Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PENDERITAAN DARI ABAH UNTUK IBUKU (no quote)

Bimabet
Part 2
Rencana: penyambung niat
Dipagi hari, saat kicauan burung membangunkan warga desa kumbangan, sudah terlihat aktivitas warga seperti hari2 biasanya. Kicauan burung tersebut sudah cukup membangunkan seorang pria tua yang tinggal sendiri dirumahnya. Dengan menggunakan sarung yang dililitkan sekenanya di pinggang dan baju singlet, prua tua itu menyeret langkah malasnya menuju dapur untuk membuat kopi bagi dirinya. Pria tua tersebut terkekeh sendiri mengingat betapa mulus jalan ninjanya demi mendapatkan tubuh menantu idamannya. Dengan semangat ia menyeduh kopi hitam pahitnya dan duduk di teras depan sambil menyulut rokok kreteknya.

Pukul 8 pagi, dari kejauhan sudah terlihat menantunya menuju warung yang dimana persis didepan rumahnya. Tak berkedip sedikitpun rahmat melihat tonjolan gemuk payudara menantunya, apalagi dipadu dengan daster batik yang tipis serta jilbab dikepala menjadikan rahmat berkali kali menelan ludah atas pesona menantunya. Dalam hati ia bergumam "sebentar lagi nduk, tak bikin kamu ketagihan sama kontolku". Sebelum membuka warung dewi sebagai menantu yang perhatian mendatangi mertuanya dan menyapa.
Dewi: ehh abah, sudah sarapan bah? Mau dewi buatkan apa?

Abah rahmat: hehehe. Wess toh nduk. Bapak sudah buat kopi cukup wess. Amad sekolah ya?
Dewi: iyaa bah, paling siang balik.

Disana rahmat mencium aroma sabun murah yang dijual diwarung2 menempel ditubuh menantunya, ia tebak menantunya baru selesai mandi. Uhhhh sungguh kuat sensasi aroma tubuh yang di hirup oleh rahmat.
Rahmat: yasudah nduk. Lanjut aja jualan nanti kamu kesiangan lagi. (berusaha jaim)
Dewi: baik bah, yasudah dewi kedepan dulu, nanti kalau ada apa2 panggil aja ya bah.
Rahmat: iyaa nduk.
Sambil menyeruput kopinya, rahmat tak henti2nya menatap pantat bohay menantunya. Entah kenapa menantunya itu dasternya begitu ketay sampai tercetak garis cd nya. Ckckckckkc
Guman rahmat dalam hati.

Sekembalinya dewi ke warung, rahmat bersiap2 diri untuk menyusun dan mulai menjalankan rencananya nantu malam. Sekitar jam 12 setelah ia makan, dan mengambil arit. Ia lalu bergegas menuju rumah pak rt.
Sekedar informasi, rumah pak rt adalah rumah paling gedongan di desa kumbangan, ia juga terkenal memiliki istri yang juga aduhai. Walaupun sudah kepala 4 namun pesona bu rt tsb tidak kalah dengan menantunya. Memiliki tubuh tinggi semampai. Dan pantat yang besar walau payu dara tidak sebesar dewi, namun tetap mampu mengundang birahi laki2 yang menatapnya.

Setelah berjalan sekitar 500 meter. Rahmat bertemu pak rt dan menyapa. Mereka yang sudah akrab dari dulu karena memiliki hobi mesum yang sama, menjadikan abah rahmat tidak segan untuk bertamu kerumahnya.
Rahmat: loh, pak rt mau kemana? Kok rapii. Baru saya mau bertamu.
Pak rt: ehhh pak rahmat, ini nih saya mau ke kantor camat. Ada rapat semua rt disana. Duhh mana jauh lagi. Saya buru2 nih.
Rahmat: wahh enak dong, habis pulang rapat bisa mampir buat nyari cemceman.
Pak rt: husstt, jangan kenceng2 ada istri saya didalam. Berabe nanti kalau di dengar.
Rahmat: hahahahahha. Nanti yaa kita nyari mangsa lagi, gk usah lagi di pos kamling, takut ada takut si cwe biasa teriak2 disana kita hantam berdua.
Pak rt: beresss. Udah ya saya brangkat dulu.
Rahmat: yowess, aku mau minta pupuk sapu yaa pak rt. Lansung tk ambil deperti biasa.
Pak rt: iyooo, blng aja sama istriku nnti.
Yaa mereka memang sudah biasa memanggil cewek panggilan untuk dinikmati berdua di pos kamling, kadang mereka mengerjai si psk sampai pagi. Nasfu rahmat yang kuat menjadikan wanita manapun akan merasa ngilu dan merasakan sensai berbeda dengan pria tua satu ini. Apalagi ditambah pak rt jadi doble kill bagi si perempuan.

Setelah pak rt berlalu, rahmatpun masuk ke rumah pak rt. Karena keadaan rumah sepi, ia lansung masuk menuju kebelakang rumah pak rt dari pintu samping. Gambaran rumah pak rt: ia memiliki rumah yang halaman belakangnya luas digunakan untuk memelihara sapi. Disana juga jadi satu dengan bilik mandi atau untk mencuci pakaian.

Rahmat sejatinya tak hendak mencari pupuk, ia berbohong pada pak rt padahal ingin mencari sesuatu yang akan digunakan nanti malam sesuai rencananya. Yaa ia mencari jamur beracun dari kotoran sapi. Jamur tersebut memang terkenal sebagai jamur untuk membuat orang mabuk dan memberi efek fly bagi si pengkonsumsi. Ia memetik secukupnya dan hendak pulang. Namun disaat berbalik ia mendengar suara deru air dari dalam bilik kamar mandi. Deggg. Jantungnya lansung berdegup menebak siapa yang ada di dalam. Ia coba dekati sumber suara tersebut, dan benar saja. Suara tersebut merupakan suara bu rt yang sedang mandi.
Seketika kontol rahmat mengeras, bereaksi terhadap situasi yang terjadi. Bagaimana tidak. Ia sebenarnya juga menyimpan nafsu kepada istri rt yang cantik dan keibuan ini. Pernah ia saat dulu bertamu saat sedang hendak disuguhkan kopi oleh istri pak rt ia melihat belahan dada bu rt dibalik daster yang digunakan karena membungkuk menyuguhkan minuman. Sungguh luar biasa pemandangan itu. Semenjak saat itu rahmat kadang juga membayangkan istri rt itu jika diperkosa dan di hujam lubang memeknya.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengintip, karena Kamar mandi nya tidak memiliki atap, alias kamar mandi luar. Ia hanya perlu naik sedikit untuk mengintip orang yang mandi didalamnya.
Begitu mendapatkan celah, ia lansung melotot melihat tubuh indah bu rt yang basah karena air dan sabun. Diamatiny bu rt yang sedang mengikat cepol rambutnya dan menggosok tengkuknya membuat tangan rahmat Meraik kontolnya dan mengocoknya seirama dengan irama gosokan Sabun bu rt. Bu rt yang tidak menyadari ada sepasang mata yang menkmati tubuhnya fokus menyabuni leher dan seluruh tubuhnya. Jarak rahmat dan bu rt mandi hanya 3 meter sangat dekat melihat detail tubuh bu rt yang tunggi semampai itu, walau perutnya dudah tidak langsing lagi, namun ia memiliki kulit putih dan paha yang besar. Saat sampai pada menggosok vaginanya, rahmat mempercepat kocokannya. Bu rt pun menggosok selangkangannya dan tiba2 "aaahhhhhh,, ..... Ssshhhh" suara bu rt mendesah menikmati sentuhan yang ia lakukan di selangkangannya. Sontak membuat rahmat tak bisa menahan bendungan maninya yang berserahakn memenuhi tembok kamar mandi pak rt itu. Betapa nikmatnya apabila sekali saja diijinkan oleh si rt untuk mencicipi istrinya. Batinya rahmat sambil meninggalkan bu rt menyelesaikan mandinya.

Ia pulang dengan hati yang senang karena semakin dekat dengan rencananya malam nanti.
Kembali ia menuju rumah dan sempat berhenti dan duduk di depan warung menantunya.

Dewi: habis dari mana bah?
Rahmat: dsri rumah pak rt nduk, bapak main aja kesana nemeni pak rt ngobrol. Kamu sudah makan siang tah?
Dewi: sudah bah. Ini barusan makan mie, dewi gak sempet pulang makan.
Rahmat: haduh, kok makan mie, mana cukup nduk. Makan yang banyak biar semokmu gk berkurang nduk.
Dewi hanya senyum saja, tanpa mau merespon candaan mertuanya.

Pov Dewi:
Aku adalah Ibu rumag tangga biasa, yang memilih untuk netral dan tidak terlalu merespon candaan laki2 manapun yang menggodaku. Karena aku masih menjungjung kehormatan suamiku yang sedang merantau. Bukan berati aku tidak menyadari beberapa laki laki kerap menggodaku dan mencoba mengajakku selingkung dengan berbagai pembenaran. Ada yang mengatakan " udahlah wik, kamu juga butuh kehangatan, suamimu jauh gak akan bisa memusakan kamu" ada juga yang hendak memberi aku uang demi bersedia melayani nafsu bejatnya. Namun aku enggan melawan dan memilih untuk membiarkan saja mereka seperti itu. Toh nanti akan capek sendiri apabila aku tolak. Aku selalu memegang teguh hal tersebut. Bagiku akan menjadi beban yang memalukan suami apabila ribut dengan tetangga gara2 masalah mesum. Walaupun kusadari bodyku ini akan mengundang siapa saja untuk mendapatkannya. Termasuk mertuaku.
Aku sebenarnya sudah lama menaruh was was terhadap mertuaku abah rahmat ini. Bukan tanpa alasan, kadang aku melihat sorot matanya yang menelanjangiku dan menelan ludah dalam aku kondisi dirumah hanya menggunakan kain kemben saja. Namun aku tidak mau suuzon karena bagaimanapun itu mertuaku. Namun yang menjadi ganjalan dalam hatiku sejujurnya aku juga merindukan sentuhan pria. Walaupun mas herman menafkahiku secara ffinansial, namun tetap aku merasa kesepian ditinggal suamiku. Aku juga memikirkan amad, ia anak semata wayangku yang aku sayangi. Kadang aku juga melihat usahanya dalam melindungi aku dan menjagaku dari laki2 genit, walau dia masih kecil namun aku merasa tenang karena anakku memiliki sosok laki2 jantan yang bersedia melindungi perempuan yang dia cintai. Kadang membayangkan hal tersebut aku menangis dan terharu akan kebesaran hatinya.

Aku sering secara tidak lansung diberi kode yabg diselipkan lewat bercadaan mertuaku, selalu memuji tubuhku namun dia tufak terburu buru dan vulgar dalam menggodaku, tapi aku tau isi maksud dari mertuaku. Kembali lagi aku adalah wanita yang sederhana dan tidak ingin memperuncing sikap tercela orang lain.
Aku mengetahui bahwa mertuaku menyimpan hasrat padaku sudah dari lama, flash back ke jaman aku pacaran dengan mas herman, aku yang saat itu berkunjung pertama kali ke rumah suamiku, aku melihat sorot mata mertuaku selalu tertuju pada payu daraku. Namun suamiku tidak menyadari perlakuan cabul ayahnya. Akupun tidak ingin menyakiti hati mas herman dengan berterus terang. Sempat dulu saat mas herman mendapat pekerjaan di palembang dari sanak saudaraku, aku sebenarnya ingin ikut dengan suamiku kesana, ketika sudah fix menjelang berangkat kesana, tiba2 suamiki menyuruhku untuk dirumah ini saja sebagai gantinya aku mengurus warung yang akan dibangun di depan rumah mertuaku. Aku kaget dan
menanyakan keputusan dari suamiku,
Dewi: lahh, kok gitu mas?
Herman: iyaa wik, lagian stlah mas pikir kamu mending dirumah sini aja membesarkan amad kan bisa dibantu ibu dan bapakku, nantu kamu juga bisa ngurus warung. Daripada ikut kepalembang tidak profuktif.
Dewi, tapi mas, kenapa mendadak. Memang kenapa?
Herman: tadi aku ngobrol dengan abah, kata abah memberI masukan untk kamu tetap disini saja.
Dewi: hmmm, yasudah mas kalau itu maumu, aku akan menuruti.

Dibenakku ada yang aneh, mengapa tiba2 mertuaku menahan suamikU untuk Mengajakku merantau, bukankan sebuah kebahagiaan melihat anak menantu bahagia saling berdua.?
Pikiran itulah yang aku simpan, dan sampai sekarang aku belun bisa urai. Namun aku tetap menjalani apa yang menjadi jalanku. Aku bersyukur karena ada anaku yang menemani.

-----------

Kembali ke waktu sekarang.
Pukul 7 malam, aku audah bersiap menutup warung, dan seperti biasa aku menyisihkan beberapa makanan untuk kami makan dirumah. Disana aku juga ijin dengan mertuaku untuk balik pulang. Aku melihat mertuaku sedang sibuk membenarkan genteng rumahnya, maklum karena rumah tua, jadi rawan bocor apabila musim hujan seperti ini.
Dewi: abah, dewi balik dulu yaa
Rahmat: iyaa nduk, hati2.

Sesampainya dirumah aku lansung disambut amad yang baru selesai menyapu. Sunggung rajin anak ini. Dan akupun segera mandi dan bersiap untuk menemani anaku menonton tv.
Seperti biasa, aku mandi dan lansung menuju ruang tamu menemani anakku menonton tv, aku yang dirumah terbiasa Menggunakan kemben saja merasa sudah biasa saja dengan anaku. Anaku pun sudah membiasakan diri dengan kebiasaanku ini. Karena aku cepat berkeringan apabila menggunakan baju. Kecuali diluar aku tetap berpakaian sopan.

Pukul 8 malam, kami menonton tv dan hendak makan malam bersama. Namun hendak akan makan tiba2 terdengar suara ketokan pintu dari luar rumah. Dan amad menghampiri kedepan. begitu dibuka, ternyata abah rahmat bertamu dengan membawa bungkusan ditangannya.
Amad: abah, ada apa bah?
Dewi: suruh masuh abah toh lek,
Dengan ekspresi datar, amad mempersilahkan abahnya masuk.
Rahmat: nduk, abah mau minta ijin ini ke kalian, itu rumah abah lagi bocor, jadi boleh ya abah menginap disini.?
Dewi: oalah, pantesan tadi abah benerin genteng yaa, yasudah abah tidur di kamar amad nantu amad sama saya tudur disebelah.
Rahmat: ahhh, gak usah. Abah di ruang tamu ini aja, mau sekalian nonton bola juga. Nnti larut bakal tdurnya. Oiya ini abah belikan sop ikan 3 bungkus buat kita makan.
Amad: wahhh, mantepp nihh. Tau aja amad suka bah. Hehehe
Rahmat: iyalah, abahbtau kesukaanmu, sek yaa tak ambil mangkok dulu didapur kita makan bersama.
Sambil berlalu, rahmat menuju dapur dan menyajikan 3 mangkok sup ikan. Masing2 khusus ada pemiliknya.

Akhirnya mereka bertigapun makan dan setelahnya bercerita ngalur ngidul tentang kehidupan dan suasana kampung semasa abah muda. Sampai waktu menunjukan setengah 10 malam. Mereka akhirnya memutuskan untuk tidur karena mengantuk.

Namun ada yang salah dengan dewi, sekujur tubuhnya berkeringat dan terlihat tidak nyaman. Ia juga mengeluh pusing. Amad yang memperhatikan ibunya jurang enaj badan lansung menyuruh untuk tidur lebih dulu. Namun saat mengantar ibunya ke kamar, sekilas amad melihat abahnya tersenyum sendiri. Diapun tidak menghiraukan dan menuju kamarnya. Berbeda dengan rahmat yang masih terjaga untuk menyambut acara besar nanti malam.

------------

Abah rahmat yang sendiri berada di ruang tamu dimana didepan matanya menyala tv tabung dengan siaran bola internasional. Tv dikamar tersebut menyala, namun pikiran rahmat sedikitpun tidak ada ke pertandingan bola. Ia menahan dan mulai menduga2 sesuatu yang akan terjadi sebentar lagi. Sedari tadi saat makan malam bersama cucu dan menantunya, penisnya sudah mengeras. Ia senang bukan main akhirnya jebakan yang dia buat tepat sasaran, tanpa ada meleset sedikitpun. Ia sebenarnya mencampur sup yang ia bawa dengan jamur dsri kotoran sapi yang terkenal memiliki efek fly layaknya obat adiktif. Ia juga mencampurkan beberapa ramuan tradisional untuk memberi efek bius bagi si korban. Ini sudah sejak lama ia gunakan untuk membius psk yang ia perkosa di poskamling dengan pak rt. Efek dari ramuan itu, bisa menyebabkan korban setengah sadar namun sulit mengontrol pikiran dan akses terhadap memori jangka pendek. Jadi dengan mengkonsumsi itu korban akan lemas namun memiliki kesadaran sedang diperkosa. Itulah ajaibnya ramuan yang rahmat buat untuk menikmati setiap perempuan yang ia jadikan korban.

Setelah 1 jam, tepat pukul 11 malam. Rahmat mencoba mengecek kondisi menantunya di dalam kamar. Ia terlebih dahulu mengecek kamar amad. Dan aman. Selanjutnya setelah memastikan amad telah tertidur lelap, ia segera ke kamar menantunya.
Disana ia melihat menantunya tidur tengkurap dengan posisi menyamping dan lutut ditekuk sampai menempel ke perut. Sontak rahmatpun berkali2 jakunnya naik turun menelan ludah atas pemandangan yang tersuguh di depan matanya. Betapa tidak, menantu yang selama ini menjadi fantasi utamanya dalam kondisi sedikit menggigil dan berkeringat. Kemben batik yang digunakannyapun agak sedikit tersingkap mempertontonkan paha mulus putihnya.
Ia perlahan mengambil posisi mendekati menantunya, dicobanya untuk mengetes reaksi dewi.
Rahmat: nduk, kamu kenapa? (sambil menggoyangkan bahu sang menantu)
Hehehehehe, senyum mesum pertanda rencananya sudah berjalan mengawali cerita malam pertamanya dengan sang menantu. Tentu ia tidak akan menyianyiakan kesempatan ini. Ia sufsh lama memikirkan untuk siap pada situasi menegangkan ini. Ia tidak mau grasa grusu memperkosa secara brutal, walaupun itu sangat mungkin baginya. Namun ia adalah pria tua yang berpengalaman dalam teknik menikmati tubuh wanita. Pahanya yang besar membuat kain kembennya tercetak dan memperlihatkan paha putihnya. Karena ia berkeringat, menambah aroma tubuh yang kuat tercium dari kembennya. Rahmat menghirup aroma kain yang digunakan menantunya dimana aroma tubuh sintal dewi menempel.
Perlahan ia mulai mengendorkan sarung lusuhnya, dan didekatinya wajah tuanya menuju paha menantunya. Dihirupnya dengan khidmat aroma vagina sang menantu.
Rahmat: uuuhhhhhhhhhhh, haaahhhhhhhh. Sunggung harum aroma memekmu nduk.
Yang membuat ia semakin bernafsu, adalah sekujur tubuh menantunya berkeringat dan mengeluarkan aroma khasnya.
Iya dengan perlahan lahan menaikan kain tidur menantunya sampai dipangkal paha. Sesekali ia mengecek reaksi dewi. Tidak ada respon berarti. Ia dengan perlahan naik keatas ranjang dan membalikan tubuh dewi menengadah keatas sambul dibukanya paha menantunya membentuk huruf Y terbalik. Disana ia bebas menghirup aroma vagina menantunya. Ia juga perlahan menempelkan lidahnya dibalik celana dalam dewi. Dewi agak sedikit mendesah namun masih tetap terpejam matanya. Rahmat yang sudah mulai mengambil ritme lansung lenjulat vagina milik menantu dan mencengkram paha menantunya untuk meminimalisir gerakan melawan.
Dewi: aahhhhhhh,,,, iiihhhhhhh..... Hhmmmpphhhhhh.... Suara tertahan dewi seolah ingun berontak dari tidurnya.
Rarmatpun membuka dengan perlahan seluruh kemben menantunya.

DAN, BETAPA KAGETNYA RAHMAT.!!!!
ternyata puting susu sang menantu berearna PINK. diapun kalap dan tidak mebghiraukan gerakan perlawanan mebantunya.
Seketika ia menindih menantunya, menyelipkan kedua tangannya mengunci pundak menantunya, kakinya berada ditengah kaki dewi, lidahnya menjilat habis payudarah montok milik dewi. Tak habis pikir batinya, bukan hanya bentuknya yang besar bulat dan putih, puting inipun berwarna pink yang sangat menawan. Memang payudara orang palembang rata2 konon berwarna pink. Dewi yang saat itu masih tak sadarkan diri, hanya gerakan menggeliat dan desahan saja yang keluar, matanya tetap terpejam. Setelah semua basah iapun mencopot sarungnya dan singlet yang ia kenakan. Jadilah rahmat telanjang bulat menindih menantunya.
Namun sebelumnya, hampir ia terlewat satu rencana untuk membelenggu dewi dipelukannya. Ia menghudupjan hp nya dan mengaktifkan rekaman suara. Hp itu ditaruh di sebelah tubuh mereka. Kelak itu akan jadi kunci as dewi. Hahahahahahaha (ia tertawa dalam hati merayakan kemenangannya)
Tanpa berlama lagi, ia lansung melepas celana dalam maroon milik menantunya. Diciumnya sebelum ia lempar kelantai. Setelahnya ia membuka paha sang menantu dan sempat melihat sejenak memek merah dsri sang menantu.
Rahmat: ckckckckck, nduk. Kenapa tidak dari dulu saja aku perkosa kamu. Terus terang aku dsri semenjak kamu diajak kerumah oleh herman rasa ingin aku memperkosamu hingga kamu hamil.
Tapi tak apa nduk. Sekarang saatnya aku akan menghamilimu.
Ia jilat memek sang menantu dengan penuh air liurnya. Seketika saat itu. Dewi berteriah mendesah karena efek rangsang yang mertuanya berikan.
Dewi:: aaahhhhhhhh,,,, oohhhhhhhh. Hmmpphhhhhhh. Ssshhhhh. Aaaaaaahhhhhh..
Jaaaaangggaaannnn...... Huuuhhhh ttooolloonggg.. Aaahhhh.
Rahmat yang tak memperdulikannya terus menerus menggempur memek tanpa pertahanan itu,
Selanjutnya ia bersimpuh dan menyiapkan batang kontolnya yang sedari tadi terasa seperti mau meledak. Ia basahi kepala penisnya untuk mempermudah penetrasi.
Rahmat: siap2 nduk, aku akan aduk rahimmmmuuuuuuuu!!!!!
Rahmat yang sadis, lansung melesakkan penisnya menghujam memek basah menantunya.
Yang ia rasakan seolah ada daging yang robek di dalam vagina menantunya. Karena ukuran penisnya yang besar namun liang senggama menantunya seret dan sempit..
Rahmat: uuuuuhhhhh, ndukkk. Sempit banget memekmu. Wenak tenan. Bodoh herman sampai meninggalkan istri senikmat ini. Andai kaaammmuu. Aahhhh. Menjadi istriku, .... Aahhhh. Thiidakkk aakkaan akkuu kasi kaammuu pakkaii celannaa... Uuhhhh.
Ada rasa sakit yang juga dirasakan rahmat, karena liang senggama menantunya sempit.
Dewi yang awalnya hanya mendesah, kini mulai menitikan air mata. Nampaknya kesadaranya sedikit dapat merasakan penderitaan yang ia rasakan.
Sementara rahmat, lansung meremas payudara menantunya dsn lidahnya mengobok rakus bibir menantunya.
Dewi: aaahhhhh,, jaaaannngggaaannn.. Oohhhhhhhh. Lleeepaassskan.. Jaangaaannn. Ttoollonngg. Ia berontak namun sia2.
Rahmat: uuhhhh, ssshhhh, aahhhh.. Enaaakkkk... Anjingg.... Ini nduk. Ini dia!
Ia menghentak hentakan kontolnya di dinding rahim menantunya saat ujung ketika ia berkata "ini dia"
Pkok. Pkok. Pkok. Pkok. Pkok.
Suara pinggang seorang mertua dan menantu saling menyatu dan mengeluarkan suara demikian.
Pemandangan ini sudah tidak seperti manusia lagi, rahmat seolah kesurupan menggenjot pinggil menantunya. Dengan rakus ia meremas dsn menjilat seluruh wajah menantunya.
Sekitar 10 menit ia genjot, dan ia sudah tak tahan.
Rahmat: aahhhh, uuhhhh. Aku tidak kuat nduk
Dewi: ahhh, jaaanggaannn. Jaangaann di dalaammm. Ooohhhhh. Toloonggg.
Rahmat tidak perduli lagi. Yang ada dipikirannya hanya ingin menuntaskan birahinyang selama ini ia pendam.
Crot. Crot. Crot.crot crot crotttt.....
Sambil menusukan kontolnya. Ia menyemburkan begitu banyak sperma di rahim menantunya.
Rahmat: haahhhh, haaahhhh, haahhhhh... (suara nafasnya setelah tuntas mengentot menantunya) sambil mengambil nafas ia tetap menjilat bibir menantunya.
Rahmat: untuk kali ini, aku memang cpat keluar. Namun berikutnya akan aku nikmati betul2 tubuhmu nduk. Aku akan lebih perkasa.
Memang rahmat secara rakus mengentot menantunya tersebut, dikarenakan maklum ia sudah sangan terangsang dsn tidak bisa mengontrol pikirannya. Nafsu yang selama sekian tahun ia pendam sangat wajar belum terarah untuk di gunakan untuk menantu idamannya. Beda dengan psk yang ia pakai, sepenuhnya rahmat mengontrol tempo permainan. Namun berbeda dengan dewi menantunya. Ia tak akan bisa tahan.
Ia turun dan rebahan di sebelah dewi untuk mengambil nafas. Diliriknya dewi masih memejamkan mata dan pipi putihnya basah akan air mata yang keluar sedari tadi. Bagaimana tidak, ia harus menahan sakit di sepangkangannya dan pelecehan yang ia dapat dari orang yang dia tidak kenal. Kesadarannya berjuang keluar dari efek obat bius yang diberikam. Namun nasib naas dewi disaat yang paling menentukan harga dirinya, justru kesadarannya tidak pulih. Yang keluar hanya kesadaran takut akan kehamilan karena ia merasakan ada lelehan sperma yang begitu banyak meleleh dari lubang vaginanya. Ia rasakan berdenyut dan ngulu.
Rahmatpun, memposisikan dewi kembali menyamping. Ia arahkan tangan dewi kelehernya agar dipeluk, sementata kakinya merangkul pinggang sang menantu lidahnya asik memainkan puting susu yang pink itu.
Kali ini rahmat bertekad akan lebih perkasa lagi.
Sekitar 1 jam asik menjilat seluruh tubuh menantunya, aroma khas wanita itu keluar dari tiap bulir keringat menantunya. Ia sangat terangsang dan membuat kontolnya tegang kembali.
Waktu menunjukan pukul 2 pagi, ia segera ingin menuntaskan hasratnya sekali lagi.
Ia berdiri untuk turun dari ranjang, sambil merogoh sesuatu di saku, ia mengarahkan tubuh berkeringat seksi menantunya kepinggir ranjang. Ia telah mempersiapkan tisu magic untuk membuat permainan menjadi lebih panjang.
Setelah itu, ia lansung mengarahkan kontolnya didepan vagina menantunya. Ia gesek2 dan menikmati licin bibir vagina itu. Setelah siap, ia kali ini perlahan memasukan penisnya ke vagina menantunya, sembari memberakan posisi ngentotnya. Dewi yang tetap menangis dan meremas kasur pinggangnya tepat berada di tepi ranjang , sementara rahmat mengambil posisi setengah jongkok untuk mengentot menantunya. Kali ini ia kayuh dengan mulai dari ritme pelan dan hingga meningkatkan temponya dengan teratur.
Dewi yang mulai sadar dan memberi sedikit perlawanan, justru menambah semangat rahmat dalam memompa pantat menantunya.
Sampailah dewi disetubuhi hingga hampir jam 4 pagi oleh rahmat, dengan berbagai macam gaya. Tentu diakhiri dengan rahmat menyemburkan spermanya didalam rahim menantunya.
Ranjangr yang seyogyanya menjadi kamar sakral pernikahan dewi dan herman, harus menjadi saksi kebejatan mertuanya. Dalam penjara kesadarannya dewi merasa sangat terpukul dan menderita secara bathin. Rasa ngilu dan berdenyut menyngiringi malam ia tak sadarkan diri.
Sementara rahmat, juga kelelahan dalam memperkosa menantunya. Dengan sisa tenaga yang ada ia kembali membereskan pakaiannya dan mengambil hp nya sebagai bukti. Dan satu lagi hal gila yang ia lakukan.
Ia menuju kamar mandi, yang sudah ia ketahui ada cd amad. Ia terkekeh penuh kemenangan. Sambil membawa cd cucunya mengarah ke kamar dewi, ia segera kembali tidur di ruang tamu. Mengingat sisa2 persetubuhannya dengan dewi menantunya.
Rahmat: tak kusangka nduk, akhirnya aku bisa menikmati tubuhmu. Tunggu nanti aku akan buat kamu menjadi budak seksku. Hahahahaha.

---------

Dilain kondisi, amad bermimpi aneh, ia bermimpi ibunya sedang berjalan di gang sempit dengan tubuh telanjang dipenuhi sperma dan di kerumuni oleh laki2 dengan senyum mesum yang tidak ia mampu lihat wajahnya. Ia hanya menangis melihat ibunya menderita tanpa memiliki tenaga untuk menbebaskan ibunya. Ia melihat ibunya berbalik kearahnya
Dewi: nak, tolong ibuu. (dengan suara pelan menahan tangis)
Ia lansung terbangun.

IBUUU!!!!!!

to be continued.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd