Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Berawal dari pijatan Abah

Lol bersambung
1f985.png
1f985.png
1f985.png
 
Part 2

Baby I'm preying on you tonight
Hunt you down eat you alive
Just like animals
Animals
Like animals-mals


Aku pun terbangun ketika mendengar suara Adam Levine yg sengaja ku setel sebagai alarm smartphone ku untuk yg kesekian kali nya berbunyi.

Sudah 3 hari semenjak insiden aku dan abah diruang tamu, namun aku masih saja terus memikirkan nya sampai detik ini.
Begitu banyak pertanyaan yg terbersit di benakku.

"APA yg sebenarnya yg terjadi pada saat itu?"

"APA IYA aku atau kaki ku yg membuat kontol abah jadi ereksi saat diruang tamu?"

"Atau bisa jadi mungkin sebelum aku datang turun ke ruang tamu, kontol abah memang sudah ereksi seperti itu?"

"Atau.....

Tok tok tok....

"Lin... Linaaa bangun nak"

Bunyi ketukan pintu kamar yg diikuti suara ibu pun membuyarkan semua 'Drama' dalam isi kepalaku.

"Linn... "

"Iya bu, sudah bangun kok".Balas ku cepat sebelum ibu melanjutkan kalimatnya.

" Cepat mandi sana, sarapan,terus berangkat kerja, Ibu sudah siapkan sarapan itu dibawah" Tambah ibuku lagi.

"Iya buu" Jawabku pendek.

Itulah ibuku, walaupun aku sudah memberi tau bahwa tidak perlu repot2 membangunkan ku tiap pagi. Namun ibu tetap saja melakukan nya setiap kali ada kesempatan.

Aku juga sebenarnya cukup bisa mengerti kenapa ibu melakukan hal itu. Baginya, aku ini masih lah putri kecilnya sebagaimana beberapa tahun yg lalu, terlebih lagi aku anak tunggal di keluarga ini, tentu secara otomatis semua perhatian pun tertuju kepada ku..

Singkat cerita aku pun dengan langkah tertatih2 ala orang yg baru bangun tidur menuju kamar mandi dan melakukan segala aktivitas mainstream yg biasa wanita lakukan dikamar mandi.

Scrubbing kulit2 mati, cukur bulu2 halus dibeberapa bagian tubuh, shampoan sambil bermain2 dengan rambutku, diikuti olah vokal dadakan dengan melantunkan beberapa karya penyanyi/ band favoritku.

Selepas aktivitas dikamar mandi aku seperti biasa bergegas menuju kamar, mengeringkan sisa2 air yg masih menempel dikulitku.

Aku pun melepas handuk yg membalut tubuh ku sembari melihat setiap jengkal lekukan tubuh di cermin besar yg ada di kamarku ( cermin yg aku gunakan adalah yg memanjang/ full body, bukan cermin model kayak meja rias gitu)

Untuk ukuran wanita seusiaku yg berat nya 50 kilo dengan tinggi 162 aku cukup bersyukur.Tidak pernah terbersit ada rasa insecure sama sekali terkait apapun yg Tuhan kasih untukku hingga saat ini.

Banyak yg bilang wajah ku cantik. Mulai dari orang2 terdekatku seperti abah dan ibu, keluarga besarku, bahkan sampai karyawan ibu di toko miliknya pun semua secara bergantian memujiku.

Ya siapa yg ndak suka dipuji? Hampir semua wanita kurasa pasti senang apabila dipuji, itu semacam kesenangan tersendiri krn effort yg kita lakukan, paling enggak di notice oleh orang2 sekitar kita.

Ditambah dengan rambut panjang halus sebahu yg aku miliki, sepasang payudara berukuran 34d ( aku ndak tau ini termasuk besar atau gak untuk rentang usiaku, karena ibuku lah yg mengukur dan memberitahu ku tentang size payudara ku ini untuk kepentingan medical check up saat aku melamar pekerjaan).

Dan tentu saja area kewanitaan atau memek ku.
Seperti yg pernah ku singgung diawal, aku bukan lah gadis 22 tahun yg polos dan ndak tau apa2 tentang dunia luar atau dunia laki2.

Ya aku sudah tidak perawan, memek mungil ku yg kadang ditumbuhi bulu2 halus di sekitarnya kalau tidak rajin kucukur ini, sudah bisa dibilang terbiasa dihujami sodokan kontol dari mantan2 pacarku terdahulu.

Tapi bukan berarti semua mantan pacarku pernah merasakan jepitan dari memek ku ini. Pernah suatu kali aku baru jadian sama seseorang, ndak sampai 2 hari sejak jadian sudah ngajakin ngentot.

Aku be like "Really?" Its just fucking 2 days since we officially dated and you wanna fuck, fuckyourself"

Ada yg mungkin beranggapan "Halah kalau sudah pacaran bukannya normal hal begitu" "ndak usah pacaran kalau gak mau dijak ngen.. "

Ya itu ada benar nya. Tapi kalau aku pribadi menganggap faktor trust harus kamu bangun dulu dengan pasangan, baru km bisa saling eksplor kebutuhan seksual masing2. Itu menurut aku loh ya, kalau ada yg ndak setuju ya udah, aku juga ndak peduli..

Ditengah lamunan pandanganku saat mengeksplor tubuh ku dicermin, entah mengapa bayangan kejadian 3 hari yg lalu bersama abah mencuat kembali.

Dari cara pandang abah ke diriku terutama ke kaki ku saat itu, sampai kontol abah yg bereaksi di balik celana pendek tipis nya, dan ditambah ketika tanpa sengaja aku dan abah melakukan......


"Bah, makasih ya pijatan" sautku sedikit canggung kepada abah tepat beberapa detik setelah kontak mata yg tidak disengaja terjadi diantara kami.

Abah pun ternyata reaksi nya sama seperti ku, ia seperti sedikit kaget ketika kami melakukan kontak mata.

Dan abah pun dengan agak panik coba menyembunyikan kontolnya yg ereksi di balik celana pendek nya dengan mencari bantal kecil yg biasa ada disofa kami untuk menutupi kontolnya tersebut dari anak gadisnya.

"Ni bah bantalnya" Ujarku kepada abah.ternyata bantal yg abah cari2 dengan panik, kugunakan sebagai sandaran kepalaku sepanjang proses memijat, dikarenakan abah panik jadi beliau tidak sempat berfikir aku yg menggunakannya, padahal abah sendiri yg di awal melemparkan bantal tsb kepadaku.

Aku yg juga dilanda rasa canggung dan panik dengan insiden itu, sesaat setelah memberikan bantal kepada abahku langsung coba melarikan diri ke kamar ku.

"Linaa..... "

Suara ibuku pun membuat ku berhenti ditengah2 tangga dalam perjalanan menuju kamarku.

Ibu : "kamu ini sudah besar loh lin. Kok masih lari2 an ditangga, kamu mau kemana? ayo makan sini sama ibu dan abah."

Aku : "Perut Lina tiba2 mules bu, ibu sama abah duluan aja. Sisain aja buat Lina makanan nya" (diikuti dengan langkahku yg semakin cepat menaiki tangga agar bisa segera sampai ke kamarku)

Ibu : "yaudah nanti ibu sisai....... "

Brakkk...
Seiring kututup pintu kamarku begitu pula lanjutan suara ibu jadi tak lagi terdengar. Ya kupikir alasan perut mules yg kubuat2 cukup menyakinkan ibu agar tak memaksa ku ikut makan bersama meraka.

Dengan nafasku yg masih memburu karena harus buru2 menaiki tangga, ditambah degub jantung ku yg berdegub tak karuan krn kontak mata dengan abah ku tadi.

Aku pun bergegas membuka jendela kamarku untuk mencari udara segar, dan aku mencoba menarik nafas sedalam2 dan mengeluarkan nya secara perlahan untuk menenangkan diri.

Disaat aku sedikit sudah mulai merasa rileks, aku baru sadar ada perubahan pada tubuhku. Ada semacam sensasi yg tak bisa kudekskripsikan sedang terjadi pada tubuhku.

Dan sensasi itu seperti berpusat diantara kedua paha ku. Aku pun mencoba memeriksa nya dengan membuka hotpants yg aku gunakan.

"Kenapa basah, kenapa celana dalam ku basah?"

Tanyaku dalam hati sesaat aku melepas hotpants yg aku pakai dan melihat kondisi celana dalamku.

Aku pun yg sebenarnya takut mengakui kemungkinan besar yg sedang terjadi saat itu bertanya tanya.

"Apa ini karena stimulasi yg aku liat diruang tamu tadi bersama abah? "

"Apakah aku melihat dia lebih dari sekedar abah?"

"Apakah aku horny dengan Abahku sendiri?"



Next update
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd