Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Mertua Ingin jadi Istriku

Target baru yang menarik siapa nih hu?

  • Adik mertua

    Votes: 24 30,8%
  • Mama kandung Heru

    Votes: 54 69,2%

  • Total voters
    78
  • Poll closed .
Menarik ini sepertinya,dari alur ketemu sedikit beda
Mungkin perlu dirapikan aja hu,sama perhatikan utk alurnya jgn terlalu cepat :D
Big thx hu masukannya. Maklum nulis di hp gabisa lama lama. Pegel haha
terlalu cepat iramanya suhu.... terlalu cepat ke pokok utama...
Okee hu, thx sarannya. Coba lebih baik lagi
 
"T?!" Tanyaku sambil masih memegang tangannya
"HAHHHH???!" Jawab Mama kaget.






Plakkk!! Mama langsung menamparku cukup keras. Sabil sedikit kesakitan kulepas tangan Mama dan langsung memegang pipiku yg sedikit memerah.

"Kamu ko berani panggil Mama nama langsung sih?!" Tanpa basa basi Mama langsung pergi keluar Cafe.

Ohya, nama Mama mertuaku Tiara Dewi Rinjani. Makanya saatku panggil T (dlm bhs Inggris di eja 'Ti') seolah memanggil namanya langsung.

Kembali ke kejadian saat itu, aku langsung mengejar Mama keluar. Tapi dia sudah masuk kedalam mobil, dan menancap gas. Sial pikirku, sangat jelas dari reaksinya tentu saja wanita yg ku kenal dari datting app bukan Mama. Aku bingung harus meminta maaf dengan cara apa.


*POV Mama Tiara

Setelah kutampar Heru cukup keras. Aku bergegas meninggalkan tempat itu, dengan perasaan yang tak menentu. Tujuanku tak lain adalah rumah. Setelah minum sedikit wine untuk menenangkan pikiran, aku masuk ke kamarku dengan pikiran yang penuh pertanyaan.

Kenapa bisa saat aku janjian dengan pria itu, Heru selalu muncul ditempat yang sama. Apa itu sebuah kebetulan? Tapi kenapa dia memanggilku T? Arrrghhh, gak mungkin. Mungkin hanya sebuah kesalahan.

Kupejamkan mataku, sambil sesekali meminum wine. Lalu tiba tiba muncul pikiran bagaimana jika Heru itu adalah 'Aduk'? Apa aku harus meneruskan percakapan kita? Atau aku harus memblokirnya? Ahh, andai saja Heru bukan suami anakku. Pasti aku akan bahagia, karna bisa jalan dengan pria yg tampan, mapan, badannya pun uughh cukup atletis.

Memikirkan hal hal tersebut memuatku semakin kacau, bulu kudukku merinding membayangkan aku nge-date dengan Heru. Ya, anak menantuku sendiri. Kumainkan sedikit pentil toketku, dan ughhh rasanya geli. Tanpa sadar akupun sudah melakukan onani dengan memainkan itilku, sambil membayangkan Heru menunggangi ku. Lalu beberapa saat sebelum orgasme, ku dengar pintu pagar terbuka. Pasti suamiku sudah pulang, saat yang tepat untuk memuaskan hasratku. Akupun berbegas kebawah dengan masih menggunakan pakaian santaiku.



*POV Heru

AAku pergi meninggalkan Cafe itu. Dengan rasa malu pada tamu yang lain. Didalam mobil, aku terus memutar otak bagaimana caranya untuk memknta maaf pada Mama. Ditengah perjalanan, aku putuskan mampir disalahsatu mall.

Lama aku berkeliling didalam Mall, mencari hadiah apa yg cocok untukku jadikan sogokan saat meminta maaf pada Mama nanti. Lalu aku berhenti disebuah toko pakaian wanita, dan aku melihat lihat apa yg kira kira Mama suka. Wah kebetulan kulihat ada pakaian renang untuk wanita, karna ku tau salahsatu olahraga Mama adalah berenang untuk menjaga tubuh indahnya.

Singkatnya, aku sudah masuk dihalaman rumah mertuaku. Aku memang memegang kunci pagar dan juga pintu rumah ini, mungkin karna aku sudah menjadi bagian keluarga ini. Saat aku baru memasuki ruang depan, tiba tiba ada seseorang yang memelekku dari belakang dan tangannya langsung memegang juniorku.

"Pah Mama lagi pengenn nih" kata seseorang itu. Dan saat ku balikkan badan, betapa tekejutnya aku bahwa itu adalah Mama mertuaku. Ia pun tak kalah kagetnya denganku dan langsung melepaskan peluknya.

"Ehh anu Heru, maaf Mama kira tadi Papah." Jawabnya panik sambil memalingkan wajah. Ternyata ia bersembunyi dibalik pintu.

"Ehh gak apa Mam, Heru juga minta maaf tiba tiba kesini." Jawabku kikuk.
"Emang kamu mau apa kesini? Tumben."
"Ini Mam, Heru bawain sesuatu. Sebagai bentuk permintaan maaf soal kejadian tadi di Cafe."
"Ohhh. Gak apa ko, Mama juga udah gak mikirin itu. Ini kadonya Mama buka langsung yaaa."

Mamapun membuka kado itu, terlihat dari ekspresi wajahnya ia cukup senang.

"Wahh bikini ini kan mahall, bahannya bagus bangettt! Mama aja belum punya lho." katanya sangat senang.
"Iya Mam, soalnya Heru tadi udah kurang ajar di Cafe. Buat Mama si apapun Heru kasih hehe."
"Yaudah deh, sebagai permintaan maaf Mama karna tadi udah ngagetin kamu, Mama coba langsung yaaa, kamu tunggu diruang tamu."
"Ehh? Oke deh Mam."

Cukup lama aku menunggu Mama kembali ke ruang tamu, hingga ia tiba menggunakan kimono.

"Mama maluuu, takut jelek dan gak pas di Mama." katanya sedikit sedih.
"Mana mungkin jelek sih Mam, pasti cocok ko." Jawabku sedikit tak sabar melihat bagaimana mama menggunakan bikini itu.
"Yaudah, kamu yg bukain dong kimononya. Tinggal tarik aja tali dibelakang."
"Gak deh Mam, Heru gak berani." Jawabku ragu.
"Gak apa, kan hadiah dari Mama sebagai permintaan maaf. Masa kamu ngasih tapi Mama gak ngasih."

Akupun berjalan kearah belakang Mama. Lalu kutarik pengikat kimono itu. Mamapun berjalan sedikit kedepan sambil membalikkan badannyaaa. Astagaaa.....

"Ko bengong si? Kan apa Mama, jelek." Katanya ketus.
"Ehh, gak ko mam. Malah cantik banget."
"Terus kenapa bengong?" katanya sambil melangkah mendekatiku.

Entah kenapa aku hanya bisa diam, seraya mataku terus 'memakannya' dari atas sampai bawah.

"Mam, how beautiful you are."

Mama hanya tersipu malu, terlihat wajahnya begitu memerah. Tiba tiba ia menyandarkan kepalanya di dadaku.

"Makasi ya, Mama suka banget"

Lalu tanpa sadar aku mengelus kepalanya sambil tetap dalam posisi ini untuk beberapa saat. Hingga bunyi hpku menghancurkan momen indah itu. Ternyata telfon dari staffku, mengabarkan bahwa perusahaanku berhasil mengakui sisi saingan bisnis. Dengan kata lain, aku sah menjadi yang nomor satu di Provinsi ini. Mungkin salahsatu terbesar juga untk skala Nasional.

"Tapi kolam renang dibelakang kotor, banyak banget lumutnya. Gak bisa Mama pake deh." kata mama sembari beranjak kedapur untuk mengambilkanku minum.
"Gimana kalau kita ke pantai mam? Sekalian merayakan keberhasilan Heru, sudah membeli sebagian besar saham perusahaan lain."
"Hmmm gimana yaa, mama takut gak diizinin sama papa." katanya sambil menaruh minuman dan masih mengenakan bikini.
"Gak apa mam, tar biar Heru yang atur."
"Okee deh. Mama ngikut aja gimana kamu."

"Yaudah mam Heru balik dulu yaa, udah sore."
"Yahh, ko cepet amat sii."
"Lagian kalau lama lama disini gak nahan mam." Godaku.
"Ehh?! Gak nahan apaa nihh?" Jawab mama tersenyum kecil.
"Gak nahan kantuk mam, Heru semalem ada perjalanan bisnis, jadi kurang tidur" Kataku ngeles.
"Oooo, kirain gak nahan ingin buka hadiah yang lain."
"Emang masih ada hadiahnya? Kan udah Heru buka tadi. Lagian mama jg belum siapin kadonya"
"Ada dong, kan daritadi juga kadonya udah ada didepan mata kamu." kata mama sambil menyandarkan kepalanya di bahuku.

Hah? Masasih kadonya minuman dimeja itu? Tapikan minuman kaga bisa dibuka. Atau jangan jangan kadonya.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd