren.... Bukannya ngehibur malah ngeledek. Yaudah ambil sana Bimonya kalau Bimo mau sama kamu. Weeeeeek” jawabku kepada Reni
“Yakin nih.. tuan Putri apakah mau pangerannya direbut sama Hamba Rakyat Jelata ini? Hahaha” kata Reni meledekku kembali
“Yaudah ambil sono iiihhh..... sainganmu banyak Ren.” Jawabku pada Reni
“Termasuk kamu gitu nad?” jawab Reni kembali
“Ahhhh apaan sih... udah deh nyebelin kamu ah Ren” kataku kepada Reni
“Cieee yang masih belum bisa Move On.. marah niiihh... hahahaha” kata Reni kembali menggodaku dan kemudian ku cubit pinggangnya sekeras yang aku bisa
“Awwwwww.... gila cubitanmu sakit banget Nad.. awwwwwww” kata Reni
“Bodo” jawabku lagi
~~~~~~~~~~~~
Kabar putus dan menyandang status Jomblo tampaknya sudah menyebar ke semua temen temenku terutama yang cowok. Entah darimana mereka tahu, mungkin dari postingan Instagram yang ada Foto Bimo udah aku hapus, foto foto di IG Bimo yang ada akunya juga udah dihapus, atau mungkin dari Reni juga bisa. Mau ga mau aku harus nerima kenyataan kalau aku bakal di deketin cowok cowok yang lain yang suka sama aku. Yang paling aku ga suka yaa Anton.. dia makin getol deketin aku. Udah pasti dia tau kalau aku udah putus dari Bimo. Hmmmmmmm........
“Nad, ntar malem minggu longgar ga? Jalan yuuk” ajak Ali kepadaku.
Yang aku tahu dari Reni, dia sudah suka sama aku sejak awal kuliah, namun karena dia tau kamu udah punya pacar makanya dia ga jadi deketin aku.
“Coba deh izin sama Reni dulu ya Li.” Kataku kepada Ali untu meminta izin kepda Reni
“Heh... jangan macem macem kamu Li. Mampus ntar kamu sama Mas Anton” jawab Reni
“Tuh kan Li. Sekarang kamu coba izin sama mas Anton berani ga? Hehehe” jawabku kepada Ali sambil bercanda
“Ckckckck... menyebalkan sekali. Yaudah aku ngajak kamu aja Ren. Yuuuuk” ajak Ali beralih ngajak Reni
“Udah li, pergi sana.. usil aja” jawab Reni
“Hahahaha yaudah lah.. percuma ngajakin kalian... ribet. Dah ahhh... Bye” kata Ali yang begitu gampangnya menyerah. Kalau dibandingin sama mas Anton jelas lebih mending milih mas Anton. Ga jelas tuh Ali
~~~~~~
Selesai kuliah ku berjalan menuju parkiran mobil, rasa penat di kepalaku kayaknya bakalan hilang kalau aku makan es krim. Gelato kayaknya enak nih....
Saat sampai di depan mobilku ternyata udah ada sesorang cowok yang menunggu di depan mobil.
“Mas Anton.. ngapain di depan mobilku? Mau maling ya?” tanyaku kepada mas Anton
“Iyaa Nad, mau maling hatimu. Hehe” kata Anton menggombal kepadaku. Ga mempaaan
“Halah... apaan sih mas.. Minggir dong aku mau pergi nih” kataku kepada mas Anton
“Makan es krim yuk Nad, ke gelato. Aku yg traktir deh...” ajak mas Anton
Dia nebak nebak atau dia bisa baca pikiranku ya kalau aku mau beli es krim juga. Aku terima ga ya tawarannya? Kalau aku terima berarti aku buka hati buat dia dooong.
“Halooo Nad, mikirnya lama banget. Mau ga ke Gelato? Mau sekarang atau nanti malem aja?” tanya mas Anton kepadaku
“Nanti malem aja mas..” kataku yg asal nyletuk, dan kemudian aku ulangi jawabanku buat mas Anton
“Eh.... engga ding... kapan kapan aja ya mas. Aku mau pulang” kataku lagi kepada mas Anton
“Jawaban pertama yg jujur Nad, yaudah ntar malem aku jemput di rumah ya jam 7 malem.” Kata mas Anton kepadaku
“Engga mas.. ga usah repot repot jemput deh.. tadi cuman bercandaan aja” kataku mengelak
“Okeee.. jam 7. Ditunggu ya” kata Anton kemudian dia pergi dengan senyuman
“Ahh bodo kamu Nad..” kataku dalam Hati, aku merasa salah ngomong sama Anton namun disisi lain anehnya aku juga malah berharap Anton datang tepat waktu. Ku geleng gelengkan kepalaku dan kemudian aku bersandar di dalam mobil.
~~~~~~~~
Waktu sudah menunjukkan jam 7 kurang 5 menit, aku udah bersiap siap berdandan cantik namun belum ada tanda tanda Anton datang ke rumah. Jadi ga sih dia menjeputku, katanya jam 7 tepat tapi belum nongol nongol. Yaudah aku tunggu sambil membaca Novel di kamarku sambil rebahan.
Setengah 8 juga belum ada tanda tanda dia datang. Membuatku sedikit kesel, padahal aku pengen makam eskrim dari sore tadi. Tau gitu aku pergi langsung tadi ga usah berharap sama mas Anton. Huuuhh......
Yaudah mendingan aku keluar sendiri aja deh, udah jenuh nungguin lama. Jam 8 kurang 5 menit kemudian aku keluar rumah, minta izin ke ayah bunda buat keluar mau beli eskrim. Baru mau nyiapin motor buat pergi.. ehhh.... Anton tanpa bersalah baru dateng...
“Maaf ya Nad baru dateng.. tadi ada perlu” kata Anton
“Kalau ga bisa janji tepat waktu mendingan jangan janji deh mas.. bikin sebel aja” jawabku kepada Anton
“Yaa kan tadi ada urusan. Maafin mas ya, lain kali kalau mas ada acara lain sebelum ketemu kamu mas kabarin ya Nad” jawab Anton
“Udah yuuuk ngambeknya.. mumpung masih jam segini Gelato belum tutup.” Kata Mas Anton merayuku
“Ya udah yuk mas” jawabku kepada mas Anton
Kami berdua kemudian pergi menggunakan mobil mas Anton menuju tempat Gelato. Tidak banyak perbincangan di dalam mobil karena aku masih merasa canggung jalan sama mas Anton. Belum banyak bahasan obrolan yang muncul di kepalaku, nunggu mas Anton yang mulai ngajak ngobrol deh..
~~~~~~
Sesampainya di Gelato, kami langsung berjalan menuju etalase es krim, seperti biasa mencoba beberapa eskrim sebelum kita memilih es mana yang akan di masukkan ke dalam cup. Setelah beberapa kali mencoba aku memilih es krim rasa Vanilla, Mocca, dan Hazelnut. Sedangkan mas Anton memilih rasa Dark Chocolate dan Cinnamon, dia hanya memesan 2 rasa.
Aku memilih tempat di tengah yang cukup penerangannya, aku menghindari tempat remang remang biar ga terjadi sesuatu padaku. Aku masih takut beneran deh jalan mas Anton, takut di apa apain.....
“Hmmmmm enak bangeettt.....” kataku saat menikmati es krim pilihanku
“Kamu suka ya Nad?” tanya mas Anton
“Suka banget mas.. kalau lagi unmood makan es krim gini, bikin moodku sedikit balik lah. Tapi masih sebel siiiiih.... ada yang janji jam 7 tapi datengnya jam 8.” Kataku sedikitmenyindir mas Anton
“Hehehe yaa maaf Nad” kata Mas Anton
“Nad....” kata mas Anton sedikit menghela nafas
“Ada apa mas?” tanyaku kepada mas Anton
“Maafin mas ya, selama ini mas kasar sama kamu sama Bimo juga” kata mas Anton yang membuat aku agak kesel
“Kalau aku sih udah maafin kamu ya mas, ga tau deh kalau Bimo. Kamu kayaknya harus minta maaf deh sama Bimo, banyak hal yang mungkin membuat Bimo kecewa sama caranya mas Anton. Aku tau mas Anton sekongkol sama Ayah buat deketin aku dan pisah sama Bimo. Dan.... caranya mas berhasil kan? Aku sekarang udah putus sama Bimo.” Kataku menyampaikan uneg uneg
“Iya sih Nad, aku terlalu terobsesi sama kamu, maafin caranya mas ya. Mas bakal nebus semua kesalahan mas dengan membahagiakanmu” kata mas Anton
“Ga usah banyak janji mas, Nadya butuh bukti aja kalau mas Anton bener bener mau sama aku. Cuman sekarang aku belum bisa ya sama mas Anton. Aku masih belum bisa Move On” kataku menjelaskan
“Iya Nad...” kata mas Anton
“Udah deh mas, ga usah bahas ini, aku ga mau bersedih lagi. Kita nikmatin aja es krim kita ini” kataku kepada Nadya
“Oiya mas, mas besok KKN dimana?” tanyaku kepada mas Anton
“Aku di DIY aja sih Nad, mas ga jauh jauh, ngikutin program dari Kampus aja. Mas ga mau ribet nyari KKN di luar daerah, biar lebih simpel aja sih” jawab mas Anton
“Ohh gitu, udah dapet kelompoknya?” tanyaku
“Udah Nad, ditentuin kampus juga orang orangnya. Udah sempet ketemu juga sih, tapi belum bahas program” jawab mas Anton
“Ohh....” jawabku singkat karena memang belum terlalu detail mengerti tentang dunia KKN
“Nad, sebelum mas KKN main yuk” ajak mas Anton
“Boleh deh mas, asal jangan ingkar janji aja.” Kataku kepada mas Anton
“Iyaa Nadya” jawab mas Anton
Kami ngobrol sambil nikmatin es krim kami.
“Mas nyobain dong yang Cinnamons, penasaran aku sama rasanya. Ga berani coba takut ga enak” kataku kepada mas Anton
“Enak kok, nih aku suapin” kata mas Anton
“Engga mau, aku ambil sendiri aja” jawabku
“Hmmm... enak sih mas, cuman asing aja rasanya. Ga biasa gituuu” kataku
“Yaah.. kalau emang ga biasa rasanya aneh sih, tapi enak kok. Aku biasa pesen ini, biar ga mainstream” jawab mas Anton.
Kami jadi saling berbagi es krim, aku nyobain punya mas Anton, mas Anton juga cobain punya ku hingga es krim kami habis.
~~~~~~~~~~~
“Naaad......” teriak Reni dari belakang saat ku berjalan di lorong kampus kami
“Ada apa ren?” tanyaku kepada Reni
“2 minggu lagi kan UAS, minggu depan udah minggu tenang, aku belajar sama kamu ya. Nginep gitu biar dapetin nilai bagus kayak kamu. Hehehehe” kata Reni
“Halaah apaan Ren, nilai kamu juga bagus Ren yang semester kemarin.” Jawabku kepada Reni
“Yaaa tapi kan ga sebagus kamu Nad, biar nilaiku minimal sama kayak kamu laaah” kata Reni
“Yaudah deh... bebas Ren.. Angkut baju baju ke rumahku besok waktu minggu tenang” kataku
“Yeeeey.... Nadya emang wanita paling baik, pinter dan cantik.. pantesan buat rebutan” kata Reni
“Awas yaaa bilang kayak gitu lagi, ga akan kubukain pintu rumahku” kataku bercanda kepada Reni
“Tapi kalau mas Anton sama Bimo pasti dibukain doooong. Hahahahaha” jawab Reni menggodaku
“Reniiiiiiiii... ihhhh sebel deh.....” jawabku kepada Reni
~~~~~~~~~~~~~~~
Mulai hari ini perkuliahan tatap muka semester 2 udah selesai, yang artinya kita bakal ngehadepin ujian dan mendapatkan nilai. Demi menjaga nilaiku tetep baik, dan bisa konstan diatas 3,7 maka aku harus belajar serius. Materi kuliah selama 1 semester harus aku review lagi agar aku bisa menjawab persoalan selama ujian.
Mulai hari ini juga Reni mulai menginap di rumahku untuk belajar, semoga aja beneran belajar bukan main main biar waktuku ga kebuang percuma.
“Assalamulaikum......” suara salam dari drpan pintu yang udah aku kenal pasti suara Reni
“Walaikumsalam Ren.. masuk lah....” kataku
“Aku kenalin ke bundaku dulu ya sini, habis itu kita langsung naik aja ke atas” kataku kepada Reni untuk mengenalkan kepada bundaku
“Tante... Reni...” kata Reni sambil menyalami Bundaku
“Ohh.. ini yaa yg namanya Reni, yg mau belajar disini selama ujian?” tanya ibuku
“Hehehe iya tante.. biar pinter kayak Nadya” kata Reni
“Yaudah sana belajar yg serius yaa.. nanti tante masakin buat Reni masakan kesukaan Nadya” kata Bundaku
“Makasih tante.. maaf ngerepotin ya tante” Kata Reni
“Yaudah yuuuk Ren, kita ke atas ke kamarku” ajakku kepada Reni.
“Permisi tante, Reni naik dulu” kata Reni
“Yaudah semangat yaa kalian” kata Bundaku
“Wuuuiihhh bersih banget kamarmu Nad, pasti baru diberesin nih. Yaa kan?” Ucap Reni meledekku
“Mana adaa Ren, emang kamarku bersih, kan aku jaga kebersihan.. emang kamu berantakan. Hahaha” jawabku kembali meledek kepada Reni
Kami ngobrol ngobrol dulu ga langsung belajar, biasalah cewek banyak gosip
“Nad... ini boneka dari Bimo ya?” tanya Reni melihat boneka di kasurku yang ada jahitan nama Bimo
“Iyaa Ren” jawabku
“Kamu emang bener bener belum bisa move on yaa?” tanya Reni kepadaku
Aku hanya menggelengkan kepala menandakan aku belum benar benar bisa move on kepada Bimo.
“Yaelah Nad... buatku aja ya biar kamu bisa Move on” kata Reni
“Jangaaaan please” jawabku spontan menolak permintaan Reni
“Cieeee..... Nad Nad.... Sebegitu masih sayangnya kamu sama Bimo” kata Reni semakin mengingatkanku kepada Bimo
Entah mengapa mataku malah mulai berkaca kaca mengingat Bimo. Ahhh Reni nih.. bikin aku keinget aja sama Bimo. Kemudian Reni menggenggam tanganku lalu kemudian memelukku.
“Nad... pasti ada jalan kamu kembali ke pelukan Bimo. Aku tau masalahmu berat, aku ga bisa ngebayangin kalau jadi kamu. Aku cuman bisa doain kamu bisa bersatu lagi sama Bimo entah itu kapan. Jangan nangis lagi ya” kata Reni sambil memelukku
“Iyaa Ren, makasih yaa.. maaf aku terbawa suasana.” Jawabku kepada Reni
“Senyum doong.. mana nih senyum Nadya yg ceria kayak biasanya” kata Reni yang membuatku tersenyum tipis
“Hari ini kita ga usah belajar dulu, kita refreshing aja dulu. Ntar jalan jalan yuuuuk” kata Reni mengajakku main dan aku pun mengiyakan dengan mengangguk.
~~~~~~~~~~~~~~
Hari demi hari... aku dan Reni belajar, berdiskusi dan tanya jawab tentang kemungkinan soal soal ujian yang kemungkinan akan muncul. Hampir tiap hari kami hanya di kamar dan keluar hanya untuk makan.
Terkadang kami juga curhat dan cerita tentang diri kami saat jeda belajar. Capek cuyy belajar terus, baca buku.. bahkan terkadang Reni tertidur diatas buku karena udah ngantuk saat belajar.
“Ren..... kamu udah pernah ngesex belum?” tanyaku pelan dan spontan saat kami lagi istirahat belajar.
“Kamu mau tau aja atau mau tau banget Nad?” tanya Reni balik
“Hmmm mau tau banget deh, biar kamu cepet jawabnya. Hahaha” jawabku
“Hmmmm udah” jawab Reni
“Haah kapan?” tanyaku lagi
“Yeee apa perlu dijawab kapannya? Ga tanya sekalian sama siapa gitu Nad? Hmmm... jangan jangan kamu juga udah ya Nad?” tanya Reni mengintimidasiku sambil menunjukku dengan pensil
“Kan aku yg tanyaaaa kamu Reni, kok malah kami yg tanya ke aku” jawabku
“Naaad???” kata Reni lagi sambil melihatku dengan tatatap tajam
“Iyaa iyaaa udah Ren” jawabku sambil menghela nafas
“Nadyaaaa... sama siapa sini cerita!” kata Reni
“Renii.... jangan kenceng kenceng ngomongnya, ntar orang rumah denger.. issshhhhh...” kataku
“Hehehehe iya iya. Sama siapa? Bimo?” tanya Reni kepadaku
“Kalau aku jawab nanti kamu juga cerita yaah.. awas aja.. janji dulu sini” kataku
“Iyaaa janji... cepet cerita !” kata Reni
“Iya sama Bimo” jawabku
“Ihhhh Nadya... ternyata kamu nakal juga yaa” kata Reni mengejekku
“Kamu pasti lebih nakal kan, aku tebak sih kamu udah lebih dari 2 orang... ya kan Ren?” tanyaku
“Iya sih... 3 orang tepatnya Nad.. hahaha” jawab Reni Bangga
“Apaaa?? Siapa aja??” tanyaku
“Pastinya sih mantanku yg udah ngeperawanin aku, tapi dia udah mokat, kecelakaan. Yg 2 orang sih, belum pernah jadi pacar. Baru deket, akunya udah diajak ngesex, ya aku coba aja. Tapi... pada lemah ga kayak mantanku. Makanya sekali coba ngesex, akunya ga cocok ya ga aku lanjutin. Hehehe” jawab Reni seakan akan omongannya enteng sekali
“Gila kamu Ren... udah gila! Kamu ga takut kena penyakit?” kataku kepada Reni
“Heloooo... kita ga bodoh ya Nad. Kita kuliah di kesehatan. Ya pake kondomlah!” jawab Reni
“Jangan kenceng kenceng ngomongnya!!! Iiihhhh..” kataku kepada Reni sambil menutup mulutnya.
“Iyaa iyaaa Nad, soryyy... Terlalu semangat. Hehe” kata Reni
“Emang enak pake kondom Ren?” tanya ku kepada Reni
“Sedikit berkurang sih... drpd kena penyakit. Kenapa engga. Ya kan?” jawab Reni
“Emang sama Bimo ga pernah pake kondom? Ga takut hamil kamu Nad?” tanya Reni kepadaku
“Engga Ren, dia selalu bisa keluar di luar kok. Dia malah selalu ngeluarin di wajahku tau” jawabku
“Wuuiihhh... gila juga tuh Bimo. Bisa puasin kamu ga? Bimo udah ngesex sama berapa cewek sebelum kamu Nad?” tanya Reni
“Enak tau Ren, hehehe. Katanya sih aku yg pertama juga” jawabku
“GA PERCAYA AKU” jawab Reni
“Tau dari mana kamu Ren?” tanyaku penasaran
“Hehehe engga engga Nad, cuman pengen liat reaksimu aja. Kamu pengen lagi ya sama Bimo?” tanya Reni
“Enggalah Ren kan udah putus” jawabku
“Brarti aku boleh nyobain Bimo dong?” tanya Reni kepadaku sambil mengedipkan mata
“Jaaaangaaaaaaaaan” jawabku sambil menjambak rambut Reni
“Awas kalau sampe kamu berani sentuh Bimo. Nilaimu bakal D semua. Hahaha” kataku mengancam Reni sambil meloloto di depan wajahnya
“Hahahahaha ampun Nad.. ampun.. Engga deh.. ampun. Sereeem kamu Nad. Haha” kata Reni memohon ampun.
Kemudian kami terus bercerita tentang gaya sex udah pernah dicoba, aku sama Reni cocok karena sudah sama sama ngerasain yg namanya sex. Tapi Reni Gilaaa!!
~~~~~~~~~~~
2minggu ujian telah berlalu dan kami telah melalui ujian ini. Reni pun udah ga nginep di rumahku lagi, 2minggu selalu ditemani Reni, setelah ujian kamarku jadi sepi, ga ada keributan dan perdebatan lagi saat kami belajar. Yah mungkin semester depan bakal bisa kayak gini. Seneng aja rasanya...
“Nad.... Minggu ke Sunmor yuuk refreshing dulu lah Kita setelah ujian.” Ajak Reni kepadaku
“Bolehhh Ren.. minggu pagi yaa sekalian jam 7. Jangan siang siang panas. Ntar kulitku jadi item” kataku
“Idiiiih.... apaan sombong banget mentang mentang kulitmu putih. Kulitku dooong sawo mateng eksotis....” jawab Reni ga mau kalah
“Hahahahaha iyaaaa dong... Queenn nih” jawabku bercanda
“Yaudah yuk pulang.... ngantuk banget aku Nad. Sampe ketemu besok lagi ya” kata Reni
“Yuuk ren” jawabku
~~~~~~~
Hari minggu ini aku janjian sama Reni untuk menikmati sunmor. Daripada janjian ke tempat tapi Reni telat, aku berinisiatif dateng langsung ke kosnya buat ngejemput si Reni kampret ini.
“Reen.. Reniii....” aku memanggil Reni sambil mengetok pintu
“Iyaa iyaaa.. siapa sih??” kata Reni dari dalem
“Loh Nad.. kok ke kos?” tanya Reni
“Nah kan... baru bangun.. untung aku kesini dulu. Kalau langsung ke sunmor bakalan nunggu lama pasti.” Kataku kepada Reni
“Hehehe iya iya maaf Ren, capek.. ngantuk” jawab Reni
“Laah.. kamu capek ngapain? Hayooo ngesex sama siapa?” tanyaku langsung menodong Reni dengan pertanyaan itu
“Engga ngesex, cuman colok memek aja sih.. lagi pengen Nad. Refreshing habis ujian hehehe” jawab Reni
“Diih.... jijik ahh kamu. Yaudah sana mandi aku tungguin” kataku
“Iya iya.. Bentar yaaa Nadyaa yg udah ga perawan” kata Reni
“Berisik......!!!” jawabku kepada Reni
Setelah menunggu sekitaran 20 menit dan dia udah siap dan kami pergi ke Sunmor.
Kami berkeliling mencari makan melihat lihat souvenir dan melihat cowok cowok yang sedang berjalan. Mata Reni jelalatan karena banyak cowok ganteng yang memikat matanya walaupun mereka ga saling kenal. Parah emang Reni.
“Nad.. Nadya...” panggil Reni saat aku sedang melihat lihat kerudung
“Kenapa Ren?” tanyaku kepada Reni
“Kayaknya aku kenal deh cowok yang lagi jualan es jeruk itu” kata Reni kemudian aku melihat ke arah lapak es jeruk itu
Haaah... Bimo?? Dia sekarang jualan es? Terus itu kan cewek yang waktu itu ketemu di lapangan basket. Apa dia udah pacaran sekarang?
“Nad.. ngapain bengong? Kayaknya itu Bimo deh” kata Reni
“Iyaa Ren” jawabku singkat
“Yaudah yuuk samperin” kata reni mengajakku
“Ahh engga deh Ren, aku malu...” jawabku
“Kayaknya ada yg cemburu tuh.. Bimo lagi sama cewek cakep lagi.” Ejek Reni kepadaku
“Apaan sih Ren, kamu aja yg beli gih. Aku titip aja. Malu aku mau kesana” jawabku kepada Reni
“Yaudah iyaa aku coba beli ya, kamu tungguin sini” kata Reni
Kemudian Reni berjalan menuju lapak Bimo, takut ketahuan kalau aku ngelihatin dia dari jauh aku ngelanjutin pilih pilih kerudung siapa tau ada yang bagus bisa aku beli. Ga berapa lama Reni dateng ngebawain segelas es jeruk.
“Segerr Nad, Bimo makin keren, Ceweknya juga cantik” kata Reni kepadaku
Aku mengambil es jeruk darinya kemudian aku minum, seger juga yaa jeruknya.
“Cantikan mana aku sama dia Ren?” tanyaku kepada Reni
“Kalau cantik sih cantikan dia menurutku ya, tapi kalau badannya sij bagusan kamu Nad. Hahahaha” jawab Reni sambil tertawa
“Ahh bangke kamu Ren, aku serius juga” kataku kepada Reni.
“Yaa mana aku tau dari kacamata Bimo gimana, kalau aku sih gitu. Yaudah yuuuk jalan, drpd kamu bete kalau ngebahas Bimo. Tapi.. satu hal yg pasti, kamu bisa ketemu Bimo disini kalau kamu pengen ketemu Bimo” kata Reni
“Yaelah Ren, kalau pun butuh banget aku tinggal jalan ke rumahnya. Kan deket......” kataku kepada Reni
“Lahh.... kamu ga bilang rumahnya Bimo deket, tau gitu kemarin di rumahmu aku minta dikenalin. Ahhh kamu ga asyik Nad” kata Reni Bete
“Yaa kamu ga tanya, yaa ga mau juga aku asal cerita. Weeeek” jawabku
“Tau ahh... nyebelin” jawab Reni
~~~~~~~~~~~~
Setelah ujian selesai, para senior semester 6 bakal ngejalanin KKN. Mas Anton bakal ngejalanin kewajiban KKN ini. Sebelum ujian kemarin mas Anton udah janji bakal ngajakin aku main. Namun sampe sekarang dia belum ada kabar, belum ngajakin juga. Mungkin dia Omdo... omong doang..
Liburan nih.... aku belum tau kemana, belum ada agenda main juga. Reni minggu depan juga udah pulang ke Jakarta, belum nemu temen se klop Reni. Jadi agak males mau keluar kemana. Mungkin kalau masih sama Bimo bakal diajakin jalan terus..
Ahhh.... kenapa Bimo lagi sih yang aku pikirin.
“Nadyaaa... Nad... sini turun” teriak ayahku dari bawah
Kenapa lagi ayah teriak pagi pagi gini. Kemudian aku turun ke bawah tanpa berjilbab namun masih menggunakan baju dan celana panjang.
“Sini Nad, ada Anton” kata Ayahku
Hah.. mas Anton nagapain main ke rumah ga ngabarin lagi. Mana aku ga pake jilbab lagi.
“Nad..” kata Mas Anton lirih
“Yaudah kalian ngobrol dulu deh, ayah masuk ke dalem” kata Ayahku meninggalkan kami
“Kamu cantik Nad” kata mas Anton memujiku
“Bentar ya mas, 5 menit” kataku meninggalkan mas Anton dan naik ke atas mengambil jilbabku.
“Maaf mas, tadi naik dulu ambil jilbab.” jawabku
“Gpp Nad, kamu cantik ga pake jilbab” kata mas Anton kembali memujiku namun aku ga terlalu suka
“Hmmmm.. Mas Anton ada apa kesini kok ga ngabarin?” tanyaku kepada mas Anton
“Mau ngajakin kamu main sampe sore aja deh, ga sampe malem” ajak mas Anton
“Mau kemana?” tanyaku lagi
“Mau ke pantai ga? Refreshing habis kita ujian. Mau ngajakin kamu makan juga” kata mas Anton
“Engga deh kalau pantai, kalau makan ayok. Terlalu jauh mas kalau Pantai. Nadya lagi males keluar jauh jauh, lagi capek” jawabku kepada mas Anton
“Hmm okelah, kalau gitu keluarnya sekalian sore atau malem aja sekalian makan gimana? Biar kamu istirahat dulu. Ga usah ke pantai sekarang, lain kali aja.” Jawab mas Anton
“Yaudah ntar habis maghrib aja mas Anton jemputnya. Maksimal Nadya pulang jam 10 ya” kata Nadya
“Oke Nad gapapa, asal ajalan kamu mas udah seneng” jawab mas Anton
“Yaudah mas pulang aja dulu, ntar malem aku jemput yaa” kata mas Anton
“Oke mas” jawabku kemudian mas Anton pamit pulang dan pamitan ke ayahku juga.
~~~~~~~~~~~~~~
Habis maghrib mas Anton benar benar datang on time ga kayak dulu waktu pertama kali ngajak jalan. Untuk menghormati dia, aku dandan dan sedikit lebih rapih lah dari biasanya.
“Kamu cantik banget Nad” kata Mas Anton saat melihatku datang menghampirinya yang sedang ngobrol sama Ayahku.
“Udah deh mas, jangan keseringan memuji” jawabku
“Yaah Nadya pamit keluar dulu ya sama Mas Anton, ntar sebelum jam 10 Nadya udah di rumah kok” kataku meminta izin kepada ayah
“Kalau mau pergi sama Anton, maksimal jam 12 gpp Nad. Kalian seneng seneng dulu aja” kata Ayahku
Apaan ini ayah, sungguh pilih kasih. Giliran ada Anton aja dibolehin sampe jam 12. Namun aku bakal tetep sama pendirianku jam 10 sampe rumah. Terserah ayah bilang apa sama mas Anton.
“Yaudah yuuuk Nad. Om Anton izin pamit dulu ya” kata Mas Anton
“Yaa hati hati ya kalian” kata ayahku
Kamipun berjalan ke mobilnya mas Anton. Aku duduk di sampingnya.
“Mas tadi ngobrolin apa aja sama Ayah?” tanyaku kepada mas Anton
“Ohh.. cuman bisnis aja” jawab mas Anton
“Tapi kok tadi Nadya denger kalian bahas Bimo ya? Kenapa emang? Ada apa lagi sama Bimo?” tanyaku penasaran
“Oohh.. ayahmu cuman cerita aja kalau beliau ga suka sama Bimo, dan pengennya kamu sama aku. Udah itu aja, ga ngejelek jelekin Bimo, tenang. Aku ga mau nyakitin kamu lebih dalam kok Nad” kata mas Anton
“Asal mas tau ya, ayah udah ngeizinin bukan berarti aku bakalan nurutin maunya ayah ya. Nadya punya kehidupan dan keputusan sendiri” kataku kepada mas Anton
“Iya Nad, mas paham kok” kata mas Anton melunak
Sepertinya dia merendah diri agar bisa meluluhkan hatiku.
“Nadya mau makan apa? Mas punya pilihan mau pasta atau steak?” tanya mas Anton
“Steak H*lyC*w titik” kataku menembak asal. Hehehe mumpung dibayarin ya enak dan mahal sekalian laah...
“Oke”
Aku memesan Steak Wagyu kesukaanku, mas Anton juga memesan steak yg sama. Kami ngobrol cerita tentang ujian kemarin, aku pun terbawa suasana dan obrolan mulai mencair. Karena kamu 1 jurusan ya maklum lah kami bisa ngobrolin ini lebih dalam karena sama sama ngerti. Mas Anton juga pinter makanya dia tau semua yang aku obrolin.
“Nad.. kamu mau ga jadi pacarku?” mas Anton menembak secara tiba tiba setelah kami selesai makan.
“Aku tau Nad, kamu belum bisa move on sama si Bimo itu, tapi aku mau bantu kamu buat ngelupain dia” kata mas Anton
Aku belum bisa mikirin bakal kayak gimana, namun cara tercepat untuk melupakan seseorang yang ada di hati ini adalah dengan cara memasukkan orang lain.
“Oke mas, dengan beberapa syarat. Satu jangan pernah mas Anton berantem sama Bimo lagi, kedua jangan memarahiku kalau aku masih keinget sama Bimo, aku masih berusaha buat move on dan itu sulit, yg ketiga kamu jangan pernah selingkuh ga ada maaf buat selingkuh, ke empat pacaran tanpa sex. Ga ada tawar menawar, kamu harus setuju kalau mas mau.” Kataku kepada mas Anton
“Banyak yah.. oke kalau begitu. Mas akan berusaha yang terbaik buat kamu” kata mas Anton
Dan akhirnya kami sah berpacaran malam ini.
~~~~~~~~~~~
Pagi ini aku terbangun dengan status yang udah berubah, dari jomblo, single dan apapun sebutannya sudah menjadi in relationship alias berpacaran.
Akupun mengabari Reni, kalau aku udah jadian sama mas Anton.
“Whaaat?? Kok tiba tiba gitu kalian jadiannya Nad? Katanya kamu ga suka sama dia?” tanya Reni
“Demi ngelupain Bimo Ren.. aku harus move on” jawabku
“Yaudah terserah kamu Nad, semoga kalian lancar lancar deh yaa. Semoga kamu tau betul siapa mas Anton sebenernya” kata Reni yang sedikit membuatku takut.
“Apaan sih Ren, jangan nakut nakutin ah..” kataku kepada Reni
“Hehehehe iya iya, Bimo buatku yaa” kata Reni meledekku lagi
“Silaaahkaaaaaaan... ambil tuh bekasku. Hahaha” kataku kembali meledek Reni
“Hahaha kampret, aku pulang ke Jakarta tapi kok malah bosen ya, pengen ke Jogja lagi” kata Reni
“Yaudah sini lah ke Jogja lagi, aku bakalan Free. Mas Anton mulai minggu depan KKN” jawabku
“Hati Hati Nad.... Cinta bersemi di KKN. Hahahahaa” Reni kembali meledekku
“Ahhhh Reni... nyebelin ah.. yaudah Bye. Aku mau bobok. Daaaaah... Reni Jelek” kataku.
Kok aku malah jadi kepikiran ya? Iya yaaa.. KKN bisa bikin salingkuh. Duuuuh.....
~~~~~~~~~~
Berminggu minggu berlalu, aku ga terlalu kerasa kalau sedang menjalani hubungan dengan Anton. Karena setelah jadian kami langsung LDR yah walaupun sering komunikasi via chat, tapi itu ga berasa.
Selepas selesai KKN mas Anton mau mengajakku ke Prambanan Jazz, genre musik yang ga terlalu suka. Yaa demi nurutin kemauan mas Anton aku iyain, itung itung jalan jalan lah.
~~~~~~~~~~
Kami kesana di hari terkahir, karena puncak acara dan musisis yang manggung yang terbaik. Aku tau sih, cuman ga ngefans aja.
Mas Anton menjemput di rumah dan kami berangkat menuju ke prambanan.
Setelah sampai sana, ternyata dia udah janjian juga sama temen temennya, ada cewek ada cowok. Mana ceweknya cantik cantik lagi, kirain ini bakal menjadi Quality time kita berdua setelah mas Anton ninggalin aku buat KKN. Ternyata aku cuman gabung aja ke acaranya mereka. OK Fine..
Aku diperkenalkan ke temen temennya mas Anton, dari sekian banyak temen yg dikenalin, kenapa mataku tertuju kepada cewek yang bernama Citra. Kok dia agak ganjen ya sama mas Anton. Aku ga bisa marah saat itu juga, kalau marah mau pulang sama siapa aku. Prambanan jauh cuy.. Bakalan aku interogasi sih nanti tapi...
Kami pun berjalan bersama menuju ke Stage untuk menikmati musik. Aku ga banyak ngobrol sama mas Anton karena dia jadi lebih asyik sendiri sama temen temennya. Aku hanya bisa menikmati suasana dan menikmati musiknya sambil melihat sekeliling. Jarang jarang sih aku ke acara konser beginian.. maklumlah anak rumahan.
Aku melihat Citra membawa segelas es jeruk. Es Jeruk?? Jangan jangan Bimo jualan disini. Dimana ya dia jualan. Aku melihat dengan seksama setiap lapak lapak dan akhirnya menemukan lapak Bimo. Ahhh ketemu kataku dalam hati. Kemudian aku meminta izin mas Anton untuk membeli es jeruk.
“Hai Bim……” sapaku kepada Bimo yang lumayan lama ga ketemu.
“Nadya?” kata Bimo sedikit terkaget melihat diriku.
“Mau es jeruknya mbak?” tanya temen Bimo
“Iya mas. 2 ya esnya dikit aja ya bisa kan?” jawabku
“Oke mbak” jawab Widi.
“Kok diem aja sih Bim?” tanyaku kepada Bimo.
“Hehe ya memangnya aku harus ngomong apa Nad?” Bimo tanya balik kepadaku
“Kalian saling kenal? Kenalin dong Bim…” kata temen Bimo
“Jangan Wid… bisa dipukulin ntar kamu sama cowoknya.” Kata Bimo yang memanggil namanya dengan Wid.
“Kamu kok ngomongnya gitu sih Bim? Kamu kalau masih ada masalah sama aku ngomong aja terus terang” kataku yang mulai ketus kepada Bimo
Bimo masih dendam ya sama mas Anton, gawat nih kalau mas Anton sampe kesini, bisa bisa ribut.
“Lah… apa lagi yg perlu dijelasin Nad? Kan udah jelas. Kamu kesini ga sama Anton emang?” tanya Bimk
“Tuh ada lagi sama temen temennya. Aku diajakin ke sini.” Jawabku.
“Ohh….” Jawab Bimo
“Nih mbak esnya udah jadi 2 ya 20rb” kata Widi
“Iya mas makasih, ini uangnya.” Kataku sambil menyodorkan uang.
“Mbak Nadya… Apa kabar? Lama ga ke rumah..” kata Putri sambil tiba tiba memelukku saat dia melihatku
“Eh Putri.. kamu juga ikutan?” jawabku
“Iya mbak, bantuin mas Bimo sekalian sama pengen nonton Tulus sama Tompi” jawab Putri
“Mbak kapan main ke rumah lagi?” tanya Putri kepadaku
“Kapan kapan yaaa. Nanti mbak ke rumah main.” Jawabku kepada Putri.
“Sayang… udah beli jeruknya?” Ahhh gawat, suara Anton ini. Aku harus pergi sekarang sebelum ada keributan.
“Udah nih sayang.. yuukk balik kesana lagi sayang” jawabku kepada mas Anton
“Ohhh… ternyata kamu yg jualan? Jadi setelah putus sama Nadya kamu jadi gembel yg butuh duit ya?” kata mas Anton yang membuatku sedikit mengernyitkan dahi
“Bener kan sayang, dia pas jadi pacarmu cuman morotin kamu” Kata mas Antin kepadaku yang pasti bakalan membuat Bimo emosi.
“Udah sayang.. jangan ngomong yg macem macem deh” Kataku kepada mas Anton untuk meredam omongannya.
“Eh mas.. jangan sembarangan ya kalau ngomong” Kata Widi membela Bimo. Waduuuuh…
“Udah Wid… jangan ditanggepin orang kayak gitu” kata Bimo sambil menarik badan Widi menjauh dariku dan mas Anton
“Kamu berani hah?” Kata mas Anton yang udah mulai kesulut juga emosinya
“Nad… bawa pergi anjing piaranmu ini.. bikin rusuh aja” kata Bimo kepadaku
“Cih…. Awas ya kamu. Aku bikin kamu babak belur.” ancam mas Anton kepada Bimo
“Mas.. aku udah ngerelain Nadya buat kamu, kamu jangan ganggu hidupku deh ya..” kata Bimo yang membuatku sedikit bersedih..
“Kalau berani main Fair aja, kita tanding lagi di lapangan basket Porseni besok. Semoga kita ketemu di Final.” Kata Bimo kepada mas Anton.
Aku kemudian menarik mas Anton dan membawanya meninggalkan Bimo
“Mas apaan sih ribut ribut, kan aku udah bilang jangan berantem sama Bimo” kataku memarahi mas Anton
“Lagian ngapain kamu kesana? Sengaja kamu nemuin dia?” kata mas Anton yang mulai keras suaranya.
“Mas.. Aku ga tau kalau Bimo yang jualan. Aku cuman liat temenmu Citra itu beli es jeruk, aku haus aku butuh minum. Lagian daritadi kamu ngobrol sama temen temenmu aku ga marah, kamu nyuekin aku ga marah, kamu ga nyanyain aku butuh cemilan atau minum. Kalau kamu ngajak aku cuman buat didiemin atau sekedar pamer ke temen temenmu, mendingan kamu ga usah ajak aku tadi. Aku bisa di rumah istirahat.” Kataku panjang memarahi mas Anton
“Kita pulang aja mas, aku udah ga mood ada disini, lagian aku juga ga suka suasana kayak gini. Aku tuh berharap kita Quality Time setelah kamu tinggal KKN. Tapi kamu malah kayak gini. Kamu mau nganterin aku pulang sekarang atau mau biarin aku naik taksi?” kataku yang membuat mas Anton terdiam
“Yaudah kita pulang sekarang” kata mas Anton menurunkan egonya, yang aku pikir dia lebih memilih temen temennya daripada aku.
Jalan menuju parkiran aku ga mau digandeng sama dia, dan aku pun hanya diam ga mau buka obrolan lagi.
Sesampainya di mobil dan mengunci pintu, aku lalu membuka obrolan.
“Kamu apa apan sih mas ngomong kayak gitu sama Bimo?” tanyaku kepada mas Anton
“Maaf Nad, aku terbawa emosi” jawab mas Anton
“Lalu siapa Citra? Kenapa dia kayak nempel banget sama kamu? Kamu udah kenal sama dia?” tanyaku kepada mas Anton
“Cuman temen kok Nad, temen ngumpul doang sama mereka” jawab mas Anton
“Awas yaa, aku bakal awasin kamu terus kalau Citra masih aja nempel sama kamu. Aku bakal interogasi kamu terus karena aku pacar kamu dan aku berhak diperlakukan lebih dari temen kamu. Inget itu!” kataku penuh emosi
“Dah ayok pulang” kata kata terkahirku kepada mas Anton. Bahkan diperjalanan hingga sampe rumah aku ga ngobrol sama mas Anton.
Huuuh… bikin kesel aja, baru kali ini aku seemosi ini sama cowok.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Malam ini aku sangat bosan di rumah, aku lagi pengen capuccino. Kafein bisa sedikit mengurangi kebosananku di rumah. Aku pergi menuju kafe yang ga jauh dari rumah. Saat aku kesana aku melihat Bimo. Boleh ga ya aku join sama dia, mumpung dia lagi sendiri.
“Mas Boleh Join?” tanyaku kepada Bimo
“Ohh kamu” jawabnya singkat
“Boleh join ga?” tanyaku kembali
“Terserah kamu.. kalau ntar jadi masalah jangan bawa bawa aku ya.” Jawabnya ketus amat, apa dia masih emosi ya sama aku dan mas Anton
“Iya iya, Bim.. maaf ya sikap mas Anton kemarin” kataku meminta maaf mewakili Anton
“Halah.. udah biasa kali Nad, santai aja. Aku udah ga kaget sama sikapnya” kata Bimo kepadaku
“Bim, pacarmu sekarang siapa Bim?” tanyaku penasaran kepada Bimo karena aku ga melihat cewek yang di sunmor sewaktu kemarin di Prambanan.
“Udah bukan urusanmu lagi kali Nad aku mau sama siapa. Lagian kalau kamu udah jadian sama Anton aku juga udah ga peduli” jawab Bimo
“Isshh ketus amat kamu Bim. Kamu apa kabar? Gimana jualanmu kemarin Bim? Laris?” tanyaku kepada Bimo
“Baik Nad, Alhamdulillah laris kok. Lumayan lah untungnya, biar ga minta duit terus sama orang tuaku” jawab Bimk.
“Keren ya Bim….” Kataku sambil meneguk secangkir Capuccino ku
“Tumben tumbenan kamu kesini, biasa kalau kamu kesini lagi ga mood?” tanya Bimo kepadaku
“Hehehe masih tau aja kamu Bim…” jawabku
“Ya iyalah tau, orang kita udah temenan lama dari kecil.” Kata Bimo
“Iyaa nih… lagi sebel aja sama Mas Anton. Baru sebulan jadi pacar, tingkahnya udah nyebelin aja” kataku terpaksa curhat
“Eiitsss.. aku ga minta kamu buat cerita ya Nad, jangan curhat. Aku lagi ga mau ngurusin masalah orang lain” jawab Bimo ketus
“Iyaa iyaaa Bim, maaf keceplosan. Kan kamu tadi tanya. Huuuuu” jawabku sambil tersenyum melihat Bimo. Dia tidak menjawab dan masih terus menghisap rokonha
“Huuk… uhhuuuk” aku terpaksa batuk di depannya karena udah ga kuat nahan asep rokoknha.
“Bim… udahan dong ngerokoknya ga bagus buat paru paru kamu” kataku sedikit menegurnya.
“Bim……” katakau memanggil nama Bimo
“Bimo”
“Apaa Nadyaa?” tanya Bimo kepadaku dan akupun hanya tersenyum kepadanya. Rindu aja.
Ada notif di Hpku maa Anton nanyain lagi dimana ya aku jawab aja algi minum kopi. Katanya dia mau nyusul tapi ga aku bolehin karena kafenya cuman di deket rumah dan udah mau habis. Lain kali aja ngopi barengnya namun aku tegaskan hanya kita berdua agar Quality Time ga kayak kemarin rame rame.
Sekitaran 10 menit kita berdiam sibuk dengan Hp masing masing,
“Bim.. makasih ya udah nemenin walaupun kita ga banyak ngobrol. Aku seneng aja ngeliat kamu.” Kataku kepada Bimo dan dia hanya menjawab “Oke”
“Bim.. kalau boleh jujur aku ngerasa banget kehilangan kamu. Setelah sama mas Anton banyak banget bedanya antara perlakuanmu sama Anton kepadaku. Tapi….. “ Kataku entah dari mana aku bisa kepikiran ngomong ini. Sungguh sangat spontan.
“Nad, Sory ya aku potong. Kayaknya kamu ga perlu bahas ini ke aku deh. Kamu jalanin aja, toh itu keputusanmu. Kalau kamu ada penyesalan ya itu resiko atas pilihanmu. Aku udah ga mau lagi ada urusan sama Anton, jadi jangan bawa bawa aku lagi ke masalah hidupmu. Kita cuman temenan Okey!” kata Bimo kepadaku
“Huufftt… yaudah kalau gitu Bim. Makasih ya udah nemenin malem ini. Moodku udah agak baikan berkat kamu. Yaudah aku pulang dulu ya Bim. Bye” kata Bimo kepadaku dan aku meninggalkan Bimo karena udah reda dan aku harus pulang.
Malam yang syahdu, senang sekaligus sedih kecampur aduk. Aku harus merelakan Bimo dan aku harus menjalani hidupku yang baru. Aku masih tetap berharao mas Anton hanya pelarianku agar aku bisa pergi jauh dan aku bisa pulang ke tempat dimana aku merasa nyaman.
Bimo.. aku menantikan suatu saat, saat aku bisa bersanding dengan dirimu. Kita jalani persimpangan jalan kita masing masing dulu, sebelum di ujung jalan itu kita akan bertemu lagi di jalan yang sama.
Bimo… I’m Still Loving You Forever and Ever…
Bersambung
no quote
Nadya
Reni
Ini merupakan Side Story dari Nadya menurut pengalamannya setelah putus denganku (Bimo).
---------------------
#Flashback
Bimo... Aku masih mencintaimu namun aku harus berpisah denganmu agar aku tidak makin tertekan dan kamu tidak diganggu lagi sama Anton. Lebih baik aku yang tersiksa daripada kamu yang tersiksa Bim. Aku bahagia kalau kamu bisa bahagia dengan yang lain.
~~~~~~~
Hari ini hari pertamaku berstatus Jomblo, nama kontak Bimo di Hpku sudah kuubah, dari “Sayangnya Aku” menjadi nama saja “Bimo”. Aku harus move on walaupun masih terbayang bayang wajah Bimo di kepalaku. Ya gimana ga terbayang, sedari dulu aku udah suka sama Bimo, sewaktu jadi Pacar putusnya gara gara oran lain dan restu. Bukan ini yang aku harapkan dari kehidupanku....... Ahh tapi yasudahlah, aku harus terima kenyataan pahit ini.
Belum genap seminggu aku berpisah dengan Bimo, ayahku selalu membicarakan Anton. Kapan aku jadian dengannya, kapan Anton main kesini dan lain sebagainya dan selalu Anton Anton dan Anton. Ga pernah sekalipun bahas bagaimana kabar Bimo atau cowok lain siapalah selain Anton. Bikin kesel aja di rumah kalau bahasnya mengarah ke Anton.
Ku ceritakan kabar putusku dengan Bimo kepada temen deketku di kampus, Reni. Dia juga menyayangkan kenapa aku putus hanya gara gara masalah itu. Padahal menurut Reni, aku sama Bimo bisa aja bikin komitmen untuk sekedar berpisah dulu tanpa ada yang boleh pacaran lagi. Saling memperbaiki diri, meningkatkan kualitas diri atau membuat sesuatu karya yang bisa saling diterima oleh orang kita masing masing. Namun, hal seperti itu tidak terbayang di pikiranku, maklum lah karena terlalu emosi. Udah kondisi hatiku seperti itu, ketambahan ngelihat Bimo jalan sama cewek lain, ya makin campur aduk lah... Padahal aku sampe sekarang ini masih sayang sama Bimo....
“Yah... sayang banget Nad, cowok sekeren dia loh diputusin gara gara masalah begitu doang. Kalau menurutku sih mendingan Bimo daripada Anton. Kalau disuruh milih sih, milih Bimo aku. Hehehe kalau bisa siiiih.... kan kamu udah putus juga sama Bimo. Buatku aja ya Nad dia... hahahaha” Kata Reni kepadaku
Kami sedang duduk duduk manis di kantin sambil minum di kantin di sela sela jeda kuliah kami.
“Apaan sih Ren.... Bukannya ngehibur malah ngeledek. Yaudah ambil sana Bimonya kalau Bimo mau sama kamu. Weeeeeek” jawabku kepada Reni
“Yakin nih.. tuan Putri apakah mau pangerannya direbut sama Hamba Rakyat Jelata ini? Hahaha” kata Reni meledekku kembali
“Yaudah ambil sono iiihhh..... sainganmu banyak Ren.” Jawabku pada Reni
“Termasuk kamu gitu nad?” jawab Reni kembali
“Ahhhh apaan sih... udah deh nyebelin kamu ah Ren” kataku kepada Reni
“Cieee yang masih belum bisa Move On.. marah niiihh... hahahaha” kata Reni kembali menggodaku dan kemudian ku cubit pinggangnya sekeras yang aku bisa
“Awwwwww.... gila cubitanmu sakit banget Nad.. awwwwwww” kata Reni
“Bodo” jawabku lagi
~~~~~~~~~~~~
Kabar putus dan menyandang status Jomblo tampaknya sudah menyebar ke semua temen temenku terutama yang cowok. Entah darimana mereka tahu, mungkin dari postingan Instagram yang ada Foto Bimo udah aku hapus, foto foto di IG Bimo yang ada akunya juga udah dihapus, atau mungkin dari Reni juga bisa. Mau ga mau aku harus nerima kenyataan kalau aku bakal di deketin cowok cowok yang lain yang suka sama aku. Yang paling aku ga suka yaa Anton.. dia makin getol deketin aku. Udah pasti dia tau kalau aku udah putus dari Bimo. Hmmmmmmm........
“Nad, ntar malem minggu longgar ga? Jalan yuuk” ajak Ali kepadaku.
Yang aku tahu dari Reni, dia sudah suka sama aku sejak awal kuliah, namun karena dia tau kamu udah punya pacar makanya dia ga jadi deketin aku.
“Coba deh izin sama Reni dulu ya Li.” Kataku kepada Ali untu meminta izin kepda Reni
“Heh... jangan macem macem kamu Li. Mampus ntar kamu sama Mas Anton” jawab Reni
“Tuh kan Li. Sekarang kamu coba izin sama mas Anton berani ga? Hehehe” jawabku kepada Ali sambil bercanda
“Ckckckck... menyebalkan sekali. Yaudah aku ngajak kamu aja Ren. Yuuuuk” ajak Ali beralih ngajak Reni
“Udah li, pergi sana.. usil aja” jawab Reni
“Hahahaha yaudah lah.. percuma ngajakin kalian... ribet. Dah ahhh... Bye” kata Ali yang begitu gampangnya menyerah. Kalau dibandingin sama mas Anton jelas lebih mending milih mas Anton. Ga jelas tuh Ali
~~~~~~
Selesai kuliah ku berjalan menuju parkiran mobil, rasa penat di kepalaku kayaknya bakalan hilang kalau aku makan es krim. Gelato kayaknya enak nih....
Saat sampai di depan mobilku ternyata udah ada sesorang cowok yang menunggu di depan mobil.
“Mas Anton.. ngapain di depan mobilku? Mau maling ya?” tanyaku kepada mas Anton
“Iyaa Nad, mau maling hatimu. Hehe” kata Anton menggombal kepadaku. Ga mempaaan
“Halah... apaan sih mas.. Minggir dong aku mau pergi nih” kataku kepada mas Anton
“Makan es krim yuk Nad, ke gelato. Aku yg traktir deh...” ajak mas Anton
Dia nebak nebak atau dia bisa baca pikiranku ya kalau aku mau beli es krim juga. Aku terima ga ya tawarannya? Kalau aku terima berarti aku buka hati buat dia dooong.
“Halooo Nad, mikirnya lama banget. Mau ga ke Gelato? Mau sekarang atau nanti malem aja?” tanya mas Anton kepadaku
“Nanti malem aja mas..” kataku yg asal nyletuk, dan kemudian aku ulangi jawabanku buat mas Anton
“Eh.... engga ding... kapan kapan aja ya mas. Aku mau pulang” kataku lagi kepada mas Anton
“Jawaban pertama yg jujur Nad, yaudah ntar malem aku jemput di rumah ya jam 7 malem.” Kata mas Anton kepadaku
“Engga mas.. ga usah repot repot jemput deh.. tadi cuman bercandaan aja” kataku mengelak
“Okeee.. jam 7. Ditunggu ya” kata Anton kemudian dia pergi dengan senyuman
“Ahh bodo kamu Nad..” kataku dalam Hati, aku merasa salah ngomong sama Anton namun disisi lain anehnya aku juga malah berharap Anton datang tepat waktu. Ku geleng gelengkan kepalaku dan kemudian aku bersandar di dalam mobil.
~~~~~~~~
Waktu sudah menunjukkan jam 7 kurang 5 menit, aku udah bersiap siap berdandan cantik namun belum ada tanda tanda Anton datang ke rumah. Jadi ga sih dia menjeputku, katanya jam 7 tepat tapi belum nongol nongol. Yaudah aku tunggu sambil membaca Novel di kamarku sambil rebahan.
Setengah 8 juga belum ada tanda tanda dia datang. Membuatku sedikit kesel, padahal aku pengen makam eskrim dari sore tadi. Tau gitu aku pergi langsung tadi ga usah berharap sama mas Anton. Huuuhh......
Yaudah mendingan aku keluar sendiri aja deh, udah jenuh nungguin lama. Jam 8 kurang 5 menit kemudian aku keluar rumah, minta izin ke ayah bunda buat keluar mau beli eskrim. Baru mau nyiapin motor buat pergi.. ehhh.... Anton tanpa bersalah baru dateng...
“Maaf ya Nad baru dateng.. tadi ada perlu” kata Anton
“Kalau ga bisa janji tepat waktu mendingan jangan janji deh mas.. bikin sebel aja” jawabku kepada Anton
“Yaa kan tadi ada urusan. Maafin mas ya, lain kali kalau mas ada acara lain sebelum ketemu kamu mas kabarin ya Nad” jawab Anton
“Udah yuuuk ngambeknya.. mumpung masih jam segini Gelato belum tutup.” Kata Mas Anton merayuku
“Ya udah yuk mas” jawabku kepada mas Anton
Kami berdua kemudian pergi menggunakan mobil mas Anton menuju tempat Gelato. Tidak banyak perbincangan di dalam mobil karena aku masih merasa canggung jalan sama mas Anton. Belum banyak bahasan obrolan yang muncul di kepalaku, nunggu mas Anton yang mulai ngajak ngobrol deh..
~~~~~~
Sesampainya di Gelato, kami langsung berjalan menuju etalase es krim, seperti biasa mencoba beberapa eskrim sebelum kita memilih es mana yang akan di masukkan ke dalam cup. Setelah beberapa kali mencoba aku memilih es krim rasa Vanilla, Mocca, dan Hazelnut. Sedangkan mas Anton memilih rasa Dark Chocolate dan Cinnamon, dia hanya memesan 2 rasa.
Aku memilih tempat di tengah yang cukup penerangannya, aku menghindari tempat remang remang biar ga terjadi sesuatu padaku. Aku masih takut beneran deh jalan mas Anton, takut di apa apain.....
“Hmmmmm enak bangeettt.....” kataku saat menikmati es krim pilihanku
“Kamu suka ya Nad?” tanya mas Anton
“Suka banget mas.. kalau lagi unmood makan es krim gini, bikin moodku sedikit balik lah. Tapi masih sebel siiiiih.... ada yang janji jam 7 tapi datengnya jam 8.” Kataku sedikitmenyindir mas Anton
“Hehehe yaa maaf Nad” kata Mas Anton
“Nad....” kata mas Anton sedikit menghela nafas
“Ada apa mas?” tanyaku kepada mas Anton
“Maafin mas ya, selama ini mas kasar sama kamu sama Bimo juga” kata mas Anton yang membuat aku agak kesel
“Kalau aku sih udah maafin kamu ya mas, ga tau deh kalau Bimo. Kamu kayaknya harus minta maaf deh sama Bimo, banyak hal yang mungkin membuat Bimo kecewa sama caranya mas Anton. Aku tau mas Anton sekongkol sama Ayah buat deketin aku dan pisah sama Bimo. Dan.... caranya mas berhasil kan? Aku sekarang udah putus sama Bimo.” Kataku menyampaikan uneg uneg
“Iya sih Nad, aku terlalu terobsesi sama kamu, maafin caranya mas ya. Mas bakal nebus semua kesalahan mas dengan membahagiakanmu” kata mas Anton
“Ga usah banyak janji mas, Nadya butuh bukti aja kalau mas Anton bener bener mau sama aku. Cuman sekarang aku belum bisa ya sama mas Anton. Aku masih belum bisa Move On” kataku menjelaskan
“Iya Nad...” kata mas Anton
“Udah deh mas, ga usah bahas ini, aku ga mau bersedih lagi. Kita nikmatin aja es krim kita ini” kataku kepada Nadya
“Oiya mas, mas besok KKN dimana?” tanyaku kepada mas Anton
“Aku di DIY aja sih Nad, mas ga jauh jauh, ngikutin program dari Kampus aja. Mas ga mau ribet nyari KKN di luar daerah, biar lebih simpel aja sih” jawab mas Anton
“Ohh gitu, udah dapet kelompoknya?” tanyaku
“Udah Nad, ditentuin kampus juga orang orangnya. Udah sempet ketemu juga sih, tapi belum bahas program” jawab mas Anton
“Ohh....” jawabku singkat karena memang belum terlalu detail mengerti tentang dunia KKN
“Nad, sebelum mas KKN main yuk” ajak mas Anton
“Boleh deh mas, asal jangan ingkar janji aja.” Kataku kepada mas Anton
“Iyaa Nadya” jawab mas Anton
Kami ngobrol sambil nikmatin es krim kami.
“Mas nyobain dong yang Cinnamons, penasaran aku sama rasanya. Ga berani coba takut ga enak” kataku kepada mas Anton
“Enak kok, nih aku suapin” kata mas Anton
“Engga mau, aku ambil sendiri aja” jawabku
“Hmmm... enak sih mas, cuman asing aja rasanya. Ga biasa gituuu” kataku
“Yaah.. kalau emang ga biasa rasanya aneh sih, tapi enak kok. Aku biasa pesen ini, biar ga mainstream” jawab mas Anton.
Kami jadi saling berbagi es krim, aku nyobain punya mas Anton, mas Anton juga cobain punya ku hingga es krim kami habis.
~~~~~~~~~~~
“Naaad......” teriak Reni dari belakang saat ku berjalan di lorong kampus kami
“Ada apa ren?” tanyaku kepada Reni
“2 minggu lagi kan UAS, minggu depan udah minggu tenang, aku belajar sama kamu ya. Nginep gitu biar dapetin nilai bagus kayak kamu. Hehehehe” kata Reni
“Halaah apaan Ren, nilai kamu juga bagus Ren yang semester kemarin.” Jawabku kepada Reni
“Yaaa tapi kan ga sebagus kamu Nad, biar nilaiku minimal sama kayak kamu laaah” kata Reni
“Yaudah deh... bebas Ren.. Angkut baju baju ke rumahku besok waktu minggu tenang” kataku
“Yeeeey.... Nadya emang wanita paling baik, pinter dan cantik.. pantesan buat rebutan” kata Reni
“Awas yaaa bilang kayak gitu lagi, ga akan kubukain pintu rumahku” kataku bercanda kepada Reni
“Tapi kalau mas Anton sama Bimo pasti dibukain doooong. Hahahahaha” jawab Reni menggodaku
“Reniiiiiiiii... ihhhh sebel deh.....” jawabku kepada Reni
~~~~~~~~~~~~~~~
Mulai hari ini perkuliahan tatap muka semester 2 udah selesai, yang artinya kita bakal ngehadepin ujian dan mendapatkan nilai. Demi menjaga nilaiku tetep baik, dan bisa konstan diatas 3,7 maka aku harus belajar serius. Materi kuliah selama 1 semester harus aku review lagi agar aku bisa menjawab persoalan selama ujian.
Mulai hari ini juga Reni mulai menginap di rumahku untuk belajar, semoga aja beneran belajar bukan main main biar waktuku ga kebuang percuma.
“Assalamulaikum......” suara salam dari drpan pintu yang udah aku kenal pasti suara Reni
“Walaikumsalam Ren.. masuk lah....” kataku
“Aku kenalin ke bundaku dulu ya sini, habis itu kita langsung naik aja ke atas” kataku kepada Reni untuk mengenalkan kepada bundaku
“Tante... Reni...” kata Reni sambil menyalami Bundaku
“Ohh.. ini yaa yg namanya Reni, yg mau belajar disini selama ujian?” tanya ibuku
“Hehehe iya tante.. biar pinter kayak Nadya” kata Reni
“Yaudah sana belajar yg serius yaa.. nanti tante masakin buat Reni masakan kesukaan Nadya” kata Bundaku
“Makasih tante.. maaf ngerepotin ya tante” Kata Reni
“Yaudah yuuuk Ren, kita ke atas ke kamarku” ajakku kepada Reni.
“Permisi tante, Reni naik dulu” kata Reni
“Yaudah semangat yaa kalian” kata Bundaku
“Wuuuiihhh bersih banget kamarmu Nad, pasti baru diberesin nih. Yaa kan?” Ucap Reni meledekku
“Mana adaa Ren, emang kamarku bersih, kan aku jaga kebersihan.. emang kamu berantakan. Hahaha” jawabku kembali meledek kepada Reni
Kami ngobrol ngobrol dulu ga langsung belajar, biasalah cewek banyak gosip
“Nad... ini boneka dari Bimo ya?” tanya Reni melihat boneka di kasurku yang ada jahitan nama Bimo
“Iyaa Ren” jawabku
“Kamu emang bener bener belum bisa move on yaa?” tanya Reni kepadaku
Aku hanya menggelengkan kepala menandakan aku belum benar benar bisa move on kepada Bimo.
“Yaelah Nad... buatku aja ya biar kamu bisa Move on” kata Reni
“Jangaaaan please” jawabku spontan menolak permintaan Reni
“Cieeee..... Nad Nad.... Sebegitu masih sayangnya kamu sama Bimo” kata Reni semakin mengingatkanku kepada Bimo
Entah mengapa mataku malah mulai berkaca kaca mengingat Bimo. Ahhh Reni nih.. bikin aku keinget aja sama Bimo. Kemudian Reni menggenggam tanganku lalu kemudian memelukku.
“Nad... pasti ada jalan kamu kembali ke pelukan Bimo. Aku tau masalahmu berat, aku ga bisa ngebayangin kalau jadi kamu. Aku cuman bisa doain kamu bisa bersatu lagi sama Bimo entah itu kapan. Jangan nangis lagi ya” kata Reni sambil memelukku
“Iyaa Ren, makasih yaa.. maaf aku terbawa suasana.” Jawabku kepada Reni
“Senyum doong.. mana nih senyum Nadya yg ceria kayak biasanya” kata Reni yang membuatku tersenyum tipis
“Hari ini kita ga usah belajar dulu, kita refreshing aja dulu. Ntar jalan jalan yuuuuk” kata Reni mengajakku main dan aku pun mengiyakan dengan mengangguk.
~~~~~~~~~~~~~~
Hari demi hari... aku dan Reni belajar, berdiskusi dan tanya jawab tentang kemungkinan soal soal ujian yang kemungkinan akan muncul. Hampir tiap hari kami hanya di kamar dan keluar hanya untuk makan.
Terkadang kami juga curhat dan cerita tentang diri kami saat jeda belajar. Capek cuyy belajar terus, baca buku.. bahkan terkadang Reni tertidur diatas buku karena udah ngantuk saat belajar.
“Ren..... kamu udah pernah ngesex belum?” tanyaku pelan dan spontan saat kami lagi istirahat belajar.
“Kamu mau tau aja atau mau tau banget Nad?” tanya Reni balik
“Hmmm mau tau banget deh, biar kamu cepet jawabnya. Hahaha” jawabku
“Hmmmm udah” jawab Reni
“Haah kapan?” tanyaku lagi
“Yeee apa perlu dijawab kapannya? Ga tanya sekalian sama siapa gitu Nad? Hmmm... jangan jangan kamu juga udah ya Nad?” tanya Reni mengintimidasiku sambil menunjukku dengan pensil
“Kan aku yg tanyaaaa kamu Reni, kok malah kami yg tanya ke aku” jawabku
“Naaad???” kata Reni lagi sambil melihatku dengan tatatap tajam
“Iyaa iyaaa udah Ren” jawabku sambil menghela nafas
“Nadyaaaa... sama siapa sini cerita!” kata Reni
“Renii.... jangan kenceng kenceng ngomongnya, ntar orang rumah denger.. issshhhhh...” kataku
“Hehehehe iya iya. Sama siapa? Bimo?” tanya Reni kepadaku
“Kalau aku jawab nanti kamu juga cerita yaah.. awas aja.. janji dulu sini” kataku
“Iyaaa janji... cepet cerita !” kata Reni
“Iya sama Bimo” jawabku
“Ihhhh Nadya... ternyata kamu nakal juga yaa” kata Reni mengejekku
“Kamu pasti lebih nakal kan, aku tebak sih kamu udah lebih dari 2 orang... ya kan Ren?” tanyaku
“Iya sih... 3 orang tepatnya Nad.. hahaha” jawab Reni Bangga
“Apaaa?? Siapa aja??” tanyaku
“Pastinya sih mantanku yg udah ngeperawanin aku, tapi dia udah mokat, kecelakaan. Yg 2 orang sih, belum pernah jadi pacar. Baru deket, akunya udah diajak ngesex, ya aku coba aja. Tapi... pada lemah ga kayak mantanku. Makanya sekali coba ngesex, akunya ga cocok ya ga aku lanjutin. Hehehe” jawab Reni seakan akan omongannya enteng sekali
“Gila kamu Ren... udah gila! Kamu ga takut kena penyakit?” kataku kepada Reni
“Heloooo... kita ga bodoh ya Nad. Kita kuliah di kesehatan. Ya pake kondomlah!” jawab Reni
“Jangan kenceng kenceng ngomongnya!!! Iiihhhh..” kataku kepada Reni sambil menutup mulutnya.
“Iyaa iyaaa Nad, soryyy... Terlalu semangat. Hehe” kata Reni
“Emang enak pake kondom Ren?” tanya ku kepada Reni
“Sedikit berkurang sih... drpd kena penyakit. Kenapa engga. Ya kan?” jawab Reni
“Emang sama Bimo ga pernah pake kondom? Ga takut hamil kamu Nad?” tanya Reni kepadaku
“Engga Ren, dia selalu bisa keluar di luar kok. Dia malah selalu ngeluarin di wajahku tau” jawabku
“Wuuiihhh... gila juga tuh Bimo. Bisa puasin kamu ga? Bimo udah ngesex sama berapa cewek sebelum kamu Nad?” tanya Reni
“Enak tau Ren, hehehe. Katanya sih aku yg pertama juga” jawabku
“GA PERCAYA AKU” jawab Reni
“Tau dari mana kamu Ren?” tanyaku penasaran
“Hehehe engga engga Nad, cuman pengen liat reaksimu aja. Kamu pengen lagi ya sama Bimo?” tanya Reni
“Enggalah Ren kan udah putus” jawabku
“Brarti aku boleh nyobain Bimo dong?” tanya Reni kepadaku sambil mengedipkan mata
“Jaaaangaaaaaaaaan” jawabku sambil menjambak rambut Reni
“Awas kalau sampe kamu berani sentuh Bimo. Nilaimu bakal D semua. Hahaha” kataku mengancam Reni sambil meloloto di depan wajahnya
“Hahahahaha ampun Nad.. ampun.. Engga deh.. ampun. Sereeem kamu Nad. Haha” kata Reni memohon ampun.
Kemudian kami terus bercerita tentang gaya sex udah pernah dicoba, aku sama Reni cocok karena sudah sama sama ngerasain yg namanya sex. Tapi Reni Gilaaa!!
~~~~~~~~~~~
2minggu ujian telah berlalu dan kami telah melalui ujian ini. Reni pun udah ga nginep di rumahku lagi, 2minggu selalu ditemani Reni, setelah ujian kamarku jadi sepi, ga ada keributan dan perdebatan lagi saat kami belajar. Yah mungkin semester depan bakal bisa kayak gini. Seneng aja rasanya...
“Nad.... Minggu ke Sunmor yuuk refreshing dulu lah Kita setelah ujian.” Ajak Reni kepadaku
“Bolehhh Ren.. minggu pagi yaa sekalian jam 7. Jangan siang siang panas. Ntar kulitku jadi item” kataku
“Idiiiih.... apaan sombong banget mentang mentang kulitmu putih. Kulitku dooong sawo mateng eksotis....” jawab Reni ga mau kalah
“Hahahahaha iyaaaa dong... Queenn nih” jawabku bercanda
“Yaudah yuk pulang.... ngantuk banget aku Nad. Sampe ketemu besok lagi ya” kata Reni
“Yuuk ren” jawabku
~~~~~~~
Hari minggu ini aku janjian sama Reni untuk menikmati sunmor. Daripada janjian ke tempat tapi Reni telat, aku berinisiatif dateng langsung ke kosnya buat ngejemput si Reni kampret ini.
“Reen.. Reniii....” aku memanggil Reni sambil mengetok pintu
“Iyaa iyaaa.. siapa sih??” kata Reni dari dalem
“Loh Nad.. kok ke kos?” tanya Reni
“Nah kan... baru bangun.. untung aku kesini dulu. Kalau langsung ke sunmor bakalan nunggu lama pasti.” Kataku kepada Reni
“Hehehe iya iya maaf Ren, capek.. ngantuk” jawab Reni
“Laah.. kamu capek ngapain? Hayooo ngesex sama siapa?” tanyaku langsung menodong Reni dengan pertanyaan itu
“Engga ngesex, cuman colok memek aja sih.. lagi pengen Nad. Refreshing habis ujian hehehe” jawab Reni
“Diih.... jijik ahh kamu. Yaudah sana mandi aku tungguin” kataku
“Iya iya.. Bentar yaaa Nadyaa yg udah ga perawan” kata Reni
“Berisik......!!!” jawabku kepada Reni
Setelah menunggu sekitaran 20 menit dan dia udah siap dan kami pergi ke Sunmor.
Kami berkeliling mencari makan melihat lihat souvenir dan melihat cowok cowok yang sedang berjalan. Mata Reni jelalatan karena banyak cowok ganteng yang memikat matanya walaupun mereka ga saling kenal. Parah emang Reni.
“Nad.. Nadya...” panggil Reni saat aku sedang melihat lihat kerudung
“Kenapa Ren?” tanyaku kepada Reni
“Kayaknya aku kenal deh cowok yang lagi jualan es jeruk itu” kata Reni kemudian aku melihat ke arah lapak es jeruk itu
Haaah... Bimo?? Dia sekarang jualan es? Terus itu kan cewek yang waktu itu ketemu di lapangan basket. Apa dia udah pacaran sekarang?
“Nad.. ngapain bengong? Kayaknya itu Bimo deh” kata Reni
“Iyaa Ren” jawabku singkat
“Yaudah yuuk samperin” kata reni mengajakku
“Ahh engga deh Ren, aku malu...” jawabku
“Kayaknya ada yg cemburu tuh.. Bimo lagi sama cewek cakep lagi.” Ejek Reni kepadaku
“Apaan sih Ren, kamu aja yg beli gih. Aku titip aja. Malu aku mau kesana” jawabku kepada Reni
“Yaudah iyaa aku coba beli ya, kamu tungguin sini” kata Reni
Kemudian Reni berjalan menuju lapak Bimo, takut ketahuan kalau aku ngelihatin dia dari jauh aku ngelanjutin pilih pilih kerudung siapa tau ada yang bagus bisa aku beli. Ga berapa lama Reni dateng ngebawain segelas es jeruk.
“Segerr Nad, Bimo makin keren, Ceweknya juga cantik” kata Reni kepadaku
Aku mengambil es jeruk darinya kemudian aku minum, seger juga yaa jeruknya.
“Cantikan mana aku sama dia Ren?” tanyaku kepada Reni
“Kalau cantik sih cantikan dia menurutku ya, tapi kalau badannya sij bagusan kamu Nad. Hahahaha” jawab Reni sambil tertawa
“Ahh bangke kamu Ren, aku serius juga” kataku kepada Reni.
“Yaa mana aku tau dari kacamata Bimo gimana, kalau aku sih gitu. Yaudah yuuuk jalan, drpd kamu bete kalau ngebahas Bimo. Tapi.. satu hal yg pasti, kamu bisa ketemu Bimo disini kalau kamu pengen ketemu Bimo” kata Reni
“Yaelah Ren, kalau pun butuh banget aku tinggal jalan ke rumahnya. Kan deket......” kataku kepada Reni
“Lahh.... kamu ga bilang rumahnya Bimo deket, tau gitu kemarin di rumahmu aku minta dikenalin. Ahhh kamu ga asyik Nad” kata Reni Bete
“Yaa kamu ga tanya, yaa ga mau juga aku asal cerita. Weeeek” jawabku
“Tau ahh... nyebelin” jawab Reni
~~~~~~~~~~~~
Setelah ujian selesai, para senior semester 6 bakal ngejalanin KKN. Mas Anton bakal ngejalanin kewajiban KKN ini. Sebelum ujian kemarin mas Anton udah janji bakal ngajakin aku main. Namun sampe sekarang dia belum ada kabar, belum ngajakin juga. Mungkin dia Omdo... omong doang..
Liburan nih.... aku belum tau kemana, belum ada agenda main juga. Reni minggu depan juga udah pulang ke Jakarta, belum nemu temen se klop Reni. Jadi agak males mau keluar kemana. Mungkin kalau masih sama Bimo bakal diajakin jalan terus..
Ahhh.... kenapa Bimo lagi sih yang aku pikirin.
“Nadyaaa... Nad... sini turun” teriak ayahku dari bawah
Kenapa lagi ayah teriak pagi pagi gini. Kemudian aku turun ke bawah tanpa berjilbab namun masih menggunakan baju dan celana panjang.
“Sini Nad, ada Anton” kata Ayahku
Hah.. mas Anton nagapain main ke rumah ga ngabarin lagi. Mana aku ga pake jilbab lagi.
“Nad..” kata Mas Anton lirih
“Yaudah kalian ngobrol dulu deh, ayah masuk ke dalem” kata Ayahku meninggalkan kami
“Kamu cantik Nad” kata mas Anton memujiku
“Bentar ya mas, 5 menit” kataku meninggalkan mas Anton dan naik ke atas mengambil jilbabku.
“Maaf mas, tadi naik dulu ambil jilbab.” jawabku
“Gpp Nad, kamu cantik ga pake jilbab” kata mas Anton kembali memujiku namun aku ga terlalu suka
“Hmmmm.. Mas Anton ada apa kesini kok ga ngabarin?” tanyaku kepada mas Anton
“Mau ngajakin kamu main sampe sore aja deh, ga sampe malem” ajak mas Anton
“Mau kemana?” tanyaku lagi
“Mau ke pantai ga? Refreshing habis kita ujian. Mau ngajakin kamu makan juga” kata mas Anton
“Engga deh kalau pantai, kalau makan ayok. Terlalu jauh mas kalau Pantai. Nadya lagi males keluar jauh jauh, lagi capek” jawabku kepada mas Anton
“Hmm okelah, kalau gitu keluarnya sekalian sore atau malem aja sekalian makan gimana? Biar kamu istirahat dulu. Ga usah ke pantai sekarang, lain kali aja.” Jawab mas Anton
“Yaudah ntar habis maghrib aja mas Anton jemputnya. Maksimal Nadya pulang jam 10 ya” kata Nadya
“Oke Nad gapapa, asal ajalan kamu mas udah seneng” jawab mas Anton
“Yaudah mas pulang aja dulu, ntar malem aku jemput yaa” kata mas Anton
“Oke mas” jawabku kemudian mas Anton pamit pulang dan pamitan ke ayahku juga.
~~~~~~~~~~~~~~
Habis maghrib mas Anton benar benar datang on time ga kayak dulu waktu pertama kali ngajak jalan. Untuk menghormati dia, aku dandan dan sedikit lebih rapih lah dari biasanya.
“Kamu cantik banget Nad” kata Mas Anton saat melihatku datang menghampirinya yang sedang ngobrol sama Ayahku.
“Udah deh mas, jangan keseringan memuji” jawabku
“Yaah Nadya pamit keluar dulu ya sama Mas Anton, ntar sebelum jam 10 Nadya udah di rumah kok” kataku meminta izin kepada ayah
“Kalau mau pergi sama Anton, maksimal jam 12 gpp Nad. Kalian seneng seneng dulu aja” kata Ayahku
Apaan ini ayah, sungguh pilih kasih. Giliran ada Anton aja dibolehin sampe jam 12. Namun aku bakal tetep sama pendirianku jam 10 sampe rumah. Terserah ayah bilang apa sama mas Anton.
“Yaudah yuuuk Nad. Om Anton izin pamit dulu ya” kata Mas Anton
“Yaa hati hati ya kalian” kata ayahku
Kamipun berjalan ke mobilnya mas Anton. Aku duduk di sampingnya.
“Mas tadi ngobrolin apa aja sama Ayah?” tanyaku kepada mas Anton
“Ohh.. cuman bisnis aja” jawab mas Anton
“Tapi kok tadi Nadya denger kalian bahas Bimo ya? Kenapa emang? Ada apa lagi sama Bimo?” tanyaku penasaran
“Oohh.. ayahmu cuman cerita aja kalau beliau ga suka sama Bimo, dan pengennya kamu sama aku. Udah itu aja, ga ngejelek jelekin Bimo, tenang. Aku ga mau nyakitin kamu lebih dalam kok Nad” kata mas Anton
“Asal mas tau ya, ayah udah ngeizinin bukan berarti aku bakalan nurutin maunya ayah ya. Nadya punya kehidupan dan keputusan sendiri” kataku kepada mas Anton
“Iya Nad, mas paham kok” kata mas Anton melunak
Sepertinya dia merendah diri agar bisa meluluhkan hatiku.
“Nadya mau makan apa? Mas punya pilihan mau pasta atau steak?” tanya mas Anton
“Steak H*lyC*w titik” kataku menembak asal. Hehehe mumpung dibayarin ya enak dan mahal sekalian laah...
“Oke”
Aku memesan Steak Wagyu kesukaanku, mas Anton juga memesan steak yg sama. Kami ngobrol cerita tentang ujian kemarin, aku pun terbawa suasana dan obrolan mulai mencair. Karena kamu 1 jurusan ya maklum lah kami bisa ngobrolin ini lebih dalam karena sama sama ngerti. Mas Anton juga pinter makanya dia tau semua yang aku obrolin.
“Nad.. kamu mau ga jadi pacarku?” mas Anton menembak secara tiba tiba setelah kami selesai makan.
“Aku tau Nad, kamu belum bisa move on sama si Bimo itu, tapi aku mau bantu kamu buat ngelupain dia” kata mas Anton
Aku belum bisa mikirin bakal kayak gimana, namun cara tercepat untuk melupakan seseorang yang ada di hati ini adalah dengan cara memasukkan orang lain.
“Oke mas, dengan beberapa syarat. Satu jangan pernah mas Anton berantem sama Bimo lagi, kedua jangan memarahiku kalau aku masih keinget sama Bimo, aku masih berusaha buat move on dan itu sulit, yg ketiga kamu jangan pernah selingkuh ga ada maaf buat selingkuh, ke empat pacaran tanpa sex. Ga ada tawar menawar, kamu harus setuju kalau mas mau.” Kataku kepada mas Anton
“Banyak yah.. oke kalau begitu. Mas akan berusaha yang terbaik buat kamu” kata mas Anton
Dan akhirnya kami sah berpacaran malam ini.
~~~~~~~~~~~
Pagi ini aku terbangun dengan status yang udah berubah, dari jomblo, single dan apapun sebutannya sudah menjadi in relationship alias berpacaran.
Akupun mengabari Reni, kalau aku udah jadian sama mas Anton.
“Whaaat?? Kok tiba tiba gitu kalian jadiannya Nad? Katanya kamu ga suka sama dia?” tanya Reni
“Demi ngelupain Bimo Ren.. aku harus move on” jawabku
“Yaudah terserah kamu Nad, semoga kalian lancar lancar deh yaa. Semoga kamu tau betul siapa mas Anton sebenernya” kata Reni yang sedikit membuatku takut.
“Apaan sih Ren, jangan nakut nakutin ah..” kataku kepada Reni
“Hehehehe iya iya, Bimo buatku yaa” kata Reni meledekku lagi
“Silaaahkaaaaaaan... ambil tuh bekasku. Hahaha” kataku kembali meledek Reni
“Hahaha kampret, aku pulang ke Jakarta tapi kok malah bosen ya, pengen ke Jogja lagi” kata Reni
“Yaudah sini lah ke Jogja lagi, aku bakalan Free. Mas Anton mulai minggu depan KKN” jawabku
“Hati Hati Nad.... Cinta bersemi di KKN. Hahahahaa” Reni kembali meledekku
“Ahhhh Reni... nyebelin ah.. yaudah Bye. Aku mau bobok. Daaaaah... Reni Jelek” kataku.
Kok aku malah jadi kepikiran ya? Iya yaaa.. KKN bisa bikin salingkuh. Duuuuh.....
~~~~~~~~~~
Berminggu minggu berlalu, aku ga terlalu kerasa kalau sedang menjalani hubungan dengan Anton. Karena setelah jadian kami langsung LDR yah walaupun sering komunikasi via chat, tapi itu ga berasa.
Selepas selesai KKN mas Anton mau mengajakku ke Prambanan Jazz, genre musik yang ga terlalu suka. Yaa demi nurutin kemauan mas Anton aku iyain, itung itung jalan jalan lah.
~~~~~~~~~~
Kami kesana di hari terkahir, karena puncak acara dan musisis yang manggung yang terbaik. Aku tau sih, cuman ga ngefans aja.
Mas Anton menjemput di rumah dan kami berangkat menuju ke prambanan.
Setelah sampai sana, ternyata dia udah janjian juga sama temen temennya, ada cewek ada cowok. Mana ceweknya cantik cantik lagi, kirain ini bakal menjadi Quality time kita berdua setelah mas Anton ninggalin aku buat KKN. Ternyata aku cuman gabung aja ke acaranya mereka. OK Fine..
Aku diperkenalkan ke temen temennya mas Anton, dari sekian banyak temen yg dikenalin, kenapa mataku tertuju kepada cewek yang bernama Citra. Kok dia agak ganjen ya sama mas Anton. Aku ga bisa marah saat itu juga, kalau marah mau pulang sama siapa aku. Prambanan jauh cuy.. Bakalan aku interogasi sih nanti tapi...
Kami pun berjalan bersama menuju ke Stage untuk menikmati musik. Aku ga banyak ngobrol sama mas Anton karena dia jadi lebih asyik sendiri sama temen temennya. Aku hanya bisa menikmati suasana dan menikmati musiknya sambil melihat sekeliling. Jarang jarang sih aku ke acara konser beginian.. maklumlah anak rumahan.
Aku melihat Citra membawa segelas es jeruk. Es Jeruk?? Jangan jangan Bimo jualan disini. Dimana ya dia jualan. Aku melihat dengan seksama setiap lapak lapak dan akhirnya menemukan lapak Bimo. Ahhh ketemu kataku dalam hati. Kemudian aku meminta izin mas Anton untuk membeli es jeruk.
“Hai Bim……” sapaku kepada Bimo yang lumayan lama ga ketemu.
“Nadya?” kata Bimo sedikit terkaget melihat diriku.
“Mau es jeruknya mbak?” tanya temen Bimo
“Iya mas. 2 ya esnya dikit aja ya bisa kan?” jawabku
“Oke mbak” jawab Widi.
“Kok diem aja sih Bim?” tanyaku kepada Bimo.
“Hehe ya memangnya aku harus ngomong apa Nad?” Bimo tanya balik kepadaku
“Kalian saling kenal? Kenalin dong Bim…” kata temen Bimo
“Jangan Wid… bisa dipukulin ntar kamu sama cowoknya.” Kata Bimo yang memanggil namanya dengan Wid.
“Kamu kok ngomongnya gitu sih Bim? Kamu kalau masih ada masalah sama aku ngomong aja terus terang” kataku yang mulai ketus kepada Bimo
Bimo masih dendam ya sama mas Anton, gawat nih kalau mas Anton sampe kesini, bisa bisa ribut.
“Lah… apa lagi yg perlu dijelasin Nad? Kan udah jelas. Kamu kesini ga sama Anton emang?” tanya Bimk
“Tuh ada lagi sama temen temennya. Aku diajakin ke sini.” Jawabku.
“Ohh….” Jawab Bimo
“Nih mbak esnya udah jadi 2 ya 20rb” kata Widi
“Iya mas makasih, ini uangnya.” Kataku sambil menyodorkan uang.
“Mbak Nadya… Apa kabar? Lama ga ke rumah..” kata Putri sambil tiba tiba memelukku saat dia melihatku
“Eh Putri.. kamu juga ikutan?” jawabku
“Iya mbak, bantuin mas Bimo sekalian sama pengen nonton Tulus sama Tompi” jawab Putri
“Mbak kapan main ke rumah lagi?” tanya Putri kepadaku
“Kapan kapan yaaa. Nanti mbak ke rumah main.” Jawabku kepada Putri.
“Sayang… udah beli jeruknya?” Ahhh gawat, suara Anton ini. Aku harus pergi sekarang sebelum ada keributan.
“Udah nih sayang.. yuukk balik kesana lagi sayang” jawabku kepada mas Anton
“Ohhh… ternyata kamu yg jualan? Jadi setelah putus sama Nadya kamu jadi gembel yg butuh duit ya?” kata mas Anton yang membuatku sedikit mengernyitkan dahi
“Bener kan sayang, dia pas jadi pacarmu cuman morotin kamu” Kata mas Antin kepadaku yang pasti bakalan membuat Bimo emosi.
“Udah sayang.. jangan ngomong yg macem macem deh” Kataku kepada mas Anton untuk meredam omongannya.
“Eh mas.. jangan sembarangan ya kalau ngomong” Kata Widi membela Bimo. Waduuuuh…
“Udah Wid… jangan ditanggepin orang kayak gitu” kata Bimo sambil menarik badan Widi menjauh dariku dan mas Anton
“Kamu berani hah?” Kata mas Anton yang udah mulai kesulut juga emosinya
“Nad… bawa pergi anjing piaranmu ini.. bikin rusuh aja” kata Bimo kepadaku
“Cih…. Awas ya kamu. Aku bikin kamu babak belur.” ancam mas Anton kepada Bimo
“Mas.. aku udah ngerelain Nadya buat kamu, kamu jangan ganggu hidupku deh ya..” kata Bimo yang membuatku sedikit bersedih..
“Kalau berani main Fair aja, kita tanding lagi di lapangan basket Porseni besok. Semoga kita ketemu di Final.” Kata Bimo kepada mas Anton.
Aku kemudian menarik mas Anton dan membawanya meninggalkan Bimo
“Mas apaan sih ribut ribut, kan aku udah bilang jangan berantem sama Bimo” kataku memarahi mas Anton
“Lagian ngapain kamu kesana? Sengaja kamu nemuin dia?” kata mas Anton yang mulai keras suaranya.
“Mas.. Aku ga tau kalau Bimo yang jualan. Aku cuman liat temenmu Citra itu beli es jeruk, aku haus aku butuh minum. Lagian daritadi kamu ngobrol sama temen temenmu aku ga marah, kamu nyuekin aku ga marah, kamu ga nyanyain aku butuh cemilan atau minum. Kalau kamu ngajak aku cuman buat didiemin atau sekedar pamer ke temen temenmu, mendingan kamu ga usah ajak aku tadi. Aku bisa di rumah istirahat.” Kataku panjang memarahi mas Anton
“Kita pulang aja mas, aku udah ga mood ada disini, lagian aku juga ga suka suasana kayak gini. Aku tuh berharap kita Quality Time setelah kamu tinggal KKN. Tapi kamu malah kayak gini. Kamu mau nganterin aku pulang sekarang atau mau biarin aku naik taksi?” kataku yang membuat mas Anton terdiam
“Yaudah kita pulang sekarang” kata mas Anton menurunkan egonya, yang aku pikir dia lebih memilih temen temennya daripada aku.
Jalan menuju parkiran aku ga mau digandeng sama dia, dan aku pun hanya diam ga mau buka obrolan lagi.
Sesampainya di mobil dan mengunci pintu, aku lalu membuka obrolan.
“Kamu apa apan sih mas ngomong kayak gitu sama Bimo?” tanyaku kepada mas Anton
“Maaf Nad, aku terbawa emosi” jawab mas Anton
“Lalu siapa Citra? Kenapa dia kayak nempel banget sama kamu? Kamu udah kenal sama dia?” tanyaku kepada mas Anton
“Cuman temen kok Nad, temen ngumpul doang sama mereka” jawab mas Anton
“Awas yaa, aku bakal awasin kamu terus kalau Citra masih aja nempel sama kamu. Aku bakal interogasi kamu terus karena aku pacar kamu dan aku berhak diperlakukan lebih dari temen kamu. Inget itu!” kataku penuh emosi
“Dah ayok pulang” kata kata terkahirku kepada mas Anton. Bahkan diperjalanan hingga sampe rumah aku ga ngobrol sama mas Anton.
Huuuh… bikin kesel aja, baru kali ini aku seemosi ini sama cowok.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Malam ini aku sangat bosan di rumah, aku lagi pengen capuccino. Kafein bisa sedikit mengurangi kebosananku di rumah. Aku pergi menuju kafe yang ga jauh dari rumah. Saat aku kesana aku melihat Bimo. Boleh ga ya aku join sama dia, mumpung dia lagi sendiri.
“Mas Boleh Join?” tanyaku kepada Bimo
“Ohh kamu” jawabnya singkat
“Boleh join ga?” tanyaku kembali
“Terserah kamu.. kalau ntar jadi masalah jangan bawa bawa aku ya.” Jawabnya ketus amat, apa dia masih emosi ya sama aku dan mas Anton
“Iya iya, Bim.. maaf ya sikap mas Anton kemarin” kataku meminta maaf mewakili Anton
“Halah.. udah biasa kali Nad, santai aja. Aku udah ga kaget sama sikapnya” kata Bimo kepadaku
“Bim, pacarmu sekarang siapa Bim?” tanyaku penasaran kepada Bimo karena aku ga melihat cewek yang di sunmor sewaktu kemarin di Prambanan.
“Udah bukan urusanmu lagi kali Nad aku mau sama siapa. Lagian kalau kamu udah jadian sama Anton aku juga udah ga peduli” jawab Bimo
“Isshh ketus amat kamu Bim. Kamu apa kabar? Gimana jualanmu kemarin Bim? Laris?” tanyaku kepada Bimo
“Baik Nad, Alhamdulillah laris kok. Lumayan lah untungnya, biar ga minta duit terus sama orang tuaku” jawab Bimk.
“Keren ya Bim….” Kataku sambil meneguk secangkir Capuccino ku
“Tumben tumbenan kamu kesini, biasa kalau kamu kesini lagi ga mood?” tanya Bimo kepadaku
“Hehehe masih tau aja kamu Bim…” jawabku
“Ya iyalah tau, orang kita udah temenan lama dari kecil.” Kata Bimo
“Iyaa nih… lagi sebel aja sama Mas Anton. Baru sebulan jadi pacar, tingkahnya udah nyebelin aja” kataku terpaksa curhat
“Eiitsss.. aku ga minta kamu buat cerita ya Nad, jangan curhat. Aku lagi ga mau ngurusin masalah orang lain” jawab Bimo ketus
“Iyaa iyaaa Bim, maaf keceplosan. Kan kamu tadi tanya. Huuuuu” jawabku sambil tersenyum melihat Bimo. Dia tidak menjawab dan masih terus menghisap rokonha
“Huuk… uhhuuuk” aku terpaksa batuk di depannya karena udah ga kuat nahan asep rokoknha.
“Bim… udahan dong ngerokoknya ga bagus buat paru paru kamu” kataku sedikit menegurnya.
“Bim……” katakau memanggil nama Bimo
“Bimo”
“Apaa Nadyaa?” tanya Bimo kepadaku dan akupun hanya tersenyum kepadanya. Rindu aja.
Ada notif di Hpku maa Anton nanyain lagi dimana ya aku jawab aja algi minum kopi. Katanya dia mau nyusul tapi ga aku bolehin karena kafenya cuman di deket rumah dan udah mau habis. Lain kali aja ngopi barengnya namun aku tegaskan hanya kita berdua agar Quality Time ga kayak kemarin rame rame.
Sekitaran 10 menit kita berdiam sibuk dengan Hp masing masing,
“Bim.. makasih ya udah nemenin walaupun kita ga banyak ngobrol. Aku seneng aja ngeliat kamu.” Kataku kepada Bimo dan dia hanya menjawab “Oke”
“Bim.. kalau boleh jujur aku ngerasa banget kehilangan kamu. Setelah sama mas Anton banyak banget bedanya antara perlakuanmu sama Anton kepadaku. Tapi….. “ Kataku entah dari mana aku bisa kepikiran ngomong ini. Sungguh sangat spontan.
“Nad, Sory ya aku potong. Kayaknya kamu ga perlu bahas ini ke aku deh. Kamu jalanin aja, toh itu keputusanmu. Kalau kamu ada penyesalan ya itu resiko atas pilihanmu. Aku udah ga mau lagi ada urusan sama Anton, jadi jangan bawa bawa aku lagi ke masalah hidupmu. Kita cuman temenan Okey!” kata Bimo kepadaku
“Huufftt… yaudah kalau gitu Bim. Makasih ya udah nemenin malem ini. Moodku udah agak baikan berkat kamu. Yaudah aku pulang dulu ya Bim. Bye” kata Bimo kepadaku dan aku meninggalkan Bimo karena udah reda dan aku harus pulang.
Malam yang syahdu, senang sekaligus sedih kecampur aduk. Aku harus merelakan Bimo dan aku harus menjalani hidupku yang baru. Aku masih tetap berharao mas Anton hanya pelarianku agar aku bisa pergi jauh dan aku bisa pulang ke tempat dimana aku merasa nyaman.
Bimo.. aku menantikan suatu saat, saat aku bisa bersanding dengan dirimu. Kita jalani persimpangan jalan kita masing masing dulu, sebelum di ujung jalan itu kita akan bertemu lagi di jalan yang sama.
Bimo… I’m Still Loving You Forever and Ever…
Bersambung
no quote
Terakhir diubah:
PaijoKenthir1976
Dewa Semprot
- Daftar
- 3 Jun 2021
- Post
- 9.559
- Like diterima
- 50.174
Matur suwunn updet lanjuatanne mas
Geboy696
Semprot Holic
- Daftar
- 1 Feb 2021
- Post
- 390
- Like diterima
- 4.976
Beribu ribu maaf hamba haturkan kepada para suhu dan penikmat cerita Bimo. Karena sebelum ini tiba tiba ane dimintain tolong buat penugasan di luar pulau dan kesulitan waktu untuk menulis dan sinyal yang buruk. Akhirnya sekarang bisa kembali update.
part ini ga ada mulustrasi karena ngejar waktu agar bisa di posting secepatnya.
Terima kasih
part ini ga ada mulustrasi karena ngejar waktu agar bisa di posting secepatnya.
Terima kasih
Geboy696
Semprot Holic
- Daftar
- 1 Feb 2021
- Post
- 390
- Like diterima
- 4.976
PaijoKenthir1976
Dewa Semprot
- Daftar
- 3 Jun 2021
- Post
- 9.559
- Like diterima
- 50.174
cukiberegu
Senpai Semprot
- Daftar
- 7 Apr 2014
- Post
- 982
- Like diterima
- 2.402
Suwe men ra ketok masdhab, burjo nganti arep kukut kie wkwk. Moco sek ah
- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
