Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gerhana Merah

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Bakal update ga ya....
Yg udah2 sih di telantarkan
 
Setuju sama suhu serepan
Kalo pake piv gerhana harusnya g ada kata2 ibu membatin itu suhu, kalo mau 2 arah gitu pake pov 3 atau piv author aja
Trus yg ke 2, kalo waktu nylametin tante dilla gerhana masih SD kelas 6, diperhatikan detailnya bahwa tubuh gerhana masih anak kecil walaupun pemikiran sudah dewasa karena gift. Atau memang badan gerhana sudah seukuran pria dewasa?
:ampun:
 
Setuju sama suhu serepan
Kalo pake piv gerhana harusnya g ada kata2 ibu membatin itu suhu, kalo mau 2 arah gitu pake pov 3 atau piv author aja
Trus yg ke 2, kalo waktu nylametin tante dilla gerhana masih SD kelas 6, diperhatikan detailnya bahwa tubuh gerhana masih anak kecil walaupun pemikiran sudah dewasa karena gift. Atau memang badan gerhana sudah seukuran pria dewasa?
:ampun:

Makasih suhu atas saran dan kritikannya. Ane bakal revisi lagi suhu, dan kedepannya bakal lebih diperhatikan lagi detilnya. Dan untuk gerhana yang masih kelas6 SD ngelawan 2orang perampok itu, badannya emang kecil tapi kekuatannya jangan dipertanyakan suhu
 
Bakalan update pukul 20.00
Jangan lupa siapin kopi sama rokoknya juga, buat menemani cerita ini. Hehehe
 
Part4 MUSUH YANG SEBENARNYA



Gerhana abrisyam


Bulan anastasya



Azzura febriana



Setelah sampai disekolah, aku pun langsung memasuki kelasku. Dikelas hanya beberapa anak yang masih datang, Aku pun langsung duduk di mejaku yang berderet di pojok belakang.

Tiba-tiba dari arah pintu kelas datanglah Yogi dan Roni. Kulirik mereka dari ekor mataku, mereka berdua nampak tertunduk saat melihatku.

Aku pun langsung melipat kedua tanganku kebangku meja dan langsung memejamkan mataku sebentar. "Masih ada waktu untuk tidur" Batinku

Disaat aku tertidur, kira-kira sekitar sepuluh menit. tiba-tiba ada seseorang yang mengguncangkan tubuhku dari samping.

Aku yang diguncang seperti itu, akhirnya mendongkak kepalaku dan menatap orang di sebelahku.

"Aku lagi ngantuk Bulan jangan ganggu aku tidur, bell masuk kan masih 30 menit lagi" Ucapku malas

Yah siapa lagi kalau bukan bulan yang selalu menggangguku saat lagi tidur di kelas seperti ini.

"Ishhh.... Gerhana nyebelin, padahal aku pingin ngomong sesuatu tapi kamu malah kayak gini" Ujarnya terdengar ngambek

Jidat Bulan ditekuk sambil pipinya digembungin, makin buat aku gemes ngeliatnya.

"Hahahaha, iya deh maafin aku, princes sambil kucubit pipinya, kamu mau ngomong apa emangnya??"

"Sakit tau kamu cubit-cubit, pake panggil-panggil princes segala. Kalo aku princes terus kamu apa, pangeran kodok..gitu"

"Gpp pangeran kodok yang penting gantengkan sambil menyisir rambutku kebelakang dengan tangan, apalagi princes nya suka sama pangeran kodok, iya kan.... Ku naik turunkan kedua alisku bergantian"

"ih... Dasar dari dulu PDnya gak pernah ilang-ilang. Nanti aku pengen ngomong sama kamu ditaman biasa tapi kamu harus beliin aku es.krim dulu, baru aku mau ngomong"

"Iya deh nanti pangeran kodok beliin es krim buat princes yang cantik ini sambil ku colek dagu dari Bulan"

Tiba-tiba Pipi Bulan bersemu merah, dan mengalihkan pandangannya dariku kedepan papan tulis. Setelah itu tidak ada pembicaraan dari kami.

Kring......kring.....kring.......

Bell tanda masuk pun berbunyi.

Jam pertama adalah pelajaran matematika, pelajaran yang sangat tidak kusukai Apalagi ditambah dengan guru yang killernya minta ampun. Menerangkan pelajarannya pun membuatku mengantuk. Kutopang kepalaku dengan tanganku dan aku melihat kearah Bulan yang serius memperhatikan ke arah papan tulis, kuperhatikan wajahnya yang sangat cantik alami tanpa pemanis buatan walaupun rambutnya dikepang dan memakai kacamata tebal tapi bagiku kecantikan bukan terletak pada penampilannya tapi bagiku kecantikan berasal dari hatinya.

Rasanya ingin kubuat waktu ini berhenti, agar aku bisa memandangnya seperti ini terus. Entah bagaimana jadinya tidak ada kamu disisiku Bulan. Gumamku dalam hati

Tapi tiba-tiba spidol papan tulis melesat ke arahku, aku yang melihatnya langsung sigap menangkapnya.

"Kamu gerhana kerjaannya cuma ngelamun terus dari tadi padahal sebentar lagi ujian nasional sudah mau dimulai. Sekarang kamu kerjakan soal yang ada di papan" Ucap tegas guruku yang bernama Bu.Beti

"Baik,Bu" aku melangkahkan kakiku ke arah papan tulis sambil menganalisa soal dipapan.

"Hmm ini mah soal logaritma, Mudah bagiku" Batinku

Banyak terdengar cekikikan dari para siswa yang seakan meremehkanku.

Ku lihat soal dipapan, aku menyeringai melihat soal matematika tersebut. walaupun aku tidak menyukai pelajaran matematika tapi saat sedang diwaktu kosong aku sering menghafalkan rumus-rumus matematika bahkan aku bisa menghafal rumus fisika anak SMA aja bisa, sekali aku menghafalkan rumus di otakku seakan langsung teringat dengan jelas. seperti di otak sudah terekam jelas hingga kerinciannya.

Untuk kemampuanku yang satu ini tidak ada satupun yang tahu bahkan Bulan pun tidak tahu. Aku seakan berlagak malas dan bodoh agar kemampuanku yang satu ini tertutupi.

Ku kerjakan soal di papan tulis dengan sangat lancar, kupergunakan rumus yang lebih mudah dari pada yang diterangkan guruku. Teman-temanku seperti tercengang aku bisa mengerjakan soal yang sangat sulit dimengerti

"Kamu sebenarnya pintar Gerhana tapi tingkah lakumu yang sering malas-malasan itu yang buat kamu kayak gini. Yaudah kalo gitu kamu kembali ke tempat dudukmu dan jangan melamun terus sambil lihatin bulan dari tadi" Sindir Bu Beti

Kulihat Bulan yang diberitahu seperti itu pipinya langsung kembali memerah. Aku kembali ke tempat dudukku dan terjadi keheningan diantara aku dan Bulan sampai istirahat berbunyi.

"Kamu tadi untung gak sampe dihukum, pake ngelamun-ngelamun segala tapi kamu hebat ya bisa ngerjain soal tadi. Aku aja bingung apalagi tadi gurunya nerangin rumusnya panjang banget tapi kamu cuma pakek rumus simple aja langsung bisa"

"Kan aku ngelamunnya sambil lihatin kamu, hehehe ku coba mengalihkan pertanyaan tentang gimana aku bisa ngerjain soal matematika tadi. Agar Bulan tidak curiga

"Ihhh apaan sih kamu, kita ini kan sahabatan tau pake gombal-gombal segala. Yaudah mending kita ke kantin aja, aku laper pengen makan bakso."

"Tap....ii bulan, aku kan.. Eh.....eh...."

Belum aku selesaikan omonganku, tapi bulan udah menarik tanganku.

"Udah aku tau kamu lagi gak punya uang. Paling punya uang buat beliin aku es.krim nanti ditamankan, jadi biar aku yang bayarin kamu kayak biasanya.

"Tapi aku malu bulan, setiap hari kamu traktir aku makan dikantin sedangkan aku paling cuma bisa beliin kamu es.krim yang 2 ribuan" Lirihku yang terdengar sedih

Tiba-tiba Bulan berhenti menarikku dan langsung menatap ke arahku. Matanya nampak berkaca-kaca

"Aku kan udah pernah bilang sama kamu Gerhana, kita ini sahabat. Aku cuma pingin kamu seneng sebagai sahabat. Apalagi sebelum aku pergi dari hidup kamu, aku cuma pingin buat kamu seneng" Ujar Bulan yang membuatku terharu dan bingung

"Kamu ngomong apa sih bulan??

Sampai bilang mau ninggalin aku. Emang kamu mau kemana?? Tanyaku dengan sangat bingung, Entah kenapa perasaanku tidak enak

Ku pegang erat kedua tangannya, jangan pernah ninggalin aku, kamu adalah satu-satu nya sahabat yang aku punya" Ucapku sambil mengeratkan pegangan tanganku ke Bulan

Bulan tidak menjawab pertanyaanku dia malah kembali menggandeng tanganku ke kantin dan memesankan bakso untukku dan untuknya. Kami makan dalam diam sambil pikiranku berkutat tentang kata-kata Bulan tadi. Kucoba tuk berbicara dengan Bulan tentang percakapan yang tadi

"Bulan maksud perkataanmu yang bakalan ninggalin aku. Itu apa??"

Jujur aku sangat takut kalau harus kehilangan Bulan, Karena bagaimanapun Bulan adalah sahabat dan orang yang aku sayang

Bulan hanya diam saja, tapi tiba-tiba air mata menetes dari matanya. Dia mengusap air mata tersebut sambil berkata "kalau kamu mau tau jawabannya, jangan lupa untuk datang ketaman biasa sambil bawain aku es.krim"

Kring...kring....kring...

Bell istirahat pun selesai. Membuat aku dan Bulan bergegas kembali ke kelas. Tidak ada yang menarik sampai bell pulang dibunyikan, Bulan yang setelah membersihkan alat tulis dan buku-bukunya dia langsung berdiri dan berlari melesat pulang, biasanya Bulan akan mengajak Gerhana pulang bareng tapi ini tidak. Gerhana sampai bingung dengan yang terjadi dengan bulan biasa nya dia tidak seperti ini. Gerhana tidak mengejar karena mungkin ada hal yang disembunyikan Bulan, Dari pada menekannya mencari jawaban mendingan mengikuti ucapan Bulan untuk datang ke taman disana Bulan pasti akan cerita.

Gerhana yang biasa nya pulang melewati jalan yang biasanya dilewati entah kenapa dia malah bergerak memutar melewati jalan yang konon kata nya terjadi pembunuhan di jalan tersebut tapi tidak membuat Gerhana takut, fokus pikirannya hanya tertuju pada Bulan hingga ada suara minta pertolongan dari seseorang.

"Tolong....tolong...... Seseorang siapapun tolong aku. Hiks..hiks... Hiks...

"Hahaha, tidak akan ada seseorang pun yang bakal menolongmu. Ini adalah ajal bagimu nona manis"

"Ampuni aku.... Ayahku bakal membayar berapapun yang kamu mau, tapi tolong lepaskan aku"

"Uang katamu, hahahaha. Bos Ku akan lebih memberikan apa yang aku mau, setelah membunuh kau dan keluargamu"

"Hiks...hiks... Ampuni aku. Siapapun tolong aku"

Aku yang mendengar permintaan tolong tersebut langsung berlari dan melihat seorang gadis SMA terjatuh ditanah dan di depannya terdapat seorang laki-laki mungkin usianya kira-kira 30 tahun , seperti ingin membunuh gadis tersebut. Aku berlari ke arah pria tersebut dan langsung menendangnya tapi dengan cekatan pria tersebut menangkis tendanganku dan memberikan sikunya ke arah dadaku.

"Seorang anak SMP sedang bermain main dengan kematian.. Hah.

Hey bocah jangan ganggu urusanku atau ku buat kau menyesali seumur hidupmu" kata pria asing itu dengan jemawa kepadaku

Ternyata serangan sikunya lumayan kuat juga, sepertinya pria ini bukan orang biasa. Aku merasakan ada kekuatan tersembunyi didalam dirinya. Sepertinya aku harus bersungguh sungguh dalam bertarung kali ini.

Ku kuatkan kuda-kudaku, aku akan coba menyerangnya. Ku tingkatkan insting kepada seluruh indera tubuhku

"Hebat juga nyalimu bocah, kau dan gadis itu akan mati ditanganku"

Aku tidak memperdulikan omongannya, ku serang dia seperti yang sering diajari oleh kakekku dengan tendangan sabit. Tendangan sabit adalah tendangan yang menggunakan tumpuan kaki kiri, lalu angkat kaki kanan atau kaki bagian belakang (seperti langkah-langkah tendangan ujung kaki) lalu sabit kan kaki kanan kearah samping dari sasaran. Tapi dengan cermat pria tersebut menghindari tendanganku dengan sangat baik, ku pacu tenagaku kucoba menyerang dengan pukulan di bagian dadanya tapi pria tersebut melakukan pertahanan dengan dua tangannya tapi dalam satu kesempatan ada sedikit celah pada bagian bagian paha atasnya, pada saat dia akan meninju kepalaku. Aku menghindari pukulannya dengan mengarahkan kepalaku ke bawah dan aku gunakan tendangan kearah paha atasnya dan krak....

Tulang pahanya patah seketika. Pria tersebut mengerang kesakitan membuat celah di dadanya terbuka kugunakan tendangan lurus tepat ke arah dadanya.

BAAAMM....

Pria tersebut bersimpuh di tanah sambil memegangi dadanya yang sepertinya telak mengenai ulu hatinya.

"Kau hebat juga bocah, aku sudah salah menilaimu ternyata ilmu silatmu luar biasa. Tapi ini semua belum berakhir, aku akan menghancurkanmu"

Tiba-tiba pria tersebut berteriak keras dan di dahinya muncul sebuah simbol aneh

Mata pria tersebut menjadi hitam seperti mata iblis, otot-otot dilengannya menjadi besar. Aura membunuhnya sangat besar, gadis SMA yang melihat kejadian itu langsung berlari kearah belakang badanku kulihat tag nama didadanya bernama azzura febriana.
Aku sangat tidak habis fikir ternyata ada orang yang memiliki kemampuan seperti ini selain aku.

"Cepat lebih baik kamu bersembunyi ditempat yang lebih aman, ini bakal jadi pertarungan yang luar biasa"ucapku kepada gadis SMA yang berada dibelakangku

"Kau gila apa??... Dia itu udah bukan manusia lagi. emang kamu hebat pas ngelawan dia pake jurus silatmu tadi. Tapi sekarang dia itu kayak monster"

Pria tersebut berdiri, dia seperti monster yang akan haus darah manusia. Dia berlari sangat kencang kearahku

Aku berteriak kencang" CEPAT PERGI, dari sini Zura......"

Gadis tersebut langsung berlari kearah bangunan tua yang tidak jauh dari tempat tersebut.

Pria yang berubah menjadi monster tersebut berlari kearahku dan melakukan pukulan yang pasti terkena akan membuat manusia binasa seketika tapi dengan sigap aku melakukan salto kearah belakang.

Emosiku memuncak seketika. kuhirup udara dalam-dalam, kupejamkan mataku dan.... RED EYES READY TO FIGHT



Note: Jangan lupa kasih komentar apapun sebagai bagian apresiasi untuk penulis. So stay enjoy!

Bon voyage🔥
 
Terakhir diubah:
Jadi Gmna Gitu,seorang Anak SD bahasa bicara dan Pemkirannya Sudah kaya mendekati Dewasa,
Mungkin klo SMU Bisa Lebih Menarik,
Maaf Ye Suhu Atas Cuap" SR kurang Ajar Ini ..
 
Lanjutin lagi suhu jangan kelamaan, kamu ditungguin bulan lho ditaman
 
heea:haha:aaahhh...
hei:haha:iyaaahhhhhhh....
dengan:marah: kekuatan nenek moyang sembilan kepang,, kau akan terpanggang dengan posisi ngangkang:bata:




harap:ampun: maklum! karena masih bocah, masih sd jadi semaunya..
:D
 
Bimabet
heea:haha:aaahhh...
hei:haha:iyaaahhhhhhh....
dengan:marah: kekuatan nenek moyang sembilan kepang,, kau akan terpanggang dengan posisi ngangkang:bata:




harap:ampun: maklum! karena masih bocah, masih sd jadi semaunya..
:D

Ngangkangnya sama tante billa aja suhu, lebih enak
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd