Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

LOUNGE OOT - Curhat yuk - HtH

Udah 500 pages mau lanjut, ganti TS, apa ditutup?

  • Lanjut

    Votes: 25 78,1%
  • Ganti TS

    Votes: 4 12,5%
  • Tutup Trit

    Votes: 3 9,4%

  • Total voters
    32
  • Poll closed .
Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Bimabet
Ane rekomendasikan baca tulisannya sambil dengerin lagu ini ya...

___________________________________________________

SEKAR ARUM NDALU


Hari Minggu kali ini aku merasakan suasana kota Bandung serasa seperti suasana Bandung diawal tahun 90an, sedari pagi awan mendung menyelimuti langit kota Bandung, terasa teduh, lalu lintas pun terasa begitu lenggang, tak ada sedikitpun kemacetan, bukan tanpa alasan, hari ini Minggu 22 Maret 2020 tepat sepekan diberlakukannya PSBB ( pembatasan sosial bersekala besar) karena dampak dari pandemik covid19 yang melumpuhkan aktifitas masyarakat, bukan hanya di kota Bandung tapi juga berlaku keseluruhan serentak diseluruh Indonesia.
Perkantoran tutup, mall, tempat pariwisata, kampus, sekolah semua tutup, yang diperbolehkan buka hanyalah pertokoan yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari, sedangkan untuk rumah makan hanya diberlakukan take away only.

Aku mampir ke sebuah kedai kopi langgananku, memesan kopi arabica Puntang dengan penyajian V60, sebenarnya kedai kopi ini pun tidak menerima dine in atau makan minum di tempat dan hanya memberlakukan take away only, tapi karena aku sudah menjadi langganan tetap dan sudah sangat dekat dengan pemiliknya, aku dipersilahkan untuk menikmati kopi dilokasi.
Kunyalakan sebatang rokok kretekku, kuhisap dalam dalam lalu menyeruput segelas kopi yang terasa sangat nikmat sekali.
Tak lama berselang petir menggelegar diiringi butiran air hujan yang jatuh membasahi tanah, pandanganku tertuju ke seberang jalan, nampak seorang pengendara ojek online sedang berteduh di sebuah ruko yang tutup, aku perhatikan dia, wajahnya sangat tidak asing bagiku, butiran air hujan yang deras membatasi pandanganku, aku sejenak keluar untuk dapat melihat dengan jelas orang itu, ternyata benar dugaanku, dia adalah teman kuliahku dulu, Hendrik Wijaya namanya, aku meminjam payung kemudian menghampiri Hendrik diseberang jalan, Hendrik kaget akan kedatanganku, kami bersalaman kemudian berpelukan, dua belas tahun lamanya kami tidak bertemu.
Aku ajak Hendrik untuk bersama-sama berteduh di kedai kopi, diapun menyetujuinya.
Hendrik memesan segelas kopi toraja dengan penyajian Vietnam dripp.

Pada saat kuliah dulu, Hendrik adalah sosok yang banyak disukai oleh mahasiswi dikampusku, bahkan sebagai seorang lelaki, akupun mengakui ketampanannya, ayahnya adalah seorang keturunan Tionghoa, sedangkan ibunya asli berdarah Sunda, dari darah campuran itulah terlahir seorang Hendrik Wijaya pria berwajah tampan, berkulit putih berpostur ideal dengan tinggi badan 170cm.
Namun kondisi Hendrik saat ini sangat berbeda jauh dengan Hendrik yang aku kenal pada saat masa kuliah dulu, badannya terlihat kurus kering, kulit wajahnyapun sudah nampak banyak kerutan, rambutnya sudah mulai menipis, terlihat sedikit botak dibagian tengah kepalanya karena kerontokan, penampilannya nampak sepuluh atau lima belas tahun lebih tua dari usianya saat ini yang baru berumur 36.
Sekilas aku dapat menyimpulkan, dia memiliki masalah atu beban hidup yang cukup berat.

"Lama kita ga bertemu Drik"
Ucapku mengawali obrolan

" Iya Den, terakhir kali kita ketemu di pernikahan Febby tahun 2008" Jawab Hendrik.

"Lagian lu sih Drik, tiap ada reuni atau ada acara bareng anak-anak kampus gapernah mau datang"
Ucapku yang hanya dijawab dengan senyum oleh Hendrik.

"Oya Drik, Dah punya anak berapa lu sekarang? Lu nikah aja kaga ngundang ngundang gw"

" Anak gw dah dua Den, pertama cowok umur 7 tahun, dan nomer dua cewek umur 5 tahun, sorry gw ga ngundang lu Den, karena emang acara keluarga aja sih ga ada resepsi"

" Dapetin istri orang mana lu Drik? "
Tanyaku pada Hendrik, namun bukannya menjawab pertanyaanku, Hendrik malah balik bertanya padaku

" Lu masih kerja jadi sales mobil Den? '

" Oh udah lama berhenti Drik, setelah jadi sales, gw pindah ke dunia perbankan, ga jauh jauh dari jual beli mobil sih, terakhir gw kerja jadi sales head disebuah perusahaan finance atau perusahaan pembiayaan kredit kepemilikan mobil, tapi dah resign sejak 2017 lalu, sekarang gw wiraswasta Drik, merintis usaha kecil kecilan, oya lu belum jawab pertanyaan gw tadi Drik, istri lu orang mana? "

" Bentar bentar Den, gw pengen kencing, toilet sebelah mana ya? " Ucap Hendrik

"Itu Drik ujung lorong lalu belok kiri" Jawabku.

Hendrik lalu ijin untuk pergi ke toilet tanpa menjawab pertanyaan yang sama dariku untuk kedua kalinya. Aku merasakan ada sesuatu yang janggal, seolah Hendrik tak ingin aku mengetahui urusan rumah tangganya.

" Lu sering nongkrong disini Den? Tempatnya nyaman ya toiletnya juga bersih"

"Lumayan sering sih Drik, kalau gw lagi bosen dirumah ya nongkrong sambil ngopi disini" Jawabku.

Suasana mulai terasa hangat, kami bernostalgia menceritakan pengalaman kami ketika masih bersama-sama menjadi mahasiswa, membahas pengalaman pengalaman lucu dan berkesan, menceritakan segala kegilaan kami.
Empat puluh lima menit tak terasa berlalu dan hujan masih sama derasnya.
Aku kembali memesan segelas kopi, begitupun dengan Hendrik.
Satu pertanyaannku terhadap Hendrik mengubah suasana, dari yang sebelumnya hangat dan penuh canda seketika berubah menjadi haru dan sarat akan duka.

"Badan lu kok jadi rusak gini Drik, lu pernah sakit? Penampilan lu jauh berbeda dengan Hendrik yang gw kenal dulu, kenapa? "
Lalu Hendrik pun mulai bercerita.
___________________________________________________

POV HENDRIK WIJAYA

Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara, adikku bernama Hendra Wijaya terpaut dua tahun lebih muda dariku dan telah meninggal dunia dua belas tahun yang lalu karena penyakit yang dideritanya, adiku adalah seorang OHIDHA ( orang yang hidup dengan HIV AIDS) dia tertular penyakit mematikan tersebut dari lingkungan pergaulannya, adiku adalah seorang pemakai narkoba jenis putau, kebiasaan berbagi jarum suntik menyebabkan dia tertular, bukan hanya adikku yang meninggal, lima orang lainnya yang satu circle pergaulan dengan adikku juga bernasib sama, kehilangan nyawa.

Secara ekonomi sebetulnya orang tuaku adalah orang yang berkecukupan, ayahku memiliki toko material bahan bangunan, namun bangkrut pada tahun 2007, salah satu penyebab bangkrutnya usaha ayahku adalah karena Hendra adikku, beberapa kali Hendra berusrusan dengan polisi, berulangkali juga ayahku menebusnya, kemudian biaya rehabilitasi dan biaya berobat Hendra.
Ayahku meninggal pada September 2008 karena darah tinggi dan pecah pembuluh darah, tepat dua bulan setelah kematian Hendra.
Sepeninggalan ayahku, kondisi ekonomi keluarga kami hancur, ternyata ayahku meninggalkan hutang dengan nominal yang cukup besar, sehingga memaksa kami untuk menjual aset keluarga sampai habis tak tersisa.
Aku dan ibuku mengontrak sepetak rumah di kawasan padat penduduk.
Tahun 2009 aku hidup sebatang kara, ibuku tercinta meninggal dunia karena serangan jantung.

Aku bekerja sebagai seorang supervisor disebuah restoran fast food ternama, aku terlibat cinta lokasi dengan pramuniaga yang notabene adalah anak buahku sendiri, namanya Arum.
Oktober 2012 aku menikahi Arum, konsekuensi dari pernikahanku dengan Arum adalah salah satu diantara kami harus keluar kerja, karena peraturan perusahaan yang tidak memperbolehkan suami istri dalam satu perusahaan, akhirnya Arum memutuskan untuk resign dan memutuskan untuk fokus menjadi seorang ibu rumah tangga.
Arum adalah seorang wanita yang cantik, usianya terpaut 2 tahun lebih tua dariku, walaupun lebih tua dan dia sudah berstatus tidak perawan lagi, namun aku tidak mempermasalahkannya karena jujur aku sangat mencintainya.

Kehidupan rumah tangga kami berjalan dengan sangat harmonis, 23 Desember 2012 kami dikaruniai seorang anak laki-laki yang aku beri nama Alif, lalu pada tanggal 10 Maret 2015 kami dikaruniai lagi seorang anak perempuan kuberikan nama Karina.
Setelah kelahiran anak kedua, aku mulai merasakan keanehan pada diri Arum, tabiatnya berubah, jauh berubah dari Arum yang aku kenal dulu, dia menjadi sering menyendiri dan temperamental, bahkan tak jarang dia memukul Karin yang masih bayi, kami menjadi sering bertengkar, saat kami bertengkar, selalu saja Arum melempar barang yang ada didekatnya, entah itu handphone, gelas atau apapun yang ada didekatnya.
Aku heran akan "kegilaannya" Lalu akupun menceritakan kondisi Arum pada kedua orang tuanya, mereka menyarankanku untuk memanggil ustadz yang bisa meruqyah Arum, karena khawatir Arum terkena guna-guna atau mungkin saja Arum diganggu oleh mahluk halus.
Aku mengikuti saran dari mertuaku untuk mendatangkan ustadz yang bisa meruqyah Arum, tiga orang ustadz yang berbeda telah mencoba meruqyah Arum, namun hasilnya nihil, malah kegilaan Arum semakin menjadi, bahkan pernah sekali ia nyaris mati melakukan percobaan gantung diri.



Aku membawa Arum dengan paksa ke satu rumah sakit jiwa, oleh dokter, Arum divonis mengidap gangguan mental atau disebut dengan skizofrenia.
Membutuhkan rawat inap minimal 2 minggu sampai kondisi kejiwaannya stabil.
Dua minggu berlalu Arum diizinkan untuk pulang, dokter memberikan tiga jenis obat-obatan yang harus dikonsumsi setiap hari hingga jadwal checkup tiba di bulan berikutnya.
Setibanya dirumah, Arum kembali menjadi Arum yang aku kenal dulu, seorang istri dan ibu yang baik dan cantik.
Seminggu berlalu, tidak tampak gejala-gejala yang mencurigakan dari Arum. Hingga suatu malam, hasrat birahiku meninggi, sejak Arum melahirkan Karin tak sekalipun aku menggauli Arum, sekarang Karin telah berusia sepuluh bulan, berarti hampir satu tahun kebutuhan biologisku tidak terpenuhi.
Aku membuka kamar dengan harapan untuk bisa bercumbu dengan Arum, ya Tuhan.... Aku melihat Arum sedang berbicara sendiri, dan ketika Arum sadar akan kedatanganku, dia berteriak sejadi-jadinya hingga beberapa tetangga datang mengetuk rumahku.
Limabelas menit berlalu Arum tenang dengan sendirinya, meraih Karin yang tengah menangis dalam gendonganku membuatkan sebotol susu untuk Karin kemudian bernyanyi menenangkan Karin seolah tidak terjadi apa apa sebelumnya.

Pagi hari, sebelum berangkat kerja, aku berkunjung kerumah pemilik kontrakan untuk membayar sewa bulanan, ketika hendak membayar, sang pemilik kontrakan menolaknya.

"maaf nak Hendrik, rumah yang nak Hendrik sewa tidak akan saya kontrakan lagi, karena akan dipakai oleh anak saya"

"oalah Pak kenapa mendadak sekali kabarnya"

"iya, saya minta maaf ya nak, saya kasih waktu satu minggu untuk nak Hendrik mencari rumah kontrakan lain" Ucap Pak Sutarno pemilik rumah kontrakanku.


Aku yakin alasan Pak Sutarno adalah akal akalan saja untuk mengusirku secara halus, karena sejak kejadian Arum hmpir gantung diri, tetangga sekitar rumahku sudah mulai tidak memberikan respect kepadaku, bahkan kepada Alif anakku, dia dikucilkan oleh teman-temannya, para tetangga melarang anak-anaknya untuk bermain dengan anakku.

Aku disibukan dengan mencari kontrakan baru, hingga akhirnya aku tinggal disebuah rumah kontrakan didaerah jalan kopo, belum genap sebulan aku tinggal disana, aku diusir kembali oleh sang pemilik rumah, Arum sering mengamuk sehingga membuat resah para warga sekitar, aku memutuskan untuk tinggal sementara dirumah orangtua Arum, agar Arum dan anak anakku dapat terawasi ketika aku bekerja, rumah yang kecil, hanya ada satu kamar, ruang tamu dan kamar mandi yang bersebelahan dengan dapur.

Hari ketiga dirumah mertua, saat aku sedang bekerja, ayah Arum menelponku.

" Hallo Mas Hendrik, bisa pulang segera, Arum pergi sedari siang sampai sekarang belum pulang juga"

aku kemudian bergegas pulang, sedari perjalanan dikantor hingga kerumah aku selalu melihat setiap sudut jalanan, berharap menemukan Arum untuk kemudian kuajak pulang, tapi sampai tiba aku dirumah, tak juga aku temui Arum dan masih saja dia belum pulang kerumah.
empat hari lamanya aku mencari Arum kesana kemari, namun Arum tak jua kutemui, aku cemas, khawatir, bagaimana tidak, secara fisik Arum cantik dan menarik, aku khawatir Arum bertemu dengan orang jahat, diperkosa lalu setelah itu dibunuh, ya Tuhan selamatkanlah istrku dan ibu dari anak anakku.
malam hari kelima sejak Arum pergi, ada yang mengetuk pintu rumah, ternyata Arum pulang, badanya kusam, pakaiannya kotor dengan bau yang menyengat, aku langsung memeluk dia, sayanggggggg aku rindu.... Kukecup keningnya sambil berucap betapa aku cinta padanya, Arum hanya terdiam dengan tatapannya yang kosong.


Aku memandikan Arum, dia hanya terdiam sesekali tertawa dan menggerutu perkataan yang tidak aku mengerti maksudnya.
sambil memandikan aku berbicara padanya, sebuah ikrar, apapun kondisimu, aku tak akan pernah meninggalkanmu, aku cinta kamu, aku berharap kau menjadi Arum yang aku kenal dulu.


___________________________________________________
"Itulah sekelumit kisah hidupku Den, sorry gw jadi curhat, Arum sekarang masih menjalani perawatan di rumah sakit jiwa, setelah beberapa kali keluar masuk rumah sakit karena terkendala biaya" Ucap Hendrik

" Sorry Drik, gw jadi membuka kisah kelam dalam kehidupan lu, gw cuma bisa berdoa semoga lu selalu sehat dan sabar dalam menghadapi ujian ini, semoga semua cepat membaik, semoga istri lu menjadi baik baik saja seperti sedia kala ".

" Tengkyu Den, semoga bini gw bisa lekas sembuh dan segera keluar dari rumah sakit jiwa, dah capek gw Den, gw dikeluarin dari kerjaan gw karena sering ga masuk, makanya sekarang gw jadi ojol, dan yang pasti kasian dengan anak anak gw Den"
Ucap Hendrik sambil meneteskan air mata.

Aku kembali menghisap rokok kretekku, betapa berat beban hidupmu Drik, ucapku dalam hati, namun satu hal yang aku acungi jempol dari Hendrik, tanggung jawab dan kesetiaan.

Hujan mulai reda, Hendrik berpamitan untuk melanjutkan kerjanya mencari orderan, kami bertukar nomor telepon, kemudian Hendrik pergi berlalu menggunakan sepeda motornya.

Aku merefresh daftar kontak di aplikasi WhatsAppku, alangkah terkejutnya aku ketika melihat foto profil kontak whatsapp milik Hendrik, ternyata istrinya Hendrik adalah seorang wanita yang bernama SEKAR ARUM NDALU.
Seorang wanita yang pernah aku sebut dalam ceritaku.

___________________________________________________

Seharusnya cerita ini ada di scenes dalam cerbung milik ane, tapi karena harus tamat secara prematur, maka ane putuskan untuk dipublish disini.
Mungkin tidak inspiratif, tapi setidaknya kita dapat mengambil pelajaran dari seorang Hendrik, betapa tidak, perjalanan hidupnya penuh dengan masalah yang berat, tapi dia masih bisa survive, dan yang pasti kesetiaannya terhadap istrinya patut menjadi teladan bagi kita terutama untuk diriku sendiri, Hendrik mengajarkan aku tentang kesetiaan, betapa sucinya sebuah ikrar yang diucapkan ketika ijab qabul pernikahan. bayangkan dari bulan Maret 2015 hingga pertemuanku dengan Hendrik pada bulan Maret 2020, tak sekalipun Hendrik "bergaul" Dengan istrinya, kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi, namun Hendrik tetap cinta dan setia pada istrinya.

Januari 2022 aku sempat berkomunikasi dengan Hendrik menanyakan kabar dan kondisi istrinya, ternyata Arum masih menjalani perawatan di rumah sakit jiwa.

Semoga ada secuil hikmah yang dapat kita peroleh dari tulisan ane.
Mohon maaf apabila tidak berkenan, karena sejujurnya ane bukanlah seorang penulis, hanya sekedar berpartisipasi menyemarakan event #GAHtH tanpa mencari reward apapun, hanya sekedar berbagi kisah yang aku alami.

Thanks to TS @volnut juga untuk para suhu yang menjadi juri di ajang lomba menulis Ini @rosie @superfly dan @XocoatlDag

Akhir kata, semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, dilancarkan rizki dan segala urusannya.
Sekali lagi mohon maaf bila ada yang tidak berkenan.

Oiya big thanks for my sista @Sriii yg telah mengajakku untuk berpartisipasi dalam event ini.
Sedih banget kisah temen nya om.... speechless aku dengan kondisinya...
semoga temen om itu tetap tegar dalam menjalani kehidupannya....

:fiuh:
 
Selamat malam semuanya,,, maaf baru bisa ngerespon sekarang....

Terima kasih semuanya ya yang sampai saat ini... sudah menyumbangkan kisah-kisah inspirasinya...
Ane rekomendasikan baca tulisannya sambil dengerin lagu ini ya...

___________________________________________________

SEKAR ARUM NDALU


Hari Minggu kali ini aku merasakan suasana kota Bandung serasa seperti suasana Bandung diawal tahun 90an, sedari pagi awan mendung menyelimuti langit kota Bandung, terasa teduh, lalu lintas pun terasa begitu lenggang, tak ada sedikitpun kemacetan, bukan tanpa alasan, hari ini Minggu 22 Maret 2020 tepat sepekan diberlakukannya PSBB ( pembatasan sosial bersekala besar) karena dampak dari pandemik covid19 yang melumpuhkan aktifitas masyarakat, bukan hanya di kota Bandung tapi juga berlaku keseluruhan serentak diseluruh Indonesia.
Perkantoran tutup, mall, tempat pariwisata, kampus, sekolah semua tutup, yang diperbolehkan buka hanyalah pertokoan yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari, sedangkan untuk rumah makan hanya diberlakukan take away only.

Aku mampir ke sebuah kedai kopi langgananku, memesan kopi arabica Puntang dengan penyajian V60, sebenarnya kedai kopi ini pun tidak menerima dine in atau makan minum di tempat dan hanya memberlakukan take away only, tapi karena aku sudah menjadi langganan tetap dan sudah sangat dekat dengan pemiliknya, aku dipersilahkan untuk menikmati kopi dilokasi.
Kunyalakan sebatang rokok kretekku, kuhisap dalam dalam lalu menyeruput segelas kopi yang terasa sangat nikmat sekali.
Tak lama berselang petir menggelegar diiringi butiran air hujan yang jatuh membasahi tanah, pandanganku tertuju ke seberang jalan, nampak seorang pengendara ojek online sedang berteduh di sebuah ruko yang tutup, aku perhatikan dia, wajahnya sangat tidak asing bagiku, butiran air hujan yang deras membatasi pandanganku, aku sejenak keluar untuk dapat melihat dengan jelas orang itu, ternyata benar dugaanku, dia adalah teman kuliahku dulu, Hendrik Wijaya namanya, aku meminjam payung kemudian menghampiri Hendrik diseberang jalan, Hendrik kaget akan kedatanganku, kami bersalaman kemudian berpelukan, dua belas tahun lamanya kami tidak bertemu.
Aku ajak Hendrik untuk bersama-sama berteduh di kedai kopi, diapun menyetujuinya.
Hendrik memesan segelas kopi toraja dengan penyajian Vietnam dripp.

Pada saat kuliah dulu, Hendrik adalah sosok yang banyak disukai oleh mahasiswi dikampusku, bahkan sebagai seorang lelaki, akupun mengakui ketampanannya, ayahnya adalah seorang keturunan Tionghoa, sedangkan ibunya asli berdarah Sunda, dari darah campuran itulah terlahir seorang Hendrik Wijaya pria berwajah tampan, berkulit putih berpostur ideal dengan tinggi badan 170cm.
Namun kondisi Hendrik saat ini sangat berbeda jauh dengan Hendrik yang aku kenal pada saat masa kuliah dulu, badannya terlihat kurus kering, kulit wajahnyapun sudah nampak banyak kerutan, rambutnya sudah mulai menipis, terlihat sedikit botak dibagian tengah kepalanya karena kerontokan, penampilannya nampak sepuluh atau lima belas tahun lebih tua dari usianya saat ini yang baru berumur 36.
Sekilas aku dapat menyimpulkan, dia memiliki masalah atu beban hidup yang cukup berat.

"Lama kita ga bertemu Drik"
Ucapku mengawali obrolan

" Iya Den, terakhir kali kita ketemu di pernikahan Febby tahun 2008" Jawab Hendrik.

"Lagian lu sih Drik, tiap ada reuni atau ada acara bareng anak-anak kampus gapernah mau datang"
Ucapku yang hanya dijawab dengan senyum oleh Hendrik.

"Oya Drik, Dah punya anak berapa lu sekarang? Lu nikah aja kaga ngundang ngundang gw"

" Anak gw dah dua Den, pertama cowok umur 7 tahun, dan nomer dua cewek umur 5 tahun, sorry gw ga ngundang lu Den, karena emang acara keluarga aja sih ga ada resepsi"

" Dapetin istri orang mana lu Drik? "
Tanyaku pada Hendrik, namun bukannya menjawab pertanyaanku, Hendrik malah balik bertanya padaku

" Lu masih kerja jadi sales mobil Den? '

" Oh udah lama berhenti Drik, setelah jadi sales, gw pindah ke dunia perbankan, ga jauh jauh dari jual beli mobil sih, terakhir gw kerja jadi sales head disebuah perusahaan finance atau perusahaan pembiayaan kredit kepemilikan mobil, tapi dah resign sejak 2017 lalu, sekarang gw wiraswasta Drik, merintis usaha kecil kecilan, oya lu belum jawab pertanyaan gw tadi Drik, istri lu orang mana? "

" Bentar bentar Den, gw pengen kencing, toilet sebelah mana ya? " Ucap Hendrik

"Itu Drik ujung lorong lalu belok kiri" Jawabku.

Hendrik lalu ijin untuk pergi ke toilet tanpa menjawab pertanyaan yang sama dariku untuk kedua kalinya. Aku merasakan ada sesuatu yang janggal, seolah Hendrik tak ingin aku mengetahui urusan rumah tangganya.

" Lu sering nongkrong disini Den? Tempatnya nyaman ya toiletnya juga bersih"

"Lumayan sering sih Drik, kalau gw lagi bosen dirumah ya nongkrong sambil ngopi disini" Jawabku.

Suasana mulai terasa hangat, kami bernostalgia menceritakan pengalaman kami ketika masih bersama-sama menjadi mahasiswa, membahas pengalaman pengalaman lucu dan berkesan, menceritakan segala kegilaan kami.
Empat puluh lima menit tak terasa berlalu dan hujan masih sama derasnya.
Aku kembali memesan segelas kopi, begitupun dengan Hendrik.
Satu pertanyaannku terhadap Hendrik mengubah suasana, dari yang sebelumnya hangat dan penuh canda seketika berubah menjadi haru dan sarat akan duka.

"Badan lu kok jadi rusak gini Drik, lu pernah sakit? Penampilan lu jauh berbeda dengan Hendrik yang gw kenal dulu, kenapa? "
Lalu Hendrik pun mulai bercerita.
___________________________________________________

POV HENDRIK WIJAYA

Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara, adikku bernama Hendra Wijaya terpaut dua tahun lebih muda dariku dan telah meninggal dunia dua belas tahun yang lalu karena penyakit yang dideritanya, adiku adalah seorang OHIDHA ( orang yang hidup dengan HIV AIDS) dia tertular penyakit mematikan tersebut dari lingkungan pergaulannya, adiku adalah seorang pemakai narkoba jenis putau, kebiasaan berbagi jarum suntik menyebabkan dia tertular, bukan hanya adikku yang meninggal, lima orang lainnya yang satu circle pergaulan dengan adikku juga bernasib sama, kehilangan nyawa.

Secara ekonomi sebetulnya orang tuaku adalah orang yang berkecukupan, ayahku memiliki toko material bahan bangunan, namun bangkrut pada tahun 2007, salah satu penyebab bangkrutnya usaha ayahku adalah karena Hendra adikku, beberapa kali Hendra berusrusan dengan polisi, berulangkali juga ayahku menebusnya, kemudian biaya rehabilitasi dan biaya berobat Hendra.
Ayahku meninggal pada September 2008 karena darah tinggi dan pecah pembuluh darah, tepat dua bulan setelah kematian Hendra.
Sepeninggalan ayahku, kondisi ekonomi keluarga kami hancur, ternyata ayahku meninggalkan hutang dengan nominal yang cukup besar, sehingga memaksa kami untuk menjual aset keluarga sampai habis tak tersisa.
Aku dan ibuku mengontrak sepetak rumah di kawasan padat penduduk.
Tahun 2009 aku hidup sebatang kara, ibuku tercinta meninggal dunia karena serangan jantung.

Aku bekerja sebagai seorang supervisor disebuah restoran fast food ternama, aku terlibat cinta lokasi dengan pramuniaga yang notabene adalah anak buahku sendiri, namanya Arum.
Oktober 2012 aku menikahi Arum, konsekuensi dari pernikahanku dengan Arum adalah salah satu diantara kami harus keluar kerja, karena peraturan perusahaan yang tidak memperbolehkan suami istri dalam satu perusahaan, akhirnya Arum memutuskan untuk resign dan memutuskan untuk fokus menjadi seorang ibu rumah tangga.
Arum adalah seorang wanita yang cantik, usianya terpaut 2 tahun lebih tua dariku, walaupun lebih tua dan dia sudah berstatus tidak perawan lagi, namun aku tidak mempermasalahkannya karena jujur aku sangat mencintainya.

Kehidupan rumah tangga kami berjalan dengan sangat harmonis, 23 Desember 2012 kami dikaruniai seorang anak laki-laki yang aku beri nama Alif, lalu pada tanggal 10 Maret 2015 kami dikaruniai lagi seorang anak perempuan kuberikan nama Karina.
Setelah kelahiran anak kedua, aku mulai merasakan keanehan pada diri Arum, tabiatnya berubah, jauh berubah dari Arum yang aku kenal dulu, dia menjadi sering menyendiri dan temperamental, bahkan tak jarang dia memukul Karin yang masih bayi, kami menjadi sering bertengkar, saat kami bertengkar, selalu saja Arum melempar barang yang ada didekatnya, entah itu handphone, gelas atau apapun yang ada didekatnya.
Aku heran akan "kegilaannya" Lalu akupun menceritakan kondisi Arum pada kedua orang tuanya, mereka menyarankanku untuk memanggil ustadz yang bisa meruqyah Arum, karena khawatir Arum terkena guna-guna atau mungkin saja Arum diganggu oleh mahluk halus.
Aku mengikuti saran dari mertuaku untuk mendatangkan ustadz yang bisa meruqyah Arum, tiga orang ustadz yang berbeda telah mencoba meruqyah Arum, namun hasilnya nihil, malah kegilaan Arum semakin menjadi, bahkan pernah sekali ia nyaris mati melakukan percobaan gantung diri.



Aku membawa Arum dengan paksa ke satu rumah sakit jiwa, oleh dokter, Arum divonis mengidap gangguan mental atau disebut dengan skizofrenia.
Membutuhkan rawat inap minimal 2 minggu sampai kondisi kejiwaannya stabil.
Dua minggu berlalu Arum diizinkan untuk pulang, dokter memberikan tiga jenis obat-obatan yang harus dikonsumsi setiap hari hingga jadwal checkup tiba di bulan berikutnya.
Setibanya dirumah, Arum kembali menjadi Arum yang aku kenal dulu, seorang istri dan ibu yang baik dan cantik.
Seminggu berlalu, tidak tampak gejala-gejala yang mencurigakan dari Arum. Hingga suatu malam, hasrat birahiku meninggi, sejak Arum melahirkan Karin tak sekalipun aku menggauli Arum, sekarang Karin telah berusia sepuluh bulan, berarti hampir satu tahun kebutuhan biologisku tidak terpenuhi.
Aku membuka kamar dengan harapan untuk bisa bercumbu dengan Arum, ya Tuhan.... Aku melihat Arum sedang berbicara sendiri, dan ketika Arum sadar akan kedatanganku, dia berteriak sejadi-jadinya hingga beberapa tetangga datang mengetuk rumahku.
Limabelas menit berlalu Arum tenang dengan sendirinya, meraih Karin yang tengah menangis dalam gendonganku membuatkan sebotol susu untuk Karin kemudian bernyanyi menenangkan Karin seolah tidak terjadi apa apa sebelumnya.

Pagi hari, sebelum berangkat kerja, aku berkunjung kerumah pemilik kontrakan untuk membayar sewa bulanan, ketika hendak membayar, sang pemilik kontrakan menolaknya.

"maaf nak Hendrik, rumah yang nak Hendrik sewa tidak akan saya kontrakan lagi, karena akan dipakai oleh anak saya"

"oalah Pak kenapa mendadak sekali kabarnya"

"iya, saya minta maaf ya nak, saya kasih waktu satu minggu untuk nak Hendrik mencari rumah kontrakan lain" Ucap Pak Sutarno pemilik rumah kontrakanku.


Aku yakin alasan Pak Sutarno adalah akal akalan saja untuk mengusirku secara halus, karena sejak kejadian Arum hmpir gantung diri, tetangga sekitar rumahku sudah mulai tidak memberikan respect kepadaku, bahkan kepada Alif anakku, dia dikucilkan oleh teman-temannya, para tetangga melarang anak-anaknya untuk bermain dengan anakku.

Aku disibukan dengan mencari kontrakan baru, hingga akhirnya aku tinggal disebuah rumah kontrakan didaerah jalan kopo, belum genap sebulan aku tinggal disana, aku diusir kembali oleh sang pemilik rumah, Arum sering mengamuk sehingga membuat resah para warga sekitar, aku memutuskan untuk tinggal sementara dirumah orangtua Arum, agar Arum dan anak anakku dapat terawasi ketika aku bekerja, rumah yang kecil, hanya ada satu kamar, ruang tamu dan kamar mandi yang bersebelahan dengan dapur.

Hari ketiga dirumah mertua, saat aku sedang bekerja, ayah Arum menelponku.

" Hallo Mas Hendrik, bisa pulang segera, Arum pergi sedari siang sampai sekarang belum pulang juga"

aku kemudian bergegas pulang, sedari perjalanan dikantor hingga kerumah aku selalu melihat setiap sudut jalanan, berharap menemukan Arum untuk kemudian kuajak pulang, tapi sampai tiba aku dirumah, tak juga aku temui Arum dan masih saja dia belum pulang kerumah.
empat hari lamanya aku mencari Arum kesana kemari, namun Arum tak jua kutemui, aku cemas, khawatir, bagaimana tidak, secara fisik Arum cantik dan menarik, aku khawatir Arum bertemu dengan orang jahat, diperkosa lalu setelah itu dibunuh, ya Tuhan selamatkanlah istrku dan ibu dari anak anakku.
malam hari kelima sejak Arum pergi, ada yang mengetuk pintu rumah, ternyata Arum pulang, badanya kusam, pakaiannya kotor dengan bau yang menyengat, aku langsung memeluk dia, sayanggggggg aku rindu.... Kukecup keningnya sambil berucap betapa aku cinta padanya, Arum hanya terdiam dengan tatapannya yang kosong.


Aku memandikan Arum, dia hanya terdiam sesekali tertawa dan menggerutu perkataan yang tidak aku mengerti maksudnya.
sambil memandikan aku berbicara padanya, sebuah ikrar, apapun kondisimu, aku tak akan pernah meninggalkanmu, aku cinta kamu, aku berharap kau menjadi Arum yang aku kenal dulu.


___________________________________________________
"Itulah sekelumit kisah hidupku Den, sorry gw jadi curhat, Arum sekarang masih menjalani perawatan di rumah sakit jiwa, setelah beberapa kali keluar masuk rumah sakit karena terkendala biaya" Ucap Hendrik

" Sorry Drik, gw jadi membuka kisah kelam dalam kehidupan lu, gw cuma bisa berdoa semoga lu selalu sehat dan sabar dalam menghadapi ujian ini, semoga semua cepat membaik, semoga istri lu menjadi baik baik saja seperti sedia kala ".

" Tengkyu Den, semoga bini gw bisa lekas sembuh dan segera keluar dari rumah sakit jiwa, dah capek gw Den, gw dikeluarin dari kerjaan gw karena sering ga masuk, makanya sekarang gw jadi ojol, dan yang pasti kasian dengan anak anak gw Den"
Ucap Hendrik sambil meneteskan air mata.

Aku kembali menghisap rokok kretekku, betapa berat beban hidupmu Drik, ucapku dalam hati, namun satu hal yang aku acungi jempol dari Hendrik, tanggung jawab dan kesetiaan.

Hujan mulai reda, Hendrik berpamitan untuk melanjutkan kerjanya mencari orderan, kami bertukar nomor telepon, kemudian Hendrik pergi berlalu menggunakan sepeda motornya.

Aku merefresh daftar kontak di aplikasi WhatsAppku, alangkah terkejutnya aku ketika melihat foto profil kontak whatsapp milik Hendrik, ternyata istrinya Hendrik adalah seorang wanita yang bernama SEKAR ARUM NDALU.
Seorang wanita yang pernah aku sebut dalam ceritaku.

___________________________________________________

Seharusnya cerita ini ada di scenes dalam cerbung milik ane, tapi karena harus tamat secara prematur, maka ane putuskan untuk dipublish disini.
Mungkin tidak inspiratif, tapi setidaknya kita dapat mengambil pelajaran dari seorang Hendrik, betapa tidak, perjalanan hidupnya penuh dengan masalah yang berat, tapi dia masih bisa survive, dan yang pasti kesetiaannya terhadap istrinya patut menjadi teladan bagi kita terutama untuk diriku sendiri, Hendrik mengajarkan aku tentang kesetiaan, betapa sucinya sebuah ikrar yang diucapkan ketika ijab qabul pernikahan. bayangkan dari bulan Maret 2015 hingga pertemuanku dengan Hendrik pada bulan Maret 2020, tak sekalipun Hendrik "bergaul" Dengan istrinya, kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi, namun Hendrik tetap cinta dan setia pada istrinya.

Januari 2022 aku sempat berkomunikasi dengan Hendrik menanyakan kabar dan kondisi istrinya, ternyata Arum masih menjalani perawatan di rumah sakit jiwa.

Semoga ada secuil hikmah yang dapat kita peroleh dari tulisan ane.
Mohon maaf apabila tidak berkenan, karena sejujurnya ane bukanlah seorang penulis, hanya sekedar berpartisipasi menyemarakan event #GAHtH tanpa mencari reward apapun, hanya sekedar berbagi kisah yang aku alami.

Thanks to TS @volnut juga untuk para suhu yang menjadi juri di ajang lomba menulis Ini @rosie @superfly dan @XocoatlDag

Akhir kata, semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, dilancarkan rizki dan segala urusannya.
Sekali lagi mohon maaf bila ada yang tidak berkenan.

Oiya big thanks for my sista @Sriii yg telah mengajakku untuk berpartisipasi dalam event ini.
Kesetiaan, pengorbanan dan perjuangan, tergambar jelas dalam kisah ini... semoga bisa memberikan dampak positif yang besar kepada para pembaca ya,om.

Pertama kali baca, Damn, it's a good story.
Kisah tentang sahabat om @Deniscavalerra, bener2 luar biasa. semoga sahabat om dan istri, segera mendapatkan jalan keluar terbaik bagi masalahnya.

Gak ada lagi yang perlu dikatakan, komplit dengan lagu pengiringnya. :beer:

(btw om denis di bandung, kalo ane pulang, kapan ngopi lah ya kita, penasaran dimana posisi kedai kopi langganannya)
SEPENGGAL KISAHKU





salam hormat
TS Om @volnut
dan para juri Om @XocoatlDag , Kak @rosie , Mas @superfly dan teman" di forum ini

#GAHtH






sebelumnya aku seorang perempuan yang menginjak usia 28 thn yang sudah memiliki 3 anak yang 2 masih berusia balita dan satu masih di kandungan usia kandungan 8bln

2 anak hasil dari mantan suami sah aku dan satu dari hasil yang akan aku ceritain di sini

aku dan suami sebenernya menjalin rumah tangga sangat harmonis dan saling menyayangi satu sama lain bahkan dari fantasy suami aku mengenal forum ini dan mengenal beberapa member di sini bahkan pula kami merealisasikan fantasy kami

titik dimana di mulai rumah tangga kami berawal dari ayah aku meninggal dunia sehingga aku harus berpikir bagaimana aku membantu kelangsungan hidup mamah dan dua adik aku yang masih bersekolah yang masih butuh biaya
terbesit di pikiran aku untuk mencari penghasilan dengan bekerja untuk membantu keuangan mamah aku dan aku utara kan ke suami
benar yang ada di pikiran aku suami tidak sependapat kalau aku harus kerja
dengan alasan kedua anak kami masih balita dan di khawatirkan aku tidak fokus mengurus rumah tangga
singkat cerita perdebatan itu akhirnya aku bekerja dengan suami beberapa syarat dari suami salah satu nya fokus kepada keluarga
waktu berlalu aku pun menjalani pekerjaan sebagai custumer service walaupun lelah tapi setidaknya aku bisa membantu mamah aku
dengan seiring nya waktu mungkin suami jenuh dan aku pun lalai dalam mengurus rumah tangga akhirnya terjadi perdebatan besar yang dimana jalan perpisahan dengan suami

aku pun pulang bersama ke dua anak ikut hidup bersama mamah
mungkin ini sudah konsekuensi nya jalan yang aku pilih
aku jalani rutinitas kerja walaupun lelah terbayar ketika bisa membantu kehidupan mamah aku biayain sekolah adik aku
musibah pun datang ketika aku terpapar covid mengharuskan aku isoman 2 minggu setelah 2 minggu tes lagi ternyata masih positif mengharuskan aku isoman kembali total isoman aku 1 bulan
setelah dinyatakan negatif aku mulai rutinitas bekerja kembali namun pihak dari tempat kerja aku mengambil keputusan sepihak PHK aku apa boleh buat aku terima keputusan itu

aku menjalani kehidupan tapi penghasilan sangat sulit di tambah harus menghidupi orang di sekitar aku yaitu mamah beserta adik aku
dan mulai dari sini aku menjalani pekerjaan yang di bilang tidak halal untul seorang perempuan yaitu open BO sebenarnya berat tapi aku gak mungkin bisa melihat orang di sekitar aku kesulitan tidak makan

lambat laun aku menjalani profesi ini untuk kehidupan orang di sekitar aku
setelah menggeluti profesi ini aku bertemu dengan seorang pria yang awal nya menjadi tamu aku dan terus berhubungan lebih sampe pada akhirnya aku di hamili oleh nya ini lah titik pahit dari hidup ku dimana hamil dengan tidak ada bapak sah nya
menjadi polemik bagi aku


"bagaimana orang di sekitar aku tahu tetangga tahu"
"bagaimana biaya persalinan nanti dan otomatis menambah biaya hidup"
yang terberat adalah
"bagaimana kelak anak ini menanyakan sosok seorang ayah nya kelak apa yang harus aku jawab"

bulan" berlalu dan kandungan pun makin membesar cibir"n pun mulai terdengar mulai dari teman..tetangga..saudara..di sini titik dimana aku sudah jenuh dengan kehidupan aku
aku harus memikul beban ini tapi aku juga harus memikirkan kelansungan hidup keluarga aku
tapi dengan mengenal forum ini aku luapin aku cerita" ini sebelumnya sedikit banyak aku dapat masukan dari teman" di sini dan aku mulai mencoba berjuang jalani hidup berkat saran dan support dari teman" semua sampai detik sekarang aku menulis bisa bertahan hidup
dan terima kasih dari teman di sini yang menolong membantu aku untuk kontrol pada bulan november lalu dan ternyata kandungan aku sudah masuk 7 bulan yang artinya dokter bilang di prediksi bulan february

seorang dokter pun menanyakan mana bapak nya ajak masuk liat perkambangan bayi nya
aku hanya bisa jawab sedang ada aktivitas yang gak bisa di tinggal padahal hati ini menangis
bagaimana nanti anak menyakan sosok itu apa yang harus aku jawab

aku coba hubungi dia awalnya respone lambat laun dia mulai sulit di hubungi dan akhirnya nomor aku di blokir




"mungkin ini sudah jadi jalan hidup aku"...
"this is my life not you're life"
"biarkan kemarin jadi suatu cerita"
"hari ini realita"
"dan esok menjadi mistery sebuah cerita"


terima kasih kepada semuanya memberikan kesempatan untuk aku bercerita di sini
mohon maaf jika tidak berkenan bagi kalian semua
mudah" kisah ku menjadi pembelajaran buat semua nya

terakhir aku minta doa dan support untuk menguat kan mental aku bulan depan aku proses lahiran yang di vonis mesti proses SC
semoga berjalan lancar..amien..

terima kasih.
Kalo boleh jujur, cerita seperti merupakan salah satu motivasi panitia membuat event ini. minimal motivasi saya pribadi.
Kita dapat belajar untuk menghadapi dan menyikapi suatu kondisi tidak ideal dari kisah orang lain.

Sis @Kayy16 mengajarkan kita bagaimana tangguhnya seorang wanita. Dan tentunya kita akan support secara mental dan doa yang terus terpanjat untuk sis. Be strong sis. Semoga kisah sis bisa memberikan banyak inside untuk pembaca. syukur2 bisa menang ya. kita lihat keputusan juri nanti ya, sis... A Big hug for You from all of us.
Masa Lalu (Singkat)
Periode 2004-2009

Hallo masa lalu ;
Tidak, aku hanyalah untuk menyapanya. Berdebukah engkau? Maafkan, aku sudah tidaklah pernah lagi mengunjungimu. Aku sudah disibukkan dengan masa kini serta impian masa depan. Tenang saja, aku tidaklah akan melupakanmu. Aku hanyalah akan semakin jarang menengokmu.
Hallo masa lalu ;
Aku hanyalah ingin menyapa, terimakasih banyak sudah pernah ada. Terimakasih juga sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupku, sedih maupun bahagia kisahmu menjadikan penguat langkahku dalam masa kini. Bukankah masa kini adalah salah satu hasil rentetan perjalanan masa lalu? Maka dari itu aku berterimakasih.
Hallo masa lalu ;
Aku pernah jatuh, aku jugalah pernah patah hati tetapi tenanglah aku sudah menyimpannya semua cerita dalam kotak kenangan. Yang aku namakan dengan masa lalu, ya kamu... Ruangmu terkini semakin gelap aku pasti akan mengingatnya kembali melihat ruanganmu tetapi hanya untuk sebentar. Aku tidaklah lama-lama sekedar melihat lagi seperti apa jalan yang aku lewati dahulu agar aku bisa belajar lagi jika saja masa kiniku aku lupa ataupun mungkin lalai menjaga langkah.
Apakah engkau tahu bahwa rasanya patah?
Apakah engkau tahu rasanya kehilangan arah?
Atau engkau tahu rasanya melangkah dengan hati yang penuh dengan darah?
Percayalah itu tidaklah mudah.
Apakah engkau pernah sendiri meratap dalam gelap?
Apakah engkau pernah kecewa tetapi masih saja terus berharap?
Atau engkau menjerit tetapi yang terdengar hanyalah senyap?
Percayalah, engkau akan kalap.
Janganlah engkau menyuruhku untuk sembuh.
Janganlah engkau menyuruhku untuk sekejap utuh.
Menata hati tidaklah mudah ketika runtuh.
Ajari aku bernyawa untuk sesuatu yang telah terbunuh.
Jika diberi kesempatan (lagi) untuk bertemu dengan dirimu sekali saja, aku ingin menatap matamu tanpa bertanya apa-apa. Merasakan tatapan indah teduh matamu yang pernah gagal menjadi milikku, hanyut didalam sana meskipun hanya sekejap. Bergumam dalam hati bahwa kamu adalah sosok yang pernah aku cintai. Menyapa serta berbicara seperti layaknya teman lama, melupakan apa-apa yang pernah ada diantara kita.
Setelah tidaklah lagi denganmu, buat seseorang yang pernah menjadi bagian dari proses perjalanan hidupku (Qonita Nayranita - 4 Agustus 1984).
#GAHtH
TS : @volnut
Juri :
1. @XocoatlDag
2. @rosie
3. @superfly
Sebuah kisah tentang perpisahan, tentang masa lalu. Iya, ini juga kenapa event ini dihantarkan dengan topik perpisahan sebelumnya. Kepingan-kepingan memori tentang seseorang di masa lalu, tidak akan pernah mudah dihilangkan begitu saja. Karena mereka lah yang membentuk dan memberikan cuilan-cuilan kepribadian dan takdir yang kita alami sekarang ini.

Salute, untuk om @ValidasiLogin.
 
Masa Lalu (Singkat)
Periode 2004-2009

Hallo masa lalu ;
Tidak, aku hanyalah untuk menyapanya. Berdebukah engkau? Maafkan, aku sudah tidaklah pernah lagi mengunjungimu. Aku sudah disibukkan dengan masa kini serta impian masa depan. Tenang saja, aku tidaklah akan melupakanmu. Aku hanyalah akan semakin jarang menengokmu.
Hallo masa lalu ;
Aku hanyalah ingin menyapa, terimakasih banyak sudah pernah ada. Terimakasih juga sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupku, sedih maupun bahagia kisahmu menjadikan penguat langkahku dalam masa kini. Bukankah masa kini adalah salah satu hasil rentetan perjalanan masa lalu? Maka dari itu aku berterimakasih.
Hallo masa lalu ;
Aku pernah jatuh, aku jugalah pernah patah hati tetapi tenanglah aku sudah menyimpannya semua cerita dalam kotak kenangan. Yang aku namakan dengan masa lalu, ya kamu... Ruangmu terkini semakin gelap aku pasti akan mengingatnya kembali melihat ruanganmu tetapi hanya untuk sebentar. Aku tidaklah lama-lama sekedar melihat lagi seperti apa jalan yang aku lewati dahulu agar aku bisa belajar lagi jika saja masa kiniku aku lupa ataupun mungkin lalai menjaga langkah.
Apakah engkau tahu bahwa rasanya patah?
Apakah engkau tahu rasanya kehilangan arah?
Atau engkau tahu rasanya melangkah dengan hati yang penuh dengan darah?
Percayalah itu tidaklah mudah.
Apakah engkau pernah sendiri meratap dalam gelap?
Apakah engkau pernah kecewa tetapi masih saja terus berharap?
Atau engkau menjerit tetapi yang terdengar hanyalah senyap?
Percayalah, engkau akan kalap.
Janganlah engkau menyuruhku untuk sembuh.
Janganlah engkau menyuruhku untuk sekejap utuh.
Menata hati tidaklah mudah ketika runtuh.
Ajari aku bernyawa untuk sesuatu yang telah terbunuh.
Jika diberi kesempatan (lagi) untuk bertemu dengan dirimu sekali saja, aku ingin menatap matamu tanpa bertanya apa-apa. Merasakan tatapan indah teduh matamu yang pernah gagal menjadi milikku, hanyut didalam sana meskipun hanya sekejap. Bergumam dalam hati bahwa kamu adalah sosok yang pernah aku cintai. Menyapa serta berbicara seperti layaknya teman lama, melupakan apa-apa yang pernah ada diantara kita.
Setelah tidaklah lagi denganmu, buat seseorang yang pernah menjadi bagian dari proses perjalanan hidupku (Qonita Nayranita - 4 Agustus 1984).
#GAHtH
TS : @volnut
Juri :
1. @XocoatlDag
2. @rosie
3. @superfly
Mantap Cak... Kisah yang inspiratif, penuh makna yang tersirat dari yang tersurat.
 
Jam segini, ujan² emang paling enak minum susu anget, selimutan, sambil baca cerita temen² 😍

Makasih sharing kisah hidupnya @Sriii, sis @Kayy16 kalian berdua perempuan² hebat, yg ditempa pengalaman hidup luar biasa. Belum tentupun aku sanggup dan bisa menjalaninya.
Keep hope alive, tetap menginspirasi 🤗 dan percayalah, what doesn't kill you .. makes you stronger 👊

Salam buat temannya om @Deniscavalerra, terima kasih sudah menyampaikan cerita beliau dengan sangat baik. Pesannya bener² nyampe ke hati.
Jadi inget janji pernikahanku .. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit ❤️
*sambil ngelirik suamik ngorok di samping 🤭

Cak @ValidasiLogin matur nuwun uda ikut ngramein, tapi aku ingetin lagi rulesnya adalah cerita pribadi, dan dilarang copas dari sumber manapun .. masih bisa diedit smp nanti penutupan GA yaa 🙏
Cerita dengan bahasa sendiri pasti jatuhnya lebih kena kok, semangat nulisnya 💪

Ditunggu sharing² dari teman² yg lain, yg masih mikir ide, yg uda antri tinggal ngepost, yg uda edit typo² .. yg lagi cari² mulustrasii, atau yg mau ajak² temennya buat ikutan, boleeeee banget ..

Kalo ada yg mau ditanyain, cerita aku mengandung SARA gimana nih? Ada unsur UAnyaa bisa ga? dll
Monggo bisa PM TS, Juri/Panitia ..
Penutupan masih lama yaa, tgl 11 Februari 2022, cayoo!!
:kuat:
 
Jam segini, ujan² emang paling enak minum susu anget, selimutan, sambil baca cerita temen² 😍

Makasih sharing kisah hidupnya @Sriii, sis @Kayy16 kalian berdua perempuan² hebat, yg ditempa pengalaman hidup luar biasa. Belum tentupun aku sanggup dan bisa menjalaninya.
Keep hope alive, tetap menginspirasi 🤗 dan percayalah, what doesn't kill you .. makes you stronger 👊

Salam buat temannya om @Deniscavalerra, terima kasih sudah menyampaikan cerita beliau dengan sangat baik. Pesannya bener² nyampe ke hati.
Jadi inget janji pernikahanku .. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit ❤️
*sambil ngelirik suamik ngorok di samping 🤭

Cak @ValidasiLogin matur nuwun uda ikut ngramein, tapi aku ingetin lagi rulesnya adalah cerita pribadi, dan dilarang copas dari sumber manapun .. masih bisa diedit smp nanti penutupan GA yaa 🙏
Cerita dengan bahasa sendiri pasti jatuhnya lebih kena kok, semangat nulisnya 💪

Ditunggu sharing² dari teman² yg lain, yg masih mikir ide, yg uda antri tinggal ngepost, yg uda edit typo² .. yg lagi cari² mulustrasii, atau yg mau ajak² temennya buat ikutan, boleeeee banget ..

Kalo ada yg mau ditanyain, cerita aku mengandung SARA gimana nih? Ada unsur UAnyaa bisa ga? dll
Monggo bisa PM TS, Juri/Panitia ..
Penutupan masih lama yaa, tgl 11 Februari 2022, cayoo!!
:kuat:
Tak kira mau telling story
 
Bimabet
Jam segini, ujan² emang paling enak minum susu anget, selimutan, sambil baca cerita temen² 😍

Makasih sharing kisah hidupnya @Sriii, sis @Kayy16 kalian berdua perempuan² hebat, yg ditempa pengalaman hidup luar biasa. Belum tentupun aku sanggup dan bisa menjalaninya.
Keep hope alive, tetap menginspirasi 🤗 dan percayalah, what doesn't kill you .. makes you stronger 👊

Salam buat temannya om @Deniscavalerra, terima kasih sudah menyampaikan cerita beliau dengan sangat baik. Pesannya bener² nyampe ke hati.
Jadi inget janji pernikahanku .. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit ❤️
*sambil ngelirik suamik ngorok di samping 🤭

Cak @ValidasiLogin matur nuwun uda ikut ngramein, tapi aku ingetin lagi rulesnya adalah cerita pribadi, dan dilarang copas dari sumber manapun .. masih bisa diedit smp nanti penutupan GA yaa 🙏
Cerita dengan bahasa sendiri pasti jatuhnya lebih kena kok, semangat nulisnya 💪

Ditunggu sharing² dari teman² yg lain, yg masih mikir ide, yg uda antri tinggal ngepost, yg uda edit typo² .. yg lagi cari² mulustrasii, atau yg mau ajak² temennya buat ikutan, boleeeee banget ..

Kalo ada yg mau ditanyain, cerita aku mengandung SARA gimana nih? Ada unsur UAnyaa bisa ga? dll
Monggo bisa PM TS, Juri/Panitia ..
Penutupan masih lama yaa, tgl 11 Februari 2022, cayoo!!
:kuat:
coba dikasih judul kak...sudah memenuhi syarat min 1000 char


__:ngacir:
 
Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd