Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Chapter 34: Mikha Tambayong & Dinda Kirana: The Ultimate Duo.



Mobil Mikha Tambayong

Mikha memiringkan tubuhnya dan memeluk Fahmi, Fahmi tersenyum dan merangkul Mikha. Mikha merasa aman dan nyaman di pelukan Fahmi, ditambah rasa lelah yang dirasakannya sehingga tanpa sadar Mikha pun tertidur di pelukan Fahmi. Jelas ini sudah bukan lagi efek obat perangsang Fahmi.

Tiba-tiba pintu mobil Mikha terbuka, mengejutkan Mikha dan Fahmi yang sedang beristirahat di dalamnya.

"Kalian.... Apa-apaan ini????" Tanya sebuah suara perempuan dari luar mobil itu.

Jelas bukan hanya perempuan itu yang terkejut, tapi begitu juga dengan Mikha dan Fahmi.

"Dindaaaa????" Ucap Fahmi dan Mikha bersamaan dengan nada kaget.

Ya, wanita yang memergoki mereka adalah sahabat Mikha Tambayong dan salah satu lawan mainnya, yaitu artis cantik Dinda Kirana.

"Aku... Aku bisa jelasin...." Ucap Mikha dengan terbata-bata.
"Jelasin apa??? Kalian sadar ga sih ini tuh tempat umum???" Dinda tidak bisa menahan emosinya.

Dinda tidak menyangka kalau teman karibnya ini bisa berbuat mesum di dalam mobilnya yang terletak di dalam sebuah gedung parkir.

"Gila ya kalian semua!" teriak Dinda lagi.

Dinda hendak meninggalkan tempat itu itu, tapi dengan cepat Mikha menarik tangan Dinda dan menariknya masuk ke dalam mobil.

"Please, Din. Jangan lakuin ini" kata Mikha sambil memelas.

Dinda yang melihat muka Mikha akhirnya mulai bersimpati pada Mikha. Fahmi hanya terduduk disana seperti orang bodoh sambil sesekali menggaruk kepalanya.

"Kalian sadar ga sih, perbuatan kalian ini tuh salah?!!! Gue cuma ga mau sahabat gue nanti kena skandal video mesum!" ucap Dinda dengan nada tinggi.

Mikha hanya bisa menatap Dinda dengan tatapan memelas.

"Din, lo engga akan ngerti rasanya jadi gue. Sejak ditinggal Daniel gue itu perlu merasa nyaman sama cowo, dan malam ini Fahmi bisa memberikan kenikmatan itu!" ucap Mikha membalikan kata-kata Dinda.

Dinda tidak percaya dengan apa yang didengarnya, Mikha terdengar seperti perempuan murahan. Mikha melanjutkan lagi kata-katanya sambil mendekatkan dirinya ke arah Dinda.

"Lo ga tau juga kan rasa kontolnya Fahmi? Sekali nyobain, gue yakin lo pasti ketagihan" Ucap Mikha sambil berbisik nakal di telinga Dinda.

Ucapan Mikha itu juga sebenarnya adalah efek obat kuat yang secara tidak sadar Mikha konsumsi. Dinda merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Situasi ini mulai terasa aneh baginya.

"Ah iya, lo kan masih perawan ya. Belom tau rasanya kontol kayak apa." Lanjut Mikha dengan nada meledek.

Dinda benar-benar sudah merasa ketakutan, apalagi kini perbuatan dan ucapan Mikha semakin membuat Dinda tidak nyaman. Ya, terlepas dari gayanya yang agak binal di sosial media, Dinda memang masih perawan. Meski Dinda sudah beberapa kali berpacaran, tapi dia masih mejaga kesucian tubuhnya untuk suaminya kelak nanti. Senakal-nakalnya Dinda, paling jauh dia hanya sekedar berciuman dengan pacarnya. Melihat penis selain di film atau buku saja tidak pernah. Dinda mencoba untuk keluar tapi lagi-lagi dihadang oleh Mikha.

"Mau kemana sih lo? Mending lo disini aja, Fahmi dijamin bakal muasin lo" ucap Mikha lagi.

Dinda makin merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Apalagi sentuhan-sentuhan Mikha kini malah terasa erotis, bukan lagi layaknya sahabat.

"Mikha, stop!" pinta Dinda.

Tapi Mikha malah menciumi pipi Dinda secara bertubi-tubi. Terangsang dengan adegan yang dilihatnya, Fahmi ikut bergabung dengan Mikha. Fahmi menciumi leher kiri Dinda sementara Mikha menciumi leher sebelah kanan Dinda. Fahmi dan Mikha saling bekerjasama, mereka menahan tubuh Dinda di atas jok mobil sementara mereka masih menciumi leher Dinda. Dinda berusaha menolak, tapi tubuhnya mulai mengkhianati.

"Stop, Kita ga boleh ngelakuin ini. Ini zinah!!! Dosa!" Teriak Dinda.
"Ya elah, Din. Bisa-bisanya ngomongin dosa sih lo? Biasanya kan lo juga pamer tetek sama paha di sosmed!" Ujar Mikha yang mulai sebal mendengar ucapan Dinda.
"Iyalah, kamu engga usah munafik!" Fahmi menyambar ucapan Mikha.

Dinda Kirana mulai terangsang dengan perlakuan Fahmi dan Mikha. Tangan Mikha Tambayong mulai bergerilya melepas kancing pakaian Dinda Kirana satu per satu, sementara Fahmi berusaha melepaskan celana jeans Dinda. Fahmi dan Mikha sendiri masih telanjang sejak dipergoki oleh Dinda tadi.

"Ah... Ah... Ah..." Dinda mendesah menerima 'serangan' dari Fahmi dan Mikha Tambayong.
"Nanti kalau ketahuan orang gimana???" Tanya Dinda ketakutan.

Fahmi dan Mikha tidak peduli, bahkan Mikha membuka paksa baju Dinda. Baju Dinda mulai terbuka, mengekspose dada Dinda yang besar namun masih terbungkus bra berwarna merah muda. Dinda masih berusaha melawan balik tapi akhirnya Fahmi mengambil sebuah serbuk dari dalam kantung celananya. Serbuk itu dia masukan secara paksa ke mulut Dinda.

"Uhuk... Uhuk... Uhuk..." Dinda terbatuk-batuk karena dipaksa menelan serbuk itu.

Serbuk itu adalah obat perangsang yang digunakan Fahmi untuk menaklukkan Laura Basuki dan Mikha Tambayong.

"Obat apaan itu?" Tanya Mikha.
"Udah, liat aja nanti hasilnya" Jawab Fahmi sambil tersenyum.

Benar saja, tidak lama wajah Dinda memerah dan selangkangannya pun mulai basah. Dinda tidak lagi melawan perbuatan Mikha dan Fahmi.

"Fahmi, hebat juga reaksi obat itu ya!" Puji Mikha.

Mikha tidak mengetahui kalau dirinya sebenarnya juga sudah dibawah pengaruh obat perangsang itu. Fahmi berhasil menurunkan celana Dinda dan kini berusaha melepaskan celana dalamnya. Mikha sementara itu membuka paksa bra Dinda dan lanjut memilin-milin payudara Dinda.

"Ah... Ah... Ah... Mikha!!! Stop Mik, ini ga boleh!!!" minta Dinda.

Mikha tidak memperdulikan permintaan Dinda, malah Mikha kini mendekatkan wajahnya ke payudara Dinda.

"Dinda, Aku nyusu ya" ucap Mikha.

Tanpa menunggu jawaban Dinda, Mikha mengarahkan bibirnya ke buah dada Dinda. Fahmi pun ikut-ikutan menyusu di payudara Dinda satunya. Tidak hanya menyedot, mereka juga menjilat-jilat puting Dinda. Dinda hanya bisa mengelus-elus kepala Fahmi dan Mikha yang sedang 'menyusu' di payudara Dinda. Payudara yang jadi fantasi mesum banyak pria itu kini sudah Fahmi rasakan sendiri.



Fahmi berpindah ke bawah dan mengarahkan lidahnya ke arah vagina Dinda. Lidah Fahmi menyeruak masuk ke dalam vagina Dinda, dibantu juga dengan telunjuknya yang ikut mengobel vagina Dinda.

“Aaahhh jangaan Fahmiiii… Jangaannhh….” Dengan sisa kesadaran dan tenaganya, Dinda berusaha menahan kepala Fahmi untuk menjauh dari daerah pribadinya.

Kini lidah Mikha dan Dinda saling beradu. Dinda yang awalnya menolak diperlakukan seperti ini oleh Fahmi dan Mikha, kini sedang asyik berciuman panas dengan Mikha, sahabatnya sendiri. Dinda Kirana akhirnya menyerah pada nafsunya sendiri. Bahkan Dinda berusaha menyedot lidah dan ludah Mikha.

"Astaghfirullah... Ya Allah ampuni Aku..." Ucap Dinda dalam hati berusaha melawan rasa enak yang mulai muncul dalam dirinya.

Sepertinya untuk kali ini kekuatan dosa lebih kuat daripada kekuatan doa, karena sekarang Dinda sudah tidak mampu melawan nafsunya sendiri yang semakin bergelora. Sebuah sodokan lembut dari lidah Fahmi masuk ke dalam liang senggama Dinda membuat tubuh Dinda melengkung hebat. Diremasnya kepala Fahmi sebagai tanda dia orgasme pertama. Bahkan ia squirt dua kali semburan ke mulut Fahmi.

“Aaahh.... ahhh..... aaahhh..... EEMMMHHHHH!!!!!” Dinda berusaha mendesah tapi mulutnya tertahan oleh mulut Mikha.

Dinda akhirnya mendapat orgasmenya. Fahmi dengan liar menjilati cairan orgasme Dinda. Mikha melepaskan ciumannya dari bibir Dinda, sementara Fahmi mengarahkan penisnya ke arah vagina Dinda. Bibir Fahmi mulai memagut bibir Dinda dengan liar dan penuh paksaan. Fahmi mulai menyenderkan tubuh Dinda ke pinggir jok kursi mobil itu.

"Tenang ya, engga sakit kok" ucap Fahmi sambil mengelus-elus pipi Dinda Kirana.
"Jangan Fahmiiiiii.... Pleaseeee...." ucap Dinda dengan nada lemah.

Dinda hanya menggelengkan kepala pelan sebagai tanda menolak. Ternyata Dinda masih bisa sedikit melawan pengaruh obat perangsang itu. Penis Fahmi mulai menyusup masuk ke dalam vagina Dinda. Penis Fahmi terhalang sesuatu dan Dinda mulai meringis kesakitan.

"Sabar ya." Ucap Fahmi lagi.
"Berhenti, please!" Ucap Dinda memohon pada Fahmi.
"Udah, nikmatin aja sayang." Ujar Mikha sambil terus membelai pipi Dinda.

Penis Fahmi mulai menyelusup makin dalam dan memecahkan selaput dara Dinda, Dinda pun berteriak kesakitan.

"Congratulations sayang!!!" Mikha kegirangan melihat sahabatnya itu yang pecah perawannya, tidak lupa Mikha juga mencium pipi kanan dan pipi kiri Dinda.

Dinda tidak percaya kalau dirinya kehilangan keperawanannya oleh Fahmi di sebuah parkiran mobil tapi di satu sisi dia juga tidak percaya kalau tubuhnya mulai menikmati perkosaan ini.

“Eeennhhhh…” Dinda meringis kesakitan.

Dinda menggigit bibir bawahnya sendiri dengan kuat untuk menahan rasa ngilu dan pedih yang sedang ia rasakan di vaginanya. Vaginanya terasa seperti terbakar dan akan robek saja. Tak pernah Dinda merasa seperti ini, bagian bawah tubuhnya terasa penuh sesak. Selang waktu berlalu, ‘sodokan’ penis Fahmi terhadap vagina Dinda semakin cepat. Ekspresi wajah Dinda yang tadi terlihat menahan rasa pedih yang amat sangat, kini terlihat lebih rileks malah terlihat mulai menikmatinya.

Gairah Mikha mulai terbakar lagi melihat wajah Dinda Kirana yang memerah dan penuh keringat. Mikha mendekati Dinda dan mencium bibir sahabatnya itu. Sementara itu Fahmi mulai menggerakan penis dan pinggulnya. Dari gerakan yang awalnya pelan hingga akhirnya Fahmi menambahkan kecepatannya. Dinda tentu saja mendesah keenakan.

"Wah, nganggur nih memeknya Mikha." ucap Fahmi dalam hati saat melihat vagina Mikha.



Tangan Fahmi mendekati vagina Mikha dan jari-jarinya mulai menyeruak masuk ke dalam lubang vagina Mikha. Mikha mendesah keenakan menerima perlakuan dari Fahmi.


Fahmi yang masih sibuk mengebor vagina Dinda meraih wajah Mikha dan mencium Mikha lalu secara bergantian, Fahmi mencium bibir Dinda. Dinda merasa akan mendapat orgasmenya. Dinda menggenggam bungkus jok mobil itu dengan kencang dan berteriak.

"Aaaaahhhhhh!!!" teriak Dinda.

Dinda tidak sekedar mengalami orgasme, tapi dia juga squirt. Fahmi masih terus menggerakan penisnya keluar masuk vagina Dinda. Tidak lama kemudian, Mikha juga merasa akan mendapatkan orgasmenya karena permainan jari Fahmi. Tak disangka, Dinda malah mencium bibir Mikha.

"Hmmmm!!! Hmmmmm!!!" teriakan Mikha tertahan oleh ciuman Dinda yang semakin liar.

Vagina Mikha tiba-tiba terasa mengencang dan benar saja, Mikha mendapat orgasme.

"Hmmmm!!!!" teriakan kenikmatan Mikha tertahan oleh ciuman Dinda.




Kini Mikha dan Dinda malah bekerjasama untuk membalik tubuh Fahmi yang cukup besar. Kini Fahmi terduduk di jok mobil sementara Mikha dan Dinda berjongkok di bawahnya. Mikha mulai mengocok penis Fahmi dan Dinda ikut bergabung disebelahnya sambil mengocok-ngocok penis Fahmi.

Sementara Mikha memijat-mijat buah zakar Fahmi, Dinda mulai memasukan penis Fahmi ke dalam mulutnya. Tidak disangka-sangka, untuk pemula, hisapan Dinda terasa seperti seorang professional.

"Uh, enak banget Din!" Puji Fahmi.

Entah mengapa dipuji begitu malah membuat nafsu Dinda semakin naik. Sifat Dinda sudah berbalik 180° ketimbang beberapa saat lalu. Obat perangsang itu sudah menguasai tubuh Dinda, yang hanya ada difikirannya adalah menuntaskan nafsu dirinya dan lawan mainnya. Dinda semakin memperdalam sedotannya sehingga Fahmi akhirnya merasa orgasmenya sudah dekat.

"Shit!!!" Teriak Fahmi saat mendapatkan orgasmenya.

Dinda melepaskan sedotannya dari penis Fahmi, dan Mikha menghentikan pijatannya pada buah zakar Fahmi. Akhirnya Fahmi mengeluarkan seluruh spermanya ke wajah Mikha dan Dinda. Wajah kedua pemain sinetron Kepompong itu dipenuhi peju Fahmi. Tidak lupa Mikha dan Dinda saling menjilati satu sama lain untuk membersihkan sperma Fahmi dari wajah mereka.

"Din, lo kok kelihatannya udah pro banget sih, kan bukannya lo baru pertama ini?" Tanya Mikha dengan heran.
"Ya elah, kan gue juga pernah nonton bokep kali." Balas Dinda dengan nada sewot.

Fahmi dan Mikha tertawa mendengar jawaban dari Dinda itu. Mereka bertiga membersihkan tubuh mereka sebisanya, kembali berpakaian lalu kembali ke lokasi shooting sebelum ada security yang mencurigai mereka.

"Lain kali cari tempat yang nyaman dong, sempit banget ngewe di mobil!" Ajak Mikha.
"Yuk, besok-besok ke villa gue aja di Bandung." Jawab Dinda.
"Okay, siapa takut!" Fahmi menjawab dengan penuh semangat.

Fahmi merasa puas sekali dengan hasil dari obat itu, sudah 3 wanita takluk ditangannya. Fahmi berencana untuk memesan lagi obat perangsang itu, tentunya dengan dosis yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Sejak hari itu Dinda jadi sering bermasturbasi menggunakan botol shampoo atau benda-benda lainnya. Dinda akhirnya terjerumus ke dalam dunia gelap itu. Mikha dan Fahmi benar-benar sudah merubah Dinda Kirana bagaikan kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu. Seorang gadis baik-baik telah berubah menjadi sesorang yang liar dan ketagihan seks.



To Be Continued...
Waduh...mntep bang threesome nye...buat yg lbih hot lgi
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd