Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Boby Red Bull

optimusprimal38

Semprot Baru
Daftar
15 May 2023
Post
43
Like diterima
440
Bimabet
Disclaimer : Cerita ini terinspirasi dari cerita-cerita yang sudah ada. Jika terdapat beberapa persamaan dengan certia yang sudah ada harap dimaklumi. Pun jika ada persamaan nama tokoh, tempat dan lain-lain, dalam realife hanya kebetulan saja. Sama sekali tidak ada maksud menghina apalagi SARA. Hanya untuk hiburan semata.
____________________________________________________




Hati-hatilah di Jalan
Patuhi Peraturan
Jangan Telat Bayar Cicilan

-Boby Redbull-

Ane pacu sepeda motor ane untuk mengejar target nasabah yang belum membayar cicilan. Terik matahari bukan lah halangan bagi ane untuk tidak melakukan kunjungan dan/atau menagih nasabah-nasabah yang nunggak itu.

"Semoga hari ini kekejar 12 kunjungan. Jadi besok ane bisa santuy-santuy." batin ane dalam hati sambil narik tuas gas sepeda motor ane.

Itulah enaknya kerja di lapangan. Waktu kita yang atur asalkan target kita terpenuhi. Dan target ane adalah daftar nasabah-nasah penunggak ini. Mengunjungi mereka dan memastikan mereka untuk membayar cicilanya.

Penagih hutang alias Debtcollector, sebuah profesi yang kadang masih dipandang sebelah mata, identik dengan kekerasan, namun menjanjikan. Ya! Memang menjanjikan. Karena selain memerima gaji, kami juga dapat insentif dari perusahaan yang dihitung berdasarkan presentase pencapaian target yang kami peroleh.

Perkenalkan, nama ane Boby. Boby Gunawan. Terlahir sebagai anak tunggal dari keluarga sederhana asal Bandung, Jawa Barat. Jadi bisa dibilang kalo ane ini peranakan USA, Urang Sunda Aseli. Badan ane gak terlalu tinggi, tinggi ane cuma 170cm namun ane memiliki perawakan yang gemuk dan gempal sampai-sampai berat badan ane mencapai 1 kwintal alias 100kg. Ditambah kumis yang menghiasi wajah ane, membuat terlihat makin cocok dengan profeai saat ini.

Umur ane saat ini 30 tahun, sudah berkeluarga dengan satu istri dan dua anak laki-laki. Yang satu berumur 4 tahun dan yang satu lagi baru berumur 2 tahun.

Setelah lulus kuliah yang penuh perjuangan, ane diterima kerja di sebuah Perusahaan Pemniayaan Swasta di Jakarta. Poisi ane di bagian Collection sebagai Collection Staf, alias Debtcollector. Mulai dari mencari dan mengejar nasabah-nasabah yang nunggak, memastikan nasabah membayar tepat waktu sampai tarik unit kendaraan atau agunan yang dijaminkan ke perusahaan ane. Untuk orang yang tidak betah berlama-lama di kantor, pekerjaan ini sangat cocok. Ane jadi banyak ketemu orang dari berbagai macam latar belakang dan cerita tentunya.

Sejak kecil ane memang menekuni olahraga tinju. Prestasi paling tinggi yang pernah ane raih adalah juara pertama pada Pekan Olahraga Nasional. Karena prestasi itulah ane mudah masuk kuliah. Dan karena itu pula ane bisa diterima kerja. Sebagai seorang sarjana hukum yang mengerti peraturan perundang-undangan plus mantan petinju, kedua hal ini membuat ane berani dalam melakukan penagihan. Dan karena itulah, di kantor ane dijuluki Red Bull.

***
Istri ane, namanya Sinta. Kami menikah 5 tahun yang lalu. Kini usianya baru 25 tahun. Di usianya yang masih muda itu Sinta sudah menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga yang cekatan dalam mengurus rumah, mengurus anak dan mengurus ane sebagai suaminya. Urusan dapur, sumur dan kasur merupakan bidang keahliannya.

Pagi-pagi sekali istri ane itu udah bangun. Setelah ia melewati malam dengan menyusui anak bungsu ane dan menidurkan keduanya, lalu dia pun melaksanakan tugasnya sebagai istri melayani ane di ranjang. Hal itu bukan alasan baginya untuk tidak bangun pagi. Sinta segera bangkit menyambut hari baru dan dia pun bergegas menuju kamar mandi.

Tak laman kemudian ia selesai mandi, dan dengan hanya melilitkan handuk Shinta kembali ke kamar. Handuk itu hanya bisa menutupi sebagian dada sampai dengan pangkal pahanya. Sehingga memperlihatkan bagian-baian tubuhnya yang putih mulus dan terlihat sangat menggairahkan. Meskipun sudah melahirkan dua anak, namun masih teyap terpancar keseksian dan kemolekan dari tubuhnya. Apalagi Shinta masih menyusui anak bungsu ane sehingga ukuran payudaranya tampak lebih besar dan menyempul ke luar karena handuk itu tidak mampu menutupinya.

Masih dengan setelan handuk, Shinta tampak menuju lemari dan terlihat merapikan baju-baju di dalam lemari itu. Pantatnya yang montok itu terlihat bergoyang-goyang, melenggak-lenggok ketika ia berjalan.

Melihat pemandangan itu, ane yang dari tadi di kamar setelah menyelesaikan sembahyamg subuh, seketika itu juga gairah ane pun bangkit. Ane bangun dengan titit yang sudah tegang di balik sarung yang ane kenakan. Kemudian perlahan-lahan ane berjalan mendekati istri ane itu dan memeluk dia dari belakang sambil menciumi lehernya. Tak lupa, sambil ditempelkan titit ane yang udah tegang itu dibelahan pantat istri ane.

Sinta tampak terkejut, dia merasakan ada tonjolan yang menekan belahan pantatnya. Seketika ia pun merinding akibat cumbuan-cumbuan ane pada lehernya. Ditambah dengan kumis tipis yang menghiasi bibir ane sehingga menambah sensai geli-geli sedap yang mulai menjalar di sekujur tubuhnya.

"Aaaaahh, Papaahh.." ujar Sinta, istri ane.

Sambil terus menekan dan menggesek-gesekkan titit ane, ane terus mencumbuinya dari belakang. Dan sekarang kedua tangan ane sudah bergerak aktif meremasi kedua payudaranya.

Istri ane yang sudah terbawa suasana segera membuka handuknya. Ia lalu berbalik menghadap ane. Buah dadanya menggantung indah, perutnya yang rata dan mulus, serta area kemaluannya yang tak berbulu tersaji di hadapan ane. Ane segera memeluk dan melumat buah dadanya dengan rakus.

Slurrptt.. slurrpptt..

Terasa manis air susu yang keluar saat ane hisap puting susunya. Air susunya pun masih subur sehingga buah dadanya makin terlihat mekar. Terlihat urat-urat halus kebiru-biruan di buah dada putihnya yang mulus, membuat ane makin rakus untuk melumat keduanya.

"Ouch... Paahh.. nanti anak-anak bangun." ujar istri ane.

Ane liat ke arah kasur ternyata dua jagoan ane itu masih terlelap dalam tidurnya.

"Kita main cepet aja, Mah." jawab ane.

Istri ane memutar badannya dan bersandar pada meja rias.

"Buruan masukin, Pah!" ujarnya sambil mencondongkan pantatnya yang bulat itu ke arah ane.

Ane segera membuka sarung dan celana kolor ane lalu mengeluarkan kontol ane yang sudah mengeras.

Ane gesek-gesek memeknya yang hangat dan lamebut itu pakai kontol ane.

"Buruan ah lama! Entar keburu pada bangun." protes istri ane.

Ane pun segera meraih pinggangnya lalu tangan kanan ane membimbing kontol ane ke memeknya dan segera ane sodok memeknya perlahan.

"Uuugghh.fffshhh" ane memejamkan mata saat kontol ane mulai melesak masuk ke dalam memeknya yang seret belum begitu basah.

Ane mengrenyitkan dahi dan meringis, menahan ngilu nikmat hangat yang mendera seluruh tubuh dan kontol ane. Gila, kontol ane berasa disedot dan diremas-remas oleh dinding-dinding vagina istri ane. Emang ini cewek dari dulu memeknya udah nikmat tiada duanya. Untung bini sendiri, Halal. Coba kalo dia bini orang bisa dosa seumur-umur ane.

Ane berusaha keras untuk menahan sperma supaya tidak muncrat, sambil menguasai diri ane mulai memaju mundurkan sodokan ane secara perlahan, lagi enak-enak gini jangan sampai muncrat dulu lah.

Ane melihat wajahnya lewat cermin di depan ane, dia tampak menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahan agar tidak membangunkan anak-anak ane. Ia pun mulai beradaptasi mengikuti ritme sodokan ane.

"Dua menit ajah Paaa...uuffhh" istri ane mulai menyambut tiap sodokan kontol ane. Gila, dia ga main-main dia. Apa dia bener-bener ingin menyelesaikan permainan ini dalam dua menit?

Slepp..slepp.sleep..sleep..sleep..

Ane semakin mencengkram pinggang istri ane dengan kedua tangan ane untuk berkonsentrasi dengan sodokan-sodokan ane.

"Hmmmpppfffd..." istri ane mendesah tertahan, sambutan pantatnya mulai berubah menjadi goyangan. Semakin lama semakin nikmat. Ane raih rambutnya yang panjang dengan tangan kanan. Sementara tangan kiri ane menggenggam pundak nya yang kecil.

Plok.plok.plokk.plok.plokk.plokk..

Terdengar sodokan ane makin tidak karuan ritmenya, dan pastinya istri ane tahu benar apa itu. Ya, ane sudah diambang batas. Ane bisa memuncratkan sperma ane ke dalam memek istri ane itu kapan saja.

Memanfaatkan kesempatan ini, dengan sigap Sinta mengoyangkan pinggulnya semakin liar dan erotis menyambut sodokan-sodokan ane.

Terlihat kedua payudara istri ane yang besar itu tengah bergelanantungan dengan indah. Keduanya ikut bergoyang-goyang mengikuti irama sodokan ane. Gak mau rugi, kedua tangan ane meremas gunung kembar yang indah itu. Berulang-ulang kali ane meremas susu dan memilin putingnya dari belakang. Sampai-sampai air susunya ikut muncrat keluar.

Plok.plok.plok.plok.plokk.plokk..
Plok.plok.plok.plok.plokk.plokk..

Sodokan ane yang makin tidak terarah disambut dengan goyangan pinggul istri ane yang sangat liar dan nikmat. Sperma ane sudah diujung kepala kontol ane, sudah siap untuk meledak.

Inilah saatnya!

"Hnnngghhh..." ane mengerahkan segala kekuatan ane menyodok memek istri ane sedalam-dalamnya.

Crott.croottt.crottt.crottt..crooott..

Berulang kali sperma ane muncrat didalam memeknya yang hangat. Dan satu dektik kemudian tubuh istri ane pun bergetar hebat. Memeknya terasa berkedut menyemprotkan cairan hangat pertanda ia juga mencapai orgasme.

Ane segera mendekatkan kepala ane kesamping wajahnya. Desahan nafas ane beradu dengan desahannya. Sinta segera menoleh dan menyambut wajah ane dengan ciuman, dan kami pun saling berpagut-pagutan.

Plop!

Ane melepas kontol ane yang tadi masih bersarang di memek Sinta. Namun kami masih saling berpagutan sambil memejamkan mata menikmati sisa-sisa kenikmatan biarahi. Ane belai rambut istri ane itu sambil menyeka bulir-bulir keringat di keningnya.

"Iiiiiihhhh... Dasar mesum!" ujar istri ane sambil memencet hidung ane.

"Awh.. sakit tau."

"Abisnya Papah. Mamah udah mandi dinakalin." jawabnya merajuk sambil senyam-senyum.

"Yaudah mandi aja lagi. Biar cepet barengan aja yuk!" ajak ane.

"Emoh ah! Entar dinakalin lagi sama Papah."

"Ya enggak lah. Kan Papah juga mau ngantor. Entar kalo kaka ma dede bagun Mamah masih bau peju, gimana?" ujar ane beralasan.

"Hmmmm....."

Dengan sigap langsung ane angkat tubuhnya. Sinta kaget karena tiba-tiba ane menggendongnya.

"Iiiihhh ngapain sih Pah?" ujarnya protes.

"Mamah kelamaan mikirnya." jawab ane.

"Turunin gak!!!????" katanya. Namun ane tidak mempedulikannya dan lanjut memangku dia membawanya ke kamar mandi. Istri ane pun terus merajuk sambil memukul-mukul kecil dada ane.

"Turuniiiiiiiiiiiiinnnnn...!!!"

Brak...!!

Pintu kamar mandi pun ditutup.

----------------------------------------------
Bersambung gak yaaa....????

____________________________________
Monggo buat lanjutannya klik saja...

Team Taktis Red Bull PART1
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd