Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Chapter 32: Laura Basuki, The Hot Young Mom.

Note: Plot obat perangsang dalam cerita ini terinspirasi dari cerita Duo Maia yang ada di forum ini. Jalan cerita, sex scene dan karakternya sudah saya rubah dan saya buat sesuai fantasi saya sendiri.




Lokasi Shooting Web Series.

Fahmi kini bekerja di sebuah produksi web series yang diproduksi oleh kantor Pak Tono. Web Series ini dibintangi oleh Laura Basuki. Sudah sejak lama Laura Basuki menjadi objek fantasi Fahmi sejak Fahmi melihatnya di sebuah FTV beberapa tahun lalu, wajah orientalnya dan tubuh moleknya sering dijadikan bahan onani oleh Fahmi. Kini Fahmi sedang memutar otak untuk bisa mencicipi tubuh mulus dari seorang Laura Basuki.

Fahmi secara diam-diam memasukan obat bubuk perangsang kedalam makanan dan minuman Laura yang sudah disiapkan oleh tim produksi. Bubuk itu tidak memiliki rasa, tapi efeknya bisa menaikkan birahi bagi yang mengkonsumsinya. Bubuk itu Fahmi dapatkan di sebuah toko online yang menjual sex toys dan obat kuat atas rekomendasi teman-temannya.



Selesai shooting, Laura pun memakan makanan tersebut sambil ngobrol ringan dengan assistannya, sambil sesekali membahas soal pekerjaan atau pun soal keluarganya. Tanpa terasa makanan dan minuman itu pun habis dan obat perangsang itu mulai bereaksi dalam tubuh Laura. Laura mulai merasakan sesuatu yang tidak biasa dalam tubuhnya.

"Loh kok kayaknya tiba-tiba panas ya? Kok jadi gerah gini?" Tanya Laura.

Assistantnya hanya memandangi Laura dengan heran.

"Engga ah, biasa aja kok. Lagian ini kan ruangan ber AC, terus ini habis hujan juga. Masa iya panas?" jawab assistannya.

Laura tidak menjawab karena tiba-tiba jantungnya berdetak kencang, ia merasa ada sesuatu yang lain dari dalam dirinya. Darahnya serasa mengalir lebih kencang, wajahnya pun tiba-tiba memerah semu, dirasakannya selangkangannya pun mulai mengeluarkan cairan tanpa bisa ia kendalikan.

"Tia..... A...aku ke ruang makeup dulu ya.." kata Laura sambil merapikan kotak makannya kemudian mengambil tasnya dan hendak bergegas menuju ke kamarnya.
"Ga mau ditemenin?" Tanya Assistantnya.
"Ga usah, Aku cuma mau buang air kok" Jawab Laura.

Ruang makeup Laura memang memiliki kamar kecil sendiri.

"Oh, yaudah deh. Aku tunggu di sini aja" Jawab Assistannya lagi.

Laura mencoba menutupi birahi yang melandanya. Memang Laura berniat kembali sendiri ke ruang makeup dan melakukan masturbasi.

Ruang Makeup.



Laura masuk dan mengunci ruang makeup itu. Laura tidak perlu khawatir karena ruangan itu memang disediakan khusus untuk dirinya. Tanpa basa basi, Laura langsung melepaskan seluruh pakaiannya dan berbaring di sofa. Laura langsung memasukan jarinya ke dalam vaginanya dan mulai bermasturbasi, sementara tangan kanannya memilin-milin payudaranya sendiri.

"Ssssttttt.... Aaaahhh..." Laura menikmati masturbasinya.

Jari-jari Laura bergerak dengan liar di dalam vaginanya sendiri.

"Oooohhh... Hsssshhhh..." Laura semakin larut dalam permainan jari-jarinya.

Fahmi, yang dari tadi bersembunyi di ruang makeup, diam-diam memperhatikan dan merekam kegiatan Laura itu. Rekaman itu bukan digunakan untuk memeras Laura, tapi nantinya untuk bahan onani Fahmi sendiri.

Fahmi akhirnya sudah tidak tahan lagi dengan apa yang dia saksikan dan langsung melepaskan pakaiannya. Fahmi menghampiri Laura dari belakang. Laura dibekap dari belakang oleh Fahmi.

“Emmpphh... emmffhhhh...” Laura Basuki berusaha memberontak sekuat tenaga.

Laura berusaha melepaskan dirinya dari bekapan Fahmi, tapi sudah bisa ditebak, tenaga perempuan bertubuh mungil seperti Laura tidak ada tandingannya untuk tenaga besar Fahmi.

“Eh... Fahmi?! Kamu mau apa??!!!” Laura ternyata mengenali Fahmi.

Ketika Laura hendak bangun, Fahmi langsung memimpa tubuh Laura, menekan tubuh Laura agar tidak bisa kemana-mana. Fahmi tersenyum bangga melihat Laura yang meronta-ronta.

"Aku mau bantuin kamu, kayaknya kamu perlu bantuan." Jawab Fahmi.

Fahmi mengecupi dan mencumbui tengkuk leher Laura.

“Hemmm…. Jangaann... Fahmiiii….” Artis berwajah cantik polos itu menggeliat, merasa geli sambil berusaha melepaskan diri dari dekapan Fahmi.

Namun karena Laura sudah terkena pengaruh obat perangsang, rasanya perlawanan Laura semakin melemah dan hanya semakin ‘memancing’ nafsu Fahmi. Si production assistant bejat itu pun terus menciumi tengkuk leher Laura.

“Hhmmmmmm… Fahmiiii..…” Seketika Laura mendesah pelan saat merasakan kedua susunya diremas-remas lembut oleh Fahmi.

Laura tau ini salah, dia adalah seorang Ibu sekaligus seorang Istri yang mencintai anak dan suaminya, tapi Laura tidak bisa memungkiri kalau perbuatan Fahmi ini sungguh enak. Apa lagi belakangan ini suaminya jarang menyentuhnya karena sibuk dengan perusahaannya, dan Laura juga sibuk dengan kegiatan shooting.

Tanpa pikir panjang, Fahmi membenamkan wajahnya ke buntalan payudara Laura yang nampak indah itu. Ukuran payudara Laura yang pas serta pentilnya yang nyaris berwarna merah muda semakin menantang nafsu Fahmi.

“Akhh!!!” Laura terpekik kaget.
“Fahmiiii... Stooooop… Jangaaan...” Laura masih menunjukkan sedikit penolakan.

Ternyata batinnya masih bisa sedikit melawan pengaruh obat perangsang pemberian Fahmi itu.

"Ayolah, ga usah nolak. Kita sama-sama pengen kan?" Goda Fahmi sambil memilin-milin payudara Laura.
“Aahmm.... heemmmhhh…. Fahmiiii….” Lirih Laura dengan pelan dan lembut.

Kedua mata Laura menutup, kini Laura mulai menggigit bibir bawahnya sendiri. Sepertinya, saat ini Laura sudah benar-benar ‘kalah’ dengan nafsunya sendiri. Puas dengan payudaranya, kini Fahmi mulai menyerang vagina aktris cantik itu.

“Aaahhh jangaan Fahmiiii… Jangaannhh….” Dengan sisa kesadaran dan tenaganya, Laura berusaha menahan kepala Fahmi untuk menjauh dari daerah pribadinya.

Tentu saja production assistant bejat itu tetap bersikeras. Dia menjulurkan lidahnya, menyentuh bibir kemaluan Laura.

“Aaahhmmmm…” Tubuh Laura bergetar.

Tenaga Laura mengendur setelah Laura mulai ‘terbuai’ belaian lidah Fahmi pada vaginanya.

“Ooohhhhh... emmm.... enaakk….” Desah Fahmi terus menjilati vagina Laura.
“Mmhhh... Uummm... Fahmiiiiii….” Laura tak bisa menahan sensasi nikmat pada selangkangannya.
"Memek Istri orang emang lebih mantap!" ucap Fahmi.

Entah mengapa dipuji begitu malah membuat nafsu Laura semakin naik. Yang tadinya kedua tangan Laura ingin menjauhkan kepala Fahmi, kini malah menekan kepala Fahmi ke selangkangannya sendiri. Sekarang kedua kaki wanita berusia 32 tahun itu secara alami melebar, sehingga Fahmi pun semakin leluasa menggerogoti vagina Laura.

“Aaahh.... ahhh..... aaahhh..... EEMMMHHHHH!!!!!” Ibu satu orang anak itu mengerang kencang keenakan.

Laura akhirnya mendapat orgasmenya. Fahmi dengan liar menjilati cairan orgasme Laura. Beruntung ruang makeup itu terletak agak jauh dari ruang lain, sehingga teriakan Laura dan Fahmi tidak akan terdengar oleh siapapun.

"Ya Tuhan... Perselingkuhan ini dosa, tapi gue ga bisa melawan kalau ini enak banget. Gue ga bisa ngelawan ini." ujar Laura Basuki dalam hati.

Fahmi menciumi bibir Laura dan memuntahkan cairan orgasme Laura dari mulutnya ke mulut Laura. Setelah itu, Fahmi langsung berdiri dan mengarahkan penisnya ke vagina Laura.

"Engghhh..pe-pelan pelan Mi.." kata Laura.

Meskipun sudah tidak perawan dan sudah pernah melahirkan, tapi vaginanya terasa sangat sempit, apalagi ukuran penis Fahmi memang lebih besar dari milik suaminya.

"Siap ya Laura.." Ucap Fahmi pada Laura.

Belum sempat dijawab, Fahmi sudah keburu mendorong pinggulnya sekuat tenaga dan amblas lah seluruh batang penis itu ke dalam vagina Laura Basuki.

"Aaaaaaahhhhhhhhhhhh…" pemeran film Susi Susanti itu hanya bisa memejamkan mata sambil menggigit bibirnya menahan sakit karena ukuran penis Fahmi yang besar.

"Sorry Lau, abis aku udah ga tahan sih.." kata Fahmi sambil mendesah.

Setelah Laura terlihat mulai tenang dan vaginanya mulai beradaptasi dengan ukuran penis Fahmi, Fahmi mulai menggerakan pinggulnya mundur maju secara perlahan. Laura yang sudah tidak tahan pun mengikuti insting dasarnya dan mulai menggerakan pinggulnya sendiri, berharap Fahmi mau menggerakan penisnya dengan lebih cepat.

Fahmi, yang paham dengan maksud Laura, memenuhi permintaan wanita itu dengan menggerakkan pinggulnya dengan lebih cepat lagi. Bunyi plokk..plokkk.. terdengar tiap kali kedua benda itu bertemu.

"Ahhh..aaahh..ahhh..." Laura mendesah sejadi-jadinya.

Fahmi memperhatikan wajah cantik Laura Basuki yang kini ada tepat dihadapannya. Wajah oriental itu kini memerah dan penuh keringat dan Laura terus memejamkan matanya.



Fahmi terus menciumi bibir Laura Basuki. Remasan Fahmi pun kembali mendarat di kedua payudara Laura. Di bawah pun Fahmi semakin cepat memacu penisnya keluar masuk vagina Laura. Serangan-serangan itu membuat Laura tidak tahan lagi. Namun tiba-tiba di saat Laura sudah hampir mencapai orgasmenya, Fahmi malah mencabut penisnya.

"Eh, kok dicabut sih?!" Laura bertanya dengan nada protest.

Sepertinya efek obat perangsang itu sudah 100% mengambil alih fikiran dan hati Laura. Fahmi tersenyum bangga melihat efek obat itu.

“Gimana, Lau? Mau dimasukin lagi nggak?” Goda Fahmi yang terus menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke permukaan vagina Laura.
“Masukin lagiii…pleaseee….” Lirih Laura memelas, bahkan terdengar seperti memohon-mohon.
“Oke deh…hehe…" Jawab Fahmi sambil tertawa.

Fahmi membalik tubuh wanita kelahiran Jerman itu dan kembali memasukan penisnya ke vagina Laura dengan cara doggy style. Kian lama rasa nikmat itu terasa semakin kuat, Laura mulai mengeluarkan desahan-desahan penuh kenikmatan.

“Aaahh... Aaaahhh....” Laura mendesah keenakan.

Fahmi mulai meningkatkan tempo tumbukan penisnya terhadap vagina Laura. Fahmi juga menyukai sensasi kedua pahanya yang terus bergesekan dengan bokong halus milik Laura Basuki.

"Aaahhh... Aaahhh... Uummhhh... Mmmhhh” Nafas dan desahan Laura semakin cepat, berbanding lurus dengan kecepatan hujaman penis Fahmi.

Fahmi menjambak rambut Laura yang panjang dan lurus itu dan menariknya kebelakang. Fahmi meraih wajah Laura dan menciumnya dengan liar dari belakang, tentu saja Laura membalas ciuman itu dengan lebih liar. Tiba-tiba, Laura melepaskan ciuman itu dan terus mendesah dan berteriak karena permainan Fahmi.

"Teee... Russss..." ucap Laura sambil keenakan.

Fahmi tersenyum melihat lawan mainnya itu, bahkan Fahmi sedikit teringat dengan adegan panas Laura di film Gara-Gara Bola.

"Bangsat kamu Fahmi! Ayo, perkosa Aku terus!!!" Perintah Laura.

Tidak perlu diminta, Fahmi semakin bergerak dengan liar, bahkan terkesan seperti Laura dipakai asal-asalan. Payudara Laura terus bergoyang dan terguncang dengan liar akibat gerakan Fahmi.

"Aku... Mau... Keluar... Oooohhh!!!" teriak Laura Basuki sambil terbata-bata.
"Oh, Puji Tuhan... Thank God..... Enak banget!!!" ucap Laura saat akhirnya dia mendapat orgasmenya.

Fahmi berhenti sejenak sekedar ingin meresapi siraman vagina Laura yang begitu hangat pada batang kejantanannya. Tak lama kemudian, Fahmi mulai menggenjot lagi.

“Ccpphhh... ccpphhhh..” Fahmi melumat bibir Laura dengan sangat bernafsu, dan Laura juga membalasnya dengan begitu bergairah dan penuh nafsu.

Fahmi, yang belum mengalami orgasme, berdiri dan mengarahkan penisnya ke wajah Laura. Laura paham betul apa yang diinginkan Fahmi. Fahmi menekan pipi Laura dan langsung menghujamkan penisnya ke dalam mulut Laura.

“Ugghh ugghh.” Air mata merembes keluar dari sela-sela mata Laura.
“uhuk... uhuk... uhuk... uhuk….” Laura terbatuk-batuk karena penis Fahmi yang besar itu.

Hujaman penis Fahmi mengenai kerongkongannya berkali-kali. Laura kelihatan benar-benar larut dalam permainannya ketika mengemut-emut batang penis Fahmi. Lidahnya menari-nari dengan panasnya saat mengulum penis Fahmi.

"Lauraaa.... Aku mau keluaaaar...." Ujar Fahmi sambil memejamkan matanya sambil menikmati moment ini.

Mendengar itu Laura malah bertindak liar dengan semakin memperdalam sedotannya dan jilatannya sehingga Fahmi akhirnya mendapat orgasmenya di dalam mulut Laura. Laura nampak tak memberontak, justru terlihat semakin menikmati. Laura melepas penis Fahmi, dan sperma Fahmi sudah ditelannya semua. Tidak lupa Laura juga menjilati penis Fahmi untuk membersihkan penis Fahmi dari sisa-sisa sperma. Sebagai hadiah penutup, Laura mengecup kepala penis Fahmi.

Tanpa berkata apa-apa, Fahmi beranjak dari sofa, langsung cepat-cepat berpakaian dan keluar dari ruang makeup itu sementara Laura terbaring lemas di atas sofa sambil berusaha mengatur nafasnya lagi. Wajah putih Laura terlihat merah dan penuh keringat. Terdengar suara ketukan di pintu ruang makeup Laura.

"Laura, udah belom buang airnya? Kita udah harus pulang nih, kamu kan udah ditunggu anak sama suami loh" ucap assistant Laura dari luar pintu.
"I... Iyaaa... Sebentaaaar..." Jawab aktris cantik itu dengan lesu.

Laura segera berpakaian lagi, mengelap keringatnya dan mengenakan makeup seadanya agar tidak ada orang yang curiga. Pemain film Republik twit**ter itu meninggalkan ruangan makeup untuk kembali ke rumah agar bisa berkumpul bersama anak dan suaminya.

Setelah merasakan penis yang lebih besar dan lebih perkasa dari milik suaminya, kini Laura mulai bertanya-tanya pada dirinya:

"Tadi itu perkosaan atau bukan? Selanjutnya, pada siapa gue harus meminta 'jatah', suami gue atau Fahmi?"

Tapi rasanya Laura sudah tahu apa jawaban dari kedua pertanyaan itu. Kini nama Laura Basuki menambah daftar nama deretan Artis yang telah terbuai oleh kegagahan penis Fahmi, and certainly Laura will be back for more.



To Be Continued....
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd