Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Chapter 35: Trapped in an Elevator with Via Vallen.
*Update Edisi Libur PSBB*



Fahmi berada di sebuah lift, hanya berdua dengan seorang perempuan cantik. Pada awalnya Fahmi tidak menyadari siapa perempuan itu, tapi setelah Fahmi berhasil curi-curi pandang, Fahmi akhirnya menyadari kalau perempuan itu adalah pedangdut terkenal; Via Vallen.

Fahmi memang tidak pernah menyukai musik dangdut, tapi dia tau Via Vallen sangat terkenal dan digemari masyarakat luas. Fahmi sendiri sebenarnya sangat menyenangi penampilan Via, menurutnya Via sangat seksi dan montok.

"Mbak, maaf. Mbak ini Via Vallen ya? Yang penyanyi dangdut itu kan?" Fahmi bertanya pada wanita itu.
"Iya mas, Aku Via Vallen." Via menjawab pertanyaan Fahmi sambil tersenyum.
"Maaf sebelumnya mbak, saya boleh minta selfie? Saya ngefans sama Mbak." Ujar Fahmi sambil mengambil handphonenya.
"Wah boleh dong. Sini, mana hpnya?" Via dengan senang hati menerima permintaan Fahmi.

Setelah mereka berselfie ria, tiba-tiba lift yang mereka tumpangi berhenti. Lampu utama lift mati dan dalam hitungan detik lampu darurat menyala.

"Wah, kenapa nih???" Via bertanya-tanya dengan wajah ketakutan.

Fahmi menekan intercom di lift namun tidak berfungsi, sepertinya CCTV dalam lift itu juga tidak berfungsi.

"Kayaknya mati listrik nih." Ujar Fahmi sambil berusaha menekan-nekan tombol lift.

Fahmi dan Via memeriksa handphone mereka, tapi tidak ada sinyal sama sekali.

"Ah ya bener aja sih!" Via tiba-tiba menangis dan terduduk di lantai lift.

Fahmi bingung melihat Via Vallen yang tiba-tiba menangis dan terduduk di lantai lift.

"Tenang Via, ini baru beberapa menit kok. Pasti nanti liftnya jalan lagi." Fahmi berusaha menghibur Via.

Pelantun lagu Sayang itu tiba-tiba memeluk Fahmi sambil menangis.

"Bukan itu mas, kayaknya belakangan hidup Aku sial banget! Mobil Aku dibakar dan sekarang Aku kehilangan beberapa job." Via berkeluh kesah pada Fahmi.

Fahmi mengelus-elus rambut Via.

"Yang sabar ya, Vi. Emang kenapa kamu kehilangan job?" Fahmi bertanya pada Via.

Via melepaskan pelukannya dari Fahmi dan tertunduk malu.

"Para sponsor bilang Aku udah ga cocok jadi penyanyi dangdut. Berat badanku nambah, jadi Aku dianggap udah ga menjual lagi." Via berkata sambil tesedu-sedu.
"Aku baru aja dari lantai atas karena mau maksa mereka untuk balikin job ini, tapi gagal dan Aku diusir gitu aja. Sekarang liftnya pakai mati segala. Emang sial banget hari ini!" Via melanjutkan keluh kesahnya.

Fahmi tidak percaya kalau Via Vallen baru saja mengalami body shaming. Body shaming adalah sesuatu yang Fahmi benci, dulu saat kecil, Fahmi sering dibully karena tubuhnya yang besar.

"Maaf ya mas, Kita ga saling kenal tapi tau-tau masnya jadi Aku curhatin gini." Via berujar pada Fahmi.

Fahmi tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Gapapa kok, kalau bisa bantu ngeringanin beban kamu ya cerita aja. Lagian Aku paham rasanya dibully karena berat badan." Jawab Fahmi.

Via terkejut mendengar perkataan Fahmi.

"Ah, masa sih? Kamu badannya keker gini kok, ganteng lagi." Ujar Via.

Fahmi tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Via.

"Dulu waktu kecil badanku gede banget, jadi sering dibully." Ujar Fahmi.
"Kamu juga cantik kok, body kamu itu bagus." Lanjut Fahmi.

Via sedikit terkejut mendengar pujian dari Fahmi.

"Oh, emang body Aku bagus ya?" Tanya Via.
"Iya, Maaf kalau Aku terdengar agak ngeres ya, tapi emang body kamu itu idaman banget. Cowo mana yang ga terangsang liat kamu. Kamu pakai kemeja aja cowo bisa nafsu." Jawab Fahmi.



Via menghapus air matanya dan sedikit tersenyum mendengar ucapan Fahmi. Nampaknya Fahmi berhasil sedikit menghibur Via Vallen.

"Makasih ya mas atas pujiannya." Ucap Via sambil kembali memeluk Fahmi.
"Iya, sama-sama." Jawab Fahmi.

Fahmi membalas pelukan Via. Tidak disangka-sangka, pedangdut itu mencium pipi Fahmi.

"Sekali lagi terima kasih banyak mas." Ucap Via setelah mengecup pipi Fahmi.

Fahmi sedikit terkejut dengan ciuman itu. Kini Via dan Fahmi saling bertatapan, tatapan yang penuh nafsu panas dan chemistry. Entah mengapa pujian dari Fahmi itu malah sedikit menaikkan birahi Via.

Entah siapa yang memulai tapi kini Fahmi dan Via berciuman. Lidah mereka saling beradu dan mulut mereka saling bertukar cairan saliva. Sambil berciuman, Fahmi dan Via saling berusaha melepaskan pakaian mereka satu sama lain. Via melucuti celana jeans dan celana dalam Fahmi. Tanpa berfikir panjang Via langsung meraih penis Fahmi.

"Aaaahhhh...." Fahmi merasa keenakan karena genggaman tangan Via di penisnya.

Dengan lihai, pedangdut itu mulai mengocok-ngocok penis Fahmi dengan liar.

"Aahhhh... Yeesss...." Fahmi merasa keenakan karena kocokan tangan Via.

Via tiba-tiba menghentikan kocokannya.

"Tunggu, Aku mau coba sesuatu" Via tiba-tiba merebahkan dirinya di lantai lift.

Via menggunakan tumpukan pakaiannya sebagai bantalan untuk kepalanya. Tiba-tiba Via menarik Fahmi mendekat dan meletakan penis Fahmi di belahan dadanya. Fahmi paham apa yang diinginkan Via. Fahmi menggesekan penisnya di belahan dada Via.

"Oh, tetekmu enak banget!" Ujar Fahmi.
"Terus mas! Terus entotin tetek ku!" Via juga mulai merasa keenakan.

Via sesekali menjilati dan menciumi ujung penis Fahmi, dan Fahmi juga mempercepat tempo gerakannya sehingga payudara Via Vallen berguncang dengan kencang. Penis Fahmi berada di antara payudara Via Vallen dan bergerak di antaranya.

"Toket kamu enak banget Viaaa... Toket kamu bikin nagih!!" Fahmi merasa orgasmenya akan segera datang.

Tanpa peringatan atau aba-aba, Fahmi menembakkan seisi spemanya ke wajah Via Vallen. Kening, mata, hidung, bibir, pipi, dan dagu, semua terkena semprotan sperma Fahmi. Via sama sekali tidak protes, malah Via terlihat sangat bahagia menerima semprotan sperma di wajahnya.

"Ini yang aku tunggu-tunggu!" Via terlihat bahagia dan puas.

Kini Fahmi mendekatkan wajahnya ke arah vagina Via.

"Ayo mas, puasin Via. Memek Via udah basah nih..." ucap Via dengan pelan.

Tanpa berkata apa-apa Fahmi langsung mencium vagina Via, Via kini malah mendesah sejadi-jadinya karena merasa keenakan. Fahmi menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat vagina Via, tidak lupa Fahmi memainkan clitoris Via.

"Ayo, terus Mas! Puasin Via!!! Jilatin memek Via!!!" Via terus memerintah Fahmi.

Desahan dan nafas Via menjadi semakin cepat dan keras.

"Ahhhh... Ahhhh... Ahhhh...." desah Via dengan keras.

Benar saja, Via Vallen akhirnya mendapatkan orgasmenya, hal yang sudah lama tidak dia dapatkan dan sudah dia idam-idamkan. Via hanya bisa menutup matanya sambil ngos-ngosan. Fahmi membalikan tubuh Via sehingga kini Via menghadap ke bawah. Tidak lama, penis Fahmi kembali berdiri tegak.

"Dasar pelacur kamu Via, bisa-bisanya godain orang yang kamu baru kenal!" Ucap Fahmi sambil kini menusukkan penisnya ke dalam vagina Via.
"Via emang lonte, Mas! Via suka ngentot orang ga dikenal." Via terus meracau keenakan.
"Aargghh!" teriak Via Vallen keenakan.

Fahmi mulai menggerakan penisnya keluar masuk vagina Via. Mereka berdua mendesah dengat dahsyat seakan mereka dalam satu symphony. Fahmi menjambak rambut Via dan menarik kepala Via kebelakang.

"Lonte kamu Via!" ucap Fahmi lalu mencium bibir Via.

Via bergumam dengan Bahasa Jawa yang tidak dapat dipahami oleh Fahmi. Mereka berdua kembali bercumbu dengan ganas seakan tidak ada Hari esok. Penis Fahmi tidak henti-hentinya bergerilya di dalam vagina Via.

"Aargghh! Mas, Ayo dong kontolin Aku terus!!! Aku mau keluar lagi!!!" teriak Via keenakan.

Benar saja, Via Vallen mendapat orgasmenya lagi. Fahmi semakin bersemangat menyetubuhi Via sehingga mempercepat gerakan pinggulnya, bahkan sesekali menampari pantat Via. Via terus mendesah karena serangan Fahmi.

"Viaaaa, Aku mau keluar lagi" Fahmi berteriak keenakan.
"Keluarin dimana nih, Via???" Goda Fahmi.

Karena Via tidak menjawab apa-apa, Fahmi akhirnya mengeluarkan penisnya dari vagina Via dan menumpahkan spermanya ke wajah Via Vallen. Via mejilati penis Fahmi dengan rakus dan menyedot habis sperma Fahmi. Via menggunakan celana dalamnya untuk membersihkan sisa-sisa sperma Fahmi yang menempel di wajahnya.

"Peju kamu banyak banget sih, lengket nih mukaku!" Via protest pada Fahmi yang sembarangan membuang spermanya ke wajah Via.

Via mendorong Fahmi sehingga Fahmi kini terbaring di lantai lift. Via mengarahkan vaginanya ke arah wajah Fahmi dan Fahmi tau persis apa keinginan Via. Lidah Fahmi mulai bergerilya di dalam vagina Via, Bahkan clitoris Via tidak luput dari permainan lidahnya. Lagi-lagi Via berteriak dengan Bahasa Jawa yang tidak dipahami oleh Fahmi.

Via mendapatkan sebuah kepuasan yang sudah lama tidak dia dapat dari lelaki. Via, yang sudah dimabuk birahi, kini mulai menyedot penis Fahmi dengan kencang.

"Viaaa, Aku dapat nih!!!" teriak Fahmi keenakan.

Akhirnya Fahmi menyemburkan seluruh spermanya kedalam mulut Via. Via melenan semua sperma Fahmi tanpa sisa. Sekarang giliran Via Vallen yang akan mendapat orgasmenya.

"Gila kamu Mas Fahmi! Lidah kamu enak banget!!! Aaaaahhhhhh" Teriak Via Vallen yang mendapat orgasmenya lagi.

Suasana dalam lift itu terasa semakin panas, apalagi tidak ada AC. Via berusaha memancing nafsu Fahmi lagi dengan mengocok-ngocok penis Fahmi. Tidak perlu waktu lama untuk penis Fahmi untuk segera berdiri lagi.

"Masukin belakang aja ya mas." Via meminta Fahmi untuk melakukan anal sex.

Fahmi dengan senang hati mengikuti permintaan Via. Via sekarang terlihat sebagai seorang sex maniac ketimbang penyanyi terkenal.

"Wah, gila juga ini cewe!" Ujar Fahmi dalam hati.

Via membasahi lubang pantatnya dengan ludahnya sendiri. Setelah dirasa cukup, perlahan Fahmi memasukan penisnya ke dalam lubang pantat Via Vallen, si penyanyi dangdut semok itu.

"Kontolmu gede banget mas, enak di pantatku. Via suka banget!!!" Puji Via yang sudah merasa keenakan.

Via menikmati diperlakukan seperti itu, bahkan Via mendesah sambil tersenyum. Ini bukan pertama kalinya Via dianal. Para fans Via, para mantan pacar Via dan para produser musik juga sering menganal Via. Via menaruh kedua tangannya di mulut agar desahannya tidak terdengar orang-orang di luar lift. Fahmi memaju mundurkan penisnya di lubang pantat Via.

"Viaaaaa... Aku mau keluaaaar!!!" Fahmi merasa orgasmenya sudah dekat.
"Keluarin di pantat Aku aja mas! Ayo, pejuin pantatku!!!" Via memerintah Fahmi dengan nada mirip perek.

Tidak perlu berfikir dua kali, Fahmi menembakkan seluruh isi spermanya ke dalam lubang pantat penyanyi dangdut seksi itu.

"Huh, pantat Via penuh peju masnya, deh" Via tersenyum sambil memeluk Fahmi.
"Aku bilang juga apa? Body kamu itu emang oke. Entotable banget hehehe." Fahmi menjawab Via sambil tertawa kecil.
"Body Mas Fahmi juga enak buat ena-ena hehehe." Via ikut-ikutan memuji Fahmi.

Mereka berdua terbaring di lantai lift itu dengan keadaan yang lemas dengan nafas yang memburu, seakan mereka kehabisan nafas. Suasana panas di dalam lift itu seakan terlupakan oleh kenikmatan dari kedua insan yang baru bercinta ini. Fahmi dan Via membersihkan tubuh mereka dari cairan-cairan kenikmatan dan kembali berpakaian. Tidak lama kemudian lift itu kembali menyala, tapi lift itu sedikit bergetar.

"Loh kenapa ini???" Fahmi bertanya-tanya dengan nada panik.

Fahmi melihat kearah Via, tapi Via sudah tidak ada di lantai.

"Loh, kemana Via??? Via kok hilang???" Fahmi kebingungan mencari-cari keberadaan Via.

Lift itu tiba-tiba bergetar dengan kencang dan meluncur jatuh kebawah dengan kecepatan tinggi. Fahmi berteriak sekencang-kencangnya.

"Tidaaaaaaaak!!!" Fahmi berteriak sejadi-jadinya.

Fahmi terbangun dari tidurnya dan ternyata Fahmi masih berada di kostannya.

"Astaghfirullah!" Fahmi memegang dadanya dan merasakan jantungnya berdetak dengan cepat, tubuh Fahmi juga dipenuhi keringat.

Rupanya Fahmi tertidur sambil menonton playlist video Via Vallen di YouTube sehingga Fahmi jadi bermimpi basah soal Via Vallen. Fahmi merasa celananya basah.

"Anjing, gue cuma mimpi basah. Pantes aja Via jadi gampangan gitu. Tapi kenapa endingnya kagak asyik banget ya???" Ujar Fahmi sambil melepaskan celananya.

Fahmi masuk ke kamar mandi dan membersihkan "bekas-bekas" mimpi basahnya itu.

"Ga asyik banget sih cuma mimpi basah. Padahal pengen banget gue bisa beneran ngewe sama Via Vallen." Ucap Fahmi dalam hati.

Setelah bersih-bersih, Fahmi akhirnya kembali ke tempat tidur dan beristirahat karena besok pagi-pagi Fahmi harus kembali ke lokasi shooting Web Series.



To Be Continued...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd