Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Fake Story] KISAH PALSU (Copas amburadul)

Mantaaap huu ,,,,
Bisa crootttin ni mh bacanya
 
Ch.04

**

Aku terbangun keesokan harinya karena ngebet pingin pipis. Aku lihat Aimee yang cantik masih tertidur nyenyak di sampingku, meringkuk memunggungiku di balik selimut tebal hangatnya.

Aku melakukan sebuah ritual kebiasaan yang selalu aku lakukan setiap bangun pagi, yaitu berguling menjatuhkan tubuhku sendiri dari ranjang ke lantai. Biasanya aku akan berdiam berbaring beberapa menit dilantai yang dingin sebelum bangkit ke kamar mandi. Dan akupun melakukan ritual kebiasaanku itu.

Brugg!! “Aarrghhhh!!! …Fff…fuck!”

Aku lupa bahwa aku masih dalam keadaan bugil, hingga batangku yang selalu sudah bangun keras duluan tiap pagi membentur lantai keras kamar apartemen Aimee.

Aku agak meringis dan tertatih-tatih berjalan kekamar mandi kamar Aimee yang ternyata bernuansa soft pink dan cukup luas. Untunglah benturan di burung kesayangannku itu tidak terlalu keras, hanya lebih ke ekspresi kagetku yang tadi masih agak mengantuk.

Akupun melepas hajat pangilan alam kecilku dan merasa lega. Sekalian saja aku cuci muka di wastafel, mengosok gigi dan berkumur dengan cairan mouthwash rasa mint yang ada dikamar mandi Aimee. Dagu dan pipiku terasa kasar karena sudah mulai ditumbuhi lagi tunas-tunas janggut tapi aku tidak menemukan alat cukur maupun silet di kabinet kamar mandi Aimee. Akupun kembali naik keatas ranjang Aimee.

Aku tertegun memandangi wajah tertidur Aimee yang terlihat begitu cantik dan polos. Tak dapat aku ingkari timbul rasa “suka” dihatiku kepada Aimee. …Bahkan mungkin …Cinta?? Namun rasa yang seharusnya indah itu justru membuatku galau.

Aimee adalah gadis “penghibur” profesional high class ..atau lebih mudahnya seorang…”pelacur”.

Aku tidak pernah mudah kagum ataupun memandang rendah orang lain, apapun profesi dan latar belakangnya. Namun aku adalah orang yang cukup realistis. Menjalin hubungan dengan membawa perasaan bersama wanita seperti Aimee jelas tidaklah mudah, penuh konflik dan rintangan. Wallaupun tidak menutup kemungkinan bisa saja …dan ada yang bisa. …Tapi pasti sangat sulit.

Aku bukan lagi ABG yang asal “jalanin aja dulu”. Usiaku kini sudah 27 tahun, cukup matang untuk segera mencari pasangan pendamping hidup serius dan membina rumah tangga. Orang tuaku dan kerabat juga sudah mulai nyinyir menyindir-nyindir aku untuk berhenti “main-main” dan mencari pacar serius. Memilih wanita seperti Aimee sebagai "calon" pasti akan membuat Mamaku sakit jantung mendadak.

Aku baru saja bertemu Aimee semalam. Aku tak kenal siapa gadis ini, …bahkan aku tak tahu nama panjangnya. Aku juga cukup yakin Aimee bukanlah nama aslinya dan hanya nama “panggung”nya, seperti umumnya kupu-kupu malam yang selalu punya nama “gaul”nya sendiri agar lebih modern dan menarik. Mungkin nama asli Aimee adalah Aminah atau Amiyatun.

Sambil termenung, aku membelai-belai rambut Aimee, lalu pipinya yang halus dan lembut, bibirnya yang empuk, dagunya, lehernya, bahunya…dan seterusnya, hingga akhirnya aku menyingkap menyiingkikan selimut tebal yang menutupi tubuh Aimee. Yang ternyata juga masih telanjang bulat.

***

Aimee menggeliat. Dirinya agak terganggu dengan gerakan di bawah tubuhnya.

"aaaghhh!! …Rico??!!" Aimee terbangun dan mendapati aku yang sedang berkutat di pangkal pahanya yang telah aku buka lebar mengangkang.

"Good morning, Aimee my lady" aku menegakkan kepalaku sedikit untuk tersenyum nyengir menatap gadis cantik itu, yang sepertinya masih malas untuk membuka mata di pagi hari ini.

"What the hell are you doing ..pervert?!" pekik Aimee.

"Seperti yang lo lihat, sayang. Gue lagi memberikan ciuman selamat pagi pada bibr memek cantik loi."

"Dasar mesum! Minggir ahh, Rico!!" Aimee mencoba mengatupkan pahanya tapi tanganku terlalu kuat menahannya.

"Nnghhh.. Ric.. stop it.. ..you.. damn pervert.. aghhh.."

Aku tentu saja tak menggubris dan tetap melanjutkan kegiatan pagi asikku di daerah selangkangan mulus Aimee sembari mengintip melirik melihat ekspresi wajah cantik Aimee yang gelisah merona.

"Urrmhh.. sllrrpphhmm.. hurrmmhh.." hanya geraman berikut gumaman berat yang dikeluarkan dari celah bibirku.

"Stop, it Rico.. stop! aghhhh.. no.. please.. or I.. I will gonna.. Riiicoo.. oughhn.. hnn.." lidahku yang agresif menjadikan erangan Aimee tak bisa dikendalikan si empunya.

Tak ayal Aimee meremas gemas menjambak rambutku.

"Keluarin dulu.. eemmpllmmm.. baru gue stop.. ummplmhmm.aahh …emmphhh."

"Aghh.. sialan.. lo …itu sih sama aja.. aghhh.. bo’ong.. anghh.. sialan Ricooo.. aarghh.., you damn pervert maniac!" racau Aimee mengeliat meronta makin gelisah.

Aku justru makin semangat menggiatkan geliat buas lidahku pada belahan memek mungil Aimee yang mulai merekah dan mengembung terangsang, hingga tak ada titik yang terlewatkan, semua basah oleh saliva ku.

"Aanghh! Annghh!! .... geli Ricoo.. aghhh.. ampunnn.. arrnghh!!" rengek Aimee manja, matanya terpejam sembari mengalunkan bait-bait gairahnya yang terdengar amat merdu di telingaku yang terus melahap memeknya seperti menikmati sarapan yang lezat.

Bahkan kini dua jemari aku turut ambil bagian masuk ke liang hangat vagina Aimee yang sudah basah untuk segera mengorek-ngorek mencari titik G-spot Aimee.

"Aaaggghh! Damn you, Ric! Arrnghh! ….aduhhh ….gue.. bisa mati.. lemas.. arrghh!!"

"Gak akan, sayang. gue yakin seorang Aimee masih bisa bertahan 2 hingga 5 ronde lagi." aku mengangkat kepalaku, menjawab sebentar erangan Aimee.

"Shut.. the fuck.. up.. aagghhhh.. Rico.. almost.. dikit…lagi…." Aimee meremasi seprei bedcover ranjangnya karena ia tak puas hanya menjambak-jambak rambut aku.

Aku makin mempercepat sodokan jarinku di G-spot Aimee sambil lidahku terus memberikan penaklukan di itil kenyal Aimee.

"Ric! ….Ric! …..RICCCOO!!!" dan Aimee akhirnya terhempas oleh permainan intens rangsangan birahi dariku. Tubuhnya mengejang membusur dengan otot kaki yang juga menegang saat ia mendapatkan orgasme pagi nya.

Tentu aku langsung menjilati cairan bening khas Aimee, dengan rakus.

"aagkkhh!! Geli ….geli ……Riiiicooo!!" Namun tak aku gubris lolongannya itu.

Belum usai Aimee melantunkan protesnya, tiba-tiba Aimee terbelalak ketika dia merasakan batang silender keras milikku mendesak masuk ke liang vagina basahnya.

"Oughhhh" Aku melenguh ketika batang kontolku berhasil melesak masuk ke liang kenikmatan Aimee.

"Your pussy is so delicious my lady…. gue jadi ketagihan sayang. …***k heran lo begitu populer digilai para lelaki"

Aku sudah menindih Aimee, seraya memberikan tatapan mesum intens ke Aimee yang membalas tatapanku dengan ekspresi meringis jutek.

"Gue..benci sama lo …Ricoo!" rintih Aimee lirih.

"Bencilah gue …sampe lo menjerit puas, Aimee my lady"

Kemudian detik berikutnya, aku langsung memberikan hentakan-hentakan tegas pada liang vagina Aimee yang belum pulih dari resolusi klimaksnya, lagi-lagi harus menahan segala rasa sensasi akibat nafsu birahi buasku padanya.

"Aghh.. ernnghh.. please.. slow down …Ricoo …agnhh…" dengan tatapan sayu, Aimee mengiba ketika aku dengan beringas menghujamkan batang kerasku dalam-dalam ke liang vagina memek Aimee.

"Please.. apa, cantik?" aku masih sempat-sempatnya tersenyum mengoda Aimee, sambil menatap wajah cantiknya yang meringis resah merona.

"Owh …Emhhh …Jihhh.. Gosh….I can't.. take it.. any..more..aaghh …aghhh"

Aku terkekeh sembari terus menghentak tanpa jeda dengan ritme yang tetap cepat.

"Apa lo nyerah …Aimee sayang?? ….mau berenti …?"

"eennhhk.. aaghhhh....aghhh" Aiime mengangguk lemah sedikit, tapi terkesan ragu.

"Tapi... Gimana gue bisa berhenti kalo.. liang memek lo… ngejepit kuat batang gue, ….malah kerasa nyedot…nyedot gini …..aghh ….enakkk …aduhh …ampunn Aimee udah …sayanghh …auw ….aaghhh??" ejekku konyol, sambil terus menyodok-nyodok.

Terlebih saat jemari kiri aku membelai itil sensitif Aimee, gadis itu makin menggelinjang gelisah. Rintihannya kian kencang. Aku meletakkan kaki kiri Aimee pada bahuku, sedangkan kaki kanani aku bebaskan mengelepar lemah di atas ranjang.

"Ricoo.. Aghh..aghh...auwhh…aghh ..ahhh …oughhh…"

"Tahan dikit, Aimee.. gue mau kita.. agghh.. keluar bareng.. arrghh.." aku paham Aimee berada di batas limitnya. Dan aku pun demikian, aku sudah merasakan batangku mulai berkedut. Hampir tiba saatnya.

"I don't care! bodo... amat.. aarrnhhh.. gue.. gue.. arghh.... Ricccc!!!RICOO!!!" maka terlepaslah kembali cairan hangat Aimee membanjiri liangnya, mendekap batang tegangku yang terus berdenyut.

"Shit, Aimee! Gue bilang... tunggu.. aurfhh.. arrgghh.. ghhh.. gak sabaran banget ..sih Aimee.. Aimee.. sayang.. oorrgghhh!! Ooorrgghhhh!!!" dan aku pun menyusul Aimee.

Aimee terdiam merasakan ada kehangatan spermaku dalam liangnya. Matanya syahdu memandangku seraya tangannya menggenggam pergelangan tanganku.

"Ampun deh …Aimee …Lo... cewek yang.. gak sabaran.. banget sih …haahh.. haahh..gue kan jadi capek ngelayanin lo" bisiskku, yang ditanggapi Aimee dengan satu cubitan keras di paha kiriku.

“Auw…udah gak sabaran suka nyiksa nyakitin pasangan lagi. Lo bener-bener cewek psikopat maniak sadis …Aimee” ejekku.

Aimee melengos sambil cemberut sebal. Dia seakan sudah kehabisan tenaga dan malas untuk membalas candaan konyolku. Kami sama-sama terengah-engah dengan peluh meleleh di tubuh kami masing-masing, berkilauan terkena pantulan sinar mentari pagi yang merasuk lewat celah dari tirai kamar apartemen yang sedikit terbuka.

***
Bersambung lagi....
 
Terakhir diubah:
Kalo mau jujur bisa agak ngebut karena udah ada di stok dokumen file lama. Cuma perlu edit modifikasi, penyesuaian dan tambah-tambah tambal sana-sini. Sesuai judulnya [Fake Story] CERITA PALSU (Copas amburadul) :D

Sambungannya Ch.05 juga udah siap, tapi besok aj ane posting nya :p
 
Cerita ringan
Emang selalu mengagumkan

TARIK LAGI MANG :bacol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd