Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Berawal dari pijatan Abah

Dondam

Suka Semprot
Daftar
18 Feb 2022
Post
21
Like diterima
602
Bimabet
Part 1

Ya aku tau bagi beberapa orang hari senin adalah hari yang sangat melelahkan. Karena yaa melelahkan aja, ndak ada alasan khusus, atau karena terlalu banyak faktor yg menyebabkan hari itu begitu panjang dan ah sudahhhhlahh...

Sama dengan ku yang pada hari senin baru saja diterima dan memulai berkerja di sebuah perusahaan yg cukup besar di kota kelahiran ku ini ( aku tidak menyebutkan nama kota demi berbagai pertimbangan, harap maklum)

Pekerjaannya tidak begitu berat bagi seorang gadis berumur 22 tahun sepertiku, terlebih lagi aku adalah seorang Fresh Graduate yg baru saja lulus dari salah satu universitas di kota kelahiran ku ini. Jadi mendapatkan pekerjaan pun sudah termasuk beruntung bagiku, karena ya tidak sedikit juga teman2 atau kerabat ku yg umurnya sama atau diatas ku belum mendapatkan pekerjaan, atau mereka yg kurang berusaha.

Ya aku ndak begitu peduli juga sih sebenernya dengan mereka, karena aku memang memegang prinsip

"Aku ndak mau ikut campur urusan orang, sebagaimana aku ndak mau orang ikut campur urusanku"
(LINA, 2022)

Njirr malah sempat2 nya masang qoute....

Namaku Lina, seorang anak tunggal dari pasangan suami istri yg bisa dibilang cukup harmonis hingga hari ini. Walaupun ada perselisihan2 kecil diantara mereka, ya itu hanya bumbu2 pernikahan sebagaimana rumah tangga umumnya diluaran sana.

"Bah, Abah"
Itulah panggilan ku untuk Anwar 46 tahun yg tidak lain adalah ayahku.
Beliau Pengangguran yang memiliki 25 unit kamar kos yg penuh terisi dan menunggu setiap bulan untuk dikunjungi.

Adapun Ibuku, Ratih 43 tahun adalah seorang pemilik toko kosmetik yg bisa dibilang lumayan besar lah dikota kami.
Walaupun sebagai seorang owner dari tokonya sendiri, aku melihat ibu adalah sosok pekerja keras, beliau bahkan kadang sampai harus pulang agak larut malam demi menuntaskan pekerjaannya..

Abah sudah berulang kali berupaya membujuk ibu agar tidak usah telalu berkerja keras. Dan bahkan pernah abah menyarankan untuk dijual saja tokonya itu, dan menjadi IRT biasa, Abah beralasan penghasilan pasifnya dari kos2 an saja sudah lebih dari cukup untuk membiayai hidup kami, jadi ndak perlu mem percapek diri sendiri ujarnya.
Dan setelah berkata begitu aku liat Abah tidur disofa ruang tamu selama 3 hari. Lollll

Mungkin sifat ibu yg pekerja keras itulah yg menurun kepadaku.
Asal tau saja selepas aku lulus kuliah aku disuruh ndak usah cari kerja, aku diberi pilihan untuk mengurus kos2 an abahku atau jadi tangan kanan ibuku di tokonya.
Jelas aku menolak kedua nya, aku bisa dibilang ndak mau mengekor kesuksesan mereka. Aku mau membuat jejak kesuksesan kan sendiri.

Sekitar jam 4:30 sore aku sampai dirumah selepas pulang dari pekerjaanku yg seperti diawal kubilang tidak terlalu berat, namun mengharuskan aku untuk lebih banyak berdiri dan bergerak ( aku tidak akan menyebut perusahaan apa dan bidang apa kerja nya guysss ya).

Sesaat setelah kubuka pintu untuk masuk ke dalam rumah, kulihat Abah dan Ibuku duduk di sofa ruang tamu sambil menonton TV, Begitu meraka sadar anaknya baru saja pulang mereka pun menyambut ku

Abah : weisssh ada yg mukanya lesu nichhhhh

Aku : Apaan sih bah alay banget

Ibu : sudah bah jangan digodaiin, orang lagi capek juga...

Abah : iya iya maap mi (Ayahku memanggil ibuku dengan sebutan mami).

Ibu : kamu keliatan capek banget, cerita gih sama ibu gimana perasaan pertama kali kerja...

Akunpun bercerita terkait pekerjaan ku, dan bla bla bla...

Ibu : wah jadi kamu kebanyakan berdiri dan bergerak dong nak selama kerja tadi?

Aku : iya bu, pokoknya capek banget rasanya badan ini, Terutama kaki sih pegel banget

Ibu : Bah, coba pijetin nih anakmu, KAKI nya pegel katanya

(Aku ndak tau kenapa saat ibu bilang KAKI ke abah semacam ada penekanan gitu dikalimatnya, atau perasaan ku aja)

Abah : serius mi ( abah pun melirik kearah ibu dengan wajah antara bingung, kaget, dan ada sedikit senyum misterius di antara mereka)

Ibu : yaiyalah bah, masak kamu tega anak kita lagi pegel2 kamu biarin aja, padahal abah loh jago mijatnya, terutama mijat bagian KAKI.

( Lagi2 aku mendengar sedikit penekanan intonasi kata saat Ibu mengucapkan "KAKI")

Ibu : sudah nak, kamu mandi dulu sana, habis mandi langsung aja keruang tamu biar abah mu mijit in kaki mu yg pegel itu.
Ibu jamin kaki kamu pasti langsung enakan.

Aku : jamin jamin kayanya pemerintah aja bu apa2 bilang nya dijamin tapi.....
(Sebelum menyelesaikan kalimatku ibu pun memotong sambil berucap)

Ibu : Sudah mandi sana, Ibu berani jamin karena Ibu juga sering di pijit sama abah mu, selepas Ibu pulang kerja kalau capek banget. Hush sana sana...

Ya singkat cerita akupun bergegas mandi, dan seusai mandi aku pun bergerak menuju ruang tamu yg berada di lantai satu dari kamarku yang berada di lantai 2.

Saat aku berjalan menyusuri tangga kuliat ibu dan abah sedang berbisik2 diruang tamu. Yang menurutku sangat tidak biasa dan aneh.

Tapi ya sudahlah, mungkin karena efek dari badanku yg terlalu capek membuatkan berfikir yg ndak jelas.

Setibanya aku diruang tamu, ibu ku menyuruh untuk duduk disampingnya dan berkata

Ibu : Gimana agak seger kan kalau sudah mandi? Kamu tiduran aja sambil nonton atau main hape biar tangan abah mu yg berkerja, bisa2 nya 2 orang cewek dirumah ini yg kerja keras dia malah kerjaaannya cuma nonton TV dan maininin BURUNG
( Abahku disini melihara burung sebagai hobinya)

Abah : waaah mi ndak gitu dong. Nganggur yg pasifnya menghasilkan uang itu capek juga lohhh xixixixixi

Ibu : yayayaya terserah abah lah,
yaudah mami mau mau masak dulu, abah mulai aja deh mijatnya, kalau sudah selesai mijatnya kita makan bareng nanti.

Abah : Siap mi....
bagian mana yg pegal betul nak? Tanya abah kepada ku.

Aku : bagian yg lain ndak terlalu pegal sih bah, cuma kaki aja yg terasa nyut nyut banget.

Abah : Yaudah abah mulai ya.....

Aku : hmmm jawabku pendek

Jadi ya sesi pijat berjalan dengan lancar, maksudku aku termasuk dekat dengan kedua orang tua ku dan sentuhan2 mereka ndak terasa akward.
karena ndak sedikit bagi kaum wanita yg terasa akward kalau ada kontak fisik dengan kedua orang tua nya, gitu sih menurut cerita2 yg aku dengar.

jadi selama proses mijat berlangsung aku berbaring dengan posisi kepala diujung sofa yg ada bantalan nya, dengan posisi terlentang dan kaki selonjoran di paha abahku yg memandang TV seraya sambil memijat Kaki ku.

Ditengah2 proses memijat yg dimana aku hanya menggunakan celana hotpants yg bisa dibilang memperlihatkan paha mulusku

Aku merasa kakiku yg dipijit abahku sedikit terganjal sesuatu. Aku tau itu apa cuma aku juga kayak ndak mau percaya dengan apa yg kubayangkan dan aku ndak mau bikin suasana jadi canggung antara kami berdua.

dikarenakan aku selama proses memijat hanya melihat layar smartphone ku. Aku pun bisa memberanikan diri mengintip kearah abahku dengan sedikit memiringkan smartphone ku tanpa harus telihat jelas aku sedang memperhatikannya

Dan ya seperti yg kusangka sebelumnya, ternyata Kontol abahku sedang ngaceng diantara kedua telapak kakiku.

Aku pun bisa melihat dengan jelas bagaimana tegaknya kontol abahku walaupun tertutupi dengan celana kain bola pendek yg dia pakai.

( Aku yakin sebelum aku mandi, abah memakai celana panjang dan semacam kaos polo gitu, Namun setelah aku mandi dan turun ke ruang tamu kenapa celana nya sudah berganti tapi bajunya tetap sama)

Melihat pemandangan seperti itu jujur perasaanku campur aduk, bener2 campur aduk antara kaget, bingung, dan sedikit exicted.

( walaupun ini bukan yg pertama kali aku ngeliat kontol, Krn ya aku termasuk orang yg sedikit bebas, aku diusia yg ke 22 tahun ini saja sudah punya beberapa mantan yg gaya pacarannya jauh dari kata gimana ya ngedeksripsikannya. Intinya aku selama pacaran Faktor LUST itu selalu ada dan kadang dominan , ndak munafik aku sebagai manusia)

Ditengah perasaanku yg campur aduk itu, dan ketika fokus ku tertuju ke kontol abah, aku melihat abah sedikit menoleh kepada ku tapi aku yakin dia merasa aku melihat smartphone ku, kemudian abah menoleh kearah kiri dimana itu posisi dapur dimana ibu sedang memasak, kemudian aku melihat sedikit senyuman kecil dr samping wajah nya.

whyyyy, whyyyyy, begitu banyak whyyyy di kepalaku saat ini. Terlebih ketika abah tersenyum kearah dapur.

"Apakah ia tersenyum dibelakang ibu yg sedang memasak"?

Atau

" Apakah dari awal ibu sudah mengetahui apa yg dia perbuat lalu tersenyum berdua bersama abah"?

Atau

Bersambung



Updated:
Part 2
Part 3
Part 4
Part 4a
Part 5
Part 6
part 6a
Part 7
Part8
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd