Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Runner

Berhubung sudah beberapa kali kecolongan ada yang copas cerita saya tanpa izin, saya tegaskan di sini jangan copas cerita saya di situs lain tanpa izin terlebih dahulu!










Cerita ini terinspirasi dari seri cerita fiksi serupa dari luar negeri dan melibatkan beberapa artis luar dan tentunya juga terinspirasi dari cerita di forum ini yg berjudul Rumah Produksi. Saya masih newbie, Mohon maaf apabila ada ejaan penulisan yang salah. Oh iya, Mohon kritik dan saran juga ya.

Chapter 1: Faby Marcellia
Chapter 2: Chelsea Islan
Chapter 3: Raline Shah
Chapter 4: Hana Saraswati
Chapter 5: Citra Kirana & Erica Putri
Chapter 6: Cut Syifa
Chapter 7: **************
Chapter 8: ************** & Syahnaz Sadiqah
Chapter 9: Maudy Ayunda
Chapter 10: Jessica Mila
Chapter 11: Jessica Mila & Enzy Storia
Chapter 12: Orgy w/ Jessica Mila, Enzy Storia, Febby Rastanty, and Yuki Kato.
Chapter 13: Ranty Maria
Chapter 14: Natasha Wilona
Chapter 15: Tatjana Saphira
Chapter 16: Threesome w/ Tatjana Saphira & Chelsea Islan
Side Story: ************** dan Gisella Anastasia
Chapter 17: Nia Ramadhani
Side Story II: Cut Syifa and her brother
Chapter 18: Marion Jola
Side Story III: Citra Kirana's Craving During Pregnancy
Chapter 19: Another Threesome: Isyana Sarasvati & Raisa Andriana
Chapter 20: Lesti Andryani aka Lesti Kejora
Side Story IV: Enzy Storia's birthday Gift.
Chapter 21: Andrea Dian
Side Story V: Tatjana Saphira's First Sexual Encounter feat. Angel Pieters
Side Story VI: Chelsea Islan's experiment (feat. Pam Abigail)
Chapter 22: Ending the Feud: Audrey Tapiheru & Cantika Abigail
Chapter 23: Casting Cassandra Lee
Chapter 24: A Gift From Cassandra Lee
Chapter 25: Return of Faby Marcelia
Chapter 26: Cinta Laura
Side Story VII: Violation of Lesti Kejora
Chapter 27: Brisia Jodie: The Lost of Innocence
Side Story VIII: ************** & Ayu Ting Ting
Side Story IX: Raffi Ahmad & Laudya Chyntia Bella
Chapter 28: Blackmailing Sheryl Sheinafia
Chapter 29: Revenge of Cinta Laura feat Valerie Thomas
Chapter 30: Selebgram's Affair with Acha Sinaga
Chapter 31: Living the Luxurious Life w/ Nia Ramadhani and Jessica Iskandar.
Side Story X: Raline Shah
Chapter 32: Laura Basuki, The Hot Young Mom
Chapter 33: Mikha Tambayong
Chapter 34: Mikha Tambayong & Dinda Kirana: The Ultimate Duo.
Chapter 35: Trapped in an Elevator with Via Vallen
Chapter 36: Taking Advantage of Pamela Bowie
Side Story XI: The Adventure of Enzy Storia and Hesti Purwadinata
Chapter 37: Paula Verhoeven, Another Hot Young Mom.
Side Story XII: Rio's Next Adventure with Maya Septha
Side Story XIII: Vanesha Prescilla, The Road to Fame & Fortune
Chapter 38: Sivia Azizah: The Naughty Ukhti
Side Story XIV: Mbah Yanto's Next Victim: Mawar de Jongh
Side Story XV: Prilly Latuconsina
Chapter 39: Tiara Andini: The Fall of Indonesia's Idol
Side Story XVI: Rio's Final Adventure w/ Amanda Manopo
Side Story XVII: Shaloom Razade
Side Story XVIII: Arafah Rianti
Side Story XIX: Dian Sastrowardoyo with Special Guest Star: Titi Kamal.
Side Story XX: The Final Side Story: Raffi Ahmad vs ************** & Sarwendah Tan
Chapter 40: Citra Kirana's Post Pregnancy Lust (co-starring: Erica Putri)
Chapter 41: Julie Estelle & Cathy Sharon: Awesome Threesome
Chapter 42: Natasha Wilona & Ochi Rosdiana
Chapter 43: Bunga Citra Lestari, The Hot Young Widow
Chapter 44: Beginning of the End: Pevita Pearce!
Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter)



Chapter 1: Faby Marcellia





Perkenalkan, nama saya Fahmi. Saya sudah lama bekerja sebagai seorang OB di sebuah Production House. Baru-baru ini saya dipindah tugaskan menjadi seorang Runner dalam sebuah produksi acara TV. Tugas seorang Runner adalah biasanya mengambil atau mengangkut barang sesuai permintaan crew atau melayani permintaan artis-artis, ya sebenernya tidak jauh beda dengan OB, tapi hanya saja lokasinya ya beda.


Suatu ketika Kantor saya menjalankan sebuah project iklan baru untuk sebuah produk susu anak yang shootingnya sendiri akan dilaksanakan di Kantor. Kantor saya ini cukup besar sehingga memiliki sebuah studio kecil. Saya kaget ketika melihat ternyata artis yang terlibat adalah Faby Marcellia. Ibu dua orang anak ini dikenal lewat sinetron Dunia Terbalik dan dahulu sempat menghebohkan dunia maya dengan foto syurnya dengan seorang lelaki yang sekarang menjadi suaminya.


Singkat cerita shooting akan segera dimulai dan saya memberanikan diri untuk memperkenalkan diri pada Faby dan asistannya. "Permisi nama saya Fahmi, saya runner disini. Kalau ada perlu apa-apa mbak bisa panggil saya ya" ucap saya dengan sedikit gerogi. Faby mengulurkan tangannya "Salam kenal mas Fahmi, saya Faby" ucapnya sambil tersenyum. Selama memperkenalkan diri pandangan saya tidak bisa lepas dari dadanya yang terkenal montok itu.


Shooting pun berjalan lancar, namun tiba-tiba asistant Faby harus pergi karena anaknya yang sakit. Disela-sela shooting, Faby menelepon suaminya "Daddy, bisa tolong jemput aku ga? Aku lagi shooting di daerah Kemang nih. Si Arja harus pulang karena anaknya mendadak masuk rumah sakit". Entah kenapa Faby menelepon dengan menggunakan loud speaker sehingga suara suaminya bisa terdengar dengan jelas, "Waduh, Mom, Aku lagi ada keperluan juga di Bogor. Bisa sih dijemput, tapi agak telat ya?" ujar suaminya. "Yaudah deh, daripada harus naik Mobil online, Aku tunggu Daddy aja". Faby lantas melanjutkan shootingnya lagi.


Jam menunjukkan pukul 10 Malam, shooting pun berakhir. Sebagai runner, Aku juga turut membantu Department Kamera untuk merapihkan lighting, Kamera dan perkabelan. Untungnya Faby adalah seorang Artis yang engga ribet, jadinya tidak muncul permintaan yang aneh-aneh dari dia sehingga bisa dibilang pekerjaan saya hari ini cukup ringan. Selesai beres-beres saya memutuskan untuk nongkrong dulu di Kantor dan ternyata Faby juga masih ada di sana. Suasana kantor sudah kosong, menyisakan saya di studio bersama Faby dan beberapa security di luar gedung. "Eh mas, kok belom pulang?" tanya Faby. "Iya nih, saya masih capek. Lagian kostan saya deket jadinya mau numpang internetan dulu di sini" jawab Fahmi. "Mas, duduk sini aja Sama Aku, temenin Aku ngobrol dulu sekalian nunggu suami" sambung Faby. Saya pun pindah duduk di sofa sebelahnya. Saya yang penasaran dengan kehidupan pribadinya dengan iseng bertanya sudah berapa lama dia menikah, Faby tersenyum dan mulai membicarakan kehidupan pernikahannya dan kedua anaknya. Ternyata dibalik kebahagiaannya di sosial media, Faby merasa kesepian karena seringkali ditinggal oleh suaminya, bahkan Faby merasa lelah karena harus mengurus dua orang anak sendirian tanpa babysitter. Cukup lama Faby mencurahkan isi hatinya. Saya yang masih jomblo ini hanya bisa kasih jawaban seadanya, bahkan sesekali hanya mengangguk. "Ternyata ngobrol sama kamu enak juga ya, plong banget hatiku abis ngobrol sama kamu. Kamu sendiri gimana? Sudah punya pasangan?" tanya Faby. "Belom nih mbak, saya masih jomblo hehehe" saya menjawab sambil tertawa malu. "Wah sayang banget cowok seganteng kamu masih jomblo ya, eh tapi panggilnya jangan mbak dong! Panggilnya Faby aja" sambungnya. "Eh iya... Fab".


Kami berdua terdiam karena tidak ada topik pembicaraan lagi, kami hanya saling memandang. Entah siapa yang memulai kamipun berciuman. Yang awalnya hanya ciuman pelan berubah menjadi ciuman yang ganas. "Tunggu sebentar Fab!" Saya berdiri dan berjalan menuju pintu. Setelah yakin tidak ada siapa-siapa, saya menutup dan mengunci pintu. Baru saja saya mengunci pintu, Faby sudah dibelakang saya dan mendorong saya ke arah pintu. Faby kembali mencium saya dengan ganasnya. Lidahnya menari-nari dalam mulut saya. "Aku ga mau tau, malam ini kamu harus puasin Aku! Abis lahir anak kedua, Aku udah engga pernah ngewe lagi!" kata Faby. Aku hanya bisa mengangguk dan Faby melepaskan pelukannya. Faby melepaskan kemeja dan jeansnya sehingga kini dia hanya mengenakan BH dan celana dalam berwarna hitam. Saat saya ingin menyusu ke dada besarnya itu, Faby malah menghentikan gerakan saya. "Eh, kamu juga Lepas dong!" kata Faby. Sambil tersenyum, saya mulai melepaskan Kaos dan celana saya, ternyata Faby juga mulai melepas BH dan celana dalamnya. Saya mulai menyosor dan menyusu di dada besarnya itu. Faby hanya bisa mendesah. Sambil menyusu, saya mendorongnya ke sofa tempat kami duduk tadi. Dengan ganasnya Faby merubah posisi kami sehingga kini Faby menimpa saya. Faby mulai menciumi pipi saya lalu turun menciumi dada saya lalu akhirnya turun ke perut lalu Faby turun ke penis. Faby mulai mengocok penis saya dengan tangan halusnya dan saya hanya bisa mendesah sambil berkata "Terus Fab!" Faby tersenyum nakal lalu mulai menciumi kepala penis itu. "Duh, udah lama nih ga makan kontol" kata Faby yang mengikuti omongan itu dengan melahap penis saya. Lidahnya dengan lihai menari-nari dipermukaan penis itu membuat saya hanya bisa mendesah. Mengingat masih ada beberapa orang di kantor, saya berusaha untuk mengendalikan desahan saya dengan menutup mulut dengan tangan. Kemudian Faby melakukan sesuatu yang mengejutkan. Faby menghentikan sepongannya dan menaruh penis saya di antara belahan dadanya. Faby men-titfuck saya dengan penuh nafsu sambil sesekali menciumi kepala penis saya. Sambil bergetar saya hanya bisa berkata "Duh, Fab, Aku mau keluar ini!". "Yaudah keluarin di mulutku aja, Mi" Faby kembali memasukan penis itu kedalam mulutnya. Saya yang sudah tidak kuat akhirnya nyembur di dalam mulutnya. "Gila kamu Fab, hebat banget!" kata saya sebisanya sambil mendesah. "Nah sekarang kamu puasin Aku sayang!" kata Faby sambil mengelus rambut saya. Saya yang mengerti maksudnya langsung mengarahkan kepala saya ke arah vaginanya dan tanpa basa basi langsung menjilat dan menghisapnya. Lagi-lagi Faby hanya bisa mendesah sambil berkata "Terus! Terus! Ah fuck!". Tiba-tiba Faby berteriak agak kencang dan cairan surga pun keluar dari vaginanya. Saya menghisap cairan itu sebisanya dan mengumpulkannya dalam mulut saya. Saya langsung meng-french kiss Faby dan Faby akhirnya merasakan cairannya sendiri. Kami yang ngos-ngosan akhirnya beristirahat sejenak.


Faby membukan handphonenya dan membaca chat dari suaminya. Suaminya itu sebentar lagi akan sampai. Karena suasana studio yang dingin, penis saya kembali berdiri. "Mi, udah berdiri lagi aja tuh" kata Faby sambil tertawa. Tanpa menjawab saya langsung mencium Bibirnya sambil menggosok vaginanya dengan tangan saya. Saya menatap Faby seakan minta persetujuan, Faby kembali menatap saya seakan menerima permintaan saya. Perlahan saya mulai memasukan penis saya kedalam vagina Faby. Tidak disangka, untuk seorang Ibu dua orang anak, vaginanya masih lumayan sempit! "ah, memekmu sempit sayang!" Kataku "kontol kamu juga gede!" Jawab Faby. Saya mulai menggerakan penis saya keluar masuk vaginanya. Agar desahannya tidak terdengar, saya mencium bibir Faby dengan penuh nafsu. Gerakan saya yang awalnya lamban, lambat laun menjadi lebih kencang dan Faby makin memperdalam ciumannya untuk menahan desahannya. Saya yang sudah tidak kuat lagi akhirnya berusaha melepaskan penis saya dari vagina Faby. Di luar dugaan Faby malah menahan pinggang saya dengan kedua kakinya. "Faby sayang, Aku keluar!" kata saya. "Iya, Aku juga mau keluar. Bareng ya!" jawab Faby. Penis saya memuntahkan peju di dalam vaginanya bersamaan dengan Faby yang mengeluarkan cairan surgawinya. Kami berdua hanya bisa bernafas dengan kencang, Faby kemudian mencium kening dan bibir saya. "Makasih ya sayang" ucap Faby sambil kembali mencium kening saya dan mengusap-usap rambut saya. Takut karena suaminya sudah dekat dan takut ketahuan security, Kami berdua kembali berpakaian. Faby mengenakan make up dan parfum seadanya agar tidak dicurigai suaminya. Selesai kami beres-beres, suami Faby menelepon dan mengatakan bahwa dia sudah ada di depan Kantor. Faby mencium bibirku lalu pamit. Saya yang lelah kembali terduduk di sofa bekas pergumulan Kami. Saya hanya bisa tersenyum dan berfikir "Coba shooting tiap hari kayak gini!"




To be continued
sip banget deh sendal taro dolo
 
Akhirnya happy ending ya suhu, mantaap penutupannya!!
Ditunggu karya2nya di 2021 hehe
 
Akhirnya setelah beberapa hari baca thread ini tamat juga..... makasih hu... salam crot buat fahmi, rio serta mbah dukun ...
 
Bimabet
Side Story IV: Enzy Storia's birthday Gift.




Pada tanggal 10 Agustus 2020, Enzy Storia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 28. Selepas shooting untuk acara live peluncuran sebuah platform streaming film, teman-teman Enzy seperti Jessica Mila, Febby Rastanty, dan Yuki Kato memberikannya sebuah pesta kejutan yang turut dimeriahkan oleh sahabat-sahabat dan keluarga Enzy lainnya. Jessica Mila menghampiri Enzy dan memberikannya sebuah kotak berukuran besar yang sudah dibungkus kado.


"Ini buat lo ya, nanti dibuka hehehe" ucap Jessica.
"Ya ampun, Mil. Thanks banget ya" ucap Enzy pada Jessica.



Beberapa teman Enzy juga memberikannya kado. Enzy merasa bahagia sekali mendapat surprise, kado, dan perhatian sebanyak ini. Mereka merayakan ulang tahun Enzy hingga larut malam.


Rumah Enzy.




Enzy sampai di rumah dan menaruh kado-kadonya di sofa kamarnya. Enzy memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum membuka kado-kado itu. Di bawah pancuran air hangat, birahi Enzy tiba-tiba mulai muncul. Dulu saat masih punya pacar, pasti saat ulang tahun sang pacar pasti akan mengajaknya bercinta di sebuah hotel. Enzy kemudian mengambil sebuah botol sabun lalu ia gesekkan di bibir vaginanya.


“Uuhh… enak banget sih…” ujar Enzy berbicara pada dirinya sendiri.


Enzy memaju mundurkan botol itu di vaginanya sambil tangan satunya meremas dan memilin putingnya.


“ooohhh… enaakkk… uuhh…” Enzy meracau keenakan.


Tidak butuh waktu lama untuk Enzy agar akhirnya mendapatkan orgasmenya. Enzy membuka selangkangannya lebar-lebar lalu cairan vaginanya menyembur keluar. Setelah itu Enzy melanjutkan mandinya dan segera berpakaian karena tidak sabar untuk membuka kado dari teman-temannya.


Enzy mulai membuka kado dari kawan-kawannya. Enzy nampak bahagia karena mendapat banyak barang bagus seperti tas, perfume, sepatu, dan pakaian. Namun masih satu kotak yang belum dibuka, yaitu kotak dari Jessica. Dengan cepat Enzy membuka kado itu. Terdapat sebuah kartu ucapan dari Jessica Mila di dalamnya.


"I hope you'll enjoy your present, Love Jessica Mila." kira-kira itulah tulisan di kartu itu.


Kado itu adalah sebuah kacamata virtual reality. Enzy bingung kenapa Jessica memberikannya sebuah kado semahal ini, karena jelas ini bukan kacamata virtual reality biasa. Ini terlihat dari ukurannya yang agak besar dan agak berat. Sesuai petunjuk sebelum menggunakan kacamata itu, Enzy berbaring di tempat tidur lalu menyalakan alat itu.


Virtual reality.




Secara ajaib Enzy sudah berada di tempat lain, dunia virtual. Enzy memasuki kamar tidur dengan sangat hati-hati, bergerak tanpa suara, mengendap-endap di atas karpet seperti hantu. Enzy melihat seorang pemuda tertidur di atas ranjang itu. Satu-satunya suara berasal dari jubah sutranya yang menyentuh kulit cerah telanjangnya. Namun suara samar ini tampaknya tidak membangunkan pemuda yang terbaring di tempat tidur, mata tertutup, dan bernapas dengan lembut. Dia tidak bergerak atau bergerak bahkan saat Enzy mendekat. Enzy yang memang sudah horny sejak mandi tadi memutuskan dia akan bersenang-senang dengan laki-laki virtual ini. Dia melepaskan jubahnya dan perlahan-lahan mengistirahatkan lututnya di tepi tempat tidur besar. Dia mengamatinya sebentar, bertanya-tanya apakah dia terbangun. Pria itu mendengus, sedikit menggerakan kepalanya, dan mendesah kecil.


Enzy tersenyum, dengan hati-hati naik ke atas seprai. Enzy meraba-raba paha pria itu yang tebal. Dia mencondongkan tubuhnya ke depan, menyentuh wajahnya dengan rambutnya yang berbau lavender. Pemuda itu tetap tertidur. Dengan penuh tekad dan sedikit tidak sabar, Enzy menyentuh kelopak mata, pipi, dan bibir pemuda itu dengan ujung payudaranya yang agak besar. Dia merasakan seringai kecil saat pemuda itu mulai terbangun dan mencium putingnya. Enzy terkekeh, akhirnya mendapatkan reaksi yang diinginkannya. Pria itu tetap diam, terlihat seperti sedang tidur. Dia tidak lagi peduli. Enzy mendapatkan apa yang diinginkannya tetapi sekarang dia menginginkan yang lebih. Enzy mencium pria itu di dahi, lalu pipi, dan terakhir bibir. Bibirnya lembut seperti bunga. Dia menarik kembali selimut, memperlihatkan dada rampingnya yang kurus. Mata cokelatnya yang hangat membesar dan senyum melebar di wajahnya. Enzy memiliki banyak mantan kekasih; aktor, atlet, dan penyanyi. Semuanya memiliki perut six-pack yang sempurna. Ini berbeda. Tubuh mereka diciptakan agar terlihat sempurna untuk penampilan atau pertunjukan. Apa yang ada di hadapannya ini adalah tubuh seorang prajurit yang keras dan nampak sudah terlatih, mirip tubuh Arnold Schwarzenegger dalam film Terminator 2. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan mencium bekas luka besar di bahu kanannya, bisep, dan abs kanan atas.


Enzy menarik bed cover dari seluruh tubuhnya. Matanya tertuju pada kemaluan pemuda itu. Enzy berfikir, apakah penis itu berdiri karena tindakannya atau sekadar efek dari dinginnya pendingin ruangan. Penis besarnya berdiri kaku saat disentuh oleh Enzy. Dia membungkus jari-jarinya di sekitar batang besar itu dan mencondongkan tubuh ke depan memberikan sedikit ciuman di kepalanya. Penis itu bergerak-gerak di tangannya. Enzy mengelusnya, naik turun. Pria itu mendengus. Nafasnya menjadi berat saat dia mengeluarkan erangan kecil. Enzy tersenyum, membungkuk ke depan lagi. Kali ini dia menelan penisnya ke dalam mulutnya. Bibirnya membungkus kemaluannya saat dia mencoba memasukkan semuanya ke dalam mulutnya. Dia melepaskannya, memberinya beberapa sentuhan lagi, dan turun lagi. Lidahnya menyentuh kepala kemaluannya. Jari-jarinya menyentuh buah zakarnya, menggosok permukaan penisnya yang sangat halus itu.


Dia menatap wajah pria itu. Wajahnya dipenuhi rasa puas dan kesenangan. Tangannya yang kuat mencengkeram tepi tempat tidur dengan erat. Enzy menyeringai dan terus menghisap kemaluannya. Dia meraih ke dalam vaginanya dengan jari-jarinya dan menggosok dinding vaginanya, bersiap-siap untuk acara utama. Klitorisnya memenuhi dirinya dengan kenikmatan yang sangat dirindukannya. Vaginanya menjadi sangat basah. Mulutnya juga menjadi basah karena menutupi kemaluannya. Akhirnya merasa cukup dan ingin segera disetubuhi, Enzy naik ke atas pemuda itu. Dia meraih kemaluannya, dan dengan satu gerakan cepat, dia menusuk dirinya dengan penis itu. Gelombang nafsu dan kesenangan mengalir ke seluruh tubuhnya. Dia ingin menjerit tapi menahannya.


Dia meletakkan tangannya di dada pemuda itu dengan keras, menggesekkan pinggulnya ke tubuhnya, dan melompat-lompat di atas kemaluannya. Matanya tertutup karena kenikmatan yang terasa sangat intens. Enzy bisa merasakan kemaluan pemuda itu yang mengisi penuh vaginanya. Penis pemuda itu menabrak dinding vaginanya. Senyuman melebar di wajah Enzy saat jari-jari pemuda itu dengan lembut menyentuh, menggosok, dan meremas payudaranya. Puting Enzy juga tidak luput dari permainan pemuda itu. Enzy membuka matanya dan melirik pemuda itu. Matanya sekarang terbuka, menatap dengan lapar dan penuh nafsu ke arahnya. Tanpa peringatan, dia mencondongkan tubuh ke arahnya, memeluk tubuh Enzy dengan tangannya yang kuat, dan mencium bibirnya. Enzy memeluknya, menyentuh bahu lebarnya dan bagian belakang kepalanya. Dia 'mengendarai' tubuh pemuda itu dengan lebih keras dan lebih cepat, membuat keduanya merasa kesenangan.


Pria itu menggulingkannya, dan kini berada di atasnya. Enzy dengan senang hati mengizinkannya, melingkarkan kakinya di pinggangnya, meraih bokongnya dengan satu tangan, dan punggungnya dengan satu sama lain. Mereka berciuman berulang kali saat penisnya mulai masuk vagina Enzy. Pemuda itu memulai dengan lambat tetapi temponya lama kelamaan terasa lebih cepat dan lebih keras. Enzy semakin dekat dengan orgasmenya. Pemuda merasa dia semakin dekat dengan orgasmenya juga. Kemaluannya berdenyut di dalam vagina Enzy. Pemuda itu terus berusaha lebih keras, lebih cepat, dan lebih dalam memasukan penisnya. Enzy semakin merasakannya. Gelombang kenikmatan yang kuat membanjiri dirinya. Kakinya gemetar tak terkendali. Kukunya menembus kulit dan permukaan kulitnya. Enzy melirik ke wajahnya. Tiba-tiba terlihat sebuah sinar merah dari matanya.


"Loh, kenapa nih?" Enzy berkata pada dirinya sendiri.
"Aaaah.... Ahhh...." Enzy akhirnya mendapat orgasmenya lagi.


Pria itu tersenyum.


"Error! Error! Error!" Suara itu tiba-tiba terdengar.


Enzy mendengus dan mengumpat pelan. Enzy menyentuh kepalanya, merasakan dua perangkat listrik kecil. Enzy mengetuk perangkat yang dia kenakan, dia melihat pemuda itu meledak ke dalam debu virtual, meninggalkannya sendirian di kamar tidurnya. Enzy melepaskan kacatama virtual dan kembali ke dunia nyata. Enzy melihat kembali alat yang diberikan oleh Jessica. Terlihat tulisan disitu.


"Battery 0%, Please Recharge"
"Pantes aja error, belom dicharge sih" ucap Enzy.


Meski begitu, Enzy tetap merasa bahagia dan senang sudah diberi hadiah yang begitu bermanfaat oleh sahabatnya, Jessica Mila. Celana dalam Enzy nampak basah akibat orgasme yang didapatnya saat menggunakan kacamata virtual reality tadi.


"Mila benar-benar temen yang pengertian" ucap Enzy dalam hati.


Enzy kini membuka kado dari Yuki dan Febby. Ternyata kado itulah sebuah dildo berukuran besar. Ada tulisan di atas kardusnya.


"Untuk ngurangin stress Kak Enzy, love Febby & Yuki"


Enzy tersenyum bahagia melihat tulisan itu dan melihat isi kadonya. Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang untuk Enzy dan benar-benar menjadi salah satu ulang tahun terbaiknya.

Okee niiiii 👍🏻👍🏻
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd