Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Side Story X: Raline Shah.



Note: Side Story ini terinspirasi dari cerita perkosaan Artis yang dulu pernah saya baca di salah satu forum dewasa.

Rumah Raline Shah

Malam itu Raline hanya seorang diri di rumahnya di daerah Jakarta. Raline sebenarnya tinggal di Los Angeles, tapi harus pulang ke Indonesia untuk urusan pekerjaan. Kedua orangtuanya dan adik-adiknya kebetulan juga tinggal di luar kota, di kota Medan tepatnya. Raline sebenarnya ingin menyusul mereka, tapi Raline memiliki tugas sebagai seorang brand ambassador untuk sebuah produk shampoo yang menuntutnya untuk menghadiri beberapa acara kecantikan di sejumlah Mall di Jakarta.

Hari telah malam, Raline pun bergegas mempersiapkan dirinya untuk pergi tidur karena besok pagi-pagi ada acara shooting. Raline pun mencuci mukanya, menggosok giginya, dan mengenakan daster yang terbuat dari sutra berwarna merah muda. Raline sungguh terlihat sexy dengan pakaian tidurnya itu. Tubuhnya terlihat indah dibalik kain sutra tipis itu, kedua payudaranya yang besar dan kencang serta padat nampak menonjol jelas. Raline benar-benar terlihat cantik dan sexy.

Ketika Raline sudah masuk kamar dan bersiap akan tidur, ia mendengar suara-suara mencurigakan, tetapi ia tidak mempedulikannya karena befikir itu hanya tikus.

"Hmm, biarin saja udah malem ini, paling juga tikus." pikir Raline dalam hati.

Tidak lama kemudian Raline terkejut mendengar suara ribut-ribut di ruang tengah seperti ada orang yang sedang mengobrak-abrik rumahnya. Raline segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar dari kamar untuk melihat apa yang terjadi. Alangkah kagetnya Raline saat ia membuka pintu kamarnya, ia melihat dua orang lelaki tak dikenal sedang mengobrak-abrik ruangan tengah rumahnya sembari berteriak-teriak, kedua orang itu terlihat membawa senjata tajam yang cukup besar.

Melihat itu Raline mencoba masuk kembali kedalam kamarnya, tetapi terlambat karena seorang rampok segera menangkap Raline dan membekapnya dari belakang.

"Mau kemana lo?!!! Jangan macam-macam ya nanti gue bunuh lo!" bentak rampok itu.

Raline mencoba melawan rampok itu dan berteriak minta tolong.

"Tolooong, tolooong, ada maliing.. maliing!!!" Raline berusaha berteriak sekuat tenaga.

Tapi tiba-tiba sebelum Raline selesai berteriak, sebuah tamparan keras mendarat di pipi Raline yang mulus itu.

"DIAM LONTE!!!! Atau gue gorok leher lo!". Ancam seorang rampok itu.

Mendengar itu Raline terdiam ketakutan. Rampok itu segera mengikat tangan Raline dengan seutas tali dan didudukannya Raline di atas kasurnya. Para rampok itu segera sibuk menjarah segala yang berharga di rumah tersebut, mereka masuk kedalam kamar dan menjarah Handphone, jam tangan perhiasan, dan sejumlah uang.

Setelah beberapa saat, seorang rampok berteriak

"Mana harta yang laen? Masa cuma segini, masa iya rumah sebesar ini duitnya cuma dikit sih? Hei lonte, mana uang lo yang laen?" Tanya seorang rampok dengan nada marah.

Nampaknya kedua rampok itu tidak puas dengan hasil jarahannya.

"Beneran ga ada lagi, pak. Tidak ada uang lagi cuma segitu." jawab Raline sambil menangis.
"Yang benar saja?!!! Lo bohong ya??? Jawab yang benar, mana uang lo???" Bentak rampok satunya karena tidak puas akan jawaban Raline.

Tentu saja Raline berbohong, dia tidak mau hasil kerja kerasnya selama ini raib begitu saja oleh kedua perampok ini. Sebenarnya Raline masih menyimpan banyak emas, dollar, dan sertifikat di dalam sebuah berangkas tersembunyi. Salah satu rampok itu menghampiri Raline dan berjongkok didekatnya.

"Hei jalang, jadi ga ada uang lagi? Cuman ada segini?" Tanya rampok itu.

Raline hanya mengangguk pelan sambil menitihkan air mata. Rampok itu percaya saja dengan ucapan Raline.

"Bro, denger katanya cuman ada segini uangnya dikit banget, percuma nih kita cape-cape cuman dapat secuil, mending korek upil aja." Ujar salah satu perampok itu.

Teman si rampok menyahutinya dengan jawaban-jawaban kasar, penuh makian. Tiba-tiba salah satu rampok itu memperhatikan wajah Raline secara seksama dan seperti mengenalinya.

"Eh, si lonte ini kan pemain film bro, itu film yang manjat-manjat gunung itu." kata salah satu rampok itu.
"Gimana kalau sekarang kita panjat tubuh dia aja? Hehehe" Salah satu rampok itu memberikan ide.
"Boleh juga sih kita pesta sebentar." kata rampok tersebut sembari memandangi wajah Raline yang ketakutan.

Teman si rampok itu berteriak dengan girang sebagai tanda setuju. Mendengar itu, rampok tadi tersenyum dan berkata kepada Raline:

"Ya udah kalo gitu perek, terpaksa lo ganti rugi ke kita pake tubuh lo!" ujarnya sambil tersenyum dan membelai wajah Raline yang cantik.

Kedua rampok itu menggunting pakaian Raline hingga akhirnya seluruh tubuh Raline kini terekspose.

"Anjing, teteknya montok banget!" Ujar salah satu rampok itu, mengagumi tubuh Raline.

Kedua perampok itu ikut melepaskan pakaian mereka. Raline terkejut melihat betapa besarnya penis kedua rampok itu, lebih besar dari penis yang pernah ia garap sebelumnya.

"Gila, montok banget tubuh doi!" Ucap salah satu rampok itu.
"Bener banget, bro! Nafsuin abis!" Balas temannya.

Raline terus menangis, memohon pada kedua perampok itu agar melepaskannya. Salah satu perampok itu melepas ikatan Raline. Raline berfikir kalau dirinya akan dilepaskan, tapi ternyata kedua kaki dan kedua tangganya malah diikat lagi, kali ini ke masing-masing ujung tempat tidur agar kedua rampok itu lebih leluasa memperkosa Raline.

"Wanto, gue duluan ya" ujar salah seorang rampok itu.
"Yaudah deh, Ucup. Buruan tapi ya jawab rampok satunya lagi.

Rupanya kedua nama rampok itu adalah Wanto dan Ucup. Ucup menciumi payudara dan perut Raline dengan liar. Raline hanya memejamkan mata sambil merasakan geli di tubuhnya.

ā€œPemanasan dulu ya lonteku sayang. Biar nanti ga sakit.ā€ Ucup mengeluskan jarinya di bibir vagina Raline.

Lalu Ucup memasukkan dua jarinya kedalam vagina Raline dan membuat tubuh Raline mengejang.

ā€œTahan ya lonteku sayang.ā€ Ujar Ucup sambil mengobok vagina Raline dengan lembut.

Wanita berusia 35 tahun itu menggeliat kegelian karena perlakuan Ucup.

ā€œMmhhā€¦ mmmhā€¦ā€ gumamnya sambil memejamkan mata.

Selama 15 menit, Ucup mengobok vagina Raline sambil sesekali menjilati puting susu Raline yang berwarna merah muda. Ucup juga mengigit kecil putingnya Raline sehingga membuat tubuhnya yang terikat menggelinjang.

Raline malu mengakuinya, tapi perkosaan ini mulai terasa nikmat baginya. Semua mantan kekasihnya dan para produser film memperlakukan Raline dengan kasar, tapi Ucup malah memperlakukan Raline dengan lemah lembut.

"Ini perkosaan woy, jangan kebawa suasana!!!!" Ucap Raline dalam hati.

Beberapa saat kemudian Raline mendesah dan berteriak dengan keras lalu tubuhnya melenting. Cairan orgasmenya memancur keluar dari vaginanya dan membasahi sprei kasur.

Melihat vagina Raline sudah basah dan siap, Ucup kemudian menidih tubuh Raline. Raline yang mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya berteriak keras sambil menggelengkan kepalanya.

"Nih, biar ga berisik mending lo isep kontol gue. Awas, kalau lo gigit gue gorok leher lo!" ancam Wanto sambil mengarahkan penisnya ke mulut Raline.

Mendapat ancaman seperti itu akhirnya Raline mau tidak mau akhirnya memberikan Wanto sebuah blowjob. Sementara itu Ucup memulai penetrasinya. Perlahan tapi pasti, penisnya memasuki vagina Raline. Ucup sudah sering merasakan vagina, entah itu milik istrinya atau wanita sewaan, tapi yang jelas bagi Ucup punya Raline adalah yang terbaik. Ucup menggarap vagina Raline tanpa ampun.

ā€œMmhhhā€¦ hhmmmhhhā€¦ mmmā€¦ā€ desah Raline karena genjotan penis Ucup di vaginanya tertahan oleh penis Wanto.

Sambil menggenjot, kedua tangan Ucup memilin-milin puting susu Raline sambil digigit dan dijilati. Genjotan Ucup yang awalnya pelan mulai bertambah cepat. Raline pun berusaha mendesah semakin keras tapi tidak bisa karena mulutnya tersumpal penis Wanto.

ā€œOh yesss!!! Memek Artis emang enak bangetā€¦ oohhhā€¦ā€ desah Ucup.

Ucup menambah kecepatannya hingga membuat Raline berusaha untuk mendesah-desah dengan liar.

ā€œMmmhhhā€¦ mmmmmā€¦ mmhh.. hhhmmmmhhhā€¦ā€ desah Raline yang mulutnya masih tertahan oleh penis Wanto.

Sementara itu permainan lidah Raline terhadap penis Wanto terasa semakin liar. Raline menjilat, menyedot, dan menciumi penis Wanto. Wanto dibuat keenakan oleh Raline. Tentu saja Raline sudah lihai dalam memberi blowjob, sudah banyak produser film dan TV yang harus dia berikan oral sex agar Raline mendapatkan peran.

"Gila, ternyata pro juga ya lo perek!" Ledek Wanto pada Raline.

Sungguh tidak pernah terbayang oleh pemain film Supernova itu kalau malam itu dirinya akan diperkosa dua orang rampok. Lidah Raline terus memijat-mijat penis Wanto. Wanto, yang akan mendapatkan orgasmenya, sengaja tidak memberitahu Raline. Akhirnya Wanto orgasme tepat di dalam mulut Raline hingga Raline tersedak-sedak.

"Uhuk.. uhuk.." Raline terbatuk-batuk karena perilaku Wanto yang sembarangan itu.

Wanto hanya tertawa terbahak-bahak melihat Raline yang batuk-batuk. Mau tidak mau Raline menelan sperma Wanto. Sementara itu Ucup masih ada di posisi menidih Raline sambil menggenjot penisnya.

ā€œAaaahhhhhā€¦ Aku mau keluarā€¦ oohhhā€¦. Ini rasain niih pejuuuuā€¦ aaahhhhā€¦.ā€ Ucup menyodok penisnya dalam-dalam sambil memeluk Raline dengan erat lalu menyemprotkan spermanya mengisi rahim dan liang vagina Raline.



Raline hanya pasrah dan menangis saat sensasi hangat dari sperma Ucup mengisi rahim dan vaginanya. Tapi hati kecil Raline sebenarnya mendapatkan sebuah kepuasaan yang tidak pernah dirasakan Raline sebelumnya.

"Sekarang giliran gue!!!" Ucap Wanto.

Wanto mengarahkan penisnya yang sudah berdiri lagi ke vagina Raline sementara Ucup sudah duduk lemas di lantai. Tanpa berlama-lama Wanto langsung melumat bibir Raline yang seksi dengan ganas sambil kedua tangannya meraba-raba tubuh Raline, terutama payudaranya.

ā€œMmmhhhā€¦ sshhh.. aahhhā€¦.. mmhhhā€¦ā€ Raline, yang sejak awal sudah terangsang akibat perkosaan Ucup, perlahan-lahan mulai menikmati setiap kecupan dan jilatan lidah Wanto di mulutnya.

Setelah 5 menit berciuman, Wanto melepaskan ciumannya sambil tersenyum melihat Raline yang sudah terangsang berat.

ā€œMemek lo kayaknya udah basah, jadi langsung aja ya.ā€ ujar Wanto yang nafsunya sudah di ubun-ubun.

Raline mengangguk pelan. Wanto langsung mengarahkan penisnya ke vagina Raline yang sudah basah namun karena ukurannya besar, penisnya kesulitan menembus liang vagina Raline.

ā€œNngghhhā€¦ pelan-pelan... yaahhā€¦ ooohhhā€¦ sshhhā€¦ā€ racau Raline mulai keenakan.

Akhirnya penis Wanto berhasil masuk hingga memenuhi vagina Raline.

ā€œOooohhhā€¦. Sempit banget memek lo.. Nikmat!!!" Ujar Wanto keenakan.

Ketimbang Ucup, Wanto lebih bermain dengan kasar. Wanto memaju mundurkan penisnya di vagina Raline sambil tangannya memijit kedua payudara Raline yang besar itu.

ā€œOoohh ā€¦terusā€¦. Aakkhhā€¦ā€ Raline mulai menikmati sodokkan penis Wanto di vaginanya.
ā€œBro, liat nih! Dia keenakan diperkosa.ā€ ucap Wanto pada Ucup.

Sensasi dipermalukan dan diperkosa ternyata membuat birahi Raline memuncak. Ucup hanya tertawa melihat reaksi tubuh Raline. Ucup mengambil celana dalam Raline lalu disumpalkan ke mulut Raline. Setelah itu, Wanto langsung memaju mundurkan penisnya dengan cepat dan ganas di vagina Raline hingga menimbulkan suara becekan kecil.

ā€œMmmhhhā€¦ mmmmhhhhh .. rrrhhhā€¦ā€ desah Raline yang tertahan oleh sumpalan di mulutnya.

Beberapa menit kemudian, Wanto yang masih menidih tubuh Raline masih terus menyodokkan penisnya dalam-dalam sambil menciumi leher Raline.

ā€œEh lonte, gue mau keluarā€¦. Ooohhh memek lo sempit bangetā€¦ rasain nih peju gue!!!ā€ Wanto menyemprotkan spermanya hingga memenuhi tiap celah di dalam vagina Raline.

"Hhhmmmmm..." Raline melenguh keras tapi tertahan oleh celana dalamnya.

Raline mendapat orgasmenya akibat perkosaan ini. Wanto begitu senang melihat cairan orgasme Raline mengalir deras dari vagina Raline. Merasa Raline sudah cukup beristirahat, Wanto kembali menggarap tubuh Raline sampai puas.

Akhirnya pemain film 5 CM itu digilir secara bergantian oleh Wanto dan Ucup sebanyak 2 kali. Setelah merasa puas, kedua rampok itu mengocok penis mereka di atas wajah Raline sehingga membuat wajah Raline basah dan penuh sperma para rampok bejat itu.

Setelah kelelahan karena menggarap Raline, kedua rampok itu segera beranjak pergi sambil membawa barang jarahannya dan meninggalkan Raline Shah masih dalam keadaan bugil serta terkulai lemas di atas ranjangnya yang sudah berantakan.

Keesokan Paginya.....



Raline terbangun dan memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing saat mengingat kejadian semalam. Namun, Raline juga merasakan sesuatu yang nikmat dibalik sakitnya diperkosa oleh kedua perampok itu.

"Daripada harta gue dikuras semua, mending gue diperkosa gini deh." Raline mencoba mencari pembenaran dalam dirinya.

Ketika masih mengingat perkosaan semalam, Raline merasakan gatal di vaginanya. Tanpa disadari, tangan kanan Raline bergerak sendiri meraba-raba vaginanya. Tangan kirinya juga bergerak meremas-remas payudaranya diiringi desahan kecil.

"Damn, gue ga nyangka kalau diperkosa bakal seenak itu..." Ujar Raline.

Finalis Puteri Indonesia 2008 itu sudah menemukan fetish barunya, yaitu perkosaan.

 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd