Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Side Story IV: Enzy Storia's birthday Gift.




Pada tanggal 10 Agustus 2020, Enzy Storia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 28. Selepas shooting untuk acara live peluncuran sebuah platform streaming film, teman-teman Enzy seperti Jessica Mila, Febby Rastanty, dan Yuki Kato memberikannya sebuah pesta kejutan yang turut dimeriahkan oleh sahabat-sahabat dan keluarga Enzy lainnya. Jessica Mila menghampiri Enzy dan memberikannya sebuah kotak berukuran besar yang sudah dibungkus kado.


"Ini buat lo ya, nanti dibuka hehehe" ucap Jessica.
"Ya ampun, Mil. Thanks banget ya" ucap Enzy pada Jessica.



Beberapa teman Enzy juga memberikannya kado. Enzy merasa bahagia sekali mendapat surprise, kado, dan perhatian sebanyak ini. Mereka merayakan ulang tahun Enzy hingga larut malam.


Rumah Enzy.




Enzy sampai di rumah dan menaruh kado-kadonya di sofa kamarnya. Enzy memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum membuka kado-kado itu. Di bawah pancuran air hangat, birahi Enzy tiba-tiba mulai muncul. Dulu saat masih punya pacar, pasti saat ulang tahun sang pacar pasti akan mengajaknya bercinta di sebuah hotel. Enzy kemudian mengambil sebuah botol sabun lalu ia gesekkan di bibir vaginanya.


“Uuhh… enak banget sih…” ujar Enzy berbicara pada dirinya sendiri.


Enzy memaju mundurkan botol itu di vaginanya sambil tangan satunya meremas dan memilin putingnya.


“ooohhh… enaakkk… uuhh…” Enzy meracau keenakan.


Tidak butuh waktu lama untuk Enzy agar akhirnya mendapatkan orgasmenya. Enzy membuka selangkangannya lebar-lebar lalu cairan vaginanya menyembur keluar. Setelah itu Enzy melanjutkan mandinya dan segera berpakaian karena tidak sabar untuk membuka kado dari teman-temannya.


Enzy mulai membuka kado dari kawan-kawannya. Enzy nampak bahagia karena mendapat banyak barang bagus seperti tas, perfume, sepatu, dan pakaian. Namun masih satu kotak yang belum dibuka, yaitu kotak dari Jessica. Dengan cepat Enzy membuka kado itu. Terdapat sebuah kartu ucapan dari Jessica Mila di dalamnya.


"I hope you'll enjoy your present, Love Jessica Mila." kira-kira itulah tulisan di kartu itu.


Kado itu adalah sebuah kacamata virtual reality. Enzy bingung kenapa Jessica memberikannya sebuah kado semahal ini, karena jelas ini bukan kacamata virtual reality biasa. Ini terlihat dari ukurannya yang agak besar dan agak berat. Sesuai petunjuk sebelum menggunakan kacamata itu, Enzy berbaring di tempat tidur lalu menyalakan alat itu.


Virtual reality.




Secara ajaib Enzy sudah berada di tempat lain, dunia virtual. Enzy memasuki kamar tidur dengan sangat hati-hati, bergerak tanpa suara, mengendap-endap di atas karpet seperti hantu. Enzy melihat seorang pemuda tertidur di atas ranjang itu. Satu-satunya suara berasal dari jubah sutranya yang menyentuh kulit cerah telanjangnya. Namun suara samar ini tampaknya tidak membangunkan pemuda yang terbaring di tempat tidur, mata tertutup, dan bernapas dengan lembut. Dia tidak bergerak atau bergerak bahkan saat Enzy mendekat. Enzy yang memang sudah horny sejak mandi tadi memutuskan dia akan bersenang-senang dengan laki-laki virtual ini. Dia melepaskan jubahnya dan perlahan-lahan mengistirahatkan lututnya di tepi tempat tidur besar. Dia mengamatinya sebentar, bertanya-tanya apakah dia terbangun. Pria itu mendengus, sedikit menggerakan kepalanya, dan mendesah kecil.


Enzy tersenyum, dengan hati-hati naik ke atas seprai. Enzy meraba-raba paha pria itu yang tebal. Dia mencondongkan tubuhnya ke depan, menyentuh wajahnya dengan rambutnya yang berbau lavender. Pemuda itu tetap tertidur. Dengan penuh tekad dan sedikit tidak sabar, Enzy menyentuh kelopak mata, pipi, dan bibir pemuda itu dengan ujung payudaranya yang agak besar. Dia merasakan seringai kecil saat pemuda itu mulai terbangun dan mencium putingnya. Enzy terkekeh, akhirnya mendapatkan reaksi yang diinginkannya. Pria itu tetap diam, terlihat seperti sedang tidur. Dia tidak lagi peduli. Enzy mendapatkan apa yang diinginkannya tetapi sekarang dia menginginkan yang lebih. Enzy mencium pria itu di dahi, lalu pipi, dan terakhir bibir. Bibirnya lembut seperti bunga. Dia menarik kembali selimut, memperlihatkan dada rampingnya yang kurus. Mata cokelatnya yang hangat membesar dan senyum melebar di wajahnya. Enzy memiliki banyak mantan kekasih; aktor, atlet, dan penyanyi. Semuanya memiliki perut six-pack yang sempurna. Ini berbeda. Tubuh mereka diciptakan agar terlihat sempurna untuk penampilan atau pertunjukan. Apa yang ada di hadapannya ini adalah tubuh seorang prajurit yang keras dan nampak sudah terlatih, mirip tubuh Arnold Schwarzenegger dalam film Terminator 2. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan mencium bekas luka besar di bahu kanannya, bisep, dan abs kanan atas.


Enzy menarik bed cover dari seluruh tubuhnya. Matanya tertuju pada kemaluan pemuda itu. Enzy berfikir, apakah penis itu berdiri karena tindakannya atau sekadar efek dari dinginnya pendingin ruangan. Penis besarnya berdiri kaku saat disentuh oleh Enzy. Dia membungkus jari-jarinya di sekitar batang besar itu dan mencondongkan tubuh ke depan memberikan sedikit ciuman di kepalanya. Penis itu bergerak-gerak di tangannya. Enzy mengelusnya, naik turun. Pria itu mendengus. Nafasnya menjadi berat saat dia mengeluarkan erangan kecil. Enzy tersenyum, membungkuk ke depan lagi. Kali ini dia menelan penisnya ke dalam mulutnya. Bibirnya membungkus kemaluannya saat dia mencoba memasukkan semuanya ke dalam mulutnya. Dia melepaskannya, memberinya beberapa sentuhan lagi, dan turun lagi. Lidahnya menyentuh kepala kemaluannya. Jari-jarinya menyentuh buah zakarnya, menggosok permukaan penisnya yang sangat halus itu.


Dia menatap wajah pria itu. Wajahnya dipenuhi rasa puas dan kesenangan. Tangannya yang kuat mencengkeram tepi tempat tidur dengan erat. Enzy menyeringai dan terus menghisap kemaluannya. Dia meraih ke dalam vaginanya dengan jari-jarinya dan menggosok dinding vaginanya, bersiap-siap untuk acara utama. Klitorisnya memenuhi dirinya dengan kenikmatan yang sangat dirindukannya. Vaginanya menjadi sangat basah. Mulutnya juga menjadi basah karena menutupi kemaluannya. Akhirnya merasa cukup dan ingin segera disetubuhi, Enzy naik ke atas pemuda itu. Dia meraih kemaluannya, dan dengan satu gerakan cepat, dia menusuk dirinya dengan penis itu. Gelombang nafsu dan kesenangan mengalir ke seluruh tubuhnya. Dia ingin menjerit tapi menahannya.


Dia meletakkan tangannya di dada pemuda itu dengan keras, menggesekkan pinggulnya ke tubuhnya, dan melompat-lompat di atas kemaluannya. Matanya tertutup karena kenikmatan yang terasa sangat intens. Enzy bisa merasakan kemaluan pemuda itu yang mengisi penuh vaginanya. Penis pemuda itu menabrak dinding vaginanya. Senyuman melebar di wajah Enzy saat jari-jari pemuda itu dengan lembut menyentuh, menggosok, dan meremas payudaranya. Puting Enzy juga tidak luput dari permainan pemuda itu. Enzy membuka matanya dan melirik pemuda itu. Matanya sekarang terbuka, menatap dengan lapar dan penuh nafsu ke arahnya. Tanpa peringatan, dia mencondongkan tubuh ke arahnya, memeluk tubuh Enzy dengan tangannya yang kuat, dan mencium bibirnya. Enzy memeluknya, menyentuh bahu lebarnya dan bagian belakang kepalanya. Dia 'mengendarai' tubuh pemuda itu dengan lebih keras dan lebih cepat, membuat keduanya merasa kesenangan.


Pria itu menggulingkannya, dan kini berada di atasnya. Enzy dengan senang hati mengizinkannya, melingkarkan kakinya di pinggangnya, meraih bokongnya dengan satu tangan, dan punggungnya dengan satu sama lain. Mereka berciuman berulang kali saat penisnya mulai masuk vagina Enzy. Pemuda itu memulai dengan lambat tetapi temponya lama kelamaan terasa lebih cepat dan lebih keras. Enzy semakin dekat dengan orgasmenya. Pemuda merasa dia semakin dekat dengan orgasmenya juga. Kemaluannya berdenyut di dalam vagina Enzy. Pemuda itu terus berusaha lebih keras, lebih cepat, dan lebih dalam memasukan penisnya. Enzy semakin merasakannya. Gelombang kenikmatan yang kuat membanjiri dirinya. Kakinya gemetar tak terkendali. Kukunya menembus kulit dan permukaan kulitnya. Enzy melirik ke wajahnya. Tiba-tiba terlihat sebuah sinar merah dari matanya.


"Loh, kenapa nih?" Enzy berkata pada dirinya sendiri.
"Aaaah.... Ahhh...." Enzy akhirnya mendapat orgasmenya lagi.


Pria itu tersenyum.


"Error! Error! Error!" Suara itu tiba-tiba terdengar.


Enzy mendengus dan mengumpat pelan. Enzy menyentuh kepalanya, merasakan dua perangkat listrik kecil. Enzy mengetuk perangkat yang dia kenakan, dia melihat pemuda itu meledak ke dalam debu virtual, meninggalkannya sendirian di kamar tidurnya. Enzy melepaskan kacatama virtual dan kembali ke dunia nyata. Enzy melihat kembali alat yang diberikan oleh Jessica. Terlihat tulisan disitu.


"Battery 0%, Please Recharge"
"Pantes aja error, belom dicharge sih" ucap Enzy.


Meski begitu, Enzy tetap merasa bahagia dan senang sudah diberi hadiah yang begitu bermanfaat oleh sahabatnya, Jessica Mila. Celana dalam Enzy nampak basah akibat orgasme yang didapatnya saat menggunakan kacamata virtual reality tadi.


"Mila benar-benar temen yang pengertian" ucap Enzy dalam hati.


Enzy kini membuka kado dari Yuki dan Febby. Ternyata kado itulah sebuah dildo berukuran besar. Ada tulisan di atas kardusnya.


"Untuk ngurangin stress Kak Enzy, love Febby & Yuki"


Enzy tersenyum bahagia melihat tulisan itu dan melihat isi kadonya. Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang untuk Enzy dan benar-benar menjadi salah satu ulang tahun terbaiknya.

 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd