Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY K3luarga - PART 13 (Tamat)

"gak mau pokoknya kakak jahat" dia kembali membalikkan badannya

Aku mencium keningnya dia pun tersenyum dan anin memelukku.

"jadi kakak dimaafin gak nih?"

"iya kak maafin anin juga kak"
disini rada janggal, dicium kening langsung dimaafin? its okay sih
 
Eksekusinya dibikin sehalus mungkin y ceritanya apalagi bagian shani jgn cpt2 eksenya soalnya karakter dia kan masih polos
 
ada baiknya kalau shani terciduk lagi mensturbasi....
pass di ajak radit dia nolak...
besoknya dia sendiri yg malah dekatin radit pass lagi tidur biar lebih greget suhu...
biar gak radit aja yg aktif...
kasih shani yg hukum radit....

;););)

cuman sekedar saran suhu....
selebih nya ane serahin ke suhu...

keep croot suhu...:tegang::tegang:
 
Part 8

Keesokan paginya shani bangun dia merasa dirinya sangat senang seketika dia menjadi bingung apa yang dia lakukan kemarin malam, Shani tanpa sadar melakukan masturbasi belum tahu apa itu. dia mempersiapkan dirinya untuk berangkat kuliah tidak memikirkannya lebih lanjut.

Siang hari jam kuliah sudah selesai tetapi shani stay dikelas untuk menyelesaikan tugas kuliah dengan laptopnya, tiba-tiba dia teringat oleh aku dan anin sedang bersetubuh masih terbayang aku mengenjot anin membuat tubuhnya terangsang.

Shani memeluk tubuhnya sambil memejamkan matanya dia sedikit mendesah, badannya terasa gatal terutama bagian sensitifnya shani sambil bisa menahan sensasinya.

Pada saat itu dia mencari tahu dengan laptopnya mengapa tubuhnya terasa panas dan gatal pada saat membayangkan aku dan anin bersetubuh. dengan polosnya dia mendapatkan kata "sange" dan mencari cara melampiaskan sangenya bagi wanita.

Shani mendapatkan solusinya dengan melakukan masturbasi dengan vibrator, dia pun segera memesan vibrator secara online yang sampai esok hari.

85FD377FE.jpg


Pada esok malamnya shani pun sudah mendapatkan vibrator yang dipesannya, dia mengelus vibrator yang besarnya seukuran dengan penisku. Membuat Shani penasaran dengan fungsi vibrator dia segera membaca cara pemakaiannya dan mengikutinya.

Dia melepas celana dan cdnya dengan perlahan-lahan shani memegang vibrator dan memasukkan ke liang vaginanya.

dia pun mendesah pertama kali liang vaginanya merasakan bentuk penis.

"Ahhh... Ahhh"

Shani memasukkan vibrator semakin dalam dia semakin mendesah

"Ahh... Ahhh... Ahhhh"

Dia mengeluarkan vibrator dari liang vaginanya dia merasakan sedikit sakit, kembali shani memasukkan vibrator kedalam vaginanya. dia memejamkan matanya menikmati vibrator perlahan-lahan masuk keliang vaginanya, Shani mulai mengenjot vaginanya dengan vibrator yang dia beli.

"Ahhh... Enak... Ahhh.... Mmmm"

Liang vaginanya sudah terbiasa dengan bentuk vibrator, shani merasakan vaginanya semakin basah dan licin. Dia pun semakin cepat memainkan vibrator membuat shani orgasme mengalir keluar cairan vaginanya.

"Ahhhhhhh.... Ahh..."

shani menarik nafas karena pertama kali dia orgasme, dia tak sengaja menekan tombol yang ada divibrator. Vibrator itu mulai bergetar shani pun mencoba memasukkan vibrator ke dalam vaginanya. Shani menahan vibrator bergetar didalam liang vaginanya dia pun mendesah.

"Ahhh... bergetar... Ahhhh"

Sensasi getaran vibrator membuat shani tidak bisa menahan orgasme kedua kalinya yang lebih dahsyat .

"Ahhhhh.... Enak banget Ahhh..."

Shani mengenjot vaginanya vibrator yang bergetar pinggulnya mengikuti getaran yang dirasakannya membuatnya semakin terangsang, shani mempercepat genjotannya dia pun mendesah tidak karuan dan meremas payudaranya sensasi yang semakin nikmat.

"Ah... Ah... Enak... Ah... Ah.... Mmm... Ahhhh"

Sensasi getaran dan genjotan vibrator membuat shani tidak menahan dirinya lagi,dia mendesah kuat orgasme lagi karena permainan sendiri.

"Ahhhhhh.... Mmm..."

Shani mengeluarkan vibrator yang masih bergetar cairan vaginanya mengalir deras nafasnya terengah-engah karena beberapa kali orgasme.

"Ahhh... Enak... Juga... Ahhh..."

Shani langsung terbaring lemas dengan dihiasi senyuman puas diwajahnya dan membiarkan dirinya tidak memakai celana shani tidur dengan lelap.

Keesokan harinya minggu siang yang cerah aku berbaring disofa ruang tamu sambil memainkan game dihpku, gracia pun mengirimkan pesan sms kalau dia malam ini akan sampai dirumah dan dia juga rindu. Sebuah kode kumengerti secara langsung aku juga rindu dengan desahan nakalnya.

kubuka you*o*n Aku pun mencari bahan gaya sex untuk gracia nanti malam sambil berbaring disofa mumpung dirumah hanya ada aku dan shani yang masih belum bangun.

Shani baru bangun tidur karena kelelahan masturbasi kemarin malam, dia meraba tubuh masih merasakan nikmat vibrator yang dia mainkan.

Shani pun turun untuk membeli makanan diluar dan dia berjalan menuju ruang tamu. Shani pun terkejut melihatku sedang menonton you*o*n.

Adegannya semakin panas membuat penisku semakin menengang dan aku pun asyik mengocok penisku sambil menonton you*o*n tidak menyadari shani berada dibelakangku sedang melihatku.

Shani mulai bergairah melihat aku mengocok penisku dan melihat hpku dia pun ikut menonton you*o*n, tangan bereaksi meremas payudaranya juga mengelus vaginanya.

"Mmmm... Mmm..." Shani menahan desahannya.

Adegan you*o*n yang kutonton semakin panas aku mengocok penis semakin cepat, shani semakin bergairah yang menonton dari belakang tangannya bermain semakin nakal. Shani menyandarkan dirinya ditembok mulai jatuh dilantai karena permainan tangannya.

"Ah... Ahh... Ahhh..." Shani mulai mendesah

dia membuka seleting celananya dan memasukkan jarinya kedalam liang vaginanya kemudian mengocoknya.

"Ahhh... Ahhhh... Ahhhhh... Enak... Ahhh"

Shani cepat terangsang dengan permainannya sensasi vibrator itu masih ada, aku masih asyik menonton you*o*n sementara shani dilantai mengocok vaginanya semakin lama semakin liar membuat vaginanya basah dengan cairan orgasme.

"Ahhhhhhhh... Aku... Mau..." Shani mengenjang nikmat

Shani yang masih belum puas dan ingin lebih lagi, dia pun mengambil inisiatif sendiri dan menghampiriku.

"Mmm... Kak... Radit..." Shani berjalan menghadapku masih meremas payudaranya dan jarinya mengocok vaginanya.

"kamu kenapa shan?" Aku terkejut melihat shani tiba-tiba berada didepanku dan kuhentikan kocokanku.

B18B5DAC0.jpg


Shani melepaskan pakaian dan celananya, aku pun menelan ludahku melihat tubuh indah shani walaupun payudara dan pantatnya tidak sebesar anin dan gracia.

"Ahhh... Tolong kak badan shani panas... Mmmm..."

"lho kenapa buka baju shan?"

"maaf kak, shani udah gak tahan lagi..."

Shani naik ke sofa membuka celana dan melorotkan cdku, tangannya mulai mengelus penisku.

"jangan... Lakukan... Ini.. Shan... Ahh..."

"kak buat aku seperti anin dan gracia" dia mulai mengocok penisku

"mereka... Berdua... Ahhh... Kami Udah terlanjur... Ahhh"

"sekarang buat aku terlanjur oleh kak radit"

Shani mengulum penisku aku menahan desahanku, semakin lama kuluman shani semakin enak membuat desahanku keluar.

"Ahhh... Shan... Kakak... Ahhh.... Enak..."

"Mmm... Kak... Slurrppp... Radit... Mmmm..."

Aku tidak menahan penisku lebih lama kuluman sunguh nikmat, aku menyuruh shani untuk berhenti.

"kenapa kak kurang enak ya maaf pertama kali aku begini"

"enak kok shan, sekarang giliran kakak ya"

Aku memegang payudaranya yang masih tertutup oleh bhnya, aku meremas susunya membuat shani mendesah dan memegang tanganku.

"Ahhh... Kak... Enak... Ahhh..."

6A6B51729.jpg


Shani menghentikan remasan tanganku dia melepas ikatan bhnya tampak payudara yang indah, dia sambil tersenyum menarik tanganku ke payudaranya.

"maaf ya punyaku tidak sebesar anin dan gracia tetapi aku yakin bisa membahagiakan kakak" shani memegang tanganku

Aku hanya bisa tersenyum mendengar shani, aku pun langsung menjilat puting payudara Shani sedikit kaget dia memelukku sambil mendesah.

"Ahhh... Kak... Radit... Aku... Ahhh... Kaget... Ahhhh"

"Mmmm... Enak... Susumu... Shan... Mmm..."

Aku terus menikmati susu Shani jilatanku membuatnya memelukku semakin erat dan desahan yang semakin nakal.

"Ah... Ah... Kak... Terus... Kak... Ah..."

"Mmmm... Iya... Shan... Mmmm..."

Aku pun puas menjilat puting payudaranya kupelintir putingnya dengan jariku, shani mendesah nikmat aku melihat wajahnya dia sedikit malu.

"Shan enak jari kakak?" Aku tersenyum melihat expresinya

"Mmm... Enak... Ah... Kak..." Shani memegang tanganku

"kakak cepatin ya" aku memainkan puting payudaranya semakin cepat

"Ahhh... Ahhhhh... Kak... Ahhh" dia memejamkan matanya menikmati

8C3BFB356.jpg


Shani menghentikan gerakan Jariku dia tampak puas dengan rangsanganku di payudaranya, shani melepas cdnya dia membuka selangkangan pahanya tampak vaginanya yang indah.

"kak masukin jari kakak disini" dia menuntut tanganku divaginanya

Aku memasukkan jariku dan mengocok vaginanya, shani mendesah kencang cairan vaginanya mengalir keluar dia pun orgasme.

"shan nakal juga kamu" aku terus mengocok vaginanya

"Ahhh... gara-gara... Ahhh... Kak... Radit... Ahhhh" shani memegang tanganku

Tanpa sadar Shani mengoyang pinggul mengikuti kocokan jariku, dia semakin terangsang dengan kocokanku mendesah semakin kuat.

"Ahhhhh... Kak... Cepatin... Ahhhh"

Aku mempercepat mengocok vaginanya shani mendesah tidak karuan, dia menyuruhku melepas kocokanku dan shani pun orgasme cairan vaginanya mengalir begitu deras.

"Ahhhhhhh..." Shani mendesah kuat

Aku menjilat sisa cairan vagina Shani, dia mengerang nikmat dan memegang rambutku begitu kuat.

"Slurrppp... Mmmm... Enak shan"

"Ahhhhhh... Enak kak"

Shani menarik penisku dan mulai mengocoknya dia melihatku tampak wajahnya sudah memerah dia sudah naik.

"Kak aku mau..." Shani mengarahkan penisku ke liang vaginanya

"kamu yakin shan?"

shani menjawab iya dengan angukan.

"kakak masukin ya"

Aku pun memasukkan batang penisku kedalam liang vaginanya, begitu sempit liang vagina Shani membuat batang penisku sulit masuk lebih dalam lagi. Shani begitu kesakitan pertama kali liang vaginanya digenjot oleh pria.

F9945AE63.jpg


"Ahhhhhh.... Kak... Sakit... Ahhh.... Sakit..." Shani kesakitan air mata sedikit keluar.

"Ahh... Kamu... Rileks... Shan... Ahhh..." Aku berusaha mendorong penisku

Seluruh Batang penisku akhirnya sudah masuk kedalam liang vaginanya, shani Mencakar tanganku karena menahan sakit.

"Ahhh... Kak... Masih... Sakit.... Ahhh"

"Ahhhh... Sempit... Shan... Ahhh"

Kami berdua saling mendesah penisku dijepit oleh liang vagina, shani merasakan vaginanya sesak oleh batang penisku. Aku mulai mengenjot vaginanya dengan perlahan.

"Ahhh... Kak... Udah... Ahhh... Pelanin.. Shan..."

"Ahhhh... Kak... Terus... Ahhhh"

Liang vagina Shani sedikit terbiasa dengan genjotanku, aku sedikit mempercepat genjotanku Shani mulai sedikit menikmati genjotanku.

"Ahhh... Kak... Enak... Dalemin... Ahhh... Lagi... Ahhhh" shani memegang pinggulku

"Ahhh... Susah... Sempit... Shan.... Ahhh"

Aku mendorong penisku semakin dalam hingga menembus selaput daranya. Aku mengeluarkan penisku mengalir sedikit darah dari vagina shani dari selaput daranya sudah robek.

"Ahhhh... Shan... Maafin... Kakak..."

"sekarang... Aku resmi menjadi milikmu kak..." Shani sedikit menahan sakit diliang vaginanya

dia menarik penisku dan memasukkan lagi kedalam liang vaginanya, aku mulai mengenjot shani lagi.

"Ahhh... Lebih... Dalam... Lagi... Ahhhh"

"Ahhh... Enak... Shan... Ahhh"

Genjotanku semakin lancar karena shani sudah bisa rileks, aku memegang pingul shani dan mendorong penisku dengan cepat membuat shani mendesah kencang.

"Ahhhh... kak... Ahhhh... Kak...."

"Ahh... Shan... Ahhh.... Shan...."

Cairan vagina Shani mengalir keluar yang menambah kecepatan genjotanku.

"Ahhh... Kak... Cepat... Ahhhhh" shani mendesah kuat

"Ahhhh... Lancar... Shan.... Ahhhh" aku menarik kedua tangan shani.

Kami terlarut dalam nikmat bercinta hingga kami tidak sadar kalau kami bercinta disofa ruang tamu pada siang hari siapapun yang datang kerumahku dapat melihat kami berdua dari luar.

Aku pun terbaring kelelahan karena mengenjot shani yang masih perawan sangat menguras tenagaku. Shani yang belum ia ingin lebih lagi.

"kak... shani diatas ya"

"ah kamu yakin shan?" Nafasku terengah-engah

"iya kak aku mau coba" dia tersenyum lemas

Shani memposisikan vaginanya diatas penisku dengan perlahan-lahan dia menurunkan pinggulnya, vaginanya pun kembali sesak dengan batang penisku.

"Ahhh... Besar... Kak... Ahhhh"

"Ahhhh... Nikmat... Shan... Ahhhh"

Aku pun mengenjot penisku dari bawah, shani terbawa sensasi diliang vaginanya dan mengoyang pinggulnya semakin cepat.

"Ahhhhh... Kak... Ahhhhh...." Shani memejamkan matanya

"shan... Ahhh... Ahhhh"

Seseorang datang membuka pagar rumahku dan dia segera menuju pintu , dia pun melihat jendela yang sedikit tertutup gorden aku dan shani sedang bercinta disofa ruang tamu. Tampak senyum dari wajahnya dia pun terus melihat kami.

Aku sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi karena jepitan vaginanya shani yang enak, shani tidak berhenti mengoyang pinggulnya sambil meremas payudaranya.

"Ahh... Shan... Berhenti... Ahhh... Kakak... Mau... Ahhh... Keluar..."

"Ahhhh.... Gak... Bisa... Kak... Ahhh... Enak... Ahhhh"

"Ahhh... Nanti... Keluar.... Ahhhh... Didalam... Shan... Kamu... Ahhh... Bisa... Hamil... Ahhhh"

goyangan shani semakin cepat dan desahan kami semakin kuat.

"AHHHH... SHAN... KAKAK... KELUAR... AHHHH"

"AHHHH... KAKAK... RADIT... AHHHH"

6C9AA67FD.jpg


dia melepaskan penisku dari vaginanya cairan spermaku mengalir keluar dari vaginanya, Shani merasakan hangatnya spermaku didalam liang vaginanya dia pun tersenyum puas.

"Ahhh... Kak... Hangat... Ahhhh"

"Ahhhh... Shan... Kamu...."

Kami berbaring sejenak disofa dan kami saling berpandangan setelah lelah bercinta.

"Pantas anin dan gracia gak bisa lepas dari kakak begini ya kak"

"Ya mungkin karena mereka juga sih"

Shani pun tersenyum dan memelukku.

"Shan, nanti kamu hamil kamu siap berbagi dengan anin atau gracia"

"kak radit sekarang aku milikmu"

"iya makasih shan..."

"makasih juga kak love you"

Kami membaring diri sebentar disofa, seseorang berjalan keluar dari rumahku setelah selesai melihat aku dan shani bercinta.

"Mungkin aku datangnya terlalu awal ya" gracia dengan senyumannya.

9C8BE4734.jpg


Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd