Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Chapter 36: Taking Advantage of Pamela Bowie.
*Update Edisi Libur PSBB*



Special Guest Appearance: Laura Basuki.



"Ah... Ah... Ah... Oh Yeaaaah...." Terdengar desahan seorang wanita dari dalam sebuah kamar hotel di bilangan Kemang.

Ya, suara itu adalah suara dari seorang artis cantik Laura Basuki yang sedang bercinta dengan Fahmi. Selepas menyelesaikan pekerjaannya di lokasi shooting, Fahmi dan Laura secara diam-diam langsung meluncur ke hotel tempat Laura menginap selama shooting Web Series.

"Terus Lau, enak banget! Gilaaaa!" Teriak Fahmi keenakan karena menerima 'serangan' dari Laura Basuki.

Mereka bercinta dengan posisi reverse cowgirl. Ibu muda itu terus menggoyangkan pinggul dan pantatnya di atas Fahmi. Fahmi hanya bisa menggerayangi tubuh Laura dari belakang sambil sesekali menampari pantat putih Laura.

"Gilaaaa! Aku mau keluar!" Teriak Laura.
"Sama, Aku juga! Kita keluar bareng ya!" sahut Fahmi.
"Aaaahhhh...!!!!" Akhirnya mereka berdua berteriak dan mengalami orgasme secara bersamaan.

Fahmi dan Laura merasa kelelahan dan mereka berdua bernafas dengan keras seperti orang yang habis lari marathon. Laura menaruh kepalanya di atas dada Fahmi dan memeluk Fahmi. Fahmi menyambutnya dengan mencium kening Laura.

"Siap-siap yuk, Kita kan harus ke wrap party." Ucap Laura sambil beranjak dari kasurnya.
"Haduh, males banget sih. Mending kita tiduran di sini, kan bisa ngewe semalaman." Fahmi merasa lemas dan masih terus berbaring di atas ranjang.
"Jangan gitu dong, ini kan project kita bersama." Aktris cantik itu berusaha meyakinkan Fahmi.

Fahmi yang sebenarnya malas malah akhirnya setuju dengan Laura.

"Yaudah deh, kamu mandi duluan aja, nanti gantian." Jawab Fahmi dengan malas.
"Nah gitu dong, itu baru semangat!" Kemudian wanita berusia 32 tahun itu mengecup bibir Fahmi.
"Kamu ga mau gabung?" Tanya Laura lagi sambil menatap Fahmi.

Fahmi tertawa terbahak-bahak mendengar ajakan Laura.

"Engga deh, kamu udah bikin Aku capek. Aku tepar banget nih, mau tiduran sebentar." Jawab Fahmi.
"Yeee, dasar kamu mesum ih! Aku kan ngajak mandi beneran." Laura tertawa mendengar jawaban Fahmi.

Laura masuk ke kamar mandi dan meninggalkan Fahmi yang sedang rebahan di atas ranjang itu. Fahmi sebenarnya sangat malas untuk pergi ke acara wrap party itu.

"Duh, males banget sih. Enakan juga pulang ke kostan, coli sambil nonton bokep, terus tidur sampe besok." Ujar Fahmi dalam hati.

Club Malam.



Di hari terakhir shooting Web Series para kru shootingan memutuskan untuk melakukan wrap party di sebuah club malam, yang mana Fahmi dan para pemain lainnya juga diundang, termaksud Laura Basuki, Mikha Tambayong, dan Dinda Kirana beserta artis-artis terkenal lainnya.

Laura hadir ke acara itu bersama suaminya yang menyusul Laura langsung dari Kantor. Melihat itu, Fahmi berusaha menjaga agar hubungannya dengan Laura terlihat hanya sekedar hubungan professional, tidak lebih. Tentu saja Fahmi tidak mau rumah tangga Laura berakhir hanya karena seorang production assistant seperti dirinya. Fahmi juga berusaha menghindari Dinda Kirana dan Mikha Tambayong agar tidak dicurigai orang-orang. Sepanjang malam baik Dinda maupun Mikha berusaha menggoda Fahmi dengan nakal.

Sebenarnya Fahmi tidak ingin ikut acara ini, dia sudah terlalu lelah dan ingin beristirahat. Apalagi sekarang ini Fahmi sedang mengurangi minum alcohol dan benar-benar menghindari tempat yang penuh dengan asap rokok.

Fahmi yang sedang tidak ingin meminum alcohol hanya meminum segelas coca cola saja, sedang para pemain memilih untuk minum alcohol bersama para kru. Salah satu yang memilih untuk minum alcohol adalah aktris cantik Pamela Bowie. Pamela Bowie sebenarnya adalah salah satu artis incaran Fahmi, tapi sayang ketatnya jadwal shooting membuat Fahmi gagal mendapatkan tubuh seksi Pamela Bowie. Meski begitu, Fahmi tetap bersyukur bisa mencicipi tubuh Laura Basuki, Mikha Tambayong, dan Dinda Kirana.

Fahmi terus memperhatikan Pamela. Pamela terlihat sangat menikmati musik yang dimainkan oleh DJ dan ikut menari, bernyanyi, dan berteriak bersama orang-orang di club itu. Fahmi tidak begitu menyukai musik yang terdengar keras seperti musik-musik di club malam. Jujur saja, gerakan tarian Pamela sedikit membuat Fahmi horny. Tapi laki-laki mana yang tidak horny bila melihat betapa liarnya tarian Pamela Bowie sekarang?

Benar saja, sesuai dugaan Fahmi, Pamela dan kawan-kawannya, bersama dengan para kru lainnya, akhirnya mabuk akibat terlalu banyak meminum alcohol. Fahmi akhirnya berinisiatif membawa Pamela kembali ke hotel. Pak Tono menghampiri Fahmi.

"Mi, kamu anter dia ke hotel pakai mobil saya deh." Ujar Pak Tono sambil memberikan kunci mobilnya.
"Terus Pak Tono nanti pulangnya gimana?" Tanya Fahmi.
"Gampang, nanti saya pesan taxi online aja. Yang penting Pamela sampai di hotel dengan aman." Jawab Pak Tono.
"Siap Pak!" Fahmi dengan segera menuruti perintah atasannya.

Fahmi, yang tidak tega melihat Pamela tidak sadarkan diri, akhirnya mau tidak mau membopong Pamela ke dalam mobil dan membawanya pulang ke Hotel.

Sesampainya di Hotel, Fahmi harus membopong Pamela naik ke kamarnya. Tubuhnya memang mungil, tapi rasanya berat sekali. Petugas hotel juga tidak heran melihat Fahmi yang membopong Pamela, karena mereka sering melihat kejadian serupa terjadi pada tamu-tamu mereka.

Kamar Hotel.



Fahmi menidurkan Pamela Bowie di atas ranjangnya. Sebenarnya Fahmi berniat untuk langsung pergi, tapi entah mengapa pemandangan Pamela yang hanya menggunakan tank top dan hot pants sedikit membuat nafsu Fahmi bangkit, apalagi kini Pamela sedang tidak sadarkan diri.

Setelah Fahmi memastikan kalau kamar Pamela sudah terkunci rapat, Fahmi kembali mendekati Pamela. Kini Fahmi mulai menjalankan aksi bejatnya dengan menyentuh pipi dan tangan Pamela.

"Hmmmm.... Kulitnya putih dan halus ya" ujar Fahmi.

Perlahan tapi pasti, nafsu Fahmi semakin naik melihat tubuh mungil Pamela yang tidak berdaya di atas ranjang itu. Fahmi mulai mengelus-elus paha putih Pamela.

"Oh, paha lo mulus banget sih, Pam. Baru paha lo aja udah bikin gue sange..." Fahmi berkata sambil mengecup paha mulus Pamela Bowie.

Dengan modal nekat, Fahmi mendekatkan wajahnya dengan wajah Pamela. Perlahan tapi pasti, Fahmi mulai mengecup bibir Pamela. Lidahnya menyeruak dengan paksa ke dalam mulut Pamela tanpa ada perlawanan. Fahmi bisa merasakan nafas Pamela yang bau alcohol. Setelah menghentikan ciumannya, Fahmi melepaskan seluruh pakaian Pamela. Tidak disangka, Pamela sama sekali tidak mengenakan pakaian dalam.

"Dasar perek, pasti aslinya abis clubbing dia mau ngewe nih makanya kagak pakai daleman." Ujar Fahmi dengan nada sinis setelah melihat Pamela yang ternyata tidak mengenakan pakaian dalam.
"Untung aja gue yang bakal ngerasain tubuh dia malam ini hehehe." Lanjut Fahmi lagi.

Fahmi mulai mengarahkan jarinya ke vagina Pamela. Jari-jari Fahmi mulai bergerilya di dalam vagina Pamela. Vagina Pamela terasa sangat sempit dan becek sekali. Selama diperlakukan seperti itu oleh Fahmi, Pamela tidak terbangun sama sekali karena efek minuman keras yang dia tenggak.

Kemudian Fahmi mendekatkan wajahnya ke arah vagina Pamela dan mulai menjilat dan menyedot vagina Pamela. Lidah Fahmi menyeruak masuk ke dalam vagina Pamela yang sempit itu dan tak henti-hentinya menyerang vagina Pamela hingga akhirnya Pamela mengeluarkan cairan orgasmenya meski sedang tidak sadarkan diri.

"Memek artis emang engga ada duanya! Engga ada yang engga enak ya!" Ujar Fahmi setelah merasakan cairan orgasme Pamela.

Meskipun tertidur akibat mabuk alcohol, tubuh dan syaraf Pamela masih bereaksi dengan sentuhan-sentuhan erotis Fahmi.

"Eeehhhmmm..." tiba-tiba terdengar suara Pamela melenguh.

Fahmi takut Pamela akan terbangun dari tidurnya, tapi rupanya Pamela tetap tertidur lelap.

"Untung tidur lagi dia... Huft!" Fahmi bernafas lega setelah melihat Pamela yang ternyata kembali tertidur.

Fahmi mulai melepaskan baju dan celananya. Penis Fahmi sudah berdiri tegak melihat tubuh telanjang Pamela Bowie yang tidak berdaya itu. Perlahan, Fahmi menaiki ranjang hotel itu. Vagina Pamela masih terasa basah akibat permainan Fahmi tadi, Fahmi menggesekan penisnya di permukaan vagina Pamela. Perlahan tapi pasti, penisnya memasuki vagina Pamela.

"Wah, ternyata udah ga perawan dia. Pasti dulu memeknya sering diobok-obok sama Joshua!" Ucap Fahmi.
"Tapi bodo amat deh, yang penting memeknya enak dan masih sempit." Lanjut Fahmi yang sudah bodo amat dengan status keperawanan Pamela.

Fahmi sudah sering merasakan vagina, mulai dari vagina milik artis ternama hingga vagina wanita sewaan pinggir jalan, tapi yang jelas bagi Fahmi vagina Pamela adalah salah satu memek terbaik yang pernah dia rasakan. Fahmi bersiap untuk menggarap vagina Pamela tanpa ampun.

"Eeehhhmmm..." tiba-tiba terdengar lagi suara Pamela melenguh.

Fahmi melihat wajah pemain film itu yang masih tertidur tapi mulai berkeringat. Fahmi tersenyum dan mulai menggerakan penisnya keluar masuk vagina Pamela Bowie.

"Gila, montok banget sih tubuh lo, Pam!" Ucap Fahmi sambil sesekali menjilati payudara Pamela.

Lama kelamaan, Fahmi mempercepat tempo gerakannya sehingga tubuh Pamela terguncang dengan dahsyat. Sambil menggenjot, kedua tangan Fahmi terus memilin-milin puting susu Pamela sambil digigit dan dijilati. Puting susu Pamela nyaris berwarna merah muda dan hal itu lah yang semakin memancing nafsu Fahmi. Diperlakukan seperti itu, Pamela masih tidak sadarkan diri.

"Buset, dia tadi minum apaan sih sampe pingsan gini?" Fikir Fahmi dalam hati.

Vagina Pamela terasa mulai mengencang dan semakin memijat penis Fahmi. Fahmi memejamkan mata, berusaha untuk mengingat moment indah ini. Penis Fahmi terus keluar masuk vagina Pamela dengan cepat.

“Aaaahhhhh… gue mau keluar… oohhh…. Ini, rasain niih peju gueeee… aaahhhh….” Fahmi menyodok penisnya dalam-dalam sambil memeluk Pamela dengan erat lalu menyemprotkan spermanya mengisi rahim dan liang vagina Pamela.

"Memek lo emang mantep, Pam! Pantes aja Joshua demen banget sama lo!" Ujar Fahmi pada Pamela yang masih tidak sadarkan diri.

Setelah semua itu, yang ajaib adalah Pamela masih terus tertidur tanpa menyadari apa yang telah Fahmi perbuat pada tubuhnya. Fahmi mengecup bibir Pamela.

"Makasih ya, Pam. Makasih atas kenikmatan ini." ucap Fahmi sambil menciumi bibir Pamela berulang kali.

Tidak lama penis Fahmi kembali berdiri karena melihat tubuh telanjang Pamela. Tubuhnya terlihat putih, mulus, dan tanpa cacat sedikit pun.

"Wah, ini sih kayaknya harus nambah lagi." Fahmi berniat untuk menggarap tubuh Pamela sekali lagi.

Fahmi membalik tubuh Pamela. Tapi bukannya dimasukan ke dalam lubang vagina, Fahmi malah menganal Pamela. Fahmi terus menggerakan penisnya keluar masuk lubang pantat Pamela.

"Eeehhh.... Seret banget sih lobang pantat lo, Pam!" Fahmi merasa lubang pantat Pamela agak serat.

Fahmi memainkan penisnya dengan kasar akan tetapi mantan kekasih Joshua Suherman itu sama sekali tidak tersadar akan perbuatan bejat Fahmi itu, entah alcohol apa yang dia konsumsi sehingga membuatnya tidak sadarkan diri seperti itu.

"Diobok-obok, pantatnya di obok-obok. Ada si Pammy badan seksi tukang mabok!" Fahmi secara iseng memplesetkan lagu dari mantan kekasih Pamela itu dan menyanyikannya ke telinga Pamela.

Tidak lama kemudian Fahmi merasa orgasmenya sudah dekat, terlintas sebuah ide nakal di benak Fahmi. Fahmi membalik tubuh Pamela dan mengocok-ngocok penisnya di wajah Pamela.

"Ooohhh muka lo nafsuin banget sih, Pam… Muka lo berhasil bikin gue sange... Nih, rasain nih peju gue!!!” Fahmi menyemprotkan spermanya hingga membasahi seluruh wajah Pamela.

Fahmi menaruh penisnya di bibir Pamela dan 'mengoleskan' bibir Pamela dengan sisa-sisa sperma yang ada di ujung penisnya.

"Oh, abis dipejuin kok muka lo tambah bikin sange sih???" Ujar Fahmi berbisik pada telinga Pamela Bowie.

Takut kepergok karyawan hotel atas perbuatannya dan takut Pamela tiba-tiba terbangun, Fahmi segera berpakaian. Fahmi mengambil handphonenya dan memotret tubuh telanjang Pamela Bowie untuk bahan onani. Setelah itu, Fahmi membersihkan wajah dan vagina Pamela menggunakan tissue dan handuk serta kembali memakaikan kembali pakaian Pamela. Fahmi meninggalkan Pamela, yang sedang tidak sadarkan diri itu, sendirian di kamar hotel.

"Lumayan juga bisa ngewe si Pamela tanpa harus pake obat perangsang mahal itu. Hemat bener!" Fahmi keluar hotel dengan wajah yang bahagia.

Keesokan Paginya.....



Pamela terbangun dan memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing saat berusaha mengingat kejadian semalam.

"Gila, gue kobam abis semalem sampe hangover gini. Siapa yang bawa gue balik ke hotel ya?" Pamela bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Pamela berusaha jalan ke kamar mandi namun sulit karena masih sempoyongan. Pamela juga berjalan dengan aneh, dia berjalan dengan sedikit mengangkang karena Pamela merasa pantatnya sakit.

"Ini kenapa sih pantat gue kayak abis dianal, sakit banget!" Ujar Pamela dalam hati sambil memegangi bokongnya sendiri.
"Engga akan lagi deh gue minum-minum sebanyak itu." Pamela bersumpah pada dirinya sendiri.

Pamela muntah-muntah akibat sakit kepala dan mabuk, namun dia sama sekali tidak menyadari apa yang Fahmi perbuat pada dirinya semalam.



To Be Continued....
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd